Anda di halaman 1dari 6

2.1.

7 Materi Gaya Magnet

Materi yang digunakan dalam penelitian adalah materi gaya magnet.

Materi ini terdapat di kelas V semester 2. Standar Kompetensi 5: Memahami

hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya; Kompetensi Dasar 5.1:

Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan

(gaya gravitasi, gaya gerak, gaya magnet ).

Haryono (2007: 102) menyatakan bahwa magnet berasal dari magnet.

Istilah magnet berasal kata “magnesia”. Magnesia adalah nama sebuah tempat

pertama kali ditemukan batu yang mampu menarik besi. Magnet berasal dari

batuan yang mengandung logam besi. Batuan logam tersebut diolah sampai

akhirnya menjadi magnet (Sulistyanto 2008: 90). Adapun materi yang diajarkan

ialah sebagai berikut.

2.1.7.1 Magnet Menarik Benda-Benda Tertentu


Tidak semua benda dapat ditarik oleh magnet. Benda yang dapat ditarik

oleh magnet adalah benda yang terbuat dari bahan logam tertentu, yaitu besi,

nikel, dan kobalt. Jika suatu benda mengandung salah satu logam tersebut maka

benda itu dapat ditarik oleh magnet. Benda yang dapat ditarik oleh magnet

dinamakan benda magnetis.

Benda lainnya tidak dapat ditarik oleh magnet karena tidak mengandung

salah satu dari bahan logam besi, nikel, atau kobalt. Benda ini dinamakan benda

tidak magnetis atau benda nonmagnetis.

2.1.7.2 Kekuatan Magnet

Magnet mampu menembus penghalang, yaitu benda nonmagnetis. Gaya

tarik magnet masih berpengaruh terhadap benda magnetis di balik penghalang

tersebut. Akan tetapi, jika penghalang itu terlalu tebal, maka pengaruh magnet

bisa hilang. Dengan demikian, kekuatan gaya tarik magnet dipengaruhi oleh
ketebalan penghalang antara magnet dan benda magnetis.

Semakin dekat jarak benda ke magnet, maka makin kuat gaya tarik magnet

tersebut. Kekuatan gaya tarik magnet tidaklah merata di seluruh sisi atau

bagiannya. Magnet terkuat berada di kedua kutubnya. Pada magnet batang,

kekuatan magnet terkuat berada di kedua ujungnya, yaitu kutub-kutubnya.

Daerah tertentu di sekitar magnet yang dipengaruhi oleh magnet disebut

medan magnet. Medan inilah yang menyebabkan terbentuknya pola tertentu. Pola

tersebut disebut garis-garis magnet. Garis-garis tersebut saling bertemu di ujung

kedua kutub magnet.

2.1.7.3 Magnet Memiliki Dua Kutub

Seperti Bumi, magnet memiliki dua kutub. Jika magnet bisa bergerak

bebas, maka ada satu kutub yang menunjuk ke arah utara (kutub selatan bumi).
Kutub itu dinamakan kutub utara magnet, biasanya diberi warna merah atau huruf

N (north). Kutub satunya lagi menunjuk ke arah selatan (kutub utara bumi),

disebut kutub selatan magnet, biasanya diberi warna biru atau huruf S (south).

Haryanto (2007: 110) menyatakan bahwa kutub-kutub magnet memiliki

sifat yang istimewa. Jika kedua kutub magnet yang senama didekatkan, maka

keduanya akan tolak-menolak. Namun, jika kedua kutub magnet yang tidak

senama didekatkan, maka keduanya akan tarik-menarik.

2.1.7.4 Kegunaan Magnet

Magnet mempunyai banyak kegunaan di dalam kehidupan sehari-hari.

Magnet digunakan pada berbagai macam alat, mulai dari alat yang sederhana

sampai yang rumit. Misalnya, pengunci kotak pensil atau tas, obeng, dan gunting

jahit. Demikian pula, kompas, dinamo, lemari es, dan alarm pengaman (mobil

atau rumah) juga menggunakan magnet.


2.1.7.5 Jenis-Jenis Magnet

Bentuk magnet bermacam-macam, yaitu berbentuk batang, jarum, tabung

(silinder), huruf U, dan ladam (tapal kuda).

2.1.7.6 Membuat Magnet

Selain magnet alam, ada juga magnet buatan. Magnet buatan adalah

magnet yang dibuat dari besi atau baja. Besi dan baja dapat dibuat menjadi

magnet karena besi dan baja bersifat feromagnetik (mempunyai sifat magnet yang

kuat). Besi lebih mudah dibuat menjadi magnet dibandingkan dengan baja. Akan

tetapi, kemagnetan besi lebih cepat hilang, sedangkan kemagnetan baja lebih

tahan lama. Ada beberapa cara untuk membuat magnet, yaitu:

2.1.7.6.1 Cara induksi

Benda magnetis yang menempel magnet dapat bersifat seperti magnet.

Benda ini dapat menarik benda magnetis lainnya. Sifat kemagnetan ini berlangsung sementara. Jika
benda dilepaskan dari magnet, maka sifat
kemagnetannya akan hilang.

2.1.7.6.2 Cara gosokkan

Pembuatan magnet dapat dilakukan dengan cara menggosok-gosok kutub

magnet pada besi atau baja. Semakin banyak gosokkan yang dilakukan, semakin

kuat sifat kemagnetan besi atau baja tersebut. Sifat kemagnetan ini bersifat

sementara.

2.1.7.6.3 Cara aliran listrik

Magnet juga dapat dibuat dengan cara mengalirkan aliran listrik. Arus

listrik dapat menimbulkan medan magnet. Magnet yang terjadi karena arus listrik

disebut elekromagnet. Sifat kemagnetan benda yang dialiri arus listrik

berlangsung sementara. Jika arus listrik terputus, sifat kemagnetan benda akan

hilang.

Anda mungkin juga menyukai