Penelitian ini dilaksankan di Lahan Atas Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat. Praktikum mulia dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan April 2022. 3.2 Baham dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih cabai merah, polybag, tanah, pupuk kandang, arang sekam. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, ember, kamera, alat tulis. 3.3 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAK) faktorial dengan dua faktor yang di teliti yaitu: 1. Faktor media tanam tanah dan pupuk kandang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu M0= Tanah 100% M1=Tanah: Pukan (1:1) M2=Tanah: Pukan (1:2) M3=Tanah: Pukan (2:1) 2. Faktor media tanam tanah dan sekam padi terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu P0= Tanah 100% P1= Tanah: Sekam padi (1:1) P2= Tanah: Sekam padi(1:2) P2= Tanah: Sekam padi(2:1)
Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dengan masing-masing
terdiri dari 2 unit percobaan sehinggga total seluruhnya adalah 24 satuan percobaan. 3.4 Prosedur Penelitian Adapun prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.4.1 Persiapan Lahan Persiapan lahan dilakuan dengan cara membersihkan lahan yang akan digunakan dengan mencabut gulma dan membuang sampah-sampah yang ada disekitarnya. 3.4.2 Penyiapan Media Tanam Langkah pertama yang dilakukan untuk melaakukan penelitian adalah menyiapkan tanah, pupuk kandang, sekam padi, lalu dimasukkan ke dalam polybag yang telah disediakan untuk media tanam sesuai perlakuan yang telah ditenukan. 3.4.3 Penyemaian Biji Cabai Penyemaian cabai dilakukan dengan memilih buahyang sudah matang, berbentuk sempurna, penampakannya segar tidak cacat, tidak keriput, ukuran dan warna seragam, permukaan kulit bersih dan tidak terserang penyakit. Kemudian biji bisa dikeluarkan dengan mengiris buah secara memanjang, setelah itu biji dicuci lalu dikeringkan. Benih yang akan ditanam diseleksi terlebih dahulu dengan merendam dalam air, biji yang terapung menandakan benih telah rusak sehingga harus dibuang. Benih disemai terlebih dahulu dalam wadah berupa bak/nampan plastik ataupun kayu dengan ketebalan 10 cm yang dilubangi bagian dasar untuk drainase. 3.4.4 Penanaman Bibit cabai sudah dapat dipindah tanam ketika tanamanberumur 4-5 minggu setelah penyemaian. Bibit yang telah disemai kemudian dipindahkan ke bedengan secara hati-hati agar akar tanaman tidak putus. Penanaman dilakukan pada lubang tanam yang telah disediakan. 3.4.5 Pemeliharaan Tanaman a) Penyiraman Tanaman cabai perlu disiram setiap hari terutama pada pagi dan sore hari agar kebutuhan air tercukupi. b) Penyulaman c) Penyulaman dilakukan terhadap tanaman yang sakit, rusak atau mati paling lambat 1-2 minggu setelah tanam. d) Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan melihat intensitas serangan yang terjadi secara langsung pada tanaman. Jika intensitas serangan sudah meluas maka dilakukan pengendalian secara kimia. 3.4.6 Panen Panen cabai yang ditanam didataran rendah lebih cepat dipanen dibandingkan dengan cabai dataran tinggi. Panen pertama cabai dataran rendah sudah dapat dilakukan pada umur 65 - 75 hari. Sedangkan pada dataran tinggi pemanenan dapat dilakukan pada umur 4 - 5 bulan. Setelah panen pertama, setiap 3 - 4 hari sekali dilanjutkan dengan panen rutin. 3.5 Analisi Data Data hasil pengamatan dianalisis ragam menggunakan uji F. Jika uji F berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT terencana pada taraf nyata 5%.