Anda di halaman 1dari 2

Gagasan Utama

Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya,
sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk.Banyak organ yang berada dalam
mulut, seperti orofaring, kelenjar parotid, tonsil, uvula, kelenjar sublingual, kelenjar
submaksilaris, dan lidah (A. Aziz, 2009). Menurut WHO dalam RISKESDAS (2007)
diperkirakan bahwa 90% dari anak sekolah di dunia dan sebagian besar orang
dewasapernah menderita karies gigi sedangkan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia
merupakan penyakit masyarakat yang diderita oleh 38,5% penduduk Indonesia. Menurut
data dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, prevalensi nasional masalah
gigi dan mulut adalah 25,9%, diantaranya sebanyak 14 provinsi mempunyai prevalensi
masalah gigi dan mulut di atas angka nasional yaitu DKI Jakarta 29,1%, Jawa Barat
28%, Yogyakarta 32,1%, Jawa Timur 27,2%, Kalimantan Selatan 36,1%, Sulawesi Utara
31,6%, Sulawesi Tengah 35,6%, Sulawesi Selatan 36,2%, Sulawesi Tenggara 28,6%,
Gorontalo 30,1%, Sulawesi Barat 32,2%, Maluku 27,2%, Maluku Utara 26,9% sedangkan
Untuk Data Terbaru adalah Untuk kesehatan gigi dan mulut, Riskesdas 2018 mencatat proporsi
masalah gigi dan mulut sebesar 57,6% dan yang mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi sebesar
10,2%. Adapun proporsi perilaku menyikat gigi dengan benar sebesar 2,8%.(Depkes, 2018).

Pada saat ini pengobatan mulut dilakukan dengan memakai obat kumur yang dibuat secara semiherbal
yaitu Listerine tetapi, masalahnya pada obat kumur ini terdapat alcohol dimana Alkohol memiliki peran
sebagai desinfektan ketika ditambahkan pada obat kumur dan memiliki kemampuan untuk
membunuh bakteri, namun alkohol juga dapat menimbulkan efek samping yakni mukosa mulut
menjadi kering, timbulnya iritasi dan staining (Jameel dkk., 2014). Atau chlorhexidine dimana
menurut (Jameel dkk., 2014) Efek samping penggunaan chlorhexidine yakni dapat menimbulkan
iritasi mukosa mulut, sensasi terbakar, dan perubahan persepsi rasa.

- Gagasan Yang Diajukan


Dari Gagasan Masalah yang Diatas kami mengajukan penelitian dimana memanfaatkan buah
takokak untuk pengobatan dan sebagai obat kumur yang aman digunakan secara jangka
panjang. Tanaman takokak (Solarium torvum Sw. ) sering disebut rimbang, mudah tumbuh
dan dibudidayakan di Indonesia. Dalam bidang makanan, buah takokak sering digunakan
sebagai lalapan. Selain itu, buah takokak memiliki khasiat sebagai obat tradisional seperti
sebagai obat antialergi, antiinflamasi (Mangoting dkk., 2008). Kandungan kimia ekstrak n-
heksan dari buah takokak yang telah ditemukan adalah senyawa flavonoid, saponin,
steroid/triterpenoid (Elfahmi dkk., 2007). Senyawa flavonoid merupakan senyawa
metabolit sekunder yang memiliki kemampuan antioksidan dan antimikrobial
(Jayaprakasha & Negi, 2003). Dimana Flavonoid dari tumbuhan ini mampu tahan akan
bakteri atau mikroorganisme seperti :Escheria coli, S mutans dan Pseudomonas aeruginosa

Anda mungkin juga menyukai