Anda di halaman 1dari 3

Nama : Irfan Arifsah Batubara

NIM : 0331193002
PEMIKIRAN THEOLOGI KLASIK SYI'AH
Kelompok utama Syi’ah ini memiliki karakteristik ajaran dan panadangan syi’ah yang
berbeda antara lain adalah sebagai berikut:
1. Syi’ah Gulat
Syi’ah kelompok (ekstremis) ini hampir dikatakan telah punah. Mereka antara lain:
a. As Sabaiyah
Menurut asy-Syahrastani, mereka adalah pengikut-pengikut Abdullah bin Saba yang
konon pernah berkata kepada sayyidina Ali: “ Anta Anta,” yakni Engkaulah adalah Tuhan. Dia
juga mengatakan dan mempopulerkan keyakinan bahwa Sayyidina Ali ra.Memiliki tetesan
ketuhanan. Dia menjelma melalui awan.Guntur adalah suaranya, kilat adalah senyumnya. Dia
kelak akan turun kembali kebumi untuk menegakkan keadilan sempurna.
b. Al-Khaththabiyah
Mereka adalah penganut aliran Abu al-Khaththab al-Asady, yang menyatakan bahwa
imam Ja’far ash-Shadiq dan leluhurnya adalah Tuhan. Imam Ja’farr sendiri mengingkari bahkan
mengutuk kelompok ini karna sikap imam Ja’farr yang tegas itu, maka pimpinanya, yakni Abual-
Khaththab, mengangkat dirinya sebagai imam. Ia mengajarkan bahwa para nabi adalah Tuhan,
bahkan imam Ja’far dan para leluhur beliau pun dijadikanya Tuhan. Al-Khaththabiyah terbagi
juga pada sekian kelompok yang berbeda-beda. Sebagian di antara mereka percaya bahwa dunia
itu kekal, tidak akan binasa, surga adalah kenikmatan duniawi, mereka tidak diwajibkan sholat
dan membolehkan minuman keras.
c. Al-Ghurabiyah
Cabang kelompok ini, antara lain , percaya bahwa sebenarnya Allah mengutus malaikat
Jibriil As. Kepada Ali bin Abi Thalib Ra., tetapi malaikat itu keliru dan bahkan berhianat
sehingga menyampaikan wahyu kepada Nabi. Karna itu mereka mengutuk malaikat jibril as.
Sambil berkata :“ Khana al-Amin/yang dipercaya telah berhianat” Almarhun Ali Syariati,
pemikir Syi’ah kontemporer, berkomentar : “jika salah menyampaikan wahyu yang pertama kali,
mengapa ia mengulangi kesalahanya selama dua puluh tiga tahun ? (yakni sejak masa turunya
wahyu pertama hingga terakhir). Atau jika jibril telah berhianat, mengapa Allah tidak
memecatnya dari tugasnya sebagai penyampai wahyu?
d. Al-Qaramithah
Kelompok ini dinisbahkan kepada seorang yang bermukmin di Kufah, Irak, yang bernama
Hamdan Ubn al-Asy’ast, dan dikenal luas dengan gelar Qirmith(si Pendek), karna perawakan
dan kakinnya sangat menonjol pendeknya. Kelompok ini pada mulanya adalah kelompok yang
terpengaruh oleh aliran Syi’ah Islamiyah.(yang sebentar akan makalah jelaskan).
Keyakinan mereka sesat dan sangat ekstrem. Mereka antara lain, menyatakan bahwa
Sayiyidina Ali bin Abi Thalib ra.adlah Tuhan; bahwa setiap teks mempunyai makna lahir dan
bathin dan yang penting adalah makna batinya. Mereka menganjurkan kebebasan seks dan
kepemilikan wanita dan harta bersama, dengan dalil mempererat hubungan kasih sayang. Mereka
juga membatalkan kewajiban shalat dan puasa. Ini antara lain yang menjadikan kelompok induk
mereka, yakni syiah islamiyyah pun mengutuk mereka. Al-Qaramithah pernah berkuasa
dibahrain dan Yaman, bahkan dibawah pimpinan Abu Taher al-Qurmuthy, mereka pernah
menyebut dan menguasai mekkah pada 930 M. ketika itu mereka menganiaya jamaah haji karna
mereka berannggapan bahwa ibadah haji adalah sisa-sisa praktik jahilliah, ber tahawaf dan
menghormati/mencium Hajar Al-Aswad adalah syirik, dan karna itu merekka merampas Hajar
al-Aswad. Mereka pada akhirnya dikalahkan olehh al-Mu’iz al—Fathimy ketika mereka
menyerbu kemesir pada 972 M, lalu dipunahkan sama sekali dibahrain pada 1027 M.1
2. Syi’ah Ismailiyah dan Cabang-Cabangnya
kelompok Syi’ah Ismailiyah hingga kini masih memiliki pengikut-pengikut setia, namun
sebagian dari kelompok-kelompoknya memiliki pandangan-pandangan yang dapat dinilai
menyimpang. Kini, Syi’ah Ismailiyah tersebar dalam kelompok minoritas disekian banyak
Negara, antara lain Afganistan, India, Pakistan, Suruyah dan Yaman serta beberapa Negara
Barat, seperti Inggris dan Amerika Utara.
Kelompok Syi’ah Ismailiyah meyakini bahwa Ismail, putra iamam Ja’far ash-Shadiq,
adalah iamam yang menggantikan ayahnya (Ja’far ash-Shadiq) yang merupakan aliran ke enam
dari Aliran Syiah secara umum.Memang setelah meniggalnnya imam Ja’far sekelompok
penganut Syiah percaya bahwa putra beliau, musa al-Kdzim adalah imam ke tujuh, sebagaimana
kepercayaan syiah itsna ‘Asyariyah. Sedangkan kelompok lainya memercayai bahwa ismail,

1
kemudian putranya, Muhammad adalah imam sudah ayah mereka, padahal ismail wafat lima
tahun sebelum wafatnya sang ayah (Imam Ja’far).
Ismail bin Ja’far ash-Shadiq menurut kelompok ini sebenarnya belum wafat, kelak ia akan
tampil kembali dipentas bumi ini. Kedatanganya di nantikan oleh kelompok ismailiyah
sebagaimana kelompok Syiah itsna Asyariayah dan sebagian kelompok ahlusunnh menantikan
kehadiran imam Mahdi.
Dari sekian banyak riwayat yang dikemukakan bahwa imam Ja’far telah berupaya untuk
menegaskan tentang kematian putranya itu, antara lain dengan menulis keterangan tentang
wafatnya yang disaksikan oleh penguasa setempat. Ini agaknya menutup jalan bagi kelompok
syiah Ghulat (ekstremis) agar tidak menduga bahwa saat anak akan kembali. Tetapi kendati
demikian ada saja pengikut-pengikut syiah yang menyimpang dari ajaran beliau dan lahirlah
kelompok pengikut imam Ja’far .

Anda mungkin juga menyukai