Anda di halaman 1dari 4

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Pemurah dan Lagi
Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang
telah melimpahkan Hidayah, Inayah dan Rahmat-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan
penyusunan makalah mengenai DPD RI.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
pada mata kuliah Sistem Politik Indonesia. Penyusunan makalah sudah kami lakukan
semaksimal mungkin tetapi kami sadar sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa serta aspek-aspek lainnya. Maka dari
itu, dengan lapang dada kami membuka seluas-luasnya pintu bagi para pembaca yang ingin
memberikan kritik ataupun sarannya demi penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya kami sangat berharap semoga dari makalah yang sederhana ini bisa
bermanfaat dan juga besar keinginan kami bisa menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat berbagai permasalah lainnya yang masih berhubungan pada makalah-makalah
berikutnya.

Bandung, 20 September 2022

Tim Penyusun

KEDUDUKAN DPD

Dewan Perwakilan Daerah merupakan lembaga perwakilan daerah yang


berkedudukan sebagai lembaga negara. Menurut Philipus M. Hadjon , yang dimaksudkan
dengan kedudukan lembaga negara, pertama kedudukan diartikan sebagai posisi suatu
lembaga negara dibandingkan dengan lembaga negara lain, dan aspek kedua dari pengertian
kedudukan lembaga negara adalah posisi suatu lembaga negara didasarkan pada fungsi
utamanya. Kedudukan DPD yang berkaitan dengan fungsi utama dari DPD.
Mengacu pada Undang-Undang-RI 1945 (hasil amandemen), sebenarnya dengan
keberadaan DPD-RI dalam sistem parlemen Indonesia saat ini, maka dalam struktur
ketatanegaraan Indonesia telah terbangun suatu sistem parlemen “dua kamar” (bikameral)
semacam two in one yakni kamar DPD-RI itu sendiri dan kamar DPR-RI bersama sama
dalam satu wadah MPR-RI. Amandemen Undang-Undang 1945 lebih menyediakan ruang
untuk keterwakilan dari DPR dan DPD. DPR merepresentasikan rakyat, sementara DPD
mewakili daerah. Namun DPD Hanya Mempunyai Peran Konsultatif Sebagai Supporting
System(Sistem Pendukung) Bagi DPR, Yakni Sebatas Memberikan Pandangan Dan Pendapat
Dalam Pembahasan Suatu RUU Dimana Kewenangan Dan Keputusan Legislasi Yang
Sesungguhnya Tetap Berada Di Tangan DPR Bersama Presiden.

PERAN DAN FUNGSI DPD

Peran dan fungsi DPD dalam sistem parlemen bikameral Indonesia, secara konstitusional
hanya terbatas pada fungsi legislasi, fungsi anggaran, maupun fungsi kontrol yang berkaitan
dengan materi atau substansi mengenai otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya ekonomi lainnya serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan
daerah.

Dalam Pasal 22D UUD 1945, ditentukan tentang tugas dan wewenang DPD antara lain:

1. Dewan Perwakilan Daerah dapat mengajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat,


rancangan undang undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, pembentukan dan
pemekaran, serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber
daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan
daerah.
2. Dewan Perwakilan Daerah ikut membahas Rancangan Undang Undang yang
berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan,
pemekaran, dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber
daya ekonomi lainnya serta perimbangan keuangan pusat dan daerah, serta
memberikan pertimbangan kepada Dewan Perwakilan Rakyat atas ransangan Undang
Undang anggaran pendapatan dan belanja Negara dan rancangan undang undang yang
berkaitan dengan pajak, pendidikan dan agama.
3. Dewan Perwakilan Daerah dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang
undang mengenai otonomi daerah, pembentukan pemekaran, dan penggabungan
daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Negara, pajak,
pendidikan, dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya itu kepada Dewan
Perwakilan Rakyat sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti

Selanjutnya dalam Pasal 248 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (UU MD3) menentukan bahwa DPD mempunyai
fungsi sebagai berikut:

1. Pengajuan rancangan undangundang yang berkaitan dengan otonomi daerah,


hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang
berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah kepada DPR;
2. Ikut dalam pembahasan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi
daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan
daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta
perimbangan keuangan pusat dan daerah;
3. Pemberian pertimbangan kepada DPR atas rancangan undangundang tentang
anggaran pendapatan dan belanja negara dan rancangan undang-undang yang
berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama; serta
4. Pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah,
pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan
APBN, pajak, pendidikan, dan agama.

Perlu dilakukan penguatan peran dan fungsi DPD dengan memberikan kewenangan yang
lebih guna mewujudkan demokrasi yang stabil dan berkualitas terutama mengenai fungsi
pokok DPD sebagai badan perwakilan seperti halnya dengan DPR.

Sumber Referensi:
Iskandar. (2020). Peran dan Fungsi DPD RI. Jurnal Serambi Akademica, 8(3), 436–442.
https://www.ojs.serambimekkah.ac.id/serambi-akademika/article/view/2220

Nirahua, S. E. M. (2011). Kedudukan dan Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah dalam


Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Jurnal Hukum, 18.
https://media.neliti.com/media/publications/84114-none-1a3babdf.pdf

TALAWE, G. (2017). Kedudukan Fungsi Dan Wewenang Dewan Perwakilan Daerah


Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
https://media.neliti.com/media/publications/212348-kedudukan-fungsi-dan-wewenang-
dewan-perw.pdf

Wardhani, E. C. (2021). Analisis Eksistensi Kewenangan Dewan Perwakilan


Daerahterhadap Amandemen Undang-Undang Dasar Republikindonesia 1945 Pasal
22d Dalam Perspektif Fiqh Siyasah [UIN RADEN FATAH PALEMBANG].
http://repository.radenfatah.ac.id/18233/

Anda mungkin juga menyukai