Anda di halaman 1dari 12

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BAHASA INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Materi Pembelajaran Bahasa


Indonesia MI/SD

Dosen Pengampu : Jupri, M.Pd.

Disusun oleh :

1. Devi Setio Rini 2011100028


2. Niken Amelya Utami 2011100114
3. Nurul Praptiwi 2011100128
4. Rahmatus Sya’diyah 2011100139
5. Rayhansyah 2011100405
6. Shintia Rahma 2011100269
7. Sri Ningsih 2011100170

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah tuhan semesta alam karena tanpa
rahmat dan kasih sayang-Nya, kami tak akan dapat menyelesaikan makalah kami
tepat pada waktunya. Dan tak lupa, sholawat serta salam semoga senantiasa
terlimpah kepada junjungan kita, nabi agung Muhammad SAW.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Pembelajaran Bahasa Indonesia MI/SD dengan judul makalah Peraturan Pemerintah
Tentang Bahasa Indonesia. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi yang
membaca yaitu dengan bertambahnya pengetahuan bagi kita.
Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Jupri, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah yang telah memberi kami kesempatan untuk memaparkan
materi ini serta telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Juga, kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan
makalah ini, kami mengucapkan terima kasih.
Kami menyadari sepenuhnya di dalam penulisan makalah ini banyak terdapat
kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran untuk
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
.

Bandar Lampung, 16 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................i


KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I ....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
C. Tujuan ............................................................................................................. 2
BAB II ...................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3
A. Peraturan Pemerintah Tentang Bahasa Indonesia .............................................. 3
B. Dasar Hukum Peraturan Pemerintah Tentang Bahasa Indonesia ........................ 4
C. Dampak Jika Tidak Ada Peraturan Pemerintah Tentang Bahasa Indonesia ........ 6
BAB III..................................................................................................................... 8
PENUTUP ................................................................................................................ 8
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009, terutama Pasal
41 ayat (1) mengamanahkan bahwa pemerintah wajib mengembangkan, membina,
dan melindungi bahasa dan sastra Indonesia agar tetap memenuhi kedudukan dan
fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sesuai dengan
perkembangan zaman. Terkait itu, usaha pembinaan bahasa Indonesia seperti
disinggung Pasal 41 ayat (1) tadi, dilakukan oleh Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa). Tulisan ini merefleksikan usaha-usaha
pembinaan bahasa Indonesia yang sudah atau sedang dilakukan oleh Badan Bahasa
saat ini, serta memproyeksikan usaha-usaha serupa di masa depan, terutama pasca-
terbitnya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2019 tentang
Penggunaan Bahasa Indonesia.
Sebagai lambang kebanggaan nasional bahasa Indonesia merupakan
ungkapan perwujudan sikap kita terhadap bahasa Indonesia dalam bentuk
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sikap positif atau negatif kita
terhadap bahasa Indonesia tergambar pada perilaku kita dalam memakai dan
memaknai berbahasa Indonesia. Keluhan yang terjadi jika penggunaan bahasa
Indonesia oleh masyarakat masih banyaknya ke kurang tepatan penggunaan bahasa
Indonesia tersebut, baik masyarakat umum, aparatur pemerintah, pejabat negara,
atau para elite, maka hal tersebut merupakan gambaran sikap dan rasa kebanggaan
atas bahasa Indonesia. Kepedulian, rasa memiliki, dan rasa bertangungjawab
merupakan faktor penentu atas sikap dan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia
tersebut.
Dengan demikian, dapat dikatakan kepedulian, rasa memiliki, dan rasa
bertanggung jawab terhadap bahasa Indonesia dan dalam berbahasa Indonesia sudah
dimiliki. Bahasa Indonesia sebagai wahana persatuan nasional, bahasa Indonesia

1
tidak hanya sebagai lambang persatuan nasional, tetapi bahasa Indonesia adalah
darah persatuan nasional kita. Bahasa Indonesialah yang menjalin dan menyatukan
masyarakat yang mendiami beribu-ribu pulau di nusantara ini. Bahasa Indonesia
yang menyatukan masyarakat yang berbeda-beda bahasa dan budaya senasib
sepenanggungan mulai zaman penjajahan, masa perjuangan kemerdekaan, sampai
sekarang terjalin karena bahasa Indonesia. Perhubungan antarbudaya dan
antardaerah yang berbeda-beda bahasa merupakan fungsi bahasa. Bahasa-bahasa
daerah dan budaya-budaya daerah merupakan kekayaan dan kekuatan nasional kita
diperlukan perekat sebagai budaya nasional, yaitu dengan bahasa Indonesia,
sehingga semua bentuk budaya nasional dari berbagai daerah bisa tampil dengan
menggunakan bahasa Indonesia agar dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat
Indonesia.
Pada pasal 36 dalam UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara adalah bahasa
Indonesia”. Kalimat itu menegaskan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional memiliki kedudukan yang sangat kuat, digunakan dalam urusan kenegaraan
dan urusan tata pemerintahan. Sebagai bahasa nasional maupun bahasa negara,
usaha pelestarian, pembinaan, dan mengembangkan bahasa Indonesia menjadi
tanggung jawab setiap warga negara Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1) Apa saja peraturan pemerintah tentang Bahasa Indonesia?
2) Apa dasar hukum peraturan pemerintah tentang Bahasa Indonesia?
3) Bagaimana dampak jika tidak ada peraturan pemerintah tentang bahasa
indonesia?

C. Tujuan
1) Mengetahui peraturan pemerintah tentang Bahasa Indonesia.
2) Mengetahui dasar hukum peraturan pemerintah tentang Bahasa Indonesia.
3) Mengetahui dampak jika tidak ada peraturan pemerintah tentang bahasa
Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peraturan Pemerintah Tentang Bahasa Indonesia


Dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2019 tentang
Penggunaan Bahasa Indonesia yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo
(Jokowi) pada 30 September 2019 lalu disebutkan, Bahasa Indonesia wajib
digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan nasional dalam seluruh
jenjang pendidikan. Bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, pendidikan agama, dan mata pelajaran terkait
dengan pendidikan kewarganegaraan pada lembaga pendidikan asing atau satuan
pendidikan khusus,” bunyi Pasal 24 ayat (2) Perpres ini. Perpres ini juga
menyebutkan, Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pelayanan administrasi
publik di instansi pemerintahan, paling sedikit digunakan dalam: a. komunikasi
antara penyelenggara dan penerima layanan publik; b. standar pelayanan publik; c.
maklumat pelayanan; dan d. sistem infomasi pelayanan.
Dalam hal diperlukan untuk mempermudah pemahaman masyarakat
penerima layanan publik, menurut Perpres ini, pelayanan administrasi publik di
instansi pemerintahan dapat menggunakan Bahasa Daerah dan/atau Bahasa Asing
sebagai padanan atau terjemahan Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia, menurut
Perpres ini, wajib digunakan dalam nota kesepahaman atau perjanjian yang
melibatkan lembaga negara, instansi pemerintah Republik Indonesia, lembaga
swasta Indonesia, atau perseorangan warga negara Indonesia.
Nota kesepahaman atau perjanjian yang melibatkan pihak asing ditulis juga
dalam bahasa nasional pihak asing tersebut dan/atau bahasa Inggris, yang digunakan
sebagai padanan atau terjemahan Bahasa Indonesia untuk menyamakan pemahaman
nota kesepahaman atau perjanjian dengan pihak asing,” bunyi Pasal 26 ayat (3)
Perpres ini. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran terhadap padanan atau

3
terjemahan sebagaimana dimaksud, menurut Perpres ini, yang digunakan ialah
bahasa yang disepakati dalam nota kesepahaman atau perjanjian.
Menurut Perpres, Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam forum yang
bersifat nasional atau forum yang bersifat internasional di Indonesia, yang
diselenggarakan oleh instansi pemerintah dan/atau masyarakat, baik dengan
dukungan maupun tanpa dukungan pihak asing. Dalam forum yang bersifat
internasional sebagaimana dimaksud, menurut Perpres ini, warga negara asing dapat
menggunakan Bahasa Asing dan penyelenggara wajib menyediakan terjemahannya
dalam Bahasa Indonesia. Dalam kegiatan berbicara tidak hanya suara yang dapat
didengar secara lisan oleh penyimak tetapi dapat pula dilihat penyimak gerakan-
gerakan atau mimik si pembicara yang menunjang pokok pembicaraan, sehingga
yang diutarakan pembicara dapat dipahami pendengar/penyimak. Pemahaman
penyimak tentang sesuatu yang dibicarakan merupakan hal yang sangat diperlukan,
karena hal tersebut dapat menimbulkan hubungan timbal balik antara pembicara
dengan penyimak.

B. Dasar Hukum Peraturan Pemerintah Tentang Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dan bahasa Negara berdasarkan
Undang-Undang Nomor 24 tahun 2009 yang khusus tentang bahasa termuat dalam
uraian dan analisis berikut ini :
-Pasal 26 Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam peraturan perundang undangan.
Peraturan perundang-undangan telah menggunakan bahasa Indonesia. Adapun
penggunaan bahasa Indonesia dalam peraturan perundang-undangan masih ada yang
belum baku karena karena bahasa Peraturan perundang-undangan merupakan
terjemahan dari bahasa Belanda.
-Pasal 27 Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam dokumen resmi negara.
Penggunaan bahasa Indonesia pada dokumen resmi negara telah menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan EYD.

4
-Pasal 28 Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pidato resmi Presiden, Wakil
Presiden, dan pejabat negara yang lain yang disampaikan di dalam atau di luar negeri.
Pidato resmi belum bisa menggunakan bahasa Indonesia sepenuhnya karena
pidato resmi digunakan di dalam dan di luar negeri. Bahasa Indonesia belum
menjadi suatu bahasa internasional maka pidato resmi menggunakan bahasa yang
bisa dimengerti masyarakat internasional dan untuk menghindari kesalahan dalam
berkomunikasi dalam skala internasional.
-Pasal 29 (1) Bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar dalam
pendidikan nasional. (2) Bahasa pengantar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat menggunakan bahasa asing untuk tujuan yang mendukung kemampuan
berbahasa asing peserta didik. (3) Penggunaan Bahasa Indonesia sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk satuan pendidikan asing atau satuan
pendidikan khusus yang mendidik warga negara asing. Pada saat ini peraturan
penggunaan bahasa Indonesia sebagai pengantar pendidikan sudah dilaksanakan
oleh semua pengajar. Pada pasal ini juga dituntut dalam pendidikan untuk
menggunakan bahasa khusus seperti menggunakan bahasa daerah untuk
melestarikan kebudayaan Inonesia yang kaya bahasa ini.Sekarang sudah terlaksana
walaupun pelaksanaannya belum sempurna

-Pasal 30 Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pelayanan administrasi publik


di instansi pemerintahan. Pada saat ini pelayan publik sudah menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Bahasa Indonesia ini menjadi sebagai salah satu
untuk memberikan kepuasan masyarakat terhadap publik. Jika dalam pelayanan
publik tidak menggunakan bahasa Indonesia, maka dapat mengakibatkan bahasa
Indonesia kehilangan kedudukannya. Pada saat sekarang mulai tampak adanya
indikasi ke arah bahasa yang kebarat-baratan. Dimulai dengan adanya
kecenderungan penamaan setiap perusahaan, reklame, tempat hiburan, tempat
perbelanjaan, film, gedung, dan masih banyak lagi dalam bahasa asing.

5
-Pasal 31 (1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota kesepahaman atau
perjanjian yang melibatkan lembaga negara, instansi pemerintah Republik Indonesia,
lembaga swasta Indonesia atau perseorangan warga negara Indonesia. (2) Nota
kesepahaman atau perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang melibatkan
pihak asing ditulis juga dalam bahasa nasional pihak asing tersebut dan/atau bahasa
Inggris.
Perjanjian yang dilakukan di Indonesia telah menggunakan bahasa Indonesia
yang baik, akan tetapi perjanjian yang dibuat di luar negeri maka Indonesia
menghargai penggunaan bahasa yang ada di negara tersebut. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pimpinan dalam suatu pemerintahan memengaruhi penggunaan
bahasa pada bawahannya. Bahasa yang digunakan seseorang menunjukkan
pandangan mereka tentang jati dirinya dan orang akan menilai tentang jati dirinya.

C. Dampak Jika Tidak Ada Peraturan Pemerintah Tentang Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia sebagai lambang persatuan nasional. Pada pasal 36 dalam
UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara adalah bahasa Indonesia”. Kalimat itu
menegaskan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional memiliki kedudukan
yang sangat kuat, digunakan dalam urusan kenegaraan dan urusan tata pemerintahan.
Sebagai bahasa nasional maupun bahasa negara, usaha pelestarian, pembinaan, dan
mengembangkan bahasa Indonesia negara Indonesia. Jika dalam pelayanan publik
tidak ada peraturan pemerintah dalam menggunakan bahasa Indonesia sangat
berdampak bagi negara yaitu antara lain: masyarakat banyak melakukan kesalahan
dalam berbahasa Indonesia, tidak adanya rasa nasionalisme, masyarakat dengan
banyak suku dan budaya akan merasakan kesulitan dalam berkomunikasi , hilangnya
identitas negara dan dapat mengakibatkan bahasa Indonesia kehilangan
kedudukannya.

6
Peran undang-undang nomor 24 tahun 2009 tentang bahasa terhadap
penggunaan bahasa Indonesia diantaranya sebagai dasar hukum penggunaan bahasa
Indonesia. Oleh karena itu, peran undang-undang tersebut dapat memberikan penguat
di dalam masyarakat bahasa Indonesia di tengah pengaruh global yang masuk ke
dalam masyarakat bahasa Indonesia di Indonesia. Masyarakat Indonesia harus
menanamkan fungsi bahasa Indonesia yang sesuai dengan UU No. 24 tahun 2009
dalam kehidupan sehari-hari terutama pada kegiatan formal walaupun belum
seutuhnya. Dengan peraturan pemerintah berkerja sama dan komitmen yang kuat
dari pemangku kepentingan di negeri ini, maka bahasa Indonesia sebagai
nasionalisme bangsa menjadi lebih kuat dan lebih berwibawa. Oleh karena itu,
pengembangan bahasa Indonesia yang baik dan benar seyogyanya mendapat
perhatian dan penanganan secara sungguh-sungguh.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagai lambang kebanggan nasional bahasa Indonesia telah mengungkapkan
dari berbagai segi perwujudan terhadap bahasa Indonesia dalam bentuk menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kepedulian, merasa memiliki, dan rasa
bertanggung jawab terhadap bahasa Indonesia dan dalam berbahasa Indonesia sudah
dimiliki. Peran undang-undang nomor 24 tahun 2009 tentang bahasa terhadap
penggunaan bahasa Indonesia diantaranya sebagai dasar hukum penggunaan bahasa
Indonesia. Oleh karena itu, peran undang-undang tersebut dapat memberikan penguat
di dalam masyarakat Indonesia di tengah pengaruh global yang masuk ke dalam
masyarakat. Masyarakat Indonesia sudah menanamkan fungsi bahasa Indonesia yang
sesuai dengan UU No. 24 tahun 2009 dalam kehidupan sehari-hari terutama pada
kegiatan formal walaupun belum seutuhnya.
Sampai saat ini bahasa Indonesia masih menjadi bahasa nasional bangsa.
Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional bangsa dan negara belum
pernah menjadi sumber permasalahan oleh bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia tetap
dapat menempatkan dirinya sebagai sarana komunikasi yang efektif, berdampingan
dan bersama-sama dengan bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia. Hal ini yang
menjadikan bahasa Indonesia sebagai sarana pertahanan bangsa dari ancaman
disintegrasi.

B. Saran
Sebagai warga Negara Republik Indonesia, kita harus menjunjung tinggi
bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia. Yaitu dengan cara menggunakan bahasa
indonesia dengan baik dan benar, mempelajari ejaan dalam bahasa, dan selalu
menjunjung tinggi bahasa Indonesia.

8
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Z. (2018). “Undang-Undang Bahasa”: Sebuah instrumen bagi pembinaan


bahasa dalam era globalisasi. Pujangga, 3(2), 1-24.

Rahayu, A. P. (2015). Menumbuhkan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
pendidikan dan pengajaran. Jurnal Paradigma, 2(1-15.

Neneng Wahyuni (2018). Analisis Dasar hukum bahasa Indonesia Sebagai Bahasa
Nasional. Bumi Aksara, Jakarta

Soeparno, S., Sudaryanto, S., Hermanto, H., & Wijayanti, D. (2019b). Kajian ilmiah
bahasa Indonesia (KIBI) 1. Yogyakarta: Samudra Biru.

Departemen Pendidikan Nasional, 2009, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009


Tentang Pengaturan Bahasa, Depdiknas, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai