Anda di halaman 1dari 11

Tugas Individu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Diajukan sebagai Salah Satu Tugas Individu Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran

Jurusan Pendidikan Fisika

OLEH

Nama : Sul Afna


NIM : A1K120026
Kelas : B

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah/Satuan Pendidikan : MTs Islamiyah Salabangka
Mata Pelajaran : IPA-FISIKA
Kelas/Semester : IX /GENAP
Materi Pokok : KEMAGNETAN
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (1 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1: Sikap Spiritual


Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Sikap Sosial
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3: Pengetahuan
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI-4: Keterampilan
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.6 Menerapkan konsep 3.6.1 Mengingat Kembali pengertian magnet
kemagnetan, induksi
dengan benar.
elektromagnetik dan
pemanfaatan medan magnet 3.6.2 Membedakan bahan berdasarkan sifat-sifat
dalam kehidupan sehari-hari
interaksinya terhadap magnet dengan tepat.
3.6.3 Membedakan pembuatan magnet melalui
induksi, elektromagnetik dan menggosok
dengan benar.
3.6.4 Menjelaskan sifat kemagnetan bumi dengan
tepat.
3.6.5 Memberikan contoh pemanfaatan magnet
pada teknologi dalam kehidupan sehari-hari
dengan tepat.
4.6 Membuat karya sederhana 4.6.1 Membuat bel listrik sederhana dari kaleng
yang memanfaatkan prinsip
bekas berdasarkan prinsip induksi
elektromagnet dan/atau
induksi elektromagnetik elektromagnetik dengan benar.
4.6.2 Menyusun laporan tertulis hasil pembuatan
bel listrik dari kaleng bekas berdasarkan
prinsip induksi elektromagnetik dengan
benar.
4.6.3 Menyajikan hasil pembuatan bel listrik dari
kaleng bekas berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik secara bertanggung jawab
dan penuh semangat.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan membaca buku/bahan ajar, peserta didik mampu mengingat kembali pengertian
magnet dengan benar .
2. Melalui diskusi dan kerja kelompok, peserta didik mampu membedakan bahan
berdasarkan sifat-sifat interaksinya terhadap magnet dengan tepat.
3. Peserta didik mampu membedakan pembuatan magnet melalui induksi,
elektromagnetik dan menggosok dengan benar melalui percobaan sederhana.
4. Dengan membaca buku/bahan ajar, peserta didik mampu menjelaskan sifat
kemagnetan bumi dengan tepat.
5. Melalui diskusi dan kerja kelompok, peserta didik mampu memberikan contoh
pemanfaatan magnet pada teknologi dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
6. Dengan melakukan percobaan, peserta didik mampu membuat bel listrik sederhana dari
kaleng bekas berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik dengan benar.
7. Melalui diskusi, peserta didik mampu menyusun laporan tertulis hasil pembuatan bel
listrik dari kaleng bekas berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik dengan benar.
8. Melalui diskusi, peserta didik mampu menyajikan hasil pembuatan bel listrik dari
kaleng bekas berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik secara bertanggung jawab
dan penuh semangat.
D. Materi Pembelajaran
1. Konsep gaya magnet
Magnet adalah suatu benda yang mampu menarik benda lain di sekitarnya yang
memiliki sifat khusus. Kata magnet berasal dari bahasa Yunani magnitis lithos yang
berarti batu Magnesian. Magnet pertama kali ditemukan di suatu daerah di Asia kecil
yang bernama Magnesia oleh orang Yunani Kuno, sekitar 2000 tahun yang lalu.
Magnesia adalah sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa
(sekarang berada di wilayah Turki). Di wilayah tersebut ditemukan banyak magnet
sejak zaman dulu. Magnet terbuat dari logam seperti besi dan baja. Magnet memiliki
berbagai bentuk dan dinamakan sesuai bentuknya. Meskipun yang pertama menemukan
magnet adalah orang Yunani Kuno, tetapi yang pertama kali memanfaatkan magnet
untuk dibuat kompas adalah orang Cina. Magnet selalu memiliki dua kutub, yaitu kutub
utara dan kutub selatan. Kutub-kutub magnet yang senama bila didekatkan akan tolak-
menolak, sedangkan kutub magnet yang berbeda nama bila didekatkan akan tarik
menarik.
Berdasarkan sifat magnetnya, jenis benda dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu
sebagai berikut.
a. Benda Feromagnetik, merupakan benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh
magnet, magnet akan menarik benda tersebut. Selain itu, benda yang termasuk bahan
feromagnetik dapat dijadikan suatu magnet. Bahan feromagnetik adalah bahan yang
elektron atomnya memiliki banyak spin elektron tidak berpasangan dalam suatu
domain atau wilayah dengan arah yang acak. Spin elektron tidak berpasangan
tersebut menghasilkan medan magnet yang kuat namun saling menghilangan karena
arahnya yang acak. Jika bahan feromagnetik didekatkan pada medan magnet, maka
domain atom elektron akan berbaris sejajar. Hal tersebut membuat bahan
termagnetisasi dan menghasilkan medan magnet yang kuat juga permanen. Contoh
bahan feromagnetik adalah besi, nikel, baja, kobalt, besi silikon, gadolinium,
neodymium, dan dysprosium.
b. Benda Paramagnetik, merupakan benda yang dapat ditarik lemah oleh magnet.
Secara sederhana, bahan paramagnetik adalah bahan yang mempunyai kerentanan
positif terhadap medan magnet, akan tetapi nilainya cenderung kecil dan lemah.
Pada saat medan magnet eksternal dihilangkan, maka bahan paramagnetik ini secara
otomatis akan kehilangan sifat magnetiknya. Dalam bahan paramagnetik ada satu
atau lebih elektron yang tidak berpasangan dengan atom atau molekul material. Hal
ini berarti paramagnetik adalah seluruh bahan dengan orbital atom yang terisi namun
tidak penuh. Atom yang tidak berpasangan itulah yang akan memberi momen dipol
magnetik dalam benda paramagnetik. Hal tersebut menyebabkan bahan
paramagnetik dapat tertarik secara lemah ke medan magnet. Jadi, pada dasarnya
setiap atom yang tidak berpasangan merupakan magnet kecil yang ada di dalam
suatu bahan. Contoh bahan paramagnetik adalah aluminium, magnesium, litium, dan
lain-lain.

c. Benda Diamagetik, merupakan benda yang menolak magnet. Benda ini tidak dapat
ditarik sama sekali oleh magnet meski berada sangat dekat dengan magnet yang
kuat. Diamagnetik adalah bahan yang tidak memiliki elektron tidak berpasangan.
Sebaliknya, bahan diamagnetik memiliki elektron berpasangan yang spinnya
berorientasi pada arah berlawanan. Spin yang
berlawanan menyebabkan medan magnet elektron saling meniadakan, sehingga
momen magnet tidak terbentuk. Hal tersebut membuat bahan diamagnetik tidak
tertarik oleh medan magnet dan ditolak secara lemah oleh medan magnet.
Contoh bahan diamagnetik adalah emas, seng, merkuri dan lain lain.
2. Teori kemagnetan bumi

Seorang ahli fisika bernama William Gilbert (1544-1603) mengemukakan


bahwa bumi merupakan sebuah magnet raksasa. Seolah-olah di dalam bumi terdapat
magnet batang yang membujur dari kutub utara ke kutub selatan. Sebagai magnet
raksasa, bumi memiliki kutub magnet, yaitu kutub utara magnet dan kutub selatan
magnet. Kutub utara magnet bumi berada disekitar kutub selatan bumi, sedangkan
kutub selatan magnet bumi berada di sekitar kutub utara bumi. Ketidaktepatan kutub
utara dan kutub selatan magnet bumi disebut deklinasi. Selain adanya ketidaktepatan
penunjukkan arah kutub utara dan kutub selatan magnet bumi, ternyata medan magnet
bumi juga membentuk sudut dengan horizontal permukaan bumi, atau yang disebut
dengan sudut inklinasi.

E. Metode Pembelajaran
1. Model/Strategi Pembelajaran : Problem Based Learning
2. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Saintifik
3. Metode Pembelajaran : Demonstrasi

F. Media Pembelajaran
 Powerpoint
 LKPD
Alat bantu/bahan Pembelajaran
 Spidol, papan tulis, dll.
 LCD
 Alat dan bahan percobaan membuat magnet.
G. Sumber Belajar
 Buku “Ilmu Pengetahuan Alam”, Karya : Siti Zubaidah, dkk (2018).
 Video Pembelajaran YouTube “Cara Membuat Magnet Sederhana (Praktikum IPA)
Elektromagnetik, Induksi, Menggosok”. https://youtu.be/O1AwbT2-7q0
 Reverensi lain yang relevan.
 Lingkungan setempat.
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kesatu:
Tahap Kegiatan
Fase-Fase Model Deskripsi Aktivitas
Pembelajaran dan Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran
Waktu
1. Guru memberi salam,
berdo’a, presensi dan
mengkondisikan kelas
untuk memulai
Pembelajaran.
2. Guru berbicara tentang
materi yang akan dipelajari
dan dikembangkan.
3. Guru meyampaikan
kebutuhan yang akan
dicapai dalam Pembelajaran
tentang teori dasar
kemagnetan.
1. Kegiatan Pendahuluan
4. Guru menyampaikan tujuan
(± 15 menit) Menstimulasi
Pembelajaran yang akan
dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan
sehari-sehari.
5. Guru menyampaikan garis
besar cakupan materi
tentang teori dasar
kemagnetan dan kegiatan
yang akan dilakukan.
6. Guru menyampaikan ruang
lingkup dan teknik
penilaian yang akan
digunakan.
Mengamati
1. Guru memberikan
7. Kegiatan Inti Orientasi Siswa pada kesempatan kepada siswa
(± 105 menit) Masalah untuk melakukan
pengamatan dilingkungan
sekitar sesuai dengan materi
pokok Pembelajaran
tentang kemagnetan
(gambar bentuk-bentuk
magnet).
2. Peserta Didik mengamati
fenomena alam tentang
kemagnetan (gambar
bentuk-bentuk magnet)
Menanya
1. Guru memfasilitasi peserta
didik untuk bertanya
tentang kemagnetan
(gambar bentuk-bentuk
magnet) maupun hal-hal
yang berkaitan dengan
Mengorganisasi Siswa
materi yang di bahas.
2. Peserta Didik bertanya
tentang kemagnetan
(gambar bentuk-bentuk
magnet) maupun hal-hal
yang berkaitan dengan
materi yang di bahas.
Mencoba
1. Guru memfasilitasi peserta
didik untuk mendapatkan
data-data yang diperlukan
sesuai dengan materi
Pembelajaran tentang
Membimbing kemagnetan dengan
Penyelidikan melakukan percobaan.
2. Peserta Didik melakukan
percobaan untuk
mendapatkan data-data
yang diperlukan sesuai
dengan materi
Pembelajaran.
Menalar
1. Guru memberikan
kesempatan kepada peserta
didik untuk menganalisis
materi Pembelajaran yang
Mengembangkan,
sedang di bahas.
Menyajikan Hasil
2. Peserta Didik menganalisis
materi Pembelajaran yang
sedang di bahas dengan
menyelesaikan isian pada
LKS.
Mengkomunikasikan
Menganalisis dan
1. Guru memfasilitasi peserta
Evaluasi Masalah
didik untuk menyampaikan
hasil literasi/ diskusi
kelompok yang telah
diselesaikan dengan
menyelesaikan isian LKS di
depan kelas.
2. Peserta Didik bersama
kelompoknya
menyampaikan simpulan
dari hasil percobaan
berdasarkan isian LKS di
depan kelas.
1. Guru memfasilitasi dan
membimbing peserta didik
untuk membuat rangkuman
atau simpulan kegiatan
Pembelajaran tentang
fenomena alam yang
dinamakan teori dasar
kemagnetan.
2. Guru melakukan refleksi
terhadap kegiatan
Pembelajaran teori dasar
8. Kegiatan Penutup kemagnetan yang yang
Motivasi
(± 15 menit) sudah dilaksanakan.
3. Guru memberikan umpan
balik terhadap proses dan
hasil Pembelajaran.
4. Guru merencanakan
kegiatan tindak dalam
rangka memberikan tugas
lebih lanjut literasi tentang
materi selanjutnya.
5. Menyampaikan rencana
Pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
I. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Penilaian sikap spiritual
Bentuk Contoh Butir Waktu
No Teknik Ket.
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
Jurnal penilaian Jurnal penilaian Saat
Observasi sikap spiritual sikap spiritual Pembelajaran
peserta didik peserta didik berlangsung
b. Penilaian sikap social
Bentuk Contoh Butir Waktu
No Teknik Ket.
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
Jurnal penilaian Jurnal penilaian Saat
Observasi sikap social sikap social Pembelajaran
peserta didik peserta didik berlangsung
c. Penilaian pengetahuan
Bentuk Contoh Butir Waktu
No Teknik Ket.
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
Soal pilihan Setelah
Soal pilihan Dilaksanakan
1 Tertulis ganda dan Pembelajaran
ganda tatap muka
uraian usai
Soal pilihan Saat
Dilaksanakan
2 Penugasan ganda dan Soal tugas Pembelajaran
tatap muka
uraian berlangsung
Sampel
pekerjaan
terbaik hasil saat Hasil
3 Portofolio dari Pembelajaran pekerjaan
penugasan usai siswa
atau tes
tertulis
d. Penilaian keterampilan
Bentuk Contoh Butir Waktu
No Teknik Ket.
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
Saat
Tugas Terdapat di Uji untuk
1 Praktik Pembelajaran
(keterampilan) LKS kerja
berlangsung
Saat
Pembelajaran
Tugas Terdapat di Generator
2 Proyek berlangsung
(keterampilan) LKS sederhana
dan atau
setelah usai
Sampel produk saat LKS dan
3 Portofolio terbaik dari Pembelajaran generator
tugas proyek usai sederhana
2. Pembelajaran remedial
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan Pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk : Pembelajaran
ulang.
3. Pembelajaran pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan Pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/ atau pendalaman
materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk : tugas mengerjakan soal-soal dengan
tingkat kesulitan lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai