Anda di halaman 1dari 5

Nama :

NIM :
1. JudulArtikel :

UPAYA MENINGKATKAN NILAI KARAKTER TOLERANSI MELALUI PEMBELAJARAN PADA TEMA 7 “PERISTIWA DALAM
KEHIDUPAN” DI KELAS V SD ……

2. RumusanMasalah :
1. Bagaimana proses penanaman nilai karakter toleransi yang dilakukan oleh guru pada siswa kelas V SD ……..?
2. Bagaimana hambatan yang dihadapi guru dalam menanamkan nilai karakter toleransi pada siswa kelas V SD ………?

3. MINIMAL 5 REFERENSI JURNAL LEBIH DARI 5 LEBIH BAGUS

Indikator Artikel 1 Artikel 2 Artikel 3 Artikel 4 Artikel 5 ………


PEMBELAJARAN PENDIDIKAN RINTISAN PENDIDIKAN PERANAN
SENI BUDAYA KARAKTER PENGEMBANGAN KARAKTER PENDIDIKAN
BERBASIS BERBASIS PENDIDIKAN MELALUI KARAKTER
KEARIFAN LOKAL KEARIFAN LOKAL KARAKTER DI HOMESCHOOLING DALAM
DALAM PADA PELAJARAN SATUAN MEMBANGUN
JUDUL Artikel UPAYA IPS PENDIDIKAN PERILAKU
MEMBANGUN UNTUK SISWA PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
KARAKTER SISWA
DI SEKOLAH
DASAR
Jurnal Seni dan Desain Prosiding Seminar Jurnal Pendidikan dan Journal of Nonformal Jurnal Widya
Serta Pembelajarannya Nasional Tahunan Kebudayaan Education Acharya FKIP
NamaJournal ISSN 1412 -653X Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Universitas Negeri Dwijendra
Medan
NamaPenulisArtikel Dedi Rosala Yusrizal Sutjipto Ilyas I Gede Sujana
TahunTerbit RITME Volume 2 No. Tahun 2017 Vol. 1 Vol. 17, Nomor 5, Vol. 2 No 1, Tahun ISSN NO. 2085-
1 Februari 2016 No. 1 2017 September 2011 2016 0018
Oktober 2014
Nilai-nilai moral yang ditanamkan dalam pembelajaran Seni Budaya dapat membangun karakter yang merupakan fondasi
utama terbentuknya sebuah tatanan masyarakat yang beradab dan sejahtera. Tujuan artikel ini adalah untuk mendapatkan
pemahaman tentang teori pendidikan karakter yang terkandung dalam kearifan lokal seni tari di lembaga Sekolah Dasar. Data-
RangkumanArtikel 1 data yang dikaji dalam artikel ini merupakan konseptual berdasarkan penelusuran pustaka yang telah dilakukan. Hasil yang
ingin dicapai berlandaskan pada konsep pendidikan karakter yang berorientasi pada pendekatan moral
reasoning melalui pembelajaran pendidikan seni tari tercermin dalam toleransi, solidaritas, dan kebersamaan.

Sasaran utama pendidikan karakter yaitu siswa Sekolah Dasar, sebab dari sini karakter mulai terbentuk. Salah satu mata
pelajaran di sekolah dasar yang memegang peran penting dalam membentuk karakter dan mengembangkan kebudayaan adalah
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Tujuan utama pembelajaran IPS di SD adalah menanamkan kesadaran akan posisi individu,
RangkumanArtikel 2 baik dalam kapasitasnya sebagai pribadi maupun sebagai anggota komunitas.

satuan pendidikan rintisan umumnya berhasil menerapkan nilai-nilai karakter yang dapat diamati secara kasat mata langsung
(tangible) seperti religius, peduli lingkungan (bersih, rapi, aman, nyaman, indah, teduh dan sejuk), disiplin, empati, kerja
sama, sopan santun, ramah, senyum, salam, dan sapa. Keberhasilan tersebut diperoleh dari adanya
RangkumanArtikel 3
tahapan kegiatan yang terorganisir, terkoordinasi, dan terkondisi, melalui sosialisasi kebijakan
pengembangan model dan pelatihan, pelaksanaan magang di satuan pendidikan pengalaman terpetik
(best practice), penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan supervisi.

RangkumanArtikel 4 Perencanaan pendidikan karakter telah termuat baik dalam rencana aktivitas tutorial (RAT) maupun satuan aktivitas tutorial
(SAT) yang disusun oleh semua tutor. Pelaksanaan dilakukan dengan pembiasaan dan pemberian contoh oleh tutor dalam
perilaku sehari-hari. Evaluasi dilaksanakan dengan observasi dan memberikan penilaian pada buku rapot. Nilai karakter yang
ditanamkan terutama adalah tanggung jawab dan kemandirian. Faktor pendukungnya adalah orang tua,
tutor, teman sebaya, dan sarana prasarana. Sedangkan faktor penghambat adalah orang tua, teman sebaya, dan teknologi seperti
gadget. Hasil pendidikan karakter menunjukkan hasil yang baik meskipun belum optimal. Warga belajar yang memiliki
karakter yang kuat juga berpengaruh terhadap prestasi akademik di sekolah.
pendidikan karakter merupakan suatu pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak.
Banyak faktor yang menyebabkan runtuhnya karakter bangsa Indonesia pada saat ini, salah satu diantaranya adalah faktor
pendidikan. Kita tentu sadar bahwa pendidikan merupakan mekanisme institusional yang akan mengakselerasi pembinaan
RangkumanArtikel 5
karakter bangsa. Dunia pendidikan dinilai hanya mampu melahirkan lulusan manusia dengan tingkat intelektualitas yang
memadai. Banyak dari lulusan sekolah yang memiliki nilai tinggi, berotak cerdas, brilian, serta mampu menyelesaikan berbagai
soal mata pelajaran dengan sangat cepat dan tepat.

4. MINIMAL 5 REFERENSI DARI 5 BUKU LEBIH DARI 5 LEBIH BAGUS

Indikator Buku 1 Buku 2 Buku 3 Buku4 Buku 5 ……………


Desain Pendidikan Pendidikan Karakter Pendidikan karakter Al-quran kitab Agama dan
Judul Buku Karakter Landasan, Pilar & toleransi kerukunan
Implementasi
Prenada Media Prenada Media Gramedia Pustaka Oasis BPK Gunung
Nama Penerbit
Widiasarana Indonesia Mulia
Dr. Zubaedi, M.Ag., Dr. Muhammad Doni Koesoema A Zuhairi Misrawi Andreas
Nama Penulis Buku M.Pd. Yaumi., M.A Anangguru
Yewangoe
Kota Terbit Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta

Buku ini membahas makna dan urgensi pendidikan karakter , ruang lingkup pendidikan karakter, format pembelajaran
Rangkuman Buku 1 pendidikan karakter, pendidikan karakter dengan pola integralistik, dan implementasi praktis pendidikan budi pekerti secara
integralistik di sekolah. Dengan demikian, siswa didik bisa menghadapi fenomena dan dilema kehidupan itu secara benar.

Rangkuman Buku 2
Membahas berbagai konsep, teori, dan landasan utama upaya pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa; buku
ini antara lain berisi: (1) Hakikat pendidikan karakter; (2) Landasan psikologis, moral, etika, dan agama pendidikan karakter;
(3) Mengolah pikir, rasa, hati, dan raga sebagai pilar pendidikan karakter; (4) Pilar-pilar pendidikan karakter menurut
character counts; (5) Pilar-pilar pendidikan karakter dan budaya bangsa Indonesia; (6) Pengembangan pendidikan budaya
dan karakter bangsa melalui transdisiplinaritas; (7) Strategi pengembangan bahan ajar berbasis pendidikan karakter; (8)
Urgensi keteladanan guru dalam membentuk karakter anak bangsa; (9) Menumbuhkan karakter melalui akulturasi minat
baca anak; (10) Pengembangan intelektual manusia sebagai pencerminan pembentukan karakter; (11) Memahami hak dan
perlindungan anak dalam masyarakat multikultural sebagai upaya pembangunan karakter bangsa; serta (12) Character
education values that work in Islamic senior high school setting. 
Situasi sosial, kultural masyarakat kita akhir-akhir ini memang semakin mengkhawa- tirkan. Hancurnya nilai-nilai moral,
merebaknya ketidakádilan, tipisnya rasa solidari- tas, dil telah terjadi dalam lembaga pendidikan kita. Hal ini mewajibkan
kita untuk mempertanyakan sejauh mana lembaga pendidikan kita telah mampu menjawab dan tanggap atas berbagai macam
persoalan dalam masyarakat kita? Ada apa dengan pen- didikan kita sehingga manusia dewasa yang telah lepas dari lembaga
pendidikan for mal tidak mampu menghidupi gerak dan dinamika masyarakat yang lebih membawa berkah dan kebaikan
Rangkuman Buku 3
bagi semua orang? Dalam konteks pendidikan di Indonesia. kemerosotan nilai-nilai moral telah men- jadi semacam lampu
merah yang mendesak semua pihak, lembaga pendidikan, orang tus, negara, dan lembaga kemasyarakatan lain untuk segera
memandang pentingnya sebuah sinergi bagi pengembangan pendidikan karakter. Banyak bukti menunjuk- kan bahwa
pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah ternyata membantu mencip- takan kultur sekolah menjadi lebih baik pelajar
merasa lebih aman, dan lebih mampu berkonsentrasi dalam belajar sehingga prestasi mereka meningkat.
Toleransi atau as-samahah (arab) adalah konsep modern untuk menggambarkan sikap saling menghormati dan saling
bekerjasama diantara kelompok masyarakat yang berbeda-beda baik secara etnis, bahasa, budaya, politik, maupun agama.
Rangkuman Buku 4
agama telah meletakkan ajaran cinta kasih dan toleransi sebagai ajaran yang paling fundamental . Dalam hal ini , siapa pun
yang mengaku beriman , berakal dan mempunyai hati nurani mesti mempunyai tanggung jawab
kerukunan beragama adalah keadaan hubungan antarumat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian dan saling
Rangkuman Buku 5
menghormati dalam pengamalan ajaran agama serta kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat.

5. KERANGKA PENULISAN
Nilai karakter toleransi Aceh melalui kebijakan sekolah dengan cara menuangkan ke dalam visi, misi, tujuan, motto dan tata tertib sekolah. Guru
dalam menanamkan nilai karakter toleransi berbasis kearifan lokal melalui kegiatan yang ada di luar sekolah dan di dalam kelas pada proses
pembelajaran berlangsung dan melalui aspek indikator karakter toleransi yaitu kedamaian, menghargai perbedaan, dan kesadaran. Didukung
dengan perangkat pembelajaran guru pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Terdapat nilai karakter toleransi di dalam kegiatan inti
pembelajaran untuk diterapkan pada siswa dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Terlaksana dengan baik atas penanaman nilai karakter
toleransi berbasis kearifan lokal yang dilakukan oleh guru kelas V.

Anda mungkin juga menyukai