Anggota Kelompok : 1. Adelia Dwi R. (02) 2. Ahmad Dyas H.Z. (03) 3. Iwang Panji W. (12) 4. Silviana Putri W. (31) 5. Vindi Wisda N. (34) Pengertian
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
(disingkat DPD RI atau DPD), sebelum 2004 disebut Utusan Daerah, adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang anggotanya merupakan perwakilan dari setiap provinsi yang dipilih melalui Pemilihan Umum. Tugas Melakukan pengajuan dan membahas rancangan Undang-Undang yang berhubungan dengan otonomi daerah. Memberikan pertimbangan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam pemilihan anggota Badan Pemeriksa Keuangan dan RAPBN (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dan juga Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang perpajakan, agama dan pendidikan. Melakukan pengawasan dan menjalankan Undang- Undang tentang otonomi daerah Wewenang Melakukan pengajuan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang berhubuhngan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran dan juga penggabungan daerah, pengelolaah sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya. dan juga yang berhubungan dengan perimbangan keuangan dan daerah. Ikut membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) yang berhubungan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan derah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, dan juga perimbagan keuangan pusat dan daerah, baik yang diajukan DPR ataupun pihak eksekutif. Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota Badan Pengawas Keuangan (BPK). Memberikan pertimbangan kepada DPR terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang berhubungan dengan pajak, pendidikan dan agama. FUNGSI 1. Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan yang berkaitan dengan bidang legislasi tertentu 2. Pengawasan atas pelaksanaan undang-undang tertentu. Anggota DPD dari setiap provinsi adalah 4 orang. Dengan demikian jumlah anggota DPD saat ini adalah seharusnya 136 orang. Masa jabatan anggota DPD adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat anggota DPD yang baru mengucapkan sumpah/janji. DPD memiliki fungsiyang telah diatur dalam undang-undang, yang terbagi dalam 3 fungsi utama. Mengacu pada ketentuan pasal 22D UUD 1945 dan tata tertib DPD RI bahwa sebagai lembaga legislatif, DPD RI mempunyai: fungsi legislasi fungsi pengawasan fungsi penganggaran. Fungsi Legislasi DPD memiliki fungsi legislasi yaitu mengajukan dan membahas rancangan undang-undang kepada DPR. Bidang-bidang terkait yang jadi wewenang DPD adalah otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, pengelolaan sumberdaya alam dan sumberdaya ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah. Tugas dan wewenang DPD (Dewan Perwakilan Daerah) terkait dengan fungsinya di bidang legislasi antara lain adalah sebagai berikut : Mengajukan rancangan undang-undang (RUU) kepada DPR Ikut membahas rancangan undang-undang (RUU) bersama DPR. Fungsi Pertimbangan
DPD juga memiliki fungsi pertimbangan yaitu
memberikan pertimbangan usulan tertentu kepada lembaga DPR. Pertimbangan yang diberikan bisa berupa terhadap rancangan undang-undang (RUU) atau pertimbangan terhadap pemilihan anggota BPK. Tugas dan wewenang DPD (Dewan Perwakilan Daerah) terkait dengan fungsinya di bidang pertimbangan antara lain adalah sebagai berikut : Memberikan pertimbangan pada DPR terkait rancangan undang-undang (RUU) Memberikan pertimbangan pada DPR terkait pemilihan anggota BPK Fungsi Pengawasan Fungi DPD yang terakhir adalah fungsi pengawasan yaitu melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang- undang. Nantinya hasil pengawasan akan diserahkan pada DPR sebagai bahan untuk ditindaklanjuti. DPD juga menerima hasil pemeriksaan keuangan negara dari BPK. Adapun bidang pengawasan pelaksanaan undang- undang yang diawasi meliputi otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumberdaya alam serta sumberdaya ekonomi lainnya, perimbangan keuangan pusat dan daerah, pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), serta pada sektor pajak, pendidikan, dan agama. HAK 1) Hak imunitas. Artinya Tidak dapat dituntut oleh hokum atas pendapat/ petanyaannya dalam rapat- rapat DPD. 2) Hak untuk memilih dan dipilih. Anggota DPD dipilih dari setiap propinsi melalui pemilu. 3) Hak keuangan dan administrative, berperan dalam program legislasi nasional yang berkaitan dengan otonomi daerah, pengelolaan sumber daya alam , dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan keuangan pusat dan daerah. 4) Hak menyampaikan usul dan pendapat. Anggota DPD berhak menyampaikan usul dan pendapat di rapat tentang rancangan undang undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan wilayah,pengelolaan sumber daya alam .5) Hak protokoler. Berhak mendapatkan penghormatan atas jabatan yang dimilikinya di acara- acara resmi kenegaraan. 6) Hak membela diri. Anggota DPD berhak membela dirinya atas tuntutan hukum.