Anda di halaman 1dari 27

MEDAN MAGNET

Mata Kuliah Bahan Magnet dan Superkonduktor


Dosen: Dr. Risdiana, M. Eng

Disusun Oleh:
Siti Nur Khayati
(140310120052)

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2014

DAFTAR ISI

Daftar isi .i
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.1
1.2 Rumusan Masalah....1
1.3 Tujuan..2
1.4 Manfaat2
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Magnet
2.1.1Sejarah Magnet.3
2.1.2 Pengertian Magnet...4
2.1.3 Macam-macam Magnet...5
2.1.4 Kemagnetan Benda..9
2.2 Medan Magnet
2.2.1 Pengertian Medan Magnet..9
2.2.2 Medan Magnet oleh Arus Listrik..11
2.2.3 Penyebab Timbulnya Medan Listrik dan Medan Magnet.13
2.3 Induksi Magnet.14
2.3.1 Medan Magnet Menghasilkan Arus Listrik...14
2.4 Magnetisasi...16
2.5 Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari..17
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan...20
DAFTAR PUSTAKA.21
I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti halnya listrik, magnet juga dapat menimbulkan suatu medan yang disebut
medan magnet, yaitu suatu ruang di sekitar magnet yang masih terpengaruh gaya
magnetik. Pada tahun 1269, berdasarkan hasil eksperimen, Pierre de Maricourt
menyimpulkan bahwa semua magnet bagaimanapun bentuknya terdiri dari dua kutub
yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub magnet ini memiliki efek
kemagnetan paling kuat dibandingkan bagian magnet lainnya.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan
magnet. Materi tersebut dalam wujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet
yang sekarang ini hampir semuanya adalah magnet buatan.
Di sekitar kawat yang berarus listrik terdapat medan magnet yang dapat
mempengaruhi magnet lain. Magnet jarum, kompas dapat menyimpang dari posisi
normalnya jika dipengaruhi oleh medan magnet.
Induksi magnetik yaitu besaran yang menyatakan medan magnetik di sekitar
kawat berarus listrik1.

1.2 Rumusan Masalah


Pada mata kuliah bahan magnet dan semikonduktor yang dimana mendasari
tentang medan magnet yang perlu diperjelas lagi bagaimana ide munculnya sifat
kemagnetan. Pada konsep medan magnet terdapat dua besaran yang penting yaitu
konsep medan magnet luar dan konsep induksi magnet.

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui tentang ide munculnya sifat kemagnetan yaitu konsep
medan magnet

1.4 Manfaat
Bagi pembaca
Pembaca bisa memperoleh informasi atau ilmu mengenai medan magnet,
induksi magnet, magnetisasi, aplikasi magnet dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi penulis
Penulis bisa mengetahui dan lebih memperdalam mengenai medan magnet,
induksi magnet, magnetisasi, aplikasi magnet dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Magnet
2.1.1 Sejarah Magnet
Gejala kemagnetan merupakan cikal bakal berkembangnya pengetahuan
tentang kelistrikan. Ditemukan sejak 2000 tahun yang lalu di Yunani pada sejenis
batuan yang dinamakan magnetit di kota magnesia. Awal abad ke-12, magnet mulai
digunakan sebagai kompas karena sifatnya yang selalu menunjuk arah utara dan
selatan bumi. Sifat kutub magnet mulai diselidiki ilmuwan, diantaranya2:
Pierre de Maricourt (1269) menemukan bahwa jarum jam yang diletakkan pada
berbagai posisi pada magnet alami akan berbentuk bola.
William Gilbert (1600) mengemukakan bahwa magnet alami merupakan bumi
sendiri3.
John Michell (1750) menemukan hubungan gaya magnet dengan jarak antar
magnet.
Hans Christian Oersted pada abad 19 menemukan bahwa jarum kompas
disimpangkan oleh arus listrik didekatnya.
Sebulan setelahnya Jean Baptiste Biot dan Felix Savart (dikenal dengan hukum
Biot-Savart) mengumumkan hasil-hasil pengukuran tentang gaya pada magnet di
dekat kawat panjang yang membawa arus listrik.
Kemudian Andre-Marie Ampere memperluas percobaan ini dan menunjukkan
bahwa elemen arus juga mengalami gaya
ketika berada dalam medan magnetik dan bahwa dua arus akan saling memberikan
gaya4.

M. Faraday dan J. Henry (1830) menemukan hubungan medan magnet dengan


medan listrik.
J. C. Maxwell (1860) menyusun teori dan konsep elektromagnetik.

2.1.2 Pengertian Magnet


Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Asal kata magnet diduga dari kata magnesia yaitu nama suatu daerah di Asia
kecil. Di daerah itu telah ditemukan sejenis batu yang memiliki sifat dapat menarik
besi atau baja atau campuran logam lainnya. Benda yang dapat menarik besi atau baja
inilah yang disebut magnet. Di dalam kehidupan sehari-hari kata magnet sudah
sering kita dengar, namun sering juga berpikir bahwa jika mendengar kata magnet
selalu berkonotasi menarik benda. Untuk bisa mengambil suatu barang dari logam
hanya dengan sebuah magnet. Bahkan banyak peralatan yang sering digunakan,
antara lain bel listrik, telepon, dinamo, alat-alat ukur listrik, kompas yang semuanya
menggunakan bahan magnet.
Magnet dapat dibuat dari bahan besi, baja, dan campuran logam serta telah
banyak dimanfaatkan untuk industri otomotif dan lainnya. Sebuah magnet terdiri atas
magnet-magnet kecil yang memiliki arah yang sama (tersusun teratur), magnetmagnet kecil ini disebut magnet elementer. Pada logam yang bukan magnet, magnet
elementernya mempunyai arah sembarangan (tidak teratur) sehingga efeknya saling
meniadakan, yang mengakibatkan tidak adanya kutub-kutub magnet pada ujung
logam. Setiap magnet memiliki dua kutub, yaitu: utara dan selatan. Kutub magnet
adalah daerah yang berada pada ujung-ujung magnet dengan kekuatan magnet yang
paling besar berada pada kutub-kutubnya.
Magnet dapat menarik benda lain, beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat
dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik
yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang
mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah

contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet. Satuan
intensitas magnet menurut sistem metric Satuan Internasional (SI) adalah Tesla5.

2.1.3 Macam-macam Magnet


Berdasarkan sifat kemagnetannya magnet dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu:
a. Magnet permanen.
Magnet permanen adalah suatu bahan yang dapat menghasilkan medan
magnet yang besarnya tetap tanpa adanya pengaruh dari luar atau disebut magnet
alam karena memiliki sifat kemagnetan yang tetap. Magnet permanen dibuat
orang dalam berbagai bentuk dan dapat dibedakan menurut bentuknya menjadi :
-Magnet batang
-Magnet ladam (sepatu kuda)
-Magnet jarum
-Magnet silinder
-Magnet lingkaran
-Magnet U

Gambar 1. Bentuk-bentuk Magnet6

b. Magnet remanen

Magnet remanen adalah suatu bahan yang hanya dapat menghasilkan medan
magnet yang bersifat sementara. Medan magnet remanen dihasilkan dengan cara
mengalirkan arus listrik atau digosok-gosokkan dengan magnet alam. Bila suatu
bahan pengantar dialiri arus listrik, besarnya medan magnet yang dihasilkan
tergantung pada besar arus listrik yang dialirkan. Medan magnet remanen yang
digunakan dalam praktek kebanyakan dihasilkan oleh arus dalam kumparan yang
berinti besi. Agar medan magnet yang dihasilkan cukup kuat, kumparan diisi
dengan besi atau bahan sejenis besi dan sistem ini dinamakan electromagnet.
Keuntungan electromagnet adalah bahwa kemagnetannya dapat dibuat sangat
kuat, tergantung dengan arus yang dialirkan. Dan kemagnetannya dapat
dihilangkan dengan memutuskan arus listriknya5.
Disamping magnet yang ditemukan di alam (magnet alam) ada juga magnet
yang dibuat manusia (mgnet buatan). Bahkan magnet yang kebanyakan
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu magnet buatan. Benda yang dapat
dibuat magnet adalah benda-benda yang tergolong dalam benda magnetik terutama
ferromgnetik, contohnya besi atau baja. Pada prinsipnya membuat magnet adalah
mengubah susunan magnet elementer yang tidak beraturan menjadi searah dan
teratur. Ada tiga cara membuat magnet, yaitu dengan cara menggosok, dengan
cara induksi, dan dengan cara mengalirkan arus listrik.

1. Membuat Magnet dengan Cara Menggosok


Besi yang semula bukan magnet, dapat dijadikan magnet. Caranya
besi digosok dengan salah satu ujung magnet tetap. Arah gosokan dibuat
searah agar magnet elementer yang terdapat pada besi letaknya menjadi
teratur dan mengarah ke satu arah. Apabila magnet elementer besi telah
teratur dan mengarah ke satu arah, dikatakan besi dan baja telah menjadi
magnet. Ujung-ujung besi yang digosok akan terbentuk kutub-kutub magnet.
Kutub-kutub yang terbentuk tergantung pada kutub magnet yang digunakan

untuk menggosok. Pada ujung terakhir besi yang digosok,akan mempunyai kutub
yang berlawanan dengan kutub ujung magnet penggosoknya.

Gambar 2. Membuat Magnet dengan Cara Menggosok

2. Membuat Magnet dengan Cara Induksi


Besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan cara induksi. Caranya adalah
besi dan baja diletakkan didekat magnet tetap. Magnet elementer yang
terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap
yang menyebabkan letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja
akan menjadi magnet sehingga dapat menarik serbuk besi yang berada di
dekatnya. Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan
terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet penginduksi. Apabila
kutub utara magnet batang berdekatan dengan ujung A besi, maka ujung A
besi menjadi kutub selatan dan ujung B besi menjadi kutub utara atau
sebaliknya.

Gambar 3. Membuat Magnet dengan Cara Induksi

3. Membuat Magnet dengan Cara Arus Listrik

Besi dan baja dapat juga dijadikan magnet dengan arus listrik. Caranya
besi dan baja dililiti kawat yang dihubungkan dengan baterai. Magnet
elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh aliran arus
searah (DC) yang dihasilkan baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer
letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet
dan dapat menarik serbuk besi yang berada didekatnya. Magnet yang dibuat
dengan cara arus listrik disebut magnet listrik atau elektromagnet . Besi yang
berujung A dan B dililiti kawat berarus listrik. Kutub magnet yang terbentuk
bergantung pada arah arus ujung kumparan. Jika arah arus berlawanan jarum
jam maka ujung besi tersebut menjadi kutub utara. Sebaliknya, jika arah arus
searah putaran jarum jam maka ujung besi tersebut terbentuk kutub selatan.
Dengan demikian, ujung A kutub utara dan B kutub selatan atau sebaliknya7.

Gambar 4. Membuat Magnet dengan Cara Arus Listrik7

Hilangnya Sifat Magnet


Sebuah magnet akan hilang sifat kemagnetannya jika magnet
dipanaskan, dipukul-pukul, dan dialiri arus listrik bolak-balik. Magnet yang
mengalami pemanasan dan pemukulan akan menyebabkan perubahan susunan
magnet elementernya. Akibat pemanasan dan pemukulan magnet elementer menjadi
tidak teratur dan tidak searah. Penggunaan arus AC menyebabkan arah arus
listrik yang selalu berubah-ubah. Perubahan arah arus listrik memengaruhi

letak dan arah magnet elementer. Apabila letak dan arah magnet elementer
berubah, sifat kemagnetannya hilang8.

2.1.4 Kemagnetan Benda


Berdasar

sifat

kemagnetan

bahan

penyusun

benda,

maka

benda

dikelompokkan menjadi dua kelompok. Pertama adalah benda magnetik,yaitu benda


yang dapat ditarik oleh magnet. Kedua adalah benda non magnetik, yaitu bendabenda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Contohnya : kertas, plastik, kaca dll.
Benda yang dapat ditarik magnet ada yang dapat ditarik kuat, dan ada yang
ditarik secara lemah. Oleh karena itu, benda magnetik dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu benda feromagnetik, benda paramagnetik, dan benda diamagnetik. Benda yang
ditarik kuat oleh magnet disebut benda feromagnetik. Contohnya besi, baja, nikel,
dan kobalt. Benda yang ditarik lemah oleh magnet disebut benda paramagnetik.
Contohnya platina, tembaga, dan garam. Benda yang ditolak oleh magnet dengan
lemah disebut benda diamagnetik. Contohnya timah, aluminium, emas, dan bismuth.
Benda-benda magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet, sementara benda
non magnetik tidak dapat dibuat magnet. Setiap benda magnetik pada dasarnya terdiri
magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer. Benda yang bukan magnet arah
magnet elementernya tidak beraturan. Adapun, benda magnet arah magnet
elementernya teratur2.

2.2 Medan Magnet


2.2.1 Pengertian Medan Magnet
Medan magnet adalah daerah disekitar magnet yang masih merasakan adanya
gaya magnet. Jika sebatang magnet diletakkan dalam suatu ruang, maka terjadi

perubahan dalam ruang ini yaitu dalam setiap titik dalam ruang akan terdapat medan
magnetik5.
Ketika melakukan percobaan dengan dua magnet batang, dapat diingat bahwa
interaksi antar kutub-kutub magnet tidak hanya terjadi pada saat kedua kutub
bersentuhan, tetapi interaksi juga terjadi saat kedua kutub tidak bersentuhan atau ada
jarak antara satu dengan yang lain. Hal ini membuktikan bahwa ruang disekitar
magnet ada pengaruh atau gaya tarik magnet. Ruang dimana masih ada pengaruh dari
gaya magnet disebut dengan medan magnet. Gambaran adanya medan magnet dapat
diperlihatkan oleh pola garis-garis gaya magnetnya. Pola garis gaya magnet pada
magnet batang. Kalau kita perhatikan pola serbuk besi membentuk garis-garis
lengkung, garis-garis lengkung ini yang dinamakan garis gaya magnet2.

Gambar 5. Garis Gaya Magnet2


Dibawah ini diperlihatkan pola garis gaya magnet disekitar dua kutub magnet yang
sejenis berdekatan dan disekitar dua kutub tidak sejenis yang diletakkan berdekatan.

Gambar 6. Dua Kutub Magnet2

2.2.2 Medan Magnet oleh Arus Listrik


Percobaan yang dilakukan Oersted mengamati jarum kompas yang diletakkan
di bawah kawat yang dilalui arus listrik. Hasil percobaan diperlihatkan pada gambar
7. Gambar 7b memperlihatkan posisi jarum kompas ketika tidak dialiri arus, jarum
kompas menunjuk arah utara. Selanjutnya jarum kompas dialiri arus ke arah utara
seperti diperlihatkan pada gambar 7a, akibatnya penunjukan jarum menyimpang ke
arah timur. Apabila jarum kompas dialiri arus ke arah selatan maka penunjukan jarum
menyimpang ke arah barat.

Gambar 7. Jarum Kompas

Terlihat dari gambar diatas bahwa arah arus listrik dan magnet yang
dihasilkan mengikuti kaidah tangan kanan dimana ibu jari menunjukkan arah arus
listrik sedangkan keempat jari yang melingkar menunjukkan arah medan magnet
yang dihasilkan.

Gambar 8. Kaidah Tangan Kanan9

Pemakaian Medan Magnet


Medan magnet banyak digunakan dalam peralatan yang digunakan sehari-hari
misalnya pada motor listrik, generator listrik, komputer, televisi, tabung sinar katoda,
siklotron, spektrograf massa, mikroskoop elektron, dsb10.
Penemuan tentang arus listrik yang dapat memunculkan medan magnet,
pertama kali dipublikasikan oleh Hans Cristian Oersted tahun 1819. Kemudian
Ampere memperlihatkan bahwa kawat yang dipasang parallel memiliki arus pada
arah yang sama akan saling tarik menarik satu dengan lainnya. Penemuan ini
mengilhami munculnya hukum Biot-Savart yang dengan tepat memperkirakan
munculnya medan magnet di sekitar kawat berarus. Hukum Biot-Savart ini
memungkinkan kita untuk menghitung besarnya medan magnet H yang ditimbulkan
oleh arus listrik yang dapat dituliskan dengan persamaan:
=

1


4 2

adalah vektor medan magnet, i adalah arus, r adalah jarak antara kawat
Dengan
yang dialiri arus dengan tempat perhitungan medan magnet, adalah vektor satuan
adalah vektor diferensial panjang dari kawat yang dialiri arus.
arah radial,
Sebagai contoh, jika sebuah kawat melingkar dengan jari-jari r dialiri arus yang
arahnya berlawanan jarum jam, maka medan magnet pada pusat lingkaran dapat
tegak lurus dengan , maka H
dihitung dengan persamaan seperti diatas. Arah
dapat dituliskan sebagai berikut:
=

4 2

= 2. Sehingga,
Dimana untuk kasus ini,
1
2
4 2

Arah H adalah keluar dari bidang kertas dengan satuan adalah ampere per meter
(A.m-1)11.

2.2.3 Penyebab Timbulnya Medan Listrik dan Medan Magnet


Arus listrik yang muncul pada suatu konduktor dapat menimbulkan Medan
Magnet. Sedang Arus listrik adalah Muatan yang bergerak. Disekitar muatan ada
Medan Listrik. Jika muatan bergerak maka medan listrik yang dihasilkan akan
berubah, maka dapat dikatakan bahwa Perubahan Medan listrik dapat menimbulkan
medan magnet.
Melihat kenyataan ini Faraday menyatakan sebuah hipotesanya dengan
pernyataannya : Jika perubahan medan listrik dapat menimbulkan medan magnet,
maka Perubahan medan magnet juga akan menimbulkan medan listrik. Jadi sifat

kemagnetan dan kelistrikan dan terjadi bolak balik sebagai penyebab dan akibat, dan
sering dinamakan sebagai medan elektromagnet12.

2.3 Induksi Magnet


Pengertian medan magnet (H) adalah sebuah besaran yang muncul karena
adanya pergerakan muatan listrik (arus listrik) pada sebuah bahan magnetik
(medium). Sedangkan respon dari bahan (medium) ketika pada bahan tersebut
terdapat medan magnet (H) yang ditimbulkan oleh arus listrik disebut induksi
magnet(B). Induksi magnet ini meggambarkan kerapatan fluks magnetik tiap satuan
luas sehingga satuan dari induksi magnet adalah weber/m2. Dimana satu weber/m2
sama dengan 1 Tesla. Setiap bahan magnet akan memiliki respon terhadap medan
magnet yang diberikan. Respon tersebut dijabarkan dalam sebuah besaran fisis yang
disebut permeabilitas yang secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :
=

Pada ruang bebas, nilai B sebanding dengan H dengan konstanta pembanding yaitu
konstanta permeabilitas ruang hampa (0) = 4x10-7 H/m. Kehadiran induksi magnet
(B) pada bahan yang dialiri arus i, memunculkan hubungan antara B, i, dan gaya (F)
pada bahan yang dialiri arus tersebut, dituliskan dengan persamaan :

=
Dengan B adalah induksi magnet (weber/m2 atau tesla), adalah permeabilitas bahan
adalah panjang kawat (m), F adalah gaya magnet (weber/m)11.
(H/m), i adalah arus,

2.3.1 Medan Magnet Menghasilkan Arus Listrik


Pada pembahasan sebelumnya telah diketahui bahwa sebuah kawat berarus
dapat menimbulkan medan magnet disekitarnya (yang arahnya menurut aturan tangan
kanan) menurut hukum Biot-Savart. Amatlah beralasan jika kita mempertanyakan

apakah hal sebaliknya bisa terjadi, yaitu : Apakah medan magnetik dapat
menimbulkan arus listrik ? Pertanyaan ini dijawab oleh Faraday dan Henry melalui
percobaan pada tahun 1830-an, setelah pada 1820 percobaan serupa dianggap gagal.
Skema di bawah ini menunjukkan sebuah magnet batang yang dililit oleh suatu kawat
penghantar, diharapkan pada kawat penghantar ini timbul arus yang nantinya diukur
oleh sebuah Galvanometer. Akan tetapi arus yang diharapkan tidak terjadi, dan
percobaan ini dianggap gagal. Akan tetapi Faraday dan Henry mengamati hal yang
lain, bahwa ketika batang magnet mulai dimasukkan ke dalam lilitan kawat, terjadi
arus yang terukur oleh Galvanometer, namun arus tersebut setelah beberapa saat
kemudian hilang. Hal yang sama terjadi ketika batang magnet dikeluarkan dari lilitan.
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar, lalu Faraday dan Henry mengambil
kesimpulan bahwa perubahan medan magnetiklah yang menimbulkan arus listrik,
bukan hanya medan magnet. Fenomena perubahan medan magnet yang menimbulkan
arus listrik ini dinamakan Induksi Elektromagnetik13.

Gambar 9. Batang Magnet yang dililiti Magnet Penghantar13

Menurut Faraday, parameter paling penting untuk menjelaskan konsep ggl


induksi adalah fluks magnetik (). Fluks magnetik adalah jumlah garis medan yang
melewati permukaan bahan. Garis medan bisa datang tegak lurus permukaan dan
tidak tegak lurus permukaan. Fluks magnetik dapat dihitung dengan persamaan :
= B A cos
Dimana = sudut antara garis-garis medan dengan garis normal permukaan.

GGL Induksi Pada Kumparan, dinyatakan menurut Hukum Faraday :


GGL Induksi yang terjadi pada kumparan sebanding dengan cepat perubahan Fluks
Magnetik melingkupinya. Dirumuskan14:
Dirumuskan :

= GGL Induksi ( volt)


N = Jumlah lilitan kumparan

d
dt

Atau

= cepat perubahan fluks magnetik ( Wb/s)

Tanda ( - ) = Kesesuaian dengan Hukum Lenz

d
dt

= 2 1
t = t2 t1

2.4 Magnetisasi
Magnetisasi adalah besaran fisika yang menggambarkan sifat magnetik suatu
. Magnetisasi erat kaitannya dengan induksi
bahan, dilambangkan dengan simbol
magnet, secara matematis dituliskan dengan persamaan:
= 0

adalah induksi magnet (weber/m2 atau tesla), 0 adalah permeabilitas


Dimana
adalah magnetisasi (A/m).
ruang hampa (4 x 10-7 H/m), dan
Kita dapat melihat bahwa kontribusi dari magnetisasi dan medan magnet
terhadap besarnya induksi magnet memperlihatkan kesamaan. Hal tersebut kemudian
dapat dijabarkan dalam bentuk persamaan sederhana yang menggambarkan
dan
terhadap besarnya
dalam persamaan:
kontribusi dari

= 0 (
+
)

Besarnya (M) sebenarnya sangat tergantung dari sifat kemagnetan dari bahan
yang sangat bergantung dari suatu besaran yang disebut momen magnetik. Dalam
kaitannya dengan magnetic momen ini, magnetisasi dirumuskan sebagai jumlah dari
momen magnetic tiap unit volume. Berbeda dengan medan magnet (H) yang
dimunculkan oleh arus listrik dari luar bahan, magnetisasi dimunculkan oleh resultan
spin dan momentum orbital sudut dari electron yang ada pada bahan. Perbandingan
antara besarnya magnetisasi dan medan magnet didefinisika sebagai sebuah besaaran
fisis yang disebut dengan suseptibilitas(), secara matematis dapat dituliskan sebagai
berikut:
=

Suseptibilitas menggabarkan tipikal respon dari bahan magnetic terhadap


medan magnet dimana responnya berbeda-beda bergantung dari spin yang dimiliki
bahan. Dari suseptibilitas inilah bahan magnet dikelompokkan menjadi bermacammacam 11.

2.5 Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari


Dalam kehidupan sehari-hari gaya magnet digunakan untuk berbagai
keperluan seperti mengambil benda-benda dari logam, penunjuk arah, mengubah
energi listrik menjadi energi bunyi, menghasilkan listrik, menggantikan roda pada
kereta api maglev, dan merapatkan dua benda.
1. Mengambil Benda-Benda dari Logam

Benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet adalah bahan yang terbuat dari
logam seperti besi, baja, dan nikel. Dengan adanya sifat itu, magnet digunakan pada
beberapa peralatan untuk mempermudah mengambil benda dari logam. Peralatan
tersebut antara lain gunting, obeng, tang, dan alai pengangkut besi tua. Ujung-ujung
gunting dibuat bermagnet agar mudah mengambil dan mencari jarum. Ujung obeng
dibuat bermagnet agar sekrup yang akan dipasangkan menempel pada ujung obeng
sehingga

mudah

memasangnya.

Alat

pengangkut

besi

tua

menggunakan

elektromagnet yang dialiri arus listrik kuat untuk mengangkut besi tua. Besi tua akan
menempel pada alas pengangkut selama arus listrik terns mengalir. Bila arus listrik
dimatikan, besi tua akan berjatuhan.
Alat tersebut juga berfungsi memisahkan besi dan baja tua dengan bendabenda lain yang bukan logam. Besi dan baja tua yang telah akan dilebur untuk
dibentuk menjadi besi clan baja yang bars.
2. Penunjuk Arah
Magnet dapat digunakan untuk menunjukkan arah karena kutub-kutub magnet
selalu menunjukkan arah utara dan selatan. Alat yang memanfaatkan sifat magnet
tersebut adalah kompas. Kompas adalah alat penunjuk arah mata angin. Di dalam
kompas terdapat magnet berbentuk jarum yang selalu menunjukkan arah utara dan
selatan. Sehingga dapat digunakan untuk menunjukkan arah mata angin. Kompas
digunakan oleh pelaut, pendaki gunung, dan pilot untuk membantu menunjukkan
jalan.
3. Membantu dalam Perubahan Energi
Peralatan listik seperti televise dan radio menggunakan magnet pada bagian
pengeras suara (speaker). Fungsi magnet pada speaker adalah mengubah energi listrik
menjadi energi bunyi.

4. Menghasilkan Listrik
Magnet dapat menghasilkan listrik dalam jumlah besar dan kecil. Salah satu
alat yang menggunakan magnet untuk menghasilkan listrik adalah dinamo sepeda.
Pada dinamo sepeda, magnet menghasilkan energi listrik dalam jumlah kecil yang
digunakan untuk menyalakan lampu sepeda.
5. Merapatkan Dua Benda
Pintu lemari es dapat menutup dengan kuat dan rapat dikarenakan di
sekeliling sisi pintu lemari es terdapat magnet. Sebuah magnet yang panjang
diletakkan di dalam karet sepanjang pintu lemari es. Lemari es terbuat dari baja, jadi
magnet akan membuat pintu lemari es menutup dengan rapat ketika kamu
menutupnya. Pintu lemari es yang tertutup rapat dapat menjaga suhu di dalam tetap
dingin sehingga makanan dan minuman di dalamnya tetap segar. Beberapa benda lain
yang menggunakan magnet adalah kotak pensil dan tas. Magnet dapat menjaga kotak
pensil dan tas menutup dengan rapat sehingga berbagai benda di dalamnya tidak
mudah jatuh.

6. Menggantikan Roda pada Kereta Api Maglev


Kereta api jenis maglev adalah kereta api modern yang bergerak tidak
menggunakan roda tetapi menggunakan magnet. Kereta api maglev bergerak
melayang di atas rel yang terbuat dari magnet. Oleh karena itu kereta api ini disebut
maglev, singkatan dari magnetic levitation yang artinya mengapung di atas magnet15.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet.
Medan magnet dapat dirasakan atau ada di sekitar kutup magnet. Apabila ada
kutub magnet lain dalam medan medan magnet maka akan ada gaya interaksi
magnetik atau gaya magnet. Medan magnet dapat timbul dari bahan-bahan
dari alam yang mempunyai sifat kemagnetan atau bisa juga ditimbulkan oleh
arus listrik.
Respon dari bahan (medium) ketika pada bahan tersebut terdapat medan
magnet (H) yang ditimbulkan oleh arus listrik disebut induksi magnet(B).
Magnetisasi adalah besaran fisika yang menggambarkan sifat magnetik suatu
.
bahan, dilambangkan dengan simbol
Dalam kehidupan sehari-hari gaya magnet digunakan untuk berbagai
keperluan seperti mengambil benda-benda dari logam, penunjuk arah,
mengubah energi listrik menjadi energi bunyi, menghasilkan listrik,
menggantikan roda pada kereta api maglev, dan merapatkan dua benda.

DAFTAR PUSTAKA

[1]http://nary-junary.blogspot.com/2013/03/sumber-medan-magnet-dan-induksimagnet_7581.html diakses pada tanggal 6 September 2014 pukul 19:04 WIB


[2]https://www.academia.edu/4604526/Bahan_Ajar_IPA_SMP_Kelas_IX_Drs._ASE
P_SUPRIATNA_1_KEMAGNETAN diakses pada tanggal 6 September 2014 pukul
19:24WIB
[3]http://staff.ui.ac.id/system/files/users/suryadarma/material/medansumbermedanma
gnetik.pdf diakses pada tanggal 6 September 2014 pukul 19:41 WIB
[4]http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Fisdas2_5%20%5BCompatibility%20Mode
%5D.pdf diakses pada tanggal 6 September 2014 pukul 19:59 WIB
[5]

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26544/4/Chapter%20II.pdf

diakses

pada tanggal 6 September 2014 pukul 20:17 WIB


[6]dianmarlinasari.blogspot.com diakses pada tanggal 6 September 2014 pukul 20:33
WIB
[7]https://www.academia.edu/4604526/Bahan_Ajar_IPA_SMP_Kelas_IX_Drs._ASE
P_SUPRIATNA_1_KEMAGNETAN diakses pada tanggal 6 September 2014 pukul
20:56 WIB
[8]https://www.academia.edu/5612132/Kemagnetan

diakses

pada

tanggal

September 2014 pukul 21:13 WIB


[9]ajiexku.wordpress.com diakses pada tanggal 6 September 2014 pukul 21:38 WIB
[10]http://cakdilah.files.wordpress.com/2009/03/bab-11-medan-magnet.pdf

diakses

pada tanggal 6 September 2014 pukul 21:52 WIB


[11]Risdiana. 2012. Bahan Magnet dan Superkonduktor. Jatinangor: Jurusan Fisika
UNPAD.
[12]http://kupukupusawah.blogspot.com/2012/09/v-behaviorurldefaultvmlo.html
diakses pada tanggal 6 September 2014 pukul 22:22 WIB

[13]yasmanrianto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../07+Magnetisme+2.pdf
diakses pada tanggal 6 September 2014 pukul 22:47 WIB
[14]http://seno1409.files.wordpress.com/2012/07/induksi_elektromagnet.doc diakses
pada tanggal 6 September 2014 pukul 23:02 WIB
[15] http://lemlit.ung.ac.id/berita-91-kegunaan-magnet-dalam-kehidupan-sehari-hari.html diakses pada tanggal 6 September 2014 pukul 23:58 WIB

LAMPIRAN
TANYA-JAWAB:

Febi

Jika magnet dari logam atau besi, bagaimana jika terjadi korosi? Apakah akan
mempengaruhi kemagnetan benda itu sendiri?
Jika terjadi korosi pada bahan yang mempunyai sifat kemagnetan dapat
mempengaruhi sifat kemagnetan itu sendiri karena adanya lapisan oksida yang
diakibatkan oksigen dan air. Lapisan oksida itu tidak menghilangkan sifat
kemagnetannya tetapi lapisan korosi itu hanya menghambat atau melemah
kemagnetan tersebut. Dengan terhambatnya sifat kemagnetan tersebut bukan
berarti magnet-magnet elementernya tidak beraturan.

Satria

Apa bedanya medan magnet di kawat berarus dan medan magnet di magnet bar?
Perbedaan medan magnet di kawat berarus dan di magnet bar adalah
tergantung pada spin elektronnya atau elementer magnet yang terdapat pada
magnet tersebut. Seperti yang diketahui juga bahwa medan magnet di kawat
berarus disebabkan oleh arus atau dengan cara membuat membuat magnet
(magnet sementara) dimana magnet elementernya dari yang tidak beratur dialiri
arus menjadi searah atau teratur, sedangkan medan magnet di magnet bar
mempunyai sifat alami yang dimana memiliki karakteristik spin yang teratur.

Ridwan

Menghilangkan magnet dengan cara dipanaskan membutuhkan temperature


maksimum berapa agar medan magnet hilang?

Magnet disini mempunyai beberapa bahan yang sebenarnya dapat


digolongkan lagi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Namun jika
perubahan magnet-magnet elementernya yang tidak beratur lagi dengan cara
dipanaskan dengan temperature yang sesuai dengan bahan. Tetapi tidak perlu
sampai bahan itu berubah wujud untuk menghilangkan sifat kemagnetan tersebut.

Yuniar

Apakah bisa jika magnet alami menjadi magnet permanen dan/atau magnet
sementara?
Magnet alami merupakan magnet permanen yang berasal dari alam dan
mempunyai sifat kemagnetan yang pastinya kuat. Magnet alami tidak akan
berubah menjadi magnet sementara walaupun dengan cara menghilangkan sifat
magnet atau dengan merubah-ubah magnet elementernya. Magnet alami hanya
akan berkurang sifat kemagnetannya dan tidak sampai berubah menjadi magnet
sementara.

Ian

Magnetisasi dari jumlah momennya, dilihat dari apa saja?


Magnetisasi sangat tergantung dari sifat kemagnetan dari bahan yang sangat
bergantung dari suatu besaran yang disebut momen magnetik. Dimana
magnetisasi dimunculkan oleh resultan spin dan momentum orbital sudut dari
electron yang ada pada bahan. Magnetisasi berkaitan erat dengan induksi magnet
dimana pengaruh dari dalam, secara sistematis:
= 0

Dan karena induksi magnet juga berkaitan dengan medan magnet yang
merupakan pengaruh dari luar, secara sistematis:
= 0

Maka, jika terjadi pengaruh dari dalam dan dari luar dapat dituliskan sebagai
berikut:
= 0
+ 0

= 0 (
+
)

Kiki

Rumus dibawah ini merupakan magnetisasi dari luar? Berlaku untuk satu kasus
atau semua kasus?

= 0

Sebenarnya dari rumus dibawah ini terlihat jika Induksi Magnet berpengaruh
dari medan magnet dari luar dan juga berpengaruh dari magnetisasi dari dalam.
Jika tidak ada pengaruh dari magnetisasi dalam maka induksi magnet pun akan
kembali ke rumus awal tadi. Pada umumnya kasus yang berhubungan dengan
induksi

magnet

dan

medan

magnet

akan

= 0 (
+
)

berlaku

rumus

tersebut.

Anda mungkin juga menyukai

  • Medan Magnet
    Medan Magnet
    Dokumen12 halaman
    Medan Magnet
    yati-maryati
    Belum ada peringkat
  • Lapak 2.3
    Lapak 2.3
    Dokumen21 halaman
    Lapak 2.3
    yati-maryati
    Belum ada peringkat
  • Paper 4
    Paper 4
    Dokumen5 halaman
    Paper 4
    yati-maryati
    Belum ada peringkat
  • Paper 4
    Paper 4
    Dokumen5 halaman
    Paper 4
    yati-maryati
    Belum ada peringkat
  • Super Conductor
    Super Conductor
    Dokumen14 halaman
    Super Conductor
    Haposan Yoga
    Belum ada peringkat
  • Sifat Kemagnetan PDF
    Sifat Kemagnetan PDF
    Dokumen9 halaman
    Sifat Kemagnetan PDF
    Bagus Amin Fajarudin
    Belum ada peringkat
  • Lapak 2.3
    Lapak 2.3
    Dokumen21 halaman
    Lapak 2.3
    yati-maryati
    Belum ada peringkat