Anda di halaman 1dari 10

dsadsazDrama berfungsi sebagai sarana menyampaikan

informasi baik dan buruk dalam bentuk pertunjukan


kelompok.sadsa Drama juga memiliki alur cerita yang bisa
digunakan untudk mencermati kembali apa yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat pada umumnya. Sehingga sesuatu yang
buruk tidak perlu dicontoh dan sebaliknya sesuatu yang baik
menjadi suri tauladan untuk semua penonton yang melihatnya.
Selain itu drama juga dapat dipakai sebagai media ekspresi dan
komunikasi. Bagaimana ekspresi marah, sedih, gembira, gemas,
gengsi, sombong, ramah, congkak dapat dikeluarkan melalui
kegiatan berolah drama. Dengan demikian apa yang keluar dari
dalam lubuk hati dapat dipahami oleh penonton. Dari sini dapat
terlihat pula apakah pemeranan lakon dalam pementasan teater
tepat sesuai dengan karakter yang dimaksud.
Seni teater selain berfungsi sebagai sarana hiburan, media
ekspresi, dan komunikasi, juga dapat dipakai sebagai media
pendidikan dalam rangka interaksi edukatif secara kelompok.

nilai dan fungsi drama

PEMBAHASAN

I.

Pengertian Drama

Berdasarkan etimologi (asal usul bentuk kata), kata drama


berasal dari kata Yunani yaitu dram yang diartikan sebagai
gerak. Tontonan drama memang menonjolkan percakapan
(dialog) dan gerak-gerik di dalam pemain (acting) di panggung.
Percakapan serta gerak-gerik memang menerangkan cerita yang
tertulis dalam naskah.

II.

Fungsi Seni Drama dan Teater

Fungsi seni drama dan teater pada khususnya adalah berguna


serta bermanfaat dan menyenangkan (dulce et utile). Jadi, di
samping berfungsi sebagai hiburan (menyenangkan), seni harus
juga bermanfaat (berguna). Artinya, dapat memberi sesuatu pada
penikmatnya. Sesuatu itu dapat berupa pengetahuan, penerangan
dan lain-lain.

Seni drama dan teater, selain berfungsi sebagai sarana


pendidikan dan hiburan juga berfungsi sebagai media
komunikasi, penerangan dan informasi. Oleh Pemerintah RI,
sejak tahun 1980/1981, lewat proyek Sosio Drama seni drama
dan teater (terutama jenis seni teater rakyat atau teater
daerah/tradisional), telah dipilih sebagai salah satu metode terapi
sosial, dan secara operasional sebagai media penyampaian pesan
pembangunan.

Di dalam dunia pendidikan dan pengajaran, seni drama dan


teater dapat dipergunakan sebagai metode interaksi edukatif

secara kelompok. Metode pengajaran demikian dapat disebut


sosiodrama pemain peran. Dapat disimpulkan bahwa fungsi
drama sebagai berikut:

a.

Sebagai sarana hiburan

b.

Sebagai sarana pendidikan

c.

Sebagai sarana kommunikasi

d.

Sebagai media interaksi edukatif secara kelompok

(psikodrama)

III.

Nilai Dalam Drama

Menurut Henning Nelms etika menelaah sebuah naskah, yang


pperlu dicari adalah bahan dramatic-nya. Bahan dramatic
adalah apa saja yang terdapat di dalam naskah, dan bahan-bahan

itu kita melontarkan nilai-nilai. Di dalam sebuah scenario


terdapat berbagai nilai. Selain nilai emosional, di dalam sebuah
drama juga terdapat nilai intelektual. Bedanya nilai emosional
dan nilai intelektual ialah nilai intelektual yang disampaikan
untuk dimengerti, sedangkan nilai emosional bukan untuk
dimengerti melainkan untuk dirasakan.

Gabungan nilai intelektual dan emosional akan menampilkan


nilai lain yang menyebabkan drama tadi akan dapat
membangkitkan kesedihan atau kegembiraan lewat keindahan.
Nilai ini yang disebut nilai abstrak. Selain dua nilai tersebut ada
juga nilai lain, yakni nilai dramatik. Nilai dramatic merupakan
nilai-nilai yang menimbulkan suatu konflik.

Tanpa nilai gramatik sebuah naskah drama tidak lagi berfungsi


apa-apa. penulis berkesimpulan menentukan nilai-nilai dalam
sebuah drama bergantung dengan naskah drama yang akan
dibawakan atau dipentaskan.

Nilai-nilai drama akan dipaparkan sebagai berikut:


a.

Nilai Didaktis

Nilai didaktis merupakan nilai yang menyoroti khusus tenteng


nilai pendidikan di dalam suatu drama tersebut. Adapun nilainilai pendidikan antaralain:

Pendidikan watak

Nilai pendidikan yang dapat diambil dari tokoh-tokoh dalam


drama, sementara untuk menilai watak tokoh-tokoh tersebut
perlu dipahami dengan tepat bagaimana cara pengarang
menggambarkan perwatakannya tersebut. Dalam drama,
kebanyakan karakter tokoh dilukiskan dalam dialog-dialog antar
tokoh, dan dari dialog-dialog tersebut tercermin watak atau
karakter para tokohnya.

Pendidikan sikap hidup

Nilai pendidikan ini yang diambil dalam suatu drama untuk


dapat menyikapi dalam sebuah kehidupan.

Pendidikan moral

Pendidikan ini nilai yang dapat diambil dari sebuah drama yang
menyoroti tentang berbagai moral yang terjadi di masyarakat.

b.

Nilai Sosial

Woods menyatakan bahwa nilai sosial merupakan petunjuk


umum dan pengarah pada tingkah laku dan kepuasan dalam
kehidupan sehari-hari.

c.

Nilai Budaya

Menurut Koentjoro Ningrat menyatakan bahwa kebudayaan


hanya dimiliki manusia yang tumbuh serta berkembang sesuai
dengan perkembangan masyarakat.
Nilai-nilai budaya tersebut meliputi:

Bahasa

Bahasa merupakan cerminan budaya suatu daerah bahkan


bangsa.

Sistem pengetahuan

Dengan sistem ini pengetahuan yang dimiliki masyarakat yang


tergambar dalam drama kita dapat menilai budaya yang masih
dipakai dalam pementasan drama tersebut.

Sistem peralatan

Dengan melihat sistem peralatan yang diperankan dalam


pementasan drama, kita akan dapat mengetahui kebudayaan
yang dianut.

Sistem religi

Sistem religi merupakan suatu kepercayaan terhadap Tuhan.


Menggambarkan nilai-nilai kepercayaan yang dianut.

B. Tujuan Drama
1. Untuk membahagiakan sekaligus intruksi.
2. Memperoleh suatu pengetahuan, kesenangan, pengalaman, dan
pengetahuan seni keindahan.
3. Untuk hiburan santai dan pengalaman mengenai estetika.
C. Manfaat Drama
1. Memupuk kerja sama yang baik dalam pergaulan sosial.
2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melahirkan daya kreasi
masing-masing.
3. Mengembangkan emosi yang sehat pada anak-anak.
4. Menghilangkan sifat malu, gugup, tegang, takut, dll.
5. Mengembangkan apresiasi dan sikap yang baik.
6. Menghargai pendapat dan pikiran yang baik.

Anda mungkin juga menyukai