Anda di halaman 1dari 17

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
1. Politik

Kata politik secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, Politeia, yang akar katanya
adalah Polis, yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu negara dan teria,
yang berarti urusan. Dalam bahasa Indonesia, politik, dalam arti politics, mempunyai makna
kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas,
prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang
kita kehendaki. Politikk secara umum menyangkut proses penentuan tujuan negara dan cara
melaksanakannya. Pelaksanaan tujuan itu memerlukan kebijakan-kebijakan umum yang
menyangkut pengaturan, pembagian, atau alokasi sumber-sumber yang ada. Perlu diingat
bahwa penentu kebijakan umum, pengaturan, pembagian, maupun alokasi sumber-sumber
yang ada memerlukan kekuasaan dan wewenang. Politik juga membicarakan hal-hal yang
berkaitan dengan negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan, dan distribusi.

Negara merupakan suatu organisasi dalam satu wilayah yang memiliki kekuasaan
tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya. Boleh dikatakan negara merupakan bentuk masyarakat
dan organisasi politik yang paling utama dalam suatu wilayah yang berdaulat. Kekuasaan
adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau
kelompok lain sesuai dengan keinginannya. Pengambilan keputusan adalah aspek utama
politik. Jadi, politik adalah pengambil keputusan melalui sarana umum. Keputusan yang
diambil itu menyangkut sektor publik suatu negara. Kebijakan merupakan suatu kumpulan
keputusan yang diambil oleh seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara
mencapai tujuan itu. Serta distribusi ialah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai dalam
masyarakat(buku siapa?).

Secara umum politik berarti segala hal yang berkenaan dengan hidup bernegara, yaitu
berkenaan dengan masalah wilayah, rakyat, pemerintahan dan kedaulatan. Masalah politik
secara umum itu amat luas dan merupakan suatu sistem yang saling bersangkut paut.
(Dr.Sukrama dkk,1996: 77).

2. Strategi

Strategi berasal dari bahasa Yunani, strategia, yang diartikan sebagai the art of the
general atau seni seorang panglima-panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan.
Menurut Karl Von Clausewitz (dalam Heri dan Jumanto,2010: 111-112), strategi adalah
penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan. Sementara itu, perang merupakan
kelanjutan dari politik. Secara umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan
dan pencapaian tujuan. Strategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu menggunakan dan
mengembangkan kekuatan (ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hankam) untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya(buku siapa?). Menurut Dr.Sukrama dkk
(1996: 78) strategi adalah cara-cara untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dengan
mempergunakan sarana yang tersedia.

3. Nasional

Nasional yaitu segala hal yang berkenaan dengan bangsa yang bernegara. Bangsa
ynag bernegara dapat terdiri dari berbagai suku, agama, dan golongan asal memiliki apa yang
disebut oleh Ernest Renan sebagai kehendak untuk bersatu atau “le desir de’etre ensemble”.
Kehendak untuk bersatu itu dapat ditimbulkan oleh persamaan-persamaan sejarah dan dapat
juga melalui proses pembinaan bangsa secara berencana. (Dr.Sukrama dkk,1996: 78)

4. Strategi Nasional

Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk
mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, definisi politik nasional
adalah asas, haluan, usaha, serta kebijaksanaan negara tentang pembinaan (perencanaan,
pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian), serta penggunaan kekuatan nasionaluntuk
mencapai tujuan nasional. Strategi nasional disusun untuk pelaksanaan politik nasional,
misalnya strategi jangka pendek, menengah, dan panjang. Jadi, strategi adalah cara
melaksanakan politik nasional dalam memcapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh
politik nasional(buku siapa?)

B. Sejarah Perkembangan Politik dan Strategi Nasional

Politik dan strategi nasional baru dikembangkan secara mantap dalam orde baru
khususnya sejak tahun 1969. Keterlambatan dalam menyusun pokok-pokok politik dan
strategi nasional ini disebabkan dua faktor, yaitu

1. Pertentangan Faham di Antara Para Pemimpin Politik

Para pemimpin politik Indonesia berasal dari berbagai kalangan yang amat beragam latar
belakang pribadinya baik dari segi jenis dan tingkat pendidikan, suku, agama maupun profesi.
Keragaman ini menyebabkan sukarnya berlangsung komunitas antara satu dengan lainnya.
Dengan adanya keragaman tersebut maka belum ada suatu kerangka acuan bersama yang
dapat menjadi titik tolak dalam menyusun politik dan strategi nasional.

Masalah yang ditimbulkan oleh pertentangan faham di antara para pemimpin politik ini
adalah terpecahnya masyarakat dalam berbagai golongan yang saling bertentangan satu sama
lain. Pertentangan yang paling merusak adalah antara kekuatan-kekuatan yang berniat
memecahnya. Kekuatan yang menginginkan persatuan mendasarkan diri kepada Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945. Kekuatan yang ingin memecah, mendasarkan diri kepada
faham-faham radikalisme, separatisme, dan komunisme. (Dr.Sukrama dkk,1996: 79)

2. Belum tersedianya ilmu dan kemampuan manajerial


Rezim kolonial tidak mendidik bangsa Indonesia untuk mampu mengurus dan
memerintah dirinya sendiri. Dalam zaman kolonial jabatan tertinggi ynag dipangku oleh
bangsa Indonesia dalam pemerintahan sipil adalah jabatan bupati dan dalam militir pangkat
mayor. Oleh karena itu kemampuan manajerial harus dikembangkan sendiri serta bila perlu
didatangkan dari luar. Ilmu manajerial ini secara sistematis mulai didatangkan pada tahun
1958 dari Amerika Serikat. Ilmu ini pertama-pertama dipelajari untuk kepentingan
pemerintahan sipil dan pendidikan perwira militer. Baru sejak tahun 1970 ilmu ini mulai
dimasyarakatkan secara luas, termasuk untuk kalangan bisnis.

Dengan latar belakang demikian maka di Indonesia kemampuan manajerial ini pada
mulanya berkembang pesat pada kalangan pemerintahan dan militer dan baru diikuti oleh
dunia swasta. Pada waktu kita menumpas orse lama dan mulai membangun orde baru ditahun
1966 maka telah tersedia sejumlah tenaga terlatih untuk memulai membangun bangsa
menuju cita-cita yang diidamkan jika tatanannya memungkinkan untuk itu (Dr.Sukrama
dkk,1996: 79-80).

C. Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional

Dalam melakukan penyusunan politik dan strategi nasional perludipahami pokok-pokok


pemikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan ideologi
pancasila, UUD 1945, wawasan nusantara, dan ketahanan nasional. Landasa pemikiran
sistem manajemen nasional ini sangat penting sebagai kerangka acuan dalam penyususnan
politik dan strategi nasional karena didalamnya terkandung dasar negara, cita-cita nasional,
dan konsep strategi bangsa Indonesia (buku siapa?)

D. Penyusunan Politik dan Strategi Nasional

Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan
sistem kenegaraan menurut UUD 1945. Sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat yang
menyatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-lembaga yang tersebut dalam Uud 1945
merupakan “suprastruktural politik”. Lembaga-lembaga tersebut adalah Majelis
Pemusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK), dan Mahkamah Agung (MA). Sementara itu, badan-badan yang ada dalam
masyarakat disebut sebagai “infrastruktur politik” yang mencakup prantara politik yang ada
dalam masyarakat seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok
kepentingan, dan kelompok penekan, suprastruktur dan infrastruktur politik yang harus dapat
bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang.

Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional ditingkat suprastruktur poilitik diatur
oleh Presiden. Dalam melaksanakan tugas ini, presiden dibantu oleh berbagai lembaga tinggi
negara lainnya serta dewan-dewan yang merupakan badan koordinasi seperti Dewan
Stabilitas Ekonomi Nasional, Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional RI, Dewan
Maritim, Dewan otonomi Daerah dan Dewan Stabilitas Politik dan keamanan.
Proses politik dan strategi nasional pada infrastruktur politik merupakan sasaran yang
akan dicapai oleh rakyat Indonesia. Sesuai dengan kebijakan politik nasional,
penyelenggaraan negara harus mengambil langkah-langkah pembinaan terhadap semua
lapisan masyarakat dengan mencantumkan sasaran sektoralnya. Melalui pranata-pranata
politik, masyarakat ikut berpartisipasi dalam kehidupan politik nasional. Dalam era reformasi
saat ini masyarakat memiliki peran yang sdangat besar dalam mengontrol jalannya politik dan
strategi nasional yang ditetapkan oleh MPR maupun yang dilaksanakan oleh Presiden.
Pandangan masyarakat terhadap kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, maupun bidang
hankam akan selalu berkembang karena:

1. semakin tingginya kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.


2. Semakin terbuka akal dan pikiran untuk memperjuangkan haknya.
3. Semakin meningkatnya kemampuan untuk menentukan pilihan dalam pemenuhan
kebutuhan hidup.
4. Semakin meningkatnya kemampuan untuk mengatasi persoalan seiring dengan
semakin tingginya tingkat pendidikan yang ditunjang oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
5. Semakin kritis dan terbukanya masyarakat terhadap ide baru (buku siapa?)

Dalam melaksanakankegiatan pembangunan, presiden menyusun rencana pembangunan


lima tahun yang dituangkan dalam bentuk keputusan presiden. Dalam pelaksaan setiap tahun
presiden mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara kepada Dewan
Perwakilan Rakyat. Di dalam Dewan Perwakilan Rakyat sudah ada wakil-wakil rakyat yang
akan menyalurkan aspirasi rakyat Indonesia. Menurut paham politiknya wakil-wakil ini
terbagi habis dalam fraksi Persatuan Pembangunan, fraksi Karya Pembangunan dan fraksi
Demokrasi Indonesia. Ketiga fraksi inin serta organisasi kekuatan politik induknya sudah
mendasarkan diri kepada pancasila sebagai satu-satunya asas. Yang berbeda adalah program
pelaksanaannya sesuai dengan latar belakang masing-masing.

Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat infrastruktur politik diatur
sendiri oleh Dewan Pimpinan Pusat serta organisasi kekuatan sosial politik dan organisasi
kemasyarakatan yang bersangkutan. Setiap organisasi kekuatan sosial politik dan organisasi
kemasyarakatan harus menyusun program dalam bidang masing-masing dan sesuai dengan
kemampuan masing-masing untuk melaksanakan Garis-garis Besar Haluan Negara.

Dengan dijadikannya Garis-garis Besar Haluan Negara, yang merupakan pernyataan


kehendak rakyat Indonesia itu, sebagai acuan bersama baik bagi jajaran pemerintahan
maupun bagi jajaran masyarakat maka akan semakin mantaplah pelaksanaan kegiatan untuk
mencapai cita-cita nasional (Dr.Sukrama dkk,1996: 83).

E. Arah dan Isi Politik dan Strategi Nasional

1. Sasaran-sasaran Pembangunan Jangka Panjang


a. Bidang Ekonomi
Struktur ekonomi yang seimbang terdapat pada kemampuan dan kekuatan industri ynag
maju, didukung oleh kekuatan dan kemampuan pertanian yang tangguh. Dengan prinsip
bahwa repelita yang terdahulu mempunyai sasaran untuk menaikkan tingkat hidup dan
kesejahteraan rakyat benyak serta untuk menciptakan landasan bagi repelita berikutnya, maka
struktur ekonomi yang seimbang itu akan dapat dicapai secara bertahap melalui pelaksanaan
serangkaian repelita-repelita ialah:

1) Repelita pertama: meletakkan titik berat pada sektor pertanian.


2) Repelita kedua : meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan
industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.
3) Repelita ketiga : meletakkan titik berat pad asektor pertanian dengan meningkatkan
industri yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi.
4) Repelita keempat: meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan
usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat
menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri berat maupun industri ringan
yang akan terus dikembangkan dalam repelita-repelita selanjutnya(Dr.Sukrama
dkk,1996: 91-92).

b. Bidang Agama Dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Sosial, Budaya

Atas dasar kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa maka
kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia harus benar-benar selaras dalam hubungannya
dengan Tuhan Yang Maha Esa, dengan sesama dan alam sekitarnya serta memiliki
kemantapan dalam keseimbangan dalam kehidupan lahiriah dan batiniah serta mempunyai
jiwa yang dinamis dan semangat gotong royong yang berkembang, sehingga mampu
melanjutkan perjuangan bangsa dalam mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan
landasan ekonomi yang seimbang. Bentuk-bentuk kebudayaan sebagai pengejawantahan
pribadi manusia Indonesia harus benar-benar menunjukkan nilai hidup dari makna kesusilaan
yang dijiwai pancasila. Sedangkan kebudayaan itu sendiri harus merupakan penghayatan
nilai-nilai yyang luhur sehingga tidak dipisahkan dari manusia budaya Indonesia sebagai
pendukungnya (Dr.Sukrama dkk,1996: 92-93).

c. Bidang Politik

Di bidang politik dalam negeri dimantapkan kesadaran kehidupan politik dan kenegaraan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 bagi setiap negara sehingga dapat
terjamin kelancaran usaha mencapai tujuan nasional.

Dalam rangka mencapai sasaran itu termasuk di dalamnya usaha-usaha untuk


menciptakan,mengkonsolidasikan dan memanfaatkan kondisi-kondisi serta situasi untuk
memungkinkan terlaksananya proses-proses pembaharuan kehidupan politik,sehingga
dapat diciptakan keadaan dengan sistem politik yang benar-benar
demokrasi,stabil,dinamis,efektif,dan efisien yang dapat memperkuat kehidupan
konstitusional,mewujudkan pemerintahan yang bersih,berkemampuan dan
berwibawa,pengawasan oleh Dewan Perwakilan Rakyat yang semakin efektif serta
terwujudnya kesadaran dan kepastian hukum dalam masyarakat yang semakin mantaap.
d.Bidang pertahanan keamanan

Sesuai doktrin pertahanan keamanan nasional maka diciptakanlah sistem pertahanan


keamanan rakyat semesta yang mampu menyukseskan dan mengammankan perjuangan
nasional pada umumnya,pembangunan nasional pada khususnya,dari setiap ancaman yang
deatang dari luar negeri serta dari dalam negeri,sehingga usaha bangsa dalam mnecapai
tujuan nasional benar-benar aman dan tertib.

Dalam pelaksanaan doktrin tersebut diatas,ABRI yang tumbuh dari rakyat dan
bersama rakyat menegakkan dan mengisi kemerdekaan adalah inti dari sistem pertahanan
keamanan rakyat semesta.

Angkatan bersenjata republik Indonesia selaku kekuataan pertahanan keamanan,juga


merupakan kekuatan sosial.

2. Arah dan Kebijaksanaan Pembangunan Jangka Sedang Dalam Pelita V 1989-


1994

a. Penciptaan Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis

1)Dalam pelita ke lima,arah dan kebijaksanaan pembangunan yang ditempuh selama


pelita keempat perlu dilanjutkan dan bahkan ditingkatkan agar makin nyata dapat
dirasakan perbaikan taraf hidup dan kecerdasan rakyat yang mencerminkan meningkatkan
kualitas manusia dan kualitas kehidupan masyarakat demi terwujudnya kesejahteraan
yang makin merata dan adil bagi seluruh rakyat.

2)Stabilitas nasional merupakan syarat mutlak bagi kelangsungan dan berhasilnya


pelaksanaan pembangunaan nasional.Oleh karena itu haruslah selalu diusahakan untuk
memelihara dan mengembangkan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis,baik di
bidang politik maupun di bidang ekonomi dalam rangka memantapkan landasan yang
diperlukan bagi tahap tinggal landas.

3)Untuk memantapkan stabilitas nasional bidang politik harus diusahakan makin kokhnya
persatuan dan kesatuan bangsa dalam semangat kekeluargaan serta makin tegak
tumbuhnya kehidupan yang konstitusional demokratis dan brdasarkan hukum yang
dilandasi pancasila dan undang undang-undang dasar 1945.

4)Kepastian dan ketertiban hukum yang berintikan keadilan dan kebenaran


perluditingkatkan sehingga hukum benar-benarmampu menjadi pengayom
masyarakat,member rasa aman,menciptakan lingkungan dan iklim yang mendorong
kegairahan,krativitas dan partisipasi masyarakatdalam masyarakat dalam pembangunan,
serta ditingkatkan kesadaran hukum dalam masyarakat.

5)upaya untulk menciptakandan mempertahankan keadaan aman dan damnai dalam


rangka mencapai tujuan nasional harus selalu diusahakan. Dengan kesadaran penuh
bahwa bangsa Indonesia mencintai kemerdakaan dan kedaulatannya.
6)Pertahanan keamanan negara dibangunkan di atas landasan semangat dan kemampuan
perlawanan rakyat semesta dan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta dan
dikembangkan dalam sistem pertahanan keamanan rakyat semesta untuk
mempertahakankedaulatan,integrasi wilayah yang nasional dan kemerdakaan negara yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,serta memelihara keamanan dan
kelestariannnya dalam kehidupan masyarakat.

7)Politik luar negeri yang bebas dan aktif dilaksanakan secara konsekuen dan diabdikan
untuk kepentingan nasional, terutama untuk kepentingan pembangunan di segala bidang.
Sehubungan dengan itu dan sesuai dengan kemampuan di segala bidang. Sehubungan
dengan itu dan sesuai dengan kemampuan nasional, perlu terus ditingkatkan usaha untuk
melaksakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan
sosial, melalui kerja sama di berbagai forum,baik bilateral,regional maupun internasional
seperti perserikatan Bangsa-bangsa,ASEAN,gerakan Nonblok ,Organisasi Konferensi
Islam dan sebagainya.

8)Setiap perkembangan,perubahan dan gekolak dunia,baik politik maupun ekonomi,perlu


terus diikuti secara seksama agar dapat diketahui sedini mungkin hal-hal yang dapat
mempengaruhi stabililitas nasional dan menghambat pelaksanaan pembangunan,sehingga
dengan demikian dapat diambil langkah-langkah yang tepat untuk mengamatinya

9)Untuk memantapkan stabilitas di bidang ekonomi maka kebijaksaan ekonomi yang


selama ini berhasil bak perlu dilanjutkan seperti kebijakasanaan anggaran belanja yang
berimbang dan dinamis ,kebijaksanaan yang menjamin keseimbangan moneter dan neraca
pembayaran,serta tersedianya barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari yang cukup
tersebar merata dengan harta yang stabil dan terjangkau oleh rakyat banyak.

b. Penngkatan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi

10)Untuk menciptakan landasan bagi tahap perkembangan berikutnya perlu diusahakan


laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dengan dukungan serta partisipasi aktif dan
luar dari masyarakat. Untuk itu harus dapat dicapai kenaikan produksi barang dan jasa
diberbagai sektor pembangunan ekonomi yang
meliputipertanian,industry,pertambangan,energi perhubungan ,perdagangan,pariwisata
dan lain-lain

11)Pembangunan pertanian dalam arti luas perlu terus dikembangkan dengan tujuan
meningkatkan produksi dan memperluas penganekaragaman hasil pertanian guna
memenuhi kebutuhan pangan dan industry dalam negeri serta memperbesar ekspor
,meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani ,peternak dan nelayan, mendorong
perluasan dan pemerataan kesempatan berusaha dan lapangan kerja mendukung
pembangunan daerah dan mengintensifkan kegiatan transmigrasi. Sejalan dengan perlu
ditingkatkan pendayagunaan dan pengamanan Zona Ekonom Eklusif untuk kepentingan
pembangunan termasuk untuk pengembangan perikananan.
12)Pembangunan industry perlu lebih ditingkatkan dalam rangka mempercepat proses
indusrialisasi untuk menciptakan struktur ekonomi yang seimbang. Pengembangan
industry makin diarahkan pada usaha untuk meningkatkan ekspor hasil-hasil ndustri dan
memenuhi kebutuhan dalam negeri serta memperluas lapangan kerja dan kesempatan
berusaha.

13)Pembangunan perdagangan diarahkan untuk meningkatkan efesiensi perdagangan


dalam dan luar negeri sehingga lebih memperlancar arus barang dan jasa,mendorong
pembentukan harga yang layak dalam iklim persaingan yang sehat,menunjang usaha
penngkatakan ekspor,memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha meningkatkan
dan memeratakan pendapatan rakyat serta memantapkan stabilityas ekonomi.

14)Pelaksaan Pelita Kelima memerluykan pembiayaan yang memadai dan diutamakan


sumber dalam negeri,bak sumber dalam negeri,baik sumber pemerintahan mapupun
masyarakat,sedangkan sumber luar negeri merupakan pelengkap. Sehubungan denga ntu
dan dalam menghadapi perkembangan perekonoman dunia di mana datang tidak
menentu,pengembangan sumber-sumber dana pembangunan yang ada dan yang baru
perlu lebih ditingkatkan.

15)Pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja Negara perlu meningkat terus


disempurnakan agar penerimaan Negara makin meningkat,sedangkan pengeluaran Negara
makin terkendali,terarah dan efesien. Untuk meningkatkan penerimaan Negara dari
berbagai sumber,terutama di luar minyak dan gas bumi maka pelaksanaan sistem
perpajakan terus dsempurnakan dengan memerhatikan asas keadilan ,kemampuan dan
membayar pajak terus ditingkatkan,prosedur perpajakan harus makin mampu dan bersih.

16)Badan-badan usaha milik Negara perlu terus ditingkatkan efesiensi dan produkstivitas
nya sehingga meningkat peranan nya dalam pembanmgunan. Dengan demikan badan-
badan usaha tersebut dapat makin mampu dan berperan dalam imkut membiayai
pembangunan.

17)Pengerahan dana tabungan masyarakat melalui lembaga keungaan,seperti lembaga


perbankan,lembaga keunangan,nukan nank dan pasar modal,baik dalam pasar
deposito,penerbitan surat berharga maupun jenis tabungan lainnya perlu makin dgalakkan
,sehingga peranannya berbaga sumber dana pembangunan semakin meningkat. Pasar
modal perluy terus dikembangkan agar menjad wahana yang efektif bag pemerataan
pemilikan usaha kepada masyarakat luas sekaligus bagi pemupukan dana pembanguna
dalam negeri. Pemanfataan dana masyarakat untuk perkreditan diarahkan untuk
menunjang kegiatan investasi yang produktif sesuai dengan proritas
pembangunan,tercapainya alokasi dana investasi yang efisien dan yang mendorong
pemerataan kesempatan kerja dan berusaha,serta terpeliharanya keseimbangan moneter
dan stabilitas ekonomi.

18)Langkah-langkah untuk mendorong ekspor barang dan jasa serta pengembangan


kepariwisatawan perlu terus ditingkatkan guna memperbesar penerimaan devisa yang
sangat diperlukan untuk pembangunan. Sehubungan dengan itu,perlu terus ditingkatkan
penganekaragaman komoditi,nilai tambah,penerobosan dan perluasan pasar serta daya
saing barang dan jasa produksi dalam negeri.

19)Pinjaman luar negeri sebagai unsur pelengkap dana pembangunan dapat diterima
sepanjang tidak ada ikatan politik,syarat-syaratnya tidak membayar kembal serta
penggunaannya dtujukan untuk proyek yang dber prioritas,produktfitas dan bermanfaat
bagi masyarakat dan Negara

20)Penanaman modal,baik modal dalam negeri maupun modal asing,perlu terus didorong
dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi,serta pemerataan pembangunan
termasuk perluasan kesempatan berusaha dan lapangan kerja. Sehubungan depan itu,
perlu terus dikembangkan iklim inverstigasi yang menggairahkan anatara lain melalui
penyerdahanaan prosedur,peningkatan kepastian berusaha,kelancaran pelayanan di
tingkat pusat mnaupun daerah serta penyediaan prasarana dan sarana yang memadai.

21)Pengembangan sumber daya manusia perlu diselenggarakan secara


menyeluruh,terarah dan terpadu di berbagai bidang yang mencakup terutama
kesehatan,perbaikan gizi,pendidikan dan latihan serta penyediaan lapangan kerja. Dengan
demikian dapat ditingkatkan kualitas manusia Indonesia serta pendayagunaan jumlah
penduduk yang besar sebaga salah satu modal dasar pembangunan nasional.
Pengembangan sumber daya manusia ditunjukan untuk mewujudkan manusia
pembangunan yang berbudi luhur,tangguh,cerdas, dan terampl dan memiliki rasa
kesetiakawanan,bekerja keras,produktif,kreatif,dan inovatif.

22)Penciptaan lapangan kerja bagi angkatan kerja yang jumlah nya makin besarv
merupakan tantangan utama pembangunan. Oleh karena itu perlu lebih ditingkatkan dan
dimantapkan langkah-langkah pembangunan yang menyeluruh dan terpadu bagi
pencptaan lapangan kerja seluas mungkin,baik langkah-langkah yang bersifat
umum,sektoral,regional maupun khusu. Langkah-langkah yang bersifat umum meliputi
antara lain kebijaksanaan produksi,investasi,fiscal,moneter,perdagangan,harga,upah serta
berbagai kegiatam di bidang pendidikan dan latihan,ilmu pengetahuan dan
teknologi.langkah-langkah yang bersifat sektoral antara lain meliputi kebijaksanaan
pembangunan di sector-sektor pertanian,industry dan jasa yang berorientasi kepada
perluasan lapangan kerja sebesar mungkin. Langkah-langkah yang bersfat regional
meliput upaya mendorong pertumbuhan dan perluasan lapangan kerja disetiap daerah
serta pengembangan jumlah dan kualitas angkatan yang tersedia setempat.

23)Dalam rangka pemeratan lapangan kerja dan kesempatan kerja perlu dtingkatkan
berbagai langkah yang meliputi antara lain pendayagunaan angkatan kerja dari daerah
yang kelebihan tenaga kerja ke daerah yang kekurangan tenaga kerja, dan juga ke Negara-
negara yang membutuhkan tenaga kerja,pengembangan usaha kecil dan tradisional,serta
rector informal pada umumnya yang dapat menyerap banyak tenaga kerja .

24)Ilmu pengetahuan dan teknologi memegang peranan penting serta mempengaruhi


perkembangan di segala bidang kehidupan dan pembangunan. Oleh karena itu
pengembangan dan penguasaanya perlu dilanjutkan dan diarahkan untuk memajukan
kecerdasan dan kemampuan bangsa serta kesejahteraan seluruh kualitas hidupnya.
Pengembangan dan penerapan teknologi disesuaikan dengan prioritas pembangunan dan
diarahkan pada pemilhan teknologi tepat yang dapat meningkatkan kemampuan dan
produktivitas nasional,nilai tambah,pertumbuhan ekonomi,perluasan lapangan kerja.

c. Pemerataan Pembangunan dan hasil-hasilnya

25)Dalam rangka makin memeratkan pembangunan ke seluruh wilayah Indonesa maka


pembangunan daerah perlu terus ditingkatkan serta laju partumbuhan antar daerah dan
antara daerah pendesaaan dan perkotaan makin diserasikan. Pembangunan daerah
dilaksanakan secara terpadu,selaras,serasi, dan seimbang dan diarahkan agar
pembangunan yang berlangsung di setiap daerah sesuai dengan prioritas dan potens
daerah,sedang keseluruhan pembangunan nasonal di daerah juga merupakan satu
kesatuan pembangunan nasional sehingga akan makin memantapkan perwjudan wawasan
Nusantara.

26)Pembangunan transmigrasi diarahkan untuk mendukung pembangunan


daerah,meperluas lapangan kerja ,memperbaki taraf hdup rakyatr serta memperkokoh
persatuan dan kesatuanb bangsa,dan dlaksanakan melalui usaha penyebaran dan
pembinaan pemukiman baru yang disesuai dengan daya dan lingkungan tersebut. Dalam
pelta kelma pelaksanaan transmigras perlu lebih disempurnakan dengan lebih mendorong
transmigras swakarsa. Demikian pulaperlu ditingkatkan langkah-langkah permukman
kembali penduduk yang masih hidup secara berpindah-pindah dan terpencar.

27)Dalam rangka pemerataan hasil-hasl pembangunan perlu lebih dtingkatkan dan


diperluas usaha-usaha untuk memperbak penghaslan kelompok masyarakat yang
mempunyai mata pencaharian dengan penghasilan yang masih rendah,seperti buruh
tani,petani penggarap yang tdak memiliki lahan,peternak kecl. Kebijaksanaan yang
memberi kesempatan lebih banyak kepada usaha golongan ekonomi lemah,baik di desa
maupun di kota, yang terdiri dar usaha kecil,informal dan tradsional untuk memperluas
dan meninggalkan usahayanya perlu dilanjutkan dengan memberikan kepastian
usaha,memperkuat permodalan,memberikan bimbingan teknolog,meningkatkan
keterampilan dan kemapuan berusaha serta memperluas pemasaran

28)Duna usaha nasional,yang terdiri dari usaha Negara koperasi dan usaha swasta perlu
dikembangkan menjadi usaha yang sehat dan tangguh dan diarahkan agar mampu
meningkatkan kegairahan dan kegiatan ekonomi serta pemerataan pembangunan dan
hasil-hasilnya,meperluas lapangan kerja,meningkatkan taraf hidup,kecerdasan dan
kesejarahteraan rakyat serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dan
memantapkan ketahanan nasional.

29)Untuk menunjang pembangunan secara berkelanjutan,pengelolaan sumber ala, dan


lngkungan hdup diarahkan agar dalam segala usaha pendayagunaannya tetap
memperhatkan keseimbangan lingkungan serta kelestarian fungsi dan kemampuannya
sehingga disamping dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi pembangunan dan
kesejahteraan rakyat,tetap bermanfaat pula bagi generasi mendatang.
30)Tanah mempunyai fungsi sosial dan pemanfaatannya harus dapat meningkatkan
kesejarahteraan rakyat. Untuk itu perlu terus dkembangkan rencana tata ruang dan tata
guna tanah secara nasional sehingga pemanfaatan tanah dapat terkoordnasi antara
berbagai jenis penggunaan dengan tetap memelihara kelestarian alam dan lnngkungan
serta mencegah penggunaan tanah yang merugikan kepentingan masyarakat dan
kepentingan pembangunan.

31)Jumlah penduduk yang besar dan laju pertumbuhannya yang tingg merupakan masalah
yang perlu datas. Jumlah penduduk yang besar dapat merupakan modal pembangunan dan
potensu bag penngkatan pembangunan di segala bidang. Namun laju pertumbuhan
penduduk yang terlalu tinggi serta jumlah penduduk yang terlalu besar dapat merupakan
beban bagi pembangunan dan mengurang hasil-hasil pembangunan yang dapat dnikmati
oleh rakyat. Karena itu untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk yang besar bag
peningkatan pembangunan di segala bidang. Langkah-langkah d bdang kependudukan
perlu ditingkatkan dan dilaksanakan secara terpadu. Usaha pengendalian pertumbuhnan
penduduk perlu dperluas dan dintegrasi melalui gerakan keluarga berencana nasional
yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat,sehngga dapat mempercepat per wujudan
dan keluarfa kecil,bahagua dan sejahtera

32)Kebijaksanaan perkreditan untuk koperasi serta pengusaha golongan ekonomi


lemahtermasuk yang berusaha d sektar informasi dan tradisional perlu dilanjutkan dan
disempurnakan dengan meningkatkan kemudahan untuk memperoleh kredt secara
memadai serta darahkan untuk menumbuhkan kemampuan,daya sang dan
produktivitasnya dalam rangka lebh menggerakkan pertumbuhan ekonomi dari bawah
serta mendorong pemerataan pembangunan dan hasil-haslnya

33)Dalam rangka mewujudkan demokrasi ekonom,koperasi haru makn dkembangkan dan


ditingkatkan kemampuan serta dibina dan dikelola secara efisien. Dalam rangka
menngkatkan peranan koperas dalam kehidupan ekonomi nasonal,koperas perlu lebih
dimasyarakatkan agar dapat tumbuh dan berkebnag sebagi gerakan dari masyarakat
sendiri. Koperasi di bidang produksi ,konsumsi,pemasaran dan jasa ,perlu didorong serta
dikembangkan dan ditingkatkan kemampuannya agar semakin mandiri dan mampu
menjadi pelaku utama dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Pembinaan yang tepat atas
koperasi perlu diintsiflkan agar koperas dapat tumbuh dan berkembang secara sehat serta
hasl usdahanya makin dinikmati oleh para anggotanya. Koperasi Unit Desa (KUD) [erlu
dbina dan dikembangkan agar tumbuh sehat dan kuat sehingga koperasi akan makin besar
dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat terutama di pendesaan.

34)Pertumbuhan ekonomi sebagai hasil pembangunan harus dapat meningkatkan


kesejahteraan rakyat secara makin adil dan merata. Keberhasilan pembangunan di bidang
ekonomi harus dapat mencptakan suasana kehidupan masyarakat yang sehat serta
meningkatkan kemampuan Negara dan masyarakat untuk memperluas tersedianya sarana
dan prasana bagi kehdupan sosial budaya,yang lebih baik seperti kehidupan beragama dan
berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,kebudayaan,pendidikan,ilmu pendidikan
,ilmu pengetahuan,kesehatan, dan perbaikan gizi,pelayanan sosial,olahraga,kesejahteraan
anak dan remaja,peranan generasi muda,peranan wanta. Peningkatakan kehidupan
kehidupan sosial budaya berarti peningkatan kualitas manusia dan kualitas kehdiupan
masyarakat sehingga pembangunan nasonal merupakan pembangunan di segala bidang
akan berlangsung dengan semakin mantap dan meningkat.

35)Dengan makin meningkat dan kompleksnya pembangunan,perlu makin dtingkatkan


kemampuan perencanaan,pelaksanaan,pengawasan dan pengendalian yang dilandasi oleh
disiplin serta rasa tanggung jawab dan semangat pembangunan yang tinggi,sehingga
benar-benar dapat dicapai efisiensi nasional dalam pembangunan. Penyempurnaan dan
pemdayagunaan aparatur pemerntah dan aparatur pembangunan harus semakn
ditingkatkan guna menciptakan aparatur yang bersih,berwibawa dan berkemampuan.

36)Dengan makn meningkar dan meluasmya kegiatan pembangunan maka makin


menngkat dan merata pula kesejahteraan seluruh rakyat sehingga dalam pelita
kelima,akan dapat diwujudkan landasan yang mantap bag bangsa Indonesia untuk tumbuh
dan berkembang dengan kemampuan dan kekuatan sendiri. Keberhasilan pembangunan
akan semakin meningkatkan kemampuan masyarakat untuk membangundan makn
memperbesar kesadaran rakyat akan makna serta manfaat pembangunan sehingga akan
lebih memperkuat tekad rakyat untuk berpatisipasi dan memacu pembangunan menuju
terwujudnya cita-cita kemerdekaan yaitu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila.

d. Pelaksanaan Strategi Nasional

Sesuai dengan pembagian jangka waktunya,maka pelaksanaan strategy nasional dapat


kita bagi dua: pelaksanaan strategi nasional jangka sedang dan pelaksanaan strategi
nasional jangka pendek. Bentuk pelaksanaanya adalah program nasional.

1)Pelaksaan Strategi Nasional Jangka Sedang

Strategi nasional jangka sedang dilaksanakan dengan Rencana Pembangunan Lima Tahun
(Repelita). Setiap departemen dan lembaga pemerintah non departemen menjabarkan
Repelita itu,kemungkinan besar hal itu belum dapat dilakukan oleh masyarakat,kecuali
oleh sebagaian masyarakat kita yang sudah tinggi kemahiran manajemennya . Garis-garis
Besar Haluan Negara secara jelas mengehendaki agar juga rakyat sendiri ikut serta dalam
melaksanakan Repelita tersebut. Hal ini memang penting diperhatikan,karena memang
ada kritik sebagian masyarakat kta bahwa dalam menyusun dan melaksanakan
Repelta,peranan Pemerintah terlalu besar. Jawaban kritik ini sudah tentu terletak dalam
kesiapan golongan-golongan masyarakat kta sendiri untuk melaksanakannya.

Pelaksanaanya Repelita sebagai strategi nasional harus dijaga kekenyalannya untuk


mengjadap masalah serta peluang yang berkembang. Oleh karena itu penyusunan strategi
nasional pada dasarnya memang merupakan kegiatan eksekutif di bawah pimpinan
Presiden Republik Indonesa,maka hal itu dapat dilaksanakan kesukaran.
2)Pelaksan Strategi Nasional Jangka Pendek

Pelaksanaan strategi nasional jangka pendek adalah pelaksanaan program nasional


tahuanan yang tercantum dalam undang-undang tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara . disitu dimuat secara terinci manajemen keuangan Negara tersebut,baik
untuk penerimaan maupun untuk pengeluaran,baik untuk anggaran rutin maupun
anggaran pembangunan. Biasanya nomor keputusan Presiden tersebut adalah Keputusan
No.14A tahun yang bersangkutan ,yang dapat disusul oleh Surat Edaran Menteri Aparatur
Negara dan Surat Edaran Menter Keuangan.

Kekuatan sosial poltik mengikuti pelaksanaan tersebut dengan mengadakan rapat kerja
dengan pemerintah,kunjungan ke daerah-daerah,mengadakan dengar pendapat
umum,memberikan wawancara pers dan sebagainya. Rakyat sendiri juga mengikuti
pelaksanaannya dan memberikan tanggapan,biasanya melalui rubric Surat Pembaca
dalam surat kabar,menulis surat kepada Pemerintah atau kepada Dewan Perwakilan
Rakyat. Kaum terpelajar biasanya membuat karangan ilmah,baik ilmiah “berat” maupun
ilmiah popular dan memberikan saran yang pendapatnya dalam majalah ilmiah atau
media massa. Semuanya ini merupakan kepada pemerintah untuk penyempurnaan strategi
nasional jangka sedang.

F. Politik Pembangunan Nasional dan Manajemen Nasional

Politik merupakan cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan
politik bangsa Indonesia telah tercantum dalam pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi
seluruh bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Dengan demikian politik
pembangunan harus berpedoman kepada pembukaan Uud 1945. Politik pembangunan
sebagai pedoman dalam pembangunan nasional memerlukan kepaduan tata nilai, struktur,
dan proses. Keterpaduan tersebut merupakan himpunan usaha untuk mencapai efisiensi, daya
guna, dan hasil guna sebesar mungkin dalam penggunaan sumber dana dan daya nasional
guna mewujudkan tujuan nasional. Oleh karena itu, diperlukan sistem manajemen nasional
yang berfungsi memadukan penyelenggaraan siklus kegiatan perumusan, pelaksanaan, dan
pengendalian pelaksanaan kebijaksanaan(buku siapa?).

1. Makna Pembangunan Nasional

Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat


Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memperhatikan tentangan perkembangan global. Plaksanaannya mengacu
pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa
yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, serta kukuh kekuatan moral dan
etikanya. Tujuan pembangunan itu sendiri adalah sebagai usaha untuk meningkatkan
kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia. Pelaksanaannya bukan hanya menjadi tanggung
jawab pemerintah, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia. Maksudnya setiap warga negara
Indonesia harus ikut serta dan berperan dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan
profesi dan kemampuan masing-masing.

Keikutsertaan setiap warga negara dalam pembangunan nasional dapat dilakukan dengan
berbagai cara, seperti mengikuti program wajib belajar, membayar pajak, melestarikan
lingkungan hidup, menaati segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, menjaga
ketertiban dan keamanan, dan sebagainya. Untuk mengetahui proses pembangunan nasional
itu berlangsung, kita harus memahami manajemen nasional yang terangkai dalam
sistem(buku siapa?).

2. Visi Pembangunan NasionalTahun 2004-2009


a. Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang aman bersatu, rukun,
dan damai.
b. Terwujudnya masyarakat, bangsa, dan negara yang menjunjung tinggi hukum,
kesetaraan, dan hak asasi manusia.
c. Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan
penghidupan yang layak serta memberikan pondasi yang kokoh bagi pembangunan
yang berkelanjutan.

3. Misi Pembangunan Nasional Tahun 2004-2009


a. Mewujudkan Indonesia yang aman dan damai.
b. Mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis.
c. Mewujudkan Indonesia yang sejahtera.

Didalam mewujudakn visi dan menjalankan misi pembangunan nasional, ditempuh dua
strategi pokok pembangunan, yaitu

1) Strategi penataan kembali Indonesia, tujuannya untuk mengembangkan sistem sosial


politik yang tangguh sehingga sistem dan kelembagaan ketatanegaraan yang
terbangun tahan dalam mengahadapi berbagai goncangan sebagai suatu sistem sosial
politik yang berkelanjutan. Strategi ini bermaksud untuk membangun demokrasi yang
dijiwai oleh pancasila dan pembukaan UUD1945, yaitu demokrasi yang mengandung
elemen tanggung jawab di samping hak.
2) Strategi pembangunan Indonesia yang diarahkan kepada dua sasaran pokok, yaitu
pemenuhan hak dasar rakyat serta penciptaan landasan pembangunan yang kokoh.
Strategi ini tujuannya untuk membangun Indonesia di segala bidang yang merupakan
perwujudan amanat yang tertera jelas dalam pembukaan UUD 1945(buku siapa?)..

4. Manajemen Nasional

Manajemen nasional pada dasarnya merupakan sebuah sistem sehingga lebih tepat jika
menggunakan istilah “sistem manajemen nasional” layaknya sebuah sistem, pembahasannya
bersifat komprehensif-strategis-integral. Orientasinya adalah pada penemuan dan pengenalan
faktor-faktor strategis secara menyeluruh dan terpadu. Karena itu, sistem manajemen nasional
dapat menjadi kerangka dasar, landasan, pedoman, dan sarana bagi perkembangan proses
pembelajaran maupun penyempurnaan fungsi penyelenggaraan pemerintahaan yang bersifat
umum maupun pembangunan.

Sistem manajemen pembangunan nasional merupakan perpaduan antara nilai, struktur,


dan proses untuk mencapai kehematan, daya guna, dan daya nasional demi mencapai tujuan
nasional. Proses penyelenggaraan yang serasi dan terpadu meliputi siklus kegiatan perumusan
kebijaksanaan, pelaksanaan kebijaksanaan, dan penilaian hasil kebijaksanaanterhadap
berbagai kebijakan nasional. Secara lebih sederhana, dapat dikatakan bahwa sebuah sistem
sekurang-kurangnya harus dapat menjelaskan unsur, struktur, proses fungsi, serta lingkungan
yang memengaruhinya.

a. Unsur, struktur, dan proses

Secara sederhana, unsur-unsur utama sistem manajemen nasional bidang ketatanegaraan


meliputi sebagai berikut:

1) Negara sebagai “organisasi kekuasan” mempunyai hak dan peranan atas pemilikan,
pengaturan, dan pelayanan yang diperlukan dalam mewujudkan cita-cita bangsa,
termasuk usaha produksi dan distribusi barang dan jasa bagi kepentingan masyarakat
umum.
2) Bangsa Indonesia sebagai unsur “pemilik negara” berperan dalam menentukan sistem
nilai dan arah atau haluan negara yang digunakan sebagi landasan dan pedoman bagi
penyelenggaraan fungsi-fungsi negara.
3) Pemerintah sebagai unsur “manajer atau penguasa” berperan dalam penyelenggaraan
fungsi-fungsi pemerintahaan umumdan pembangunan kearah cita-cita bangsa dan
kelangsungan serta pertumbuhan negara.
4) Masyarakat adalah unsur “penunjang dan pemakai” yang berperan sebagai
kontributor, penerima, dan konsumen bagi berbagai hasil kegiatan penyelenggaraan
fungsi pemerintahan tersebut.

Sejalan dengan pokok pikiran tersebut, unsur-unsur utama sistem manajemen nasional
tersebut secara struktural tersusun atas empat tatanan. Hal yang dilihat dari dalam keluar
adalah Tata Laksana Pemerintah (TLP), Tata Administrasi Negara (TAN), Tata Politik
Nasional (TPN), dan Tata Kehidupan Masyarakat (TKM). Tata laksana dan tata
administrasi pemerintahan merupakan tatanan dalam dari sistem manajemen nasional
(SISMENNAS). Dilihat dari sisi prosesnya, SISMENNAS berpusat pada satu rangkaian
pengambilan keputusan yang berkewenangan, yang terjadi pada tatanan dalam TAN dan
TLP. Tatanan dalam (TAN + TLP) dapat disebut Tatanan Pengembalian Berkewenangan
(TPKB) (buku siapa?).

b. Fungsi Sistem Manajemen Nasional


Fungsi ini dikaitkan denagn pengaruh, efek, atau akibat terpadunya sebuah organisasi
atau sistem dalam rangka pembenahan dan penyesuaian dengan tata lingkungannya untuk
memelihara kelangsungan hidup dan mencapai tujuan-tujuannya. Dalam proses
menyelaraskan diri serta pengaruh-mempengaruhi dengan lingkungan itu,
SISMENNASmemiliki fungsi pokok: “pemasyarakatan politik”. Hal ini berarti bahwa
segenap uisaha dan kegiatan SISMENNAS diarahkan pada penajminan hak dan
penertiban kewajiban rakyat.

Pada tatanan Pengambilan Keputusan Berkewenangan (TPKB) yang merupakan inti


SISMENNAS, fungsi-fungsi yang mentransformasikan kepentingan kemasyarakatan
maupun kebangsaan yang bersifat politis terselenggara ke dalam bentuk-bentuk
administratif untuk memudahkan pelaksanaannya serta meningkatkan daya guna dan hasil
gunanya. Fungsi-fungsi tersebut adalah:

1) Perencanaan sebagai rintisan dan persiapan sebelum pelaksanaan, sesuai


kebijaksanaan yang dirumuskan.
2) Pengendalian sebagai pengarahan, bimbingan, dan koordinasi selama pelaksanaan.
3) Penilaian untuk membandingkan hasil pelaksanaan selesai (buku siapa?).

G. Permasalahan dan Agenda Pembangunan Nasional Tahun 2004-2009

1. Permasalahan Pembangunan Nasional Tahun 2004-2009


a. Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi yang mengakibatkan rendah dan
menurunnya tingkat kesejahteraan rakyat dan munculnya masalah sosial yang
mendasar.
b. Kualitas sumber daya manusia Indonesia yang masih rendah.
c. Kualitas manusia yang dipengaruhi oleh kemampuan dalam mengelola, sumber daya
alam dan lingkungan hidup.
d. Kesenjangan pembangunan antardaerah yang masih lebar.
e. Perbaikan kesejahteraan rakyat yang sangat ditentukan oleh hubungan infrastruktur
dalam pembangunan.
f. Belum tuntasnya penanganan secara menyeluruh terhadap aksi separatisme di Aceh
dan Papua.
g. Masih tingginya kejahatan nasional dan transnasional.
h. Denagn wilayah yang sangat luas, serta kondisi sosial, ekonomi budaya yang beragam
dan potensi ancaman, baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri yang tidak
ringan.
i. Masih banyaknya peraturan perundang-undangan yang belum mencerminkan
keadilan, kesetaraan, dan penghormatan dan perlindungan terhadap HAM.
j. Rendahnya kualitas pelayaanan umum terhadap masyarakat.
k. Belum menguatnya pelembagaan politik lembaga penyelenggaraan negara dan
lembaga kemasyarakatan.

2. Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2004-2009


a. Agenda dalam mewujudkan Indonesia yang damai dan aman meliputi:
1) peningkatan saling percaya da harmonisasi antar kelompok masyarakat.
2) Mengembangkan kebudayaan yang berlandaskan pada nilai luhur.
3) Peningkatan keamanan, ketertiban, dan penanggulangan kriminalitas.
4) Pencegahan dan penanggulangan separatisme.
5) Pencegahan dan penanggulangan gerakan terorisme.
6) Peningkatan pengetahuan pertahanan negara.
7) Pemantapan politik luar negeri dan peningkatan kerja sama internasional.

b. Agenda mewujudkan Indonesia yang adil dan demokrasi meliputi:


1) Pembenahan sistem hukum nasional dan politik hukum.
2) Penghapusa diskriminasi dalam berbagai bentuk.
3) Penghormatan, pemenuhan, dan penegakan atas hukum dan pengakuan atas hak asasi
manusia.
4) Peningkatan kualitas kehidupan dan peran perempuan serta kesejahteraan
perlindungan anak.
5) Revitalisasi proses desentralisasi dan otonomi daerah.
6) Penciptaan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
7) Perwujudan lembaga demokrasi yang makin kokoh.

c. Agenda meningkatkan kesejahteraan masyarakat meliputi:


1) Penanggulangan kemiskinan.
2) Peningkatan investasi dan ekspor nonmigas.
3) Peningkatan daya saing industri manufaktur.
4) Revitalisasi pertanian.
5) Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah.
6) Peningkatan pengelolaan BUMN.
7) Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
8) Perbaikan iklim ketenagakerjaan.
9) Pemantapan stabilitas ekonomi makro (buku siapa?).

Anda mungkin juga menyukai