Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SENI BUDAYA

Kelas 11 IPS

Teater Non tradisional nusantara

Di Susun OLEH :

Kelompok 4 :

Muhammad Faisal

Muh Sinosi

Andi Muh Rahman ramadhani

Madrasah Aliyah Nurul As’adiyah Callaccu Sengkang

Tahun ajaran 2022/2023


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam
juga disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Serta sahabat dan
keluarganya, seayun langkah dan seiring bahu dalam menegakkan agama Allah. Dengan
kebaikan beliau telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu
pengetahuan. Dalam rangka melengkapi tugas dari mata Pelajaran Seni budaya dengan
ini penulis mengangkat judul teater non tradisional nusantara serta
pembagiannya”.Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR……………………………………………………………...i

DAFTAR ISI………………………………………………………………....……ii

BAB I……………………………………………………………………….....….iii

PENDAHULUAN…………………………………………………………………1

Latar Belakang…………………………………………………………………….

Rumusan Masalah…………………………………………………………………

Tujuan……………………………………………………………………………..

BAB II……………………………………………………………………………..2

PEMBAHASAN…………………………………………………………………..

A.Defenisi teater non tradisioanal...................................................................…….

B.Makna dan peranan teater……………………………………………………….

C. Jenis-jenis teater non tradisional (moderen)...............................................…...3

  D. unsur intrinsik teater non tradisional............................................…………….4

E. Unsur ekstrinsik……………………………………………………………….6

F. Simbol dan filosofi dalam teater nusantara……………………………………6

BAB III…………………………………………………………………………….7

PENUTUP…………………………………………………………………………..

A. Kesimpulan…………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………8
Bab 1

Pendahululuan

A. Latar belakang

Seni adalah salah satu unsur kebudayaan yang tumbuh dan berkembang sejajar dengan
perkembangan manusia selaku pengubah dan penikmat seni. Musik, teater, tari, desain,
televisi, film, cerita, puisi, lagu, lukisan, patung, dan foto merupakan bentuk – bentuk
penting komunikasi di tiap masyarakat. Seni dapat menyampaikan perasaan – perasaan
terdalam kepada kita, seni dapat memberi kenikmatan, seni dapat menemani kita di kala
berduka, seni dapat menghibur, seni seringkali digunakan untuk memikat atau
meyakinkan kita dengan macam cara. Seni memiliki nilai estetis (indah) yang disukai
oleh manusia dan mengandung ide-ide yang dinyatakan dalam bentuk aktivitas.

Cara mengekspresikan seni bisa menggunakan berbagai media, “Kesenian memiliki


banyak jenis dilihat dari cara/media antara lain seni suara (vokal), lukis, tari, drama, dan
patung.”1 Dilihat dari penyampaiannya, seni dapat dilihat, didengar, diraba dan
dirasakan. Banyaknya media yang bisa digunakan dalam pengungkapan seni sehingga
seni bisa dinikmati dan dipahami dalam berbagai bentuk. Hal ini karena seni merupakan
simbol dari perasaan yang ada pada diri manusia, apapun

B. Rumusan masalah

1. Defenisi teater non tradisioanal


2. Apa .Makna dan peranan teater
3. Apa sajakah Jenis-jenis teater non tradisional
4. Sebutkan Simbol dan filosofi dalam teater nusantara
BAB II

Pembahasan

A. Definisi teater non tradisional (moderen)

Teater adalah suatu pertunjukan atau tontonan yang sudah lahir sejak zaman
dahulu dan terdapat bukti tertulis yang menyampaikan bahwa teater sudah ada
sejak abad kelima SM. Hal ini didasarkan atas temuan naskah teater kuno di
Yunani. Penulisnya Aeschylus yang hidup antara tahun 525-456 SM. Adapun isi
teater itu yakni berupa persembahan untuk memohon kepada dewa-dewa.

Di Indonesia, seni teater mula-mula berasal dari seni teater tradisional. Contoh
seni teater tradisional yang berasal dari daerah-daerah yang tersebar diseluruh
Indonesia adalah seperti wayang, ludruk, lenong, wayang orang, makyong, randai,
mamanda dan lain sebagainya.Dalam perkembangannya, teater di Indonesia
bukan hanya teater tradisional saja, tetapi ada pula beberapa jenis teater yang
berasal dari luar negeri. Oleh karena pada saat itulah, maka terciptalah teater non
tradisional atau disebut juga teater modern yang berkembang di seluruh Indonesia.

B. Makna dan Peranan Teater

Dalam perkembangannya, seni teater seperti bentuk seni yang lain memiliki
beberapa peranan sebagai berikut.

 Media Ekspresi: Salah satu kebutuhan manusia adalah menyalurkan naluri


untuk berekspresi melalu gerak dan ucapan bermakna. Dalam kehidupan
manusia selalu ada hal-hal yang mengakibatkan gejolak psikologis. Salah
satu cara mengatasi gejolah tersebut adalah dengan berekspresi melalui
peniruan/ manipulasi bentuk-bentuk kehidupan dan permasalahan manusia
itu sendiri. Maka, lahirlah seni teater.

 Media Komunikasi: Seringkali, ide dan pesan sulit disampaikan dengan


bahasa langsung. Ketidaksiapan intelektual, emosional, dan spiritual saat
menerima informasi membuat tidak semua manusia mau mengerti atau
menerima pesan, terutama yang bertentangan dengan kepentingannya.
Teater dapat mengungkap dan memanipulasi realitas cerita secara jujur,
adil/tidak memihak, menyeluruh.lengkap sehingga dapat menyentuh nurani
dan akal sehat manusia. Dengan pertunjukan yang menyentuh nilai-nilai2
manusiawi, kita berharap masih ada sisi baik dari manusia yang bisa
menerima himbauan/ide untuk kebaikan bersama yang informasinya kurang
kompleks/menyeluruh. Dengan mempertimbangkan segala aspek dari
persiapan yang mapan, teater dapat bertindak sebagai media komunikasi
yang baik.

 Media Pengembangan Potensi dan Kreativitas: Potensi yang dimiliki


manusia tidak sama, dengan demikian maka manusia hidup saling
melengkapi. Demikian pula dalam bidang seni. Orang yang berpotensi besar
melakukan sesuatu untuk orang berpotensi kecil yang kurang bisa
memenuhi kebutuhannya. Seni teater sebagai media ekspresi dan
komunikasi, membutuhkan manusia-manusia berbakat agar penyajiannya
berkesan dan membawa dampak positif yang bermanfaat. Seiring perubahan
zaman, insane teater selalu di tuntut untuk berpikir kreatif dalam
mengembangkan bidangnya. Dengan demikian akan dihasilkan karya-karya
yang makin baik dan menyenangkan sebagai hiburan yang mendidik.

C. Jenis-jenis teater non tradisional (moderen)


Dibawah ini terdapat beberapa contoh jenis-jenis teater non tradisional atau
teater moderen yang tentu sifat dan karakteristiknya lebih bersifat modernisasi
yakni diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Drama
Drama adalah sebuah kisah kehidupan manusia yang diceritakan diatas
panggung dengan media dialog, gerak dan juga tingkah laku. Dengan adanya
drama, maka naskah merupakan hal utama dan paling penting karena naskah
tersebut merupakan suatu panduan bagi para pemeran atau aktor ketika berada
diatas panggung.

2. Film
Film adalah sinema yang dipertunjukkan sebagai gambaran hidup dan kini
industri film tiada habis-habisnya. Sebagai media massa, film berguna untuk
merefleksikan realitas bahkan juga membentuk realitas. Media ini tentu saja
banyak disukai serta digemari oleh banyak kalangan sebagai penyalur hobi serta
sebagai hiburan tentunya.

3. Opera
Opera adalah sebuah drama yang dimana isinya terkandung alunan musik dan
nyanyian. Opera merupakan golongan dari drama musical. Dalam opera, dialog
para pemeran dinyanyikan dengan iringan musik orchestra serta lagu yang
dinyanyikan sering disebut dengan seriosa.

3
 D. unsur intrinsik teater non tradisional

Unsur intrinsik adalah suatu jenis unsur yang menciptakan atau membangun
teater menjadi hidup yang berasal dari dalam teater itu sendiri. Didalam unsur ini
terdapat beberapa contoh, misalnya adalah sebagai berikut diantaranya :

1. Tema

Tema adalah ide dasar atau gagasan pokok, topik yang berada didalam sebuah
naskah pemeran dan juga tema tentu dapat menentukan arah jalannya cerita.
Dengan kata lain bahwa tema juga merupakan suatu amanat utama yang
disampaikan oleh pengarang atau penulis melalui karya ciptanya.

2. Tokoh dan penokohan

Tokoh adalah pelaku utama dalam sebuah cerita. Adapun arti dari penokohan
adalah pelaku yang melukiskan karakter serta kepribadian tertentu. Peran
penokohan sangatlah erat hubungannya dengan cerita, karena berhubungan
dengan nama pelaku, jenis kelamin, usia, bentuk fisik serta kejiwaannya. Selain
itu ada juga perwatakan yang berhubungan dengan sifat pelaku. Dalam teater,
penokohan dapat dibagi menjadi tiga macam, yakni diantaranya adalah :

a. Tokoh protagonist

Tokoh protagonist adalah pelaku yang pertama kali mengambil inisiatif dalam
sebuah cerita, yang dalam arti lain tokoh protagonist adalah pelaku utama yang
telah mengalami dampak berbagai masalah, mempunyai sifat yang baik hati
sehingga para penonton biasanya langsung bersikap tenggang rasa pada tokoh
protagonist ini.

b. Tokoh antagonis

Tokoh antagonis adalah pelaku yang memiliki sifat yang jahat, selalu
membangkang serta menentang tokoh protagonist. Hal ini pastinya sifat dan
karakter dari tokoh antagonis sangat berbanding terbalik dengan sifat dan karakter
yang dimiliki oleh tokoh protagonis.

c. Tokoh tritagonis

Tokoh tritagonis adalah pelaku penengah, pemisah dan juga pendamai dua pihak
antara protagonist dan antagonis. Tokoh tritagonis juga merupakan pelaku dalam
menyelesaikan suatu masalah yang saling bertentangan
4
3. Alur cerita atau plot

Alur cerita adalah serangkaian peristiwa atau jalannya cerita, yang terdiri dari
konflik yang berkembang secara bertahap. Adapun tahapan dari perkembangan
alur cerita yakni sebagai berikut :

a. Eksposisi

Eksposisi merupakan tahap yang mengantarkan penonton untuk mengenal tokoh,


karakter serta materi cerita.

b. Konflik

Konflik merupakan tahap dimana adanya masalah yang melibatkan tokoh-tokoh


dalam cerita.

c. Komplikasi

Komplikasi adalah pengembangan masalah yang menyebabkan situasi semakin


tegang dan ruwet. Namun di tahap ini masalah belum terpecahkan.

d. Puncak konflik

Puncak konflik adalah dimana semua permasalahan terkumpul sehingga membuat


para penonton menimbulkan ketegangan yang telah mencapai puncaknya dalam
cerita.

e. Konklusi atau resolusi

Konklusi adalah tahap dimana terjadinya penyelesaian masalah yang memiliki


akhir cerita yang menyenangkan atau berakhir dengan menyedihkan

4. Latar

Latar adalah tempat terjadinya suatu cerita yang sedang dipentaskan. Pelatar inilah
yang membuat sebuah drama yang mempunyai karakteristk tersendiri. Latar
sangat lah mempengaruhi jalannya cerita bahkan watak tokoh. Latar dapat
menjadi tiga yakni latar waktu, tempat serta suasana.

5. Rasa dan jiwa

Rasa adalah kemampuan emosional yang dimiliki oleh aktor untuk mengkaji
pesan dalam berakting seperti sedih, suka, marah dan lain sebagainya. Adapun arti
dari jiwa adalah unsur bathiniyah yang mampu mengelola rasa melalui gerak

5
6. Panggung dan property

Panggung adalah tiruan kenyataan yang dilengkapi dengan property. Sedangkan


property adalah segala sesuatu yang berada di atas panggung.

7. Tubuh dan gerak

Tubuh adalah bagian fisik yang sangat penting untuk berekspresi dan juga
berkomunikasi. Perlu diketahui bahwa tubuh aktor terbagi atas dua macam yakni
tubuh aktor sebenarnya serta tubuh aktor dalam pemain (tokoh dan penokohan).

Gerak adalah isyarat-isyarat yang dihasilkan dari tubuh untuk melukiskan makna
tersirat yang disampaikan oleh aktor. Untuk mengolah tubuh dan gerak diperlukan
adanya latihan secara rutin sesuai dengan porsinya

E. Unsur ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun teater yang dapat dilihat dari luar
struktur teater yakni diantaranya adalah sebagai berikut dibawah ini :

1. Naskah.

2. Sutradara.

3. Pemain.

4. Penonton.

F. Simbol dan filosofi dalam teater nusantara

Sebuah simbol bisa memiliki lebih dari satu makna, jadi, jika memilih suatu
suatu unsur pendukung drama,kita harus memperhatikan maknanya pilihan ini
juga harus sesuai dengan situasi dan kondisi adegan drama .

Dibawah ini ada beberapa simbol yang bisa dikenakan bagi sejumlah benda dan
musik.

> Benda

-Lilin: penerangan kesendirian ketenangan -Kunci:Hukum,kekuatan

- Jubah: Misteri,keanehan,pengabdian -Api :Sinaratau cahaya

- pedang: Kejujuran,keadilan,Pengabdian

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1.Definisi teater non tradisional (moderen)

Teater adalah suatu pertunjukan atau tontonan yang sudah lahir sejak zaman
dahulu dan terdapat bukti tertulis yang menyampaikan bahwa teater sudah ada
sejak abad kelima SM. Hal ini didasarkan atas temuan naskah teater kuno di
Yunani. Penulisnya Aeschylus yang hidup antara tahun 525-456 SM.

2 Makna dan Peranan Teater

Dalam perkembangannya, seni teater seperti bentuk seni yang lain memiliki
beberapa peranan sebagai berikut.

 Media Ekspresi.

 Media Komunikasi

 Media Pengembangan Potensi dan Kreativitas

3.Jenis-jenis teater non tradisional (moderen)

1.Drama
2. Film
3. Opera

4. Simbol dan filosofi dalam teater nusantara

Dibawah ini ada beberapa simbol yang bisa dikenakan bagi sejumlah benda
dan musik.

> Benda

-Lilin: penerangan kesendirian ketenangan -Kunci:Hukum,kekuatan

- Jubah: Misteri,keanehan,pengabdian -Api :Sinaratau cahaya

- pedang: Kejujuran,keadilan,Pengabdian

7
[[DAFTAR PUSTAKA

Al-Husaini, Imam Taqiyuddin Abubakkar Bin Muhammad. : Bima Iman. 2003

As-subki, Ali Yusuf. Jakarta: Sinar Grafika. 2010

Basyir, Azhar Ahmad.Yogyakarta teater non tradisional UII Press. 2000


Baqir, Muhammad. SBK teater non tradisional 2008.
MA-RI. Kompilasi teater non tradisional Bandung: Citra Umbara. 2003
Naruddin, Amir dan Tarigan, Azhari Akamal. Hukum Perdata Islam di Indonesia.
Jakarta : kencana group. 2004.

Rofiq, Ahmad.Seni Kriya Mancanegara Jakarta: Rajawali Pers. 2013


Rusyd, Ibn. Bidayah Al-Mujtahid juz 2. Semarang: Usaha Keluarga. Tanpa tahun.

Subekti, dan Tjitrosudibio. teater non tradisionalet ke 40. Jakarta : PT. Pradnya
Paramita. 2009.
Syarifuddin, Amir teater non tradisional Jakarta: Prenada Media. 2009.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang teater non


tradisional Bandung : citra umbara

Anda mungkin juga menyukai