Anda di halaman 1dari 28

DASAR-DASAR BIOTEKNO

LOGI TANAMAN AGRO B


Pancolo Agung Nur Pamuji1910211005
Mutiara Ihsani 1910211010
Resti Hayati 1910211016
Kelompok 1
Aplikasi Bioteknologi Untuk Peningkatan Resistensi Tanam
an Terhadap Pestisida

TEKNIK REKAYASA GENETIK

Gen interes yang ditransformasikan ke genom tanaman untuk memperoleh sif


at yang diinginkan seperti ketahanan terhadap cekaman biotik, dapat diisolasi
dari berbagai organisme seperti cendawan, bakteri, virus, serangga, binatang,
atau tanaman lain.

Gen untuk ketahanan terhadap serangga yang telah diisolasi dari tanaman ad
alah cowpea trypsin inhibitor, GNA, yaitu gen yang mengkode snowdrop lectin
Galanthus nivalis agglutinin.
Gen tahan serangga yang populer adalah gen Bt atau Dalam sistem transformasi, gen interes yang akan ditra
gen cry yang diisolasi dari bakteri Bacillus thuringiensis nsfer ke tanaman biasanya diklon terlebih dahulu dala
(Herman, 2008). Kata cry adalah singkatan dari crystal m vektor plasmid yang dapat memperbanyak diri dalam
yang mempresentasikan gen dari strain Bt yang mempr Agrobacterium tumefaciens atau Escherichia coli. Gen
oduksi protein kristal. Gen ini bekerja seperti insektisid tersebut digabungkan dengan promoter yang dapat die
a (insecticidal crystal protein) yang dapat mematikan s kspresikan dalam tanaman dan dirangkaikan dengan te
erangga hama. Ada beberapa gen yang digunakan unt rminator yang tepat (Pena, 2005). Promoter merupaka
uk memproduksi tanaman PRG tahan penyakit tanama n daerah DNA di mana RNA polymerase akan menemp
n yang disebabkan oleh cendawan patogen, yaitu chiti el untuk memulai proses transkripsi (Pena, 2005). Ada
nase, glucanase, RIP (ribosome in-activating protein), beberapa promoter yang digunakan dalam perakitan ta
dan gen RB (Song et al., 2003). Gen replicase atau co naman PRG, bergantung pada tujuan penggunaannya
at protein dari virus patogen dapat dimanfaatkan dalam dalam pengendalian ekspresi gen interes. Jenis-jenis p
perakitan tanaman PRG TVP (Santoso, 2008; Vidya et romoter tersebut antara lain constitutive, inducible, dan
al., 2000). spesifik jaringan (tissue specific) (PL, 2007).
Promoter yang sering digunakan dalam
transformasi adalah 35S (berasal dari virus
patogen cauliflower mosaic), ubiquitin (Ubi)
dari jagung, dan actin 1 (Act-1) dari padi.
Ketiganya adalah promoter constitutive
pengatur ekspresi gen interes di semua
jaringan tanaman. Terminator adalah sekuens
DNA yang berada di ujung transcript yang
menyebabkan RNA polymerase menghentikan
proses transkripsi. Transkripsi adalah proses
sintesis RNA pada template DNA (Pena,
2005). Contoh terminator adalah NOS 3’ yang
berasal dari Agrobacterium, yaitu daerah 3’
yang tidak ditranslasi dari gen nopaline
synthase yang mengakhiri transkripsi dan
mengarahkan poliadenilasi.
Plasmid yang digunakan untuk Plasmid yang mengandung konstruksi gen lengkap
transformasi tanaman tidak hanya (gen interes, gen marka seleksi, dan gen pelapor)
mengandung gen dari sifat atau karakter siap ditransformasikan ke genom tanaman.
yang diinginkan, tetapi juga gen marka Seandainya gen interes dan marka seleksi terletak
dalam dua plasmid yang berbeda perlu dilakukan
untuk seleksi, seperti gen npt II untuk
ko-transformasi (co-transformation), yaitu
ketahanan terhadap antibiotik mentransfer dua plasmid ke tanaman secara
(kanamycin) atau gen bar untuk toleran simultan (Herman, 2008). Teknik transfer gen
herbisida glufosinate. Gen marka dibedakan menjadi dua, yaitu langsung dan tidak
tersebut akan memudahkan seleksi sel langsung (Herman, 2008). Contoh transfer gen
atau jaringan yang tertransformasi. secara langsung adalah perlakuan pada protoplas
Selain itu, adakalanya ditambahkan gen tanaman dengan elektroporasi atau dengan
pelapor (reporter gene) antara lain polyethyleneglycol (PEG), penembakan eksplan
βglucuronidase (GUS) atau gen gen dengan particle bombardment, atau
luciferase (luc) atau gen green penggunaan silicon carbide whiskers (SCW)
dengan vortex. Transfer gen secara tidak langsung
fluorescent protein (GFP).
menggunakan vektor A. tumefaciens.
Content

01 Pengelolaan Ketahanan Serangga Hama


Dengan luasnya pengembangan Beberapa kasus patahnya ketahanan
tanaman PRG TSH, ada kekhawatiran tanaman PRG terhadap serangga hama
bahwa gen ketahanan (misalnya gen Bt) target telah dilaporkan akhir-akhir ini. Di
tanaman PRG menjadi tidak tahan lagi Afrika Selatan, ketahanan jagung PRG
terhadap serangga hama tertentu, dengan nama dagang Yieldgard (event
sehingga menimbulkan biotipe baru yang MON810) yang mengandung gen cry1Ab
lebih ganas atau dikenal dengan “hama dipatahkan oleh serangga hama African
super” (Herman, 2008). Pemikiran maize stalkborer (Busseola fusca Fuller). Di
tersebut didasari oleh tekanan secara Puerto Rico, jagung PRG event TC1507
terusmenerus dari tanaman PRG (Herculex) yang mengandung gen cry1F
diserang oleh serangga hama fall armyworm
terhadap serangga hama target yang
(Spodoptera frugiperda). Di India telah
akan menyebabkan perubahan genetik
ditemukan serangga hama pink bollworm (P.
dalam tubuh serangga sehingga menjadi
gossypiella) yang menyerang kapas Bt
tahan terhadap gen Bt, atau terjadi
(Bollgard) event MON531/757/1076 yang
kepatahan ketahanan tanaman. mengandung gen cry1Ac.
Content

01 LOREM IPSUM DOLOR

02 LOREM IPSUM DOLOR

03 LOREM IPSUM DOLOR


Content

01 LOREM IPSUM DOLOR

02 LOREM IPSUM DOLOR

03 LOREM IPSUM DOLOR

04 LOREM IPSUM DOLOR


Content

01 LOREM IPSUM DOLOR

02 LOREM IPSUM DOLOR

03 LOREM IPSUM DOLOR

04 LOREM IPSUM DOLOR

05 LOREM IPSUM DOLOR


Content

01 LOREM IPSUM DOLOR

02 LOREM IPSUM DOLOR

03 LOREM IPSUM DOLOR

04 LOREM IPSUM DOLOR

05 LOREM IPSUM DOLOR

06 LOREM IPSUM DOLOR


CHAPTER1

LOREM IPSUM
LOREM IPSUM DOLOR

01
LOREM IPSUM DOLOR
LOREM IPSUM DOLOR

01
LOREM IPSUM DOLOR

02
LOREM IPSUM DOLOR
LOREM IPSUM DOLOR

01
LOREM IPSUM DOLOR

02
LOREM IPSUM DOLOR

03
LOREM IPSUM DOLOR
LOREM IPSUM DOLOR

01
LOREM IPSUM DOLOR

02
LOREM IPSUM DOLOR

03
LOREM IPSUM DOLOR

04
LOREM IPSUM DOLOR
LOREM IPSUM DOLOR
01
LOREM IPSUM DOLOR

02
LOREM IPSUM DOLOR

03
LOREM IPSUM DOLOR

04
LOREM IPSUM DOLOR

05
LOREM IPSUM DOLOR
LOREM IPSUM DOLOR
01
LOREM IPSUM DOLOR

02
LOREM IPSUM DOLOR

03
LOREM IPSUM DOLOR

04
LOREM IPSUM DOLOR

05
LOREM IPSUM DOLOR

06
LOREM IPSUM DOLOR
LOREM IPSUM DOLOR

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit.


LOREM IPSUM DOLOR

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit.


LOREM IPSUM DOLOR

1 LOREM IPSUM DOLOR


LOREM IPSUM DOLOR

2 LOREM IPSUM 1 LOREM IPSUM


LOREM IPSUM DOLOR

2 LOREM IPSUM 1 LOREM IPSUM

3 LOREM IPSUM
LOREM IPSUM DOLOR

2 LOREM IPSUM 1 LOREM IPSUM

3 LOREM IPSUM 4 LOREM IPSUM


LOREM IPSUM DOLOR

3 LOREM IPSUM 2 LOREM IPSUM 1 LOREM IPSUM

4 LOREM IPSUM
5 LOREM IPSUM
LOREM IPSUM DOLOR

3 LOREM IPSUM 2 LOREM IPSUM 1 LOREM IPSUM

4 LOREM IPSUM
5 LOREM IPSUM 6 LOREM IPSUM
LOREM IPSUM DOLOR
LOREM

LOREM LOREM

LOREM LOREM

LOREM LOREM

LOREM

Anda mungkin juga menyukai