Anda di halaman 1dari 13

1

A. Latar Belakang Masalah


Partisipasi orang tua dalam pengajaran membaca al-qur’an pada anak itu ada dua
dalam lingkungan keluarga itu ada 2 yang pertama yaitu dalam bentuk motivasi dan
dukungan belajar membaca Al-qur’an. Motivasi menurut Singgih dirgagunarsa adalah
dorongan atau kehendak yang menyebabkan timbulnya semacam kekuatan agar seseorang
itu berbuat atau bertindak dengan perkataan lain bertingkah laku,karena tingkah laku
tersebut dilator belakangi oleh motivasi.1
Peran orang tua memang sangat diperlukan dalam pendidikan agama anak terutama
dalam pengajaran Al-qur’an. Yang dimaksud dengan pengajaran Al-qur’an adalah belajar
Al-qur’an dalam mengenal huruf hijaiyah,pengucapannya,membaca ayat-ayat Al-qur’an
dengan fasih dan benar sesuai dengan kaidah tajwid serta menghafal surat-surat pendek.2
Jadi peran orang tua sangat diperlukan dalam meningkatkan kemampuan membaca
Al-Qur’an anak karena orang tua adalah orang yang sangat penting dalam perkembangan
belajar anak terutama dalam kemampuan membaca Al-Qur’an.
Telah di jelaskan Dalam UU No. 1 tahun 1974 pasal 45; (1) Kedua orang tua wajib
memelihara dan mendidik anak-anak mereka sebaik- baiknya. (2) Kewajiban orang tua
yang di maksud,dalam ayat (1) pasal ini berlaku sampai anak itu kawin atau dapat berdiri
sendiri, kewajiban mana berlaku terus meskipun perkawinan antara kedua orang tua
putus.3
Kemudian pengaturan mengenai hak anak dalam hukum nasional kita salah satunya
tercantum dalam pasal 3 UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang
berbunyi: “Perlindungan anak bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar
dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat
dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi,
demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera.
Tidak terlepas dari semua itu yang bertanggung jawab untuk menjamin
terselenggaranya hak-hak yang sudah melekat pada anak salah satunya yaitu negara dan
orang tua sebagaimana tercantum dalam pasal 20 UU No. 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak yaitu: “Negara, pemerintah, masyarakat, dan orang tua berkewajiban
dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak.” Selain itu terdapat
dalam pasal 26 Ayat (1) UU No. 23 Tahun 2003 Tentang Perlindungan Anak yang
1
Singgih dirgagunuarsa, pengantar psikologi. (Jakarta : Mutiara,1978), hal.92
2
Ihsana El-khuluqo,Manajemen PAUD ( pendidikan Anak Usia Dini ) pendidikan tamam kehidupan Anak (Yogyakarta :
Pustaka Belajar,2015), hal.98.
3
Subekti dan Tjitrosudibio, ”Kitab Undang-Undang Hukum Perdata”, (Cet. 41; Jakarta: Balai Pustaka, 2018), hal. 551.
2

menyatakan: “Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk: 1. Mengasuh,


memelihara, mendidik, dan melindungi anak; 2. Menumbuh kembangkan anak sesuai
dengan kemampuan, bakat, dan minatnya; dan 3. Mencegah terjadinya perkawinan pada
usia anak-anak”.4
Dengan melihat begitu banyak hak yang melekat pada anak, harusnya tingkat
keseimbangan kesejahteraan pada anak juga dapat tercapai. Namun sangat ironi ketika
masih banyak anak-anak terlantar dan tidak diurus sama orang tuanya, masih banyaknya
dijalan- jalan terdapat banyak pengemis-pengemis anak, bahkan tak sedikit pula
gelandangan dan pengemis anak disebabkan akibat perceraian dari kedua orang tuanya,
yang seharusnya mereka masih dalam perlindungan orang tua nya, baik kedua orang tua
nya bercerai atau tidak bercerai akan tetapi hak anak tetap sama dan tidak berkurang dari
orang tuanya walaupun sudah bercerai.
Dalam Hukum Islam, anak mempunyai hak-hak antara lain :
a. Hak Radla’ artinya hak untuk mendapatkan pelayanan makanan pokoknya dengan jalan
menyusu pada ibunya.
b. Hak Hadhanah artinya meletakkan sesuatu dekat tulang rusuk seperti menggendong
atau meletakkan sesuatu dalam pangkuan.
c. Hak nafkah adalah hak anak yang berhubungan langsung dengan nasab dimana begitu
anak lahir maka hak nafkahnya sudah mulai harus dipenuhi. Adapun Hak dan
kewajiban anak terhadap orang tua diatur dalam Pasal 46 UU No. 1 Tahun 1974 yang
menyatakan :
1. Anak wajib menghormati orang tua dan mentaati kehendak mereka yang baik.
2. Jika anak telah dewasa, ia wajib memelihara menurut kemampuannya, orang tua dan
keluarga dalam garis lurus ke atas, bila mereka memerlukan bantuannya.
3. Kewajiban anak untuk menghormati dan mentaati kehendak orang tua yang baik
terhadap si anak sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1). Memang
sudah sepantasnya dilakukan anak. Setiap anak harus hormat kepada kedua ibu-
bapaknya baik ditinjau dari segi kemanusiaan dan keagamaan. Hal ini dikarenakan
dengan begitu susah payah orang tuanya membesarkan dan memelihara anak
menjadi manusia yang baik. Sudah sewajarnya anak-anak berterima kasih kepada
orang tua dengan jalan menghormatinya. Demikian juga mentaati maksud-maksud
baik dari kedua orang tua adalah hal yang sudah semestinya.5
4
Undang-Undang Perlindungan Anak (Yogyakarta: Pustaka Mahardika, 2017), hal. 82
5
Riki Syahputra, “Tinjauan Hukum Terhadap Hak Dan Kewajiban Anak Dan Orang Tua Ditinjau Dari Undang-Undang
No. 1 Tahun 1974 Dan Hukum Islam” (Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan, 2010 ) hal. 48-50.
3

Kemampuan anak membaca Al-qur’an adalah merupakan hal yang sangat penting
dalam proses pembelajaran anak,karena hal ini adalah kemampuan dasar yang harus
dimilki oleh setiap anak.6 Kemampuan anak dalam membaca Al-qur’an memang
memerlukan perhatian khusus dari orang tua karena membaca Al-Qur’an adalah hal yang
memang sangat memerlukan pengajaran khusus dan kesabaran yang besar dan orang yang
mendidik mereka dalam membaca Al-qur’an pun mendapatkan pahala yang besar
sebanding dengan kesabaran dan keletihan yang dirasakan oleh orang tua yang mengajari
anaknya membaca Al-qur’an. Al-qur’an adalah kalam Allah berupa mukjizat yang
diturunkan kepada manusia melalui malaikat Jibril dengan perantara Nabi Muhammad
SAW yang berfungsi sebagai petunjuk bagi umat manusia.Jadi belajar membaca Al-qur’an
merupakan pelajaran yang sangat penting di terapkan kepada anak mengingat zaman
sekarang anak-anak sudah sangat malas dalam membaca Al-qur’an seolah-olah membaca
Al-qur’an bukan merupakan kewajiban bagi mereka disaat seperti inilah peran orang tua
sangat diperlukan untuk menuntun anak-anak menjadi pribadi yang mencintai Al-qur’an
karena didalam Al-qur’an banyak isi kandungan tentang akidah, akhlak serta ibadah.
Sebagaimana dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan salah satu orang tua
anak didesa Padang Seurahet,Padang Seurahet merupakan salah satu gampong yang ada di
kecamatan Johan Pahlawan,Kabupaten Aceh Barat,provinsi Aceh,Indonesia. Wawancara
pada tanggal 30 Oktober 2022 dengan subyek yang berinisial I dan B yang menyatakan
bahwa mereka memang kurang memperhatikan perkembangan tentang kemampuan anak
mereka dalam membaca al-qur’an dan bahkan mereka tidak pernah berkomunikasi
langsung dengan guru yang mengajari anak-anak mereka membaca al-qur’an.7
Padang Seurahet merupakan salah satu gampong yang ada di kecamatan Johan
Pahlawan,Kabupaten Aceh Barat,provinsi Aceh,Indonesia,jumlah penduduk yang ada di
desa Padang Seurahet berjumlah 1.213 Jiwa.
Peran orang tua dalam meningkatkan kemampuan membaca al-qur’an anak menjadi
faktor yang sangat penting,Namun di zaman sekarang banyak sekali orang tua yang
kurang memperhatikan dan kurang peduli terhadap perkembangan kemampuan membaca
Al-qur’an anak,mereka sibuk dengan kesibukan masing-masing dan melupakan kewajiban
mereka sebagai orang tua bahkan ada orang tua yang mempercayakan sepenuhnya anak

6
Rini Astuti,Jurnal Pendidikan Usia Dini,Universitas Negeri Jakarta.Jl.Rawamangun Muka,Jakarta Timur. hal.3.
7
Wawancara orang tua anak : Ibu Ita ( 45 ) dan Ibu Banun (49) digampong padang seurahet kec.johan pahlawan kab.Aceh
barat pada tanggal 30 september 2022 pukul 14.00 WIB.
4

mereka kepada gurunya sebenarnya anak lebih banyak menghabiskan waktu mereka
dirumah dibandingkan disekolah maupun ditempat pengajian.
Melihat fenomena diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
“PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-
QUR’AN ANAK DIGAMPONG PADANG SEURAHET ”

B. Identifikasi Masalah
1. Peran orang tua dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-qur’an masih sangat
kurang.
2. Anak menjadi kurang bersungguh-sungguh dalam belajar membaca Al-qur’an karena
kurangnya perhatian orang tua.

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah peran orang tua dalam meningkatkan kemampuan membaca
2. al-qur’an anak Digampong Padang Seurahet.
3. Apa saja yang dilakukan oleh orang tua dalam meningkatkan kemampuan membaca
al-qur’an anak Digampong Padang Seurahet.

D. Batasan Masalah
Penelitian ini didasarkan pada masalah tingkat kemampuan membaca Al-qur’an anak
digampong Padang Seurahet Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten. Aceh Barat dan
difokuskan pada peran orang tua dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an
anak.

E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peran orang tua dalam meningkatkan kemampuan membaca al-
qur’an anak digampong Padang Seurahet.
2. Untuk mengetahui apa saja yang dilakukan oleh orang tua dalam meningkatkan
kemampuan membaca al-qur’an anak digampong Padang Seurahet.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
5

1.Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan dalam upaya
memahami lebih jauh tentang peran orang tua dalam meningkatkan kemampuan membaca
Al-qu’an anak.
2.Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini akan bermanfaat bagi :
a. Orang Tua
Melalui penelitian ini dapat menginspirasi orang tua dalam membimbing anaknya pada
kemampuan membaca Al-qur’an.
b. Anak
Melalui penelitian ini mudah-mudahan nantinya kemampuan membaca Al-qur’an anak
dapat berkembang sesuai dengan harapan dan akan menjadi bekal untuk jenjang pendidikan
selanjutnya.
c. Bagi peneliti
Melalui penelitian ini diharapkan dapat bertambah pengetahuan dan pengalaman yang
lebih matang dalam bidang pendidikan dan juga sebagai kesempatan untuk berbagi ilmu
pengetahuan yang sudah dimiliki.

G. Tinjauan Pustaka Dan Landasan Teori


1.Tinjauan Pustaka
Kajian pustaka ini diperlukan dalam setiap penelitian karena untuk mencari teori-
teori, konsep, generalisasi yang dapat dijadikan dasar pemikiran dalam penyusunan laporan
penelitian. Walaupun penelitian dengan judul diatas belum pernah dilakukan digampong
Padang Seurahet tetapi penelitian semacam ini bukanlah penelitian yang baru, karena
penelitian sebelumnya pernah dilakukan ditempat lain dengan spesifikasi yang berbeda.
Peran Orang Tua Dalam Membimbing Anak Membaca Al-Qur’an (Studi Kasus
diperumahan Puri Husada Agung RW Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor Alifya
Rahman tahun 2019 M/1440 H 8. Keterkaitan yang pernah di teliti ini dengan judul yang
penelitian yang sedang di lakukan sekarang sangat lah erat perbedaan nya adalah Alifya
Rahman penelitian nya itu di lakukan Perumahan Puri Husada Agung RW Kec.Gunung
Sindur Kab.Bogor, kemudian penelitiannya berfokus kepada Bimbingan kepada anak
membaca Al-qur’an. Sedangkan penelitian yang dilakukan sekarang bertempat didesa Padang
8
Alifya Rahman, Peran Orang Tua Dalam Membimbing Anak Membaca Al-Qur’an (Studi Kasus diperumahan Puri
Husada Agung RW Kec.Gunung Sindur Kab.Bogor.Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.Jakarta.hal.1
6

Seurahet Kecamata .Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat dan penelitian ini berfokus
kepada Peran orang tua dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-qur’an Anak.
2. Landasan Teori
A. Pengertian Peran Orang Tua
Peran merupakan dinamisasi ataupun penggunaan dari hak dan kewajiban ataupun bisa
juga disebut subjektif. Kedua unsur ini saling terkait karena antara pesan dan status tidak
akan ada artinya jika tidak digunakan. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajiban
sesuai kedudukan, maka orang tersebut telah menjalankan suatu peranan.
Soerjono Soekanto dalam buku memperkenalkan sosiologi menjelaskan bahwa peran
atau peranan adalah setiap manusia yang menjadi warga suatu mayarakat senantiasa memiliki
status dan kedudukan dalam masyarakat. Status merupakan sebuah posisi dari suatu sistem
sosial, sedangkan peran atau peranan adalah pola perilaku yang tekait dengan status tersebut.
David Berry dalam buku pokok-pokok pikiran dalam sosiologi menjelaskan bahwa peran
adalah sebagai seperangkat harapan yang dikenakan pada individu yang menempati
kedudukan sosial tertentu.9
Orang tua adalah dua orang yang memiliki peranan penting dan dua orang yang
sangat bertanggung jawab dalam membesarkan anak-anaknya dan dua orang yang sangat
berperan penting untuk mendidik anak-anaknya.
Berdasarkan pengertian keduanya, pengertian peran orang tua adalah hak dan
kewajiban ayah dan ibu yang harus dilakukan sesuai dengan fungsi dan kedudukannya
sebagai keluarga di dalam masyarakat untuk mendidik anak-anaknya dalam mencapai
kedewasaan. Peran orang tua dalam mendampingi dan mendidik anak tidak terbatas sebagai
orang tua saja, Stanback dan Susan dikutip dari Sigit Purnama dkk, berpendapat tentang
peranan orang tua dalam mendidik anak, sebagai berikut.
1. Peran sebagai fasilitator
Fasilitas pembelajaram merupakan sarana prasarana yang berfungsi untuk
memudahkan pembelajaran dan pemenuhan kebutuhan proses pembelajaran 10.
Fasilitator merupakan orang yang memberikan fasilitas. Orang tua sebagai fasilitator
bertanggungjawab menyesuaikan diri untuk terlibat dalam membantu belajar anak di
rumah, mengembangkan keterampilan belajar yang baik, memajukan pendidikan dalam

9
Sigit Purnama dkk, Pengembangan Alat Permainan Edukatif Anak Usia Dini (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet. 1,
2019), hal.151-152
10
Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa (Yogyakarta: Deepublish,
cet.1 2017), hal.179.
7

keluarga dan menyediakan sarana alat belajar seperti tempat belajar, penerangan yang
cukup, buku-buku, dan alat tulis.11
2. Peran sebagai motivator
Menurut Purwanto menyatakan bahwa motivasu adalah segala sesuatu yang
mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Motivasi adalah syarat
mutlak untuk belajar. Menurut Uno motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
memengaruhi, “belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan
secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan
untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Endang motivasi belajar berhubungan erat
dengan motif yaitu dorongan seseorang yang timbul dari dalam maupun luar diri yang
akan mempengaruhi keinginan belajar seseorang, dan suatu usaha yang disadari untuk
menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong
untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.12
3. Peran sebagai pembimbing atau pengajar
Jones mendefinisikan bahwa bimbingan adalah bantuan seseorang kepada orang
lain dalam membuat pilihan, menyesuaikan dan memecahkan masalah. Makna yang
terkandung dalam definisi tersebut adalah bahwa bimbingan merupakan pertolongan
seseorang kepada orang lain untuk membantunya membuat pilihan dan penyesuaian
dalam memecahkan masalah.13
Orang tua akan memberikan pertolongan atau bimbingan kepada anak dengan siap
membantu belajar melalui pemberian penjelasan pada bagian yang sulit dimengerti oleh anak,
membantu anak mengatur waktu belajar, dan mengatasi masalah belajar dan tingkah laku
anak yang kurang baik, penanaman motivasi belajar pada anak oleh orang tua harus
dilakukan sejak dini agar lebih ajeg dan menetap dalam diri anak. Hendaknya orang tua tak
hanya menekankan motivasi belajar untuk meraih prestasi dalam bidang akademik semata14.

B. Kemampuan Membaca Al-Qur’an


1. Pengertian Kemampuan
11
Siti Rahmi, Bimbingan dan Konseling di Taman Kanak-kanak (Aceh: Syiah Kuala University Press, cet. Ke-1 2021).
12
Endang Titik Lestari, Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah Dasar (Yogyakarta: Deepublish Publisher,
2020), hal.4-5
13
Siti Rahmi, Bimbingan dan Konseling di Taman Kanak-kanak (Aceh: Syiah Kuala University Press, cet. Ke-1
2021),hal.9.
14
Sigit Purnama dkk, Pengembangan Alat Permainan Edukatif, Jakarta: PT.Jaya Sakti, 2007.hal.158
8

Menurut Aan Hasanah, Kemampuan dalam arti umum dapat dibatasi sebagai
“kemampuan yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan
kondisi yang diharapkan.”15
Kemampuan adalah suatu yang dimiliki oleh setiap manusia untuk menjalankan tugas
atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.16
Berdasarkan pernyataan diatas, kemampuan merupakan kesanggupan yang ada pada
setiap diri seseorang untuk menjalankan tugas atau sesuatu pekerjaan agar tercapainya tujuan.
Kemampuan ini berasal dari diri sendiri bukan dari diri orang lain dengan usaha yang berarti
akan berbeda hasilnya pada setiap diri individu.
2. Pengertian Membaca
Membaca berasal dari kata dasar baca, yang artinya memahami arti tulisan. Membaca
adalah satu proses yang sangat penting untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Membaca
adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan, yang hendak disampaikan penulis. Membaca suatu proses yang menuntut agar
kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas,
dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Tujuan utama membaca
adalah kegiatan pemerolehan informasi dari media cetak. Informasi ini diperoleh melalui
proses pemahaman17.
3. Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an berasal dari kata qara’a, yang artinya menyatukan dan menghimpun. Qara’a
juga bermakna membaca. Al-Qur’an adalah himpunan huruf-huruf dan kata-kata dalam satu
ayat, himpunan ayat-ayat dalam surah, himpunan surat dalam Al-Qur’an, yang dapat dibaca.
Menurut istilah adalah firman Allah Swt yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi
Muhammad Saw melalui perantara malaikat jibril secara mutawatir, serta sebagai mukjizat
dan membacanya bernilai ibadah.18

H.Metodologi Penelitian
1. Jenis dan pendekatan penelitian

15
Aan Hasanah, Pengembangan Profesi Guru (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012),hal. 35
16
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan (Bandung: PT IMPERIAL BHAKTI
UTAMA, 2007), hal.63.
17
Ria Kristia dan Husniyatul Fitriyah, Keterampilan Membaca (Bangkalan: STKIP PGRI Bangkalan, 2018), hal.8-9
18
Mahmudah Mastur, Seri Ensiklopedia Anak Muslim: Mengenal Al-Qur’an & Hadits Yogyakarta: DIVA Press,
2019.hal.39
9

Metode adalah cara yang teratur dan terorganisai dengan baik yang hendak ditempuh
untuk mencapai suatu tujuan. Metode penelitian merupakan cara yang ditempuh oleh peneliti
dalam melakukan penelitian. Jadi, metode penelitian dapat diartikan sebagai cara yang teratur
dan terorganisasi dengan baik dalam mengumpulkan, mengolah, menganalisis, data untuk
menentukan atau mengembangkan dan menguji teori tersebut secara ilmiah19.
Penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. 20
Alasan peneliti menggunakan kualitatif deskriptif adalah untuk mengetahui kondisi,
karakteristik tertentu. Peneliti menggambarkan peristiwa maupun kejadian yang ada
dilapangan. Dalam penelitian ini, penulis berusaha mencari informasi tentang tentang peran
orang tua dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an.
2.Sumber data
Menurut Sutopo (2006), sumber data adalah tempat data diperoleh dengan
menggunakan metode tertentu baik berupa manusia, artefak ataupun dokumendokumen.
Berbagai sumber data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.Data Primer
Sumber primer adalah sumber yang memberikan informasi, fakta dan gambaran
pristiwa yang diinginkan dalam penelitian atau sumber pertama data dihasilkan, sumber data
utama adalah kata- kata dan tindakan orang yang diamati dan wawancara yang bermaksud
untuk diteliti21.
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari lapangan baik melalui
pengamatan sendiri maupun dengan narasumber yang akan diwawancarai berisi pertanyaan
mengenai Peran orang tua dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-qur’an anak
digampong Padang Seurahet Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

b. Data Sekunder

19
Zainal aqib,dkk, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2019), hal. 72
20
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet. Ke-31 2013.hal. 6.
21
Sugiono,metode penelitan: kualitatif, kuantitatif, dan R&D,(Bandung: Alfabesta,2016)hal.30
10

Data sekunder adalah data yang mendukung data primer yang telah diperoleh baik dari
buku, data statistik, jurnal dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian ini22.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah terpenting dalam penelitian, karena
tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi. Tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar
data yang ditentukan.
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi Merupakan suatu teknik atau cara dalam mengumpulkan data dengan jalan
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Observasi dalam penelitian ini adalah melihat bagaimana peran orang tua dalam membantu
anak untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-qur’an dengan baik dan benar sesuai
dengan ilmu Tajwid.
2. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan atau dialog dengan didasari tujuan tertentu oleh dua
pihak, yaitu pewawancara sebagai pengajuan atau pemberian pertanyaan dan yang
diwawancarai sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan yang diajukan melalui komunikasi
langsung23.
Disini peneliti mewawancarai orang tua anak yang berada di gampong padang seurahet
untuk mengetahui sejauh mana peran yang diberikan oleh orang tua untuk meningkatkan
kemampuan membaca Al-qur’an Anak.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen, baik dokumen tertulis maupun gambar atau elektronik.24
Dokumentasi tersebut dilakukan untuk mengamati Peran yang dilakukan oleh orang
tua untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-qur’an anak.

I. Lokasi Dan Jadwal Penelitian

22
Husein Umar metode penelitian untuk skripsi dan Tesis Bisnis.Jakarta :Rajawali pers,2013.hal.27
23
Yusuf muri, metode penelitian kuantitatif, kualitatit dan penelitian gabungan, (Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri,
2017), hlm.372
24
Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm.221
11

Penelitian ini dilakukan digampong Padang Seurahet Kecamatan Johan Pahlawan


Kabupaten Aceh Barat.Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai Oktober 2022
digampong Padang Seurahet Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

J.Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran keseluruhan penelitian ini,maka peneliti sampaikan
garis besar dalam sistematika penelitian yang memuat 5 (lima) bab,masing-masing bab
mencakup beberapa sub bab yang berisi sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan,Bab pendahuluan ini berisi tentang Latar Belakang,Identifikasi
masalah,rumusan masalah,batasan masalah,tujuan penelitian,manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : Landasan teori ini dikupas berbagai pembahasan teori yang menjadi landasan
penelitian sesuai judul penelitian maka pembahasan pada bab ini berisi tentang
Peran orang tua dan kemampuan membaca Al-qur’an.
BAB III : Berisi tentang gambaran singkat mengenai lokasi yang akan diteliti yaitu
didesa Padang Seurahet.
BAB IV : Hasil penelitian merupakan analisis data tentang Peran Orang Tua dalam
meningkatkan kemampuan membaca Al-qur’an Anak didesa Padang Seurahet.
BAB V : Penutup Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.Bagian terakhir
juga dicantumkan daftar pustaka.

DAFTAR PUSTAKA
12

Singgih dirgagunuarsa, pengantar psikologi. (Jakarta : Mutiara,1978)

Ihsana El-khuluqo,Manajemen PAUD ( pendidikan Anak Usia Dini ) pendidikan tamam


kehidupan Anak ( Yogyakarta : Pustaka Belajar,2015)

Subekti dan Tjitrosudibio, ”Kitab Undang-Undang Hukum Perdata”, (Cet. 41; Jakarta: Balai
Pustaka, 2018), hal. 551.

Undang-Undang Perlindungan Anak (Yogyakarta: Pustaka Mahardika, 2017), hal. 82

Riki Syahputra, “Tinjauan Hukum Terhadap Hak Dan Kewajiban Anak Dan Orang Tua
Ditinjau Dari Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Dan Hukum Islam” (Skripsi,
Universitas Sumatera Utara, Medan, 2010 ) hal. 48-50.

Rini Astuti,Jurnal Pendidikan Usia Dini,Universitas Negeri Jakarta.Jl.Rawamangun


Muka,Jakarta Timur.

Wawancara orang tua anak : Ibu Ita ( 45 ) dan Ibu Banun (49) digampong padang seurahet
kecamatan johan pahlawan kabupaten Aceh barat pada tanggal 30 september 2022
pukul 14.00 WIB.

Alifya Rahman, Peran Orang Tua Dalam Membimbing Anak Membaca Al-Qur’an (Studi
Kasus diperumahan Puri Husada Agung RW Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten
Bogor.Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.Jakarta.2019

Sigit Purnama dkk, Pengembangan Alat Permainan Edukatif Anak Usia Dini (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, cet. 1, 2019)

Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa
(Yogyakarta: Deepublish, cet.1 2017),

Siti Rahmi, Bimbingan dan Konseling di Taman Kanak-kanak (Aceh: Syiah Kuala University
Press, cet. Ke-1 2021).

Endang Titik Lestari, Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah Dasar
(Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2020)

Siti Rahmi, Bimbingan dan Konseling di Taman Kanak-kanak (Aceh: Syiah Kuala University
Press, cet. Ke-1 2021)

Sigit Purnama dkk, Pengembangan Alat Permainan Edukatif, Jakarta: PT.Jaya Sakti, 2007

Aan Hasanah, Pengembangan Profesi Guru (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012)

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan (Bandung: PT
IMPERIAL BHAKTI UTAMA, 2007)

Ria Kristia dan Husniyatul Fitriyah, Keterampilan Membaca (Bangkalan: STKIP PGRI
Bangkalan, 2018)
13

Mahmudah Mastur, Seri Ensiklopedia Anak Muslim: Mengenal Al-Qur’an & Hadits
Yogyakarta: DIVA Press, 2019

Zainal aqib,dkk, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2019)

Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet. Ke-31
2013.

Sugiono,metode penelitan: kualitatif, kuantitatif, dan R&D,(Bandung: Alfabesta,2016)

Husein Umar metode penelitian untuk skripsi dan Tesis Bisnis.Jakarta :Rajawali pers,2013.
Yusuf muri, metode penelitian kuantitatif, kualitatit dan penelitian gabungan, (Jakarta: PT
Fajar Interpratama Mandiri, 2017)

Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006),.

Anda mungkin juga menyukai