Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

“PERANAN MANAJEMEN DALAM


KOPERASI”

OLEH :

KELOMPOK 2

Komang Ardi Gianyudha Putra 2017041196

Ketut Denan Supertama 2017041107

Kadek Cania Indah Pradnyanti 2017041152

Ni Ketut Ratih Kusnia Wardani 2017041018

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Peranan
Manajemen Dalam Koperasi ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Manajemen Koperasi dan UKM. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Peranan Manajemen Dalam Koperasi bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada ibu Luh Gede Kusuma Dewi, S.E., M.Si,selaku
dosen pengampu mata kuliah Manajemen Koperasi dan UKM yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang saya
tekuni

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang Saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Singaraja, 27 Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang.................................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2

1.3. Tujuan ................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

2.1. Pengertian Manajemen Koperasi ........................................................................ 3

2.2. Sifat dan Unsur Manajemen Koperasi ................................................................ 6

2.3. Bagan Struktur Organisasi Koperasi .................................................................. 9

2.4. Tatanan Manajemen Koperasi ............................................................................ 10

2.5. Pentingnya Manajemen Koperasi ....................................................................... 12

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 16

3.1. Kesimpulan ......................................................................................................... 16

3.2. Saran ................................................................................................................... 16

SOAL PILIHAN GANDA ................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
koperasi. Landasan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi merupakan badan usaha yang
cukup strategis dalam mencapai tujuan ekonomis yang berdampak terhadap masyarakat global.
Koperasi juga lembaga yang menjadi dasar ekonomi dari orang-orang yang memiliki
kepentingan relatif sama untuk berkumpul membentuk organisasi untuk meningkatkan tarap
kesejahteraannya.

Fungsi manajemen dalam koperasi sama dengan fungsi manajemen pada badan usaha
atau perusahaan yang lain, perbedaannya terletak pada pelaksana dari pada fungsi – fungsi
manajemen itu sendiri. Tetapi manajemen yang baik akan membuat suatu badan usaha semakin
kokoh dan profesional dibidangnya. Untuk itu peranan manajemen semakin penting. Fungsi –
fungsi manajemen dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi lagi. Dalam koperasi fungsi
manajemen dilakukan pada rapat anggota pengurus, Badan Pemeriksa dan oleh Manajer.
Kelima fungsi manajemen tersebut perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi
dan pengawasan.

Manajemen merupakan salah satu bagian penting dari organisasi koperasi. Berhasil
tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada mutu dan kerja dalam bidang manajemennya.
Apabila orang-orang manajemen itu memiliki kejujuran, kecakapan dan giat dalam bekerja
maka besarlah kemungkinannya koperasi akan maju pesat atau setidak-tidaknya tendensi untuk
terjadinya kebangkrutan akan mudah ditanggulangi. Tetapi sebaliknya, orang-orang ini tidak
cakap, curang atau tidak berwibawa tentulah koperasipun akan mundur atau tidak semaju
seperti yang diharapkan.
Manajemen merupakan proses dalam membuat suatu perencanaan, pengorganisisasian,
pengendalian serta memimpin berbagai usaha dari anggota atau organisasi untuk
mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dengan mendasarkan pada gambaran diatas maka manajemen koperasi dapat didefinisikan
sebagai cara pemanfaatan segala sumber daya koperasi sebagai suatu ekonomi, secara efektif
dan efisien dalam rangka usaha mencapai tujuan usaha berdasarkan pada asas-asas

1
koperasi. Dengan manajemen koperasi yang baik diharapkan koperasi mampu bersaing dengan
usaha lain dan tampil lebih eksis.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa Pengertian Manajemen Koperasi?

1.2.2. Apakah Sifat dan Unsur Manajemen Koperasi?

1.2.3. Bagaimana Bagan Struktur Organisasi Koperasi?

1.2.4. Bagaimanakah Tatanan Manajemen Koperasi?

1.2.5. Apa Pentingnya Manajemen Koperasi?

1.3. Tujuan

1.3.1. Untuk Mengetahui Pengertian Manajemen Koperasi.

1.3.2. Untuk Mengetahui Sifat dan Unsur Manajemen Koperasi.

1.3.3. Untuk Mengetahui Bagan Struktur Organisasi Koperasi.

1.3.4. Untuk Mengetahui Tatanan Manajemen Koperasi.

1.3.5. Untuk Pentingnya Manajemen Koperasi..

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Manajemen Koperasi

a. Pengertian Manajemen

Kata manajemen yang kita kenal selama ini berasal dari kata bahasa Inggris
management. Kata tersebut ternyata berasal dari kata bahasa Italia maneggiare yang berarti
menangani, sedangkan kata maneggiare itu berasal dari kata Latin manus yang berarti tangan.
Kemudian menjadi kata to manage dalam bahasa Inggris artinya mengatur. Dengan demikian,
manajemen secara singkat dapat diartikan mengatur. Timbul pertanyaan apa yang diatur, apa
tujuannya diatur, mengapa harus diatur, siapa yang mengatur, dan bagaimana mengaturnya.
Untuk menjawab pertanyaan itu perlu dipahami dulu bahwa manajemen itu hanya merupakan
alat atau sarana untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Manajemen yang baik akan
memberikan kemudahan mewujudkan tujuan, demikian sebaliknya dengan manajemen yang
kurang tertata dengan baik akan sulit mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan manajemen,
daya guna dan hasil guna unsur-unsur manajemen akan dapat ditingkatkan. Unsur unsur
manajemen yang dimaksud dan sangat penting itu adalah man, money, methode, machines,
materials, dan market, disingkat 6M. Setelah memahami penjelasan di atas dan apa saja yang
perlu ditingkatkan maka satu persatu pertanyaan dapat dijawab. Pertanyaan awal, Apa yang
diatur, yang diatur adalah semua unsur manajemen yang disingkat 6M. Apa tujuannya diatur,
tujuannya diatur adalah agar 6M berdaya guna dan berhasil guna dalam mewujudkan tujuan.
Pertanyaan selanjutnya, Mengapa harus diatur, tentu jawabannya supaya 6M itu bermanfaat
optimal, terkoordinasi dan terintegrasi dengan baik dalam menunjang terwujudnya tujuan yang
diinginkan. Siapa yang mengatur, pertanyaan ini tentu kamu sudah tahu jawabannya, Betul,
jawaban Anda yang mengatur adalah pimpinan. Pertanyaan terakhir sangat penting hendaknya
diketahui jawabannya, dengan pertanyaan. Bagaimana mengaturnya, tentu jawabannya, ya itu
yang kamu sebutkan tadi, mengaturnya adalah dengan melakukan kegiatan urut-urutan fungsi
manajemen.

Setelah memahami asal kata atau etimologi dari manajemen, maka kita harus
memahami pengertian atau definisi manajemen tersebut. Manajemen memiliki berbagai
definisi atau pengertian, mulai manajemen sebagai ilmu, seni, pengelola sampai proses yang
khas untuk mencapai suatu tujuan.

3
1. Manajemen Sebagai Ilmu (Sciences) Manajemen sebagai ilmu (sciences) dikatakan
demikian karena memiliki kerangka berpikir secara logis dan masuk akal (rasional) serta sudah
melalui pengujian demi memastikan suatu kebenaran (empirik).

2. Manajemen sebagai Seni (Art) yang dimaksud di sini adalah seni dalam arti luas dan umum,
yaitu merupakan keahlian, kemahiran, kemampuan, serta keterampilan menerapkan prinsip,
metode, dan teknik dalam menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya alam (human
and natural resourses) secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan. Manajemen sebagai
seni hal itu diartikan bahwa untuk mewujudkan tujuan organisasi diperlukan bakat, inisiatif,
serta kreativitas pimpinan menggunakan pengetahuan manajemen, karena tidak semua manajer
memiliki kemampuan menggerakkan orang lain. Oleh karena itu, menggerakkan orang lain
diperlukan seni.

3. Manajemen sebagai Pengelola. Manajemen sebagai pengelola diartikan bawa yang


bertanggung jawab atas jalannya kegiatan organisasi atau perusahaan adalah pimpinan. Apabila
pimpinan organisasi bersifat tim atau lebih dari satu atau berkelompok yang mengelola
organisasi disebut manajemen, tetapi apabila hanya jumlahnya satu pimpinan dalam mengelola
organaisasi disebut manajer.

4. Manajemen sebagai suatu Proses. Proses dapat diartikan sebagai suatu cara yang sistematis
untuk melakukan sesuatu. Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan yang saling
berhubungan ke arah pencapaian suatu tujuan, yang dimulai dari planning (perencanaan) dan
diakhiri dengan controlling (pengendalian) terhadap pelaksanaan apakah telah sesuai dengan
perencanaan yang ditentukan.

b. Pengertian Koperasi

Kata koperasi berasal dari bahasa latin cooperatio dalam bahasa Inggris menjadi
cooperation berarti kerja sama. Co berarti bersama dan Operation berarti bekerja atau berusaha.
Dengan demikian, koperasi dapat diartikan sebagai suatu organisasi bekerja atau berusaha
bersama-sama anggotanya untuk mencapai suatu tujuan.

Berikut berbagai definisi koperasi.

a. Menurut Undang-undang No. 12 Tahun 1967 tentang pokok-pokok perkoperasian Pasal 3


menjelaskan bahwa Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak
sosial, beranggotakan orangorang, atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan
ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Dari pengertian tersebut,

4
secara umum dimaknai bahwa koperasi Indonesia adalah kumpulan orang-orang bukan
kumpulan modal yang sebagai manusia secara bersama-sama bergotong-royong berdasarkan
persamaan, bekerja untuk memajukan kepentingan-kepentingan ekonomi mereka dan
kepentingan masyarakat.

b. Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian


pada pasal 1 menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Dari
penjelasan tersebut koperasi tidak hanya sebagai organisasi ekonomi tapi jelas dinyatakan
sebagai badan usaha, sehingga diartikan bawa koperasi sama dengan badan usaha lain seperti
CV, Firma, dan Perseroan Terbatas (PT). Hanya yang membedakan pada tata cara kerjanya
mencapai tujuan masing-masing.

c. Menurut Mohammad Hatta mendefinisikan koperasi sebagai persekutuan kaum yang lemah
untuk membela kepentingan hidupnya. Mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang
semurah-murahnya, itulah yang dituju. Pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan
keuntungan.

d. Koperasi menurut International Cooperative Alliance (ICA) mendefinisikan sebagai


kumpulan orang-orang atau badan hukum, yang bertujuan untuk perbaikan sosial ekonomi
anggotanya dengan memenuhi kebutuhan anggotanya dengan jalan berusaha bersama saling
membantu antara yang satu dengan yang lainnya dengan cara membatasi keuntungan dan usaha
tersebut harus didasarkan atas prinsip-prinsip koperasi.

e. International Labour Organization (ILO) mendefinisikan koperasi adalah suatu perkumpulan


terdiri dari orang-orang, umumnya yang ekonominya lemah, yang secara sukarela
menggabungkan diri untuk mencapai suatu tujuan bersama dalam bidang perkoperasian dengan
jalan pembentukan perusahaan yang diawasi secara demokratis, dalam hal ini masing-masing
anggota secara ikhlas untuk memberikan modal yang dibutuhkan dan masing-masing bersedia
memikul risiko dan turut mengecap keuntungan-keuntungan yang timbul dari usaha itu
menurut timbangan yang ideal.

c. Pengertian Manajemen Koperasi

Setelah memahami pengertian manajemen dan koperasi, selanjutnya kita perlu


memahami pengertian tentang manajemen koperasi. Tentu Anda mengatakan manajemen

5
koperasi itu ialah manajemen yang diterapkan pada organisasi koperasi. Ya betul, tapi perlu
penjelasan lebih lanjut. Sebagai mana Anda pahami bahwa manajemen itu adalah mengatur,
berarti mengatur unsur-unsur manajemen dengan memfungsikan fungsi-fungsi manajemen
untuk mencapai tujuan koperasi. Dengan demikian dapat diartikan bahwa manajemen koperasi
adalah pengaturan unsur-unsur manajemen dengan memfungsikan fungsi-fungsi manajemen
planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing (penyusunan personalia),
leading (pengarahan) dan controlling (pengendalian) pada organisasi koperasi untuk mencapai
tujuan koperasi.

Hal yang perlu dipahami di dalam tatanan organisasi koperasi terdapat kewenangan dan
tanggung jawab mendasar yang tidak dapat lepas dari kehidupannya, bila menamakan dirinya
sebagai organisasi koperasi, yakni perangkat organisasi koperasi. Perangkat organisasi
koperasi terdiri dari Rapat Anggota yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi pada
koperasi, pengurus yang mendapat kepercayaan dari anggota untuk mengelola organisasi
koperasi dan diangkat oleh rapat anggota, dan selanjutnya badan pengawas yang juga sama
dengan pengurus, diangkat oleh rapat anggota dan mendapat kepercayaan dari anggota untuk
mengawasi pelaksanaan kegiatan koperasi.

2.2. Sifat dan Unsur Manajemen Koperasi

a. Sifat Manajemen Koperasi

Manajemen Koperasi berlandaskan kekeluargaan dan gotong royong dengan landasan


Pancasila. Dimana landasan tersebut bersifat demokrasi, yang harus diwujudkan dalam sifat
manajemen koperasi :

1. Kekeuatan Tertinggi
Semua kebijakan dan keputusan yang akan dilaksanakan Di dalam suatu koperasi
ditentukan dalam forum Rapat Anggota berdasarkan hikmah kebijaksanaan
permusyawaratan, dimana semua orang yang menjadi anggota koperasi, tidak peduli
tua, muda dan besarnya simpanan mempunyai hak suara yang sama yaitu satu orang
satu hak suara. Keputusan dalam rapat anggota harus dilaksanakan pengurus dalam
melaksanakan kebijakannya yang dituangkan dalam Rapat Anggota dalam bentuk
Anaggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, artinya pada saat rapat pengurus
merumuskan keputusan – keputusan yang dihasilkan dalam Rapat Anggota.
2. Pengurus dan Badan Pemeriksa

6
Pengurus dan Badan pemeriksa adalah anggota yang dikuasai oleh anggota untuk
menggunakan kekayaan anggota yang telah dikumpulkan guna menjalankan usaha
bersama. Badan Pemeriksa mewakili anggota untuk mengawasi Pengurus agar bekerja
menurut Kebijaksanaan – kebijaksanaan sebagaimana telah dituangkan di dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi. Ini mengandung arti bahwa
usaha dan organisasi koperasi diurus secara bersama – sama oleh anggota untuk
kepentingan anggota itu sendiri.
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha
Tujuan usaha dari koperasi meningkatkan daya belianggota khususnya dan masyarakat
sekitar pada umumnya, karena itu yang akan mejadi ukuran bagi keberhasilan suatu
koperasi bukan ditentukan besarnya hasil usaha atau laba yang besar, tetapi diukur dari
banyaknya anggota dan masyarakat yang memperoleh pelayanan dari koperasi. Jika
koperasi bisa memperoleh sisa hasil usaha, maka itupun diibagi pada para anggota
berdasarkan jasa – jasa anggota itu terhadap koperasi. Secara kuantitatif, sisa hasil
usaha koperasi yang akan diterima oleh setiap anggota (Z) adalah jumlah pembelian
anggota yang bersangkutan (X), dibagi dengan pembelian seluruh anggota dalam tahun
itu (Y) dikalikan dengan besarnya sisa hasil usaha yang diperoleh selama tahun itu.
Z=XxSHU
Y
Z = SHU yang akan diterima
X = Jumlah pembelian anggota yang bersangkutan
Y = Pembelian seluruh anggota dalam satu tahun
Dengan demikian setiap anggota tidak menerima SHU menurut modalnya
dalam koperasi, tapi berdasarkan jasanya terhadap koperasi.
4. Usaha Koperasi
Sebagai koperasi, sebagaimana dengan bentuk usaha kumpulan modal bisa saja
memilih usahanya berdasarkan kemungkinan untung yang sebesar – besarnya. Akan
tetapi mengingat koperasi adalah bentuk usaha bersama, maka pilihan usaha koperasi
itu ditentukan oleh kepentingan usaha atau mata pencarian anggotanya. Artinya bukan
koperasi jika koperasi yang usahanya berdasarkan keuntungan yang akan diperoleh
tanpa adanya kaitan usaha dengan anggotanya atau menigkatkan daya beli anggotanya.
Ini menyatakan bahwa usaha koperasi menjadi tumpuan harapan anggotanya untuk
menunjang usaha mereka masing – masing atau meningkatkan daya beli, atau
demokrasi usaha (Hasibuan, 1986:206).

7
b. Unsur Pokok Manajemen Koperasi

Dengan melihat esensi dan watak yang terkandung dalam lembaga koperasi, dapat kita
lihat kesatuan pandangan yang utuh, bahwasannya koperasi sesungguhnya memiliki cakupan
multi dimensi yang bersifat strategis terhadap proses pembangunan bangsa, hal ini disebabkan
eksistensi kehadiran koperasi ditengah masyarakat, khususnya masyarakat yang lemah sosial
ekonominya menyandang empat karakteristik secara sekaligus, (Widiayanti, 2002:18) yaitu ;

1) Koperasi merupakan suatu sistim normative (normative system) karena mekanisme


yang berkembang di dalamnya tidak terlepas dari pranata sosial budaya masyarakat itu
sendiri. Koperasi adalah manifestasi asa kekeluargaan dan gotong royong yang luas
melalui mekanisme “dari, oleh dan untuk anggotanya”.
2) Koperasi merupakan mekanisme pendidikan (mechabisme of education) bagi para
anggotanya. Pendidikan swadaya dan peningkatan partisipasi tidak terlepas dari
kegiatan penyuluhan baik dalam aspek ekonomi maupun sosial.
3) Koperasi sebagai organisasi ekonomi (economic organization) yang berwatak sosial
sebagai usaha bersama berdasarkan asas – asas kekeluargaan dan gotong royong.
Dalam melaksanakanfungsinya sebagai organisasi ekonomi pun koperasi harus
berorientasi pada pemenuhan kebutuhan hidup, peningkatan swadaya dan peningkatan
solidaritas sosial kearah partisipasi sosial bagi para anggotanya dan masyarakat
lingkungannya.
4) Koperasi merupakan organisasi kekuatan (the organization offorce). Manakala
semangat berkoperasi telah benar – benar hidup ditengah masyarakat (karena
manfaatnya benar – benar dirasakan) maka tak dapat dipungkiri lagi bahwa pada
gilirannya koperasi dapat menjadi organisasi kekuatan yang besar ditinjau dari segi
politik, sosial budaya dan ketahanan nasional. Suatu kebijakan pembangunan bisa
disebut apabila terjadi pemantapan ketahanan nasional yang tercemin dalam ketahanan
keluarga dan ketahanan individu.
Bertitik tolak dari keempat karakteristik tersebut dan kaitannya dengan pengalaman
serta hasil pengamatan selama ini maka mendekati pembangunan koperasi haruslah
ditinjau dari empat matra, yang dalam gerakannya berlangsung secara serempak dan
mempunyai kekuatan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Emapat matra itu
adalah :
a) Koperasi sebagai suatu proses, karena pembangunan koperasi adalah rentetan
perubahan kearah pertumbuhan dan perkembangan.

8
b) Koperasi sebagai suatu metode, sebab pembangunan koperasi menempuh cara
– cara yang terencana diatas disiplin keteraturan dan kesinambungan, sesuai
dengan asas swakerta, swadaya dan swasembada.
c) Koperasi sebagai suatu program, karena pembangunan koperasi merupakan
paduan dari berbagai kegiatan dalam bidang kehidupan yang menyentuh
kepentingan masyarakat kecil, baik didaerah perkotaan maupun pedesaan.
d) Koperasi suatu gerakan, sebab pertumbuhan dan perkembangan koperasi
sesungguhnya merupakan gerakan dari cita – cita kemasyarakatan yang ingin
diwujudkan bersama sesuai dengan asas kekeluargaan dan gotong royong. Cita
– cita tersebut bersumber dan mengandung semangat Pancasila yang merupakan
falsafah dan ideologi negara dan bangsa.

Maanajemen Koperasi mempunyai tiga unsur pokok, yaitu : Rapat Anggota, Pengurus dan
Menejer, dan Badan Pemeriksa.

a. Rapat Anggota merupakan unsur dalam manajemen koperasi, karena koperasi


merupakan badan usaha milik para anggotanya. Hal ini sesuai dengan prinsip
demokrasi yang merupakan asas koperasi.
b. Pengurus dan Manjer. Pengurus merupakan bagian eksekutif dari koperasi. Menejer
melaksanakan kegiatan sehari – hari dan bertanggung jawab langsung akan beresnya
dan kelancaran jalannya koperasi.
c. Badan Pemeriksa melakukan pengawasan. Apakah pengurus dan menejer melakukan
tugasnya dengan ketentuan – ketentuan yang berlaku.

2.3. Bagan Struktur Organisasi Koperasi

Berat ringannya tugas dan kewajiban masing – masing unsur dapat diketahui
berdasarkan kekuasaan serta tanggungjawabnya masing – masing. Pada organisasi koperasi,
kewajiban serta kekuasannya masing – masing dapat terlihat pada bagian (Team UGM,
1987:227) berikut :

9
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI

Rapat Anggota

Pengurus
BP

Manajer

Unit Pegawai Unit Pegawai Unit Pegawai

Sumber : Widiyanti, 2002;21

Bagan di atas merupakan bagan organisasi yang ideal. Nampak di dalam bagan tersebut
Rapat Anggota merupakan unsur yang mempunyai kedudukan tertinggi. Di bawahnya
pengurus yang diangkat oleh Rapat Anggota (yang dengan sendirinya dapat pula dipecat oleh
Rapat Anggota) disertai dengan hak dan kewajibannya yang dilimpahkan oleh Rapat Anggota.
Pegurus bertanggung jawab kepada Rapat Anggota atas semua kegiatan dan kebijakan yang
dijalan. Badan Pemeriksa letaknya sejajar dengan Pengurus. Ini berarti pula bahwa Badan
Pemeriksa diangkat oleh dan mempertanggungjawab hasil kerjanya kepada Rapat Anggota.
Antara Badan Pemeriksa demgan Pengurus hanya ada hubungan timbal balik. Akan tetapi tidak
ada pelimpahan wewenag sama sekali

Manejer (manager) diangkat oleh Pengurus dan mendapatkan pelimpahan wewenang


dan kewajiban, dan bertanggung jawab kepada Pengurus. Manejer juga mempunyai wewenang
untuk mengangkat pegawai (dan kalau perlu memecatnya) dan melimpahkan wewenang dan
kewajibannya pula. Pegawai bertanggungjawab kepada manejer.

2.4. Tatanan Manajemen Koperasi

Koperasi sebagai benuk badan usaha yang bergerak dibidang perekonomian


mempunyai tatanan manajemen yang agak berbeda dengan badan usaha lainnya. Perbedaan

10
tersebut bersumber dari hakikat manajemen Koperasi yang dasar falsafahnya adalah dari, oleh
dan untuk anggota yang mencerminkan pelaksanaan falsafah demokrasi dalam dunia usaha
yang menjadi ciri khas koperasi. Untuk itu di dalam struktur atau tatanan manajemen Koperasi
di Indonesia dikenal adanya Rapat Anggota, Pengurus dan Badan Pemeriksa dan Manejer atau
pelaksana utama.

Di dalam manajemen Koperasi di Indonesia, kekuasaan tertinggi berada ditangan Rapat


Anggota, sebab Koperasi adalah organisasi dari, oleh, dan untuk anggotanya. Untuk dapat
bekerja secara baik pengelolaan Koperasi tidak mungkin ditangani oleh seluruh anggotanya.
Oleh sebab itu dipilih pengurus yang diharapkan dapat menjalankan usaha koperasi dan agar
usaha tersebut berhasil, pengawasannya diserahkan pada Badan Pemeriksa. Baik Pengurus
maupun Badan Pemeriksa, dipilih oleh anggota, dan bertindak untuk dan atas naam
anggotanya. Untuk pengurusan kegiatan usaha sehari – hari, pengurus dapat mengangkat
manejer. Hal ini didasarkan ketentuan Undang – undang dimana dibenarkan bahwa untuk
melaksanakan pekerjaan sehari – hari, Pengurus dapat mengangkat orang lain, bisa satu orang
atau lebih.

Di dalam setiap pengelolaan suatu usaha, apabila tidak terdapat suatu teamwork atau
satu kesatuan kerja dalam kesatuan bahasa, akan mudah terpecah dan terombang ambing oleh
keadaan, yang dapat mengakibatkan tidak tidak stabilnya usaha. Apabila suatu usaha tidak
stabil, dapat dipastikan bahwa kelangsungan hidup usaha tersebut akan tersendat – sendat. Bila
dilihat dalam tatanan organisasi Koperasi pada dewasa ini, seandainya ada perbedaan antara
Pengurus dan manejer, jelas akan membuat jalannya organisasi terganggu.

Dengan demikian jelaslah bahwa Manajemen Koperasi adalah manajemen usaha yang
pada umumnya diterapkan pada bangun usaha Koperasi. Atau dengan kata lain, bagaimana
menerapkan pengelolaan usaha ekonomi modern pada usaha Koperasi. Untuk itu salah satu hal
yang paling pokok adalah dapat dicapainya tujuan usaha Koperasi, dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada, dibawah kepemimpinan tim manajemen yang tersdiri dari Pengurus,
dan Badan Pemeriksa yang mewakili anggota dan Manejer yang melaksanakan pekerjaan
sehari – hari. Untuk melaksanakan pekerjaan itu, menejer tidak bekerja sendiri, melainkan
dibantu oleh para pegawai.

Manajemen adalah ilmu dan seni mengerjakan sesuatu dengan perantara orang lain
untuk mencapai tujuan usaha. Ilmu dan seni sangat diperlukan karena, menejer yang baik
meminta seseorang bekerja akan dijawabkan dengan tepat diselesikan pekerjaan dengan

11
menyenangkan. Oleh sebab itu, untuk dapat berhasilnya manajemen koperasi harus jelas
dahulu konsep. Tujuan sasaran yang harus dicapai sampai waktu tertentu, perencanaan dan
bagaimana kebijakan harus dirumuskan dengan jelas (Suwandi, 1982:20).

Tanggungjawab kita semua untuk menserasikan antara semangat koperasi dengan


koperasi sebagai organisasi, sehingga koperasi yang diharapkan menjadi “soko guru ekonomi”
Indonesia dapat terwujud. Oleh karena itu dibutuhkan seperangkat tindakan yang agak
mendasar agar Koperasi didudukkan dalam cakrawala ekonomi nasional.

2.5. Pentingnya Manajemen Koperasi

Dalam masyarakat modern dewasa ini manajemen semakin menjadi sangat penting.
Artinya masyarakat yang modern itu sendiri merupakan masyarakat yang sangat kompleks,
dengan tingkat kecerdasan yang meningkat, pengetahuan teknologi yang semakin berkembang,
efektivitas dan efisiensi sebagai nilai moral yang tinggi (Etzioni, 1964: 1).

Dengan sistim moral yang demikian orang yang modern berusaha terus meningkatkan
kemampuan untuk mencapai tujuannya atau untuk memenuhi kebutuhannya secara lebih cepat
dengan waktu setepat-tepat dan biaya yang dikeluarkan lebih murah. Tuntunan ini
menimbulkan berbagai jenis spesialisasi (Widiyanti,2000:42) yaitu:

1. Spesialisasi dapat terjadi Di dalam suatu usaha pelayanan kepada masyarakat. Ini
berarti pembagian pekerjaan harus sesuai dengan keahlian tenaga kerjanya, juga adanya
koordinasi kearah pencapian tujuan usaha.
2. Spesialisasi antara usaha dan kegiatan dalam masyarakat. Ini artinya ada spesialisasi
usaha atau kegiatan pada suatu bidang tertentu. Yang tentunya ada usaha yang
mempunyai spesialisai yang sama, ini menuntut dan kompetisi dalam kemampuan
menghasilkan jasa atau barang yang lebih baik dan tepat, lebih cepat dan murah,
sehingga usahanya dapat diterima dalam masyarakat Karena adanya spesialisasi dalam
usaha ini, maka diperlukan kemampuan untuk menarik kerja sama dari pihak lain yang
langsung ataupun tidak langsung.

Banyak yang berpendapat bahwa manajemen Koperasi itu sering terjadi hal-hal yang
berlawanan antara satu dengan lainnya. Untuk itu perlu kita lihat, Bahwa gagasan idealnya
Koperasi disatu pihak memberikan pelayanan kepada anggotanya sebaik- baiknya dan dan
dilain pihak sebagi usaha yang bergerak dibidang ekonomi harus dapat berusaha seefisien
mungkin. Sebagian pendapat bahwa nilai-nilai ideal Koperasi yang baik mendasarkan pada

12
kerja sama antar manusia, tidak memerlukan manajemen yang tinggi, sebab manajemen
hakikatnya mencapai tujuan dengan perantara orang lain. Sedangkan pandangan yang lain,
bahwa pada setiap kegiatan perekonomian, untuk mencapai tingkat efisiensi yang tinggi
memerlukan suatu manajemen yang cukup tinggi.

Sebenarnya, dalam praktek sehari-hari, termasuk Koperasi yang mempunyai nilai ideal
kuat: gotong royong, manajemen masih tetap diperlukan. Sebab, Di dalam kenyataan
solidaritas antara anggota, yang berlandasan gotong royong itu ternyata kurang kokoh. Hal ini
disebabkan oleh karena kebanyakan angota Koperasi dewasa ini telah berorientasi pada bidang
ekonomi. Manfaat ekonomi apa yang dapat diperoleh, bila menjadi anggota Koperasi.

Di sinilah manajemen Koperasi sangat penting artinya untuk dapat meningkatkan kemajuan
Koperasi di Indonesia. Pada manajemen Koperasi Indonesia, menjalankan tugasya,juga
memeiliki kewewenangan yang diperoleh dari rapat anggota, baik dalam aspek idiilnya
maupun dalam usaha ekonominya. Untuk mengembangkan Pengurus manejer. dalam snundua
mendelegasikan wewenang kepada Sedangkan aspek organisasi, manejer membantu pengurus
tetapi tidak memutuskan yang menyangkut hubungan dengan aspek idiil Koperasi. Dilihat dari
sumbernya, wewenang yang diperoleh pengurus pada koperasi, pada dasarnya dapat berasal
dari 3 (tiga) Kumber yaitu: Rapat Angta, Anggaran Dasar, Peraturan- Peraturan (hukum), dan
yang ketiga adalah keahlian (proficiency). Disamping itu di Indonesia disebut pula tradisi
sebagai wewenang. Dengan adanya adanya pelimpahan wewenang, tidak berarti Sebab
tanggungjawab juga dibebankan, tanggungjawab ke atas tidak dapat dilimpahkan.

Berbagai wewenang dari pengurus, baik yang bersumber dari Rapat Anggota maupun
Peraturan- Peraturan (Suwandi,1982:35) yaitu:

1. Pengurus berwewenang melakukan tindakan- tindakan dan upaya-upaya bagi


kepentingan dan kemanfaatan Koperasi sesuai dengan tanggungjawabnya dalam
Rapat Anggota Tahunan, hal ini berupa kebijakan yang erat kaitanya dengan
kepentingan, kemajuan Koperasi dan kepentingan anggotanya.
2. Disamping itu, karena keahliannya, konsultan dapat bertindak untuk dan atas
Pengurus karena adanya perjanjian untuk itu. Di bidang yang sesuai dengan
keahliannya, nama kemudian memberikan rekomendasinya untuk dilaksankan
pihak-pihak lainnya atas perintah/instruktur pengurus.
3. Sesuai Keputusan berwewenang pula untuk: mengadakan kontrak dengan pihak
lain untuk memajukan usaha, dengan Anggaran Rapat Jeseg Pengurus uep Anggota,

13
mengadakan perjanjian atu persetujuan dengan pihak lain unuk kemajuan koperasi,
dan mengadakan penguraian keputuan Rapat Anggota Tahunan untuk dapat
dilaksanakan.

Dalam manajemen koperasi tatanan organisasinya harus didasarkan pada pembagian


wewenang dan tanggung mengemukakan bahwa Rapat Anggota merupakan kekuasaaan
tertinggi dalamm koperasi. Karena manajemen koperasi membicarakan pengelolaan organisasi
koperasi oleh anggota, maka untuk untuk mengelola mendelegasikan wewenang mengelola
tersebut kepada Pengurus koperasi.

Pada koperasi pendelegasian wewenang dari Rapat Anggota kepada Pengurus tersebut
dibarengi jawab. Sendi-sendi dasar koperasi usaha koperasi edey anggota pula dengan
pembebanan tanggungjawab yang seimbang. Disamping itu, Rapat Anggota juga memberikan
batas-batas pendelegasian wewenangnya kepada Pengurus yaitu untuk menjalankan usaha
koperasi saja. Pada koperasi yang masih kecil, pengusahaan tersebut dapat dilakanakan sendiri
oeleh pengurus, sedangkan wewenang untuk memeriksa jalannya usaha Rapat Anggota
didelegasikan kepada Badan Pemeriksa.

Koperasi sebagai perkumpulan orang-orang secara sukarela berserikat atas kesamaan


hak, berusaha menjamin diri masing-masing anggota agar terpenuhi segala kebutuhan yang
sama-sama dirasakan, yang umumnya bersifat ekonomis. Jiwa dan semagat koperasi
merupakan unsur dasar hubungan antar anggota. Di sini letak dasar keberhasilan, yang kurang
mampu, yang kurang terdidik dapat bangkit dan membentuk suatu usaha milik bersama atas
dasar jiwa dan sengat koperasi. Kopersi didirikan anggota untuk dapat kebutuhannya. bersama-
sama memenuhi kepentingan kebutuhannya.

Perkumpulan koperasi merupakan kelompok orang orang yang mempunyai tujuan


untuk memiliki sarana usaha dalam melayani sebaik mungkin apa yang diperlukan oleh
anggotanya. Dengan adanya pelayanan int maka setiap anggota diharapkan dapata
mempertahankan usaha masing-masing.

Keuntungan badan usaha kopersi bukan tujuan utama. Namun usaha yang
diselenggarakan oelah koperasi senatiasa mendapatkan selisih (margin) antara dan biaya yang
dihimpun dalam dana cadangan dan digunakan untuk mempertahankan kelangsungan usaha
koperasinya.

14
Sebagai perkumpulan, koperasi berfungsi sebagai alat perjuangan. Sebagai badan
usaha, koperasi harus memenuhi kebutuhan anggota, sesuai bidangnya. Karena itulah maka
manajemen koperasi sebagai badan usaha harus ditujukan untuk memenuhi akan kebutuhan
para anggotanya.

Apabila gerakan koperasi hendak mendapat sukses, maka koperasi harus mampu
memberikan jasa kepada para angotanya, dan sekaligus mamapu memberikan pelayanan
kepada masyarakat disekelilingnya. Anggota sebagai pemilik, memproleh pelayanan dari
koperasi, dan masyarakat ikut merasakan manfaat pelayanan koperasi. Dengan demikian watak
sosial koperasi tercermin dalam kenyataan. Pada dasarnya koperasi dibina oleh dan untuk
anggotanya, di samping itu koperasi harus membuka usahanya untuk dapat melayani
masyarakat.

Dengan koperasi maka masyarakat ikut merasakan relialisasi dari pada hukum ekonomi
bahwa koperasi benar-benar melakukan tindakan ekonomis dengan memeperhitungkan biaya
serendah mungkin. Koperasi mengelola bahan dan barang produksi yang langka untuk dapat
dimanfaatkan sebesar mungkin oleh masyarakat umumnya, para anggota khususnya. Dalam
hubungan dengan arus barang dan jasa yang ada dalam masyarakat untuk memberikan
kepuasan kapada konsumen, maka koperasi sebagi salah satu lembaga niaga harus mampu
memengang posisi yang menentukan, harus mampu berperan untuk lebih melancarkan arus
barang dan jasa demi kepenyingan pemakai. Jasa koperasi sebagai lembaga niaga ialah
memberikan jasa yang menguntungkan konsumen.

15
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Manajemen adalah ilmu dan seni mengerjakan sesuatu dengan perantara orang lain
untuk mencapai tujuan usaha. Ilmu dan seni sangat diperlukan karena, menejer yang baik
meminta seseorang bekerja akan dijawabkan dengan tepat diselesikan pekerjaan dengan
menyenangkan. Oleh sebab itu, untuk dapat berhasilnya manajemen koperasi harus jelas
dahulu konsep. Sedangkan koperasi dapat diartikan sebagai suatu organisasi bekerja atau
berusaha bersama-sama anggotanya untuk mencapai suatu tujuan.

Manajemen koperasi adalah pengaturan unsur-unsur manajemen dengan


memfungsikan fungsi-fungsi manajemen planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian), staffing (penyusunan personalia), leading (pengarahan) dan controlling
(pengendalian) pada organisasi koperasi untuk mencapai tujuan koperasi.

Manajemen koperasi sangat penting untuk meningkatkan kemajuan koperasi di


Indonesia karena dengan adanya fungsi – fungsi manajemen dapat meningkatkan efektifitas
dan efisiensi serta dapat mencapai tujuan koperasi.

3.2. Saran

Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat bermafaat bagi kita semua, serta
dapat memberikan informasi tentang Peranan Manajemen Dalam Koperasi.
Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dalam penulisan makalah dikemudian
hari.

16
SOAL

PILIHAN GANDA

1. Manakah yang tidak termasuk dalam bagan struktur organisasi koperasi……


a. Pemegang saham
b. Rapat anggota
c. Manajer
d. Unit Pegawai
e. Pengurus
2. Memiliki kewenangan untuk menetapkan anggaran dasar koperasi dan memilih,
mengangkat, serta dapat memberhentikan pengurus atapun pengawas merupakan tugas
dari……
a. Pengurus
b. Pegawai
c. Rapat anggota
d. Manajer
e. Pengawas
3. Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada mutu dan kerja sama dalam
bidang….
a. Gotong royong
b. Ekonomi
c. Sosial
d. Manajemen
e. Organisasi
4. Koperasi sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk membela kepentingan hidupnya.
Mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah-murahnya, itulah yang
dituju. Pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan kemenangan. Pernyataan
diatas merupakan definisi koperasi menurut……
a. International Labour Organization (ILO)
b. Mohammad Hatta
c. UU Republik Indonesia No 25 Tahun 1992
d. International Cooperative Alliance (ICA)
e. UU No 12 Tahun 1967
5. Landasan Manajemen Koperasi bersifat...

17
a. Demokrasi
b. Kekeluargaan
c. Gotong royong
d. Pancasila
e. Bekerjasama
6. Tiga Unsur pokok manajemen koperasi berikut ini…
a. Rapat Anggota, planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian)
b. Rapat Anggota, Pengurus dan Menejer, dan Badan Pemeriksa.
c. Planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing (penyusunan
personalia)
d. Pengurus dan Menejer, dan Badan Pemeriksa, organizing (pengorganisasian)
e. staffing (penyusunan personalia), leading (pengarahan) dan controlling
(pengendalian)
7. Fungsi manajemen sama untuk organisasi manapun, karena fungsi manajemen bersifat..
a. Universal
b. Kompleks
c. Luas
d. Khusus
e. Bebas
8. Berikut ini adalah unsur manajemen 6 M kecuali...
a. Man
b. Money
c. Methode
d. Machines
e. Menata
9. Dalam suatu usaha tentunya mempunyai spesialisasi yang sama, Karena adanya
spesialisasi dalam usaha ini, maka diperlukan kemampuan untuk menarik kerja sama
dari pihak lain yang langsung ataupun tidak langsung serta dapat diterima dalam
masyarakat, inilah yang menuntut untuk berkompetisi dalam kemampuan
menghasilkan jasa atau barang yang lebih…..
a. Baik, tepat, lebih cepat dan murah
b. Aman, tepat, terpercaya dan murah
c. Cepat, berlualitas, cukup cepat dan tepat
d. Terkendali, mahal, tepat dan baik

18
e. Sangat cepat, murah, berkulitas dan aman
10. Sebagai badan usaha, koperasi harus memenuhi kebutuhan anggota, sesuai bidangnya.
Karena itulah maka manajemen koperasi sebagai badan usaha harus ditujukan untuk
memenuhi akan kebutuhan para anggotanya. Apabila gerakan koperasi hendak
mendapat sukses, maka koperasi harus…
a. Mampu mendalami dan memahami anggotanya
b. Bisa menjadi contoh yang baik terhadap anggotanya dan masyarakat
c. Mampu memberikan jasa kepada para angotanya, dan sekaligus mamapu
memberikan pelayanan kepada masyarakat disekelilingnya.
d. Melaksanakan kegiatan untuk anggotanya yang akan membantu mensukseskan
koperasi
e. Bisa meningkatkan koperasi dalam sektor SDM

19
DAFTAR PUSTAKA

Hasmawati, F 2013, Manajemen Koperasi, Medan Sumut, Duta Azhar

20

Anda mungkin juga menyukai