Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DASAR DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu:

Senja Wardani, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 1:

Iwi Masika 2111250037

Rara Ferisca 2111250063

Rina Anjar Wati 2111250101

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU

2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi allah yang maha pengasih lagi maha penyayang yang telah memberi
rahmat serta hidayah-nya kepada kita sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini. Tak
lupa pula sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada jujungan kita nabi Muhammad
SAW. yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang ini.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak yang kurang
karena masih tahap pembelajaran. Oleh karena itu, penulis dengan terbuka akan menerima
kritik serta saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan. Penulis berharap makalah
ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Bengkulu, 21 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .........................................................................................................iii


B. Rumusan Masalah.....................................................................................................iii
C. Tujuan Masalah ........................................................................................................iii

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Pembelajaran..............................................................................2


B. Model Pendekatan, Metode Dan Teknik Pembelajaran............................................2
C. Klasifikasi Strategi Pembelajaran.............................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer dan diartikan sebagai
cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan.
Seorang yangb erperang dalam mengatur strategi, untuk memenagkan peperangan
sebelum melakukan tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan yang
dimilikinya baik dilihat dari kuantitas maupun kualitasnya. Setelah semuanya diketahui,
baru kemudian ia akan menyusun tindakannya yang harus dilakukan, baik tentang siasat
peperangan yang harus dilakukan, taktik dan teknik peperangan, maupun waktu yang
tepat untuk melakukan serangan. Dengan demikian dalam menyusun strategi perlu
memperhitungkan berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar.
Istilah strategi, sebagaimana banyak istilah lainnya, dipakai dalam banyak konteks
dengan makna yang tidak selalu sama. Didalam konteks belajar mengajar, strategi berarti
pola umum perbuatan guru-peserta didik didalam perwujudan kegiatan balajar-mengajar.
Sifat umum pola tersebut berarti bahwa macam dan urutan perbuatan yang dimaksud
tampak dipergunakan atau dipercayakan guru dan peserta didik didalam macam-macam
peristiwa belajar. Dengan demikian maka komsep strategi dalam hal ini merujuk pada
karakteristik abstrak rentetan perbuatan guru dan peserta didik didalam peristiwa belajar
trategi yang satu dari strateegi yang lain secara fundamental. Istilah lain yang yang juga
dipergunakan untuk maksud ini adalah model-model mengajar. Sedangkan rentetan
perbuatan guru-peserta didik dalam suatu peristiwa belajar-mengajar aktual tertentu,
dinamakan prosedur instruksional.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Strategi Pembelajaran?
2. Apa saja Model Pendekatan, Metode Dan Teknik Pembelajaran?
3. Bagaimana Klasifikasi Strategi Pembelajaran?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Pengertian Strategi Pembelajaran
2. Mengetahui Model Pendekatan, Metode, Dan Teknik Pembelajaran
3. Mengetahui Apa Saja Klasifikasi Strategi Pembelajaran

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Pembelajaran


Strategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategos yang artinya suatu usaha untuk
mencapai suatu kemenangan dalam suatu peperangan awalnya digunakan dalam
lingkungan militer namun istilah strategi digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki
esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam konteks pembelajaran yang dikenal
dalam istilah strategi pembelajaran.
Menurut J.R David (1976) strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Sementara itu dick and Carey (1985) berpendapat bahwa strategi pembelajaran adalah
suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan bersama-sama untuk
menimbulkan hasil belajar siswa/peserta latih.
Pendapat dari moedjiono (1993) strategi pembelajaran adalah kegiatan guru untuk
memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsisiten antara aspek-aspek dari komponen
pembentuk sistem pembelajaran, dimana untuk itu guru menggunakan siasat
tertentu.Merujuk dari beberapa pendapat diatas strategi pembelajaran dapat dimaknai
secara sempit dan luas. Secara sempit strategi mempuanyai kesamaan dengan metoda
yang berarti cara untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Secara luas strategi
dapat diartikan sebagai suatu cara penetakapan keseluruhan aspek yang berkaitan dengan
pencapaian tujuan pembelajaran, teramasuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian.

B. Model Pendekatan, Metode Dan Teknik Pembelajaran


1. Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran
Macam -macam pendekatan pembelajaran yaitu sebagai berikut :
a) Pendekatan Konstektual
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of
Education, 2001).

2
Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar
yang penting,yaitu:
a. Mengaitkan
Mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti konstruktivisme.
Guru menggunakan strategi ini ketia ia mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu
yang sudah dikenal siswa. Jadi dengan demikian,mengaitkan apa yang sudah
diketahui siswa dengan informasi baru.
b. Mengalami
Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti
menghubungkan informasi baru dengan pengelaman maupun pengetahui
sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi
peralatan dan bahan serta melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif.
c. Menerapkan
Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan pemecahan
masalah. Guru dapet memotivasi siswa dengan memberikam latihan yang realistic
dan relevan.
d. Kerjasama
Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan yang
signifikan. Sebaliknya,siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat
mengatasi masalah yang komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama
tidak hanya membanti siswa mempelajari bahan ajar,tetapi konsisten dengan dunia
nyata.
e. Mentransfer
Peran guru membuat bermacam-macam pengalaman belajar dengan focus pada
pemahaman bukan hapalan.
b) Pendekatan Konstrutivisme
Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang
lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru
yang dapat diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada
pengetahuan.
Pada dasarnya pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam peningkatan dan
pengembangan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa berupa keterampilan dasar
yang dapat diperlukan dalam pengembangan diri siswa baik dalam lingkungan
sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat.
3
Dalam pendekatan konstruktivisme ini peran guru hanya sebagai
pembimbing dan pengajar dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru
lebih mengutamakan keaktifan siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menyalurkan ide-ide baru yang sesuai dengan materi yang disajikan untuk
meningkatkan kemampuan siswa secara pribadi.
 Konstrukstivisme Individu
Para psikolog konstruktivis yang tertarik dengan pengetahuan individu,
kepercayaan, konsep diri atau identitas adalah mereka yang biasa disebut
konstruktivis individual. Riset mereka berusaha mengungkap sisi dalam psikologi
manusia dan bagaimana seseorang membentuk struktur emosional atau kognitif
dan strateginya.
 Konstruktivisme sosial
Berbeda dengan Piaget, Vygotsky percaya bahwa pengetahuan dibentuk secara
sosial,yaitu terhadap apa yang masing-masing partisipan kontribusikan dan buat
secara bersama-sama. Sehingga perkembangan pengetahuan yang dihasilkan akan
berbeda-beda dalam konteks budaya yang berbeda. Interaksi sosial,alat-alat
budaya,dan aktivitasnya membentuk perkembangan dan kemampuan belajar
individual.
Ciri-ciri pendekatan konstruktivisme:
Dengan adanya pendekatan konstruktivisme,pengembangan pengetahuan bagi
peserta didik dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri melalui kegiatan penelitian
atau pengamatan langsung sehingga siswa dapat menyalurkan ide-ide baru sesuai
dengan pengalaman dengan menemukan fakta yang sesuai dengan kajian teori.
Antara pengetahuan-pengetahuan yang ada harus ada keterkaitan dengan
pengalaman yang ada dalam diri siswa.
Setiap siswa mempunyai peranan penting dalam menentukan apa yang mereka
pelajari
Peran guru hanya sebagai pembimbing dengan menyediakan materi atau konsep
apa yang akan dipelajari serta memberikan peluang kepada siswa untuk
menganalisis sesuai dengan materi yang dipelajari
c) Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang
menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion)

4
berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang
kompleks,peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif
sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke
sesuatu yang khusus.
d) Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik
kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai
sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum.
Pendekatan induktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan
khusus menuju keadaan umum.
e) Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan peserta didik
meguasai konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep
(miskonsepsi). Konsep adalah klasifikasi perangsang yang memiliki ciri-ciri
tertentu yang sama. Konsep merupakan struktur mental yang diperoleh dari
pengamatan dan pengalaman.
f) Pendekatan Proses
Pendekatan proses merupakan pendekatan pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penemuan atau penyusunan
suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses.
g) Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat
Pendekatan Science,Technology and Society (STS) atau pendekatan
Sains,Teknologi dan Masyarakat (STM) merupakan gabungan antara pendekatan
konsep, keterampilan proses, CBSA, Inkuiri dan diskoveri serta pendekatan
lingkungan. (Susilo,1999). Istilah Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam
bahasa Inggris disebut Sains Technology Society (STS), Science Technology
Society and Environtment (STSE) atau Sains Teknologi Lingkungan dan
Masyarakat. Meskipun istilahnya banyak namun sebenarnya intinya sama yaitu
Environtment,yang dalam berbagai kegiatan perlu ditonjolkan.
2. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih
dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam menggunakan
suatu metode pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan.

5
Ketepatan penggunaan suatu metode akan menunjukkan fungsionalnya strategi dalam
kegiatan pembelajaran.
Macam-Macam Metode Pembelajaran:
1. Metode Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan
pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish
(1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah,
guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.
2. Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau
lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling
mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan
kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi
merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).
3. Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang
sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana
proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah
bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja
diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau
proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan
sebagainya.
4. Metode Ceramah Plus
Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang
menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan
dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu:
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
5. Metode Resitasi
Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan
mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.
6
6. Metode Eksperimental
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan
pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami
dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya.
7. Metode Study Tour (Karya wisata)
Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan
mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan
dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta
membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
8. Metode Latihan Keterampilan
latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang
otomatis Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode
mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada
peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk
melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas
dari mute).
9. Metode Pengajaran Beregu
Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar dimana
pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas.
Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator.
10. Peer Theaching Method
Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu
suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.
11. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekadar
metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam
problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulaidengan
mencari data sampai pada menarik kesimpulan.
12. Project Method
Project Method adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar
dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai
obyek kajian.
13. Taileren Method

7
Teileren Method yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-
sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya
yang tentusaja berkaitan dengan masalahnya.
14. Metode Global (ganze method)
Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca
keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau
ambil intisaridari materi tersebut.
3. Teknik Pembelajaran
a) Pengertian Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan
metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak
membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan
penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian
pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda
pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong
pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor
metode yang sama.

C. Klasifikasi Strategi Pembelajaran


Strategi dapat di klasifikasikan menjadi 4, yaitu:
1. Strategi pembelajaran langsung
Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan
oleh guru. Strategi ini efektif untuk menentukan informasi atau membangun
keterampilan tahap demi tahap. Pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif.
Kelebihan strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan digunakan, sedangkan
kelemahan utamanya dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan, proses-proses,
dan sikap yang dipergunakan untuk pemikiran kritis dan hubungan interpersonal serta
belajar kelompok. Agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan pemikiran
kritis, strategi pembelajaran langsung perlu dikombinasikan dengan strategi
pembelajaran yang lain.
2. Strategi pembelajaran tak langsung
Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut induktif. Berlawanan dengan
strategi pembelajaran langsung, pembelajaran tak langsung umumnya berpusat pada
8
peserta didik, meskipun dua strategi tersebut dapat saling melengkapi. Peranan guru
bergeser dari seseorang penceramah menjadi fasilitator. Guru mengelola lingkungan
belajar dan memberikan kesmpatan peserta didik untuk terlibat.
3. Strategi pembelajaran interaktif
Pembelajaran interaktif menekankan pada diskusi dan sharing di antara peserta
didik. Diskusi dan sharing memberi kesempatan peserta didik untuk bereaksi terhadap
gagasan, pengalaman, pendekatan dan pengetahuan guru atau temannya dan untuk
membangun cara alternatif untuk berfikir dan merasakan.
4. Strategi pembelajaran empirik
Strategi pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada
peserta didik, dan berbasis aktivitas. Refleksi pribadi tentang pengalaman dan
formulasi perencanaan menuju penerapan pada konteks yang lain merupakan faktor
kritis dalam pembelajaran empirik yang efektif.
5. Strategi pembelajaran mandiri
Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk
membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya adalah
pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar
mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok kecil.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran sangat dibutuhkan oleh setiap guru karena terdapat kegiatan-
kegiatan yang dapat digunakan dan dimanfaatkan serta tersusun untuk mencapai tujuan.
Tiap proses belajar memiliki strategi pembelajran tertentu. Gunanya adalah agar peserta
belajar dapat mengikuti proses belajar demikian pula sehingga mampu mencapai manfaat
belajar yang maksimum.
Seorang guru bisa menggunakan berbagai bentuk strategi yang digunakan agar siswa
tidak merasa bosan pada saat proses belajar mengajar berlangsung sehingga kelas akan
terasa lebih hidup dan menyenangkan.

B. Saran
Menurut penulis untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru
dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam
mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan,
sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Oleh karena itu, kami berharap dengan membaca makalah dapat menambah wawasan
para calon guru sekalian agar mengetahui dan memahami strategi pembelajaran yang baik
dan efektif, kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah kami ini
masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan sehingga menjadi bahasan pelajaran
bagi kami.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dewi,Masitoh & Laksmi, Strategi Pembelajaran, Jakarta: DEPAG RI, 2009


Prasetya, Abu Ahmadi dan Joko Tri, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pusaka
Setia, 2003.
Paturrohmah, Pupuh dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Refika
Aditama, 2007.
Rohani,Ahmad, Pengelolaan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004, hal
Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat
Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.
Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

11

Anda mungkin juga menyukai