Anda di halaman 1dari 80

Mengenal Gaya Hidup Modern

1. PENGERTIAN GAYA HIDUP MODERN

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, “gaya hidup” diartikan sebagai “pola
tingkah laku sehari-hari segolongan manusia di dalam masyarakat”.
Menurut Susanto (dalam Nugrahani, 2003) gaya hidup adalah perpaduan antara
kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak
berdasarkan pada norma yang berlaku.
Plummer (1983) gaya hidup adalah cara hidup individu yang di identifikasikan oleh
bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting
dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya.
Adler (dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah hal yang
paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan tiga hal
utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta.
Menurut Piliang (1998: 208), gaya hidup merupakan kombinasi dan totalitas cara,
tata, kebiasaan, pilihan, serta objek-objek yang mendukungnya, dalam pelaksanaannya
dilandasi oleh sistem nilai atau sistem kepercayaan tertentu.
Gaya hidup menunjukkan bagaimana orang mengatur kehidupan pribadinya,
kehidupan masyarakat, perilaku di depan umum, dan upaya membedakan statusnya dari
orang lain melalui lambang-lambang sosial sedangkan Sarwono (1989) menyatakan bahwa
salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah konsep diri.
Menurut pendapat Amstrong, gaya hidup seseorang dapat dilihat dari perilaku yang
dilakukan oleh individu seperti kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan atau mempergunakan
barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada
penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Nugraheni, 2003).

FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG


PENGARUHI GAYA HIDUP
Lebih lanjut Amstrong menyatakan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi gaya
hidup seseorang yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor yang
berasal dari luar (eksternal).
Faktor internal yaitu sikap, pengalaman, dan pengamatan, kepribadian, konsep diri,
motif, dan persepsi dengan penjelasannya sebagai berikut :
a. Sikap.
Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk memberikan
tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi
secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi,
kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan sosialnya.
b. Pengalaman dan pengamatan.
Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku, pengalaman
dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar
orang akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial akan dapat
membentuk pandangan terhadap suatu objek. 1

c. Kepribadian.
Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku yang menentukan
perbedaan perilaku dari setiap individu.
d. Konsep diri.
Faktor lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep diri. Bagaimana individu
memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep diri sebagai
inti dari pola kepribadian akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi
permasalahan hidupnya, karena konsep diri merupakan Kerangka acuan (frame of
reference) yang menjadi awal perilaku.
e. Motif.
Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman dan
kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika motif
seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan membentuk gaya hidup
yang cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonis.
f. Persepsi.
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan
informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti mengenai dunia.
Adapun faktor eksternal sebagai berikut :
a. Kelompok referensi.
Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak
langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok yang memberikan pengaruh
langsung adalah kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya dan saling
berinteraksi, sedangkan kelompok yang memberi pengaruh tidak langsung adalah kelompok
dimana individu tidak menjadi anggota didalam kelompok tersebut. Pengaruh-pengaruh
tersebut akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu.
b. Keluarga.
Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku
individu. Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan anak yang secara
tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya.
c. Kelas sosial.
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam
sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam
setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama. Ada dua unsur pokok
dalam sistem sosial pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu kedudukan (status) dan
peranan. Kedudukan sosial artinya tempat seseorang dalam lingkungan pergaulan, prestise
hak-haknya serta kewajibannya. Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh seseorang dengan
usaha yang sengaja maupun diperoleh 23karena kelahiran. Peranan merupakan aspek yang
dinamis dari kedudukan. Apabila individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai
dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan.

2
https://dokumen.tips/documents/gaya-hidup-modern-pendidikan-agama-kristen.html.2-02-2016
d. Kebudayaan.
Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif,
meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan bertindak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup
seseorang di dunia yang di ekspresikan dalam aktivitas, minat, opininya dan dimensi self
orientation mencakup tiga kategori yaitu prinsip, status, aksi.
Gaya hidup dapat dipahami sebagai sebuah karakteristik seseorang secara
kasatmata, yang menandai sistem nilai, serta sikap terhadap diri sendiri dan lingkungannya.
Melalui gaya hidup lah seseorang bisa dengan tanpa sadar memperlihatkan kepada khalayak
siapa diri mereka sebenarnya.
Pengertian Modern Secara bahasa kata modern berasal dari bahasa Latin, yaitu
modernus, yang berarti: saat ini; sekarang; masa kini; dan akhir-akhir ini. Dalam kamus
Besar Bahasa Indonesia, kata “modern” diartikan sebagai “terbaru” atau “mutakhir” selain
itu diartikan juga sebagai “sikap dan cara berpikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan
zaman”. Dalam pemakaiannya kata modern mengalami perkembangan. Istilah modern ini
terutama ditujukan untuk perubahan sistem kehidupan (dalam konteks lebih luas:
peradaban ), yakni dari peradaban yang bersifat telah lama menjadi peradaban yang bersifat
baru. Kapan perubahan itu mulai terjadi, agak sulit juga melacaknya. Modern biasanya
merujuk masa dari penemuan mesin cetak (1440) hingga World Wide Web (1991).
Pada zaman Renaissance gejala perubahan itu sudah kelihatandan perubahan yang
drastis terjadi pada masa revolusi industri, diteruskan dengan revolusi kebudayaan. Masa
modern ditandai dengan perkembangan pesat di bidang ilmu pengetahuan, politik, dan
teknologi.
Dari akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, seni modern, politik, iptek, dan budaya
tak hanya mendominasi Eropa Barat dan Amerika Utara, namun juga hampir setiap jengkal
daerah di dunia.
Beberapa ciri dari masyarakat modern itu, diantaranya adalah perkembangan sains,
teknik, ekonomi kapitalis, dan adanya “kesadaran” yang menempatkan manusia sebagai titik
sentral jagad raya ini.
Dari uraian di atas maka kita dapat simpulkan bahwa pengertian dari "gaya hidup
modern" adalah pola terbaru dari tingkah laku sehari-hari segolongan manusia yang sesuai
dengan tuntutan zaman.
Bentuk-bentuk Gaya Hidup Modern Dalam buku Potret-potret Gaya Hidup
Metropolis, A.B. Susanto mengungkapkan beberapa bentuk gaya hidup modern, yaitu: A.B.
Susanto dalam bukunya yang berjudul “Potret-potret Gaya Hidup Metropolis”, memaparkan
berbagai bentuk gaya hidup manusia modern di kota metropolis seperti Jakarta.
Bentuk-bentuk gaya hidup tersebut antara lain:
a. Menjadikan “status” sebagai sesuatu yang penting .Salah satu bentuk gaya hidup modern
di kota metropolis adalah bahwa status seseorang ditandai dengan penampilan dan segala
yang dipakainya, misalnya mobil, handphone.
b. Mobilitas yang tinggi. Sesorang dituntut melakukan pekerjaan dengan percepatan
pergerakan yang tinggi. Terkadang pagi berada di Jakarta, siangnya sudah ada di Singapura
dan malamnya ada di Manado. Bahkan mobilitas yang tinggi dilakukan hanya sekedar untuk
jalanjalan, berbelanja.
c. Bercengkrama di tempat-tempat tertentu Bercengkrama di tempat-tempat tertentu
seperti kafe. Kafe menjadi tempat yang indah untuk melepas kepenatan namun juga
menjadi tempat untuk membentuk jaringan kerja dan sosial.
d. Lunch, golf, diner (LGD) untuk Lobi Lunch, golf, dinner adalah merupakan sarana untuk
melakukan Lobi (istilah yang lazim dipakai untuk mengadakan pendekatan atau
mempengaruhi kebijakan orang lain dalam pengambilan keputusan). Dengan cara ini maka
lobi tidak lagi dilakukan di kantor, tetapi dilakukan dengan cara-cara yang santai, informal
namun elegan.
e. Pernikahan Agung Orang modern menempatkan pernikahan sebagai momen kehidupan
yang perlu dirayakan besar-besaran. Namun mereka melaksanakan itu dengan adat suku
daerah masing-masing. Ada gerakan kembali ke akar budaya, sekalipun sudah hidup
dizaman modern.
f.Acara Wisuda yang dilakukan berlebihan . Wisuda bukan hanya dilakukan bagi yang lulus
sarjana, kini wisuda sudah menjadi gaya hidup uang digunakan untuk merayakan kelulusan
pendidikan di jenjang yang lebih randah.
g. Gaya Hidup Instan Globalisasi dan modernisasi telah mengakibatkan munculnya gaya
hidup instan. Gaya hidup instan adalah gaya hidup yang ingin serba cepat. Pada satu sisi,
gaya hidup ini menghasilkan suatu tuntutan akan adanya persiapan yang panjang dan
matang serta menciptakan system dan teknologi yang mendukung kerja yang seba cepat.
Namun pada sisi lain, gaya ini membuat orang terjebak pada usaha untuk mencari dan
mengambil jalan pintas, seperti korupsi untuk cepat kaya, doping untuk cepat jadi juara.
h. Gaya hidup dengan teknologi dan komunikasi Teknologi komunikasi mengalami
perkembagan yang amat dahsyat dan turut membentuk gaya hidup bari di dunia modern.
Gadget ysng baru dan dengan harga yang mahal menjadi bagian penting bagi sekelompok
orang.
Chaney (dalam Idi Subandy,1997) ada beberapa bentuk gaya hidup, antara lain :
a. Industri Gaya
Hidup Dalam abad gaya hidup, penampilan-diri itu justru mengalami estetisisasi,
“estetisisasi kehidupan sehari-hari” dan bahkan tubuh/diri (body/self) pun justru mengalami
estetisisasi tubuh. Tubuh/diri dan kehidupan sehari-hari pun menjadi sebuah proyek, benih
penyemaian gaya hidup. “Kamu bergaya maka kamu ada!” adalah ungkapan yang mungkin
cocok untuk melukiskan kegandrungan manusia modern akan gaya. Itulah sebabnya industri
gaya hidup untuk sebagian besar adalah industri penampilan.

b. Iklan Gaya Hidup


Dalam masyarakat mutakhir, berbagai perusahaan (korporasi), para politisi, individuindividu
semuanya terobsesi dengan citra. Di dalam era globalisasi informasi seperti sekarang ini,
yang 12berperan besar dalam membentuk budaya citra (image culture) dan budaya cita rasa
(taste culture) adalah gempuran iklan yang menawarkan gaya visual yang kadang-kadang
mempesona dan memabukkan. Iklan merepresentasikan gaya hidup dengan menanamkan
secara halus (subtle) arti pentingnya citra diri untuk tampil di muka publik. Iklan juga
perlahan tapi pasti mempengaruhi pilihan cita rasa yang kita buat
c. Public Relations dan Journalisme

1
https://dokumen.tips/documents/gaya-hidup-modern-pendidikan-agama-kristen.html.29-June2015
Gaya Hidup Pemikiran mutakhir dalam dunia promosi sampai pada kesimpulan bahwa
dalam budaya berbasis-selebriti (celebrity based-culture), para selebriti membantu dalam
pembentukan identitas dari para konsumen kontemporer. Dalam budaya konsumen,
identitas menjadi suatu sandaran “aksesori fashion”. Wajah generasi baru yang dikenal
sebagai anak-anak E-Generation, menjadi seperti sekarang ini dianggap terbentuk melalui
identitas yang diilhami selebriti (celebrity-inspired identity)-cara mereka berselancar di
dunia maya (Internet), cara mereka gonta-ganti busana untuk jalan-jalan. Ini berarti bahwa
selebriti dan citra mereka digunakan momen demi momen untuk membantu konsumen
dalam parade identitas.
d. Gaya Hidup Mandiri
Kemandirian adalah mampu hidup tanpa bergantung mutlak kepada sesuatu yang lain.
Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri,
serta berstrategi dengan kelebihan dan kekurangan tersebut untuk mencapai tujuan. Nalar
adalah alat untuk menyusun strategi. Bertanggung jawab maksudnya melakukan perubahan
secara sadar dan memahami betuk setiap resiko yang akan terjadi serta siap menanggung
resiko dan dengan kedisiplinan akan terbentuk gaya hidup yang mandiri. Dengan gaya hidup
mandiri, budaya konsumerisme tidak lagi memenjarakan manusia. Manusia akan bebas dan
merdeka untuk menentukan pilihannya secara bertanggung jawab, serta menimbulkan
inovasi-inovasi yang kreatif untuk menunjang kemandirian tersebut.
e. Gaya Hidup Hedonis.
Gaya hidup hedonis adalah suatu pola hidup yang aktivitasnya untuk mencari kesenangan
hidup, seperti lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah, lebih banyak bermain,
senang pada keramaian kota, senang membeli barang mahal yang disenanginya, serta selalu
ingin menjadi pusat perhatian.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk dari suatu gaya hidup dapat berupa
gaya hidup dari suatu penampilan, melalui media iklan, modeling dari artis yang di idola kan,
gaya hidup yang hanya mengejar kenikmatan semata sampai dengan gaya hidup mandiri
yang menuntut penalaran dan tanggung jawab dalam pola perilakunya.
Talcott Parsons menuliskan ciri-ciri masyarakat perkotaan yang gaya hidupnya telah
berubah sebagai akibat modernisasi, yaitu:
a. Netralitas efektif.
Bersikap acuh tak acuh sehingga tidak peduli terhadap sekitarnya jika tidak ada sangkut
pautnya dengan kepentingan pribadinya.
b. Orientasi diri.
Menonjolkan kepentingan diri sendiri, pribadi dan tidak segansegan menentang jika
dirasakan melanggar kepentingannya
c. Universalisme.
Berpikir objektif, menerima segala sesuatu secara objektif dengan landasan aturan-aturan
atau syarat-syarat yang ada.
d. Prestasi.
Masyarakat kota suka mengejar prestasi karena dengan prestasi, orang didorong untuk
terus maju.
e. Spesifikasi.
Menunjukkan sikap secara jelas dan tegas dalam hubungan antar pribadi, artinya maksud
atau niat dinyatakan langsung tanpa basa basi. Gaya Hidup Modern: Baik atau Buruk? Gaya
hidup modern sering dipandang buruk oleh banyak pihak, mengingat gaya hidup ini
cenderung bersifat individualistis (mencari keuntungan diri sendiri) dan mau menghalalkan
segala cara demi mencapai tujuannya (tuntutan status dan semua yang serba instan). Akan
tetapi, gaya hidup modern juga mempunyai beberapa nilai positif.
Alex Inkeles dalam buku “Modernisasi; Dinamika Pertumbuhan”, memaparkan sembilan
sikap mental modern yang dapat mendukung proses modernisasi yaitu:
1. Manusia modern memiliki kesediaan untuk menerima pengalaman-pengalaman yang
baru dan keterbukaan terhadap inovasi. Dalam hal ini penekanannya adalah pada alam
pikiran (state of mind), kesiagaan dan kesediaan bathin menerima sesuatu yang baru dalam
kehidupan.
2. Manusia yang memiliki sikap modern mampu meambuat opini dan mengutarakannya
pada orang lain dengan penuh rasa tanggung jawab. Opini meliputi semua kejadian di
lingkungan kehidupannya. Tetapi ia juga dapat menerima dan menghargai pendapat orang
lain. Yang lebih penting lagi adalah mampu menganalisis berbagai pemikiran yang mungkin
bermanfaat untuk kepentingan bersama.
3. Orang modern sangat menghargai waktu. Waktu yang telah berlalu disadari dan diyakini
tidak dapat diulang kembali. Oleh karena itu dia berorientasi untuk masa yang akan datang.
Dia menyusun jadwal yang harus dipatuhi, dengan itu dia sangat disiplin dan selalu tepat
waktu. Dia menyadari bahwa kacaunya penggunaan waktu, bukan saja dirinya yang akan
menderita resiko, orang lainpun akan ikut menanggungnya.
4. Orang modern bekerja menurut rencana (terprogram), baik rencana jangka pendek
maupun jangka panjang. Setiap program kerja sudak difikirkan untungruginya dikemudian
hari. Hidupnya telah terncana. Meskipun terkadang meleset dari tujuan atau keinginannya.
Namun setiap kegiatan yang telah direncanakannya tetap lebih terarah.
5. Setiap orang modern yang berkeyakinan akan kemampuannya (percaya diri), dengan
belajar akan dapat meningkatkan kemampuannya dalam menguasai atau menyesuaikan diri
dengan lingkungan. Dengan demikian terkandung makna bahwa kegagalan bukan suatu hal
yang mengharuskan dia berputus asa.
6. Manusia modern tidak percaya begitu saja pada keadaan. Berbagai keadaan dapat
diperhitungkan secara tertib dan dikerjakan menurut rasio. Ini berarti selalu melakukan
pendekatan ilmiah. 1
7. Manusia modern sangat menjunjung tinggi harga diri, sadar akan martabat manusia,
mulai dari anak-anak sampai lanjut usia. Dalam hal ini tentu terkandung makna bahwa
penjajahan dan ekploitasi tidak berkenaan di hati mereka.
8. Manusia modern sangat berorientasi pada implementasi ilmu dan teknologi. Dalam hal ini
lebih mengutamakan kemanfaatannya untuk kelangsungan hidup, bukan prestisenya.
9. Orang modern lebih sadar dan percaya bahwa ganjaran yang diterima sesuai dengan apa
yang telah diusahakannya. Dia tidak mau menerima apa-apa yang tidak ada hubungannya
dengan usahanya. Dalam hal ini orang modern tidak akan memakai atribut yang bukan
prestasinya.
Setiap orang yang berprestasi layak menerima imbalan yang baik Dari pemaparan di
atas, cukuplah kiranya kita mendapat gambaran tentang gaya hidup modern sehingga dalam
menghadapi perkembangan yang muncul disekitar kita, kita tidak terjebak dalam dampak
negatifnya namun juga tidak terburu-buru menghakimi perkembangan yang terjadi.
2

1
https://dokumen.tips/documents/gaya-hidup-modern-pendidikan-agama-kristen.html.29-June-2015
BAGIAN 2
GAYA HIDUP MODERN
A. NEW MORALITY
Kata moral berasal dari kata yunani yaitu mores yang artinya kebiasaan, adat
istiadat. Kata sinonim dengan kata sinonim dengan kata moral adalah ethos (yunani) berarti
kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir.
Dalam bahasa indonesia dikenal dengan istilah etika, tata krama,, budi pekerti yang
berkaitan dengan perilaku manusia.
Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral. Artinya, dia tidak bermoral dan tidak
memiliki nilai positif dimata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus
dimilki oleh manusia.

Perbedaan moral dengan etika adalah moral


persamaan antara etika dan moral:

1. Etika dan Moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang penilaian sosial
seseorang terhadap orang lain.
2. Etika dan Moral merupakan prinsip hidup seseorang untuk memberikan tanggapan serta
respon untuk meningkatkan kualitas diri.
3. Etika dan Moral didapat dari pengaruh yang didapat dari berbagai aspek dalam
kehidupan, baik dari pendidikan, keturunan dan kepribadian sejak lahir, serta
penyesuaian lingkungan.

1. SEKS BEBAS
Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa
adanya ikatan perkawinan. Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu
bentuk perilaku menyimpang, yang mana“bebas”yang dimaksud adalah melewati batas-
batas norma yang ada. Masalah seks bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun
dari media massa.
Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli
pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 16 tahun sampai
dengan 24 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak,
namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari
pola hidup yang paling sesuai baginya dan ini pun sering dilakukan melalui metode coba-
coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan
kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.
Pada umumnya remaja melakukan hubungan seks bebas dengan pacarnya, karna
kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa pacar adalah seseorang yang berhak
1mendapatkan segalanya. Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah sebagian
dari pergaulan bebas. Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan disebabkan oleh
pacaran. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa pacaran memang tidak dibenarkan
dalam budaya islam.
Selain disebabkan oleh pacaran, seks bebas juga didominani oleh para remaja untuk
mencari uang tambahan. Padahal untuk mencari uang masih banyak lagi jalan halal yang
dapat mereka lakukan, pada dasarnya meraka melakukan seks bebas dengan alasan mencari
uang adalah alasan sampingan, itu semua karena merekapun menyukai seks bebas tersebut
tanpa berfikir akibat buruk yang akan mereka tanggung. Pengertian pacaran dalam era
globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang
lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena
itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan
kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti
harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan
pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus
berlangsung selamanya. Dengan adanya kesadaran bahwa pacar bukanlah hak milik
selamanya maka seorang remaja akan lebih berfikir ulang untuk melakukan seks bebas.

2.2. FAKTOR PENDORONG TERJADINYA SEKS BEBAS


Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman yang telah maju ini memiliki dampak
bagi masyarakat terlebih lagi dalam pergaulan remaja masa kini. Pergaulan pada remaja
masa kini telah jauh dari batas norma yang telah ditetapkan. Telah banyak penyimpangan
yang dilakukan oleh para remaja dalam pergaulannya, seperti seks bebas. Oleh karena itu
tidak aneh jika jumlah penderita HIV/AIDS dan wanita terutama dari kalangan remaja/anak
sekolah yang hamil di luar nikah. Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja
untuk melakukan seks bebas adalah sebagai berikut:

1. Karena kehidupan iman yang rapuh.

1
YethieBessie,S.Th,PendidikanAgamaKristendanBudiPekerti(Jakarta:GunungMulia,2017.34-
35
Seseorang dapat melakukan seks bebas karna kurangnya keimanan dalam dirinya.
Oleh sebab itu sejak dini para remaja dan mahasiswa harus meningkatkan pengetahuan
tentang agamanya sendiri, karna agama adalah tumpuan bagi hidup kita. Jika pengetahuan
tentang agama saja minim, apalagi pengetahuan diluar agama tentu sangat minim.
2. Kurangnya perhatian orang tua.
Perhatian orang tua sangat diperlukan oleh seseorang karena orang tualah yang
paling dekat dengannya. Bimbingan orang tua sangat berpengaruh pada tingkah laku
seseorang. Apabila orang tua kurang member pengarahan serta pengetahuan maka seorang
anak akan mudah terjerumus dalam kebiasaan berseks bebas.

3. Lengkapnya fasilitas.
Fasilitas yang lengkap akan mempermudah seseorang untuk dapat melakukan seks
bebas. Jika seorang remaja atau mahsiswa memiliki fasilitas yang mendukung utnuk mereka
melakukan seks bebas seperti rumah yang nyaman dari perhatian warga, maka perlakuan
seks bebas akan mudah sekali terjadi.
Contohnya seperti kontrakan-kontrakan bebas yang bias digunakan oleh para remaja untuk
melakukan seks bebas.

4. Tekanan dari seorang pacar.


Dalam hal ini yang berperan bukan saja nafsu seksual, melainkan juga sikap
memberontak terhadap orang tuanya. Remaja lebih membutuhkan suatu hubungan,
penerimaan, rasa aman, harga diri selayaknya orang dewas dan pemikiran seperti itu sangat
banyak dijumpai.

5. Pelampiasan diri.
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat,
seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat
dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan
mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas seperti seks
bebas.

6. Kurangnya pengetahuan tentang seks bebas.


Karena menganggap bahwa hubungan seks bebas adalah bentuk penyaluran kasih
sayang dalam sebuah hubungan berpacaran. Kebanyakan dari mereka merasa tanpa seks
kegiatan pacaran mereka tidak efektif, padahal pemikiran seperti itu adalah bentuk bujuk
rayu setan.
7. Rasa ingin tahu tentang sesuatu yang berbau seksual.
Pada usia remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi ditambah
lagi adanya infomasi yang tidak terbatas masuknya, maka rasa penasaran tersebut semakin
mendorong mereka untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan yang tanpa
mereka sadari bahwa percobaan tersebut berbahaya.
8. Tontonan yang tidak mendidik.
Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan bagi remaja sangat besar.
Oleh sebab itu sebaiknya tontonan yang mendidiklah yang harus diberika pada seorang anak
sejak dini sehingga kelak saat remaja menjadi remaja yang baik.
9. Pergaulan bebas.
Pergaulan bebas yang melewati batas seperti dugem, minum-minuman keras dan
sebagainya akan berujung pada seks bebas. Karena pergaulan bebas dapat menyebabkan
seseorang lupa diri, merasa tidak modern jika tidak mengikuti tren yang akan berujung pada
seks bebas. Yang pada dasarnya pemikiran seperti itu sangat salah.
10. Masa remaja terjadi kematangan biologis.
Seorang remaja sudah dapat melakukan fungsi reproduksi sebagaimana layaknya
orang dewasa sebab fungsi organ seksualnya telah bekerja secara normal. Hal ini membawa
konsekuensi bahwa seorang remaja akan mudah terpengaruhi oleh stimuli yang
merangsang gairah seksualnya.
11. Rendahnya pengetahuan tentang bahaya seks bebas.
Faktor pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang tinggi, kurangnya
pengetahuan akan dampak dan akibat akan hal yang kita lakukan dapat memudahkan kita
terjerumus ke dalam hal hal yang negatif.

12. Salah bergaul


Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja. Apabila
seorang remaja salah dalam memilih teman maka akibatnya akan fatal. Memilih teman
berarti memilih masa depan, maka siapapun yang ingin masa depannya cerah ditengah
bekapan arus globalisasi, serta luas ilmu dan wawasannya, maka ia harus pandai dalam
memilih teman.

2.3. AKIBAT DARI SEKS BEBAS


Selain memiliki hukum haram, seks bebas memiliki akibat atau dampak yang sangat
negatif bagi sipelaku. seks bebas juga dapat menghilangkan rasa malu, padahal dalam
agama malu merupakan suatu hal yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang
sangat indah khususnya bagi wanita. Selain itu seks bebas juga dapat berakibat:

1. Hilangnya kehormatan.
Hilangnya kehormatan, jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan maupun sesama
manusia serta merusak masa depannya, dan meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan
saja kepada pelakunya bahkan kepada seluruh keluarganya. Kehormatan sangat penting
bagi setiap manusia, terutama pada wanita. Jika kehormatan tersebut sudah hilang maka
akan jelas terlihat perbedaannya dengan wanita yang masih menjaga kehormatannya.

2. Prestasi cenderung menurun.


Apabila seorang remaja atau mahasiswa sudah melakukan seks bebas, maka
fikirannya akan selalu tertuju pada hal negatif tersebut. Rasa ingin mengulanginya selalu
ada, sehingga tingkat kefokusannya dalam mengikuti proses belajar disekolah atupun
diperkuliahan akan menurun. Malas belajar, malas mengerjakan tugas dan lain sebagainya
dapat menurunkan prestasi seorang remaja ataupun mahasiswa tersebut.

3. Hamil diluar nikah.


Hamil diluar nikah akan sangat menimbulkan masalah bagi sipelaku. Terutama bagi
remaja yang masih sekolah, pihak sekolah akan mengeluarkan sipelaku jika ketahuan
peserta didiknya ada yang hamil. Sedangkan bagi pelaku yang kuliah hamil diluar nikah akan
menimbulkan rasa malu yang luar biasa terutama orang tua.

4. Aborsi dan bunuh diri.


Terjadinya hamil diluar nikah akibat seks bebas akan menutup jalan fikiran sipelaku,
guna menutupi aib ataupun mencari jalan keluar agar tidak merusak nama baik dirinya dan
keluarganya hal tersebut dapat berujung pada pembunuhan janin melalui aborsi bahkan
bunuh diri.

5. Terjangkit Penyakit.
Mudah terjangkit penyakit HIV/AIDS serta penyakit-penyakit kelamin yang
mematikan, seperti penyakit herpes dan kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut
dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat
hingga lima kali lipat.

6. Gangguan kejiwaan.
Akibat seks bebas seseorang dapat mengalami gangguan kejiwaan atau setres,
disebabkan karena ketidak mampuan menerima kehidupan, kurangnya persiapan mental
untuk hamil serta takut terhadap hukuman Tuhan.

2.4. UPAYA PENCEGAHAN PERGAULAN BEBAS


Seks bebas yang terjadi pada remaja dan mahsiswa dapat dicegah dengan beberapa
upaya. Upaya-upaya tersebut antara lain:

1. Mempertebal keimanan dan ketaatan kepada Tuhan YME.


2. Menanamkan nilai-nilai agama, moral dan etika.
3. Menghindari perilaku yang akan merangsang seksual.Melalui pakaian, perilaku akan
tercerminkan. Perilaku yang dapat merangkang seksual seperti bergaul sangat dekat
dengan orang yang berlainan jenis.
4. Pendidikan seks (Sex Education).Hal ini dapat diartikan sebagai penerangan tentang
anatomi, fisiologi seks manusia, bahaya penyakit kelamin. Pendidikan seks adalah
membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi dan
tujuan seks, sehingga ia dapat menyalurkan secara baik, benar dan legal.
5. Penyuluhan tentang seks bebas.Dalam penyuluhan tersebut dapat dijelaskan kepada
kaula muda khususnya remaja dan mahasiswa tentang sebab-akibat dari pergaulan
bebas. Sehingga mereka dapat menghindarikan diri dari hal-hal yang akan membawa
mereka pada seks bebas.
6. Menegakkan Aturan Hukum.Sudah sepatutnya para penegak hukum menjaga
tempat-tempat yang sering digunakan oleh para kaula muda untuk berpacaran.

7. Pacaran sehat.Berpacaran sangat lekat hubungannya dengan seks, karena tidak


sedikit mereka yang melakukan seks bebas bersama kekasihnya. Disitulah kita
tanamkan budaya pacaran sehat tanpa seks. Berpacarn sehat itu seperti: tidak
berhubungan seks tetapi pacar sebagai pemberi motivasi.
8. Munakahat.Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali. Inilah yang ditawarkan
oleh sebagai salah satu solusi atas seksbebas.Karena pada dasarnya pacaran yang
baik adalah pacaran setelah menikah, untuk menghindarkan fitnah dan perbuatan
zina.
Aborsi
Menurut Fact About Abortion, Info Kit on Women’s Health oleh Institute for Social,
Studies and Action, Maret 1991, dalam istilah kesehatan aborsi didefinisikan sebagai
penghentian kehamilan setelah tertanamnya telur (ovum) yang telah dibuahi dalam rahim
(uterus), sebelum usia janin (fetus) mencapai 20 minggu.
Jadi, gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah terjadi keguguran
janin; melakukan abortus sebagai melakukan pengguguran (dengan sengaja karena tak
menginginkan bakal bayi yang dikandung itu). Secara umum, istilah aborsi diartikan sebagai
pengguguran kandungan, yaitu dikeluarkannya janin sebelum waktunya, baik itu secara
sengaja maupun tidak. Biasanya dilakukan saat janin masih berusia muda (sebelum bulan ke
empat masa kehamilan).
Untuk lebih memperjelas maka berikut ini akan saya kemukakan defenisi para ahli tentang
aborsi, yaitu:
a) Eastman: Aborsi adalah keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana fetus belum
sanggup berdiri sendiri di luar uterus. Belum sanggup diartikan apabila fetus itu beratnya
terletak antara 400 – 1000 gr atau kehamilan kurang dari 28 minggu
b) Jeffcoat: Aborsi yaitu pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum 28 minggu, yaitu fetus
belum viable by law
c) Holmer: Aborsi yaitu terputusnya kehamilan sebelum minggu ke-16 dimana plasentasi
belum selesai
a) Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu:
a. Aborsi Spontan / Alamiah
b. Aborsi Buatan / Sengaja
c. Aborsi Terapeutik / Medis
Aborsi spontan / alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan disebabkan
karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma, sedangkan
Aborsi buatan / sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu
sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si
pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak).
Aborsi terapeutik / medis adalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas
indikasi medik. Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit
darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik
calon ibu maupun janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang
matang dan tidak tergesa-gesa.
2.2 Jenis-jenis Aborsi
Secara umum, aborsi dapat dibagi dalam dua macam, yaitu pengguguran spontan
(spontanueous aborsi) dan pengguguran buatan atau sengaja (aborsi provocatus), meskipun
secara terminologi banyak macam aborsi yang bisa dijelaskan. Krismaryanto, menguraikan
berbagai macam aborsi, yang terdiri dari:
1. Aborsi/ Pengguguran kandungan Procured Abortion/ Aborsi Prvocatus/ Induced Abortion,
yaitu penghentian hasil kehamilan dari rahim sebelum janin bisa hidup diluar kandungan.
2. Miscarringe/ Keguguran, yaitu terhentinya kehamilan sebelum bayi hidup di luar
kandungan (viabilty).
3. Aborsi Therapeutuc/ Medicalis, adalah penghentian kehamilan dengan indikasi medis
untuk menyelamatkan nyawa ibu, atau tubuhnya yang tidak bisa dikembalikan.
4. Aborsi Kriminalis, adalah penghentian kehamilan sebelum janin bisa hidup di luar
kandungan dengan alasan-alasan lain, selain therapeutik, dan dilarang oleh hukum.
5. Aborsi Eugenetik, adalah penghentian kehamilan untuk meghindari kelahiran bayi yang
cacat atau bayi yang mempunyai penyakit ginetis. Eugenisme adalah ideologi yang
diterapkan untuk mendapatkan keturunan hanya yang unggul saja
6. Aborsi langsung-tak langsung, adalah tindakan (intervensi medis) yang tujuannya secara
langsung ingin membunuh janin yang ada dalam rahim sang ibu. Sedangkan aborsi tak
1langsung ialah suatu tindakan (intervensi medis) yang mengakibatkan aborsi, meskipun
aborsinya sendiri tidak dimaksudkan dan bukan jadi tujuan dalam tindakan itu.
7. Selective Abortion. Adalah penghentian kehamilan karena janin yang dikandung tidak
memenuhi kriteria yang diiginkan. Aborsi ini banyak dilakukan wanita yang mengadakan
”Pre natal diagnosis” yakni diagnosis janin ketika ia masih ada di dalam kandungan.

1
http://eone87.wordpress.com/2010/04/05/dinamika-psikologis-perempuan-yang-
melakukan-aborsi
8. Embryo reduction (pengurangan embryo), pengguguran janin dengan menyisahkan satu
atau dua janin saja, karena dikhawatirkan mengalami hambatan perkembangan, atau
bahkan tidak sehat perkembanganya.
9. Partial Birth Abortion, merupakan istilah politis/hukum yang dalam istilah medis dikenal
dengan nama dilation and extaction. Cara ini pertama-tama adalah dengan cara
memberikan obat-obatan kepada wanita hamil, tujuan agar leher rahim terbuka secara
prematur. Tindakan selanjutnya adalah menggunakan alat khusus, dokter memutar posisi
bayi, sehingga yang keluar lebih dahulu adalah kakinya. Lalu bayi ditarik ke luar, tetapi tidak
seluruhnya, agar kepala bayi tersebut tetap berada dalam tubuh ibunya. Ketika di dalam
itulah dokter menusuk kepala bayi dengan alat yang tajam. Dan menghisap otak bayinya
sehingga bayi mati. Sesudah itu baru disedot keluar

2.3 Alasan Melakukan Aborsi


1. Alasan Medis
Adakalanya kelainan yang dapat membahayakan jiwa si ibu jika ia hamil, misalnya penyakit
jantung. Meskipun sudah diperingatkan oleh dokter, adakalanya kehamilan terjadi tanpa
direncanakan. Jika hal itu terjadi dokter dihadapkan kepada pilihan menolong jiwa si ibu
dengan menggugurkan kandungan ataukah membiarkan janin tumbuh menjadi bayi, ibu
meninggal. Ny Nani soewando, SH., memperinci alasan-alasan medis sebagai berikut:
a. untuk menyelamatkan jiwa si ibu/wanita
b. untuk menjaga kesehatan ibu/wanita
c. untuk mencegah gangguan yang berat dan tetap terhadap kesehatan wanita
d. untuk mencegah bahaya terhadap kesehatan fisik atau mental wanita atau salah satu anak
dalam keluarga
e. untuk mencegah bahaya terhadap jiwa atau kesehatan wanita
f. untuk mencegah kelahiran dengan fisik atau mental yang berat 1

dari alasan-alasan tersebut di atas, alasan 1 dan 2 banyak Negara-negara yang


melegalisasinnya, antara lain Negara Prancis, Swiss, Kanada, Pakistan, dan Thailand, sebagai
alasan untuk memperbolehkan aborsi .

1
K. Bertenens, Aborsi Sebagai Masalah Etika, Grasindo, Jakarta, 2002
2. Hamil Karena Perkosaan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, industrialisasi, modernisasi disertai sekularisme
dan globalisasi, telah menyebabkan dampak negatip dalam kehidupan manusia. Ilmu
pengetahuan dan teknologi itu sendiri sebenarnya bebas nilai (tidak bernilai buruk atau
baik). Yang membuat menjadi berakibat buruk adalah manusianya itu sendiri seperti media
cetak dan elektronik. Kedua media itu dapat bernilai baik bila digunakan untuk maksud-
maksud yang baik pula. Namun akan menjadi buruk jika digunakan untuk meyebarluaskan
pornografi. Majunya teknologi dan ilmu pengetahuan baik dibidang
komunikasi,transformasi dan telematika ada membawa dampak negatip bagi kehidupan
masyarakat, seperti televisi, internet dan lain sebagainya. Kemajuan di bidang komunikasi
dan transformasi kadagkala banyak disalahgunakan oleh masyarakat terutama dikalangan
anak muda sehingga banyak memberikan dampak yang sangat buruk di dalam kehidupan
bermasyarakat.
Akibat dampak negatip dari semuanya itu adalah meningkatnya kejahatan
dikalangan masyarakat terutama para remaja, terutama kejahatan seks. Bila hal ini
berlangsung terus dikwatirkan rusaknya moral pemuda kita yang nantinya diharapakan
sebagai generasi penerus perjuangan bangsa. Kita tidak heran lagi mendengar berita-berita
tentang perkosaan akhir-akhir ini terhadap seorang wanita. Diantara kasus-kasus perkosaan
yang sering terjadi seringkali yang menjadi korban adalah gadis dibawah umur. Ada lagi juga
dilakukan oleh ayah terhadap anak kandungnya sendiri. Semua itu mengajak kita untuk
senantiasa waspada dan mawas diri. Apabila perbuatan-perbuatan tersebut diatas
menyebabkan hamilnya wanita yang bersangkutan bagaimana bayi dalam kandungan
tersebut? Akankah diminta pertanggung jawaban dari orang yang melakukan perbuatan itu?
mungkin, maka jalan yang ditempuh adalah melakukan aborsi. Yang menjadi pertanyaan lain
adalah haruskah seorang yang menjadi korban perkosaan yang hamil melakukan aborsi
terhadap janin yang dikandungnya. Hal tersebut kembali kepada korban tersebut, untuk itu
sebelum mengambil sikap untuk menggugurkan kandungan korban perlu mendapatkan
perhatian yang lebih, terutama dari konsultan ataupun dukungan moril dari keluarga.
Karena aborsi diharapakan dapat menjadi jalan terakhir dari permasalahan tersebut. Karena
bagaimanapun bayi yang dikandung akibat perkosaan tidak bersalah.
3. Bayi yang dikandung cacat
Kemajuan teknologi kedokteran telah memungkinkan manusia mengetahui janin
sejak masih dalam kandungan. Bukan saja tentang jenis kelaminnya saja, tetapi juga tentang
apakah janin tersebut menderita cacat atau tidak. Salah satu cacat berat yang dapat
dideteksi sejak dini adalah kelainan fisik atau mental yang disebut sebagi sindroma down.
Pada kelainan ini, selain terdapat kelainan fisik yang berat, juga terdapat kelainan
perkembangan mental yang sangat terlambat (idiot). Dimana anak tersebut jika lahir
kedunia akan selalu tergantung pada orang lain. Selain sindroma Down, adanya kepala tidak
berkembang (anensefali ) atau cairan otak tersumbat (hidrosefalus) juga dapat dideteksi
sejak janin masih di dalam kandungan. Dalam keadaan seperti ini, dokter tidak dapat
mengelakkan diri dari keharusan memberitahukan hal itu kepada orangtuanya, agar mereka
siap mental menghadapi serta dapat menentukan rencana kedepan. Ada kemungkinan
pasangan orangtua itu lebih memilih untuk mengugurkan kandungannya
4. Sosial ekonomi
Tidak dapat kita pungkiri kebutuhan manusia semakin lama semakin meningkat.
Sedangkan untuk memuaskan kebutuhan tersebut kadangkala terdapat banyak
keterbatasan. Berdasarkan survey yang telah dilakukan maka salah satu penyebab aborsi
adalah karena kemiskinan, dimana seseorang melakukan aborsi karena tidak sanggup untuk
membiayai kehidupan anak tersebut kelak, sehingga jalan yang diambil adalah dengan
melakukan aborsi
5. Hamil diluar nikah
Kemajaun zaman yang terus berkembang pada saat ini membuat pergaulan diantara
masyarakat terutama anak muda semakin tidak terkontrol. Perlakuan dan tingkah negatip
yang dilarang dalam norma-norma dalam masyarakat pun menjadi tren dikalangan anak
muda saat ini. Salah satunya adalah seks bebas diantara anak muda yang nantinya akan
menyebabkan kehamilan diluar nikah. Salah satu jalan yang ditempuh ketika seseorang
wanita hamil diluar nikah adalah aborsi. Aborsi dilakukan karena tidak adanya kesiapan
untuk mempunyai anak dan rasa malu kepada masyarakat karena hamil diluar nikah.

1
C.B. Kusmaryanto,Kontoversi Aborsi, Gramedia Widiasarana Indonesia,Jakarta, 2002
2.4 Faktor Pendorong Aborsi
Menurut Sarlito (2000) faktor yang mendorong timbulnya aborsi adalah:
a. Faktor ekonomi
1) Anak terlalu banyak, penghasilan suami terbatas, dan sebagainya
2) PHK (Putus Hubungan Kerja) Misal: Pramugari, Buruh.
3) Belum bekerja (buat yang masih sekolah atau kuliah)

b. Faktor sosial (khusus untuk kehamilan pranikah), jika tidak aborsi:


1) Putus sekolah atau kuliah
2) Malu pada keluarga dan tetangga
3) Siapa yang akan mengasuh bayi
4) Terputus atau terganggu karir atau masa depan

2.5 Akibat Aborsi


Berikut ini resiko yang terjadi jika melakukan aborsi khususnya remaja:
1. Kematian karena terlalu banyak pendarahan
2. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
3. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.
4. Sobeknya rahim (Uterine Perforation)
5. Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya.
6. Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita)
7. Kanker indung telur (Ovarian Cancer)
8. Kanker leher rahim (Cervical Cancer)
9. Kanker hati (Liver Cancer)
10. Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya.
11. Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease)
12. Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi (Ectopic Pregnancy)
13. Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)
14. Infeksi alat reproduksi karena melakukan kuretase (secara medis) yang dilakukan secara tak
steril. Hal ini membuat remaja mengalami kemandulan dikemudian hari setelah menikah.1
15. Pendarahan sehingga remaja dapat mengalami shock akibat pendarahan dan gangguan
neurologist. Selain itu pendarahan juga dapat mengakibatkan kematian ibu maupun anak
atau keduanya.
16. Resiko terjadinya reptur uterus atau robeknya rahim lebih besar dan menipisnya dinding
rahim akibat kuretase. Kemandulan oleh karena robeknya rahim, resiko infeksi, resiko shock
sampai resiko kematian ibu dan anak yang dikandungnya.
17. Terjadinya fistula genital traumatis adalah suatu saluran atau hubungan antara genital dan
saluran kencing atau saluran pencernaan yang secara normal tidak ada.
2.6 Pandangan Hukum Tentang Aborsi
Di Indonesia, baik menurut pandangan agama, Undang-Undang Negara, maupun Etik
Kedokteran, seorang dokter tidak diperbolehkan untuk melakukan tindakan pengguguran
kandungan (abortus provokatus). Bahkan sejak awal seseorang yang akan menjalani profesi
dokter secara resmi disumpah dengan Sumpah Dokter Indonesia yang didasarkan atas
Deklarasi Jenewa yang isinya menyempurnakan Sumpah Hippokrates, di mana ia akan
menyatakan diri untuk menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan. Dari
aspek etika, Ikatan Dokter Indonesia telah merumuskannya dalam Kode Etik Kedokteran
Indonesia mengenai kewajiban umum, pasal
7d: Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk
insani. Pada pelaksanaannya, apabila ada dokter yang melakukan pelanggaran, maka
penegakan implementasi etik akan dilakukan secara berjenjang dimulai dari panitia etik di
masing-masing RS hingga Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK). Sanksi tertinggi dari
pelanggaran etik ini berupa "pengucilan" anggota dari profesi tersebut dari kelompoknya.
Sanksi administratif tertinggi adalah pemecatan anggota profesi dari komunitasnya.
Ditinjau dari aspek hukum, pelarangan abortus justru tidak bersifat mutlak. Abortus
buatan atau abortus provokatus dapat digolongkan ke dalam dua golongan yakni:
1. Abortus buatan legal Yaitu pengguguran kandungan yang dilakukan menurut
syarat dan cara-cara yang dibenarkan oleh undang-undang. Populer juga disebut dengan

1
Kartono Muhammad, Teknologi Kedokteran dan Tantangan Terhadap Bioetika, Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005
abortus provocatus therapeticus, karena alasan yang sangat mendasar untuk melakukannya
adalah untuk menyelamatkan nyawa ibu. Abortus atas indikasi medik ini diatur dalam
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan:
PASAL 15: 1) Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil
dan atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu.
2) Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) hanya dapat
dilakukan: a. Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan tersebut;
b. Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan
dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan pertimbangan tim ahli; c.
Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau keluarganya; d. Pada
sarana kesehatan tertentu.
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Pada penjelasan UU no 23 tahun 1992 pasal 15 dinyatakan sebagai berikut: Ayat (1) :
Tindakan medis dalam bentuk pengguguran kandungan dengan alasan apapun, dilarang
karena bertentangan dengan norma hukum, norma agama, norma kesusilaan dan norma
kesopanan. Namun dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu
atau janin yang dikandungnya dapat diambil tindakan medis tertentu Ayat (2) Butir a :
Indikasi medis adalah suatu kondisi yang benar-benar mengharuskan diambil tindakan
medis tertentu sebab tanpa tindakan medis tertentu itu,ibu hamil dan janinnya terancam
bahaya maut. Butir b : Tenaga kesehatan yang dapat melakukan tindakan medis tertentu
adalah tenaga yang memiliki keahlian dan wewenang untuk melakukannya yaitu seorang
dokter ahli kandungan seorang dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan. Butir c : Hak
utama untuk memberikan persetujuan ada ibu hamil yang bersangkutan kecuali dalam
keadaan tidak sadar atau tidak dapat memberikan persetujuannya ,dapat diminta dari
semua atau keluarganya. Butir d : Sarana kesehatan tertentu adalah sarana kesehatan yang
memiliki tenaga dan peralatan yang memadai untuk tindakan tersebut dan ditunjuk oleh
pemerintah. Ayat (3) : Dalam Peraturan Pemerintah sebagai pelaksanan dari pasal ini
dijabarkan antara lain mengenal keadaan darurat dalam menyelamatkan jiwa ibu hamil atau
janinnya,tenaga kesehatan mempunyai keahlian dan wewenang bentuk persetujuan, sarana
kesehatan yang ditunjuk. 2. Abortus Provocatus Criminalis ( Abortus buatan illegal ) Yaitu
pengguguran kandungan yang tujuannya selain untuk menyelamatkan atau menyembuhkan
si ibu, dilakukan oleh tenaga yang tidak kompeten serta tidak memenuhi syarat dan cara-
cara yang dibenarkan oleh undang-undang. Abortus golongan ini sering juga disebut dengan
abortus provocatus criminalis karena di dalamnya mengandung unsur kriminal atau
kejahatan. Beberapa pasal yang mengatur abortus provocatus dalam Kitab Undang-undang
Hukum Pidana (KUHP):
PASAL 299 1) Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruh
supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa karena pengobatan
itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun
atau denda paling banyak empat pulu ribu rupiah. 2) Jika yang bersalah, berbuat demikian
untuk mencari keuntungan, atau menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencaharian atau
kebiasaan atau jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah
sepertiga. 3) Jika yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan
pencaharian, maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pencaharian.
PASAL 346 Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya
atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat
tahun.
PASAL 347 1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang wanita tanpa persetujuan, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas
tahun. 2) Jika perbuatan itu menyebabkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana
penjara paling lama lima belas tahun.
PASAL 348 1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seseorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima
tahun enam bulan. 2) Jika perbuatan tersebut mengakibatkan matinya wanita tersebut,
dikarenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
PASAL 349 Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang
tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan
yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu
dapat ditambah dengn sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencaharian
dalam mana kejahatan dilakukan.
PASAL 535 Barang siapa secara terang-terangan mempertunjukkan suatu sarana untuk
menggugurkan kandungan, maupun secara terang-terangan atau tanpa diminta
menawarkan, ataupun secara terang-terangn atau dengan menyiarkan tulisan tanpa
diminta, menunjuk sebagai bisa didapat, sarana atau perantaraan yang demikian itu,
diancam dengan kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak empat ribu lima
ratus rupiah.
Dari rumusan pasal-pasal tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan :
1. Seorang wanita hamil yang sengaja melakukan abortus atau ia menyuruh orang
lain, diancam hukuman empat tahun.
2. Seseorang yang sengaja melakukan abortus terhadap ibu hamil, dengan tanpa
persetujuan ibu hamil tersebut diancam hukuman 12 tahun, dan jika ibu hamil itu mati
diancam 15 tahun
3. Jika dengan persetujuan ibu hamil, maka diancam hukuman 5,5 tahun penjara dan
bila ibu hamil tersebut mati diancam hukuman 7 tahun penjara.
4. Jika yang melakukan dan atau membantu melakukan abortus tersebut seorang
dokter, bidan atau juru obat (tenaga kesehatan) ancaman hukumannya ditambah
sepertiganya dan hak untuk praktek dapat dicabut. Meskipun dalam KUHP tidak terdapat
satu pasal pun yang memperbolehkan seorang dokter melakukan abortus atas indikasi
medik, sekalipun untuk menyelamatkan jiwa ibu, dalam prakteknya dokter yang
melakukannya tidak dihukum bila ia dapat mengemukakan alasan yang kuat dan alasan
tersebut diterima oleh hakim (Pasal 48). Selain KUHP, abortus buatan yang ilegal juga diatur
dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan:
PASAL 80 Barang siapa dengan sengaja melakukan tindakan medis tertentu terhadap ibu
hamil yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (1) dan
ayat (2), dipidana dengan penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling
banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)1
2.7Pandangan Kristen Tentang Aborsi
Gereja Kristen protestan saat ini masih kesulitan untuk mengatasi masalah aborsi
yang masih tinggi. Diantaranya seperti sebuah kebijakan-kebijakan Negara, dimana Negara
tersebut masih memperbolehkan diadakannya aborsi.
Dalam perintah Allah yang ke-6 berbunyi “Jangan Membunuh”, gereja masih bertanya-
tanya, dalam situasi dan kondisiyang rumit, apakah perintah ini masih berlaku? Dan kalau

1
http://id.wikipedia.org/wiki/Gugur_kandungan#Pengaturan_oleh_pemerintah_Indonesia
kita melihat konteksnya, maka perintah ini ditujukan untuk manusia. Dan sekarang yang
menjadi masalah utama adalah tentang status fetus/janin itu sendiri;
Apakah fetus atau janin itu manusia atau bukan?
Syarat apakah yang harus dimiliki “sesuatu” supaya dapat dianggap seorang manusia,
jelasnya supaya memiliki hak hidup?
Jika kita menganggap bayi yang belum dilahirkan bukan manusia, tetapi hanya benda,
kapankah fetus itu dapat menikmati statusnya sebagai seorang manusia atau pribadi?
Jika janin itu belum mempunyai status sebagai manusia, maka Abortus tidak dapat dicap
sebagai pembunuhan, dan masalah kita dapat diselesaikan, tetapi jika itu adalah manusia
yang sedang mengalami proses pertumbuhan secara kontiniu, maka ini jelas merupakan
suatu pembunuhan.
Alkitab sebagai sumber acuan hidup orang Kristen, tidak pernah secara khusus
berbicara mengenai soal aborsi. Namun demikian, ada banyak ajaran Alkitab yang membuat
jelas apa pandangan Allah mengenai aborsi. Yeremia 1:5 memberitahu kita bahwa Allah
mengenal kita sebelum Dia membentuk kita dalam kandungan. Mazmur 139:13-16
berbicara mengenai peran aktif Allah dalam menciptakan dan membentuk kita dalam rahim.
Keluaran 21:22-25 memberikan hukuman yang sama kepada orang yang mengakibatkan
kematian seorang bayi yang masih dalam kandungan dengan orang yang membunuh. Hal ini
dengan jelas mengindikasikan bahwa Allah memandang bayi dalam kandungan sebagai
manusia sama seperti orang dewasa. Bagi orang Kristen aborsi bukan hanya sekedar soal
hak perempuan untuk memilih. Aborsi juga berkenaan dengan hidup matinya manusia yang
diciptakan dalam rupa Allah (Kejadian 1:26-27; 9:6).
Argumen pertama yang selalu diangkat untuk menentang posisi orang Kristen dalam
hal aborsi adalah, “Bagaimana dengan kasus pemerkosaan dan/atau hubungan seks antar
saudara. Betapapun mengerikannya hamil sebagai akibat pemerkosaan atau hubungan seks
antar saudara, apakah membunuh sang bayi adalah jawabannya? Dua kesalahan tidak
menghasilkan kebenaran. Anak yang lahir sebagai hasil pemerkosaan atau hubungan seks
antar saudara dapat saja diberikan untik diadopsi oleh keluarga yang tidak mampu
memperoleh anak – atau anak tsb dapat dibesarkan oleh ibunya. Sekali lagi sang bayi tidak
seharusnya dihukum karena perbuatan jahat ayahnya.
Argumen kedua yang biasanya diangkat untuk menentang posisi orang Kristen dalam
hal aborsi adalah, “Bagaimana jikalau hidup sang ibu terancam?” Secara jujur ini adalah
pertanyaan paling sulit untuk dijawab dalam soal aborsi. Pertama-tama perlu diingat bahwa
situasi semacam ini hanya kurang dari 1/10 dari 1 persen dari seluruh aborsi yang dilakukan
di dunia saat ini. Jauh lebih banyak perempuan yang melakukan aborsi karena merka tidak
mau “merusak tubuh mereka” daripada perempuan yang melakukan aborsi untuk
menyelamatkan jiwa mereka. Kedua, mari kita mengingat bahwa Allah kita adalah Allah dari
mujizat. Dia dapat menjaga hidup dari ibu dan anak sekalipun secara medis hal itu tidak
mungkin. Akhirnya, keputusan ini hanya dapat diambil antara suami, isteri dan Allah. Setiap
pasangan yang menghadapi situasi yang sangat sulit ini harus berdoa minta hikmat dari
Tuhan (Yakobus 1:5) untuk apa yang Tuhan mau mereka buat.
Pada 99% dari aborsi yang dilakukan sekarang ini alasannya adalah “pengaturan
kelahiran secara retroaktif.” Perempuan dan/atau pasangannya memutuskan bahwa
mereka tidak menginginkan bayi yang dikandung. Maka mereka memutuskan untuk
mengakhiri hidup dari bayi itu daripada harus bertanggung jawab. Ini adalah kejahatan yang
terbesar. Bahkan dalam kasus 1% yang sulit itu, aborsi tidak sepantasnya dijadikan opsi
pertama. Hidup dari manusia dalam kandungan tu layak untuk mendapatkan segala usaha
untuk memastikan kelahirannya.
Bagi mereka yang telah melakukan aborsi, dosa aborsi tidaklah lebih sulit diampuni
dibanding dengan dosa-dosa lainnya. Melalui iman dalam Kristus, semua dosa apapun dapat
diampuni (Yohanes 3:16; Roma 8:1; Kolose 1:14). Perempuan yang telah melakukan aborsi,
atau laki-laki yang mendorong aborsi, atau bahkan dokter yang melakukan aborsi, semuanya
dapat diampuni melalui iman di dalam Yesus Kristus.
2.9 Sikap Orang Kristen Terhadap Pelaku Aborsi
Etika Kristen dalam melihat masalah aborsi harus dilandasi oleh sikap yang etis dan
kristiani, bukan sikap kebencian apalagi mengutuk dan juga dilandasi oleh sikap empati,
kasih, bukan hukuman atau penghakiman. Celakanya masalah aborsi telah terbungkus oleh
banyak label, mitos. Kita tidak tahu apa sebenarnya masalah yang esensial, sehingga kita
juga tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Aborsi tidak sama dengan membunuh, dan dalam prakteknya aborsi telah menjadi
pertengkaran ideologi, yaitu antara ideologi konservatif fundamentalis dan liberalis.
Substansi permasalahan sudah tertutup dengan label atau cap-cap. Misalnya, pemberitaan-
pemberitaan di media massa menyudutkan bahwa yang melakukan aborsi sebagai
pembunuh berdarah dingin, atau membunuh secara sederhana.
Antara dua kutub yang anti dan pro tidak ada titik temu. Namun kedua belah pihak pada
dasarnya tidak setuju aborsi, tetapi ada kasus-kasus atau situasi yang dianggap
perkecualian. Memang ada perbedaan di antara dua kutub.1

MINUMAN KERAS,ROKOK DAN NARKOBA


Budaya minum minuman keras memang sudah ada sejak dulu. Di Indonesia bahkan
di seluruh belahan dunia mengenal apa yang disebut dengan minuman keras. Dalam Alkitab
juga terdapat tentang minuman keras yaitu anggur.

Di belahan Eropa terdapat berbagai jenis minuman keras yang memiliki berbagai
nama tergantung dari bahan, kegunaan serta kadar alkohol dari minuman itu sendiri, seperti
anggur, wiski, tequila, bourbon dan lain-lain.

Semakin lama hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahan nilai terhadap


minuman keras di masyarakat. Minuman keras yang secara hukum maupun agama dianggap
hal yang tidak baik menjadi sesuatu yang dianggap lumrah dan wajar untuk dilakukan.
Akibat kebiasaan minum tersebut maka timbulah dampak-dampak yang bersifat negatif
dalam hal sosial, ekonomi dan terutama adalah kesehatan masyarakat di daerah tersebut.

Dampak yang ditimbulkan misalnya mulai dari meningkatnya kasus kriminal,


terutama perkelahian remaja, sehingga meresahkan warga masyarakat sekitar. Kemiskinan
yang semakin bertambah. Dan kebiasaan minum tersebut juga tentunya berdampak
terhadap kesehatan masyarakat. Banyak kecelakaan mobil disebabkan karena pengaruh
alkohol di dalam tubuh manusia. Ingat nasihat rasul Paulus: "Segala sesuatu halal bagiku,
tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan
diriku diperhamba oleh sesuatu apapun" (1Kor 6:12).

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan Minuman Keras?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan maraknya Minuman Keras?
3. Apa dampak dari Minuman Keras?

1
AborsiPerempuan.
4. Bagaimana upaya penanggulangan terhadap Minuman Keras?
5. Bagaimanakah Minuman Keras di tinjau dari Etika Kristen?

BAB II
KAJIAN TEORITIS

A. Etika sebagai Tugas dari Ajaran tentang Perintah Allah


Sebagai ajaran tentang perintah Allah itu, Etika menguraikan hukum Allah dalam
bentuk Injil, yaitu bagaimana Allah menguduskan manusia yang dipilih-Nya. Itu sebabnya
Etika berasaskan pada penyataan akan Yesus Kristus yang sekaligus Allah yang kudus dan
manusia yang dikuduskan.
Itu sebabnya juga Etika merupakan bagian dari ajaran tentang Allah. Dengan
menyatakan manusia itu milik-Nya, Allah menyatakan kerelaan-Nya untuk bertanggung
jawab atas manusia. Etika menyaksikan karunia Allah sejauh Ia membina dan mewajibkan
manusia untuk hidup sepantasnya.

B. Tentang Minuman Keras


Minuman keras mengandung alkohol dengan berbagai golongan terutama etanol
(CH3CH2OH) dengan kadar tertentu yang mampu membuat peminumnya menjadi mabuk
atau kehilangan kesadaran jika diminum dalam jumlah tertentu. Secara kimia alkohol adalah
zat yang pada gugus fungsinya mengandung gugus – OH. Alkohol diperoleh dari proses
peragian zat yang mengandung senyawa karbohidrat seperti gula, madu, gandum, sari buah
atau umbi-umbian. Jenis serta golongan dari alkohol yang akan dihasilkan tergantung pada
bahan serta proses peragian. Dari peragian tersebut akan didapat alkohol sampai berkadar
15% tapi melalui proses destilasi memungkinkan didapatnya alkohol dengan kadar yang
lebih tinggi bahkan sampai 100%. Ada 3 golongan minuman berakohol yaitu:
o Golongan A; kadar etanol 1%-5% misalnya dan tuak dan bir
o Golongan B; kadar etanol 5%-20% misalnya arak dan anggur
o Golongan C; kadar etanol 20%-45% misalnya whiskey dan vodca.
Di Bali sendiri minuman keras dibuat dari bahan aren. Aren ini kemudian
difermentasikan dengan cara tradisional maka didapatlah tuak, jika tuak ini diolah maka
akan diperoleh minuman dengan kadar alkohol sampai 15% yang kemudian dinamakan arak.
Arak dengan kadar alkohol yang lebih tinggi sering disebut dengan nama arak api, disebut
demikian kerena jika arak ini disulut dengan api maka akan langsung terbakar.
Minuman beralkohol biasanya dipisah menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Bir
Bir terbuat dari biji-bijian gandum barley yang direndam di dalam air dan
dikeringkan, dibumbui dengan tanaman hop yang menambah rasa pahit khas bir. Lalu
diproses dan difermentasikan dengan ditabur ragi, untuk kemudian dibiarkan selama
beberapa hari atau beberapa minggu sampai proses fermentasi, di mana ragi mengubah
kandungan gula di dalam campuran itu menjadi alkohol dan karbon dioksida. Setelah itu, bir
dimasukkan lagi ke dalam tangki tertutup dan dibiarkan ‘menua’ selama beberapa minggu
atau beberapa bulan. Setelah kemudian difilter dan dipasteurisasi, akhirnya jadilah bir.
Dalam hasil akhirnya, kandungan alkohol di dalam bir adalah 2-6 persen, walau beberapa
jenis bir mengandung sekitar 14 persen alkohol.
2. Wine
Wine dibuat dari anggur yang diproses, kemudian difermentasikan. Jenis anggur
yang dipilih untuk difermentasikan, detail-detail kecil dalam pemrosesan seperti seberapa
besar tekanan yang diberi ke anggur untuk memisahkan antara kulit dengan airnya, sampai
faktor seperti iklim dan jenis tanah tempat anggur ditumbuhkan pun diperhitungkan untuk
membuat satu botol wine. Kandungan alkohol ethanol di dalam wine terbilang ampuh
menumpas bakteri-bakteri dan mikroorganisme sumber penyakit, dan karena itu, dulu wine
lebih aman diminum daripada air maupun susu.
3. Spirits
Spirits adalah istilah yang diberikan untuk minuman-minuman keras yang dibuat
dari proses penyulingan. Hasil fermentasi tertentu disuling, dan proses penyulingan ini
mengkonsentrasikan kandungan alkoholnya serta menghilangkan rasa-rasa yang dianggap
tidak enak. Hasilnya adalah minuman beralkohol dengan kandungan alkohol yang terbilang
tinggi, sekitar 40-50 persen alkohol. Contoh minuman yang bisa disebut sebagai spirits
adalah whiskey dan vodka.1

1
Green, Clifford.1998.Teolog Kemerdekaan.Jakarta: BPK Gunung Mulia.
A. Pengertian Minuman Keras
Minuman keras / beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol
adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai
negara, penjualan minuman keras / beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan saja,
umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu.
Minuman keras meliputi seluruh jenis minuman yang mengandung alkohol
(nama kimianya etanol). Menurut catatan arkeologi, minuman beralkohol sudah dikenal
manusia sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Minuman beralkohol merupakan bagian
dari kehidupan sehari-hari pada berbagai kebudayaan tertentu. Di Indonesia, dikenal
beberapa minuman lokal yang beralkohol, misalnya brem, tuak, dan ciu.
Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil
mungkin mempunyai efek stimulasi ringan. Bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol
adalah etil alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi madu, gula sari buah atau umbi
umbian. Nama yang populer : minuman keras (miras), kamput, tomi (topi miring), cap tikus ,
balo, dll.

B. Factor Penyebab Minuman Keras


Menurut teori Lawrence Green (1980), mengemukakan bahwa perilaku individu
mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, yang
dipengaruhi oleh 3 faktor pendukung, yaitu:
a) Faktor Prediposisi (predisposing factors)
Masalah dalam hidup manusia berasal dari dua sumber. Pertama, yang berasal
dari luar diri, yang seringkali disebut sebagai faktor pencetus/precipitating factor, dan yang
kedua berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Yang kedua ini seringkali disebut sebagai
faktor
bawaan/predisposing factor, yang sebenarnya sudah menjadi masalah pada dirinya sendiri
sebelum ada faktor pencetus yang hadir.
Faktor ini menyebabkan pemuda / remaja tidak berfikir panjang atas jalan keluar
yang diambil karena masalah yang dihadapinya. Yaitu mencakup hal berikut:
1. Kebiasaan minum minuman keras sudah menjadi kebiasaan bagi pemuda / remaja dikota-
kota besar yang salah pergaulan dan sebagai pelarian dari suatu masalah.
2. Kepercayaan pemuda / remaja jika meminum minuman keras dapat menghilangkan stres,
beban yang ada, dan lain-lain.
b) Faktor Pendukung (Enabling factors)
Faktor ini terwujud dalam lingkungan Fisik. Yaitu mencakup:
1. Ketersediaan faktor: Minuman Keras umumnya mudah ditemukan, hal ini dikarenakan
adanya warung atau toko yang masih menjual minuman keras secara bebas.
2. Ketercapaian fasilitas: Fasilitas perkotaan atau kampung yang padat penduduk
memungkinkan banyaknya warung atau toko menyediakan / menjual minuman keras.
c) Faktor Pendorong (reinforcing factors)
Sebagai faktor pendorong untuk berperilaku yang diharapkan. Faktor ini
mencakup:
1. Ceramah dari tokoh masyarakat tentang undang-undang juga Firman Tuhan yang melarang
Minuman Keras.
2. Adanya seminar kesehatan tentang bahaya Minuman Keras.

C. Dampak Minuman Keras


Sebenarnya minum minuman beralkohol baik jika diminum pada dosis yang kecil
pada saat-saat tertentu. Misalnya saat cuaca dingin atau sehabis makan daging kerena
kemampuan alkohol untuk meningkatkan metabolisme serta suhu tubuh. Namun selain itu
selebihnya alkohol malah disalahgunakan sehingga yang muncul lebih banyak adalah
dampak negatif ketimbang dampak positifnya. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat
minum minuman keras antara lain:
o Jika dilihat dari segi kesehatan, kebiasaan minum minuman keras tentu akan berdampak
negatif terhadap kesehatan, begitu pula dengan di Sidemen. Peminum biasanya
menampilkan ciri fisik yang berbeda dari orang biasanya, perut bagian bawah (sisikan)
mereka terlihat buncit sedangkan tubuh mereka sendiri kurus, hal itu kerena mereka minum
tuak terlalu sering / minum tuak berlebihan. Selain itu mereka memiliki kantung mata hitam
akibat terlalu sering bagadang.
Hal tersebut baru yang terlihat dari luar, belum penyakit-penyakit lain yang
juga ditimbulkan akibat kebiasaan minum minuman keras, antara lain penyakit hati, jantung,
dan otak. Akibat begadang minum sampai larut malam maka tentu tubuh mereka akan
lemas sehingga tidak ada semangat untuk bekerja padahal mereka membutuhkan uang
untuk hidup. Begitu pula bagi yang masih sekolah, di sekolah akan mengantuk dan tidak
konsentrasi terhadap pelajaran. Sehingga secara tidak langsung kebiasaan minum ini
berdampak pada ekonomi serta tingkat pendidikan mereka yang rendah.
o Jika dilihat dari segi sosial, kebiasaan minum minuman keras ini banyak menimbulkan
masalah. Seperti misalnya perkelahian, ketidaknyamanan orang yang tinggal di sekitarnya,
serta penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Selain itu minuman keras juga biasanya
menjadi penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

D. Upaya Penanggulangan Terhadap Minuman Keras


Tampaknya Miras sulit apabila harus dibasmi/dihilangkan sama sekali. Mungkin dari
sisi agama masalah Miras tidak ada toleransi, namun kita perlu juga melihatnya dari sisi lain
yaitu kepentingan Pariwisata. Dengan demikian yang penting bukan membasmi Miras, tapi
memperhatikan perangkat hukum untuk mengaturnya dan kemudian menegakkan
peraturannya.
Penyalahgunaan terhadap izin dan peraturan daerah tentang Miras harus ditindak
tegas dengan cara menghukum pelakunya, bukan memusnahkan Mirasnya. Legalisasi dan
lokalisasi Miras ini tentunya akan menambah penghasilan asli daerah (PAD).

E. Tinjauan Etika Kristen


Dalam buku Iris V. Cully yang berjudul Dinamika Pendidikan Kristen,
mengatakan: “Judul berita utama dalam minggu ini mungkin melaporkan meluasnya
penggunaan minuman keras oleh para remaja”. Hal tersebut dikarenakan ketiadaan kasih
dan penekanan yang menyerang banyak anak-anak, itu mengganggu dan menimbulkan
penyimpangan dalam pertumbuhan kepribadian.
Para psikolog anak meneliti bidang-bidang kebutuhan anak, mereka
menyaksikan betapa pentingnya anak itu diterima sebagai pribadi yang unik. Setiap anak
adalah dirinya sendiri dan tidak lain dari itu. Semua anak menghadapi serangkaian tugas
perkembangan yang harus dicapai pada tingkat kedewasaan masing-masing pribadi. Rasa
aman emosional merupakan lingkungan yang mendasar yang penting bagi tugas
perkembangan ini, yang mencakup usaha untuk melibatkan emosi ke dalam pola kehidupan.

1.1 Pandangan Alkitab Terhadap Minuman Keras


Paulus berkata kepada Timotius: "Janganlah lagi minum air saja, melainkan
tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering
lemah" (1Tim 5:23).
Ayat ini tidak berarti Paulus menganjurkan setiap orang Kristen untuk minum
sedikit anggur, sebab anjuran Paulus agar Timotius minum anggur adalah karena Timotius
"sering lemah" dan "pencernaannya terganggu". Tetapi banyak orang Kristen telah memakai
ayat ini sebagai suatu alasan mengapa mereka minum anggur. Bahkan mereka memegahkan
kelakuan tersebut adalah Alkitabiah, padahal mereka tidak sakit dan tidak lemah.
Bagaimana Alkitab menasihati orang supaya waspada dalam hal minum anggur?
1. Alkitab sering memperingatkan adanya bahaya kalau minum sesuatu yang mengandung
alkohol: "Jangan melihat kepada anggur, kalau merah menarik warnanya, dan mengilau
dalam cawan, yang mengalir masuk dengan nikmat, tetapi kemudian memagut seperti ular,
dan menyemburkan bisa seperti beludak" (Ams 23:31-32).
2. Alkitab juga melarang kita mabuk oleh anggur: "Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur,
karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh" (Efe
5:18). Cara yang terbaik untuk tidak mabuk anggur adalah tidak minum anggur. Ayat-ayat
lain yang melarang kita mabuk anggur adalah sebagai berikut: Rom 13:13; 1Kor 5:11, 6:10;
Tit 2:3; 1Tim 3:8, dan lain-lain.
3. Alkitab mencantumkan akibat beberapa orang yang mabuk anggur, misalnya: Nuh yang
telanjang karena mabuk (Kejadian 9), Lot yang bersetubuh dengan kedua anak
perempuannya karena mabuk (Kejadian 19), dan lain-lain. Dengan demikian kita
mengetahui bahwa alkohol sanggup memperdaya seseorang sehingga orang tersebut
mudah berbuat dosa.
4. Alkitab juga mencantumkan orang-orang yang diasingkan oleh Tuhan untuk sesuatu jabatan
yang suci dilarang minum air anggur, misalnya:
a. Orang nazir dilarang minum anggur dan minuman yang memabukkan (Bil 6:2-3).
b. Harun dan orang-orang Lewi yang melayani di dalam kemah pertemuan, dilarang minum
anggur atau minuman keras (Im 10:9).
c. Yohanes Pembaptis juga dilarang minum anggur atau minuman keras (Luk 1:15).

Mengapa Tuhan melarang kita menjadi mabuk? Karena hidup ini adalah
peperangan rohani, dan kita harus mengendalikan diri dan berjaga-jaga (1 Tes. 5:6).
Pertama, kita perlu berjaga-jaga untuk melayani Tuhan. Tuhan senantiasa menghendaki kita
selaras dengan Dia, dan orang-orang mempunyai kebutuhan pada saat yang tidak terduga.
Hamba Tuhan selalu ”siap sedia” dan harus siap dan bersedia untuk melayani. Kedua,
musuh kita Iblis, berjalan keliling seperti singa yang mengaum-aum mencari seseorang
untuk ditelannya (1 Pet. 5:8). Roh-roh jahat biasanya menyusupi manusia melalui pikiran
mereka, dan Alkitab dipenuhi dengan instruksi mengenai cara mengelola pikiran kita secara
tepat yaitu melalui mengendalikan pikiran kita dan menjadikannya pikiran ilahi. Misalnya:
o Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan
budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang
berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
o 1 Tesalonika 5:6-8
(6) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
(7) Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.
(8) Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar (mengendalikan diri, pikiran
yang terang), berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan
keselamatan.

2 Korintus 10:5b menyebutkan, ”Kami menawan segala pikiran dan


menaklukkannya kepada Kristus”. Beginilah caranya kita meneguhkan pikiran kita terhadap
musuh kita. Setan, yang terus menerus menyerang kita dengan perangsang yang dirancang
untuk menawan pikiran kita dalam arah yang tidak kudus, yang menyebabkan kita bertindak
dalam cara hidup yang tidak kudus, dan akhirnya membuka pikiran kita kepada pengaruh
roh jahat. Dalam Alkitab, Tuhan memakai kata “hati” yang menunjuk kepada lubuk hati
terdalam (nurani), kedalaman pikiran, di mana iman yang sejati atau ketidakpercayaan
berdiam. Dia menasihati orang percaya untuk menjaga hati kita agar kita tidak memberikan
peluang bagi pengaruh jahat masuk ke dalam hati kita, karena jika pengaruh jahat itu
masuk, akan mengakibatkan kehancuran.
Pada kenyataannya, ketika seseorang mabuk, dia kehilangan pikiran. Dia tidak
dapat menjaga hatinya, dan sulit atau mustahil bagi dia untuk melayani Tuhan atau umat
Tuhan dengan cara yang efektif. Seseorang yang mabuk tidak efektif dalam mendoakan atau
melayani orang lain. Lebih lagi, seorang pemabuk membuka dirinya sendiri kepada
kemungkinan masuknya roh jahat ke dalam pikirannya dan mengakibatkan kebingungan
atau kerusakan kepada dirinya sendiri atau orang lain.

1.2 Tokoh-tokoh dalam Alkitab


Terdapat beberapa tokoh dalam Alkitab yang Mabuk karena minum anggur.
Diantaranya yaitu:

o Bacaan : Kejadian 9:18-28


Cerita ini terjadi tak lama setelah air bah surut. Yang selamat dari bahtera adalah
Nuh dan istrinya, juga anak-anak Nuh bersama dengan istri mereka masing-masing. Mereka
inilah yang kemudian beranak cucu dan memenuhi bumi ini.
Dikatakan bahwa pekerjaan Nuh setelah air bah adalah bertani. Tanaman yang
digarapnya adalah anggur. Dialah yang pertama kali membuat kebun anggur di bumi ini.
Sebagai seorang pekebun anggur, tentu saja Nuh mengusahakan dengan baik apa yang
menjadi pekerjaannya itu. Dari kisah yang terjadi selanjutnya, dapat dipastikan bahwa
kebun anggur milik Nuh tentu berhasil dengan baik.
Oleh karena hasil yang baik itulah, kini Nuh menikmati anggur hasil kebunnya. Ia
minum anggur. Nuh kelebihan minum anggur sehingga ia menjadi mabuk. Karena kelewat
mabuk, Nuh lupa diri sampai-sampai ia menjadi telanjang dalam kemahnya.
Tindakan dari Nuh di dalam kemahnya menarik perhatian dari Ham. Sehingga ia
melihat ke dalam kemah ayahnya. Kemudian setelah itu ia memberitahukan hal tersebut
kepada kedua saudaranya, Sem dan Yafet. Kata “memberitahukan” dalam hal ini
diterjemahkan dari kata Ibrani nagad yang berarti memberitahukan dengan nada mengolok-
olok. Jadi dalam hal ini Ham memberitahukan kepada kakak dan adiknya mengenai perilaku
ayahnya yang memalukan tersebut.
Kedua saudaranya itu kemudian mengambil inisiatif untuk menyelamatkan “muka”
ayahnya. Tentu saja menyelamatkan dari penglihatan para menantunya, yakni istri-istri dari
ketiga anaknya.1
Setelah sadar, barulah Nuh merasa “ditelanjangi” kembali oleh Ham, anaknya. Tentu
saja hal itu diketahuinya setelah mendengar cerita entahkah dari istrinya, anak-anaknya
atau para menantunya. Sebagai orang tua, ia merasa telah didurhakai oleh anaknya sendiri.
Maka cerita ini kemudian ditutup dengan kutukan Nuh terhadap Ham dan pemberkatatan
Sem dan Yafet.
o Bacaan : Kejadian 19:30-39
Anak-anak perempuan Lot mengira bahwa mereka adalah satu-satunya kaum wanita
yang selamat dari pemusnahan itu. Karena itu, mereka percaya bahwa kewajiban mereka
adalah untuk mengandung anak-anak dan meneruskan umat manusia. Selama dua malam
berturut-turut, mereka membuat ayah mereka mabuk sehingga ia tidur dengan mereka, dan
mereka mengandung. Anak pertama dinamai Moab, dan ia menjadi leluhur orang Moab
sekarang. Anak kedua dinamai Ben-Ami dan ia menjadi leluhur bani Amon sekarang.

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ada dua faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi peminum minuman keras. Di
tinjau dari faktor internalnya adalah karena banyaknya masalah yang dihadapi khususnya
para remaja yang masih labil, sehingga mengganggu psikologis dan kerohanian mereka.
Maka, ia menghilangkan rasa stres dengan cara meminum minuman keras.
Jika ditinjau dari faktor eksternalnya, dikarenakan salah pergaulan. Pada umumnya,
remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Rasa ingin tahu itu yang membuat
mereka mengikuti apa yang di lakukan oleh temannya sehingga terjerumus.

1
Cully, Iris V.2009.Dinamika Pendidikan Kristen.Jakarta:BPK Gunung Mulia.
B. Saran
1. Untuk Pemerintah
Pemerintah sebaiknya lebih ketat lagi dalam mengatasi masalah Minuman Keras. Perlunya
ketegasan pemerintah dan penguasa dalam membatasi atau bahkan menghapuskan
minuman keras dari lingkungan.
2. Untuk Gereja
Gereja diharapkan memperhatikan para peminum minuman keras, memberikan
pertolongan dan konseling untuk mencari sebab-sebab dan jalan penyelesaiannya.
3. Untuk Keluarga
Membina kerohanian mereka untuk mengatasi masalah alkohol, sebab cara yang terbaik
untuk membantu mereka adalah membawa mereka mengenal Tuhan, serta dibaharui di
dalam Dia.
4. Untuk Masyarakat
Memberi perhatian juga pengertian kepada para peminum minuman keras, sehingga
mereka merasa bahwa dirinya berarti bagi orang lain dan tidak akan menyia-nyiakan
hidupnya untuk hal yang tidak baik.
INDIVIDUALISME,HEDONISME,kONSUMENRISME
BAB I
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Globalisasi atau penyejagatan adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan
peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh
dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk
interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Dewasa ini,
globalisasi erat kaitannya dengan modernisasi. Hal ini dikarenakan proses globalisasi yang
terjadi dewasa ini dipengaruhi oleh proses kemajuan pengetahuan dan juga teknologi.
Proses kemajuan pengetahuan dan teknologi tersebut adalah bagian daripada modernisasi.

Dari sisi kebudayaan, globalisasi dan modernisasi yang terjadi tidak dapat dipungkiri lagi
mempengaruhi atau merubah pola kehidupan bermasyarakat atau tatanan kehidupan social
masyarakat negara yang mengalaminya. Hal ini dikarenakan adanya penyerapan dan
pencampuran budaya dari masing-masing negara yang bersangkutan. Perubahan pola
kehidupan masyarakat yang terjadi, menghasilkan pandangan-pandangan kehidupan yang
berbeda pula.

Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman,
arahan petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil
pemikiran masyarakat yang mengalami perubahan social tersebut. Melalui globalisasi dan
juga modernisasi, manusia dalam kaitannya dengan pandangan hidup memandang segala
sesuatu dengan sisi pandangan yang berbeda dan lebih rasional. Penulisan makalah ini
dilatarbelakangi oleh persoalan bagaimana perkembangan pandangan-pandangan hidup
baru seperti hedonisme, konsumerisme, dan Indivudialisme yang telah menjadi gaya hidup
dalam era globalisasi dan modernisasi ini?

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari Penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian Globalisasi dan Modernisasi
2. Pengertian Hedonisme, konsumerisme, dan individualisme
3. Hubungan hedonisme, konsumerisme, dan individualisme dengan globalisasi dan
modernisasi
4. Perkembangan pandangan hidup hedonisme, konsumerisme, dan individualisme dalam
era globalisasi dan modernisasi
5. Dampak negatif dari pandangan hidup hedonisme, konsumerisme, dan individualisme.1

1
Bambang, Suprapto.2001. Sosiologi. Edisi Kedua. Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada
BAB II
2. Pembahasan

2.1 Pengertian Globalisasi dan Modernisasi


Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah
Universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja
(working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang
memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang
akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain,
mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-
negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga
terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk
yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan
ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing.
Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan
berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Namun secara umum
globalisasi diartikan suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara
saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi
batas negara.
Sedangkan modernisasi dalam ilmu sosial merujuk pada sebuah bentuk transformasi dari keadaan
yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai
kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan makmur. Diungkapkan pula modernisasi
merupakan hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang sekarang
ini. Tingkat teknologi dalam membangun modernisasi betul-betul dirasakan dan dinikmati oleh
semua lapisan masyarakat, dari kota metropolitan sampai ke desa-desa terpencil. Menurut kamus
besar bahasa Indonesia, modernisasi itu dapat diartikan pula pada sebuah perubahan yang sangat
signifikan didalam pola hidup manusia seperti dari sebuah zaman tradisional menjadi zaman yang
modern. Sehingga dengan adanya zaman modern ini, dapat membuat sebuah pekerjaan terlihat
lebih mudah atau instant.

2.2 Pengertian Hedonisme, Konsumerisme dan Individualisme

· Pengertian Hedonisme
Kata hedonisme diambil dari Bahasa Yunani hēdonismos dari akar kata hēdonē, artinya
"kesenangan". Secara umum Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa
orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat
mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Hedonisme merupakan ajaran
atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan
manusia. Hedonisme ingin menjawab pertanyaan filsafat "apa yang menjadi hal terbaik bagi
manusia?" Hal ini diawali dengan Sokrates yang menanyakan tentang apa yang sebenarnya
menjadi tujuan akhir manusia.

· Pengertian Konsumerisme
Konsumerisme adalah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok
melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil
produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Hal
tersebut menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan
tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan
menjadikan penyakit jiwa yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam kehidupannya.
Pengertian yang singkat ini sudah menjelaskan bahwa konsumersisme itu benar-benar
mengarah ke dampak yang tidak baik ataupun negative.

· Pengertian Individualisme
Individualisme merupakan satu falsafah yang mempunyai
pandangan moral, politik atau sosial yang menekankan kemerdekaan manusia serta
kepentingan bertanggungjawab dan kebebasan sendiri. Seorang individualis akan
melanjutkan percapaian dan kehendak peribadi. seseorang individualis tidak terikat kepada
takat moral yang diguna pakai oleh masyarakat dan individualis adalah bebas untuk
mementingkan diri sendiri, hidup dengan altruisme atau apa-apapun cara hidup yang
mereka gemar tanpa memedulikan orang lain, dan bahkan sampai melupakan kodrat
mereka sebagai makhluk social. Sikap hidup seperti inilah yang dapat memudarkan
solideritas dan kesetiakawanan sosial, musyawarah mufakat, gotong royong dan
sebagainya. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Individualisme adalah gabungan dari 2
buah kata yaitu individual=pribadi dan isme=faham dalam arti besar merupakan satu paham
yang menerangkan bahwa seseorang yang mementingkan haknya pribadi tanpa
memperhatikan orang lain.

2.3 Hubungan Hedonisme, Konsumerisme, dan Individualisme dengan Globalisasi dan


Modernisasi.
Pandangan hidup seperti hedonisme, konsumerisme, dan individualisme tidak terlepas dari
proses globalisasi dan modernisasi. Dalam era globalisasi dan modernisasi ini, hampir semua
orang mengutamakan kesenangan semata, konsumsi dalam skala besar, dan pencapaian
benda-benda materi dalam segala upaya. Untuk mencapai semua yang diinginkannya itu
segalah usaha akan dilakukan, walaupun harus mengorbankan banyak hal yang dimilikinya.

Dalam kaitannya dengan hedonisme, di era globalisasi dan modernisme ini mencapai
kenikmatan atau kesenangan semata adalah tujuan mutlak. Hedonisme sendiri bermakna
bahwa pemujaan terhadap kesenangan dan kenikmatan dunia harus dikejar, dan itulah
tujuan hidup yang paling hakiki bagi manusia. Hal ini menyebabkan perilaku manusia
sebagai konsumen semakin menggila, yaitu Perilaku yang mengatas-namakan merk,
kekuasaan, dan kenikmatan sesaat. Dampak negatifnya, muncul ideologi bahwa formalitas
kini menjadi segalanya, hal terpenting bagi dirinya adalah images yang di mana mereka
dapat menyalurkan hasrat. Contoh tindakan hedonisme dalam era globalisasi ini muncul
dalam beragam tindakan aktivitas, mulai dari penomorsatuan sebuah merk, hingga free sex.1

Sama halnya dengan hedonisme, globalisasi dan modernisasi juga mampu menyebarkan
ideologi konsumerisme. Hal ini dikarenakan perkembangan dan kemajuan teknologi yang
semakin pesat sehingga segala sesuatu sangat mudah untuk didapatkan. Perkembangan
teknologi, misalnya perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang
kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk
mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
Dewasa ini Bisa kita lihat bahwa kebutuhan yang dibeli atau di konsumsi adalah barang-
barang yang menurut pandangan mereka adalah barang-barang yang “mewah” misalnya
kulkas, televisi, radio, tape-corder, kompor gas, bahan, alat-alat masak dan makanan-
makanan (supermi dan sejenisnya, snack dan sebagainya). Pembelian–pembelian tersebut
begitu meriahnya, tanpa disadari pentingnya setelah mereka membeli.

Saat melakukan pembelian barang-barang tersebut memang tidak akan menjadi beban yang
bersangkutan manakala yang dibeli adalah bahan-bahan makanan/ minuman atau alat-alat
masak yang tidak elektromik. Akan tetapi ternyata mereka sekarang membeli peralatan dan
barang-barang yang tidak primer dan yang elektronik (Kulkas, TV misalnya), tidak terpikirkan
bahwa setelah membeli dan memiliki akan mengandung biaya.

Biaya yang ditanggung secara harian atau bulanan adalah biaya listrik, sementara barang-
barang tersebut kurang produktif untuk bisa menghasilkan uang secara harian atau bulanan.
Pembelian tersebut sekedar menghabiskan uang “dadakan” yang tidak diperhitungkan
beban selanjutnya setelah memiliki barang-barang tersebut. Hal-hal tersebut merupakan
sifat-sifat konsumerisme.
Proses globalisasi dan modernisasi yang terjadi juga menciptakan pandangan hidup lainnya,
yaitu individualisme. Dengan adanya kemajuan teknologi dan pencampuran budaya asing,
telah mengubah paradigma seseorang yang menganggap bahwa mampu memiliki benda
atau materi yang lebih tinggi dari orang lainnya adalah tujuan ia hidup di dunia ini. Usaha-
usaha yang dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan tersebut bahkan dilakukan tanpa perlu
mengandalkan orang lain atau biasa disebut dengan individualis. Orang-orang yang
menganut pandangan ini menganggap bahwa dirinya sendirilah yang menjadi kunci dalam
kesuksesan dirinya sendiri atau bahkan organisasi sekitarnya. Kehidupan menyendiri adalah
salah satu ciri kehidupan individualis.
2.4 Perkembangan pandangan hidup hedonisme, konsumerisme, dan individualism dalam
era globalisasi dan modernisasi
· Hedonisme muncul pada awal sejarah filsafat sekitar tahun 433 SM. Hedonisme ingin
menjawab pertanyaan filsafat "apa yang menjadi hal terbaik bagi manusia?" Hal ini diawali
dengan Sokrates yang menanyakan tentang apa yang sebenarnya menjadi tujuan akhir

1
Donald, P., Harby, L. & Gary , W. 1998. Globalisasi dan Modernisasi, 19 Maret 1997: Gejala
Hedonisme menulari remaja, (Online), (http:// www.peutuah.com results/ study.html,
diakses 25 November 2011).
manusia. Lalu Aristippos dari Kyrene (433-355 SM) menjawab bahwa yang menjadi hal
terbaik bagi manusia adalah kesenangan. Dalam era globalisasi dan modernisasi ini,
pandangan hidup hedonisme telah menjadi trend bagi sebagian besar kalangan. Mereka
memiliki pemahaman yang mementingkan kesukaan dan kemewahan dalam kehidupan,
tanpa menghiraukan larangan agama dan tatasusila. Kesenangan, kesukaan, dan
kemewahaan diera globalisasi dan modernisasi ini dilambangkan dengan uang.

Peningkatan ideologi hidup hedonisme ini dapat dilihat dari contoh kriminalitas, salah
satunya yaitu korupsi. Dewasa ini, tidak ada Negara yang terlepas dari praktik kasus korpusi.
Mereka tidak memperdulkan akan setiap pihak-pihak yang dirugikan, karena yang menjadi
tujuan utama kehidupan mereka adalah kesenangan dan kemewahan. Dengan
mengumpulkan uang sebanyak-banykanya maka kesenangan dan kepuasan itu dapat
terpenuhi, tidak perduli bagaimanapun caranya. Agama yang seharusnya menjadi
penghambat maupun penunnjuk arah bagi mereka tidak lagi dipandang eksistensinya.
· Dalam era kehidupan globalisasi dan modernisasi sekarang ini, polah hidup konsumtif atau
konsumerisme telah berkembang pesat. Pandangan kehidupan konsumerisme ini bukan saja
telah menjangkit masyarakat menengah ke atas saja, akan tetapi telah sampai pada
masyarakat yang paling bawah dalam tingkatan sosial dan ekonominya. Pola hidup
konsumtif ini bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, bahwa barang yang mereka beli
adalah barang-barang yang menurut pandangan mereka adalah barang-barang yang
“mewah” misalnya kulkas, televisi, radio, tape-corder, kompor gas, bahan, alat-alat masak
dan makanan-makanan (supermi dan sejenisnya, snack dan sebagainya). Pembelian–
pembelian tersebut begitu meriahnya, tanpa disadari pentingnya setelah mereka membeli.

Saat melakukan pembelian barang-barang tersebut memang tidak akan menjadi beban yang
bersangkutan manakala yang dibeli adalah bahan-bahan makanan/ minuman atau alat-alat
masak yang tidak elektromik. Akan tetapi ternyata mereka sekarang membeli peralatan dan
barang-barang yang tidak primer dan yang elektronik (Kulkas, TV misalnya), tidak terpikirkan
bahwa setelah membeli dan memiliki akan mengandung biaya. Biaya yang ditanggung
secara harian atau bulanan adalah biaya listrik, sementara barang-barang tersebut kurang
produktif untuk bisa menghasilkan uang secara harian atau bulanan. Pembelian tersebut
sekedar menghabiskan uang “dadakan” yang tidak diperhitungkan beban selanjutnya
setelah memiliki barang-barang tersebut. Inilah yang dikatakan sebagai bukti bahwa
masyarakat menengah kebawah sangat konsumerisme. Tanpa disadarik mereka memiliki
barang-barang yang kurang produktif dan justru akan menjadi beban harian atau bulanan,
yang berarti tidak menolong kehidupan sehari-hari, akan tetapi kebalikannya yaitu memberi
beban biaya harian atau bulanan mereka. Jika dilihat secara global, maka pola kehidupan
konsumtif ini telah mewabah hamper kesemua lapisan masyarakat. Setiap orang selalu
berusaha untuk memiliki atau menghabiskan uang yang dimilikinya untuk membeli produk-
produk yang belum pasti dapat bermanfaat bagi kehidupannya. Gaya hidup orang
konsumerisme tentu sudah sangat jelas terlihat, bahwa seseorang tidak pernah puas akan
apa yang dimiliknya, untuk itu mereka selalu berupaya untuk meiliki hal yang lebih dan lebih
lagi dari apa yang orang lain punya. 1

1
Anita, Veni. 2008. Konsumerisme, 22 Juli 2008: Budaya Konsumerisme, (Online),
(http://intl.feedfury.com/content/19423840-budaya-konsumerisme.html, diakses 25
November 2011).
· Pandangan hidup individualisme menjelaskan bagaimana seseorang hidup tanpa adanya
sosialisasi dengan orang lain. Hal ini berarti memberikan pengertian bahwa Individualisme
itu sendiri merupakan bentuk keegoisan seseorang didalam melakukan segala hal.
Dengan sifat egoisnya itu, orang-orang itu tidak memperdulikan orang-orang yang ada
disekitarnya untuk dapat hidup bersosialisasi dengan dirinya. Dalam era globalisasi dan
modernisasi sekarang ini, pola kehidupan bermasyarakat dengan menggunakan pandangan
hidup seperti ini telah berkembang kebanyak bangsa. Sebagai contoh misalnya di Korea,
yaitu kekuatan persatuan yang didasarkan pada kedaerahan dan hubungan sekolah, yang
secara tradisional sudah menjadi inti cara orang Korea menjalin hubungan, kini telah
berkurang. Hasil dari survey yang menunjukkan bahwa individualisme telah berkembang di
antara masyarakat yang diadakan oleh LG Economic Research Institute pada tanggal 13 Juni,
menyatakan bahwa dari Sebanyak 1.800 orang berpartisipasi di dalamnya ada 36,4%
responden memprioritaskan individualitas ketimbang organisasi. Sebanyak 36,8%
mengatakan mereka tidak setuju apabila tindakan atau aksi yang dilakukan untuk publik
harus memberi batasan atau melanggar hak pribadi seseorang. Masih banyak beberapa
kasus yang menyatakan bahwa dalam era globalisasi dan modernisasi ini bahwa pandangan
hidup individualism telah berkembang pesat keseluruh Negara.
2.5 Dampak negatif dari pandangan hidup hedonisme, konsumerisme, dan individualisme
a. Banyak sekali dampak negatif yang tibul akibat hedonisme antara lain :
· Hedonisme membuat orang lupa akan tanggungjawabnya karena apa yang dia lakukan
semata-mata untuk mencari kesenangan diri. Jika hal-hal tersebut mampu menggeser
budaya bangsa Indonesia maka sedikit demi sedikit Indonesia akan kehilangan jati diri yang
sesungguhnya.
· Manusia akan memprioritaskan kesenangan diri sendiri dibanding memikirkan orang lain,
sehingga menyebabkan hilangnya rasa persaudaraa, cinta kasih dan kesetiakawanan sosial.
· Sikap egoisme akan semakin membudaya, inilah bukti hedonisme yang menjadi impian
kebanyakan anak muda.
· Semakin berkembangnya sistem kapitalis-sekuler karena sistem inilah yang menyebabkan
hedonisme berkembang secara pesat.
· Merusak suatu sistem nilai kehidupan yang ada dalam masyarakat sekarang, mulai sistem
sosial, politik, ekonomi, hukum, pendidikan sampai sistem pemerintahan.
· Meningkatnya angka kriminalitas. Tindak kriminal yang akhir-akhir ini marak terjadi
kebanyakan dilatar belakangi oleh sifat hedonisme manusia semata.
b. Komsumerisme tidak terlepas dari yang namanya modernisasi. Seseorang yang sudah
termasuk didalam kategori konsumerisme ini sangat susah untuk menghindarinya, karena
mereka sudah menganggap bahwa mereka harus menjadi yang pertama diantara orang lain.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dampak negative dari pola kehidupan konsumtif
adalah sebagai berikut:
· Pemakaian uang yang berlebihan atau boros.1

1
Andy, Muhammad. 2005. Pandangan Hidup, 14 Juni 2005: Manusia dan Pandangan Hidup,
(Online), (http://psyche2nest.wordpress.com/2010/11/29/manusia-dan-pandangan-hidup/,
diakses 25 November 2011).
· Pemanfaatan barang atau produk-produk yang tidak sesuai kebutuhan yang
seharusnya diharapkan.
· Gangguan pssikologis, dengan kebiasaan mengkonsumsi suatu hal yang berada
diatas normal menebabkan kecanduan akan benda tersebut, dan jika kebutuhan akan benda
tersebut tidak dapat terpenuhi maka akan menimbulkan gangguan psikologisnya.
· Tindakan criminal, keinginan seseorang yang telah tergabung dalam pola hidup
konsumtif akan semakin buruk, jika yang bersangkutan tidak lagi dapat memenuhi
keinginnanya maka terpaksa ia harus melakukan tindakan kriminal, seperti mencuri ataupun
merampok.
c. Adapun dampak negative yang dihasilkan dari pola hidup individualis, yaitu:
· Kehilangan rasa solidaritas terhadap sesame
· Egoisme yang tak terbatas
· Terasingkan dari kehidupan social
· Kesulitan dalam bersosialisasi
BAB III
3. Penutup
3.1 Kesimpulan
Dari latarbelakang hingga pembahasan yang telah dijelaskan dalam penulisan makalah ini
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara
saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi
batas negara.
2. Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat
yang modern.
3. Perkembangan pandangan kehidupan hedonisme, konsumerisme, dan individualisme
berhubungan erat kaitannya dengan globalisasi dan modernisasi.
4. Pandangan hidup seperti hedonisme, konsumerisme, dan individualisme terus dan akan
semakin berkembang bila tidak ada pemahaman positif dari pribadi didalamnya, hal ini akan
memberikan dampak negatif jika terus dipertahankan sebagai pedoman atau nilai-nilai
dasar kehidupan.
3.2 Saran
Sebagai siswa yang berintelek kita wajib dan harus mengikuti segala apa yang berkembang di
dunia ini. Oleh sebab itu, penulis memberikan saran kepada pembaca sekalian, bahwa kita
boleh saja mengikuti perkembangan zaman modern sekarang ini, tetapi sebagai mahasiswa
kita harus jeli serta menyaring terlebih dahulu apa-apa saja yang baik bagi kehidupan kita
dimasa sekarang serta masa yang akan mendatang, agar nantinya kita tidak salah langkah
dan terjerumus ke hal-hal yang tidak baik untuk diri kita sendiri maupun Tuhan.
Sebagai manusia kita harus selalu mengikuti perkembangan zaman, khususnya dizaman
modern ini. Modernisasi ini sungguh membuat hidup kita berubah 360° menjadi cara hidup
kebarat-baratan. Begitu juga dengan sifat Hedonisme serta Kosumerisme yang selalu
membuat diri kita merasa kekurangan. Dan juga sifat individualisme yang telah kita paham
sebagai paham atau ideologi yang salahg seharusnya kita hilangkan, karena kita hidup untuk
mengasihi sesama kita manusia dan bukan untuk hidup menyendiri.1

MATERIALISME
1. Pengertian materialisme
Kata materialisme terdiri dari kata materi dan isme. Materi dapat dipahami sebagai bahan,
benda atau segala sesuatu yang tampak. Sehingga materialisme dapat diartikan sebagai
pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di
dalam alam kebendaan semata, dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi
alam indra. Sementara itu, orang-orang yang hidupnya berorientasi kepada materi disebut
sebagai materialis.

2. Ciri-ciri materialisme
a. Diskriminatif adalah sikap seseorang yang membeda-bedakan atau meninggirendahkan
orang lain berdasarkan keadaan ekonomi, suku, dan biologis.
b. Pelit atau kikir adalah sikap seseorang yang tidak mau rugi atau sulit untuk mengeluarkan
atau memberi sesuatu kepada sesamanya yang membutuhkan tanpa alasan yang jelas.
c. Mudah merendahkan atau meremehkan segala yang bersifat keagamaan atau moralitas
dalam ucapan dan tindakan nyata.
d. Mengukur reladi atau pergaulan hanya dari sisi untung dan rugi, tanpa mau berkorban
bagi orang lain.

3. Macam-macam materialisme
a. Materialisme filsafat Adalah materialisme yang menerangkan terjadinya alam semesta
tanpa mengacu pada kekuasaan Tuhan yang melampaui alam benda
b. Materialisme mekanik Adalah materialisme yang memahami sepenuhnya seluruh realistik
berdasarkan cara kerja mesin di mana semua bagiannya saling menggerakkan.
c. Materialisme diakletis Adalah keseluruhan proses perubahan materi yang terjadi terus
menerus, yang akhirnya menimbulkan pertentangan.
d. Materialisme antropologis Inti materialisme antropologis adalah menyangkal adanya jiwa
atau rohani, segala sesuatunya dikembalikan menurut terjadinya proses biokimiawi saja.
e. Materialisme historis Berpendapat bahwa seluruh / sebagian besar tindakan manusia
serta perubahan cultural ditentukan oleh faktor ekonomi
f. Materialisme praktis Tolak ukur materialisme ini adalah materi atau harta benda atau
kenikmatan jasmani sedangkan bersifat rohani disangkal realitasnya.

4. Pandangan Agama terhadap Materialisme v Pandangan agama Kristen dan Katolik Dalam
pandangan kedua agama ini, sikap materialisme tidaklah disetujui. Hidup ini sebaiknya
diserahkan seluruhnya terhadap pelayanan pada Tuhan. Sering disebutkan bahwa
mendewakan atau terlalu mendawakan materi tidaklah benar. Ini dapat dibuktikan dari
beberapa kutipan ayat-ayat Alkitab, yaitu sbb:
a. Amsal 15:16, tertulis “ Lebih baik sedikit barang dengan disertai rasa takut akan Tuhan,
daripada banyak harta dengan disertai kecemasan.”
b. Amsal 22:1, tertulis “Nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar, dikasihi orang
lebih baik daripada perak dan emas.”

1
Wikipedia (Jakarta), 28 Pebruari 1995
c. Pengkhotbah 5:9, tertulis “Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa
mencintai kekayaan tidak akan puas dengan kekayaannya. Ini pun sia-sia.” v Pandangan
agama Budha Menurut agama Budha, kekayaan bisa dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
kekayaan materi yang dapat dicuri atau hilang sewaktu-waktu dan kekayaan batin yang
tidak dapat dicuri oleh siapapun. Sangiti Sutta menyebutkan kekayaan yang tidak dapat
dicuri adalah kekayaan ariya yang disebut satta ariya dhana atau tujuh kekayaan ariya, yaitu
saddha(keyakinan), sila(kemoralan), hiri(malu untuk berbuat jahat), ottapa(takut melakukan
perbuatan jahat), sutta(pengetahuan Dhamma/ajaran agama Budha), caga(kemurahan hati),
dan pabba(kebijaksanaan).

5. Dampak-dampak materialisme
a. Bahaya bagi bangsa dan negara: · Sikap materialistis, terlebih yang berdasarkan ideology
materialisme selalu bertolak belakang dengan agama, sikap materialisme bisa membawa
orang kepada atheisme. · Sikap materialistis dapat membahayakan ideologi negara Pancasila
sila ke-1 (Ke-Tuhanan Yang Maha Esa. · Sikap materialistis bisa membawa pertentangan
kelas, pertentangan sosial, dan ras. · Sikap materialistis bisa melahirkan banyak tindakan
kejahatan, seperti korupsi, pemerasan terhadap orang yang tidak berdaya.
b. Bahaya bagi tiap pribadi · Sikap materialistis bisa menjauhkan manusia dari Tuhan dan
sesama sebab materi menjadi yang paling utama bagi orang tersebut. sesama bisa diperalat
dan diperas. · Sikap materialistis bisa membuat orang tidak hidup bahadia karena ambisi
yang semakin menigkat untuk materi.

6. Usaha Menghindari dan Mengatasi Materialisme


Mengetahui pemahaman mengenai materialisme dan dampak negatifnya v Jauhkan rasa iri
terhadap harta milik orang lain. v Bersyukur atas segala hal yang kita dapat dan kita miliki
dalam hidup kita, meskipun apa yang kita dapatkan tersebut belum memenuhi
keinginan/harapan kita. v Memperdalam ajaran agama untuk menguatkan iman dan hati
nurani. v Menerima diri apa adanya.

7. Kesimpulan Untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari, tentu kita membutuhkan


berbagai bentuk materi, seperti uang. Maka tidak ada salahnya kita mengumpulkan materi
sebanyak-banyaknya. Hanya saja kita tidak boleh menomor-satukan materi dalam hidup
kita, sehingga kita melupakan/mengabaikan Tuhan, agama maupun hati nurani kita sendiri.
Karena semakin banyaknya materi yang kita miliki tidak bisa menjamin semakin bahagianya
kita dalam hidup. Akan lebih baik materi yang kita dapatkan, dikelola dengan bijaksana
dengan memberikan kelebihan harta yang kita miliki untuk menolong orang lain yang masih
kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 1

1
Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap
BAGIAN 3
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF POLA HIDUP MODERN
Moderenisasi merupakan masa dimana kehidupan manusia yang mengalami perubahan
mengenai cara pandang terhadap berbagai macam persoalan yang menyangkut suatu
individu ataupun kelompok masyarakat dengan melakukan suatu tindakan yang praktis
untuk mengatasinya. Dengan konsep kepraktisan tersebut manusia diharapkan bisa
berkurang beban pekerjaan yang ditanggungnya.

Adapun dampak positif dari adanya modernisasi:

Manusia diringankan beban pekerjaannya dengan adanya alat-alat tekhnologi informasi


dan komunikasi serta sarana transportasi yang serba canggih dan modern.
Gaya hidup delivery order membantu manusia jika ia sibuk namun membutuhkan barang
atau makanan yang kondisi tokonya jauh maka ia tinggal memesan apa yang ia butuhkan.
Memperkaya unsur-unsur kebudayaan karena budaya yang datang akan melakukan suatu
peleburan budaya dengan budaya yang lama dan menghasilkan budaya yang baru.

Disamping dampak positif ada pula dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya
modernisasi. Yaitu:

Adanya modernisasi manusia dimanjakan oleh berbagai macam kecanggihan dan sesuatu
hal yang ia butuhkan akan terpenuhi dengan cepat. Hal tersebut akan menimbulkan sifat
ketergantungan, dan sifat yang tak mau berusaha keras (Malas).
Terkadang jika kita sering memainkan gadget yang telah kita miliki kita sibuk dengannya
sehingga kita lupa dengan waktu kita. Waktu untuk makan dan pemenuhan kehidupan
jasmaniah, sosialisasi dengan lingkungan, bahkan relasi kita dengan Tuhan sering terlupakan
karena kita jarang beribadah padaNya.
Dengan adanya arus modernisasi manusia akan timbul rasa anti sosial karena ia
berpendapat “Walaupun saya tidak bersosialisasi dikehidupan nyata dan tidak diterima di
lingkungan saya, saya masih bisa bersosialisasi di dunia maya dan saya dapat diterima
dikomunitas yang saya ikuti didunia maya tersebut!”.
Sebelum adanya pengaruh modernisasi, masyarakat sangat menghargai dan menerapkan
nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku sebagai masyarakat dengan adat dan budaya
ketimuran. Seperti sopan santun, tata krama, kerukunan dan sebagainya. Sekarang, nilai-
nilai dan norma-norma tersebut mulai bergeser. Akibat pengaruh tekhnologi dan budaya
asing, nilai-nilai dalam kehidupan kemasyarakatan seperti nilai kerukunan, gotong royong
sekarang ini sudah mulai luntur. Apalagi di kota-kota besar nilai-nilai semacam ini sudah
jarang ditemui.
Manusia akan cenderung memiliki sifat sombong atas gaya hidup yang mereka jalani saat
ini. Dengan gaya hidup mewah manusia akan mencoba untuk mempamerkan apa yang baru
ia miliki kepada orang lain disekitarnya. Serta orang lain tersebut akan tergerak hatinya
untuk membeli sesuatu tersebut tanpa melihat kondisi ekonominya yang terpenting ia
dapat memiliki hal tersebut yang sama dengan teman-teman sosialnya yang bergaya hidup
serba mewah.1
Fakta baru mengejutkan bahwa dengan adanya arus modernisasi, Bahwa Tuhan hampir
dipensiunkan dari kehidupan ini. Dalam arti kata, manusia tidak lagi memerlukan campur
tangan Tuhan dalam mengatasi kehidupannya. Mereka telah menganggap diri mereka
sebagai makhluk yang telah dewasa dan bebas menentukan pilihan sesuai dengan kehendak
sendiri. Ucapan selamat tinggal kepada Tuhanpun dikumandangkan seiring berlangsungnya
proyek modernisme.

Dampak-dampak tersebut akan terus ada seiring dengan adanya gaya hidup modern yang
terus berkembang.

10 Pandangan Iman Kristen Terhadap Gaya


Hidup Modern
Sponsors Link

Pandangan Iman Kristen Terhadap Gaya Hidup Modern Dalam KBBI, gaya hidup adalah
tingkah laku seorang individu di dalam masyarakat. Sedangkan gaya hidup modern adalah
tingkah laku yang mengikuti tuntutan zaman. Seseorang cenderung berpikiran terbuka
terhadap kemajuan dan perkembangan zaman. Ia juga akan lebih menghargai waktu.
Perubahan pun akan dilakukan terus menerus. Namun, perubahan tersebut cenderung
mengarah pada hal-hal negatif.
ads

Apa Sajakah Bagian dari Gaya Hidup Modern?

Dewasa ini, banyak orang mulai beralih dari gaya hidup tradisional menjadi modern. Bahkan
banyak diantara mereka yang mulai meninggalkan nilai-nilai kebudayaan Indonesia. Norma
dan adat istiadat bahkan sudah mulai terkikis karena pengaruh budaya asing. Hingga tiba
saatnya masyarakat telah mengadopsi 75% dari kebudayaan Barat.

Banyak juga gaya hidup yang bertentangan dengan nilai-nilai Kristiani. Alhasil, seseorang
tidak lagi hidup menurut apa yang tertulis di dalam Alkitab. Tetapi, sudah hidup menurut
kehendak duniawi. Segala aktivitas dilakukan untuk mendekatkan diri pada kesenangan,
bukan kepada Yesus Kristus.

Dampak negatif tak henti-hentinya muncul dari gaya hidup tersebut. Ada beberapa hal yang
mempengaruhi gaya hidup seseorang, antara lain:

Pola pikir masyarakat yang semakin maju alias modern

1
Posted on Juni 26, 2013 by yohaneseko96
Tingkat ekonomi masyarakat yang sudah mapan. Padahal tidak semua masyarakat
ekonominya mapan.
Tidak mau dikatakan “ketinggalan zaman” alias “kudet”
Adanya kebanggaan atau pride tersendiri
Menganggap kalau itulah pola yang sesuai di zaman sekarang ini

Pandangan Gaya hidup menurut iman Kristiani yang berubah secara signifikan
menyebabkan timbulnya kriminalitas. Misalnya, mencuri, tindakan asusila, dan membunuh.

1. Materialisme

Memiliki pengertian bahwa segala sesuatu dilakukan untuk memperoleh suatu hal yang
bersifat kebendaan. Pada poin ini, seseorang akan menghalalkan segala cara demi materi.
Bahkan, ia tidak segan-segan untuk mengkhianati saudaranya sendiri demi uang. Segala
aktivitas yang mereka lakukan didasarkan pada uang. Bukan lagi aspek kerohanian, bukan
lagi atas dasar cinta dan kasih.

Paham ini memandang manusia bukan lagi sebuah tubuh dan jiwa. Namun, sebagai sebuah
benda yang dapat digunakan untuk mendatangkan keuntungan. Sangat sadis, bukan? 1
Timotius 6:10 “Karena akar segala kejahatan adalah cinta akan uang”

2. Hedonisme
ads

Adalah gaya hidup yang saat ini banyak dianut oleh kaum muda. Hedonistis berarti
pandangan hidup yang menjadikan kesenangan dan kenikmatan hidup sebagai tujuan
utama. Memenuhi hasrat atau hawa nafsu menjadi hal yang sangat penting. Hal ini sesuai
dengan semboyan “YOLO = You Only Live Once”. Sehingga, kamu bisa hidup sebebas-
bebasnya. Hal inilah yang membuat banyak orang menyimpang dari ajaran Kristiani.
Misalnya, seks bebas, party all night long, dan narkoba.

Roma 13:12-14 “Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu, marilah kita
menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata
terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari. Jangan dalam pesta pora
dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan
iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah
merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya”

3. Individualisme

Memiliki pengertian bahwa manusia perlu diperhatikan secara pribadi. Poin ini menjelaskan
bahwa diri sendiri itu lebih penting dari orang lain. Jadi, kamu tidak perlu memikirkan orang
lain, tetapi pikirkanlah diri sendiri. Lakukan apapun yang kamu mau tanpa memperhatikan
dampak yang akan timbul bagi orang lain. Dengan kata lain, hal ini membuat manusia
menjadi lebih egois.
Krisis sosial terjadi dimana-mana, tanpa seorang pun yang memperhatikan. Kemiskinan,
kelaparan, dan musibah terjadi hampir di seluruh belahan dunia. Sebagai orang Kristen,
bagaimana sikapmu melihat hal tersebut? Tergerakkah hatimu untuk menolong sesama
yang membutuhkan?

4. Konsumerisme

Adalah gaya hidup yang boros, yang suka menghambur-hamburkan uang. Uang dapat
digunakan untuk belanja ini dan itu. Bahkan, ada orang dengan tingkat konsumerisme yang
melampaui batas. Misalnya, menyewa bioskop untuk dirinya sendiri. Berlebihan, bukan?
Daripada menyewa bioskop, lebih baik uangnya didonasikan. Benar, tidak?

Sifat ini juga semakin berkembang karena pusat perbelanjaan yang tersebar dimana-mana.
Coba hitung, berapa pusat perbelanjaan yang ada di kotamu? Banyak, bukan? Hadirnya mall
membuat orang ingin belanja lagi dan lagi. Belum lagi tawaran diskon yang disediakan.
Alhasil, ia menjadi sangat konsumtif. Bahkan ia lebih memilih untuk berfoya-foya ketimbang
bersedekah.

5. Status
Sponsors Link

Saat ini, banyak orang yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh status alias
kedudukan di dalam masyarakat. Selain jabatan, barang-barang yang dipakainya juga
menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya. Misalnya mobil, perhiasan, jam tangan, dan
rumah.

6. Cafe Menjadi Tempat Favorit

Bercengkerama di cafe terlihat lebih nikmat ketimbang bercengkerama di rumah bersama


keluarga. Cafe disimbolkan sebagai gaya hidup modern. Kepenatan, stress, dan kesempatan
untuk berjumpa dengan orang baru bisa dilakukan disini. Galatia 5:21 “Kedengkian,
kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu Kuperingatkan kamu
seperti yang telah Kubuat dahulu, bahwa barang siapa melakukan hal-hal yang demikian, ia
tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah”

7. Golf, Breakfast, Lunch, Dinner

Keempat istilah tersebut semakin populer saat ini. Bahkan kamu sering menggunakannya.
Benar, tidak? Dewasa ini, istilah tersebut biasanya digunakan untuk “melobi orang lain”.
Yohanes 13:34-35 “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling
mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling
mengasihi. Dengan demikian, semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku,
yaitu jikalau kamu saling mengasihi”

8. Serba Instan
Siapa lagi yang mau hidup susah di era modern seperti sekarang? Perkembangan zaman
menuntut semuanya harus bisa dilakukan dengan cepat. Contohnya, hadirnya fast food atau
junk food. Hanya butuh waktu lima menit, maka kamu bisa menikmati hidangan yang
nikmat.

9. Serba Mewah dan Megah

Gaya hidup modern menjadikan pesta pernikahan menjadi perayaan besar-besaran. Bukan
lagi perayaan sederhana seperti yang diajarkan Yesus kepada kita.

10. Kemajuan Teknologi

Adalah gaya hidup globalisasi. Dimana keadaan di seluruh dunia bisa diakses secepat kilat,
bahkan dunia ada dalam genggaman tanganmu. Hadirnya smartphone sebagai bukti nyata
di era globalisasi. Perkembangan zaman boleh diikuti, namun jangan sampai membuat nilai
Kristiani hilang begitu saja. Tetaplah asah dirimu agar iman akan Yesus Kristus semakin kuat.

Alhasil, kamu pun bisa terhindar dari nafsu duniawi. Dengan mengetahui hal di atas,
diharapkan kamu semakin bisa menjaga diri, mengonsumsi nilai positif, dan menjauhkan
hal-hal negatif. Semoga hidupmu juga dikuatkan dalam Yesus Kristus.
Post Date: Tuesday 09th, May 2017 / 03:22 Oleh : louis Kategori : Kristen

Sinopsis
Pada tahun ketiga pemerintahan raja Yoyakim, datanglah raja Babel yang bernama
Nebukadnezer mengepung Yerusalem. Ia memerintahkan agar membawa beberapa orang
Israel yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan ke Babel untuk dijadikan
penasehat raja karena orang yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan
adalah orang yang pintar, cakap, cekatan, penuh hikmat dan bijaksana. Daniel merupakan
keturunan raja Yehuda dan dari kaum bangsawan sehingga ia dan beberapa pemuda
Yehuda lainnya di bawa ke pembuangan Babel. Daniel dibawa ke pembuangan Babel saat
usianya masih muda.
Daniel dan ketiga temannya yang bernama Hanaya, Misael, dan Azarya dilatih oleh
seorang pemimpin pegawai istana yang bernama Aspenas. Aspenas memberikan mereka
nama Babel yakni Daniel dinamainya Beltsazar, Hanaya dinamainya Sadrakh, Misael
dinamainya Mesakh, dan Azarya dinamainya Abednego. Daniel sangat taat dan setia
kepada Allah, ia tidak memakan makanan dan minuman dari istana melainkan meminta
kepada Aspenas agar diberikan sayuran untuk dimakan dan air untuk diminum. Oleh
karena kesetiannya, Allah sangat mengasihi dia sehingga Allah mengaruniakan kasih
sayang dari pemimpin dan raja-raja yang memimpin pemerintahan dari masa yang
berbeda kepada Daniel.
Daniel mendapat anugerah dari Allah untuk menafsirkan mimpi. Pada suatu hari, ia
menafsirkan mimpi raja Nebukadnezer. Raja Nebukadnezar bermimpi melihat sebuah
patung tinggi, tegak dan berkilau-kilauan. Kepala patung tersebut terbuat dari emas tua,
dada dan lengannya terbuat dari perak, serta perut dan pinggangnya terbuat dari
tembaga. Namun tiba-tiba saja sebuah batu menimpa patung itu hingga menjadi remuk,
lalu angin menghembuskannya sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan.
Sementara itu, batu yang menimpa patung itu berubah menjadi gunung besar yang
memenuhi seluruh bumi. Raja Nebukadnezar merasa sangat penasaran dengan mimpinya
tersebut, kemudian ia pun memanggil semua orang-orang berilmu, ahli jampi, ahli sihir
dan para Kasdim yang ada di negerinya untuk menerangkan mimpinya itu. Akan tetapi,
tidak ada satu pun diantara mereka yang dapat mengartikan dan menafsirkan mimpi raja
Nebukadnezar tersebut.
Raja Nebuadnezer menjadi sangat marah dan memerintahkan agar semua orang bijaksana
yang ada di Babel dibunuh tanpa terkecuali, termasuk Daniel dan ketiga teman-temannya.
Namun Daniel memberanikan diri untuk menghadap raja Nebukadnezer dan mengartikan
mimpinya tersebut. Menurut Daniel, makna dari mimpi raja Nebukadnezar adalah
kemunculan kerajaan-kerajaan lainnya yang sangat berkuasa setelah pemerintahan raja
Nebukadnezar. Akan tetapi, kelak pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan
mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan kekuasaan
tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan
dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya.
Mendengar hal tersebut, raja Nebukadnezar menjadi takluk kepada Daniel. Ia menghargai
kehebatan Daniel, dengan menganugerahinya pemberian yang besar dan menjadikan
Daniel sebagai penguasa atas seluruh wilayah di Babel.
Tidak lama setelah itu, raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang sangat
besar dan tinggi. Ia memerintahkan seluruh orang di wilayah Babel untuk menyembah
patung tersebut. Selain itu, ia juga mengancam akan mencampakkan setiap orang yang
tidak menyembah patung tersebut ke dalam perapian yang menyala-nyala. Oleh karena
itu, seluruh orang yang mendengar titah raja Nebukadnezar menjadi sangat takut hingga
mereka bersedia untuk menyembah patung emas tersebut, namun ternyata ada beberapa
orang yang tidak bersedia untuk menyembah patung itu. Sadrakh, Mesakh dan Abednego
tidak mau menyembah patung tersebut, karena mereka hanya mau menyembah Tuhan.
Ketika mengetahui hal tersebut, raja Nebukadnezar menjadi sangat marah, lalu ia pun
memerintahkan para tentaranya untuk mencampakkan Sadrakh, Mesakh dan Abednego
ke dalam perapian yang sangat panas. Akan tetapi, mereka tetap sangat setia kepada
agama Yahudi dan identitas budaya mereka bahkan mereka rela mati martir demi tetap
menyembah Allah. Oleh karena itu, Allah menyertai dan melindungi mereka bertiga
sehingga tidak ada satupun diantara mereka yang terluka. Raja Nebukadnezar menjadi
sangat takjub ketika melihat hal tersebut, lalu ia pun memuji kebesaran Allah orang Israel
dan memberikan mereka kedudukan yang tinggi untuk menguasai wilayah Babel.
Daniel menjadi terkenal selama periode ini untuk kesalehan, dan ketaatannya terhadap
Taurat (Daniel 1:8-16) sehingga ia mendapat kepercayaan dari orang-orang yang di
atasnya. Pada akhir tiga tahun disiplin dan pelatihan di sekolah-sekolah kerajaan, Daniel
dibedakan atas pengetahuan dan kemahiran dalam praktek-praktek kafir pada zamannya,
dan dibawa keluar ke kehidupan publik. Daniel dapat menafsirkan mimpi-mimpi raja
Nebukadnezar sebelum akhirnya raja Nebukadnezer berperilaku seperti binatang dan
kemudian sembuh dan kembali pada kondisinya semula. Setelah ia sembuh, ia
memuliakan nama Allah.
Bertahun-tahun kemudian, ketika ia sudah tua, raja Belsyazar yang merupakan putra dari
raja Nebukadnezer mengadakan sebuah pesta besar. Semua orang yang hadir disuguhi
anggur hingga mabuk, bahkan selir Belsyazar meminum anggur dari gelas upacara Yahudi
kerajaan Bait Allah yang di bawa ayahnya dari Yerusalem. Pada saat pesta sedang
berlangsung, raja Belsyazar meminta setiap orang yang bijaksana untuk mengartikan
tulisan yang dilihatnya di dinding istana. Atas usul permaisuri raja tersebut, Daniel
menafsirkan misterius tulisan tangan di dinding. Daniel diberikan penghargaan dengan
mengenakan jubah ungu dan diberikan pangkat yang tinggi atas keberhasilannya
membaca tulisan tangan itu yang menyatakan bahwa raja akan dibunuh oleh anaknya
pada malam itu juga.
Setelah Persia menaklukan Babel, Daniel diberi kepercayaan sebagai pejabat tinggi
kerajaan untuk memimpin kerajaan di bawah pimpinan raja Darius orang Media yang
merupakan anak dari Ahasyweros. Jabatan yang diperoleh Daniel di kerajaan membuat
dia memiliki kekuasaan untuk mengurus semua tawanan yang merupakan orang Yahudi.
Namun banyak pejabat yang membencinya dan berusaha menjatuhkannya dari
jabatannya dengan memfitnahnya hingga akhirnya ia harus masuk goa singa. Ia
diselamatkan Allah oleh karena imannya kepada Allah yang begitu besar. Daniel juga
masih mendapat pengelihatan-pengelihatan apokaliptis karena Allah mengasihinya.
Akhirnya pada tahun ketiga pemerintahan raja Koresy yakni raja orang Persia, ia berhasil
membawa kebahagiaan bagi bangsanya karena tanah mereka dikembalikan. Namun
demikian, ia tidak kembali bersama bangsa Yahudi yang selama ini menjadi tawanan,
melainkan menetap di Babel hingga wafatnya.
Analisis Masalah
Kitab Daniel adalah kitab ke 27 dalam kitab Perjanjian Lama. Kitab Daniel adalah sebuah
kitab yang berisi narasi tentang kehidupan Daniel itu sendiri, namun bukan berarti dialah
yang menulis kitab itu. Daniel adalah tokoh utama dalam kitab Daniel[2]. Daniel adalah
seorang pemuda yang berasal dari Israel. Daniel dibawa bersama raja Yoyakim dari
Yehuda ke Babel pada waktu masa pembuangan Babel pada zaman Persia (sekitar abad
ke-4 sM). Daniel dan ketiga temannya yang bernama Hananya, Misael, dan Azarya dilatih
di bawah kewenangan Ashpenaz di Babel. Mereka dilatih khusus selama tiga tahun untuk
melayani raja untuk menjadi penasehat raja dengan kebijaksanaan dan hikmat yang
mereka miliki. Ketiga temannya tersebut adalah bangsawan muda Yahudi sama seperti
dirinya yang juga keturunan raja dan dari kaum bangsawan.
Karya sastra yang bersifat narasi seperti kitab Daniel memiliki banyak tokoh didalamnya.
Penokohan dapat dibedakan atas tokoh pipih dan tokoh bulat[3]. Tokoh Hananya, Misael,
dan Azarya pada kisah Daniel ini memiliki karakteristik penokohan yang sama dengan
Daniel. Mereka dapat digolongkan sebagai tokoh yang pipih karena karakteristik tokoh
yang mereka perankan tidak mengalami perubahan. Artinya, sifat dan sikap mereka yang
tetap taat dan setia kepada Allah tidak berubah meski telah banyak dipengaruhi oleh
faktor lingkungan mereka. Mereka tetap tidak mau ikut menyembah berhala seperti
masyarakat Babel lainnya meskipun mereka hidup ditengah masyarakat yang menyembah
ilah-ilah lain selain Allah (Daniel 3). Sementara itu, tokoh Nebukadnezer adalah tokoh
yang bulat karena dia mengalami perubahan. Nebukadnezer adalah seorang raja Babel
yang menyembah patung berhala namun pada akhirnya dia bertobat dan kemudian
berbalik menyembah dan memuliakan nama Allah setelah mengalami mimpi yang
menjadi nyata. Hal ini terlihat dari reaksi raja yang berupa pengakuan kepercayaan
kepada Allah Daniel (Dan. 2:47; 4:34; 6:27).
Beberapa tokoh seperti Aspenas, raja Belsyazar, raja Darius, dan raja Koresy hanya
dianggap sebagai tokoh pembantu saja. Mereka tidak memiliki kisah dan karakteristik
yang menunjukkan bahwa mereka itu termasuk tokoh pipih atau tokoh bulat. Daniel yang
dianggap memiliki tokoh pipih memiliki karakteristik yang patut kita tiru. Berikut adalah
karakter dari Daniel yang menjadi kunci keberhasilannya, yakni:
1. Mempunyai integritas
Daniel adalah seorang yang mempunyai prinsip yang kuat dalam hidupnya dan tidak
pernah mau kompromi terhadap dosa. Dia tidak memakan makanan dan minuman raja
yang disediakan baginya (Daniel 1: 8), dia menolak menyembah patung yang dibuat oleh
raja Nebukadnezar (Daniel 3), dan dia juga menolak hadiah dari raja Belsyazar (Daniel 5:
17).

2. Suka berdoa
Daniel dapat menafsirkan dan mengartikan mimpi raja Nebukadnezer karena Daniel
sangat peka terhadap suara Tuhan. Tuhan memberi tahu mimpi dan arti mimpi tersebut
kepada Daniel melalui doa sebelum seorang pun mengetahui mimpi tersebut. Kepekaan
Daniel terhadap suara Tuhan adalah dikarenakan dia sering berdoa. Daniel berlutut,
berdoa serta memuji Tuhan sebanyak tiga kali sehari (Daniel 6: 11).
3. Mempunyai iman
Dalam hidupnya telah terbukti bahwa Daniel adalah seorang yang mempunyai iman yang
luar biasa. Salah satu contohnya adalah pada saat dia menolak memakan makanan dan
meminum minuman istana, karena dengan imannya dia percaya bahwa meskipun hanya
dengan makan sayur dan minum air saja dia akan tetap menjadi sehat. Walaupun secara
ilmiah hal ini tidak mungkin, tetapi oleh karena iman Daniel mujizat-pun terjadi (Daniel
1:15).
4. Dapat dipercaya
Daniel adalah salah satu dari pejabat tinggi dikerajaan orang Kasdim yang berada di
bawah pimpinan raja Darius, anak Ahasyweros yang merupakan keturunan orang Median.
Raja Darius berkenan mengangkat 120 wakil-wakil raja atas kerajaannya, lalu untuk
membawahi mereka semua diangkat pula 3 pejabat tinggi, dan Daniel adalah salah satu
dari ketiga orang itu. Daniel diberi kepercayaan untuk memimpin bahkan melebihi para
pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa. Raja
Darius bermaksud untuk menempatkan dia atas seluruh kerajaannya. Hal ini
membuktikan bahwa Raja Darius memercayai Daniel untuk memegang suatu jabatan
tertinggi dalam kerajaannya dan jelas juga terlihat bahwa Raja Darius bersahabat dengan
Daniel karena dia dapat dipercaya dan dapat diandalkan.
5. Setia
Daniel hidup diantara orang-orang yang menyembah patung berhala, namun dia tetap
setia kepada Allah dan tidak pernah mau menyembah patung berhala tersebut. Daniel
tetap berdoa sebanyak tiga kali sehari meskipun bangsa Babel dan bangsa Median
menyembah berhala, bahkan dia berdoa dengan cara sembunyi-sembunyi agar tidak
ketahuan oleh orang Median yang membuat larangan untuk menyembah ilah lain selain
patung berhala.
6. Mengenal dan mengasihi Allahnya
Daniel tetap menyempatkan diri untuk berdoa kepada Allah meskipun dia dilarang untuk
menyembah Allah. Daniel mengadu kepada Allah saat pejabat-pejabat tinggi lainnya iri
padanya dan hendak menjatuhkannya dari posisinya. Daniel lebih mengandalkan Allah
daripada raja Darius.
7. Penuh kasih Allah
Daniel adalah orang yang penuh kasih dan mau mengampuni. Dia tidak pernah dendam
kepada siapapun meskipun orang itu pernah menyakitinya. Sifat dan sikap Daniel yang
seperti ini merupakan gambaran dari Allah yang penuh kasih kepada kita meski sering kali
kita meninggalkan Allah dan berpaling kepada ilah-ilah lain dan menyakiti hati Allah.
8. Tegas
Daniel adalah seorang pemimpin yang tegas. Dia juga tidak takut kepada siapapun jika dia
tidak salah, sekalipun kepada raja. Daniel menjawab raja Darius dengan lantang saat raja
Darius menanyakan kesanggupan Allah Daniel untuk menyelamatkannya dari goa singa.
Dia menjawab raja Darius dengan tegas dan tanpa ada keraguan karena dia yakin bahwa
Allah akan menolongnya.
9. Bijaksana dan penuh hikmat
Daniel adalah seorang pemuda yang berperawakan baik dan memahami berbagai-bagai
hikmat, berpengetahuan, cakap dan berilmu. Oleh karena itu, Daniel dijadikan penasehat
raja Nebukadnezer dan menjadi pemimpin di kerajaan orang Kasdim yang dipimpin oleh
raja Darius. Daniel sangat bijaksana dalam memimpin dan penuh dengan hikmat dari
Allah sehingga dia dapat menyimpulkan arti dari mimpi raja Nebukadnezer itu dengan
baik.
Tokoh Daniel yang kita kenal melalui kisah Daniel merupakan tokoh protagonis, yakni
tokoh utama dalam suatu karya sastra[4]. Kisah Daniel menggambarkan tokoh Daniel,
Sadrakh, Mesakh, dan Abednego sebagai tokoh yang menampilkan karakter yang positif.
Daniel sebagai tokoh protagonis digambarkan memiliki karakter sebagai pemuda yang
baik, cakap dan taat kepada Allah, sedangkan raja Nebukadnezer digambarkan sebagai
tokoh yang Antagonis, yakni tokoh yang menentang tokoh utama[5]. Hal ini terlihat dari
pemaksaannya kepada seluruh bangsa Babel untuk menyembah patung emas yang telah
dibuatnya. Ia memaksa seluruh bangsa Babel termasuk kaum jarahan yang dibawanya
dari Yerusalem seperti Daniel dan ketiga temannya (Dan. 2)
Tokoh Daniel ini seharusnya dapat kita teladani dalam hidup kita, namun seringkali kita
tidak meneladaninya. Daniel yang taat dan setia kepada Allah seharusnya dapat kita
jadikan contoh agar kita juga dapat menjadi taat dan setia kepada Allah sama seperti
Daniel meskipun kita hidup di tengah era globalisasi ini. Dunia ini semakin maju karena
dipengaruhi oleh era globalisasi yang menawarkan berbagai hal duniawi yang menarik.
Hasil dari globalisasi tersebut dapat mempengaruhi cara hidup dan prinsip seseorang.
Akibat perkembangan globalisasi itu, seringkali kita menjadi lupa kepada Allah. Kita
menjadi tidak sempat berdoa karena asyik facebook-an, anak-anak malas beribadah ke
gereja karena menonton film kartun anak di televisi, banyak ibu rumah tangga yang lupa
memasak dan mengurus urusan rumah tangga karena mereka sibuk menggosipkan artis
yang sekarang ini asyik kawin-cerai.
Pengaruh globalisasi tidak hanya sebatas membuat orang malas beribadah hingga
akhirnya melupakan Allah, tapi juga dapat menimbulkan dosa. Video porno, foto-foto
bugil, dan gambar alat vital yang kian marak beredar di internet sekarang ini juga
merupakan wujud dari perkembangan iptek di era globalisasi. Banyak perempuan muda
yang dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial, banyak pemuda dan pemudi yang
dihasut untuk beradegan mesum dan kemudian dijadikan video porno, ada pula pemuda
yang rela menjual pacarnya kepada seorang germo hanya demi uang, ada juga remaja
yang mengalami penyimpangan seksual dengan menyukai sesama jenis, bahkan di zaman
sekarang ini orang tuapun tega memperkosa dan menjual anaknya sendiri.
Manusia yang hidup di era globalisasi sekarang ini semakin tidak beradab, berbeda
dengan tokoh Daniel dan ketiga temannya. Tokoh Daniel yang sangat sulit tergoda akan
dosa memiliki karakter yang sangat bertolak belakang dengan kita yang hidup ditengah
perkembangan dunia. Daniel digambarkan sebagai pemuda yang baru beranjak dewasa
pada kisahnya tersebut. Dia tidak mudah terpengaruh oleh godaan meski saat di bawa ke
pembuangan Babel ia masih berumur 15 tahun[6]. Dia bukan hanya bijaksana dan penuh
hikmat, tetapi ia juga membuat berhasil raja Nebukadnezer tidak menyembah patung lagi,
melainkan menyembah Allah.
Perbedaan akan terlihat sangat kontras bila Daniel dibandingkan dengan anak muda
zaman sekarang ini. Pemuda dan pemudi yang tumbuh di tengah globalisasi rentan
terhadap godaan. Mereka tidak dapat menahan hasrat mereka untuk tidak berbuat dosa
karena mereka tidak memiliki iman seperti Daniel. Seharusnya, semua orang belajar dari
tokoh Daniel yang memiliki karakter pipih yang positif.
Nama Daniel memiliki arti yang sangat indah, yakni “Hakimku adalah Allah”[7], namun
nama Daniel dan juga nama ketiga temannya diganti oleh pemimpin pegawai istana yang
sangat menyayanginya menjadi Beltsazar, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Nama
mereka diganti agar bangsa Babel mudah memanggil nama mereka karena sesuai dengan
nama kebanyakan orang di kerajaan Babel. Selain itu, penggantian nama tokoh tersebut
juga dapat bertujuan untuk memutuskan ikatan mereka dengan negeri asal mereka dan
mengidentifikasikan mereka dengan kebudayaan dan orang disekitar mereka di Babel[8].
Meskipun tokoh Daniel mendapat nama Babel, karakter Daniel tetap tidak berubah. Dia
tidak mau menjadi sama dengan bangsa Babel yang menyembah berhala dan memakan
daging yang dilarang untuk dimakan oleh orang Yahudi seperti daging kuda dan babi
(Imamat 11).
Kita yang hidup di era globalisasi ini sering kali terbawa arus perkembangan zaman. Kita
boleh saja mengikuti perkembangan zaman, sama seperti Daniel yang beradaptasi dengan
lingkungan yang memberinya nama Babel. Namun demikian kita tidak boleh terpengaruh
oleh perkembangan zaman yang tidak baik. Kita boleh saja mengikuti perkembangan
zaman, namun dalam proses adaptasi kita dengan globalisasi dunia ini, kita tidak boleh
mengikuti yang tidak baik dan menjadi sama seperti dunia ini. Kita harus dapat menahan
diri dan menghindari dosa sama seperti Daniel yang tidak memakan makanan raja karena
menganggap itu sebagai sebuah kenajisan (Yeh. 4: 13; Hos. 9: 3, 4).
Perbedaan karakter antara tokoh Daniel yang hidup pada masa pembuangan Babel
dengan kita yang hidup di tengah peradaban modern sekarang ini sangat terlihat jelas.
Berbeda dengan kita yang seringkali menjadi sama dengan dunia ini. Kita mengikuti
perkembangan zaman globalisasi ini ke arah yang tidak baik. Anak muda menjadi rajin
mengakses internet hanya untuk melihat video porno terbaru, semakin banyak germo
yang memperluas wilayah trafikingnya dan memperkerjakan anak-anak di bawah umur
sebagai pekerja seks, kita semakin malas membawa Alkitab karena sudah memiliki Bible-
mobile, malas berangkat ke gereja karena sudah ada DVD kumpulan khotbah yang dijual
dipasaran yang dapat ditonton kapan saja bila sempat, bahkan kita sudah semakin malas
untuk berdoa dan memulikan nama Allah seperti yang dilakukan oleh Daniel karena
banyak tempat menarik yang ingin kita kunjungi, misanya seperti klub malam, diskotik
bahkan hotel mewah yang menawarkan fasilitas ‘tambahan’. Daniel berdoa dan
memuliakan nama Allah sebanyak tiga kali sehari, berbeda dengan kita yang hidup di era
globalisasi ini. Jangankan untuk berdoa tiga kali sehari, dapat berdoa sekali dalam sehari
saja terkadang sudah syukur karena kita terlalu sibuk dengan kesibukan kita.

Penutup
Daniel selalu mengandalkan Allah dalam segala hal. Pada saat ia ingin menafsirkan mimpi
dan mengalami kesulitan, ia tetap mengandalkan Tuhan. Bahkan saat memperoleh
sukacita sekalipun ia tetap memuliakan nama Allah. ia tidak tergoda pada kenikmataan
sesaat yang ditawarkan kepadanya. Tokoh Daniel ini dapat kita jadikan sebagai teladan
kita dalam menjalani kehidupan kita di era globalisasi ini. Kemajuan perkembangan iptek
adalah hal yang baik namun akan menjadi sesuatu yang negatif bila kita tidak bijaksana
dalam memilah milih perkembangan yang bagaimana yang hendak kita ikuti. Kita boleh
saja mengikuti perkembangan zaman namun hendaknya kita jangan menjadi sama seperti
dunia ini yang semakin tidak beradab dan tidak bermoral karena semakin jauh dengan
Tuhan. Bila kita jauh dari Tuhan maka kita tidak akan dapat lagi mendengar suara Tuhan
dan mengerti akan kehendak-Nya sehingga kita tidak dapat lagi menaati Dia. Jauh dari
Tuhan berarti jauh dari keselamatan dan beroleh kesukaran dalam hidup. Oleh karena itu,
hendaklah kita dapat belajar dari tokoh Daniel dan menjadikannya sebagai teladan hidup
kita pada masa sekarang ini.

Blommendaal, J. Pengantar Kepada Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000.
Catatan kuliah Bahasa Indonesia II oleh Dr. Lucy Montolalu.
Lasor W. S., dkk; Pengantar Perjanjian Lama 2. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994.
Lembaga Biblika Indonesia. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Yogyakarta: Kanisius,
2002.
Newell, Lynne. Tafsiran Kitab Daniel. Malang: Departemen Literatur Seminari Alkitab Asia
Tenggara, 1996.
Siahaan, S. M. & Robert M. Paterson. Tafsiran Alkitab Kitab Daniel. Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2007.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1994.

[1] Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia edisi
kedua, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994).

[2] S. M. Siahaan dan Robert M. Paterson, Tafsiran Alkitab Kitab Danie, (Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2007), hal. 14.

[3] Catatan kuliah Bahasa Indonesia II oleh Dr. Lucy Montolalu.


[4] Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia edisi
kedua, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994).

[5] ibid.
[6] Lynne Newell, Tafsiran Kitab Daniel, (Malang: Departemen Literatur Seminari Alkitab
Asia Tenggara, 1996),
hal. 64.
[7] Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/ OMF, 2000),
hal. 233.
[8] Lynne Newell, op. cit, hal. 69.
Diposting oleh djoanne meong di 00.55
Pengertian Pergaulan Bebas
Pengertian pergaulan
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu,
dapat juga oleh individu dengan kelompok.
Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-
politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan
dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan
kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan
kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang
positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal
yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal
itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam
usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan
bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik
atau tidak.

Pengertian pergaulan bebas


Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas”
yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada
. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media
massa

Latar Belakang
Penyebab pergaulan bebas
1.Faktor Orang Tua
Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System komunikasi,
pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang dengan
cepat memepengaruhi anak-anak kita.Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan
jaman para orang tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tua
dalam era ini, dapat kita sebutkan antara lain:
* Faktor kesenjangan pada sebagian masyarakat kita masih terdapat anak-anak yang merasa
bahwa orang tua mereka ketinggalan jaman dalam urusan orang muda. Anak-anak muda
cenderung meninggalkan orang tua, termasuk dalam menentukan bagaimana mereka akan
bergaul. Sementara orang tua tidak menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada usaha
mengatasinya.
* Faktor kekurang pedulian Orang tua kurang perduli terhadap pergaulan muda-mudi.
Mereka cenderung menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak-anak muda,
nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu
telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat
* Faktor ketidak mengertian kasus ini banyak terjadi pada para orang tua yang kurang
menyadari kondisi jaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya dengan
baik, tetapi dalam urusan pergaulan anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang mereka
lakukan. Bukannya mereka tidak perduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa yang harus
mereka perbuat.
2. Faktor agama dan iman.
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama
hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan
keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama individu dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada remaja yang ikut kedalam
pergaulan bebas ini biasanya tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak.

3. Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang
lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru
kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk
bergaul seperti orang barat yang lebih bebas..

Bab III
Bahaya Pergaulan Bebas
Dampak Pergaulan Bebas
Di era modern tidak cuma berdampak pada individu yang bersangkutan, tapi secara
langsung atau tidak langsung juga terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Seperti yang
kita ketahui bersama bahwa pergaulan bebas terutama di kota-kota besar sangat marak.
Untuk itu kita akan coba mengulas apa saja dampak yang akan ditimbulkan dari perilaku
pergaulan bebas tersebut.
Berikut adalah hal-hal negatif yang bisa ditimbulkan akibat pergaulan bebas :
1. Karena akibat pergaulan bebas, para pelaku akan lebih banyak meluangkan waktu untuk
hura-hura, berkumpul di diskotik bersama anggota geng, saling pamer handphone baru, dll
sehingga meningkatkan sifat konsumerisme.
2. Terjadinya tindakan yang melanggar norma agama dan masyarakat, seperti melakukan
hubungan suami istri pranikah, pemakaian obat-obatan terlarang, mabuk-mabukan, dll
3. Timbulnya sikap hedonisme, yaitu lebih mementingkan kesenangan duniawi dibanding
uhrowi.
4. Menyebarnya penyakit-penyakit kelamin seperti HIV aids, raja singa, sifilis, dll.
5. Meningkatnya tingkat pengguguran kandungan di kalangan muda-mudi akibat hamil di
luar nikah.
Pengguguran kandungan selain termasuk tindak kejahatan karena melakukan penghilangan
nyawa seseorang juga sangat berbahaya bagi pihak wanita, menurut buku “Facts of Life”
yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd diantaranya adalah :
– Kematian mendadak karena pendarahan hebat.
– Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.
– Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.
– Rahim yang sobek (Uterine Perforation).
– Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya.
– Kanker payudara (karena ketidakseimbangan estrogen pada wanita),
– Kanker indung telur
– Kanker leher rahim
– Kanker hati (Liver Cancer).
– Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya.
– Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy).
– Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease).
– Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)

Akibat dari Pergaulan Bebas


Melakukan hubungan seks secara bebas merupakan akibat pertama dari pergaulan
bebas yang merupakan lingkaran setan yang tidak ada putusnya dengan berbagai akibat di
berbagai bidang antara lain di bidang sosial, agama dan kesehatan sebagai berikut :
– Dalam seks bebas terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan yakni berkurangnya
iman si penzina, hilangnya sikap menjaga diri dari dosa, buruk kepribadian dan hilangnya
rasa cemburu.
– Seks bebas menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan suatu hal
yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya bagi wanita.
– Menjadikan wajah pelakunya muram dan gelap.
– Membuat hati menjadi gelap dan mematikan sinarnya.
– Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan atau merasa demikian sehingga tidak
pernah merasa cukup dengan apa yang diterimanya.
– Akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik di hadapan
Tuhan maupun sesama manusia.
– Tuhan akan mencampakkan sifat liar di hati penzina, sehingga pandangan matanya liar
dan tidak terjaga.
– Pelaku seks bebas akan dipandang oleh manusia dengan pandangan muak dan tidak
percaya.
– Zina mengeluarkan bau busuk yang mampu dicium oleh orang-orang yang memiliki
‘qalbun salim’ (hati yang bersih) melalui mulut atau badannya.
– Apa yang didapatkan para pelaku seks bebas dalam kehidupan ini adalah sebaliknya dari
apa yang diinginkannya. Ini adalah karena, orang yang mencari kenikmatan hidup dengan
cara bermaksiat maka Tuhan akan memberikan yang sebaliknya dari apa yang dia inginkan,
dan Tuhan tidak menjadikan maksiat sebagai jalan untuk mendapatkan kebaikan dan
kebahagiaan.
– Perzinaan menyeret kepada terputusnya hubungan silaturrahim, durhaka kepada orang
tua, berbuat zalim, serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunan. Bahkan boleh membawa
kepada pertumpahan darah dan perdukunan serta dosa-dosa besar yang lain. Seks bebas
biasanya berkait dengan dosa dan maksiat yang lain sebelum atau bila berlakunya dan
selepas itu biasanya akan melahirkan kemaksiatan yang lain pula.
– Seks bebas menghilangkan harga diri pelakunya dan merusakkan masa depannya di
samping meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada pelakunya bahkan
kepada seluruh keluarganya.
– Aib yang dicorengkan kepada pelaku seks bebas lebih membekas dan mendalam daripada
dosa kafir misalnya, karena orang kafir yang memeluk Islam selesailah persoalannya, namun
dosa zina akan benar-benar membekas dalam jiwa karena walaupun akhirnya pelaku zina itu
bertaubat dan membersihkan diri dia akan masih merasa berbeda dengan orang yang tidak
pernah melakukannya.
Begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari pergaulan bebas, patut menjadi
perhatian bagi generasi muda bahwa mereka sedang mempertaruhkan masa depannya
dengan terlibat dalam pergaulan bebas yang melampaui batas. Bergaul memang perlu tapi
seyogyanya dilakukan dalam batas wajar, tidak berlebihan.Remaja adalah tumpuan masa
depan bangsa, jika moral dan jasmaniah para remaja mengalami kerusakan maka begitu
pula masa depan bangsa dan negara akan mengalami kehancuran. Jadi, jika anda masih
memikirkan masa depan diri dan juga keturunan sebaiknya selalu konsisten untuk
mengatakan tidak pada pergaulan bebas karena dampak pergaulan bebas bersifat sangat
merusak bagi dari segi moral maupun jasmaniah.

Bab IV
Cara menanggulangi
Solusi Mengatasi atau menaggulangi Pergaulan Bebas
seharusnya kita sebagai pemuda islam yang berpendidikan haruslah mengetahui
dampak dan akibat dari pergaulan bebas tadi. Sehingga kita tidak akan terjerumus dalam
tindakan yang dilarangan oleh agama islam.Pergaulan bebas dalam kehidupan
bermasyarakat memang bukan hal yang asing lagi karena setiap hari para remaja sudah
melakukan hal tersebut. Untuk mencegah hal itu maka haruslah ditanamkan pengetahuan
tentang bahayanya pergaulan bebas karena dampak dari pergaulan bebas ini akan dirasakan
oleh berbagai macam pihak seperti keluarga, masyarakat dan yang lebih menyesali atas
tindakannya tersebut adalah dirinya sendiri.Untuk menumbuhkan kesadaran akan
bahayanya pergaulan bebas maka para remaja haruslah diberikan pendidikan mengenai
dampak pergaulan bebas dan memberikan pendidikan kerokhanian agar mereka sadar
tentang apa yang saat ini sedang terjadi

Bab V
Kesimpulan

Dilihat dari segi katanya dapat ditafsirkan dan dimengerti apa maksud dari istilah
pergaulan bebas. Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas
artinya terlepas dari ikatan. Jadi pergaulan bebas artinya proses bergaul dengan orang lain
terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.Islam telah mengatur bagaimana cara bergaul
dengan lawan jenis. Hal ini telah tercantum dalam surat An-Nur ayat 30-31. Telah dijelaskan
bahwa hendaknya kita menjaga pandangan mata dalam bergaul. Lalu bagaiamana hal yang
terjadi dalam pergaulan bebas? Tentunya banyak hal yang bertolak belakang dengan aturan-
aturan yang telah Allah tetapkan dalam etika pergaulan. Karena dalam pergaulan bebas itu
tidak dapat menjamin kesucian seseorang.

Diposting oleh muhammad hasbi sahbani di 00.59


PEMUDA KRISTEN DAN KEHIDUPAN MASA KINI

PEMUDA KRISTEN DAN KEHIDUPAN MASA KINI


PEMUDA KRISTEN DAN KEHIDUPAN MASA KINI 1
Oleh : Eksi Riwu 2

Pengantar

“Pemuda kristen dan kehidupan masa kini”. Adalah judul singkat materi ini yang jika
diperhatikan secara kasat mata pada permukaannya, akan membawa kita pada suatu
gambaran bahwa adanya kesatuan antara pemuda, kristen dan kehidupan serta masa kini.
Internalisasi (penyatuan) antara keempat unsur ini menunjukan keseluruhan perilaku
pemuda/I kristiani saat menjalani aktivitas kesehari-hariannya dalam era kontenporer (masa
kini). Dan tentu, hal ini menjadi titik sorotan atau perhatian secara serius. Keseriusan ini
mengacu pada sebuah pertanyaan reflektif dan mengandung makna ambiguitas bahwa
dalam menjalani kehidupan kita saat ini disadari atau tidakkah bahwa kita adalah diri kita
sendiri ataukah pencerminan dari orang lain? Dan ataukah kita hidup sendiri atau juga
bersama dengan orang lain?

Menggalih lebih jauh mengenai pertanyaan yang mengandung makna peroblematis ini
tentunya akan mendatangkan polemik (perdebatan), karena seakan-akan menggugat
pemuda/I Kristen untuk merenung tentang kehidupan kesehari-hariannya. Namun gugatan
ini akan semakin nyata apabila diletakan3 pada realitas/kenyataan objektif dalam
mencermati pola pergaulan pemuda/I masa kini.

Bahwa, dunia saat ini, Negara Kita dan secara khusus di NTT, kita berada pada suatu masa
pertarungan yang tidak dapat dipungkiri telah memperlihatan kenyataannya. Dengan
hadirnya kebudayaan baru dalam semangat ke-Barat-an, kebudayaan lama
(tradisional/lokal) mengalami pergeseran. Modernisasi dengan semangat globalisasinya
menjadi pilihan kebudayaan baru. Penyamarataan dalam berbagai bidang kehidupan
masyarakat ini, menghilangkan sekat-sekat/batas-batas yang mengikat sehingga adanya
bentuk kebudayaan baru menjadi sulit untuk disaring atau dikontrol4. Dalam semangat yang
serba modern ini, rasio dan logika menjadi tolak ukur kebenaran. Masa ini memperlihatkan
titik fokusnya pada hal-hal yang bersifat material. Dan media menjadi sarana ampuh untuk
penyebaran kepentingan ini.

Pada sisi yang lain, modern dengan semangat globalisasinya yang telah merasuki hingga
pada ruang-ruang paling pribadi, dan mungkin relung-relung jiwa kita paling dalam5 ini
memeperlihatkan giginya, kini ditempa dengan suatu situasi baru sebagai perlawanan
terhadap budaya modern yang disebut postmodern6. Reaksi ini juga akhirnya mengakar
hingga pada seluruh ruang-ruang kehidupan kita saat ini. Penyamarataan atau universalisme
modern diruntuhkan dengan mengangkat semangat pluralisme (keberagaman). Jika dalam
modern universalisme kebenaran dijunjung, maka kaum postmodern menyempitkan ruang
lingkup kebenaran menjadi "lokal". Suatu kepercayaan dianggap benar hanya dalam konteks
komunitas yang meyakininya. Kaum modern menjunjung tinggi nilai individualistik: pilihan
dan cita rasa pribadi diagung-agungkan. Dengan mottonya adalah "setiap orang berhak
mengeluarkan pendapat." Maka kaum postmodern tidak merasa perlu membuktikan diri
mereka benar dan orang lain salah. Bagi mereka, masalah keyakinan/kepercayaan adalah
masalah konteks sosial. Mereka menyimpulkan,"Apa yang benar untuk kami, mungkin saja
salah bagi Anda," dan "Apa yang salah bagi kami, mungkin saja benar atau cocok dalam
konteks anda."

Modern ataupun Postmodern adalah sebuah tantangan. Karena, mempunyai dampaknya


tersendiri. Misalnya dalam pola pergaulan, peniruan gaya Barat adalah hal yang wajar-wajar
saja. Pembelaannya terhadap diri dengan merasionalisasi [misalkan dalam prilaku seks
bebas/seks pranikah, pembelan terhadap diri dengan mengatakan bahwa hal ini adalah
wajar-wajar saja, yang terpenting didasarkan atas suka sama suka], tetapi pada postmodern
jika diperhadapkan pada situasi yang sama dan dipertanyakan, pembelaannya akan lebih
menjurus pada-misalkan perbuatan ini adalah wajar karena didasarkan pada suka-sama
suka, namun jika hal ini salah bagi anda, terserah anda, karena tidak salah bagi saya.
Terlepas pada efek dari pertentangan modern dan postmodern ini, kehidupan sehari-harilah
pembuktiannya, karena pada wilayah inilah terlihat dampaknya. namun tidaklah
sepantasnya, secara tegas kita nyatakan sikap bahwa, yang terpenting bukan saya atau
dengan pernyataan itulah dampak dari kemajuan. Karena demikianlah keterjebakabak kita
pada sebuah pemikiran yang fatalistik (bersifat fatal), sehingganya tidak mendatangkan
dorongan dari dalam diri untuk mengkritisi diri sendiri atau refleksi. Oleh karenanya dalam
pembahasan materi ini, Sehingga menjadi jawaban atas pertanyaan refleksi pada bagian
pengantar tersirat makna “bagaimana peran pemuda Kristen dalam menghadapi kehidupan
masa kini”. Dan untuk itu dalam pembahasannya, dibagi dalam beberapa bagian. Bagian
pengantar, bagian pertama: kemajuan zaman dan dampaknya, bagian kedua: adalah
menjadi diri sendiri, serta yang terakhir bagian penutup sekaligus sebagai kesimpulan dan
refleksi.

Kemajuan Zaman dan Dampaknya

Kemajuan zaman ditandai dengan berbagai perubahan dalam setiap lini kehidupan kita.
Perubahan itu diawali dengan penemuan alat-alat produksi, hingga pada akhirnya terus
dilakukan pengembangan dan hasilnya sangat membatu umat manusia dalam menjalani
setiap aktivitasnya baik dalam produksi, maupun dalam kemunikasi hingga pada kemudahan
memperoleh informasi. Sisi kemajuan ini tidak hanya pada upaya pemberian kemudahan-
kemudahan kepada manusia, tetapi pada sisi lainnya mendatangkan persaingan.

Persaingan7 yang kita kenal pada masa ini yang lasimnya disebut sebagai era kompetitif
(masa persaingan), tidak saja memberi ruang bagi kemudahan kepada semua orang tetapi
hingga pada upaya penguasaan8. Keinginan untuk menguasai atau mendominasi satu
dengan lainnya inilah yang akhirnya mendatangkan perubahan pola pikir dan tingkah laku
kepada masyarakat saat ini. Srtateginya adalah dengan pembetukan selera dan kebutuhan
masyarakat9. Dan media atau melalui iklan adalah sarana yang ampuh.10

Sebagai gambarannya - apa yang kita beli dan apa yang menentukan apa yang kita beli-
semakin dipengaruhi oleh apa yang disodorkan oleh iklan pada media. Contohnya: misalkan
ditawarkan oleh majalah remaja seventeen edisi mei 2004. Kalau kamu ingin disebut
“remaja gaul” jangan lagi memakai HP monophonic dan walman, tetapi harusnya memakai
HP polyphonic + kamera, selalu menentang kamera digital PDA dan membawa semacam
discman. Itulah baru namanya gaul (aninda online). Atau misalkan, seseorang karena iklan
merujuk dan mengkonstruksikan seseorang dengan aura kecantikan alaminya adalah yang
berkulit putih berambut hitam lurus dan panjang. Disamping itu, alat-alat untuk meluruskan
rambut, shampoo-shampo dengan nutrisi alami menghitamkan rambut, produk-produk
pemutih membanjiri pasar. Hal lainnya misalkan: sinetron atau acara-acara lainnya yang
hampir menguasai seluruh media pertelevisian kita dengan menampilkan pemeran-
pemerannya, turut mempengaruhi gaya tingkah laku, pola pikir bahkan kalimat-kalimat yang
kita bicarakan. Katakanlah seperti seorang aktor Sule dalam lawak Opera Van Java, selalu
mengungkapkan kalimat “preketiu-preketiu” akhirnya ditiru. Atau misalkan artis/aktris
dalam sinetron-sinetron selalu berkata “Siapa sih elo, emangnya gue pikirin” menjadi
kalimat yang selalu diikuti. Dilain sisi film-film layar lebar (walau telah lulus sensor) sangat
banyak menunjukan adegan-adegan seks sual. Situs-situs porno di internet. Singkatnya, apa
yang disodorkan oleh media sangat memberikan dampak bagi perkembangan sikologi.

Suatu penelitian di lakukan oleh Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta Pusat
Pelatihan Bisnis dan Humaniora (LSCK PUSBIH). Menunjukan hasil yang sangat
memprihtinkan, dimana sebanyak 42,5% responden di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)
melakukan hubungan seks di luar nikah dengan pasangannya

Akibat prilaku seks bebas, angka kasus aborsi di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke
tahun baik aborsi spontan (karena alasan medis) maupun aborsi provocatus (disengaja).
Berdasarkan penelitian yang di lakukan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) sekitar 2.000.000 kasus aborsi terjadi setiap tahunnya di Indonesia. Berarti dalam
satu tahun aborsi menambah kasus pembunuhan di Indonesia sebanyak 2.000.000.11

Jumlah kasus HIV/AIDS di Kupang, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Dr.
Dominggus Sarambu sejak 2000-2009 terus mengalami peningkatan. Dari 52 kasus ditahun
2008 menjadi 184 kasus ditahun 2009. Dan semuanya diakibatkan hubungan seks12.
Menurut Direktur Pelaksanan Harian Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)
NTT, Drs Markus Alibrandi mengatakan, dalam rentang waktu empat tahun terakhir di NTT
sebanyak 63 dari 581 orang mengidap HIV/AIDS atau 11 persen adalah remaja. Para remaja
yang dimaksud itu di antaranya berada pada kisaran usia 15-24 tahun (antara.com, Kupang,
30/11/2009).
Hal lainnya dari kasus seks bebas dan aborsi, juga ditemukan terjadinya pergeseran pola
pikir dan tindakan, misalkan semangat gotong royong yang dulunya diagung-agungkan kini
berubah menjadi semangat indivualis, semangat bekerja keras mengalami penurunan
kearah serba instant, ukuran keberhasilan diletakan pada jumlah kekayaan/jenis
pekerjaannya apa, rasa kepercayaan diripun mengalami kemerosotan kearah-melihat pada
mode fashion, type HP, atau singkatnya rasa kepercayaan diri tidak tercermin dari dalam
diri, namun terlihat pada ukuran benda-benda atau yang ditampilkan.

Maka media sangat berperan dalam menentukan apa yang diperbuat apa yang dipikirkan
dan juga apa yang dilakukan.

Menjadi Diri Sendiri13


“Menjadi Diri Sendiri”,. Dalam konteks ini, adalah suatu kesungguhan untuk berefleksi diri.
Agar melaluinya dapat menjawab keberadaan sejatinya kita. Pertanyaan mengenai disadari
atau tidakkah bahwa kita adalah diri kita sendiri ataukah pencerminan dari orang lain? Dan
ataukah kita hidup sendiri atau juga bersama dengan orang lain? mendapatkan jawabannya
disini.

Sudah diuraikan sebelumnya bahwa melalui apa yang disodorkan oleh media sangat
memiliki pengaruh signifikan (peranan yang cukup berarti) dalam pembentukan kepribadian
kita. Dalam menentukan kebutuhan kitapun terpengaruh oleh sodoran media. Apa yang kita
butuhkan atau lakukan adalah apa yang ditampilkan oleh media. Dan hal itulah yang disebut
dengan klise masal media. Akibatnya secara perlahan-lahan kita mengalami krisis identitas
diri atau kehilangan jati diri yang sejati.

Melihat pada dekadensi (kemerosotan) ini, maka pemberhentian dan mengupayakan untuk
mengembalikan dan mengangkat kepercayaan diri agar menjadi diri sendiri sudahlah suatu
keharusan. Dan menjadi diri sendiri bukan berarti mementingkan diri sendiri (individualis)
ataupun juga bukan berarti segala sesuatu adalah kehendak secara pribadi (subjektis).Tetapi
disini mengandung makna lebih mendalam bahwa kita adalah makluk sosial. Manusia yang
tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain dan kita adalah diciptakan menurut gambar dan
rupa Allah (Kejadian 1:26).
Diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, bukanlah berarti memiliki kekuasaan sama
seperti Allah, tetapi kita adalah ciptaan-Nya yang memiliki sifat-sifat Keilahian.
Allah adalah Roh, jiwa manusia adalah roh juga. Sifat-sifat hakiki dari roh ialah akal budi, hati
nurani dan kehendak. Roh adalah unsur yang mampu bernalar (Kej 2:15), bersifat moral dan
oleh karena itu juga berkehendak bebas. Dengan demikian manusia berbeda dari semua
makluk lain yang mendiami bumi. Manusia juga diberikan kekuasaan untuk menguasai bumi
beserta segala isinya.( Kejadian 1:26, 28).

Kesamaan lainnya dengan Allah juga bersifat sosial. ini didasarkan pada sifat kasih sayang-
Nya. walaupun manusia telah terjatuh ke dalam dosa, namun Allah tetap menunjukan sikap
persekutuan-Nya dengan manusia (Kej 3:8). Disini ditunjukan hubungan komunikasi secara
langsung antara manusia dengan Allah. Ia menciptakan wanita, karena sebagaimana
dikatakanNya sendiri, "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan
penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Kej 2:18). Jelaslah bahwa manusia diciptakan
dengan memiliki sifat sosial, sebagaimana Allah mempunyai sifat sosial.
Kesamaan dengan Allah ini tidak dapat dihapus, dan karena kesamaan tersebut
memungkinkan manusia memperoleh penebusan, maka kehidupan manusia yang belum
dilahirkan baru juga berharga. (Kej 4:15a. 9:6).

Penutup

Akhirnya menjadi nyatalah bahwa menjadi diri sendiri disini lebih mengarahkan kita untuk
mencari identitas diri melalui refleksi dalam penyatuan diri dengan Allah. Karena sebagai
pemuda Kristen, yang sesuai pengakuan iman kita adalah orang yang diciptakan menurut
gambar dan rupa Allah. dan di dalam diri kitapun memiliki sifat-sifat keilahian.
Sehingganya dalam menghadapi kehidupan masa kini, saat diperhadapkan dengan situasi
dalam kehidupan pergaulan kita, selayaknya mencerminkan sifat-sifat Allah, karena itu
adalah syukur. Dan ketika kita diperhadapkan dengan berbagai fenomena kehidupan masa
kini, kita tidak akan terhanyut dalam permainan pembentukan keinginan dan kebutuhan
melalui media. Ketika juga dipertemukan dengan kenyataan dalam kesehari-harian kita,
tentunya akan hadir sebagai yang memiliki sikap sosial dan penuh kasih sayang untuk
menganggap semua manusia adalah sama seperti diri sendiri yang sama-sama diciptakan
menurut gambar dan rupa Allah. Dan kita akan berperan sebagai sahabat yang menaruh
kasih setiap waktu, dan menjadi saudara dalam kesukaran (Amsal 17:17). Akhirnya, dengan
mengutip pada kitab Markus 4: 23 yang berbunyi “Barang Siapa Mempunyai Telinga
Hendaklah Ia Mendengar”.

Syalom dan Tuhan memberkati kita semua. Terima kasih 14

catatan Kaki
1. Materi telah disampaikan pada Wisata Rohani, Pemuda Wilayah Sarah, Jemaat Bet’el-
Oesapa Tengah yang dilelenggarakan di Jemaat Silu Oebelo-Bena Kabupates Timor Tengah
Selatan
2. Mahasiswa FKIP-UKAW
3. Maksud diletakan adalah melihat pada tata pergaulan sehari-harinya seorang pemuda/I
sebagai seorang Kristen dalam menjalani kehidupannya. Dan hal ini dianggap objektif karena
didak dapat dipungkiri kenyataannya
4. Arianto Sam. http://sobatbaru.blogspot.com/008/05
5. Ibrahim ibi Subandy, 2003, “Kamu Bergaya, maka Kamu Ada”, Jakarta,
http://servocenter.wordpress.com
6. Charles Jencks, menegaskan bahwa lahirnya konsep postmodernisme adalah dari tulisan
seorang Spanyol Frederico de Onis. Dalam tulisannya "Antologia de la poesia espanola e
hispanoamericana" (1934), de Onis memperkenalkan istilah tersebut untuk menggambarkan
reaksi dalam lingkup modernism (Stanley J. Grenz dalam Etos postmodern)
7. Persaingan disini, saya cenderung lebih menitik beratkan pada para kapitalis (para pemilik
modal/pemilik perusahan-perusahan)
8. Upaya penguasaan ini diposisikan kepada-bukan hanya ingin untuk menguasai
perusahaan lainnya, tetapi juga menguasai masyarakat, yang adalah para pengguna hasil
produksi.
9. Menurut Philip Kotler, dalam kata pengantar bukunya MANAJEME PEMASARAN, (analisis,
perancangan dan pengendalian),Jakarta, PT Glora Aksara Pratama Jakarta:1989 (hal xvii).
Karena pasarlah atau masyarakatlah, bukan industri , yang akhirnya menentukan
perusahaan mana yang akan berhasil.
10. Ibid. hal 4-36
11. http://juliancholsen.blogspot.com/2010/02/seks-bebas-di-kalangan-remaja-
indonesia.html
12. hidayatullah.com, 24 November 2009
13. Bukanlah maksud saya untuk menyatakan bahwa seorang pemuda adalah seorang yang
masih berada dalam masa pencarian identitas. Juga bukanlah maksud saya menyatakan
bahwa setiap prilaku pemuda adalah terkena dampak dari media, tetapi ijinkanlah sekiranya
untuk menyampaikan argument-argumen saya berkaitan dengan konsep ini.
14. Dengan penuh kerendahan hati, sangat saya akui bahwa materi ini sangat jauh dari
kesempurnaan, dan tentunya rasa ketidakpuasan akan menjadi nyata. Namun, dimana dan
kapanpun kritik saran dari semuanya adalah hal terpenting bagi saya demi pembelajaran
yang lebih baik.
Diposting 4th November 2012 oleh Eksi Riwu

2. Macam-macam gaya hidup


Manusia modern mengalami banyak perubahan dalam pola hidupnya, khususnya
menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan norma-norma dan nilai-nilai hidup. Ada
pandangan hidup yang sekarang ini (di jaman modern) dianut oleh manusia, yaitu segala
sesuatu yang dianggap berguna, menyenangkan, dan dianggap baik, dianggap sah-sah saja.
”Cara dapat dibenarkan oleh tujuan dan kegunaannya”.
Tujuan menghalalkan segala cara !
Kedurhakaan selalu diikuti dengan kemerosotan moral, misalnya : pergaulan bebas,
pornografi, free sex, perceraian, homoseksual, dan sebagainya. Hal-hal seperti itu akan
mengancam hidup manusia di jaman modern ini. Beberapa gaya hidup modern yang perlu
kita pelajari :

2.1 New Morality


Jaman modern diwarnai dengan revolusi moral (New Morality) yang sangat besar, yang
mengarah kepada krisis moral. Paa yang dianggap dahulu tabu dan tidak boleh, sekarang
menjadi hal yang bisa dan diperbolehkan. Misalnya : hubungan sex sebelum nikah adalah
hal yang ”biasa-biasa saja”, hubungan seks sebelum menikah adalah bukti cinta kasih pada
pasangan. Orang-orang muda merasa ”belum normal” jika belum memiliki pengalaman
seksual dengan lawan jenisnya. Hidup bersama sebelum menikah (kumpul kebo) menjadi
”identitas modern” anak-anak muda yang hidup di kota-kota besar. jika tidak mengikutinya,
dianggap ketinggalan jaman.

2.2Dasar Revolusi Moral


Tujuan revolusi moral adalah membebaskan manusia dari belenggu atau ikatan yang
sifatnya tradisional, kuno. Segala hal dan segala macam peran manusia harus dibebaskan
dari hal-hal yang tradisional. Misalnya, seksualitas harus dibebaskan dari hal-hal tradisional
yang mengikat dan menghambatnya. Tujuan utama seksualitas adalah memberi kepuasan
kepada manusia, dalam bentuk apa pun dan dimana pun, kapan pun dan pada waktu apa
pun. Segala hal atau segala sesuatu yang menghambat pemuasan seksual dianggap jahat.
Nafsu seks dilihat dan diperhitungkan sebagai suatu daya yang otonom yang sangat
mempengaruhi manusia. Sama seperti nafsu-nafsu yang lain : kalau haus harus minum,
kalau lapar harus makan, kalau mengantuk harus tidur, maka ketika nafsu seks timbul,
manusia harus menyalurkan nafsu seks tersebut. Nafsu seks harus disalurkan, untuk
memberi kepuasan kepada manusia. Sebab jika tidak, maka manusia akan mengalami
gangguan kesehatan mental dan emosi. Kepuasan seksual harus dialami manusia sesering
mungkin. Oleh sebab itu, revolusi moral sangat menganjurkan adanya pergaulan bebas yang
disertai dengan seks bebas.

· Seks di luar Nikah

a. Hubungan seks sebelum nikah, selalu terjadi dengan berbagai macam alasan, yang
sebenarnya tidak masuk akal.
Keperawanan (menjaga kesucian hidup sebelum pernikahan) adalah
hal yang sangat penting bagi seorang wanita. Bila seorang wanita
melakukan hubungan seks sebelum menikah, ia tidak dapat
terlindung dari tuduhan-tuduhan yang mengakibatkan adanya
hukuman. Seks sebelum nikah selalu berakibat adanya hukuman.
Seks sebelum nikah bukanlah hanya sekedar persoalan kuno atau
modern, tetapi kebenaran hidup yang harus dijaga dan dijalankan
dalam kehidupan.

b. Hubungan seks sebelum nikah, yang disamakan dengan percabulan,


adalah merupakan tindakan/perbuatan dosa.

c. Tidur bersama tanpa dilandasi hubungan pernikahan adalah tindakan


dosa perzinahan, yang akan dihukum oleh TUHAN

d. Percabulan ; pergaulan seks yang bebas, di mana seseorang selalu


didorong oleh nafsunya untuk mencari pengalaman seks ; merupakan
sikap hati yang najis, yang dibenci dan akan dihukum

e. Seks dan Seksualitas adalah anugerah yang perlu dihayati.


Hubungan kelamin sebelum menikah mempersempit kemungkinan
berkembangnya hubungan pernikahan yang ideal. Menimbulkan rasa
saling curiga antar pasangan suami-istri
f. Aborsi
Aborsi (menggugurkan kandungan, janin, yang dilakukan dengan sengaja) menjadi persoalan
jaman modern yang sangat gawat. Aborsi lebih berbahaya dibandingkan dengan melahirkan
secara normal. Aborsi menyebabkan seorang wanita (ibu) mengalami komplikasi fisik dan
menanggung beban perasaan bersalah.
Aborsi biasanya dilakukan dengan beberapa alasan :
*Alasan vital. Aborsi dilakukan demi menyelamatkan sang ibu, jika
kehamilan dan persalinan mengancam nyawa sang ibu (karena
penyakit, gangguan jiwa)
* Alasan Janin. Aborsi dilakukan karena janin dalam keadaan
tidak memungkinkan untuk dilahirkan, janin ada kemungkinan tidak
dapat menjalankan kehidupannya secara normal, janin mengalami
cacat tetap
* Alasan kriminal. Aborsi dilakukan karena alasan kehamilan terjadi
akibat perkosaan, akibat pemaksaan kehendak
* Alasan sosial. Aborsi dilakukan demi kesejahteraan ibu, anak,
karena keadaan ekonomi, keadaan keluarga yang tidak
memungkinkan hadirnya seorang anak
Kita harus tegas untuk mengatakan bahwa aborsi merupakan pembunuhan dosa berat
yang menuntut hukuman. Pembunuhan secara bebas orang yang tidak bersalah adalah
kekejian.

g. Egoisme
Egoisme merupakan bentuk dari kata Latin, ego yang berarti ”aku” atau ”saya”. Egoisme
adalah ajaran yang berhubungan dengan ego (aku,saya) dan ada yang bersifat positif (sehat)
dan negatif (tidak sehat).
Egoisme positif (sehat) adalah pandangan dan sikap hidup yang melihat pemenuhan
kebutuhan sendiri dan penghargaan terhadap diri sendiri sebagai hal yang sangat diperlukan
bagi perkembangan pribadi yang wajar dan dewasa. Misalnya, bahwa saya (manusia) perlu
penghargaan dan dihargai oleh orang lain.
Sedangkan egoisme negatif (tidak sehat) adalah pandangan dan sikap hidup yang
mendewakan pemenuhan kebutuhan diri sendiri dan penghargaan diri sendiri sebagai satu-
satunya tujuan hidup. Dalam realitas kehidupan, pemahaman egoisme negatif (tidak sehat)
seringkali mewarnai kehidupan manusia. Egoisme adalah sikap dan perilaku yang mendasar
pada cinta diri sendiri, moralitas yang mendasarkan kepentingan pada diri sendiri, mencari
keuntungan diri sendiri tanpa memperhatikan kepentingan orang lain, bahkan cenderung
meniadakan kepentingan orang lain.
Egoisme tidak hanya terbatas pada kepentingan pribadi atau perorangan, tetapi juga
menghinggapi kepentingan kelompok berdasarkan keluarga, suku, ras, golongan, agama
menjadi prioritas tujuan hidup, tanpa memperhatikan kerugian yang dialami oleh kelompok
lain.
Karena berpusat pada kepentinagn diri sendiri, kelompok sendiri, egoisme mebawa akibat
negatif bagi orang ataupun kelompok lain. Egoisme menggiring manusia atau kelompok
pada cara pandang yang sempit. Manusia menjadi makhluk serakah. Egoisme menjadikan
orang lain sebagai objek pemenuhan kepuasan pribadi. Egoisme membuat pengikutnya
kehilangan penghargaan terhadap orang lain. Egoisme memandang orang lain dari segi
”berhasil guna” atau ”berdaya guna” atau tidak. Egoisme mengganggu kerukunan,
persatuan dan kesatuan hidup antar manusia.

h. Relativisme
Relativisme berpandangan, bahwa apa yang benar atau salah, baik atau jahat, tergantung
pada orang masing-masing, masyarakat masing-masing, atau budaya masing-masing.
Relativisme berpandangan, bahwa moralitas berhubungan dan ditentukan oleh masing-
masing orang, masing-masing budaya, tiap-tiap kelompok masyarakat setempat tidak boleh
dipakai sebagai ukuran bagi masyarakat lainnya. Segala sesuatu yang ada menjadi relatif.

i. Hedonisme
Hedonisme berpendirian, bahwa kenikmatan (kenikmatan pribadi, diri sendiri) merupakan
nilai hidup tertinggi dan dianggap sebagai tujuan utama dan terakhir dari kehidupan. Dalam
kenyataan sehari-hari, kenikmatan bisa memiliki dimensi yang berbeda-beda. Kenikmatan
menjadi perkara dan hal-hal yang subjektif. Kenikmatan menjadi hal yang sangat relatif bagi
setiap orang

j. Individualisme
Individualisme menekankan peran dan kepentingan perorangan atau pribadi. Individualisme
berasal dari kata Latin individuus (individualis, kata sifat), yang berarti perorangan, pribadi,
bersifat perorangan, bersifat pribadi. Individualisme berpandangan, bahwa pribadi,
perorangan memiliki kedudukan utama dan kepentingan pribadi, kepentingan perorangan
merupakan urusan yang paling tinggi. Kebebasan dan kepentingan pribadi menjadi dasar
dan norma hidup yang paling tinggi.
Individualisme menjebak orang untuk memiliki cara hidup yang ”semau gue” yang
mendewakan kepentingan pribadi dan mengabaikan kepentinagn bersama.

1) Jaman sekarang bnyk sekali gaya hidup, mulai dari yang modern hingga yang lawas
(jadul).

Dan disini saya akan memberikan informasi tentang macam macam gaya hidup.
Let's look this :

1.vegetarian
gaya hidup ini bisa dibilang sehat,karena mereka yang menjalani gaya hidup ini hanya
memakan sayur sayuran yang bergizi

2.athletic
gaya hidup ini sangat cocok dengan orang yg menginginkan tubuh berotot.Gaya hidup ini
termasuk bidang olahraga,jadi sudah wajar bila pengikut gaya hidup berdada bidang

3.musical
ini adalah gaya hidup pemusik.Ini adalah gaya hidup yang cocok bg yg suka bersedih
hati,karena jika kalian mendengarkan lagu clasiccal kalian akan merasa senang dan damai.

4.otaku
bagi pecinta kartun jepang,komik,dll,tentang jepang.Tapi kekurangan gaya hidup ini adalah
kurangnya perhatian pemerintah tentang gaya hidup ini,sedangkan bnyknya fans di
indonesia cukup tdk stabil dngn pemerintah yg kurang mendukung.

5.colector
gaya hidup seperti ini harus memerlukan biaya yg bnyk,karena harus membeli terus barang
yang kita ingin koleksi.

6.criminal
gaya hidup ini sebaiknya jngn diikuti,karena bisa merusak moral dan image kita di
masyarakat.Contoh gaya hidup ini adalah berjudi,mabok,berkelahi,dll yang bertentangan
dngn pemerintah.

7.old'life
adalah gaya hidup yg mencintai era lama,seperti rambut elvis,club's,dll.

Itulah gaya hidup yg menurut saya populer di kalangan masyarakat.


Jika ada kritik&saran tolong beritahu di komentar akan selalu saya tanggapi

3. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF POLA HIDUP MODERN


Moderenisasi merupakan masa dimana kehidupan manusia yang mengalami perubahan
mengenai cara pandang terhadap berbagai macam persoalan yang menyangkut suatu
individu ataupun kelompok masyarakat dengan melakukan suatu tindakan yang praktis
untuk mengatasinya. Dengan konsep kepraktisan tersebut manusia diharapkan bisa
berkurang beban pekerjaan yang ditanggungnya.
Adapun dampak positif dari adanya modernisasi:

Manusia diringankan beban pekerjaannya dengan adanya alat-alat tekhnologi informasi


dan komunikasi serta sarana transportasi yang serba canggih dan modern.
Gaya hidup delivery order membantu manusia jika ia sibuk namun membutuhkan barang
atau makanan yang kondisi tokonya jauh maka ia tinggal memesan apa yang ia butuhkan.
Memperkaya unsur-unsur kebudayaan karena budaya yang datang akan melakukan suatu
peleburan budaya dengan budaya yang lama dan menghasilkan budaya yang baru.

Disamping dampak positif ada pula dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya
modernisasi. Yaitu:

Adanya modernisasi manusia dimanjakan oleh berbagai macam kecanggihan dan sesuatu
hal yang ia butuhkan akan terpenuhi dengan cepat. Hal tersebut akan menimbulkan sifat
ketergantungan, dan sifat yang tak mau berusaha keras (Malas).
Terkadang jika kita sering memainkan gadget yang telah kita miliki kita sibuk dengannya
sehingga kita lupa dengan waktu kita. Waktu untuk makan dan pemenuhan kehidupan
jasmaniah, sosialisasi dengan lingkungan, bahkan relasi kita dengan Tuhan sering terlupakan
karena kita jarang beribadah padaNya.
Dengan adanya arus modernisasi manusia akan timbul rasa anti sosial karena ia
berpendapat “Walaupun saya tidak bersosialisasi dikehidupan nyata dan tidak diterima di
lingkungan saya, saya masih bisa bersosialisasi di dunia maya dan saya dapat diterima
dikomunitas yang saya ikuti didunia maya tersebut!”.
Sebelum adanya pengaruh modernisasi, masyarakat sangat menghargai dan menerapkan
nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku sebagai masyarakat dengan adat dan budaya
ketimuran. Seperti sopan santun, tata krama, kerukunan dan sebagainya. Sekarang, nilai-
nilai dan norma-norma tersebut mulai bergeser. Akibat pengaruh tekhnologi dan budaya
asing, nilai-nilai dalam kehidupan kemasyarakatan seperti nilai kerukunan, gotong royong
sekarang ini sudah mulai luntur. Apalagi di kota-kota besar nilai-nilai semacam ini sudah
jarang ditemui.
Manusia akan cenderung memiliki sifat sombong atas gaya hidup yang mereka jalani saat
ini. Dengan gaya hidup mewah manusia akan mencoba untuk mempamerkan apa yang baru
ia miliki kepada orang lain disekitarnya. Serta orang lain tersebut akan tergerak hatinya
untuk membeli sesuatu tersebut tanpa melihat kondisi ekonominya yang terpenting ia
dapat memiliki hal tersebut yang sama dengan teman-teman sosialnya yang bergaya hidup
serba mewah.
Fakta baru mengejutkan bahwa dengan adanya arus modernisasi, Bahwa Tuhan hampir
dipensiunkan dari kehidupan ini. Dalam arti kata, manusia tidak lagi memerlukan campur
tangan Tuhan dalam mengatasi kehidupannya. Mereka telah menganggap diri mereka
sebagai makhluk yang telah dewasa dan bebas menentukan pilihan sesuai dengan kehendak
sendiri. Ucapan selamat tinggal kepada Tuhanpun dikumandangkan seiring berlangsungnya
proyek modernisme.

Dampak-dampak tersebut akan terus ada seiring dengan adanya gaya hidup modern yang
terus berkembang.

BAB II
PENUTUP
4. KESIMPULAN
Jaman modern sekarang ini ditandai dengan berbagai macam perubahan cepat yang terjadi
di beberapa bidang dalam kehidupan masyrakat. Pada satu sisi, perubahan-perubahan yang
terjadi menimbulkan kemajuan dan pertumbuhan hidup dan kehidupan manusia. Tetapi
pada sisi yang lain, proses dan hasil perubahan tersebut menimbulkan banyak masalah yang
berdampak pada hidup dan kehidupan manusia.
Jaman modern ditandai dengan munculnya beberapa gaya hidup modern, yang pada sisi
tertentu menimbulkan persoalan jika dipandang dari sisi nilai-nilai yang sudah ada
sebelumnya termasuk dari sisi nilai-nilai agama. Ada banyak orang merasa tidak sanggup
menjawab setiap persoalan yang muncul sebagai akibat adanya gaya hidup modern, karena
mereka merasa tidak memiliki “pegangan nilai” lagi. Seolah-olah, nilai-nilai yang pernah ada
sebelumnya dan yang sedang ada sekarang ini tidak sanggup menjawab semua masalah
yang muncul. Manusia merasa bingung, merasa tidak berdaya menghadapi perkembangan
dan kemajuan jaman modern. Salah satu hal yang menggelisahkan adalah persoalan nilai-
nilai moral. Oleh karena itu, dalam menghadapi jaman modern sangat perlu untuk
merumuskan kembali nilai-nilai moral yang dinamis.
Merumuskan nilai moral berkaitan dengan kemauan manusia untuk memberi sikap
terhadap situasi yang ada di sekitarnya berdasarkan nilai-nilai yang dimilikinya berkaitan
dengan tujuan yang hendak dicapai berdasarkan mutu hubungan manusia dengan sesama
dan lingkungannya. Penilaian moral juga berkaitan dengan gaya hidup modern yang mana
hendak diberi sikap.

DAFTAR PUSTAKA
http://noerdiantoesoke.wordpress.com/2013/06/26/dampak-positif-dan-negatif-pola-
hidup-modern/
http://mrswitch.heck.in/macam-macam-gaya-hidup.xhtml
http://fendhikurniawan.blogspot.com/2009/04/gaya-hidup-modern.html

Diposting oleh RSTY DWISAGITA R di 17.42

Dona's BLOG

Arigatou sudah mau menyempatkan untuk melihatnya. Blog ini adalah bagian dari upaya
untuk saling berbagi dan juga berdiskusi saya kepada semua orang.

Click here for Myspace Layouts


Selasa, 28 Februari 2012
Kenakalan Remaja Kristen (TUGAS AGAMA)
1. Definisi Kenakalan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kenakalan dengan kata dasar nakal adalah suka
berbuat tidak baik, suka mengganggu, dan suka tidak menurut. Sedangkan kenakalan adalah
perbuatan nakal, perbuatan tidak baik dan bersifat mengganggu ketenangan orang lain ;
tingkah laku yang melanggar norma kehidupan masyarakat. Kenakalan remaja di era
modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Definisi kenakalan remaja menurut para
ahli, salah satunya adalah Kartono seorang ilmuan sosiologi mengemukakan pendapatnya
bahwa Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile
delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu
bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang
menyimpang”. Dan Santrock mengatakan bahwa ”Kenakalan remaja merupakan kumpulan
dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan
kriminal.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum
pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan
orang-orang di sekitarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok,
Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya.

2. Definisi Remaja
Masa remaja adalah masa transisi/ peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa yang
ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik,psikis & psikososial. Remaja awal (13-14 thn)
Remaja Tengah (15-17 Thn) Remaja akhir (18-21 Thn)
Istilah “Remaja” berasal dari bahasa latin “Adolescere” yang berarti remaja. Mencakup
kematangan mental,emosi,social,dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh Jhon Pieget,
:secara psikologi masa remaja adalah usia saat individu berintegrasi dengan masyarakat
dewasa, usia saat anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang yang lebih tua, melainkan
berada dalam tingkat yang sama. Presepsi umum tentang remaja merupakan kelompok
yang biasanya tidak berada dengan kelompok manusia yang lain, ada yang berpendapat
bahwa remaja adalah kelompok orang-orang yang sering menyusahkan orang tua. Remaja
merupakan kelompok manusia yang penuh dengan potensi berdasarakan catatan sejarah
remaja Indonesia yang penuh vitalitas, semangat patriotisme yang menjadi harapan penerus
bangsa Perlu dilakukan pembinaan remaja oleh orang tua dan guru harus memahami
kejiwaan dan dunia mereka. Bila tidak akan menimbulkan efek yang tidak diharapkan.

3. Pandangan Alkitab Terhadap Remaja


Alkitab mengajarkan bahwa sebagai remaja Kristen, tubuh kita adalah bait Allah yang hidup.
Paulus amat memperhatikan perbuatan dan tingkah laku orang Kristen. Ia berkata kepada
orang-orang Kristen di Korintus demikian: “Tidak tahukah kamu bahwa kamu adalah bait
Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” (1Kor. 3:16). Kemudian ia berkata lebih
lanjut: “Tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam
kamu. . . ?” (1Kor. 6:19).
Paulus menulis kepada umat Tuhan di Korintus dengan memakai gaya bahasa retoris “tidak
tahukah kamu” yang mempunyai pengertian bahwa mereka sesungguhnya sudah harus
tahu bahwa sebagai orang-orang percaya, tubuh mereka adalah bait Allah yang hidup di
mana Roh Kudus diam di dalam mereka.
Bagi remaja dunia, tubuh adalah alat untuk melampiaskan nafsu tetapi bagi remaja Kristen,
tubuh ialah bait Allah yang kudus sehingga remaja Kristen sepatutnya hidup dalam
kekudusan. Ketika kita percaya Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, kita dimeteraikan oleh
Roh Kudus. Karena itu kalau kita tetap hidup menuruti hawa nafsu berarti kita mendukakan
Roh Kudus. Kita dipanggil untuk meninggalkan semua kebiasaan yang dapat memperhamba
kita tetap hidup dalam dosa supaya kita dapat hidup dalam kekudusan. Apakah ada dosa-
dosa yang membelenggu kita seperti pesta-pora, mabuk, judi, narkoba? Kita perlu
memohon kepada Tuhan agar kuasa Roh Kudus memampukan kita untuk lepas dari
perbuatan-perbuatan dosa yang memperhamba kita. Menurut remaja dunia, pesta-pora,
mabuk, judi dan narkoba adalah hal yang normal. Tetapi menurut Alkitab semua itu
memperbudak kehidupan kita sehingga kita hidup dalam belenggu dosa.

KENAKALAN REMAJA
1. PERGAULAN BEBAS REMAJA
Perilaku yang penuh dengan kebebasan seringkali mengarah pada kenakalan yang sangat
mencemaskan Sangat menyedihkan saat perilaku ini mengakibatkan tingginya angka aborsi
dikalangan remaja. Karena perilaku yang tidak bertanggung jawab, maka seringkali
kehamilan terjadi diluar kehendak mereka. Maklum, akibat kurangnya pengetahuan dan
sikap sembrono. Sangat berbahaya mengingat hal ini menyangkut jiwa manusia dan
kesehatan reproduksinya dimasa mendatang. Ketidaksadaran akan hal ini sungguh sangat
mengkuatirkan. Hal lain yang patut dikuatirkan adalah penggunaan obat terlarang yang
marak beredar di pesta-pesta anak muda. Gaya hidup dengan pergaulan seks yang tidak
bertanggung jawab juga mereka lakukan pada pacar sendiri. Dan dianggap sebagai
ungkapan rasa cinta bila mereka akhirnya bisa tidur bersama. Banyak dilihat kasus-kasus
narkoba yang mengarah pada sifat suka mencuri atau bahkan merampok. Konsumsi narkoba
memerlukan biaya yang tidak sedikit.
2. PENGARUH TEKNOLOGI BAGI REMAJA
Setiap teknologi memberikan efek positif dan negatif Setiap individu dari kita akan merasa
senang dengan kehadiran produk atau layanan yang lebih canggih dan praktis. Tidak
terkecuali teknologi internet yang telah merobohkan batas dunia dan media televisi yang
menyajikan hiburan, informasi serta berita aktual. Setelah kita memasuki era kehidupan
dengan sistem komunikasi global, dengan kemudahan mengakses informasi baik melalui
media cetak, TV, internet, komik, media ponsel, dan DVD bajakan yang berkeliaran di
masyarakat, tentunya memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan kita. Setiap
fenomena yang ada dan terjadi di dunia, tentunya akan memberikan nilai positif sekaligus
negatif.
Masalah ini Sangat tergantung pada pola pikir dan landasan hidup pribadi masing-masing.
Maraknya penggunaan ponsel telah menurunkan interaksi individu secara langsung. Hal ini
akan cenderung membuat pola hidup manusia menjadi indivualistis. Dampak negatif ini
tentunya dapat dikurangi bahkan dihindari jika saja si pengguna memiliki
pemahaman/pengetahuan, etika dan sikap yang kuat (bijak-positif) untuk memanfaatkan
sesuatu secara selektif dan tepat guna.
FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN REMAJA
1. Kurangnya Kasih Sayang Orang Tua.
Kasih Sayang orang tua merupakan satu hal yang sangat penting dalam kehidupan remaja
karena dukungan orang tualah yang bisa membuat remaja termotivasi untuk berusaha dan
untuk berprestasi tetapi jika orang tua sibuk dengan urusan mereka sendiri dan tidak
mempedulikan remaja tersebut, ia akan menjadi anak yang kurang kasih sayang dan ia akan
mencari kesenangan sendiri yang bisa membuat dia tenang dan tidak memikirkan masalah
dirumah, paling banyak kasus dari kenakalan remaja ini Indonesia adalah mereka yang
berasal dari golongan atas/ anak dari orang tua yang berlebihan dalam materi, orang tua
yang sibuk dengan segala urusan bisnis membuat anaknya terlantar dan hanya diurusi oleh
pembantu.

2. Pergaulan Dengan Teman Yang Tidak Sebaya.


Akibat dari kurangnya kasih sayang dan pengawasan dari orang tua anak akan mencari
kesenangan di luar dan mereka akan bergaul bebas dengan siapa saja yang mereka inginkan
dan terkadang mereka mencari teman yang tidak sebaya. Yang lebih dewasa dari mereka
karena mereka merasa dilindungi sehingga mereka mencari teman-teman yang lebih
dewasa dari mereka. Dengan begitu mereka akan terpengaruh dangan apa yang dilakukan
orang dewasa.

3. Peran Dari Perkembangan Iptek Yang Berdampak Negatif


Perkembangan iptek memang sangat baik dan penting bagi perkembangan ilmu
pengetehuan dan informasi para remaja, namun saat ini remaja justru salah
mempergunakan kecanggihan teknologi tersebut, dan mereka menyelewengkan fungsi
teknologi yang sebenarnya.

4. Tidak Adanya Bimbingan Kepribadian Dari Sekolah


Peran guru di sekolah juga sangat berpengaruh pada sikap dan tingkah laku seorang remaja.
Terkadang guru di sekolah lebih lebih mementingkan intelegensi pelajar dari pada
pembinaan terhadap mental dan sikap mereka dan hal ini juga akan berepengaruh pada
tingkah laku mereka ada masa depan, karena guru juga sangat bertanggung jawab atas
murid atau pelajar yang mereka didik.

5. Dasar-Dasar Agama Yang Kurang.


Hal ini terkadang tidak terlalu diperhatikan oleh orang tua yang sibuk dengan segala usaha
dan kegiatan mereka dan juga oleh pihak sekolah terkadang kurang memperhatikan hal ini.
karena jika remaja tidak mendapat pendidikan agama yang baik mereka akan jauh dari
Tuhan dan pasti tingkah laku mereka akan sembarangan.

6. Tidak Adanya Media Penyalur Bakat Dan Hobinya


Masa remaja merupakan masa dimana mereka mulai menyalurkan berbagai bakat dan
potensi yang mereka miliki dan terkadang media atau tempat untuk mereka menyalurkan
bakat mereka,tidak tersedia dan akhirnya yang mereka lakukan adalah mencari kesenangan
sendiri dan lebih suka hura-hura daripada duduk tenang dirumah atau belajar.
7. Kebebasan Yang Berlebihan
Ada orang tua yang dalam mendidik anak mereka menerapkan pola asuh yang demokratis
yang berlebihan sehingga anak menjadi yang keras kepala dan sering memaksakan
kehendaknya kepada orang tua dan pola asuh seperti ni akan berakibat buruk pada anak.

8. Masalah Yang Dipendam


Masa remaja sering penuh dengan berbagai problem,terkadang remaja tidak terbuka pada
orang tua, sehingga merek merasa bahwa mereka mampu mengatasi masalah itu
sendiri.ternyata mereka tidak sanggup. Contoh masalah berpacaran,ketika remaja putus
cinta terkadang mereka tidak mau menceritakan hal ini kepada orang tua tetapi yang
mereka lakukan adalah memendam dan akhirnya mereka sendiri yang depresi dan akhirnya
lari ke hal-hal yang tidak baik.mabuk-mabukan merokok,dll.

PENANGGULANGAN TERHADAP KENAKALAN REMAJA


Diatas penulis sudah menjelaskan sedikit tentang kenakalan remaja dan faktor-faktor
penyebab kenakalan remaja tersebut. Dan disini penulis akan membahas tentang
bagaimana menanggulangi kenakalan remaja.
1. ORANG TUA
Dalam hal pembinaan terhadap remaja, orang tua seharusnya yang berperan aktif dalam
memberikan motivasi bagi anak remaja,dan masalah kenakalan remaja juga sangat
bergantung pada pola asuh yang diterapkan orang tua bagi anak. Dan hal ini harus sudah di
mulai sejak dini mungkin sehingga ketika anak memasuki masa remaja mereka tidak salah
dalam pergaulan dan mereka menjadi anak yang penurut dan taat kepada orang tua.
Karena hal ini sangat berpengaruh dengan pola asuh maka di sini penulis juga memberikan
beberapa contoh pola;
• Pola Asuh Otoriter
Pola asuh seperti ini adalah pola asuh yang salah, karena anak akan selalu berada dibawah
kekuasaan orang tua,karena orang tualah yang berkuasa dan anak hanya bisa mengikuti
semua aturan dan tidak boleh membantah, pola asuh seperti ini membuat anak menjadi
seorang anak yang penakut dan tidak bisa bertanggung jawab terhadap pribadi sendiri,
karena anak akan beranggapan bahwa semuanya biarlah orang tua yang mengaturnya, anak
tidak mandiri dalam membuat sebuah keputusan kelak nanti, mental anak akan menjadi
seorang yang anak yang tidak percaya diri dan tidak berani menghadapi tantangan hidup.
Pola asuh seperti ini juga terkadang ada yang bersifat kekerasan,dan hal ini yang akan lebih
berbahaya, karena anak akan menjadi berwatak keras dan susah diatur,dan ada juga yang
menyimpan akar pahit kepada orang tua.
• Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah pola asuh yang dimana anak yang akan selalu menjadi
mendominasi setiap pengambilan keputusan dan orang tua hanya bisa mengikuti setiap apa
yang diinginkan anak, hal ini terjadi karena orang tua biasanya terlalu berlebihan dalam
memanjakan anak dan jika ini yang dilakukan oleh orang tua, maka anak akan menjadi anak
yang bebas, karena apapun yang ia lakukan pasti akan disetujui oleh orang tua, dan jika hal
ini tidak segera dirubah maka anak akan menindas orang tuanya sendiri.
• Pola Asuh Demokratis
Pola asuh ini lebih menitik beratkan pada sebuah kebebasan,tetapi kebebasan yang
bersyarat, artinya setiap hal yang ingin di lakukan oleh anak akan dipertimbangkan oleh
orang tua dan dalam hal ini biasanya antara orang tua dan anak menjalin kerja sama yang
baik dalam membuat sebuah keputusan, sehingga tidak ada satu pihak yang di rugikan atau
satu pihak yang akan mendapat keuntungan, jika pola asuh seprti ini yang diterapkan anak
akan menjadi anak yang bijaksana dalam membuat satu keputusan, dia akan belajar untuk
menghargai pendapat orang lain dan juga masukan dari orang yang lebih dewasa daripada
dia. Anak akan tumbuh menjadi seorang anak yang taat dan juga patuh pada orang tua, dan
patuh pada setiap aturan yang berlaku dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat, dan jika
anak yang diasuh dengan pola asuh seprti ini membuat satu kenakalan, sangat mudah
diatasi.
Setelah kita melihat beberapa pola asuh diatas, yang harus dan perlu diperhatikan dalam
setiap sistem pola asuh dan setiap tindakan orang tua terhadap anak harus berpedoman
pada firman Tuhan agar tidak salah arah dan akan selalu berjalan sesui dengan
koridornya,pola asuh sangat penting dan sangat bermanfat bagi pendidikan anak dalam
keluarga, jadi dari penjelasan diatas kita dapat mengatakan bahwa untuk menangulangi
kenakalan remaja yang perlu kita lakukan adalah merubah pola asuh yag salah selama ini.
ganti dengan pola asuh yang baik dan sesuai dengan Alkitab agar anak bertumbuh menjadi
anak yang patuh dan taat.
Selain pola asuh yang sudah kita tahu, yang perlu kita prhatikan juga adalah tentang
keadaan keluarga, apakah kelurga itu sedang dalam keadaan brokenhome, atau saja orang
tua lebih mementingkan diri sendiri dan segala urusan diluar daripada rumah tangga dan
pengasuhan anak ditugaskan kepada pembantu,perhatian dan kasih sayang sangat penting
bagi pertumbuhan kejiwaan, kerohanian dan intelektual anak, jadi disini para orang tua
harus bisa lebih jeli dalam memperhatikan hal ini agar. Anak bisa di didik dengan baik, dalam
hal ini kesadaran orang tua akan tanggung jawabnya yang akan membuat semuanya
berjalan dengan baik.selain itu pendidikan seks dalam keluarga juga perlu ditanamkan sejak
dini mungkin agar anak tahu tentang seks itu dan batasan dalam pergaulan, agar anak tidak
salah melangkah dan terlibat dalm pergaulan bebas dan seks pranikah yang selama ini
sangat marak terjadi dikalangan remaja
2. SEKOLAH
Sekolah sebagai lembaga pendidikan juga harus berperan aktif dalam penanggulangan
terhadap kenakalan remaja.terutama guru, guru yang merupakan orang tua dari anak ketika
ia berada disekolah seharusnya juga bisa memainkan perannya dengan baik. Guru tidak
boleh hanya mementingkan pengetahuan anak dibidang ilmu. Namun, harus
memperhatikan juga kehidupan remaja dan bisa menjadi mentor yang baik bagi anak dalam
pertumbuhan iman remaja. Dalam hal ini peran guru pendidikan agama Kristen sangat
dibutuhkan, sehingga guru PAK bisa menjadi Pembina bagi remaja,dalam hal ini kerja sama
antar orang tua dan sekolah juga harus terjalin dengan baik, agar pembinaan dari sekolah
bisa lebih efektif.

3. GEREJA
Gereja sebagai organisasi keagamaan harus juga berperan aktif dalam pembinaan terhadap
remaja, karena remaja dan pemuda/i merupakan tulang punggung gereja, mereka adalah
masa depan gereja, jika mereka tidak hidup berdasarkan dasar-dasar ajaran agama itu
sendiri, bagaimana gereja akan bertumbuh?, dan disini peran gembala sidang dan para
pelayan sangat bisa mendukung remaja untuk bisa bertumbuh dalam iman dan
kepercayaannya kepada Tuhan, gereja harus lebih bisa memperhatikan dan mengontrol
kegiatan pemuda/I gereja,dan membawa mereka untuk lebih dekat kepada Tuhan.
Seperti yang tahu bahwa masa remaja adalah masa emas, dimana mereka akan
menonjolkon segala potensi yang ada pada mereka, namun jika kita tidak peka dengan hal
itu,dan membiarkan mereka begitu saja pasti mereka akan melampiaskan segala aktivitas
mereka kearah yang tidak baik. Dalam hal ini orang tua, sekolah, dan gereja harus bisa
bekerja sama dalam hal, pengembangan bakat dan minta remaja, kita bisa membuat event-
event yang mereka senangi sehingga mereka akan merasa kalau kita mempedulikan mereka
dan dengan begitu mereka akan meresponi hal itu dengan baik, karena salah satu faktor
penyebab kenakalan remaja adalah tidak adanya wadah untuk menyalurkan bakat mereka.
Diposting oleh primadonna di 20.15

Senin, 26 Januari 2009


ryandamasar.blogspot.com/2009/01/gaya-hidup-modern.html
"Gaya Hidup Modern"
A. Pengertian Gaya Hidup Modern
Dalam pergaulan hidup anda di sekolah , ada banyak gaya hidup namun yang paling
mencolok adalah gaya hidup modern yang berkembang seiring dengan perkembangan
zaman. Oleh karena itu untuk lebih memberikan pemahaman seperti apa “gaya hidup
modern” maka terlebih dahulu perlu diketahui pengertian dari “gaya hidup modern”. Gaya
Hidup Modern merupakan pola terbaru tingkah laku sehari-hari segolongan manusia yang
sesuai dengan tuntutan zaman. Lalu apakah yang merupakan tuntutan zaman modern ini?
Di antaranya adalah hidup dengan menghargai waktu, terbuka terhadap perkembangan dan
kemajuan; terus-menerus belajar,karena dunia terus-menerus berkembang.
B. Bentuk-bentuk Gaya Hidup Modern
Bentuk-bentuk Gaya Hidup Modern yang perlu anda ketahui antara lain sebagai berikut:
1. Menjadikan “status” sebagai sesuatu yang penting. Salah satu bentuk gaya hidup modern
di kota metropolis adalah bahwa satus seseorang ditandai dengan penamilan dan segala
yang dipakainya, misalnya mobil, telebon seluler (Hp), dan lain-lain.
2. Mobilitas yang tinggi. pagi di Jakarta, siang sudah di Medan, esoknya sudah di Manado
dan kemudian sudah ada di Singapura. Itulah contoh mobilitas orang modern di kota
metropolis.
3. Bercengkrama di tempat-tempat tertentu. Seperti kafe. Kafe telah menjadi salah satu
bagian dari gaya hidup modern.
4. Pernikahan agung. Orang modern menempatkan pernikahan agung sebagai salah satu
momen kehidupan yang perlu dirayakan besar-besaran.
5. Wisuda. Jika dulu wisuda hanya dilakukan bagi yang lulus sarjana, kini wisuda telah
menjadi gaya hidup, yang digunakan untuk merayakan kelulusan pendidikan di jenjang yang
lebih rendah. Tidak hanya untuk melepas lulusan SMA, melepas lulusan Taman Kanak-kanak
pun seakan wajib dilakukan seremoni wisuda.
6. Gaya hidup instan. Gaya hidup instan adalah gaya hidup yang ingin serba cepat
7. Gaya hidup dengan teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi mengalami
perkembangan yang amat dasyat dan turut membentuk gaya hidup baru di dunia modern.
C. Ciri-ciri kehidupan masyarakat modern
Disamping apa yang sudah dijelaskan sebelumnya anda juga harus mengetahui ciri-ciri
masyarakat perkotaan yang gaya hidupny telah berubah sebagai akibat modernisasi yaitu:
1. Netralitas efektif. Bersikap acuh tak acuh hingga tidak peduli terhadap sekitarnya jika
tidak ada sangkut-pautnya dengan kepentingan pribadinya.
2. Orientasi diri. Menonjolkan kepentingan sendiri. Pribadi dan tidak segan-segan
menentang jika dirasakan melanggar kepentingannya.
3. Universalisme. Berpikir objektif, menerima segala sesuatu secara objektif. Masyarakat
cenderung mengambil ukuran-ukuran secara objektif dengan landasan aturan-aturan atau
syarat-syarat yang ada.
4. Prestasi. Masyarakat kota suka mengejar prestasi karena dengan prestasi, orang didorong
untuk terus maju.
5. Spesifitas. Menujukkan sikap secara jelas dan tegas dalam hubungan antar pribadi,
artinya maksud atau niat dinyatakan tanpa basa-basi.
Dari pemaparan tersebut, kiranya anda mendapat gambaran tentang gaya hidup modern.
Hal-hal positif dari gaya hidup modern yang perlu anda ketahui yaitu penghargaan atas
waktu, kerja keras, persaingan yang sportif, penghargaan dan prestasi, peningkatan
produktivitas, dan perubahan yang cepat untuk semakin maju dan terus maju serta
keterbukaan terhadap segala sesuatu yang baru yang belum anda kenal sebelumnya.
Diposting oleh Ryan Damasar di 20.36

A.Materialisme
Materialisme (kata sifat: materialistis) adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala
sesuatu, termasuk kehidupan manusia, di dalam alam kebendaan semata-mata. Bagi para
penganut pandangan ini, segala aktivitas hidup mereka diarahkan pada harta benda, uang,
dan benda-benda berharga lainnya, serta mengesampingkan nilai-nilai spiritualitas yang
luhur. Untuk mencapai tujuannya, segala cara boleh dilakukan. Kitab 1 Raja-raja 21:1-29
bercerita tentang Raja Ahab yang dihukum oleh Allah karena ia sangat menginginkan kebun
anggur milik Nabot untuk menjadi miliknya.
B.Konsumerisme
Konsumerisme (kata sifat: konsumeristis) adalah gaya hidup yang suka menghabiskan waktu
dan terutama uang untuk berbelanja secara berlebihan (berfoya-foya), bukan hanya benda,
tetapi juga makanan dan kesenangan. Salah satu tanda berkembangannya gaya hidup ini
dapat dilihat dari semakin banyaknya pusat-pusat perbelanjaan mewah yang disertai
dengan tempat-tempat nongkrong dan hiburan kelas atas. Bagi penganut pandangan ini,
hidup berfoya-foya mencerminkan gengsi dan status sosial mereka, sekaligus dapat
memuaskan kesenangannya, meskipun barang-barang yang mereka beli tidak semuanya
berguna dan penting bagi hidup mereka. Surat 2 Petrus 2:13 mengingatkan agar para
pengikut Tuhan berhati-hati terhadap hal pemuasan nafsu itu. Di sana dikatakan: "Berfoya-
foya pada siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang
mabuk dalam hawa nafsu mereka, kalau mereka duduk makan minum bersama-sama
dengan kamu."

c.Hedonisme
Hedonisme (kata sifat: hedonistis) adalah pandangan hidup yang menganggap kesenangan
dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama hidup. Bagi para penganut pandangan ini,
bersenang-senang dan berpesta pora merupakan tujuan hidup, entah itu menyenangkan
bagi orang lain atau tidak. Hidup dijalani sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu
yang tanpa batas. Dari golongan penganut gaya hidup inilah muncul nudisme (gaya hidup
bertelanjang). Pandangan kaum ini terangkum dalam pandangan filsuf Yunani bernama
Epikuros yang menyatakan: "Bergembiralah engkau di hari ini, puaskanlah nafsumu, karena
besok engkau akan mati." (bnd. Kis. 17:16-34). Gaya hidup hedonis ini juga sudah merasuk
ke dalam kalangan anak muda. Contohnya, hiburan yang dipilih oleh banyak anak muda
masa kini sering kali tidak mempertimbangkan apakah kesenangan yang ingin mereka
rasakan itu mengganggu orang lain atau tidak, atau apakah melanggar batasan norma sosial
atau norma agama sekalipun! Gaya hidup seperti ini jelas bertentangan dengan pandangan
iman Kristen. Rasul Paulus dalam Surat Roma 13:12-14 mengatakan, "Hari sudah jauh
malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan
kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan,
seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan
dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus
Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk
memuaskan keinginannya."

* artikel di atas dikutip dan disadur dari buku Suluh Siswa 2: Berbuah dalam Kristus - Buku
Siswa Pendidikan Agama Kristen Kelas 11 Sekolah Menengah Atas, Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2009
Posted 6th May 2013 by Paul Ritter
Labels: gaya hidup hedonisme konsumerisme materialisme modern nafsu nudisme

Anda mungkin juga menyukai