Rekayasa Ide
Oleh:
Juanda, S.Pd
1
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Kesimpulan..............................................................................................9
B. Saran........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan rekayas ide ini ialah untuk memberikan
argument atau pendapat yang bisa dijadikan solusi dalam pemecahan masalah
1
yang diangkat yaitu untuk bagaimana manfaat microsoft power point dalam
Proses Belajar Di Pendidikan Kesetaraan Di Satuan PLS.
C. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan rekayasa ide ini ialah mendapatkan
argument atau pendapat sebagai solusi dari permasalahan yang diangkat yaitu
mengetahui manfaat microsoft power point dalam proses belajar di pendidikan
kesetaraan di satuan PLS.
D. FOKUS MASALAH
Fokus masalah dalam rekayasa ide ini yaitu mengkaji tentang kurang
efektifnya proses belajar mengajar didalam sebuah pendidikan kesetaraan atau
yang lebih dikenal dengan program kelompok belajar A,B,C di satuan PLS.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
pembelajaran diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan
segala komponen dalam lingkungan belajar siswa yang dipergunakan oleh
pengajar agar pembelajaran berlangsung lebih efektif. Sehingga pesan atau
informasi dapat berupa pengetahuan, keahlian, skill, ide, pengalaman dan
sebagainya pada saat proses penyampaian informasi dari guru ke peserta didik
dapat berjalan lancar.
Dari beberapa definisi tentang media pembelajaran diatas, dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala komponen dalam
lingkungan belajar siswa yang dipergunakan oleh pengajar agar pembelajaran
berlangsung lebih efektif. Sehingga pesan atau informasi dapat berupa
pengetahuan, keahlian, ide, pengalaman dan sebagainya pada saat proses
penyampaian informasi dari guru ke peserta didik dapat berjalan lancar.
4
kemampuannya sehingga penggunaan Microsoft Office Power Point dengan pola
penyajian stand alone diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Keterbatasan akan adanya media seperti perangkat presentasi yang
diperlukan sebagai alat yang mampu menampilkan informasi yang terdapat
pada Microsoft Office Power Point dapat diatasi dengan menggunakan pola
penyajian stand alone.Dengan bantuan media powerpoint, seorang guru dapat
mempresentasikan materi ajar kepada siswa bisa lebih mudah dalam
mentransformasikan ilmunya melalui presentasi yang diberikan oleh seorang guru
kepada anak didiknya di kelas. Disamping memudahkan seorang guru menguasai
kelas dan membantu anak-anak didik untuk tetap fokus dengan apa yang
diterangkan oleh seorang guru.
Menurut Jelita (2010) microsoft Power Point adalah suatu software yang
akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan
juga mudah. Media powerpoint bisa membantu sebuah gagasan menjadi lebih
menarik dan jelas tujuannya jika dipresentasikan karena media powerpoint akan
membantu dalam pembuatan slide, outline presentasi, presentasi elektronika,
menampilkan slide yang dinamis, termasuk clipart yang menarik, yang
semuanya itu mudah ditampilkan di layar monitor komputer. Power Point adalah
alat bantu presentasi, biasanya digunakan untuk menjelaskan suatu hal yang
dirangkum dan dikemas dalam slide Power Point. Sehingga pembaca dapat lebih
mudah memahami penjelasan kita melalui visualisasi yang terangkum di dalam
slide.
Power Point merupakan program untuk membantu mempresentasikan dan
menampilkan presentasi dalam bentuk tulisan, gambar, grafik, objek, clipart,
movie, suara, atau video yang dimainkan pada saat presentasi (Purnomo, 2010).
Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai
alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, wana, dan gambar,
serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya.
Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa, dan
pengontolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud, terdiri dari slide, teks,
gambar dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar
belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut dapat kita buat tanpa gerak, atau
5
dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh tampilan dari
program ini dapat kita atur sesuai keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai
timing yang kita inginkan, atau berjalan secara manual, yaitu dengan mengklik
tombol mouse. Biasanya jika digunakan untuk penyampaian bahan ajar yang
mementingkan terjadinya interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidik,
maka kontrol operasinya menggunakan cara manual.
B. Media Pembelajaran
Semua bentuk sarana pendidikan disyaratkan mampu membantu peserta
didik memahami bahan ajar yang diberikan tenaga pendidik kepadanya,
disamping harus pula mampu membangkitkan minat belajar pada peserta didik
tersebut. Sarana pendidikan sebagai media pendidikan harus mampu
membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan,
pengecapan serta penciuman. Untuk tujuan tersebut maka seorang pendidik perlu
memiliki sebuah media pembelajaran yang memadai, agar bahan ajar dapat
diserap peserta didik dengan sebaik-baiknya.
Menurut Kemp (1975), karakteristik sebuah media pembelajaran
merupakan dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu. Dia juga
mengatakan, bahwa pengetahuan mengenai kekurangan dan kelebihan tertentu
yang dimiliki oleh sebuah media pembelajaran, adalah sesuatu yang sangat
penting diketahui oleh para tenaga pendidik.
Dua orang ahli pendidikan dari Perancis Gagul dan Raise, berpendapat;
dalam menentukan pemilihan media penyampaian pesan tertentu secara umum,
ada kaitannya dengan media pembelajaran. Dengan kata lain teknik dan strategi
penyampaian informasi yang dilakukan oleh orang umum, pasti akan berlaku juga
dalam dunia pendidikan.
Pendapat lain mengenai prosedur pemilikan media komunikasi,
dikemukakan oleh Anderson. Menurutnya, prosedur pemilihan media dimulai dari
pertanyaan; Apakah media tersebut diperuntukan bagi keterampilan fisik atau
kognitif?. Pertanyaan ini akan menentukan desain seperti apa media pembelajaran
tersebut seharusnya dibuat.
Jika kita mengacu pada hasil penelian tersebut, maka pengganaan program
Microsoft Power Point ini akan sangat berdampak pada tujuan pembelajaran yang
6
menekankan pengenalan visual dan prinsip konsep bahan ajar yang diberikan oleh
tenaga pendidiknya.
7
peserta didik untuk lebih meningkatkan daya ingat mereka terhadap pelajaran-
pelajaran mereka.
Dengan berbagai sajian dan permainan warna, huruf, animasi bergerak
atau yang biasa akan mendorong semangat peserta didik dalam proses belajarnya.
Dengan begitu, ini akan lebih meransang anak untuk mengetahui lebih jauh
informasi tentang abhan ajar yang tersaji. Dengan power point diakui pesan
informasi yang disampaikan secara visual mudah dipahami peserta didik daripada
harus membaca buku terus menerus, justru akan menimbulkan kejenuhan bagi
peserta didik.
Media pembelajaran power point diakui membantu tenaga pendidik atau
tutor dalam penyampaian bahan ajar, dimana mereka tidak perlu menerangkan
terlalu banyak, cukup dengan beberapa slides, foto, video yang telah disiapkan.
Power point yang dibuat juga dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat
dipakai secara berulang-ulang. Misalnya saat peserta didik kurang mengerti akan
seuatu materi pelajaran, tutor dapat menayangkan kembali isi power pointnya.
Power point memiliki variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak
membosankan.
BAB III
PENUTUP
8
A. KESIMPULAN
Media pembelajaran merupakan segala komponen dalam lingkungan
belajar siswa yang dipergunakan oleh pengajar agar pembelajaran berlangsung
lebih efektif. Sehingga pesan atau informasi dapat berupa pengetahuan, keahlian,
ide, pengalaman dan sebagainya pada saat proses penyampaian informasi dari
guru ke peserta didik dapat berjalan lancar.
Manfaat media pembelajaran yaitu micrsofot power point dirasakan
mampu membantu dan memudahkan tutor dalam penyampaian bahan ajar atau
materi pelajaran kepada peserta didiknya. Tidak hanya tutor, namun lebih kepada
peserta didik, dengan adanya microsoft power point mereka akan lebih mudah
untuk mencerna dan memahami materi pelajarannya, dan juga sajian power point
mampu menambah semangat dan ketertarikan mereka terhadap proses belajarnya.
Dimana media ini agak jarang digunakan didalam sebuah satuan pendidikan luar
sekolah.
B. SARAN
Melihat kurangnya keefektifan proses belajar mengajar didalam sebuah
satuan pendidikan luar sekolah khususnya dalam pendidikan kesetaraan,
diharpakan kepada para tutor atau pamong belajar untuk lebih inovatif dan kreatif
serta mampu memanfaat teknologi yang ada dalam proses belajar mengajarnya,
dengan tujuan agar peserta didik lebih mampu memahami materi pelajarannya
dengan media pembelajaran yang menarik, seperti media power point.
DAFTAR PUSTAKA
9
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Degeng, Nyoman Sudana. (2004). Teori Pembelajaran, Malang, Jawa Timur: UM
Press.
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmkpp/article/viewFile/1917/2022
https://bdkpadang.kemenag.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=745:etriyantofeb&catid=41:top-
headlines&Itemid=158
http://anandaaf14.blogspot.com/2013/11/sejarah-dan-perkembangan
microsoft_21.html
http://delodmangkalan.blogspot.com/2013/09/media-pembelajaran-menurut-
ahli.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint
Miarso, Yusuf Hadi. (2004), Menyemai Benih Teknologi Penddikan,
Jakarta:Kencana.
10