Anda di halaman 1dari 4

Prinsip Kerja Termometer Gas

Volume Konstan
Termometer yang nyaris sempurna atau ideal adalah thermometer
gas volume konstan. Prinsip kerja termometer gas volume konstan
adalah sebagai berikut :
Prinsip Kerja Termometer Volume Konstan
• Volume gas dijaga agar selalu tetap.Ketika suhu bertambah, tekanan gas juga
bertambah.Dalam pipa 1 dan pipa 2 terdapat air raksa. Volume gas dijaga agar selalu kostan,
dengan cara menaikkan atau menurunkan pipa 2 sehingga permukaan air raksa dalam pipa 1
selalu dalam tanda acuan. Jika suhu meningkat, tekanan gas dalam tabung juga
meningkat.Karenanya pipa 2 harus diangkat lebih tinggi agar volume gas selalu
konstan.Tekanan gas dapat diketahui dengan membaca tinggi kolom air raksa (h) dalam pipa
2. Jika dengan cara manual, ingat saja kolom air raksa setinggi 760nm = tekanan 1 atm. Pada
termometer gas volume konstan yang canggih  sudah ada alat penghitung tekanan. Wadah
yang berisi gas juga sudah dirancang agar gas selalu berada dalam volume yang tetap. Jadi
yang diukur hanya perubahan tekanan saja.
Prinsip Kerja Termometer Volume Konstan
• Untuk mengkalibrasi termometer gas volume konstan, dapat mengukur tekanan gas pada dua suhu.
Misalnya, gunakan suhu titik es dan suhu titik uap.Termometer gas volume konstan dikalibrasi pada
tempat yang mempunyai tekanan udara 1 atm. Langkah melakukan kalibrasi termometer adalah sebagai
berikut :
• Tabung gas dimasukkan ke dalam wadah yang berisi es dan air. Volume gas dijaga agar selalu tetap,
karenanya pipa 2 harus diturunkan sehingga permukaan air raksa pada pipa 1 tetap berada pada titik acuan.
Jika volume gas sudah tidak berubah, catat ketinggian kolom air raksa (h) pada pipa 2. Gunakan h untuk
menghitung tekanan. Jika menggunakan termometer gas volume konstan yang canggih, tabung yang berisi
gas langsung dicelup ke dalam wadah yang berisi es dan air. Sudah ada alat pengukur tekanan. Catat
tekanan gas tersebut (anggap saja ini tekanan 1 atau P1)
• Tabung gas dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air yang sedang dipanaskan. Volume gas dijaga agar
selalu tetap, karenanya pipa 2 dinaikkan sehingga permukaan air raksa pada pipa 1 tetap berada pada titik
acuan. Jika volume gas sudah tidak berubah, catat ketinggian kolom air raksa (h) pada pipa 2. Gunakan h
untuk menghitung tekanan gas (anggap saja ini tekanan 2 atau P2)
• Dibuat grafik yang menyatakan hubungan antara tekanan dan suhu. Lihat contoh di bawah.
Grafik Termometer Gas Volume Konstan
• Grafik Hubungan antara Tekanan dan Suhu

• P1 adalah tekanan gas pada suhu titik es (0 oC) dan P2 adalah tekanan gas pada suhu titik uap (100
oC).Gambarkan sebuah garis yang menghubungkan titik temu P dengan 0 oC dan titik temu P dengan 100
1 2
oC.Dengan berpedoman pada grafik, walaupun hanya mengetahui besar tekanan gas, besar suhu juga dapat

diketahui dengan mudah bahkan dapat diramalkan.


• Jika garis miring pada grafik di atas digambarkan hingga memotong sumbu T oC, maka ketika tekanan gas
= 0, suhu gas = -273,15oC.  Mungkin berpikir bahwa suhu gas pada tekanan 0 berbeda-beda, bergantung
pada jenis gas yang berada di dalam tabung termometer gas volume konstan. Berdasarkan percobaan,
walaupun jenis gas berbeda, ketika tekanan gas menjadi nol, suhu selalu bernilai -273,15 oC. Dengan
demikian, dapat menggunakan suhu ini sebagai standar skala suhu (disebut juga sebagai suhu nol mutlak).
Suhu nol mutlak ini dikenal dengan julukan skala mutlak alias skala Kelvin. Kelvin adalah nama almahrum
Lord Kelvin (1824-1907), mantan fisikawan Inggris.

Anda mungkin juga menyukai