MAKALAH
Dosen Pengampu:
Disusun oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesainya makalah yang
berjudul “Pengaruh Pendidikan Anggota Terhadap Partsipasi Dual Identity Guna
Menciptakan Koperasi Yang Efisien”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Ekonomi Koperasi. Makalah ini disusun berdasarkan pengetahuan
penulis yang berusaha semaksimal mungkin agar penyajian makalah ini dapat
bermanfaat untuk memberi pengetahuan tentang Dual Identity dalam koperasi.
Dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala
kritik dan saran yang bersifat perbaikan dari dari Dosen Pengajar maupun pembaca
sangat diperlukan oleh penulis. Penulis berharap dengan terselesainya makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
I. KESIMPULAN ............................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 8
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
I. Latar belakang
Keberadaan koperasi memiliki sejarah yang panjang sebagai gerakan
ekonomi rakyat dan badan usaha yang dimulai sejak tahun 1896 yang
mengadopsi pola koperasi Raiffeisen untuk membantu ekonomi para priyayi
masa itu agar terbebas dari cengkraman rentenir. Dari tahun ketahun jumlah
koperasi terus bertambah mencapai 27%. Namun hal tersebut masih
membuktikan bahwa koperasi yang ada di Indonesia masih lemah untuk
menjalankan nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi yang berdampak terhadap
kemajuan koperasi dikarenakan minimnya pengetahuan anggota tentang
fungsi dan peran anggota yang bersifat ganda (dual identity) yaitu sebagai
pemilik sekaligus pelanggan.
Prinsip ganda yang ada dalam koperasi tidak dapat dipahami dan
dijalankan oleh para anggota yang kemudian menimbulkan permasalahan
internal dan permasalahan yang menyangkut pihak eksternal seperti kasus
koperasi yang terjadi selama ini dengan mengorbankan anggotanya.
Pemahaman tentang nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi tidak serta merta
tumbuh dengan sendirinya, namun dibutuhkan pendidikan dan pelatihan.
Maka dari itu pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi anggota untuk
meningkatkan keterampilan dan sikap yang dapat diaplikasikan dalam
kehidupan berkoperasi.
1
II. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip dual identity dalam koperasi ?
2. Bagaimana peran pendidikan anggota dalam berpartisipasi sebagai dual
identity ?
3. Bagaimana partisipasi anggota sebagai dual identity ?
III. Tujuan
1. Untuk mengetahui prinsip dual identity dalam koperasi
2. Untuk mengetahui peran pendidikan anggota dalam berpartisipasi sebagai
dual identity
3. Untuk mengetahui partisipasi anggota sebagai dual identity
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dengan demikian diperlukan pemahaman terhadap para anggota untuk
melakukan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan usaha baik sebagai pelanggan
maupun sebagai pemilik.
Pendidikan adalah modal dari koperasi untuk mendidik para anggota agar
memahami dan menumbuhkan kesadaran dalam berpartisipasi secara aktif dalam
setiap kegiatan koperasi. Pendidikan anggota yang bersifat jangka pendek
berangkat dari pemahaman bahwa kedudukan anggota dalam beroperasi
memiliki posisi yang strategis dan penting, maka dari itu sangat penting bagi
setiap anggota memiliki kompetensi dalam:
4
dengan berkembangnya proses organisasi yang dijalankan oleh manajemen
koperasi. Partisipasi anggota adalah unsur utama dalam memacu kegiatan
mempertahankan persatuan di dalam koperasi. Tidak adanya partisipasi
anggota akan menyebabkan menurunnya efisiensi dan efektivitas anggota
dalam mencapai kinerja koperasi. Partisipasi anggota diukur dari sediaan
anggota memikul kewajiban dan menjalankan hak anggota secara bertanggung
jawab.
Disimpulkan bahwa anggota dan koperasi merupakan dua elemen
yang saling memiliki keterkaitan antara satu sama lain, di mana anggota
adalah aset dan sumber daya manusia koperasi yang dibutuhkan
partisipasinya.
C. Partisipasi Anggota sebagai Dual Identity
1. Partisipasi Anggota sebagai Pemilik
Kedudukan anggota sebagai pemilik memiliki kewajiban dalam
menentukan kebijakan dan arah organisasi yang lebih kompleks daripada
sebagai pelanggan. Sebagai pemilik, anggota dibebani hak dan kewajiban
yang lebih berat dibandingkan sebagai pelanggan. Keterlibatan sebagai
pemilik dimulai dari rencana program yang ditetapkan dalam forum rapat
anggota. Di mana anggota harus mendukung program dan rencana kegiatan
koperasi yang mencerminkan kualitas rapat dan sekaligus mencerminkan
kualitas anggota sebagai sumber daya manusia yang berkompeten. Sebagai
pemilik anggota merupakan hal yang menentukan maju dan mundurnya suatu
organisasi koperasi.
2. Partisipasi Anggota sebagai Pelanggan
Kedudukan anggota sebagai pelanggan bertanggungjawab terhadap
suksesnya program-program yang telah ditetapkan dalam rapat anggota dan
para anggota wajib memanfaatkan potensi yang disediakan oleh koperasi
5
untuk menunjang kepentingan individu. Tanggung jawab anggota tidak hanya
sebatas memanfaatkan potensi yang ada dalam koperasi, namun anggota juga
memodali atau membiayai sebagai wujud dari adanya partisipasi finansial.
Kewajiban para anggota untuk memanfaatkan pelayanan yang ada di koperasi
merupakan amanah dari para anggota koperasi sendiri, sehingga para anggota
wajib untuk melaksanakan dan memanfaatkan pelayanan yang ada di
koperasi. Partisipasi anggota dalam memanfaatkan pelayanan yang diberikan
oleh koperasi akan terwujud jika terjalin kesesuaian di antara anggota dan
program yang ditawarkan oleh koperasi.
6
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Pendidikan merupakan modal koperasi untuk mendidik para anggota dalam
menumbuhkan kesadaran dalam berpartisipasi secara aktif dalam setiap kegiatan
koperasi yang bersifat jangka panjang untuk mendorong kemajuan koperasi.
Pendidikan anggota dalam keikutsertaannya memiliki pengaruh terhadap
keunggulan kinerja koperasi dan eksistensi koperasi tergantung pada hubungan
antara partisipasi anggota dan kualitas usaha.Terbukti bahwa faktor pendidikan
dari para anggota memiliki hubungan dan pengaruh positif dan signifikan terhadap
partisipasi anggota sebagai dual identity. Semakin luas pengetahuan dari para
anggota maka semakin paham anggota tersebut akan hak dan kewajiban serta
manfaat berkoperasi sekaligus meningkatkan partisipasi anggota sebagai pemilik
dan pelanggan (dual identity).
Partisipasi anggota diwujudkan dalam permodalan transaksi usaha dan
manajemen yang dapat berkembang selaras dengan perkembangan proses
organisasi yang dijalankan oleh manajemen koperasi. Keterkaitan antara anggota
dan koperasi merupakan elemen yang sangat dibutuhkan untuk menunjang
kemajuan koperasi. Dimana anggota adalah aset dan sumber daya manusia yang
dibutuhkan partisipasinya dalam segala kegiatan koperasi.
7
DAFTAR PUSTAKA