Disusun Oleh:
1.Iman Yoshua K.P (652017025)
LABORATORIUM KIMIA
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
2018
1
Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa
Tengah 50711
*652017025@student.uksw.edu
ABSTRAK
Percobaan pembuatan garam kompleks dan garam rangkap Bertujuan untuk mengetahui pembuatan,
sifat, serta % yield dari garam rangkap kupri ammonium sulfat dan garam kompleks tetramintembaga(II)
sulfat monohidrat. Percobaan dilakukan dengan metode kristalisasi, pemanasan dan filtrasi.Garam
rangkap kupri ammonium sulfat memiliki sifat larut dalam air dan garam kompleks tetraammincopper(II)
sulfat monohidrat memiliki sifat larut dalam air. Dari ini didapatkan bahwa pembuatan garam didapati
bahwa massa dan persen yield dari garam rangkap kupri ammonium sulfat dan garam kompleks
tetraamminocopper (II) sulfat monohidrat sebesar 7,95 gr dari persen yield sebesar 93,33% serta 6,43 gr
dengan persen yield sebanyak 68,89%
PENDAHULUAN/INTRODUCTION
Pembentukan senyawa kompleks koordinasi ialah perpindahan satu atau lebih pasangan elektron dari ligan ke
ion logam, maka ligan bertindak sebagai pemberi elektron dan ion logam sebagai penerima elektron. Akibat dari
perpindahan kerapatan elektron ini, pasangan elektron jadi milik bersama antara ion logam dan ligan, sehingga
terbentuk ikatan pemberi-penerima elektron. Keadaan-keadaan antara mungkin saja terjadi. Namun, jika pasangan
elektron itu terikat kuat, maka ikatan kovalen sejati dapat terbentuk. Proses pembentukan ikatan antara pemberi-
penerima elektron tersebut dapat dituliskan dengan persamaan :
M + :L ↔ M:L
Dimana M = ion logam, dan L = ligan yang memiliki pasangan elektron (Rivai, 1995).
Senyawa koordinasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu kompleks netral dan ion yang dalam hal ini
paling sedikit satu dari ion tersebut harus merupakan ion kompleks. Salah satu karakteristik karakteristik
senyawa kompleks ialah bahwa ion kompleks atau kompleks netral yang menyusun senyawa tersebut
masih seringkali mempertahankan identitasnya dalam larutan. Meskipun dapat terjadi disosiasi parsial.
Misalnya senyawa yang semula ditulis 2 KBr.HgBr2 sebetulnya mengandung ion tetrahedral [HgBr4]2-
dalam padatan Kristal dan ion ini tetap mempertahankan keutuhannya jika dimasukkan dalam larutan dan
harga disosiasi menjadi kecil (Day dan Selbin, 1993).
Suatu garam yang terbentuk lewat kristalisasi dari larutan campuran sejumlah ekivalen dua
atau lebih garam tertentu disebut garam rangkap. Proses pembentukan dari garam rangkap terjadi
apabila dua garam mengkristal bersama-sama dengan perbandingan molekul tertentu. Garam-
garam itu memiliki struktur tersendiri dan tidak harus sama dengan struktur garam
komponennya (Syahbani, Annisa. 2009; 2).
Senyawa kompleks berbeda dengan garam rangkap. Contoh,dua senyawa 2KCl.HgCl2 dan 2
KCl.HgCl2. Sepintas kedua senyawa ini mirip tetapi ternyata memiliki sifat yang berbeda. Senyawa
yang pertama menghasilkan tiga ion tiap molekul. Berdasarkan perbedaan sifat itu, senyawa
pertama dinamakan kompleks yang secara umum dituliskan K2[HgCl4], dan senyawa kedua dinamakan
garam rangkap dan tetap ditulis 2KCl.HgCl2 (Ramlawati. 2005; 1-2).
EKSPERIMEN/EXPERIMENTAL SECTION
Alat yang diperlukan dalam Pembuatan Garam Kompleks dan Garam rangkap adalah 3 buah tabung
reaksi besar dan kecil, gelas ukur 50 mL, gelas ukur 10mL, 2 buah beaker glass 100mL, 2 buah gelas arloji,
corong, erlenmeyer, bunsen, kaki tiga, kasa, neraca analitik, dan oven. Bahan yang digunakan adalah kristal
CuSO4•5H2O, kristal (NH4)2SO4, H2O, etil alcohol dan ammonia.
Prosedur Kerja/Procedure
b. Perbandingan beberapa sifat garam tunggal, garam rangkap dan garam kompleks
1. Ditempatkan sedikit (kira-kira 1 mL) Kristal kupri sulfat anhidrit didalam tabung
reaksi kecil kering. Dicatat perubahan warna yang terjadi apabila 2 atau 3 mL aquades
ditambahkan. Kemudian ditambahkan larutan 6 M ammonia tetes demi tetes sampai 5 mL.
dicatat apa yang saudara amati!
1. Dilarutkan sedikit garam rangkap hasil percobaan bagian a dalam kira-kira 5 mL
aquades dalam tabung reaksi besar. Dilakukan pula terhadap garam kompleks hasil percobaan
bagian b. dibandingkan warna larutan. Jenis ion apa yang menyebabkan adanya perbedaan
warna. Diencerkan setiap larutan dengan kira-kira 20 mL aquades dan dicatat perubahan
warnanya.
2. Ditempatkan sejumlah garam kering hasil percobaan bagian a dan b didalam
tabung reaksi yang berbeda. Dipanaskan pelan-pelan masing-masing tabung dan dicatat
perubahan warnanya. Gas apa yang dibebaskan oleh setiap sampel.
1. Dalam langkah bagian c.1, tentukan ion-ion Cu apa saja yang terbentuk dan
tuliskan strukturnya
Ion yang terbentuk adalah SO 42-, [Cu(H2O)4]2+, dan [Cu(NH3)4)2+. Persamaan reaksi :
2. Jenis ion apa saja yang ada apabila garam rangkap kupri ammonium sulfat
dilarutkan dalam air
Jenis ion yang didapati adalah ion Cu 2+, SO4, dan NH4. Reaksi yang terjadi :
3. Jenis ion apa saja yang ada apabila garam kompleks tetraammincopper(II) sulfat
dilarutkan ke dalam sedikit air. Bagaimanakah perubahan yang terjadi bila dilarutkan dalam
air berlebih.
Reaksi yang terjadi jika garam kompleks ditambahkan dengan air :
Reaksi yang terjadi jika garam kompleks ditambahkan dengan air berlebih:
Jika garam rangkap, akan menghasilkan bau merangsang dan tidak aka nada perubahan
warna. Jika garam kompleks, akan menghasilkan bau menyengat seperti bau ammonia dan
terjadi perubahan warna menjadi warna muda.
c. CuS04 • (NH3)2S04 • 6H20 terdiri dari Cu2+, NH4+, SO42- dan H20
Melalui ini dapat ditentukan persen yield dari pembentukan kristal sebagai berikut :
Sisa(mol) : - - 0 0,02
,02
gr /
Massa Teori [Cu(NH4)2(S04)] = 0,02 mol x 397,5 mol
= 7,95 gram
Macca krictaS
diperoSeh x 100%
%yield kristal =
macca teori
5,75 gram
= x 100%
7,95 gram
= 93,33 %
Hasil persen yield kristal didapat sebesar 93,33%. Persen yield yang didapat tidak mendekati 100%
dikarenakan beberapa faktor, diantaranya masih tertinggalnya kristal pada gelas beaker pada
pemisahan.
Kemudian larutan didiamkan selama satu malam supaya hasil pembentukan kristal yang didapat
maksimal. Setelah satu malam, didapatkan kristal berwarna biru tua. Kristal yang didapat dicuci
dengan ammonia hidroksi, campuran dari ammonia dan alcohol, supaya mempertahankan ligan dan
mengikat air. Kemudian kristal dikeringkan dengan cara memasukkan ke oven. Didapatkan massa
kristal berwarna biru tua dengan berat sebesar 4,43 gram. Reaksi yang terjadi :
Kemudian larutan didiamkan selama satu malam supaya hasil pembentukan kristal yang didapat
maksimal. Setelah satu malam, didapatkan kristal berwarna biru tua. Kristal yang didapat dicuci
dengan ammonia hidroksi, campuran dari ammonia dan alcohol, supaya mempertahankan ligan dan
mengikat air. Kemudian kristal dikeringkan dengan cara memasukkan ke oven. Didapatkan massa
kristal berwarna biru tua dengan berat sebesar 4,43 gram. Reaksi yang terjadi :
4NH3 + CuS04 • 5H20 → Cu(NH3)4S04 • 5H20
Melalui ini, dapat ditentukan persen yield dari pembentukan kristal sebagai berikut :
M1 . V 1 = M2. V2
15 M. 8 mL = M2. 13 mL
M2 = 9, 2308 M
n NH3 =MxV
= 9,2308 M x 13 mL
= 0,12 mol
gr
Massa Teori Cu(NH3)4S04 • 5H20 = 0,02 mol x 321,5 / mol
= 6,43 gram
4,43 gram
= x 100%
6,43 gram
= 68,89 %
Hasil persen yield kristal didapat sebesar 68,58%. Persen yield yang didapat tidak mendekati 100%
dikarenakan beberapa faktor, diantaranya masih tertinggalnya kristal pada gelas beaker pada pemisahan
Tabel 3. Pengujian sifat garam kupri sulfat
Perlakuan Hasil
berbau
+5ml akuades + digoyang Biru muda ++, larut Biru ++, larut
Hijau-tosca,ada endapan
Perlakuan A B
Pada penambahan ammonia, larutan berubah membentuk dua lapisan, lapisan biru tua dan
lapisan biru muda. Ini menandakan bahwa penambahan ammonia menyebabkan terjadinya
pergantian ligan, yaitu dari ligan H2O menjadi ligan NH3. Ketika larutan digoyang, larutan menjadi
larut dan berubah warna menjadi biru tua. Ini menandakan bahwa pergantian ligan sudah
berlangsung sempurna.
Pada tabel 4. dilakukan pebandingan terhadap garam A (garam rangkap kupri ammonium sulfat)
dan garam B (garam kompleks tetraammincopper (II) sulfat monohidrat). Pada penambahan
akuades Pada penambahan 5mL akuades, garam A dan garam B berubah warna menjadi biru muda
dan biru (+++). Ketika digoyang, garam A dan garam B berubah warna menjadi biru muda (++) larut
dan biru (++) larut. Kemudian ketika garam A dan B ditambahkan 10 mL akuades, garam berubah
warna menjadi biru muda(++) larut dan biru-tidak berwarna(gradasi) tidak larut. Ketika larutan
digoyang, larutan berubah menjadi biru muda (++) larut dan biru(+++) larut. Garam A berubah akhir
menjadi biru muda (++) dan larut dikarenakan garam rangkap telah terurai menjadi ion – ion
penyusunnya, sehingga menghasilkan warna biru muda. Adapun reaksinya sebagai berikut :
Garam B berubah akhir menjadi biru (+++) larut. Hal ini sama seperti garam A, yang dimana
garam kompleks telah terurai menjadi ion – ion penyusunnya, sehingga menghasilkan warna biru.
Adapun reaksinya :
Tak hanya ini, perbedaan warna juga terjadi diakibatkan perbedaan penyerapan sinar tampak
dengan panjang gelombang yang berbeda. Warna yang terlihat merupakan merupakan warna
komplementer yang diteruskan dari warna yang diserap (Soekardjo, 1985)
Pada tabel 5. dilakukan perbandingan pemanasan terhadap garam A dan garam B. Ketika
dipanaskan, garam A dan garam B menunjukkan perubahan, yaitu terdapat endapan biru muda dan
endapan biru, dan keduanya menghasilkan gas ammonia. Garam A mengalami perubahan warna
menjadi biru muda dikarenakan pelepasan ligan H2O terhadap kristal yang terbentuk, yang ditandai
terdapat gas di sekitar tabung. Garam B mengalami perubahan warna menjadi biru tua. Sama halnya
dengan garam A, terjadi perubahan dikarenakan pelepasan ligan, yang ditandai terdapat gas
ammonia di sekitar tabung. Adapun reaksi Garam A dan Garam B pada pemanasan :
KESIMPULAN/CONCLUSION
1. Garam Didapatkan garam rangkap berwarna biru muda dengan persen yield
sebesar 93,33% dan garam kompleks berwarna biru tua dengan persen yield sebesar
68,89%.
2. Dari percobaan ini dibuktikan bahwa Garam rangkap kupri ammonium sulfat dan
garam kompleks tetraammincopper (II) sulfat monohidrat memiliki hidrofilik.
DAFTAR PUSTAKA/REFERENCES