Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Profesi guru merupakan salah satu profesi yang terikat oleh ketentuan-
ketentuan dan aturan-aturan tertentu. Ketentuan dan aturan yang mengikat profesi
guru dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk pengembanganan dan kenaikan
pangkat guru. Pengembangan profesi guru adalah kegiatan guru dalam rangka
pengamalan ilmu dan pengetahuan, teknologi dan keterampilan untuk peningkatan
mutu baik bagi proses belajar mengajar dan profesionalisme tenaga kependidikan
lainnya maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi
pendidikan dan kebudayaan, salah satu kegiatan pengembangan yang dimaksud
adalah membuat karya tulis atau karya ilmiah di bidang pendidikan.

Karya tulis ilmiah adalah tulisan yang disusun oleh seseorang atau
sekelompok orang yang melakukan penelitan atau kajian. Karya tulis ilmiah ini
bertujuan untuk menjelaskan secara lebih mendalam dan akurat prosedur atau
metode yang berlaku pada saat melakukan penelitian dan menyajikan hasil dari
metode yang telah diterapkan tersebut.

Penulisan karya tulis ilmiah, harus memperhatikan kaidah dan aturan-


aturan penulisan yang baik dan benar. Aturan-aturan tersebut meliputi sistematika
isi, pengetikan atau spasi jarak antar bab, sub bab, kalimat, atau paragraf,
penggunaan kalimat dan penyajian karya tulis ilmiah tersebut.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diambil penyusunan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari karya ilmiah pengembangan karir guru?
2. Apa saja jenis-jenis dari karya ilmiah untuk pengembangan karir guru?
3. Apa yang di maksud dengan PTK?
4. Apa yang di maksud dengan Lesson Study?

1
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari karya ilmiah pengembangan karir
guru
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis dari karya ilmiah untuk
pengembangan karir guru
3. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan PTK
4. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Lesson Study

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Karya Ilmiah untuk Pengembangan karir Guru


Karya ilmiah merupakan karya pemikiran yang ditulis atas hasil
penelitian/kajian dan didukung dengan sajian fakta/data/bukti empiris dan
ditulis dengan mengikuti kaidah penulisan ilmiah. Profesi guru, sama dengan
profesi lainnya, memiliki peraturan atau ketentuan ketentuan profesi yang
berlaku atau mengikat anggotanya. Salah satunya adalah peraturan tentang
kenaikan pangkat/jabatan bagi guru serta komponen penilaian portofolio
sertifikasi guru.
Mengapa guru harus menulis karya ilmiah? Karna penulisan karya ilmiah
merupakan suatu syarat kenaikan pangkat/jabatan profesional guru tidak sama
untuk semua jenjang. Untuk kenaikan pangkat/jabatan Guru Pratama (II/a)
sampai dengan Guru Dewasa Tingkat I (III/d), angka kredit yang disyaratkan
untuk dipenuhi adalah unsur pendidikan dan atau proses belajar mengajar atau
bimbingan. Sedangkan untuk pangkat/jabatan di atasnya, yaitu Guru Pembina
(IV/a) sampai dengan Guru Utama (IV/e), Disamping itu karya tulis juga
menunjang point untuk mengikuti sertifikasi guru dalam jabatan
Pengembangan profesi guru adalah kegiatan guru dalam rangka pengamalan
ilmu dan pengetahuan, teknologi dan keterampilan untuk peningkatan mutu
baik bagi proses belajar mengajar dan profesionalisme tenaga kependidikan
lainnya maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi
pendidikan dan kebudayaan.
Adapun kegiatan pengembangan profesi yang dimaksud adalah: 1)
membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan, 2) menemukan
teknolog di bidang pendidikan, 3) membuat alat pelajaran/alat peraga atau alat
bimbingan, 4) menciptakan karya seni, dan mengikuti kegiatan pengembangan
kurikulum 5) menulis buku 6) Menulis Modul (Depdiknas, 2001: 2-3,
Permendiknas No 18 tahun 2007). Dengan demikian, menulis karya ilmiah

3
merupakan salah satu pilihan kegiatan yang penting dilakukan guru guna
mendukung pencapaian puncak karir/jabatannya
Penulisan karya ilmiah memilki ciri-ciri penulisannya yaitu : tulisannya
harus logis, sistematis, objektif, tuntas dan menyeluruh, jelas, kebenarannya
dapat diuji dan penyajiannya harus mengunakan bahasa yang santun dan tata
tulis yang baku (Ali Mustadi)
1. Objektif
Keobjektifan ini menampakkan pada setiap fakta dan data yang
diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi.
Juga, setiap pernyataan atau simpulan yang disaampaikan berdasarkan
bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian siapapun
dapat mengecek kebenaran/keabsahannya.
2. Logis
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakan, pola nalar
induktif dan deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau
data, digunakan pola induktif, sebaliknya kalau bermaksud membutikan
suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
3. Sistematis
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila
mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi,
kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa
mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
4. Netral
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas
dari kepentingan-kepentingan tertentu, baik kepentingan pribadi maupun
kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat
mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca dihindarkan . sebagai
karya tulis ilmiah maka setidak-tidaknya harus dipenuhi persyaratan:
a) Permasalahanyang dikaji berada pada khasanah keilmuan.
b) Tersajikan dengan jelas adanya argumentasi konseptual, teoritik
dari hal yang dipermasalahkan

4
c) Tersajikan adanya fakta-fakta sspesifik dari hal yang
dipermasalahkan
d) Ada diskusi dan kesimpulan terhadap hal yang dipermasahkan KTI
sebagai karya ilmiah juga harus tersaji dalam format, penggunaan
bahasa yang lazim dipakai pada dunia keilmuan.

Profesionalitas guru dapat dilihat dari sisi proses yaitu kompetensi guru
melaksanakan tugas utamanya: mendidik dan mengajar, dan dari sisi hasil
yaitu berbagai jenis karya ilmiah guru seperti buku pelajaran, modul, artikel,
laporan penelitian, media pendidikan, dan lain-lain yang sangat bermanfaat
bagi dunia pendidikan. Berbagai karya guru tersebut akan menguatkan
eksistensi profesi guru. Dengan demikian, kegiatan pengembangan profesi,
dalam hal ini menulis karya ilmiah hendaknya dipandang sebagai bagian
integral tugas, kewajiban, dan tanggung jawab setiap guru.

B. Jenis-jenis Karya Ilmiah untuk Pengembangan Karir Guru


Jenis karya ilmiah ada banyak macam bentuk yang dapat dibuat oleh guru
atau pengawas yaitu sebagai berikut :
1. Makalah
Dalam bahasa inggris makalah disebut paper. Makalah erupakan
suatu tulisan atau karangan yang mneyajikan suatu topik bahasan
tertentu,basanya makalah dapat disajikan dakam suatu forum ilmiah,
seperti konferensi, seminar, lokarya dan lain-lain.
Makalah ilmiah tidak terlalu panjang, menggunakan bahasa yang
lugas dan lebih sederhana. Pada umumnya makalah terdiri dari dua puluh
halaman yang terdiri atas tiga bagian yaitu bagian pertama berisi latar
belakang, topik, rumusan masalah dan gagasan pokok tulisan, bagian
kedua merupakan bagian inti yang membahas masalah secara relatif detail,
pembahasan tentang pokok-pokok pikiran, bagian yang terakhir daftar
pustaka dan lampiran (kalau ada) makalah dikelompokkan menjadi 3
yaitu:

5
1) Makalah kerja (working paper) yaitu suatu tulisan yang menyajikan
suatu permasalahan secara sistematis, jelas dan logis;
2) Makalah tugas yaitu makalah yang ditulis untuk menyelesaikan suatu
permasalahan
3) Makalah penelitian.

2. Artikel
Artikel merupakan tulisan ilmiah yang berisi suatu isu atau
pemasalahan yang dipublikan pada suatu jernal, majalah ilmiah, atau surat
kabar dan lain-lain. Artikel dapat berupa artikel hasi penelitian, yang biasa
disebut artikel ilmiah, artikel konseptual dan artikel popular.
Artikel ilmiah adalah ringkasan dari laporan penelitian yang komplit
seperti skripsi, tesis dan desertasi. Sedangkan artikel konseprual
merupakan naskah atau tulisan ilmiah yang disusun dan dikembangkan
berdasarkan teori dan hasil penelitian.
Kerangka penulisan artikel adalah alat pertama yang menuliskan inti
masalah, kemudian uraikan apa penyebabnya dan kemudian simpulkan apa
yang kita ketahui dari masalah tersebut.

3. Laporan hasil penilaian


Hasil penilaian selain dapat berupa makalah san artikel dapat juga
berupa laporan hasil penelitian. Laporan hasil penelitian merupakan suatu
karya tulis ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian. Secara umum,
sistematika laporan hasil penelitian terdiri dari lima bab, yaitu :
1. Bab pendahuluan (berisikan : latar belakang masalah, perumusan
masalah dan cara pemecahan masalah, tujuan dan kemamfaatan hasil
penelitian )
2. Bab tinjauan pustaka (berisikan landasaan teori)
3. Bab metode penelitian
4. Bab hasil-hasil dan diskusi hasil penelitian
5. Bab simpulan dan saran-saran

6
4. Skripsi
Karya tulis ilmiah yang menggunakan pendapat penulis berdasarkan
pada pendapat orang lain yang didukung oleh data atau fakta dari studi
lapangan. Biasanya skripsi ditulis sebagai syarat memperoleh gelar sarjana
dari suatu perguruan tinggi.
5. Testis
karya tulis ilmiah yang membahas suatu peryataan atau teori yang
didukung oleh sejumlah argumen yang dapat dipertanggung jawabkan.
Testis biasanya ditulis untuk melengkapi ujian sastra dua.
6. Disertasi
Karya tulis ilmiah mengungkapkan suatu kebenaran yang dapat
dibuktikan oleh penulis berdasarkan fakta dan data yang dianalisis secara
terperinci. Biasanya ditulis untuk melengkapi ujian sastra tiga (doktor).
7. Buku (terjemahan, buku pelajaran, diktat dan modul)
Biasanya karya tulis ini banyak digunakan dalam proses belajar
dan mengajar. Buku pelajaran merupakan karya tulis yang isinya
mengenai materi-materi yang akan diajarkan atau dipelajari peserta didik.
Bentuk diktat lebih sederhana dibanding buku pelajaran, biasa
diktat ditulis, dicetak dan dipublikasikan. sedangkan modul merupakan
karya tulis yang dikembangkan guru sebagai pedoman atau pegangan
belajar peserta didik.
Adapun formatnya penulisannya :
a. Judul bab atau topik isi bahasan
b. Penjelasan tujuan bab
c. Uraian isi penjelasan
d. Penjelasan teori
e. Sajian contoh
f. Soal latihan

7
8. Karya ilmiah populer
Karya ilmiah populer menggunakan bahssa yang lebih bebas dari
karya ilmiah. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang komunikatif
yaitu suatu bahasa yang ringkas, mudah ditangkap atau dicerna.
Karya tulis ilmiah ini merupakan suatu karya yang jelas, lengkap,
teliti, sederhana, kalimatnya pendek dan paragrafnya beruntun sehingga
mudah dipahami.

C . Penelitian Tindakan Kelas


1. Pengertian PTK
Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu
Classrom Action Research, yang berarti penelitian dengan melakukan
tindakan yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,
sehingga hasil belajar siswa menjadi menjadi meningkat. Pertama kali
penelitian tindakan kelas diperkenalkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1946,
yang selanjutnya dikembangkan oleh Stephen Kemmis, Robin Mc
Taggart, John Elliot, Dave Ebbutt dan lainnya

2. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru” , menyatakan bahwa tujuan dari PTK adalah
sebagai berikut:
a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas
yang dipahami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa
yang sedang belajar, meningkatkan profesinalisme guru, dan
menumbuhkan budaya akademik dikalangan guru.
b. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran dikelas secara terus-
menerus mengingat masyarakat berkembang secara cepat.
c. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini mulai dicapai melalui
peningkatan proses pembelajaran.
d. Sebagai alat training in service, yang memperlengkapi guru dengan
skill dan metode baru,mempertajamkekuatan analitisnya dan
mempertinggi kesadaran dirinya.
e. Sebagai alat untuk lebih inovatif terhadap pembelajaran.
f. Peningkatan mutu hasilpendidikan melalui perbaikan praktik
pembelajaran di kelas dengan mengembangkan berbagai jenis
keterampilan dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
g. Meningkatkan sifat profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
h. Menubuh kembangkan budaya akademik dilingkungan akademik.
i. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan dan
perbaikan prosespembelajaran disamping untuk meningkatkan
relevansi dan mutu hasil pendidikan juga untuk meningkatkan

8
efisiensi pemanfaatan sumber-sumber daya yang terintegrasi di
dalamnya

3. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas


Ada tiga komponen yang harus menjadi sasaran utama PTK, yaitu
siswa/pembelajaran guru dan skolah. Tiga komponen itulah yang akan
menerima manfaat dari PTK.
a. Manfat bagi siswa dan pembelajaran
Dengan adanya pelaksanan PTK,kesalahan dan kesulitan dalam
proses pembelajaran.(baiak strategi,teknik,konsep dan laian lain)akan
dengan cept di analisis dan di diagnosis,sehinga kesalahan dan kesulitan
tersebut tidak akan berlarut-larut.jika kesalahan yang terjadi dapat
segeradi perbaiaki,maka di pembelajaran akan mudah di alaksanakan,
mwnarik belajr siswa di harap kan akan akan menariak.

b. Manfaat bagi guru


Beberapa manfaat PTK bagi guru antara lain:
1) Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran
melalui suatu kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi di
kelasnya. Keberhasilan dalam perbaikan ini akan menimbulkan
rasa puas bagi guru, karena ia telah melakukan sesuatu yang
bermanfaat bagi siswanya melalui proses pembelajaran yang
dikelolanya.
2) Dengan melakukan PTK, guru dapat berkembang dan
meningkatkan kinerjanya secara professional, karena guru mampu
menilai, merefleksi diri dan mampu memperbaiki pembelajaran
yang dikelolanya. Dalam hal ini, guru tidak lagi hanya seorang
praktisi yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan
selama ini, namun juga sebagai peneliti dibidangnya yang selalu
ingin melakukan perbaikan-perbaikan pembelajaran yang inovatif
dan kreatif
3) Melakukan PTK, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif
dalam mengembangkanpengetahuan dan keterampilan sendiri.
Guru tidak hanya menjadi penerima hasiperbaikandari orang lain,
namun guru itu sendiri berperan sebagi perancang dan pelaku
perbaikantersebut, sehingga diharapkan dapat menghasilkan teori-
teori dan praktik pembelajaran.
4) Dengan PTK, guru akan merasa lebih percaya diri. Guru yang
selalu merefleksi diri, melakukan evaluasi diri dan menganalisis
kinerjanya sendiri dalam kelas, tentu saja akan selalu menemukan
kekuatan, kelemahan dan tantangan pembelajaran dan pendidikan
masa depan dan mengembangkan alternative masalah / kelemahan
yang ada pada dirinya dalam pembelajaran. Guru yang demikian
adalah guru yang memiliki kepercayaan diri yang kuat.

9
c. Manfaat bagi sekolah
Sekolah yang para gurunya memiliki kemampuan untuk
melakukan perubahan atau perbaikan kinerjanya secara professional,
maka sekolah tersebut akan berkembang pesat. Sekolah tidak akan
berkembang, jika gurunya tidak memiliki kemampuan untuk
mengembangkan diri.Kaitannya dengan PTK, jika sekolah yang para
gurunya memiliki keterampilan dalam 9 melaksanakan PTK tentu saja
sekolah tersebut akan memperoleh manfaat yang besar, karena
meningkatkan kualitas pembelajaran mencerminkan kualitas pendidikan
di sekolah tersebut.
PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk
memperbaiki layanan pendidikan yang harus diselenggarakan dalam
konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas program
sekolah secara keseluruhan. Hal itu dapat dilakukan meningkatkan
tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan praktik dan pembelajaran di kelas secara
berkesinambungan.
Manfaat yang dapat dipetik jika guru mau dan mampu
melaksanaan penelitian tindakan. kelas itu terkait komponen
pembelajaran antara lain:
a. Inovasi pembelajaran.
b. Pengembangan kurikulum ditingkat sekolah dan tingkat kelas.
c. Peningkatan profesionalisme guru

4. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


PTK memiliki karakterlistik tersendiri sebagai pembeda dengan
penelitian-penelitian lainya. Adapun beberapa karakteristik tersebut
adalah:
a. PTK hanya dilakukan oleh guru yang memahami bahwa proses
pembelajaran perlu diperbaikidan ia terpanggil jiwanya untuk
memberikan tindakan-tindakan tertentu untuk membenahi masalah
dalam proses pembelajaran dengan cara melakukan kolaborasi.
Menurut Usman (dalam Daryanto,2011:2) guru dengan kompetensi
tinggi merupakan seorang yang memiliki kemampuan dan keahlian
serta keterampilan dalam bidangnya. Sehingga Ia dapat melakukan
fungsi dan tugasnya sebagai pengajar dan pendidik dengan maksimal.
b. Refleksi diri, refleksi merupakan salah satu ciri khas PTK yang paling
esensial. Dan ini sekaligus sebagai pembeda PTK dengan penelitian
lainnya yang menggunakan responden dalam mengumpulkan data,
sementara dalam PTK pengumpulan data dilakukan dengan refleksi
diri.
c. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di dalam “kelas” sehingga
interaksi antara siswa dengan guru dapat terfokuskan secara
maksimal. “Kelas” yang dimaksud di sini bukan hanya ruang yang

10
berupa gedung, melainkan “tempat” berlangsungnya proses
pembelajaran antara gurudan murid. (Suyadi,2012:6)
d. PTK bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran secara terus
menerus. PTK dilaksakansecara berkesinambungan di mana setiap
siklus mencerminkan peningkatan atau perbaikan.Siklus sebelumnya
merupakan patokan untuk siklus selanjutnya. Sehingga diperoleh
model pembelajaran yang paling baik.
e. PTK bersifat fleksibel sehingga mudah diadaptasikan dengan keadaan
kelas. Dengan demikianproses pembelajaran tidak monoton oleh satu
model saja.

5. Prinsip Penelitian Tindakan Kelas


Secara umum ada 4 prinsip kunci penelitian tindakan kelas,yaitu:
a. Kritik Reflektif, yaitu suatu perhitungan situasi,seperti catatan atau
dokumen pejabat,digunakan untukmembuat tuntutan tersembunyi
menjadi lebih baik.
b. Kritik Dialektika, digunakan untuk memahami antara fenomena dan
konteksnya.
c. Sumber Daya Kolaboratif, prinsip ini mempersyaratkan bahwa setiap
gagasan seseorang samapenting dengan sumber daya potensial.
d. Ambil Resiko, proses perubahan mengancam semua cara yang telah
ditetapkan sebelumnya,maka diperlukan kejelian untuk mengambil
resiko.

D. Lesson Study
1. PengertianLesson Study
Lesson study dikembangkan pertama kali di Jepang yang
dilaksanakan sebagai program pengembangan profesional guru. Lesson
study dipercaya berhasil dalam meningkatkan praktik pembelajaran.
(Dannis Sparks 1999), lesson study adalah suatu proses kolaboratif
dimana sekelompok guru mengidentifikasi masalah masalah
pembelajaran, merencakan suatu perbaikan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran (salah satu guru dalam kelompok guru mengajarkannya,
sementara guru lain sebagai pengamat), mengevaluasi dan merevisi
pembelajarannya, mengajarkan pembelajaran yang telah direvisi,
mengevaluasi lagi, dan berbagi (menyebarluaskan) hasilnya kepada guru-
guru lain.
2. Manfaat Lesson Study
pembelajaran yang konkrit untuk memfokuskan pada permasalahan
agar lebihmengubah praktik mengajar guru seperti penggunaan materi
bermakna, mengambil konteks pembelajaran dan pengalaman guru yang
eksplisit, dan juga memberikan dukungan pada guru dalam hubungan
sejawat. Dengan kata lain, lesson study memberikan banyak kesempatan
kepada para guru untuk membuat bermakna ide-ide pendidikan dalam
praktik mengajar mereka, untuk mengubah perspektif mereka tentang
pembelajaran, dan untuk belajar mengamati praktik mengajar mereka dari

11
perspektif siswa. lesson study mempromosikan dan mengelola kerja
kolaboratif antar guru dengan memberi dukungan dan intervensi
sistematik. Selama lesson study, para guru berkolaborasi untuk:
a. Merumuskan tujuan-tujuan jangka panjang untuk pengembangan
dan belajar siswa;
b. Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang berdasar
pada penelitian dan observasi untuk mengaplikasikan tujuan-
tujuan jangka panjang ke dalam praktek-praktek kelas untuk isi-
isi akademik khusus;
c. Mengobservasi secara hati-hati tingkat belajar siswa, keterlibatan
mereka, dan perilaku mereka selama pembelajaran;
d. Melaksanakan diskusi setelah pembelajaran bersama kelompok
kolaboratif

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahsan diatas adalah :
1. Karya ilmiah merupakan karya pemikiran yang ditulis atas hasil
penelitian/kajian atau pemikiran dari penulis.menulis karya ilmiah
merupakan salah satu kegiatan yang penting dilakukan guru guna
mendukung pencapaian puncak karir/jabatannya.
2. Jenis karya ilmiah ada banyak macam bentuk yang dapat dibuat oleh
guru atau pengawas yaitu sebagai berikut: 1) makalah, 2) artikel, 3)
laporan hasil penelitian, 4) skripsi, 5) testis, 6) disertasi, 7) buku
(terjemahan, buku pelajaran, diktat, dan modul), 8) karya ilmiah popular
3. PTK merupakan salah satu indikator dalam peningkatan profesionalisme
guru, karena PTKmemberi motivasi kepada guru untuk berfikir Kritis
dan sistematis, membiasakan guru untuk menulis, dan membuat catatan
yang dapat. Di mana semua itu dapat menunjang kemampuan guru dalam
pembelajaran.
4. lesson study adalah suatu proses kolaboratif dimana sekelompok guru
mengidentifikasi masalah masalah pembelajaran, merencakan suatu
perbaikan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran (salah satu guru
dalam kelompok guru mengajarkannya, sementara guru lain sebagai
pengamat), mengevaluasi dan merevisi pembelajarannya,
B. Saran
Seorang guru harus bisa menulis suatu karya ilmiah untuk
mengembangakan karirnya. Selain itu guru mampu mengetahui tentang
jenis-jenis dari karya ilmiah serta cara penulisan karya ilmiah yang baik
agar saat menulis suatu karya ilmiah guru mampu meningkatkan potensi
dan bakat menulisnya sehingga nanti bisa mengajarkan ilmu yang
dimilikinya kepada peserta didiknya.

13

Anda mungkin juga menyukai