Anda di halaman 1dari 10

Strategi dan Desain Pembelajaran

PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Pengertian
- (Wahjoedi, 1999:121) menyatakan bahwa Pendekatan adalah cara
mengelola kegiatan belajar dan perilaku siswa agar dapat aktif
melakukan tugas belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai
secara optimal.
- (Saifuldidi Sagala 2005:68) mengungkapkan bahwa Pendekatan
adalah jalan yang harus ditempuh oleh guru dan siswa dalam
mencapai tujuan instruksional untuk satuan instruksional tertentu.
- Depdikbud (1990: 180) menyatakan bahwa Pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai sebagai proses, perbuatan,
atau cara untuk mendekati suatu suatu proses yang sifatnya masih
sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan,
dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis
tertentu.
Pendekatan pembelajaran adalah cara pandang seorang
guru/pendidik dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk
mencapai tujuan instruksional. Dengan kata lain pendekatan adalah
cara yang harus ditempuh oleh guru dan murid untuk
menghasilkan proses belajar yang optimal.
2. Ciri-ciri
1) Merupakan sudut pandang serta landasan
2) Serangkaian gagasan untuk mencapai tujuan tertentu
3) Jalan untuk menyampaikan pembelajaran
3. Fungsi
1) Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah
metode pembelajaran yang akan digunakan.
2) Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan
pembelajaran.
3) Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai.
4) Mendiaknosis masalah-masalah belajar yang timbul.
5) Menilai hasil penelitian dan pengembangan yamg telah di
laksanakan.
4. Jenis-jenis
Roy Killen (1998) dalam Sanjaya (2009:127) menyebutkan terdapat
dua jenis pendekatan pembelajaran, yaitu pendekatan yang
berpusat pada guru (teacher-centered approaches) dan pendekatan
yang berpusat pada siswa (student centered approaches).
a) Pendekatan berpusat pada guru (teacher-centered approaches)
Pendekatan teacher center dimana proses pembelajaran lebih
berpusat pada guru hanya akan membuat guru semakin cerdas
tetapi siswa hanya memiliki pengalaman mendengar paparan
saja.
b) Pendekatan berpusat pada siswa (student centered)
Student centered Learning (SCL) adalah proses pembelajaran
yang
berpusat pada siswa (learner centered) diharapkan dapat
mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam membangun
pengetahuan, sikap dan perilaku.
Pendekatan Saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik
secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau
menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai
teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”
(Hosnan,2014).
Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)
Nomor 81A Tahun 2013 (Nurdyanshah,2016) tentang implimentasi
kurikulum yang menekankan pada ketrampilan proses terdiri atas
lima pengalaman belajar pokok yaitu: (1) mengamati, (2) menanya,
(3) mengumpulkan informasi, (4) mengasosiasi, dan (5)
mengkomunikasikan.

STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Pengertian
- Menurut Silver Harvey, dkk (2012) kata strategi berasal dari dua kata
dasar Yunani Kuno: Stratos, yang berarti “jumlah besar” atau “yang
tersebar” dan again, yang berarti “memimpin” atau, kita mungkin
mengartikannya “mengumpulkan”. Jadi, pada intinya, kata strategi
mengakui adanya perbedaan antara pengajaran dan hampir semua
profesi lainnya.
- Menurut Abimanyu (dalam Marhaeni. 2013) strategi pembelajaran
adalah keputusan bertindak secara sreategis dalam memodifikasi
dan menyelesaikan komponen-komponen sistem instruksional untuk
lebih mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran.
- Dick and Carey (1985) dalam Sanjaya (2009:126) juga menyatakan
bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur
pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk
menimbulkan hasil belajar pada siswa.
Strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi rangkaian
kegiatan atau prosedur pembelajaran dan suatu set materi yang
didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan
efisien.
Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003)
mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil
(output) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan
mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang
memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic
way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps)
yang akan ditempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan
patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf
keberhasilan (achievement) usaha.
2. Ciri-ciri
1) Membantu mewujudkan tujuan pembelajaran
2) Sebagai penetapan dan pemilihan metode, teknik, dan prosedur
pembelajaran
3) Penentu keberhasilan proses pembelajaran dan evaluasi.
3. Fungsi
1. Sebagai ramuan untuk mengembangkan bahan ajar
2. Sebagai perangkat criteria untuk mengevaluasi bahan ajar yang
telah ada
3. Sebagai seperangkat criteria dan formula untuk merevisi bahan
ajar yang ada
4. Sebagai kerangka kerja untuk merencanakan catatan ceramah
kelas, latihan kelompok unteraktif dan penugasan pekerjaan
rumah.
4. Komponen
1. Guru
Guru merupakan pelaku utama dalam pembelajaran tanpa adanya
seorang guru pembelajaran tidak akan dapat berjalan, sehingga
dalam hal ini guru menjadi salah satu komponen yang terpenting.
2. Peserta didik
Peserta didik merupakan komponen yang melakukan kegiatan
belajar untuk mengembangkan potensi kemampuan menjadi nyata
guna mencapai tujuan belajar.
3. Tujuan
Tujuan dalam pembelajaran merupakan komponen yang penting,
karna dengan adanya tujuan tersebut pembelajaran akan lebih
terprogram agar dapat tercapai.
4. Bahan pelajaran
Menurut Suharsimi (1990) bahan ajar merupakan komponen inti
yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran. Bahan pelajaran
merupakan media untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
berupa materi yang tersusun secara sistematis dan dinamis sesuai
dengan arah tujuan dan perkembangan kemajuan ilmu
pengetahuan dan tuntutan masyarakat.
5. Kegiatan pembelajaran
Agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal, maka
dalam menentukan strategi pembelajaran perlu dirumuskan
komponen kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan standar
proses pembelajaran.
6. Metode
Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Keberhasilan pembelajaran
akan sangat dipengaruhi oleh pemilihan metode yang baik dan
benar sesuai dengan kondisi, keadaan peserta didik.
7. Alat
Alat yang digunakan dalam pembelajaran merupakan sesuatu yang
dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Alat dapat
dibedakan menjadi dua yaitu alat verbal meliputi suruhan,
perintah, larangan dan lain-lain dan yang kedua yaitu alat
nonverbal meliputi globe, peta, papan tulis slide dan lain-lain.
8. Sumber belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan
sebagai tempat atau rujukan dimana bahan pembelajaran bisa
diperoleh.
9. Evaluasi
Evaluasi yaitu komponen yang berfungsi untuk mengetahui apakah
tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum. Evaluasi
dalam pembelajaran berfungsi sebagai umpan balik sejauh mana
siswa telah dapat mengikuti pembelajaran.
10. Situasi atau lingkungan
Lingkungan yang berkaitannya dengan proses pembelajaran yaitu
situasi dan keadaan fisik (misalnya iklim, sekolah, letak sekolah dan
lain-lain) dan hubungan antar sesama teman misalnya dengan
teman dan dengan orang lain.
5. Jenis-jenis
Rowntree (1974) dalam Sanjaya (2009:128) mengelompokkan,
menjadi:
1. Strategi penyampaian penemuan (exposition-discovery learning),
2. Strategi pembelajaran kelompok dan strategi pembelajaran
individual (groups-individual learning).
Sanjaya (2009:179) mengelompokkan tujuh strategi pembelajaran
yaitu:
1. Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran
yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara
verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud
agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
(Suryani, 2012). Dalam strategi ekspositori guru berfungsi sebagai
penyampai informasi.
2. Strategi pembelajaran inkuiri adalah Strategi pembelajaran inquiri
menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Peran
siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri
materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan
pembimbing siswa untuk belajar.
3. Strategi pembelajaran berbasis masalah mengutamakan proses
belajar tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu siswa
mencapai keterampilan mengarahkan diri.
4. Strategi peningkatan kemampuan berfikir adalah adalah model
pembelajaran yang bertumpu pada perkembangan berfikir siswa
melalui telaah fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan
untuk memecahkan masalah yang diajukan.
5. Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning merupakan
istilah umum untuk sekumpulan strategi pengajaran yang
dirancang untuk mendidik kerja sama kelompok dan interaksi
antarsiswa.
6. Pembelajaran kontekstual (Contextual Tachig Learning) atau biasa
disingkat CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang
menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran
dengan dunia kehidupan nyata, sehingga peserta didik mampu
menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam
kehidupan sehari – hari.
7. Strategi pembelajaran afektif adalah strategi yang bukan hanya
bertujuan untuk mencapai dimensi yang lainnya.

MODEL PEMBELAJARAN
1. Pengertian
- Menurut Adi (dalam Suprihatiningrum, 2013: 142) memberikan
definisi model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang
menggambarkan prosedur dalam mengorganisasikan pengalaman
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
- Joyce & Weil (dalam Rusman, 2012: 133) berpendapat bahwa
model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran
jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan
membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.
Model pembelajaran merupakan pola pilihan para guru untuk
merancang pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapakan.
2. Ciri-ciri
Ciri-ciri model pembelajaran yaitu adanya keterlibatan intelektual dan
emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis,
berbuat, dan pembentukan sikap, adanya keikutsertaan peserta didik
secara aktif dan kreatif. Selama pelaksanaan model pembelajaran guru
bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator
kegiatan belajar peserta didik.
3. Fungsi
- Sebagai pedoman dalam perancangan hingga pelaksanaan
pembelajaran
- Membantu guru dalam memilih teknik, strategi dan metode
pembelajaran
- Membantu guru dalam menentukan sarana untuk menciptakan
lingkungan yang sesuai
4. Komponen
- Sintaks - Prinsip reaksi
- Sistem sosial - Sistem pendukung
5. Jenis-jenis
a. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning)
Model pembelajaran dengan menggunakan masalah pada kehidupan
nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari siswa untuk melatih
keterampilan berfikir kritis dan pemecahan masalah.
Sintaks Model PBL:
1. Orientasi peserta didik pada masalah
2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
b. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Model pembelajaran yang memberikan kesempatan siswa belajar dan
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif dan
mendorong siswa agar bekerjasama selama proses pembelajaran.
Sintaks model pembelajaran kooperatif:
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
2. Menyajikan informasi
3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar
4. Membimbing kelompok belajar
5. Evaluasi
6. Memberikan penghargaan
c. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Model pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai media
proses pembelajaran berupa produk.
Sintaks model pembelajaran berbasis proyek:
1. Penentuan pertanyaan mendasar
2. Mendesain perencanaan proyek
3. Menyusun jadwal
4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek
5. Menguji hasil
6. Mengevaluasi pengalaman
d. Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning)
Model pembelajaran yang membantu memahami materi ajar dengan
mengaitkan terhadap konteks kehidupan sehari-hari sehingga siswa
memiliki pengetahuan/keterampilan yang dinamis dan fleksibel untuk
mengkonstruksi secara aktif pemahamannya.
Sintaks model pembelajaran kontekstual:
1. Modelling (pemusatan perhatian, motivasi, penyampaian
kompetensi-tujuan, pengarahan, rambu-rambu).
2. Questioning (eksplorasi, membimbing, menuntun,
mengarahkan, mengembangkan, generalisasi)
3. Learning Community (siswa partisipatif dalam kerja
kelompok/individu)
4. Inquiry (identifikasi, investigasi, menemukan)
5. Contructivism (membangun pemahaman sendiri)
6. Reflection (riview, rangkuman)
7. Authentic assessment (penilaian proses belajar)
e. Model Pembelajaran Inkuiri
Model yang menekankan pengalaman belajar yang mendorong siswa
dapat menemukan konsep dan prinsip, seluruh aktivitas diarahkan
untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri.
Sintaks model pemeblajaran inkuiri:
1. Tahap orientasi
2. Merumuskan masalah
3. Merumuskan hipotesis
4. Tahap pengumpulan data
5. Menguji hipotesis
6. Menarik kesimpulan
f. Model Pembelajaran Ekspositori
Model pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian
materi secara verbal dengan tujuan siswa dapat menguasai materi
pelajaran.
Sintaks model pembelajaran ekspositori:
1. Persiapan
2. Penyajian
3. Korelasi (menghubungkan materi dengan pengalaman siswa)
4. Menyimpulkan
5. Mengaplikasikan
g. Model Pembelajaran Discovery learning
Model pembelajaran yang menekankan proses pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dan pengalaman belajar secara aktif.
Sintak model pembelajaran discovery learning:
1. Pemberian rangsangan (stimulation)
2. Identifikasi masalah
3. Pengumpulan data
4. Pengolahan data
5. Pembuktian
6. Menarik kesimpulan
METODE PEMBELAJARAN
1. Pengertian
Metode pada prinsipnya sama yaitu merupakan suatu cara dalam
rangka pencapaian tujuan, dalam hal ini dapat menyangkut dalam
kehidupan ekonomi, sosial, politik, maupun keagamaan. Unsur–unsur
metode dapat mencakup prosedur, sistimatik, logis, terencana dan
aktivitas untuk mencapai tujuan.
2. Ciri-ciri
1) Bersifat luwes, fleksibel, dan memiliki daya yang sesuai dengan
watak murid dan materi.
2) Bersifat fungsional dalam menyatukan teori dengan praktik
sehingga mengantarkan murid pada kemampuan praktis
3) Tidak mereduksi materi, malah sebaliknya mengembangkan materi
4) Memberi keleluasan kepada murid untuk mengemukakan pendapat
5) Mampu menempatkan guru dalam posisi yangtepat dan terhormat.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode
Menurut Winarto Surakhmad dalam (Suryani, Nunuk & Leo Agung,
2012)
bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa
factor yaitu:
a) Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar
mengajar. Hal ini akan berpengaruh terhadap pemilihan dan
penentuan metode mengajar. Metode yang dipilih guru harus
sejalan dengan tujuan.
b) Peserta Didik
Di ruang kelas, guru akan berhadapan dengan sejumlah peserta
didik dengan beragam perbedaan dari setiap peserta didik baik latar
belakang kehidupan, jenis kelamin, intelektual maupun psikologis
peserta didik (periang, aktif, pendiam, dan suka bicara).
c) Fasilitas
Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi menilihan dan
penentuan mengajar guru Ketidak adaan laboratorium untuk praktik
IPA, misalnya kurang mendukung penggunakan metode eksperimen.
d) Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang diciptakan guru tidak
selamanya sama dari hari ke hari.
e) Guru
Seorang guru yang tidak bertitel sarjana pendidikan dan keguruan,
berbeda dengan guru yang bertitel sarjana pendidikan dan
keguruan. Guru yang bertitel sarjana pendidikan dan keguruan
barangkali lebih banyak menguasai metode-metode mengajar,
sebab memang dia dicetak sebagai tenaga ahli di bidang pendidikan.
Latar belakang pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi.
Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi
kendala dalam memilih dan menentukan metode.

Anda mungkin juga menyukai