Anda di halaman 1dari 32

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT

MENYURAT

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Semester Gasal Tahun Akademik 2018/2019

Disusun oleh:

NAMA : DAMAR DWIYANTO

NIM : 1652500321

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BUDI LUHUR

JAKARTA

2018
2
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan judul
“PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT MENYURAT“.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas akhir semester mata
kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Budi Luhur Jakarta.

Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah penulis menyampaikan rasa


hormat dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus
ikhlas telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam
menyelesaikan penulisan makalah ini, terutama kepada:

Supriyadi, S.Pd., M.Pd. Selaku Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia


Universitas Budi Luhur.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik


bentuk, isi, maupun teknik penyajiannya. Oleh sebab itu, kritikan yang
bersifat membangun dari berbagai pihak penulis terima dengan tangan
terbuka dan sangat diharapkan. Semoga kehadiran makalah ini memenuhi
sasarannya.

Jakarta, 22 Oktober 2018

Penulis,

DAMAR DWIYANTO

3
DAFTAR ISI

Kata Pengatar………..………..………..………..………..………..………… ii

Daftar Isi……………………..………..………..………..………..………..…. iii

Bab I : Pendahuluan

1.1. Latar Belakang……………………………………………………. 4

1.2. Rumusan Masalah……………………………………………….. 4

1.3. Tujuan Penulisan………………………………………………… 5

1.4. Manfaat Penulisan……………………………………………….. 5

Bab II : Landasan Teori

2.1. Pengertian dan Fungsi Surat……………………………………. 6

2.2. Jenis Surat………………………………………………………… 6

2.3. Bentuk Surat……………………………………………………… 8

2.4. Syarat dan Ciri Surat yang Baik………………………………… 9

2.5. Bahasa Surat……………………………………………………... 9

Bab III : Pembahasan………………………………………………………...12

Bab IV : Penutup……………………………………………………………. 30

4.1. Kesimpulan……………………………………………………… 30

4.2. Saran…………………………………………………………….. 30

4
Daftar Pustaka………………………………………………………………..
31BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penelitian mengenai surat-menyurat baik pada instansi pemerintah


ataupun dunia bisnis, ternyata masih banyak kesalahan dalama penulisan
surat.

Sumber kesalahan tersebut biasanya terletak pada menulis surat yang


baik tidak memiliki tempat dalam kehidupan keluarga, tidak ada
pengrahan dan pengendalian cara menyusun surat yang baik, dan
masyarakat sendiri terlalu mudah memaafkan kesalahan dan
keberadaban dalam menulis surat. Ini berakibat tidak merasa dilecut untuk
memperbaikinya.

Surat adalah alat untuk menyampaikan suatu maksud secara tertulis ke


pohak lain, atau salahs satu kegiatan berbahasa yang dilakukan dalam
komunikasi tertulis. Yang tersangkut dalam kegiatan surat – menyuratd
dapat perorangan atau kelompok. Disamping itu penulis dalam
mengemukakan maksudnya harus memperhatikan sifat surat yang
dibuatnya, dan kedudukan penulis sendiri dan tingkat pembaca surat.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan di bahas pada makalah ini, antara
lain:

1. Bagaimana menulis surat yang baik?


2. Apa saja macam-macam surat?

1
1

Bagaimana kerangka surat yang benar?1.3. Tujuan Penulisan

Mengusahakan agar kekurangan dan kelemahan surat menyurat tidak


terjadi, dan bagaimana pengelolaannya sehingga dapat menghasilkan
surat-menyurat yang baik, efisien dan efektif.

1.4. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan ini adalah:

1. Mahasiswa dapat memahami tentang cara menulis surta


yang baik dan benar.
2. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam surat.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian dan Fungsi Surat

Surat adalah satu sarana untuk menyampaikan pernyataan atau informasi


secara tertulis dari pihak yang satu kepada pihak yang lain. Informasi
dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan,
laporan dan sebagainya. Surat dapat merupakan bukti “hitam di atas
putih”, lagi pula surat dapat menyimpan rahasia dan biaya pembuatan dan
mengirimannya relative murah. Orang juga menganggap surat sebagai
utusan atau duta organisasi atau instansi dari pengiriman surat. Surat
dipandang sebagai citra, cermin mentalitas, jiwa serta suatu petunjuk
kondisi intern organisasi yang bersangkutan.

Misal : Surat Keterangan Jalan

2.2. Jenis Surat

Surat dapat digolongkan sebagai berikut :

2.2.1. Menurut isi dan pengirimnya

a. Surat resmi (dinas pemerintah)

b. Surat niaga

c. Surat pribadi

2
1

2.2.2. Menurut maksud dan tujuannya

a. Surat pemberitahuan

b. Surat keputusan

c. Surat perintah

d. Surat permintaan atau permohonan

e. Surat peringatan

f. Surat pengadilan

g. Surat penawaran

h. Surat perjanjian

i. Surat pesanan

j. Surat laporan

k. Surat pengantar atau pengantar jalan

l. Surat lamaran pekerjaan

m. Surat penegasan

n. Surat penuntutan (klaim)

2.2.3. Menurut wujud bentuk surat

a. Kartu pos

b. Warkat pos

c. Surat bersampul
2

d. Nota atau memo

e. Telegram dan teleks

2.2.4. Menurut jaminan

a. Surat sangat rahasia

b. Surat rahasia

c. Surat konfidential

d. Surat biasa

2.2.5. Berdaasarkan urgensi penyelesaiannya

a. Surat kilat khusus

b. Surat amat segera/kilat

c. Surat biasa

2.3. Bentuk Surat

Yang dimaksud bentuk surat ialah tata letak atau posisi tertentu sesuai
dengan fungsi dan perannya, terutama sebagai petunjuk atau identifikasi
memproses surat tersebut. Pada dasarnya ada 2 bentuk surat yang dapat
dibedakan secara tajam yaitu bentuk lurus atau bentuk balok (block style)
dan bentuk lekuk atau bergigi (indented style). Bentuk-bentuk surat
tersebut sebenarnya adalah model/bentuk surat Eropa dan Amerika.
3

2.4. Syarat dan Ciri Surat yang Baik

Untuk mampu menyusun surat yang baik, menarik dan modern penulis
harus menguasai syarat dan ciri surat yang baik. Sedangkan syarat
tersebut ialah :

a. Penulis harus memahami bentuk surat yang digunakan

b. Dalam menulis surat penulis hendaknya bersikap seolah-olah ia sedang


berbicara dengan orang yang dituju, usahakan tidak menyinggung atau
merendahkan pembaca

c. Surat tidak perlu panjang dan bertele-tele.

2.5. Bahasa Surat

2.5.1. Surat Sebagai Karangan

Surat sebagai karangan harus pula memenuhi berbagai ketentuan


mengenai penyusunan karangan atau komposisi misalnya ketentuan
tentang tema, tata bahasa, kalimat alinea, gaya bahasa, tujuan komposisi
dan penggunaan tanda baca (pungtuasi).

2.5.2. Tema Surat

Pengertian tema khususnya dalam surat-menyurat, dapat dilihat dari 2


sudut, yaitu sudut surat yang telah selesai dan dari sudut proses
penyusunan. Tema surat adalah rumusan dari topic pokok bahasan surat
yang akan disusun.

2.5.3. Kalimat

Kalimat harus jelas dan efektif, apabila pembaca surat hanya sekali baca,
langsung bias menangkap isinya tanpa ada keragu-raguan. Ciri kalimat
4

yang baik ialah bila kalimat itu telah memperlihatkan kesatuan gagasan
dan mengandung satu ide pokok.

2.5.4. Alinea

Adalah suatu kesatuan pikiran yang merupakan himpunan dari kalimat-


kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah
gagasan.

2.5.5. Gaya Bahasa

Ialah cara yang dipergunakan seseorang untuk melahirkan pikiran dan


perasaannya ke dalam sebuah karangan. Cara pengungkapannya (gaya
bahasa) misalnya :

a. Eufemisme, yaitu ungkapan pelembut, pernyataan secara halus.


Misalnya “Ia kurang ingatan” artinya gila.

b. Pleonasme, yaitu pernyataan yang bermaksud menegaskan. Misalnya


“Dengan mata kepala sendiri” artinya melihat langsung.

c. Sinisme, yaitu sindiran. Misalnya “otak udang” artinya sangat bodoh.

d. Sarkasme, yaitu sindiran atau ejekan dengan perasaan lucu. Misalnya


“bajunya tertawa” artinya bajunya robek.

e. Ironi, yaitu sindiran halus tapi cukup menyinggung perasaan orang yang
dituju. Misalnya “sopan benar sapamu” padahal yang dimaksud adalah
urang ajar.

Gaya bahasa eufemisme boleh dipakai asal tidak terlalu mengolok.


Sedangkan gaya bahaasa berulang sebaiknya dihindari agar tidak
membosankan.

2.5.6. Ejaan dan Pungtuasi


5

Penyusunan dan penulisan surat juga harus memperhatikan ketentuan-


ketentuan mengenai ejaan dan penggunaan tanda baca seperti yang
digariskan dalam Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. (SK Menteri PDK tanggal 27 Agustus ’75 no.
0196/U/1975). Kriteria mengenai ejaan yang perlu diperhatikan :

a. Pemakaian huruf besar yang betul dan tepat

b. Penulisan kata turunan dan tepat

c. Penulisan kata ulang yang betul dan tepat

d. Penulis gabungan kata yang betul dan tepat

e. Penulisan kata ganti yang betul dan tepat

f. Penulisan kata depan yang betul dan tepat

g. Penulisan unsur serapan yang betul dan tepat

2.5.7. Bahasa Surat

Bahasa surat sebagai alat komuniskasi secara tertulis adalah relative


singkat. Sebelum menyusun surat harus mempertimbangkan baik-baik
susunan kalimat, dilihat kata beserta artinya.

Nada surat harus simpatik, sopan, luwes, tapi lugas. Penulis semestinya
menghindari pemakainan kata yang kurang tepat yang bermakna ganda
dan teratur yang dapat menyinggung perasaan penerima surat.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Redaksi Surat

Redaksi surat yaitu susunan kaimat secara sistematis dan kronologis


menurut isinya dan tata bahasa seta bagian dari surat. Bagian-bagian
surat dapat disebut juga redaksi surat. Bagian-bagian surat yang lengkap
yaitu terdiri dari :

3.1.1. Kepala Surat

Setiap instansi pemerintah maupun swasta dan badan organisasi lainnya


pada surat tercantum Kelapa Surat (Kop Surat). Pada umumnya kepala
surat sudah dicetak, kecuali bila belum tersedia sehingga harus dibuat
sendiri dengan cara diketik.

Guna kepala surat :

a. Untuk mengetahui nama dan alamat dari suatu instansi (Pengirim


Surat)

b. Sebagai identitas dari instansi

c. Sebagai lambing dari suatu organisasi

d. Sebagai alat promosi

Bagian kepala surat :

a. Nama instansi

b. Alamat lengkap

12
2

c. Nomor telepon, teleks, P.O. Box

d. Alamat kawat dan Cable Address

e. Nama kantor cabang bila ada

f. Nama banker

g. Mencantumkan jenis aktivitas

h. symbol

3.1.2. Tanggal Surat

Setiap surat hendaknya selalu diberi tanggal untuk mempermudah


penunjukan waktu. Dalam penulisannya tidak boleh disingkat dan
penulisan bulan tidak boleh memakai angka.

3.1.3. Nomor Surat

Nomor surat dipakai untuk surat-surat dalam hubungan dinas(resmi)


berupa nomor verbal. Guna nomor surat :

a. Mempermudah mencari surat kembali sewaktu akan dibutuhkan

b. Mempermudah penunjukan dalam suratnya

c. Mempermudah penyimpanan/mengagendakan

d. Mengetahui jumlah surat yang telah dibuat

3.1.4. Lampiran

Cara penulisan lampiran untuk surat-surat niaga akan sangat berlainan


dengan surat resmi DInas Pemerintah. Untuk mempermudah cara
penulisan lampiran pada surat niaga yaitu di bawah sejajar dengan nama
3

jabatan, sedangkan untuk surat resmi Dinas Pemerintahan harus sesudah


penulisan Nomor Surat. Penulisan lampiran untuk surat niaga ada
disebelah bawah kiri sedangkan surat resmi di bawah nomor surat.

3.1.5. Perihal atau Hal

Perihal atau hal adalah sebagai petunjuk mengenai pokok isi surat.
Gunanya untuk :

a. menyimpukan pokok isi surat

b. mempermudah penerimaan surat dalam membahas masalah

cara penulisan perihal dapat dibedakan untuk masing-masing bentuk


surat:

1) Surat Resmi Dinas Pemerintah

Nomor : 675/DB-C-2/76

Lampiran : 1(satu) berkas

Perihal : Permohonan bekerja di Indonesia lulusan


lembaga pendidikan dari luar negeri

2) Surat Niaga

Hal : Permohonan izin untuk mendirikan pabrik batu battery yang


berlokasi di daerah di Ciawi Bogor.

3.1.6. Alamat Surat

Bila disebutkan nama harus memakai sebutan Sdr., Bp., Tuan., Ny., atau
Nn., tetapi bila disebutkan nama jabatannya, maka tidak perlu memakai
4

sebutan. Alamat surat hendaknya jelas, mengikuti petunjuk yang diberikan


oleh dinas pos.

a. Kepada perorangan

Kepada Yth.

Sdr. Drs. Supriadi

Jl. Tamrin Sari No. 89 B

Bandung

b. Kepada Direktur

Kepada Yth.

Direktur PT. SUMBER REZEKI

Jl. Gadjah Mada No. 109 H

Jakarta

c. Kepada Pejabat

Kepada Yth.

Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Jl. Senayan

Jakarta
5

d. Kepada Perusahaan

Kepada

Unilever Indonesia

Jl. Medan Merdeka Barat No.1

Jakarta

3.1.7. Pembuka Surat

Pembuka surat atau salutation berfungsi sebagai pembuka kaliamat agar


dirasa tidak janggal

3.1.8. Pembuka Kata

Berguna untuk mengantarkan ke isi surat yang sesungguhnya agar


diketahui alas an menbuat surat tersebut, sehingga yang membaca surat
tidak merasa heran.

3.1.9. Isi Surat

Merupakan uraian dari maksud pembuatan surat, serta hal-hal yang ingin
disampaikan.

3.1.10. Penutup Kata

Disebut juga penutup kalimat dan biasanya bersifat sebagai ucapan


terima kasih, pengharapan, penegasan, dan pengarahan.
6

3.1.11. Penutup Surat

Sebagai tanda bahwa surat itu sudah berakhir.

3.1.12. Nama Perusahaan

Nama perusahaan perlu dicantumkan apabila stempel yang digunakan


berbentuk bulat, tetapi tidak perku jika stempel berbentuk blok.

3.1.13. Nama Terang

Nama terang berguna untuk mengetahui saiapa orang yang


menandatangani surat tersebut.

3.1.14. Nama Jabatan

Perlu dicantumkan agar mengetahui siapa yang mengirimka surat tersebut


dan siapa yang berhak atas surat yang dibuatnya.

3.1.15. Tembusan – Tindakan = c.c. = carbon copy

Apabila surat tersebut dikrimkan kepada pihak lain yang ada


hubungannya (secara teknis) dengan surat ini.

3.1.16. Singkatan (initial)

Hanya dipakai dalam surat niaga saja, sedangkan untuk surat resmi hany
ada tanda tangan pengonsep surat tersebut berupa singkatan nama(huruf
depan) dari yang mengonsep surat.
7

3.1.17. Tanda Tangan

Terdiri dari salam penutup, nama instansi, tanda tangan, nama terang dan
posisi jabatan.

Hormat kami,

PT. SUMBER REZKI

[ditandatangani]

Syamsudin

Direktur

3.2. Bentuk Surat

a. Model balok penuh (Model Lurus Penuh)

b. Model balok (Model lurus)

c. Model setengah balok (semi block style)

d. Model alamat bergerigi (indented style)

e. Model paragraph menggantung

f. Model surat resmi pemerintah

g. Model lama

h. Model baru
8

3.3. Surat Resmi Dinas Pemerintahan

Surat resmi pemerintahan merupakan salah satu jenis surat untuk


menyampaikan informasi dimana surat tersebut digunakan untuk
kepentingan resmi suatu instansi pemerintahan. Untuk diketahui bahwa
surat resmi dinas pemerintahan digunakan untuk berbagai kepentingan
pemerintah yang bersifat resmi. Contoh Surat Resmi Dinas Pemerintahan:

Badan Kepegawaian Daerah

Pemerintah Kota Bukit Barisan Indah

Jalan Sumpah Pemuda, No 3, Tanjung Ujung, Bukit Barisan Indah

No telp : 123456789

16 Agustus 2015

No : 123/23/2015

Perihal : Pemberitahuan

Lampiran : -

Kepada Yth.

Seluruh Pegawai Negeri Sipil

di pemerintah daerah

Dengan hormat,

Sehubungan dengan dilaksanakannya perayaan hari ulang tahun


kemerdekaan Indonesia yang ke – 70 tahun, maka Bapak Walikota akan
mengadakan upacara bendera, yang akan dilaksanakan pada :
9

hari/tanggal : 17 agustus 1945

tempat : Lapangan Merdeka

jam : 08. 00 Wib

Maka seluruh pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah daerah


diwajibkan untuk melaksanakan upacara bendera ini dengan menggunkan
seragam korpri.

Demikianlah surat pemberitahuan ini, atas perhatiannya kami ucapkan


terimakasih.

Kepala Kepegawaian
Daerah

Dr. Amir Sarifudin, S. Pd

NIP. 98765432110191

3.4. Surat Undangan

Surat undangan adalah surat pemberitahuan yang dikirim kepada pihak


lain agar pihak lain yang dimaksud datang pada waktu, tempat, acara,
atau keperluan yang telah ditentukan. Surat undangan ini biasanya dibuat
dalam jumlah banyak. Oleh karena itu, proses pembuatannya dapat
dikerjakan dengan cara distensil. Dengan demikian, orang yang diserahi
tugas untuk membuat surat undangan tersebut cukup menuliskan alamat
orang atau pihak yang akan dituju. Mengingat jumlahnya yang banyak,
penanda tangan surat undangan seperti itu dapat dikerjakan dengan cap
10

tanda tangan sehingga cukup dikerjakan oleh petugas administrasi yang


ditunjuk. Contoh Surat Undangan :

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Jalan Proklamasi, No. 9, Suka Damai, Bukit Indah, Bangun Bersama

Telp. 091234567

No : 98/12/2015 3 Juli
2015

Perihal : Undangan

Lampiran : 2 lembar

Kepada Yth.

Seluruh Kepala Sekolah

di Kota Bangun Indah Bersama

Dengan hormat,

Berhubung dengan akan diadakannya program pemerintah dalam


penggantian kurikulum, maka dengan ini kami mengundang Bapak / Ibu
kepala sekolah di Kota Bangun Bersama untuk dapat menghadiri seminar
dalam rangka sosialisasi kurikulum baru yang akan segera diterapkan.
Seminar ini akan dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Senin, 6 Juli 2015


11

Pukul : 09. 00 wib

Tempat : Aula Kantor Dinas pendidikan dan Kebudayaan

Demi tercapainya program pemerintah ini, Kami sangat mengharapkan


kehadiran Bapak / Ibu kepala sekolah.

Demikian surat undangan ini kami sampaikan, atas perhatian Bapak / Ibu
kami ucapkan terimakasih.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kota Bangun Bersama

Andri Rizal. M, Pd.

NIP. 12345678901234

3.5. Surat Kuasa

Surat kuasa merupakan surat yang isinya berupa pelimpahan wewenang


kepada seorang atau pejabat yang dipercaya untuk bertindak mewakili
orang yang memberikan kuasa. Surat kuasa dibuat karena orang yang
bersangkutan tidak dapat melaksanakan sendiri kegiatan yang dikuasakan
tersebut. Contoh Surat Kuasa Dinas :
12

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

Jalan Jendral A Yani No.11

Sukoharjo, Jawa Tengah

SURAT KUASA

No.11/SK/IV/15

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Dian Fatikawati

Jabatan : Kepala TU

NIP : 19810111 199705 2 001

Dengan ini memberikan kuasa kepada :

Nama : Mira Watia

Jabatan : Sekretaris TU

NIP : 19740311 198603 1 002

Untuk menjalankan kegiatan pengawasan tata usaha di lingkungan Dinas


Pendidikan Kabupaten Sukoharjo dalam rangka Hari Pendidikan Nasional.
Surat kuasa ini berlaku sejak tanggal dikeluarkan sampai pekerjaan
selesai. Demikian surat kuasa ini untuk dipergunakan dengan
sebagaimana semestinya.
13

30 April 2015,

Yang menerima kuasa Yang memberi kuasa

Dian Fatikawati Mira Watia

NIP 19810111 199705 2 001 NIP 19740311 198603 120

3.6. Surat Lamaran Pekerjaan

Surat lamaran pekerjaan adalah surat yang dibuat oleh seseorang untuk
melamar pekerjaan di suatu perusahaan, kantor atau instansi tertentu.
Secara garis besar surat lamaran kerja terbagi menjadi dua macam yaitu
surat lamaran kerja berdasarkan iklan dan surat lamaran kerja
berdasarkan inisiatif sendiri. surat lamaran kerja termasuk kedalam
golongan surat resmi atau dinas sehingga dalam penulisannya terdapat
aspek-aspek tertentu yang harus di perhatikan. Contoh Surat Lamaran
Pekerjaan :

Bandung, 14 September 2015

Kepada Yth.

HRD Manager PT. Moge Laksana Maju


14

Jl. Kintamani Luhur No. 8, Bandung

Perihal : Lamaran Pekerjaan

Dengan Hormat,

Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari harian surat kabar Pikiran
Rakyat, perusahaan Bapak/Ibu membuka lowongan kerja untuk beberapa
posisi. Melalui surat lamaran ini saya ingin mengajukan diri untuk melamar
kerjaa di instansi yang Bapak/Ibu pimpin, guna mengisi posisi yang
dibutuhkan saat ini. Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Aisyah Watanabe

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 10 Mei 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : SMK Perhotelan Pasunda III Bandung

Alamat : Jl. Pasundan Raya No. 7 RT/RW 001/003

Telepon : 08123896447887

Untuk melengkapi beberapa data yang diperlukan sebagai bahan


pertimbangan Bapak/Ibu pimpinan diwaktu yang akan datang, saya
lampirkan juga kelengkapan data diri sebagai berikut:

 Foto Ukuran 3x4

 Foto copy KTP Bandung.

 Daftar Riwayat Hidup.

 Foto copy Ijazah Terakhir.

 Foto copy SKHUN.


15

 Foto copy Sertifikat Competensi.

 Foto copy Sertifikat PKL.

 Foto copy Surat Keterangan Refrensi.

Demikian Surat lamaran kerja ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
sejujur-jujurnya, dan atas perhatian serta kerjasama dari Bapak/Ibu
pimpinan saya ucapkan terima kasih banyak.

Hormat saya,

Aisyah Watanabe

3.7. Berita Acara

Berita acara merupakan sebuah dokumen resmi yang dijadikan sebagai


bahan bukti kegiatan atau transaksi. Jika melihat dari pengertiannya bisa
kita definisikan surat berita acara merupakan sebuah surat atau dokumen
yang isinya berupa berita acara serah terima. Fungsi dari surat berita
acara ini yakni untuk mencatat atau mendokumenkan telah terjadi
kegiatan serah terima barang antar kedua belah pihak dan surat berita
acara ini juga menjadi bukti jika terjadi perselisihan. Contoh Berita Acara :

CV. ADJI MUMPUNG DJAYA

Jln. Pramuka No. 11 Palembang

No. Telp 0711-353844


16

BERITA ACARA PENYERAHAN BARANG

Pada hari ini tanggal 7 Januari 2014 telah dilaksanakan serah terima
barang : Buku Panduan Pendidik (BPP)
1. Nama : BURHANUDDIN HUDA
Pekerjaan : Pimpinan CV. ADJI MUMPUNG DJAYA
Alamat : Jl. Pangeran Subekti

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA (I)

2. Nama : HATTA RAJA, S.Pd


N.I.P : 19660608 100 xxxx
Pekerjaan / Jabatan : Kepala Sekolah
Alamat : Jl. Manunggan 04

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA (II)

PIHAK PERTAMA menyerahkan barang berupa Buku Panduan Pendidik


(BPP) kepada PIHAK KEDUA berdasarkan Nota Pesanaan tanggal 7
Januari 2014.

PIHAK KEDUA menerima barang Buku Panduan Pendidik (BPP) sesuai


dengan mata pelajaran KTSP untuk meningkatkan ilmu pengetahuan
siswa di SD Xaverius 4 kota Palembang. Barang tersebut dalam keadaan
baik dan sesuai dengan Nota Pesanan.

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan


sebagaimana mestinya.
17

PIHAK KEDUA (II) PIHAK PERTAMA (I)

HATTA RAJA, S.Pd BURHANUDDIN HUDA, SP


Nip. 19660608 709083 Manager Area

3.8. Memorandum

Memo merupakan singkatan dari kata memorandum yang berasal dari


kata memory yang memiliki arti ingatan. Sedangkan istilah note yang
memiliki arti catatan. Memo atau nota dinas merupakan salah satu surat
khusus yang dipakai antar instansi atau pejabat di lingkungan suatu
lembaga.

Penggunaan memo resmi tentu sangat berbeda dengan memo pribadi.


Memo pribadi biasanya digunakan oleh perseorangan dan bisa dikirimkan
kepada siapa saja, asalkan orang tersebut sudah mengenal dengan baik
dengan pengirim memo. Contoh Memorandum :

PT MITRA JAYA ABADI

JALAN AHMAD YANI NO. 89

TELP. 089976545345
18

MEMO

Dari : Direktur PT Mitra Jaya Abadi

Untuk : Supervisor Lapangan

Hal : Laporan hasil penjualan

Segera buat dan laporkan rekap hasil penjualan bulan ini, letakkan di meja
kerja saya besok pai.

Terima kasih.

Bandar Lampung, 12 februari 2012

Direktur Mitra Jaya Abadi

Salih Ganjar
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Adapun Kesimpulan yang dapat kami tarik pada percobaan ini yaitu
sebagai berikut :

4.1.1. Surat adalah media komunikasi yang berupa tulisan, yang berisi
informasi, pesann, pernyataan, atau tanggapan sesuai dengan keinginan
penulis surat.

4.1.2. Surat ada yang tidak resmi dan ada juga yang resmi. Contoh surat
resmi yaitu surat dinas sedangkan contoh surat tidak resmi yaitu surat
pribadi.

4.1.3. Surat memiliki fungsi sebagai alat komunikasi, wakil penulis, alat
untuk menghemat waktu. Tenaga dan biaya, dan sebagai bukti tertulis

4.2. Saran

Adapun saran yang mungkin dapat kami ajukan. Antara lain sebagai
berikut :

4.2.1. Diharapkan pada saat menulis surat resmi diperhatikan langkah –


langkahnya agar tidak terjadi kesalahan dalam pembuatannya.

4.2.2. Diharapkan agar pada saat menulis surat lamaran kerja juga
diperhatikan langkah – langkah dalam pembuatannya.

4.2.3. Diharapkan agar siswa dapat membedakan antara surat resmi dan
tidak resmi.

1
DAFTAR PUSTAKA

1. Wiyasa, Drs. Thomas.1987.KERANGKA DASAR


PENYUSUNAN SURAT-SURAT RESMI.Cet.1.Jakarta : Pradnya
Paramita.

2. Gautama, Sudargo.1979.CONTOH-CONTOH KONTRAK


REKES DAN SURAT RESMI SEHARI-HARI.Bandung : Alimni.

3. Suryanto, Alex.2006.BAHASA DAN SASTRA


INDONESIA.Tangerang : Erlangga.

4. Pramudito, Kartiko.2016.”MAKALAH BAHASA INDONESIA


KELOMPOK 10 PENULISAN SURAT RESMI”.
http://kartikopramudito.blogspot.com/. [02 Oktober 2018].

Anda mungkin juga menyukai