Anda di halaman 1dari 14

Rangkuman Amandemen UUD 1945

Lengkap
Andi Akbar Posted on 1:24 PM

Pengertian dan definisi Amandemen


Undang-Undang Dasar 1945 di negara Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan, atau
yang sering disebut amandemen. Sebenarnya apakah yang dimaksud amandemen itu? Secara
bahasa, amandemen berasal dari Bahasa Inggris, to amend atau to make better. Amandemen
adalah penambahan atau perubahan, ada beberapa pengertian tentang perubahan ini, diantaranya:
penggantian naskah yang satu dengan naskah yang sama sekali berbeda, perubahan dalam arti
dalam naskah UUD dengan menambahkan, mengurangi, atau merevisi sesuatu rumusan dalam
naskah UUD itu menurut tradisi negara-negara Eropa Kontinental, perubahan dengan cara
melampirkan naskah perubahan itu pada naskah UUD yang sudah ada, dan inilah yang biasa
disebut dengan istilah amandemen menurut tradisi Amerika Serikat.

Pada amandemen UUD 1945 tidak terdapat penggantian dasar negara, baik itu Pancasila,
bentuk negara kesatuan, maupun bentuk pemerintahan presidensiil. Tetapi hanya
menyempurnakan, memperjelas, memperbaiki kesalahan, dan melakukan koreksi terhadap pasal-
pasal yang ada, tanpa harus melakukan perubahan terhadap hal-hal yang mendasar dalam UUD
1945 itu sendiri.

Tujuan Amandemen UUD 1945


Tujuan amandemen UUD 1945 menurut Husnie Thamrien, adalah : untuk menyempurnakan
aturan dasar mengenai tatanan negara agar dapat lebih mantap dalam mencapai tujuan nasional
serta menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan kekuatan rakyat,
memperluas partisipasi rakyat agar sesuai dengan perkembangan paham demokrasi,
menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan hak agar sesuai dengan
perkembangan HAM dan peradaban umat manusia yang menjadi syarat negara hukum,
menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan negara secara demokratis dan modern melalui
pembagian kekuasan secara tegas sistem check and balances yang lebih ketat dan transparan dan
pembentukan lembaga-lembaga negara yang baru untuk mengakomodasi perkembangan
kebutuhan bangsa dan tantangan jaman. Atau secara umum, tujuan amandemen UUD 1945
adalah sebagai berikut:

1. Menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan Negara


2. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan kedaulatan rakyat
3. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan HAM
4. Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan Negara secara demokratis dan modern
5. Melengkapi aturan dasar yang sangat penting dalam penyelenggaraan Negara
6. Menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara

Sebagaimana dijelaskan dalam Penjelasan Umum UUD 1945 ayat 1, undang-undang dasar
suatu negara ialah hanya sebagian dari hukumnya dasar Negara itu. Dimaksud hanya sebagian
adalah karena selain UUD (hukum tertulis) juga berlaku hukum tidak tertulis. Sebagai konstitusi
negara Indonesia UUD 1945 berada di posisi tertinggi dalam tata urutan perundang-undangan.
Semua hukum yang berlaku di Indonesia haruslah sesuai dan berintisari dari UUD 1945. Akan
tetapi biar bagaimanapun UUD 1945 adalah hukum yang di ciptakan manusia dan tidak dapat
dikatakan sempurna. Setidaknya telah ada 4 sejarah amandemen UUD 1945.

Sebelum membahas sejarah amandemen UUD 1945 mungkin ada baiknya kita sedikit
mengulang bahasan sebelumnya tentang perbandingan undang-undang dasar sebelum dan
sesudah amandemen. Di sana saya sempat menjelaskan 3 macam UUD yang telah digunakan di
Indonesia. Yang dimaksud ketiganya adalah UUD 1945, UUD RIS 1949, dan UUDS 1950.

Beruntung saat ini kita tetap menggunakan produk pendiri bangsa kita sebagai konstitusi negara,
UUD 1945. Namun dalam perjalanannya bangsa Indonesia semakin berkembang dan memiliki
kebutuhan yang lebih beragam lagi. UUD 1945 yang diposisikan sebagai dasar negara ternyata
memiliki beberapa kelemahan. Wajar saja karena dalam prosesnya penyusunan UUD 1945 ini
dilakukan dalam situasi kondisi genting, sama halnya seperti proses perumusan pancasila.

Dalam sejarah amandemen UUD 1945 terhitung sudah 4 kali UUD 1945 mengalami amandemen
(Amendment, Perubahan, tetapi bukan dalam pengertian Pergantian). Setelah 4 kali
diamandemen  sebanyak 25 butir tidak dirubah, 46 butir dirubah atau ditambah dengan ketentuan
lainnya. Secara keseluruhan saat ini berjumlah 199 butir ketentuan, 174 ketentuan baru.
Mengapa harus diamandemen? Berikut ini beberapa alasan mengapa perlu dilakukan
amandemen.

Alasan dilakukan amandemen


1. Lemahnya checks and balances pada institusiinstitusi ketatanegaraan.
2. Executive heavy, kekuasaan terlalu dominan berada di tangan Presiden (hak prerogatif
dan kekuasaan legislatif)
3. Pengaturan terlalu fleksibel (vide:pasal 7 UUD 1945 sebelum amandemen)
4. Terbatasnya pengaturan jaminan akan HAM

Berikut ini sejarah amandemen UUD 1945 di Indonesia.


Amandemen I
Amandemen yang pertama kali ini disahkan pada tanggal 19 Oktober 1999 atas dasar SU MPR
14-21 Oktober 1999. Amandemen yang dilakukan terdiri dari 9 pasal, yakni:
Pasal 5, pasal 7, pasal 9, pasal 13, pasal 14, pasal 15, pasal 17, pasal 20, pasal 21.

Inti dari amandemen pertama ini adalah pergeseran kekuasaan Presiden yang dipandang terlalu
kuat (executive heavy).

Amandemen II
Amandemen yang kedua disahkan pada tanggal 18 Agustus 2000 dan disahkan melalui sidang
umum MPR 7-8 Agustus 2000. Amandemen dilakukan pada 5 Bab dan 25 pasal. Berikut ini
rincian perubahan yang dilakukan pada amandemen kedua.

Pasal 18, pasal 18A, pasal 18B, pasal 19, pasal 20, pasal 20A, pasal 22A, pasal 22B, pasal 25E,
pasal 26, pasal 27, pasal 28A, pasal 28B, pasal 28C, pasal 28D, pasal 28E, pasal 28F, pasal 28G,
pasal 28H, pasal 28I, pasal 28J, pasal 30, pasal 36B, pasal 36C.

Bab IXA, Bab X, Bab XA, Bab XII, Bab XV, Ps. 36A ;

Inti dari amandemen kedua ini adalah Pemerintah Daerah, DPR dan Kewenangannya, Hak Asasi
Manusia, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan.

Amandemen III
Amandemen ketiga disahkan pada tanggal 10 November 2001 dan disahkan melalui ST MPR 1-
9 November 2001. Perubahan yang terjadi dalam amandemen ketiga ini terdiri dari 3 Bab dan 22
Pasal. Berikut ini detil dari amandemen ketiga.

Pasal 1, pasal 3, pasal 6, pasal 6A, pasal 7A, pasal 7B, pasal 7C, pasal 8, pasal 11, pasal 17,
pasal 22C, pasal 22D, pasal 22E, pasal 23, pasal 23A, pasal23C, pasal 23E, pasal 23F, pasal
23G, pasal 24, pasal 24A, pasal24B, pasal24C.

Bab VIIA, Bab VIIB, Bab VIIIA.

Inti perubahan yang dilakukan pada amandemen ketiga ini adalah Bentuk dan Kedaulatan
Negara, Kewenangan MPR, Kepresidenan, Impeachment, Keuangan Negara, Kekuasaan
Kehakiman.

Amandemen IV
Sejarah amandemen UUD 1945 yang terakhir ini disahkan pada tanggal 10 Agustus 2002
melalui ST MPR 1-11 Agustus 2002. Perubahan yang terjadi pada amandemen ke-4 ini terdiri
dari 2 Bab dan 13 Pasal.

Pasal 2, pasal 6A, pasal 8, pasal 11, pasal16, pasal 23B, pasal 23D, pasal 24, pasal 31, pasal 32,
pasal 33, pasal 34, pasal 37.

BAB XIII, Bab XIV.

Inti Perubahan: DPD sebagai bagian MPR, Penggantian Presiden, pernyataan perang,
perdamaian dan perjanjian, mata uang, bank sentral, pendidikan dan kebudayaan, perekonomian
nasional dan kesejahteraan sosial, perubahan UUD.

Tujuan dari dilakukannya amandemen UUD 1945 yang terjadi hingga 4 kali ini adalah
menyempurnakan aturan-aturan mendasar seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM,
pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang
sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa. Sejarah amandemen UUD 1945
yang dilakukan berdasarkan kesepakatan diantaranya tidak mengubah Pembukaan UUD 1945,
tetap mempertahankan susunan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan juga
mempertegas sistem pemerintahan presidensil.
*CARA CEPAT DAN MUDAH MENGHAFAL PASAL-PASAL UUD NRI TAHUN 1945*

**

BAB I Bentuk dan Kedaulatan( Hanya 1 pasal)

Pasal 1

ayat 1> Indonesia> negara kesatuan berbentuk republik

ayat 2> Kedaulatan di tangan rakyat dilaksanakan berdasarkan UU

ayat 3> Indonesia negara hukum

BAB II MPR

Pasal 2

ayat 1> MPR terdiri dari DPR dan DPD yg dipilih melalui PEMILU

ayat 2> bersidang minimal 1 kali dalam 5 tahun

ayat 3> keputusan berdasarkan suara terbanyak

Pasal 3

ayat 1> berwenang mengatur dan mengubah UUD

ayat 2> melantik presiden dan wapres

ayat 3> memberhentikan presiden dan wapres

BAB III Kekuasaan Pemerintahan Negara

Pasal 4

ayat 1> Presiden memegang kekusaaan pemerintahan berdasarkan UUD

ayat 2> Presiden dibantu wakil

Pasal 5

ayat 1> Presiden berhak mengajukan RUU kepada DPR

ayat 1> Presiden menetapkan peraturan pemerintah u/ menjalankan UU

Pasal 6 > (Syarat Presiden)

Pasal 6A

ayat 1> (Tata cara pemilihan Presiden) secara pasangan dipilih langsung
oleh rakyat

ayat 2> Di usung oleh parpol/gabungan parpol

ayat 3> Meraih suara >50% dengan minimal suara 20% ditiap provinsi

ayat 4> Dalam hal tidak ada yang memenuhi

ayat 5> Ketentuan lebih lanjut

Pasal 7 > Masa jabatan presiden

Pasal 7A > DPR dapat memberhentikan Presiden

Pasal 7B

ayat1 > (Tata cara pemberhentian Presiden)

ayat2 > Maksud ini adalah fungsi pengawsan DPR

ayat 3 > Syarat pengajuan ke MK , 2/3 jumlah hadir dari 2/3 dari 2/3

jumlah DPR

ayat 4 > Jangka waktu pemeriksaan oleh MK(90 hari setelah permintaan

diterima)

ayat 5 > Apabila terbukti, DPR sidang untuk meneruskan usul ke MPR

ayat 6 > MPR wajib sidang maksimal 30 setelah menerima permintaan

ayat 7 > Keputusan MPR harus dihadiri 3/4 jumlah anggota dan disetujui

min 2/3 hadir

Pasal 7C > Presiden tidak bisa membubarkan parlemen

Pasal 8 > (Setelah Presiden berhenti)

Pasal 9 > (Sumpah dan janji Presiden)

Pasal 10 > Presiden memegang kekusaaan tertinggi TNI

Pasal 11

ayat 1> Presiden menyatakan perang, perdamaian, dan perjanjian a/

persetujuan DPR

ayat 2> Presiden membuat perjanjian internasional dengan persetujuan DPR

ayat 3> lebih lanjut

Pasal 12 > Presiden menyatakan keadaan bahaya

Pasal 13
ayat 1> (DUTA dan KONSUL) mengangkat duta konsul

ayat2 > dengan pertimbangan DPR

ayat 3> menerima duta dan konsul

Pasal 14

ayat 1> Presiden memberikan grasi dan rehabilitasi dgn pertimbangan MA

ayat 2> Presiden memberikan amnesti dan abolisi dgn pertimbangan DPR

Pasal 15 > Presiden memberikan gelar dll

Pasal 16 > Presiden membentuk dewan pertimbangan

BAB IV DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG > dihapus

BAB V KEMENTERIAN NEGARA

Pasal 17

ayat 1> Presiden dibantu menteri

ayat 2> diangkat dan diberhentikan Presiden

ayat 3> menteri membidangi urusan tertentu

ayat 4> lebih lanjut

BAB VI PEMDA

Pasal 18

ayat 1> NKRI dibagi atas daerah

ayat 2> asas otonomi dan tugas pembantuan

ayat 3> DPRD dipilih melalui pemilu

ayat 4> Kepala daerah dipilih secara demokratis

ayat 5> otonomi seluas-luasnya dengan kecuali

ayat 6> peraturan daerah

ayat 7> lebih lanjut

Pasal 18A> (Hubungan pemerintah pusat daerah)

Pasal 18B> Negara mengakui daerah khusus/istimewa

BAB VII DPR (Pasal 19-22b)

Pasal 19

ayat 1> DPR dipiluh melalui pemilu


ayat 2> susunan

ayat 3> bersidang min sekali setahun

Pasal 20

ayat 1> (kekuasaan membuat UU)

ayat 2> RUU dibahas antara Presiden dan DPR

ayat 3> Jika ditolak, tidak bisa diajukan lagi pada masa itu

ayat 4> Presiden mengesahkan RUU yang disetujui

ayat 5> Jika Presiden tidak mengesahkan, dalam 30 hari RUU sah menjadi UU

Pasal 20A

ayat 1> DPR memiliki fungsi anggaran, legislasi, dan pengawasan

ayat 2> Hak DPR Interpelasi, angket, menanyakan pendapat

ayat 3> Hak anggota DPR hak bertanya, hak menyatakan pendapat, hak imunitas

ayat 4> lebih lanjut

Pasal 21 > Anggota DPR berhak mengajukan RUU

Pasal 22

ayat 1> Ihwal memaksa Perpu

ayat 2> Perpu persetujuan DPR

ayat 3> tidak disetujui dicabut

Pasal 22A > perpu lebih lanjut

Pasal 22B > Anggota DPR dapat diberhentikan

BAB VIIA DPD ( Pasal 22C-22d)

Pasal 22C

ayat 1> dipilih melalui Pemilu

ayat 2> jumlah tiap daerah sama, seluruh tidak lebih dari 1/3 jumlah

anggota DPR

ayat 3> bersidang min 1 kali setahun

ayat 4> lebih lanjut

Pasal 22D

ayat 1> Mengajukan RUU tentang daerah


ayat 2> ikut membahas

ayat 3> mengawasi pelaksanaan uu tentang daerah

ayat 4> dapat diberhentikan

BAB VIIB PEMILU

Pasal 22E

ayat 1>Asas Pemilu

ayat 2> untuk memilih siapa

ayat 3> diikuti oleh siapa

ayat 4> Peserta DPD adalah perseorangan

ayat 5> diselenggarakan oleh KPU

ayat 6> lebih lanjut

BAB VIII HAL KEUANGAN( Pasal 23, A, B, C, D)

Pasal 23

ayat 1> APBN ditetapkan tiap tahun dengan terbuka dan bertanggung jawab

ayat 2> RAPBN diajukan Presiden, dibahas bersama DPR, dengan

pertimbangan DPD

ayat 3> Jika tidak disetujui

Pasal 23A > Pajak dan pungutan lain diatur UU

Pasal 23B > Mata uang

Pasal 23C > Hal lain

Pasal 23D > Negara memiliki bank sentral

BAB VIIIA BPK (Pasal 23 E, F, G)

Pasal 23 E

ayat 1> BPK bebas mandiri

ayat 2> hasil pemeriksaan diserahkan kepada

ayat 3> tindak lanjut

Pasal 23F
ayat 1> Anggota BPK dipilih DPR

ayat 2> Pimpinan BPK dipilih anggota

Pasal 23G

ayat 1> Berkedudukan di Ibukota dan memiliki perwakilan di daerah

ayat 2> Lebih lanjut

BAB IX Kehakiman(Pasal 24-25)

Pasal 24

ayat 1> Kekuasaan kehakiman merdeka

ayat 2> dilakukan oleh Mahkamah Agung

ayat 3> badan lain

Pasal 24A

ayat 1>Kewenangan MA

ayat 2 > Syarat HA

ayat 3 > pengusulan HA

ayat 4 > Ketua dan Wakil

ayat 5 > susunan kedudukan keanggotaan

Pasal 24B

ayat 1> KY

ayat 2 > syarat anggota KY

ayat 3 > pengangkatan KY

ayat 4 > Susduk dan keanggotaan

Pasal 24 C

ayat 1> Kewenangan MK

ayat 2 >Keawiban MK memberkan putusan atas..

ayat 3 > MK memiliki 9 orang

ayat 4 > Ketua dan wakil

ayat 5 > Sifat Hakim MK

ayat 6 > Pengangkatan dan pemberhentian MK

Pasal 25 > syarat pengangkatan dan pemberhentian Hakim (UU)


BAB IXA Wlayah Negara

Pasal 26

Ayat 1 > warga negara

ayat 2 >penduduk

ayat 3 > kewajban WN dalam membela negara

Pasal 27

Ayat 1 > WN sama dhadapan hukum

ayat 2 > Hak Pekerjaan

ayat 3 > WN Ikut serta dalam pembelaan Negara

Pasal 28 > hak berserkat, berkumpul, menyampakan pendapat

BAB X A HAM

Pasal 28A > Hak Hidup

Pasal 28B

Ayat 1 > Hak Membentuk Keluarga

ayat 2 > anak berhak atas …

Pasal 28C

ayat 1 > hak mengembangkan diri

ayat 2 > hak memajukan dri

Pasal 28D

Ayat 1 > Ha katas Pengakuan, jaminan, perlndungan atas hukum

ayat 2 >hak bekerja dan perlakuan yg layak

ayat 3 > hak yang sama dlm pemerintahan

ayat 4 > ha katas status kewarganegaraan

Pasal 28E

Ayat 1 > Hak Memeluk agama, pendidikan, pekerjaan, kewarganegaraan,

tempat tinggal

ayat 2 > hak bebas meyakni kepercayaan, menyatakan skap sesua hati nuraninya

ayat 3 > hak kebebasan berserikat, berkumpul dan menyatakan pendapat

Pasal 28F > hak berkomunikasi dan memperoleh informasi


Pasal 28G

Ayat 1 > Hak perlindungan diri, keluarga, kehormatan, ancaman

ayat 2 >hak bebas dari penyiksaan atau perlakuan yg merendahkan martabar

Pasal 28 H

Ayat 1 > wajib menghormati HAM orang lain

ayat 2 > menjalankan hak dan kebebasan, tunduk kepada batas, untuk

menjamin penghormatan

BAB XII Agama

Pasal 29

Ayat 1 >Negara berdasar atas TYME

ayat 2 > Negara menjamin kemerdekaan ha katas agama

BAB XII Pertahanan dan Keamanan Negara

Pasal 30

Ayat 1 > WN ikut serta dalamPdan K

ayat 2 >P dan K dilaksanakan dalam system rakyat semesta oleh TNI dan

POLRI sbg kekuatan utama dan rakyat sbg kekuatan pendukung

ayat 3 >TNI:AD, AL, AU, ->melndungi, emngayomi, melayani masy. Serta

mengeakkan hukum

ayat 4 > POLRI menjaga keamanan dan ketertiban masy. Bertugas,

melindungi, mengayomi, …

ayat 5 > susduk TNI polri diatur dengan UU

BAB XIII Pendidikan dan Kebudayaan

Pasal 31

Ayat 1 > WN berhak mendapat pendidikan

ayat 2 >WN wajib mengikut pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya

ayat 3 > pemerintah mengusahakan system pendidikan nasonal….

ayat 4 > anggaran pendidikan 20 % dari APBN

ayat 5 >Pemerintah memajukan IPTEK dengan nila2 agama dan persatuan bangsa

Pasal 32
Ayat 1 > Negara memajukan Kebudayaan Nasonal

ayat 2 > Negara mengormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan

budaya nasional

BAB XIV Perekonomian nasional dan kesejahteraan social

Pasal 33

Ayat 1 > perekonomian asas kekeluargaan

ayat 2 > cabang-cabang produksi yg penting dkuasai oleh negara

ayat 3 > Bumi air dan kekaeyaan alam

ayat 4 >perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi

ekonomi dengan prinsip kebersamaan, afesens keadilan, berkelanjutan,

berwawasan lingkungan, kemandirian,

ayat 5 >ketentuan lebih lanjut

Pasal 34

Ayat 1 > Fakir Mskin dan anak terlantar

ayat 2 > Negara mengembangkan system jaminan social memberdayakan amsy.

Tidak mampu dan lemah

ayat 3 > Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasiltas pelayanan

kesehatan dan fasilitas umum yang layak

ayat 4 >ketentuan lebuh lanjut

BAB XV Bendera bahasa dan lambing Negara serta lagu kebangsaan

Pasal 35 > Bendera

Pasal 36 > Bahasa

Pasal 36 A > Lambang negara

Pasal 36B > lagu kebangsaan

Pasal 36 C > Ketentuan Lebih kanjut mengenai … diatur dengan UU

BAB XVI Perubahan UUD

Pasal 37

Ayat 1 > Usul perubahan

ayat 2 > diajukan secara tertulis dan beserta alasannya


ayat 3 > hadir 2/3 jumlah anggota MPR

ayat 4 >putusan untuk mengubah dihadiri 50%+1

ayat 5 >Bentuk Negara tidak dapat dilakukan perubahan

Aturan Peralihan

Pasal I > Segala Peruuan mash berlaku selama belum ada yang baru

Pasal II > Semua LN yang ada masih berfungsi sebelum ada yang baru

Pasal III> MK dibentuk selambat-lambatnya tanggal 17-8-2003

Aturan Tambahan

Pasal I > MPR ditugasi melakukan peninjauan terhadap Materi dan status

hokum Tap MPR

Pasal II> dengan ditetapkannya perubahan ini, UUD NRI Tahun 1945 terdiri

atas pembukaan dan pasal

Anda mungkin juga menyukai