Anda di halaman 1dari 9

TUGAS LINGUISTIK

KELOMPOK V
DISUSUN OLEH:

• ELVA NOFITASARI
• MAGRIFATIN
• SY.RIZANI NURFASHA
• TASYAH TRINANDA
• ZUBAIDAH
PILIHAN DIKOTOMIS TENTANG BAHASA
A. Kompetensi dam Performansi
Istilah Kompetensi dan performansi mulai populer ketika
Chomsky menerbitkan bukunya yang berjudul Aspects of the
Theory Of Syntax. Kompetensi mengacu pada pengetahuan dasar
tentang suatu sistem, peristiwa atau kenyataan. Kompetensi ini
bersifat Abstrak ,tidak dapat diamati karena kompetensi terdapat
dalam alam pikiran manusia. Yang dapat diamati adalah gejala-
gejala kompetensi yang tampak dari perilaku (kebahasaan)
manusia seperti berbicara ,berjalan,menyanyi,menari dan
sebagainya.
Dalam pengajaran,kita memiliki asumsi bahwa pembelajar
memproses kopetensi tertentu dan kompetensi ini
dapat diukur .dan diteliti dengan cara mengamati performansi. Cara ini
umumnya disebut tes atau ujian. Dalam lingusitik, kompetensi
mengacu pada pengetahuan sistem kebahasaan,kaidah-kaidah
kebahasaan,kosakata,unsur-unsur kebahasaan dan bagaimana unsur-
unsur itu dirangkaikan, sehingga dapat menjadi kalimat yang memiliki
arti.
Performansi merupakan produksi secara nyata seperti
berbicara,menulis dan juga komprehensi seperti menyimak dan
membaca pada peristiwa-peristiwa.
Kompetensi kebahasaan merupakan istilah yang dipopulerkan oleh
Chomsky (1965). Dalam hal ini kompetensi mengacu pada
pengetahuan gramatika. Pembicaraan pendengar yang ideal dalam
suatu masyarakat yang homogen mengetahui dan menguasai kaidah-
kaidah gramatika bahasanya.
Kompetensi kebahasaan adalah pengetahuan tentang suatu
yang bersifat abstrak, yang berisi pengetahuan tentang
Kaidah,parameter atau prinsip-prinsip ,serta konfigurasi-
konfigurasi sistem bahasa. Kompetensi kebahasaan merupakan
pengetahuan gramatikal yang berada dalam struktural mental di
belakang bahasa. Kompetensi kebahasaan tidak sama dengan
pemakaian bahasa.kompetensi kebahasaan bukanlah
kemampuan untuk menyusun dan memakai kalimat,elainkan
pengetahuan tentang kaidah-kaidah atau sistem kaidah. Dalam
hal ini kita dapat memahami bahwa mengetahui pengetahuan
sistem kaidah belum tentu sama atau jangan disamakan dengan
kemampuan menggunakan kaidah bahasa tersebut dalam
aktualisasi pemakaian bahasa pada situasi konkret.
Disamping kompetensi kebahasaan, Chomsky juga
mengemukakan performansi kebahasaan. Dalam kenyataan yang
Yang aktual, performansi itu tidak sepenuhnya mencerminkan
komptensi kebahasaan. Dikemukakan oleh Xhomsky bahwa dalam
pemakaian bahasa secara konkret banyak ditemukan
penyimpangan kaidah,kekeliruan, namun semua itu masih dapat
dipahami oleh pembicara-pendengar karena mereka mempunyai
kompetensi kebahasaan.
Berkaitan dengan kompetensi ini,Chomsky mengemukakan
konsep ‘keberterimaan’ dan konsep ‘kegramatikalan.
Keberterimaan mengaciu pada bentuk-bentuk tuturan yang benar-
benar alamiah dan dengan cepat dapat dipahami,tidak aneh,tidak
asing dan tidak janggal. Sedangkan kegramakatilan,mengacu pada
bentuk-bentuk tuturan yang apabila dilihat dari kaidah kebahasaan
yang bersangkutan tidak menyimpang. Masalah keberterimaan
berkaitan dengan kompetensi kebahasaan.
B. Stuktural Bathin Dan Struktural Lahir
Aspek bahasa yang mencakup struktural bathin dan
struktural lahir diperkenalkan dalam Gramatik Generatif
Transformasional. Struktural bathin dapat didefinisikan sebagai
“struktural yang dianggap mendasari kalimat atau kelompok kata
yaitu mengandung semua informasi yang diperlukan untuk
interpretasi sintaksis dan semantis kalimat dan yang tidak nyata
secara langsung dari deret linear kalimat atau kelompok itu”
(Kridalaksana,1983:158). Gramatikal General Transformasional,
struktural lahir itu merupakan struktural yang tampak dan
struktural yang tidak tampak. Dalam bahasa Indonesia, kalimat
struktur luar.
Saya makan nasi kemarin. Memiliki dua kemungkinan arti:
apakah ‘’kemarin saya makan nasi” atau “nasi kemarin
Saya makan”. Konsituen kemarin dpat menjadi adverbal dalam
kalimat, dapat juga menjadi atribut dalam frase kemarin. Kedua
kemungkinan itu memiliki strural bathin yang berbeda.
Fliying Saurce xan dangerous. Dari contoh diatas tampak
bahwa makna suatu kalimat hanya ditentukan oleh wujud
permukaan yang kita dengar atau lihat saja, tetapi bahkan
terutama oleh representasi yang mendasarinya. Struktur bathin
dan struktur lahir itu penting dalam pemerian tranformasi
kalimat. Struktural lahir merupakan struktur hasil transformasi
struktur bathin.
Kalimat perintah misalnya:
Pergi!
Dapat dianalisi dari struktur bathin berikut:
Kaidah percabangan
K
FN FV
NV
Kau pergi
12
Struktural bathin: 1+2
Kaidah transformasi:
1. Permutasi: 1+2 2+1
2. Delisi : 1 0
Struktur Lahir: 2
Kalimat transformasi: pergi!
Perbedaan struktural bathin dan struktural lahir dapat
dianalisi kalimat meberikan keuntungan dibandingkan dengan
Nalisis unsur langsung yang lazim digunakan dalam Gramatikal
Struktural. Analisis unsur langsung tidak mampu menjelaskan
perbedaan yang terdapat dalam kalimat yang ambigu,yakni
kalimat yang memiliki transiran ganda.

Anda mungkin juga menyukai