Dosen Pengampu :
DR. MUSLICHAH ERMA WIDIANA .MM
Anggota Kelompok :
2
Kata Pengantar
Kelompok 2
3
Daftar Isi
KATA PENGANTAR..............................................................3
DAFTAR ISI.............................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.........................................................5
A. LATAR BELAKANG..................................................5
B. RUMUSAN MASALAH..............................................7
C. TUJUAN.......................................................................7
BAB II PEMBAHASAN..........................................................8
KESIMPULAN.........................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...............................................................20
DOKUMENTASI.....................................................................21
4
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
merupakan pelaku bisnis yang bergerak pada berbagai
bidang usaha, yang menyentuh kepentingan masyarakat.
Berdasarkan data BPS (2003), populasi usaha kecil dan
menengah (UKM) jumlahnya mencapai 42,5 juta unit
atau 99,9 persen dari keseluruhan pelaku bisnis di tanah
air. UKM memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap penyerapan tenaga kerja, yaitu sebesar 99,6
persen. Semenrtara itu, kontribusi UKM terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB) sebesar 56,7 persen.
Dalam proses pemulihan ekonomi Indonesia,
sektor UMKM memiliki peranan yang sangat stategis
dan penting yang dapat ditinjau dari berbagai aspek.
Pertama, jumlah industrinya yang besar dan terdapat
dalam setiap sektor ekonomi. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS) 2002, jumlah UMKM tercatat
41,36 juta unit atau 99,9% dari total unit usaha. Kedua,
potensinya yang besar dalam penyerapan tenaga kerja.
Setiap unit investasi pada sektor UMKM dapat
menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bila
dibandingkan dengan investasi yang sama pada usaha
besar. Sektor UMKM menyerap 76,55 juta tenaga kerja
5
atau 99,5% dari total angkatan kerja yang bekerja.
Ketiga, kontribusi UMKM dalam pembentukan PDB
cukup signifikan yakni sebesar 55,3% dari total PDB.
Salah satu upaya peningkatan dan pengembangan
UMKM dalam perekonomian nasional dilakukan dengan
mendorong pemberian kredit modal usaha kepada
UMKM. Dari sudut perbankan, pemberian kredit kepada
UMKM menguntungkan bagi bank yang bersangkutan.
Pertama, tingkat kemacetannya relatif kecil. Hal ini
terutama disebabkan oleh tingkat kepatuhan nasabah
usaha kecil yang lebih tinggi dibandingkan nasabah
usaha besar. Kedua, pemberian kredit kepada UMKM
mendorong penyebaran risiko, karena penyaluran kredit
kepada usaha kecil dengan nilai nominal kredit yang
kecil memungkinkan bank untuk memperbanyak jumlah
nasabahnya, sehingga pemberian kredit tidak
terkonsentrasi pada satu kelompok atau sektor usaha
tertentu. Ketiga, kredit UMKM dengan jumlah nasabah
yang relatif lebih banyak akan dapat mendiversifikasi
portofolio kredit dan menyebarkan risiko penyaluran
kredit. Keempat, suku bunga kredit pada tingkat bunga
pasar bagi usaha kecil bukan merupakan masalah utama,
sehingga memungkinkan lembaga pemberi kredit
memperoleh pendapatan bunga yang memadai.
Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa
ketersediaan dana pada saat yang tepat, dalam jumlah
6
yang tepat, sasaran yang tepat dan dengan prosedur yang
sederhana lebih penting dari pada bunga murah maupun
subsidi.
Namun dari beberapa hal yang melatar belakangi
seperti tersebut di atas, masih belum cukup menjadi
landasan keyakinan bahwa pelaku UMKM akan
mendapatkan kemudahan dalam hal pengajuan fasilitas
kredit modal usaha ke lembaga-lembaga pemberi kredit
baik perbankan maupun non perbankan. Hingga saat ini
masih banyak pelaku UMKM yang mengalami
permasalahan dalam hal pengajuan kredit usaha.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Gambaran umum usaha catering Aisya
2. Bagaimana cara mengelola UMKM ?
3. Bagaimana Sasaran dan pembinaan UMKM ?
C. Tujuan
Tujuan dari disusunnya makalah ini adalah agar pembaca
:
1. Memahami dan menguasai kegiatan wawancara
2. Memperoleh informasi terkait kewirausahaan
3. Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi
generasi milenial
4. Sebagai contoh inspiratif dalam memulai suatu
usaha baru
7
BAB II
Pembahasan
1. Gambaran umun usaha catering Aisya
Profil usaha
Nama : Aisya Catering Surabaya
Pemilik : Toni Raharjo & Aida Ayu Muspitasari
Alamat : Jl. Kebonsari 3 No. 28 Surabaya
Telp : (031) 8281065 / WA : +62 881-8495-928
Web : https://kateringaisya.com/ &
https://www.aisyacatering.com/
8
Pemberian Nama Aisya Catering, menurut Pak Toni
sendiri diambil dari anak putri pertama nya yaitu Aisya
Aurellia, dan jadilah, Pak Toni memberikan nama
catering nya yaitu Aisya Catering.
Aisya Catering merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bidang jasa boga dan berdiri sejak tahun 2012
lalu. Seiring dengan berjalannya waktu, pada tahun 2014
memulai untuk mengembangkan usaha dengan
menyediakan makanan nasi kotak dan prasmanan kecil
kecilan dan ternyata Aisya Catering kebanjiran order
dengan perluasan tempat usaha dan penyempurnaan
SDM. Hingga saat ini kami mampu memenuhi
kebutuhan order mencapai 4000 pax perhari dengan
kapasitas kue 7000 perhari.
Prinsip dalam usaha Pak Toni adalah melayani
konsumen dengan sebaik mungkin, layanan yang dimulai
dari bahan masakan yang Aisya Catering buat adalah
bahan yang berkualitas dan dimasak dengan bersih di
dapur yang sangat rapi dan bersih. Ditangani oleh koki
yang handal dalam memasak, sehingga cita rasa masakan
menjadi enak dan lezat. Selain koki Aisya Catering
mempunyai karyawan pembantu koki yang terampil dan
cekatan, yang bekerja dengan kompak dan cepat,
sehingga hasil catering selalu tepat waktu.
Jumlah yang dimiliki karyawan Pak Toni sekitar 80
orang.
9
Jasa layanan Aisya Catering meliputi :
a. Prasmanan untuk wedding, rapat, meeting, pesta
kecil atau besar, dll
b. Tumpeng
c. Snack box
d. Nasi kotak untuk Kantor, Perusahaan, dll.
e. Catering harian
f. Aqiqah dll.
g. Melayani kantin pabrik
2. Mengelola umkm
Empat aspek yang perlu diperhatikan dalam mengelola
UMKM, yaitu:
a. Aspek Pengelolaan Keuangan
Keuangan
1) Bisnis kami mendapat modal dari bagi modal yang terdiri
dari 5 orang, per orangnya mengeluarkan moal Rp.
1.000.000,00. Jadi modal awal kita sebesar Rp.
5.000.000,00. Berikut ini kita tampilkan proyeksi dalam
satu bulan
2) Kas Rp. 5.000.000,00
Modal Rp. 5.000.000,00
(setoran unuk modal awal )
3) Perlengkapan Rp. 1.000.000,00
Kas Rp 1.000.000,00
(pembelian perlengkapan)
4) Peralatan Rp. 500.000,00
Kas Rp. 500.000,00
(pembelian peralatan)
10
Kas sementara : 3.500.000
5) Proyeksi penjualan dalam satu 1 tahun
11
Laba Rp 600.000,00
Sumber Daya
Tugas
Manusia
a. Melakukan perekrutan karyawan
b. Melakukan training karyawan
c. Melakukan penilaian harian
karyawan
HRD
d. Pengganjian karyawan
e. Mengurus masalah
f. Membuat HPP (Harga Pokok
Penjualan)
a. Memasak sesuai pesanan makanan
b. Menyusun menu
c. Bertanggung jawab bahan yang akan
Koki di masak
d. Bertanggung jawab mengelola dapur
e. Mengawasi bahawan koki
a. Membatu koki
Asisten koki b. Memasak sesuai pesanan makanan
12
kebutuhan dan keinginan konsumen
c. Merencanakan promosi
14
c. Aspek produksi
1) Proses produksi
Proses produksi sendiri dapat berjalan
apabila adanya pesanan dari konsumen dan
payment yang telah di bayar. Kemudian
bahan baku dapat di beli sesuai dengan
kebutuhan jenis masakan yang akan di pesan.
Kemudian bahan bisa di olah menjadi proses
makanan yang siap saji, dan kemudian dapat
di kemas dan di antar sesuai alamat.
2) Fasilitas/alat yang digunakan
Alat-alat yang digunakan untuk membuat
proses makanan selalu higenis dan selalu
menjaga kebersihan
3) Kemasan
Kemasan adalah merupakan wadah atau
tempat yang dijadikan pembungkus dari
suatu produk. Aisya Catering Surabaya
menghadirkan kemasan yang menarik
dengan perpaduan warna yang kontras antara
hijau dan putih sehingga dapat menarik
perhatian para konsumen dengan kemasan
tersebut. Kemasan yang dapat memenuhi
sasaran berupa keamanan dan kemanfaatan.
15
d. Aspek pengelolaan operasional
a. Kebutuhan-kebutuhan Pegawai
b. Tata ruang dan denah
Fasilitas dan
c. Alat-alat yang diperlukan
sarana produksi
d. Fasilitas pendukung
c. Promosi
Catering Aisya menggunakan beberapa cara
dalam mempromosikan usaha itu sendiri.
Metode yang di gunakan seperti berikut :
a) Whatsaap
b) Instagram
17
c) Brosur
Menyebarkan brosur di berbagai
acara
d) Website
18
Bab III
Penutupan
Kesimpulan
Usaha catering rumahan memang sangat menggiurkan, selain
mendapatkan keuntungan yang besar kita juga dapat
menyalurkan hobi kita yang suka memasak. Dalam membuat
atau memulai bisnis usaha catering ini, kita tidak memerlukan
dana yang terlalu besar, karena bisnis catering rumahan ini dapat
kita dirikan dirumah kita sendiri. Walaupun, menggunakan
biaya yang tidak begitu besar, tetapi kita perlu persiapan dan
perlu sebuah perencanaan bisnis. Perencanaan bisnis ini
diperlukan untuk mengantisipasi masalah yang akan datang
dimasa mendatang nantinya. Dengan adanya perencanaan bisnis
ini paling tidak kita bisa meminimalisir masalah yang akan
datang nantinya. Dan dengan adanya perencanaan bisnis ini, kita
menjadi lebih paham dan jelas tentang alur usaha, yang akan
kita jalankan seperti apa untuk kedepannya.
19
Daftar Pustaka
https://contohmakalahdocx.blogspot.com/2016/10/contoh-
makalah-usaha-makanan-usaha.html
http://mylinkword.blogspot.com/2017/01/proposal-bisnis-
catering.html
http://rivandi6.blogspot.com/2014/11/rivandimakalah-
ukmumkm-dan-contoh-umkm.html
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1290971002-2-
BAB_1.pdf
file:///C:/Users/ASUS-X441U/Downloads/Makalah
%20Modal%20Ventura.pdf
https://endah240395.wordpress.com/2015/01/05/makalah-
umkm/
http://kuantannet.blogspot.com/2016/12/makalah-
umkm.html
https://media.neliti.com/media/publications/219812-
pengelolaan-bisnis-catering-dengan-meman.pdf
http://newyulisiregar4.blogspot.com/2017/08/makalah-
kewirausahaan-usaha-kecil.html
https://rifqiaddardiri.wordpress.com/bahan-kuliah/pieb/
aspek-aspek-perusahaan/
20
Dokumentasi
21