Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL KE-3

Mata Kuliah : Pend.Bahasa Indonesia di SD


Pokjar : Demak
Nama Tutor : Drs. Habsoro Dewanggono, M.Pd.
Hari, Tanggal : Ahad, 27 November 2022

SOAL
1. Jelaskan perbedaan secara esensial tujuan membaca kelas rendah dan kelas tinggi!
2. Jelaskan mininal dua teknik pembelajaran menulis di kelas tinggi!
3. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang hakikat pembelajaran!
4. Jelaskan tujuan pembelajaran menyimak dan berilah contohnya:
a. Melatih siswa untuk menghargai orang lain
b. Melatih siswa berpikir kritis
c. Melatih siswa meningkatkan daya nalar
d. Melatih siswa meningkatkan keterampilan berbicara
LEMBAR JAWABAN TUGAS TUTORIAL KE-3

Mata Kuliah : Pend.Bahasa Indonesia di SD


Pokjar : Demak
Nama Mahasiswa : Abdul Qodir
NIM : 857731494

1. Perbedaan secara esensial tujuan membaca kelas rendah dan kelas tinggi
Tujuan membaca di kelas rendah adalah melatih siswa menggerakkan maata dari kiri
ke kanan, mengasosiakan huruh bunyi bahasa dan membaca kata-kata dan kalimat
sederhana. Jadi masih bersifat mekanisme. Sedangkan, tujuan membaca di SD kelas
tinggi lebih ditekankan pada pemahaman secara komprehenshif.

2. Teknik pembelajaran menulis di kelas tinggi


a. Menyusun kalimat, bisa dilakukan dengan kegiatan menjawab pertanyaan,
melengkapi kalimat, memperbaiki susunan kalimat, memperluas kalimat,
subtitusi dan transformasi.
b. Memperkenalkan karangan ada dua (1) tehnik baca dan tulis, (2) simak dan
tulis
c. Meniru model, dalam tehnik guru menyiapkan contoh karangan yang dipakai
sebagai model oleh siswa untuk menyusun karangan. Struktur karangan
memnag sama namun isi karangan berbeda
d. Karangan bersama bisa dilakukan dengan kegiatan mengamati sesuatu
selanjutnya menyusun kalimat-kalimat dan guru memperbaiki sehingga menjadi
sebuah karangan
e. Mengisi, kegiatan ini bisa dilakukan dengan guru menyiapkan sebuah karangan
yang kata kelima dan setiap kalimat pembangun cerita dihilangkan. Kemudian
karangana ini diberikan kepada siswa untuk disempurnakan.
3. Hakikat pembelajaran
Kimble mengemukakan bahwa perubahan tingkah laku siswa setelah melaksanakan
pembelajaran adalah tingkah laku yang relatif permanen, tingkah laku yang
diakibatkan oleh adanya penguatan paraktis. Beberapa detail hakikat pembelajaran
tersebut dikemukakan sebagai berikut.
1) Pembelajaran menyebabkan tingkah laku, dengan kata lain, proses belajar dapat
diamati, bahwa setelah mengikuti pembelajaran, sesorang dapat melakukan
sesuatu sebelumnya tidak dapat dilakukannya.
2) Perubahan tingkah laku tersebut relatif permanen.
3) Perubahan tingkah laku tidak dapat begitu saja berubah menjadi pengalaman
walaupun potensi untuk itu dimiliki.
4) Perubahan tingkah laku disebabkan pengalaman/latihan praktis.
5) Pengalaman/latihan harus ditajamkan, terutama pada tanggapan yang
memerlukan adanya penghargaan.

4. Tujuan pembelajaran menyimak dan contohnya:


1) Melatih siswa menghargai orang lain
Sering kita temukan siswa atau orang atau mungkin Anda sedang asyik
berbicara, dengan teman di sebelah Anda, padahal di tempat yang sama sedang
ada guru atau orang lain yang berbicara. Sikap tersebut mencerminkan bahwa
siswa/ orang tersebut tidak menghargai guru (orang) yang sedang berbicara.
Itulah sikap sebagian besar masyarakat kita. Lalu apa yang bisa kita perbuat?
Salah satunya adalah dengan cara memberikan pelatihan melalui pembelajaran
menyimak di kelas.

2) Melatih Siswa Disiplin


Disiplin perlu ditumbuhkan sejak dini. Melalui pembelajaran menyimak hal itu
dapat dilatihkan karena orang menyimak memerlukan konsentrasi untuk
mencurahkan segala pikiran, perasaan, pengetahuan, pengalaman, dan
sebagainya agar mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan demikian, ia akan
menjadi terbiasa dan peka terhadap apa yang is dengar. Hasilnya tentu akan
berbeda dengan orang yang tidak disiplin.

3) Melatih Siswa Berpikir Kritis


Berpikir kritis dapat digunakan untuk memperoleh informasi baru bagi siapa
pun, demikian halnya dengan siswa. Informasi baru itu sangat dibutuhkan siswa
terutama yang berhubungan dengan aktivitasnya sebagai pelajar. Berpikir kritis
akan mempercepat perkembangan pengetahuan dan keterampilan seseorang
pada akhirnya dapat mempertinggi kecakapan hidupnya.

4) Melatih Siswa Meningkatkan Daya Nalar


Pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa sering kurang
dimanfaatkan secara maksimal baik oleh siswa itu sendiri maupun oleh guru.
Oleh karena itu, guru perlu mengidentifikasi pengetahuan dan pengalaman
siswa melalui pembelajaran menyimak. Dengan menyimak, siswa dilatih untuk
mengidentifikasi, mencocokkan, menganalisis, dan menyimpulkan hasil
simakan berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya untuk meningkatkan
daya nalamnya sehingga dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skill)
yang telah dimiliki.

5) Melatih Siswa untuk Meningkatkan Keterampilan


Belajar berbahasa dimulai dengan menyimak. Mula-mula yang bersangkutan
menyimak rangkaian bunyi bahasa dari lingkungan sekitar. Setelah banyak dan
berulang menyimak, ia mulai menirukan ucapan-ucapan yang pernah
disimaknya, kemudian mencoba menerapkan dalam berbicara. Melalui proses
menyimak, siswa dapat menguasai pengucapan fonem, kosakata, makna kata,
dan kalimat. Hal itu sangat membantu yang bersangkutan dalam kegiatan
berbicara sebagai aktivitas aktif produktif (Tarigan, 1990:10). Karena kosakata
hasil simakan seseorang akan berpengaruh terhadap kemampuan berbicaranya

Anda mungkin juga menyukai