Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Selama kita sering melihat dan menerima surat, baik surat pribadi

maupun surat resmi. Surat-surat tersebut dapat berfungsi sebagai alat

komunikasi tulis yang paling efisien, efektif, ekonomis, dan praktis. Akan

tetapi, ketepatan dalam penulisan surat baik dari segi bentuk maupun dari

segi redaksi sering diabaikan. Seakan-akan masalah ketepatan tersebut

dianggap tidak perlu diperhatikan, yang lebih menyedihkan lagi hal itu

terjadi pada kita sebagai mahasiswa yang mengambil Program Pendidikan.

Atas dasar itulah, penulis merasa perlu melakukan analisis terhadap

penulisan surat agar ketepatan penulisan surat tidak terabaikan karena

ketepatan tersebut merupakan syarat yang pertama dan paling utama untuk

dapat menulis surat yang baik.

1.2. Perumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam analisis ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

a. kesalahan penulisan surat dilihat dari segi bentuk;

b. kesalahan penulisan surat dilihat dari segi redaksi.

1
1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud

Penyusunan analisis ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu

tugas mata kuliah Bahasa Indonesia untuk Karya Ilmiah di Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Garut. Selain itu, penyusunan

analisis ini dimaksudkan untuk dapat memperoleh tambahan

pengetahuan.

Tujuan

Penyusunan analisis ini memiliki beberapa tujuan, di antaranya:

a. untuk mengetahui kesalahan dalam penulisan surat dilihat dari

segi bentuk;

b. untuk mengetahui kesalahan dalam penulisan surat dilihat tdari

segi redaksi.

1.4. Manfaat Analisis

Penyusunan analisis ini memiliki beberapa manfaat di antaranya:

a. dengan mengetahui kesalahan penulisan surat dari segi bentuk, maka

pemilihan dan penggunaan bentuk surat yang tepat dapat lebih

diperhitungkan.

b. Dengan mengetahui kesalahan penulisan surat dari segi redaksi, maka

ketepatan redaksi dalam penulisan surat dapat lebih ditingkatkan.

2
1.5. Metode Analisis

Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk

mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan); cara kerja bersistem untuk

memudahkan pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 2000).

Metode yang digunakan dalam penyusunan analisis ini adalah studi

kepustakaan, yaitu suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara

membaca dari sumber bacaan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Surat Resmi

Disebut juga dengan surat dinas, yaitu media komunikasi dalam bentuk

tulisan yang digunakan dalam situasi formal/ resmi dan dibuat sesuai dengan

aturan-aturan tertentu yang sudah ada. Digunakan oleh perusahaan, perorangan,

organisasi, maupun instansi baik itu perusahaan milik pemerintah maupun swasta.

Penggunaannya tidak digunakan semata-mata untuk kepentingan pribadi

(individu), tetapi untuk kepentingan dari sebuah organisasi maupun instansi. Itu

disebabkan karena dibuat tidak secara asal-asalan serta mengikuti aturan-aturan

tertentu. Contohnya adalah undangan pernikahan.

2.2. Menganalisis Surat

Surat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas manusia pada

zaman modern ini. Hal ini terlihat dari munculnya berbagai perusahaan jasa yang

mengelola pengiriman surat dan barang, baik yang dibina oleh pemerintah

maupun oleh badan swasta. Surat memiliki peranan yang sangat penting dalam

urusan-urusan kedinasan, denyut kehidupan sebuah instansi tidak bisa lepas dari

yang namanya

Alat komunikasi dewasa ini secara umum berkembang dengan pesat, antara

lain seperti telepon jarak jauh, radio, televisi, teleks, dan sebagainya. Namun

peran surat tidaklah menjadi semakin kecil. Hal ini disebabkan surat memiliki

4
kelebihan tersendiri dibandingkan dengan alat komunikasi yang lain. Kelebihan

itu terletak pada sifat surat yang merupakan bukti “hitam di atas putih” dan

pedoman kerja.

Surat menjadi media komunikasi yang diperhatikan dalam banyak hal. Ini

tampak dari banyaknya buku yang berhubungan surat-menyurat yang telah

diterbitkan. Hanya saja, masih ada aspek yang terlewatkan. Dari berbagai buku

yang telah diterbitkan, yang sering dibahas yaitu tentang format dan jenis surat,

tetapi masalah penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan penggunaan

bahasa surat tidak diperhatikan. Padahal penggunaan aspek kebahasaan dalam

surat-menyurat merupakan aspek yang sangat penting.

Bahasa tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi, tetapi juga

merupakan duta organisasi. Penggunaan bahasa yang cermat dan efektif dapat

menyampaikan pikiran, pendapat, dan gagasan atau informasi yang tepat sehingga

tujuan menulis surat dapat tercapai.

Menurut Finoza (1991:6) masih banyak kesalahan yang terjadi pada

penulisan surat. Kesalahan yang mewarnai surat-surat, baik pada instansi

pemerintah maupun lembaga sosial dan perusahaan-perusahaan , sudah menjadi

“penyakit administrasi” pada lembaga-lembaga tersebut.

Selanjutnya menurut (Harijaty dalam Wasila, 2004:2) hal tersebut disebabkan,

antara lain: Kecenderungan meniru surat yang telah ada, pengaruh bahasa tutur

5
atau bahasa daerah, tidak mengetahui kata yang benar.

Kenyataan-kenyataan yang telah disebutkan oleh Harijaty sebenarnya tidak perlu

terjadi sebab telah banyak bahan yang dapat menuntun untuk menggunakan

bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam penulisan surat-menyurat, seperti

“Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan” oleh

Depdikbud, “Dasar-dasar Bahasa Indonesia Baku” oleh Suryaman, “Bahasa

Surat” oleh Pusat Bahasa, dan berbagai buku penuntun surat-menyurat yang

terdapat di pasar dan toko-toko buku. Kegiatan pelatihan serta penataran atau

penyuluhan tentang surat-surat yang dikeluarkan oleh berbagai instansi masih

sering mengandung kesalahan berbahasa baik dalam hubungan dengan isi surat

maupun bahasa suratnya.

Surat yang dikeluarkan oleh instansi resmi wajib memperhatikan unsur-unsur

di atas, maka surat-menyurat di instansi resmi tersebut digolongkan ke dalam

media komunikasi resmi. Hal tersebut berarti keresmian menandai pula

komunikasi tersebut. Dengan demikian, bahasa yang digunakan adalah bahasa

Indonesia ragam resmi.

6
2.3. Analisis Surat

Kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam surat pemberitahuan tersebut dapat

dianalisa sebagai berikut:

1. Dilihat dari segi bentuk

Bentuk surat pemberitahuan tersebut termasuk ke dalam bentuk setengah lurus

(semi block type).

- Ketua Pelaksana dan kepala Sekolah SMK Kesehatan peletakannya kurang tepat,

seharusnya digeser lagi ke sebelah kiri.

2. Diliat dari segi redaksi penulisan

Jika dilihat dari segi redaksi penulisan, kesalahan yang terdapat dalam surat

tersebut adalah sebagai berikut:

- Pada surat ini lampiran dicantumkan, seharusnya dihilangkan karena tidak ada

yang dilampirkan.

- Pada penulisan Kepada, Yth.Orang tua/wali murid terdapat kesalahan yaitu

pemberian tanda koma setelah kata kepada seharusnya, Kepada Yth. Orang

tua/wali murid

- Pada penulisan kata Di - tempat terdapat kesalahan seharusnya, kata DI -

tempat menggunakan huruf kecil dan tidak menggunakan tanda -. Penulisan yang

benar adalah di tempat.

7
3. Pada bagian isi surat

- Pada perincian tentang tanggal pelaksanaan, tanggal : 13 s/d 14 Juni 2015

seharusnya tanggal : 13 s.d 14 Juni 2015

- Waktu ditulis pukul : 07:00 - selesai seharusnya, waktu : 07:00 - 16:00 ( waktu

berakhirnya ditentukan).

- Pada bagian penutup penulisan kata di-Tempat terdapat kesalahan seharusnya,

di tempat tanpa menggunakan tanda -.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Surat adalah alat komunikasi tulis yang paling efisien, efektif, ekonomis, dan

praktis. Keteoatan dalam penulisan sangatlah penting karena ketepatan adalah

syarat yang pertama dan paling utama dalam penulisan surat yang baik, khususnya

dalam surat resmi.

Ketetapan penulisan surat dapat dilihat dari segi bentuk dan redaksi penulisan.

Melalui analisis ini mudah-mudahan kita dapat lebih memperhatikan ketepatan

penulisan surat sehingga dapat menulis surat dengan baik dan tepat.

3.2 Saran

- Mengingat betapa pentingnya analisis ini bagi kita, maka penulis memberikan

saran di antaranya:

- Jangan menganggap remeh terhadap ketepatan penulisan surat, tetapi sedapat

mungkn kita harus memperhatikan dan menerapkan ketepatan tersebut dalam

setiap penulisan surat sehingga kita dapat lebih mengakui dan memperhatikan

keharusan penerapannya.

- Bagi kita sebagai Mahasiswa, biasakanlah menulis surat dengan memperhatikan

ketepatannya karena dengan ketepatan tersebut kita dapat memperoleh manfaat

yang sangat banyak.

9
DAFTAR PUSTAKA

Solchan, TW, Drs. 1994. Surat Menyurat Resmi Bahasa Indonesia. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sugono, Dendy. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Diambil tanggal 20 oktober 2016, http://risnahamsa.blogspot.co.id/2010/10.html

10

Anda mungkin juga menyukai