Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MEDIA PEMBELAJARAN SEDERHANA 3 DIMENSI

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Sumber dan Media Pembelajaran
Yang dibina oleh Dra. Siti Umayaroh, S. Pd., M, Pd.

Disusun Oleh
Kelompok 5:
Dheivani Senjadipa (190151602767)
Maulita Rini Prawesti (190151602729)
Nanda Putri Sa’diyah (190151602701)
Zulfa Fatmawati (190151602600)
E9 PGSD

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
OKTOBER 2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Shalawat serta
salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang
teguh pada sunnahnya. Aamiin.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Sumber dan Media Pembelajaran yang berjudul “Media Pembelajaran Sederhana 3 Dimensi”.
Dalam Penyelesaiannya, kami mendapat bantuan serta bimbingan dari beberapa pihak.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami berterima kasih kepada Ibu Dra.Siti Umayaroh,
S.Pd., M.Pd selaku pengampu mata kuliah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi calon guru SD pada
umumnya. Kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik
kosa kata ataupun isi dari makalah ini. Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk kebaikan kami
kedepannya.

Malang, 7 Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan Masalah ......................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
A. Pengertian Media Pembelajaran Sederhana 3 Dimensi .................................................. 3
B. Jenis – Jenis Media Pembelajaran Sederhana 3 Dimensi ............................................... 4
C. Karakteristik Media Pembelajaran Sederhana 3 Dimensi .............................................. 6
D. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Sederhana 3 Dimensi .......................... 7
BAB III...................................................................................................................................... 8
PENUTUP................................................................................................................................. 8
A. Simpulan ......................................................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................................................... 8
DAFTAR RUJUKAN .............................................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, dan tujuan
pembahasan masalah.
A. Latar Belakang Masalah
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen penting untuk mencapai
keberhasilan dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat kita pahami bahwa media
pembelajaran adalah sarana penghubung untuk menyampaikan maksud yang harus dicapai
oleh siswa dalam kegiatan belajar. Media mampu menyampaikan inti dari konsep-konsep
materi yang di pelajari. Media pembelajaran termasuk sarana dan prasarana untuk menunjang
terlaksananya kegiatan pembelajaran serta penunjang pendidikan dan pelatihan tentunya
perlu mendapat perhatian tersendiri.
Keberadaan media tidak dapat diabaikan begitu saja dalam proses pendidikan,
khususnya dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan tanpa adanya media
pembelajaran, pelaksanaan pendidikan tidak akan berjalan dengan baik. Perkembangan media
ini mulanya hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru. Alat bantu yang dipakai
adalah alat bantu visual, yaitu gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat
memberikan pengalaman konkrit dan motivasi belajar sehingga dapat mempertinggi daya
serap dan hasil belajar siswa.
Banyak media pembelajaran yang dapat pendidik gunakan untuk menunjang kegiatan
pembelajaran, namun seringkali sekolah terbentur pada kendala kemampuan dalam
pengadaannya. Terutama saat dihadapkan pada harga media yang harus dibelanjakan tidak
dapat terjangkau oleh sekolah. Menghadapi hal ini, sekolah melalui para guru harus memiliki
daya kreasi yang tinggi agar dapat menciptakan sendiri media pembelajaran tersebut.
Salah satu media pembelajaran yang akan dibahas adalah media pembelajaran
sederhana tiga dimensi yaitu media yang memiliki sisi depan belakang, dan samping yang
dapat dilihat dari berbagai arah. Dengan demikian, media akan besar pengaruhnya bagi siswa
dalam mencapai kompetensi pembelajaran yang telah ditetapkan. Karena itulah pelaksana
kegiatan pembelajaran harus mengenal media pembelajaran secara keseluruhan baik
pengertian, jenis, karakteristik, maupun kelebihan dan kekurangan media pembelajaran.

1
2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, yang menjadi pokok
permasalahan dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dari media pembelajaran sederhana 3 dimensi?
2. Apa saja jenis media pembelajaran sederhana 3 dimensi?
3. Bagaimana karakteristik dari media pembelajaran sederhana 3 dimensi?
4. Apa kelebihan dan kelemahan media pembelajaran sederhana 3 dimensi?

C. Tujuan Pembahasan Masalah


Mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah, maka dapat kami tarik
kesimpulan mengenai tujuan penulisan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari media pembelajaran sederhana 3 dimensi.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis media pembelajaran sederhana 3 dimensi.
3. Untuk mengetahui karakteristik media pembelajaran sederhana 3 dimensi.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari media pembelajaran sederhana 3
dimensi.
BAB II
PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang pokok pembahasan yang tertulis pada rumusan masalah.
A. Pengertian Media Pembelajaran Sederhana 3 Dimensi
Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997).
Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Secara
umum, media merupakan segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan peserta didik sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup
pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan
pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai
proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran
adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.
Media pembelajaran itu salah satunya berupa media pembelajaran tiga dimensi, yaitu
media yang tampilannya dapat diamati dari arah pandang mana saja dan mempunyai dimensi
panjang, lebar, dan tinggi atau tebal. Media tiga dimensi juga dapat diartikan sekelompok
media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensi. Kelompok media ini
dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat berwujud sebagai
tiruan yang mewakili aslinya.
Benda asli yaitu benda yang ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat
dibawa langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di
mana benda asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas
tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu berada, maka benda
tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif. Media tiga dimensi
tergolong sederhana dalam penggunaan dan pemanfaatannya, karena tanpa harus memerlukan
keahlian khusus, dapat dibuat sendiri oleh pendidik, dan bahannya mudah diperoleh karena
berada di lingkungan sekitar. Moedjiono (1992) menyatakan bahwa media sederhana tiga
dimensi memiliki kelebihan-kelebihan, antara lain: memberikan pengalaman secara langsung,
penyajian secara konkrit dan menghindari verbalisme, dapat menunjukkan obyek secara utuh
baik konstruksi maupun cara kerjanya, dapat memperlihatkan struktur organisasi secara
jelas,serta dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.

3
4

B. Jenis – Jenis Media Pembelajaran Sederhana 3 Dimensi


Media pembelajaran sederhana 3 dimensi memiliki beberapa jenis – jenis media yaitu
sebagai berikut:
1. Objek atau benda asli
Objek atau benda asli yaitu benda yang sebenarnya, sebagaimana adanya, tanpa
perubahan, kecuali hanya dipindahkan dari tempat aslinya. Karena benda yang sebenarnya
dapat dijadikan media pembelajaran. Oleh karena itu, benda-benda nyata dapat memegang
peranan penting dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran. Menggunakan benda-
benda nyata atau makhluk hidup dalam pembelajaran sering kali paling baik dalam
menampilkan benda - benda nyata tentang ukuran, suara, gerak-gerik, permukaan, bobot
badan, bau serta manfaatnya.
Objek atau benda yang sebenarnya merupakan sumber informasi yang akan
membawa peserta didik pada pemahaman yang lebih sempurna tentang sesuatu.
Mempelajari bahan pelajaran dari benda yang sebenarnya bukan hanya dapat menghindari
kesalahan persepsi tentang isi pelajaran, akan tetapi juga dapat membuat pelajaran lebih
akurat disamping motivasi belajar siswa akan lebih baik. Benda-benda nyata memiliki
banyak jenis, mulai dari benda atau makhluk hidup seperti binatang dan tumbuh-
tumbuhan, juga termasuk benda-benda mati misalnya batuan, air, tanah, dan lain-lain.
2. Barang Contoh (Specimens)
Barang contoh yaitu barang – barang asli yang dijadikan sebagai contoh untuk
mewakili benda asli yang sebenarnya atau sebagian dari sejenis dari sekelompok benda
yang sama untuk dijadikan contoh, meliputi makhluk hidup dan benda tak hidup. Makhluk
hidup, yang ditampilkan adalah yang masih bisa hidup atau mati. Dengan adanya
specimens peserta didik dapat mengetahui bagian dari bendanya yang mungkin tidak
terdapat di daerahnya atau di tempat mereka berada, sehingga mereka tidak merasa asing
lagi terhadap benda tersebut. Contoh specimen makhluk hidup yang masih hidup, berupa
akuarium dengan ikan dan tumbuh-tumbuhan dan kebun percobaan dengan berbagai
tumbuh-tumbuhan. Contoh specimen makhluk hidup yang sudah mati seperti kupu-kupu
yang sudah diawetkan. Contoh specimen yang tak hidup seperti mainan pesawat terbang,
kapal, kereta api dan radio.
3. Model
Menurut Nana Sudjana (2010: 156), model Tiga Dimensi dapat dikelompokkan
kedalam enam kategori yaitu model padat (solid model), model penampang (cutaway
model), model susun (builed-up model), model kerja (working model), mock-up, dan
5

diorama. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang dirancang berdasarkan


tema-tema tertentu.
a. Model padat (Solid Model)
Model padat yaitu memperlihatkan bagian permukaan luar dari objek dan sering kali
membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan-gagasan utamanya, seperti
bentuk, warna dan susunannya. Contoh model padat yaitu boneka, bendera, bola,
anatomi manusia. Model padat dapat membantu peserta didik yaitu sebagai informasi
berbagai pengetahuan agar peserta didik dapat memahami apa yang sedang dipelajari.
Dalam model ini peserta didik dapat melakukan kegiatan membuat model yang sangat
bermanfaat dalam mengembangkan konsep realisme bagi dirinya.
b. Model penampang (cuteway model)
Model penampang yaitu memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak, apabila
bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan bagian dalamnya. Model ini
berguna untuk mata pelajaran biologi, karena berfungsi untuk mengganti objek
sesungguhnya. Beberapa contoh model penampang adalah:
1) Anatomi manusia dan hewan : mata, gigi, kepala, otak, tulang, paru-paru, jantung,
bagian ginjal.
2) Kehidupan tumbuh-tumbuhan: daun, batang, tangkai, akar, biji, tunas, bunga, buah-
buahan.
Model ini dapat berfungsi untuk menggantikan objek sesungguhnya. Selain itu model
penampang bisa memperjelas objek yang sebenarnya, karena bisa diperbesar atau
diperkecil. Yang perlu diperhatikan dalam membuat model penampang adalah, hanya
bagian-bagian terpenting saja yang harus ditonjolkan, biasanya dibubuhi warna-warna
yang kontras, sedangkan rincian yang tidak begitu penting dihilangkan.
c. Model Kerja (working model)
Model kerja yaitu tiruan dari objek yang memperlihatkan bagian luar dari objek asli.
Model ini berfungsi untuk memperjelas sesuatu saat menjelaskan materi kepada peserta
didik. Beberapa contoh model kerja adalah:
1) Alat-alat matematika: Mistar-sorong, busur derajat.
2) Peralatan musik: Biola, seruling, terompet, piano, tamburin.
3) Mock-ups, yaitu penyederhanaan susunan bagian pokok dan suatu proses atau sistem
yang lebih ruwet. Guru menggunakan mock-up untuk memperlihatkan bentuk berbagai
objek nyata seperti kondensator-kondensator, lampu-lampu tabung,serta pengeras
suara, lambang-lambang yang berbeda dengan apa yang tertera di dalam diagram.
6

4) Diorama, yaitu sebuah pemandangan 3 dimensi mini bertujuan menggambarkan


pemandangan sebenarnya. Contoh: Diorama di bagian bawah Monas Jakarta.
Model kerja juga memiliki kelebihan, antara lain:
a) Memberikan pengalaman peserta didik secara langsung.
b) Dapat menunjukkan objek secara utuh baik cara kerjanya.
c) Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.
d) Dapat menunjukkan alur suatu pembelajaran secara jelas.
Selain kelebihan, model ini juga memiliki kekurangannya, yaitu:
a) Tidak dapat menjaangkau sasaran dalam jumlah besar.
b) Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit.
c) Untuk membuat alat peraga ini membutuhkan biaya yang besar.
d) Anak tunanetra sulit untuk mengaplikasikannya secara sempurna.
d. Model Susun (Builed-up Model)
Model susun yaitu model yang memiliki struktur bagian dalam dari suatu benda. Model
ini tidak hanya dapat dilihat saja, namun dapat memperlihatkan bagian dalam obyek
juga, seperti melepas beberapa bagiannya untuk dipelajari satu per satu sehingga
memperjelas objek yang sedang dipelajari. Lalu, bila sudah selesai digunakan, model
ini dapat diletakkan kembali pada posisinya semula. Model ini dapat berupa variasi dari
model irisan. Contohnya: anatomi manusia dan binatang, seperti: mata, telinga, jantung,
tengkorak, otak.
e. Benda Tiruan Sederhana (Mock Up)
Mock-up adalah suatu penyederhanaan susunan bagian pokok dari suatu proses atau
sistem yang sulit dimengerti. Susunan nyata dari bagian-bagian pokok itu diubah
sehingga aspek-aspek utama dari suatu proses mudah dimengerti oleh peserta didik.
Mock-up adalah alat tiruan tiga dimensi yang dapat memperlihatkan fungsi atau
gerakan dari aspek tertentu saja dari benda, alat atau obyek yang akan diterangkan.
Pada mock-up hanya nampak bagian yang penting yang perlu diperagakan gerakannya
atau proses kerjanya kepada peserta didik, sedang bagian kecil lainnya yang dianggap
tidak penting atau yang dapat mengganggu perhatian siswa dihilangkan.

C. Karakteristik Media Pembelajaran Sederhana 3 Dimensi


Karakteristik dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan indra
penglihatan, pendengaran, perabaan, percakapan,maupun penciuman atau kesesuainnya
dengan tingkat hirarki belajar, secara umum karakteristik media tiga adalah sebagai berikut :
7

1. Pesan yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secara serentak.


2. Penyajiannya berada dalam kontrol guru.
3. Cara penyimpannya mudah (praktis).
4. Dapat mengatasi keterbatasan ruamg,waktu, dan indera.
5. Menyajikan objek-objek secara diam.
6. Terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap.
7. Lebih mahal dari kelompok grafis.
8. Sesuai untuk mengajarkan ketrampilan tertentu.
9. Sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individu.
10. Praktis digunakan untuk semua ukuran ruang kelas.
11. Mampu menyajikan teori dan praktik secara terpadu.

D. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Sederhana 3 Dimensi


Kelebihan Media Tiga Dimensi yaitu, Menurut Moedjiono (1992) kelebihan dari media
visual tiga dimensi:
1. Memberikan pengalaman secara langsung
2. Penyajian secara konkrit dan menghindari verbalisme
3. Dapat menunjukkan objek secara utuh baik kontruksi maupun cara kerjanya
4. Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas
5. Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.
Kelemahan Media Tiga Dimensi yaitu,
1. Tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah
2. Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit
3. Untuk membuat alat peraga ini membutuhkan biaya yang besar
4. Anak tuna netra sulit untuk membandingkannya.
BAB III
PENUTUP
Dari hasil pembahasan yang telah kami tuliskan, dapat ditarik simpulan dan saran sebagai
berikut:
A. Simpulan
Media 3 dimensi adalah sebutan untuk media yang memiliki ruang dan dapat dilihat dari
segala arah, media ini dapat dipandang dari sisi manapun dan mempunyai dimensi panjang,
lebar dan tinggi atu tebal. Beda 3 dimensi ini merupakan media yang mudah didapatkan
karena ada di sekeliling lingkungan kita. Jenis-jenis dari media sederhana 3 dimensi yaitu
objek atau benda asli, barang atau contoh, dan model.
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa media 3 dimensi ini dapat dilihat dari bentuk dan
ciri-cirinya, dimana bentuk dan ciri – cirinya sudah khas bila kita lihat dari bentuk benda
yang ada di sekitar. Kemudian media 3 dimensi juga sama dengan media lain yaitu memiliki
kekurangan dan kelebihan.

B. Saran
Sebagai calon guru yang profesional sebainya kita memperhatikan pengunaan media
dalam pembelajaran. Dimana kita harus paham mengenai fungsi dari media 3 dimensi ini dan
bagaimana penerapannya nanti. Hal ini bertujuan agar nanti saat melakukan proses
pembelajaran dapat memberikan kesan yang bermakna bagi peserta didik.

8
DAFTAR RUJUKAN

Alin, P. 2016. Media 3 Dimensi. (Online),


http://alinputra97.blogspot.com/2016/12/media-3-dimensi.html. Diakses pada 23
September 2020.

Arip, N. 2018. Media Pembelajaran 3 Dimensi. (Online),


http://aripnurrahman17.blogspot.com/2018/11/mpf-media-pembelajaran-3
dimensi.html. Diakses pada 23 September 2020.

Bahtiar. 2014. Makalah Media Pembelajaran Tiga Dimensi. (Online),


http://bahtiarmediapembelajaran.blogspot.com/2014/06/makalah-media-pembelajaran-
tiga-dimensi.html?m=1. Diakses pada 23 September 2020.

Ikhsan, Fatkhul, Wakhid. Media Pembelajaran Tiga Dimensi. (Online),


http://wakhidfatkhuli.blogspot.com/2015/03/media-pembelajaran-tiga-
dimensi.html?m=1. Diakses pada 23 September 2020.

Vha, S. 2014. Media Pembelajaran 3 Dimensi. (Online),


http://vhasande.blogspot.com/2014/04/media-pembelajaran-3-dimensi.html. Diakses
pada 23 September 2020.

Anda mungkin juga menyukai