Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN BERBASIS BIOLOGI

“REVIEW PERUSAHAAN NESTLÉ”

DOSEN:

Rizal Koen Azharo M.Si

DISUSUN OLEH:

1. Vierda Bella Leovikasari (1308618036)


2. Mentari Widya Roswanti (1308618044)
3. Almira Marvella Priskaningkrum (1308618046)
4. Muhammad Ridho Ramadhan P. (1308618048)
5. Fawziyah Nur Lathifah (1308618053)
6. Dwena Nadiya Putri (1308618059)
7. Salsabila Fauzi Mahfuzh (1308618066)

PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020
A. SEJARAH DAN KOMITMEN NESTLÉ

Sejarah

Nestlé SA adalah perusahaan multinasional Swiss yang memproduksi berbagai macam


produk makanan ringan dan barang produksi konsumen lainnya. Perusahaan ini didirikan pada
tahun 1866 di Vevey, Swiss, ketika sebuah perusahaan susu berdiri di Cham, Switzerland oleh
perusahaan susu Anglo-Swiss Condensed. Nestle merupakan perusahaan makanan terbesar di
dunia diukur berdasarkan pendapatannya. Produk Nestlé melipti makanan bayi, air minum
kemasan, sereal sarapan, kopi, gula, produk susu, es krim, makanan hewan peliharaan dan
makanan ringan. 29 merek Nestlé seperti Nespresso, Nescafé, Kit Kat, Smarties, Nesquik,
Stouffer, Vittel, dan Maggi, menghasilkan lebih dari 1 miliar franc Swiss (sekitar $ 1,1 milyar)
dalam penjualannya per tahun. Nestlé memiliki sekitar 450 pabrik, beroperasi di 86 negara, dan
mempekerjakan sekitar 328.000 orang. Perusahaan ini adalah salah satu pemegang saham utama
L'Oréal, perusahaan kosmetik terbesar di dunia.

Awal sejarah Nestle dimulai ketika pendiri Nestle, Henri Nestlé, yang merupakan
seorang ahli farmasi Jerman meluncurkan kombinasi susu sapi, tepung terigu dan gula, yang
disebut Farine lactée. Produk ini menyelamatkan seorang anak tetangga Henri karena produk ini
memiliki nutrisi yang baik. 

Pada tahun 1905, perusahaan Anglo-Swiss Condensed Milk yang didirikan oleh Charles
dan George Page, melakukan merger dengan Nestle. Selama bertahun-tahun kedua perusahaan
ini telah saling berkompetisi secara sengit.

Ketika Perang Dunia I, perusahaan ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan
baku dan pendistribusian produk pun semakin sulit. Kekurangan susu segar di seluruh Eropa
memaksa pabrik-pabrik untuk menjual hampir semua pasokan mereka untuk memenuhi
kebutuhan kota-kota setempat. Meskipun demikian, perang mendatangkan banyak kontrak
dengan pemerintah kemudian didapatkan perusahaan khususnya permintaan susu. Untuk
mengimbangi permintaan ini, Nestlé membeli beberapa pabrik yang ada di Amerika Serikat dan,
pada akhir perang, perusahaan memiliki 40 pabrik di seluruh dunia.

Pada tahun 1920-an, perusahaan mengalami kesulitan ekonomi yang mendalam .


Beberapa operasi dirampingkan. Namun perusahaan tetap bertahan dengan melakukan akuisisi
dengan  Petrus, Cailler, Kohler Swiss Chocolate Company, yang membuat coklat menjadi bisnis
integral perusahaan ini. Kerjasama ini kemudian membuahkan produk baru yang merupakan
campuran susu malt dan minuman bubuk yang disebut Milo. Pada tahun 19,38, perusahaan
meluncurkan produk kopi Nescafé yang dua tahun kemudian menuai sukses. Perusahaan
kemudian meluncurkan Nestea sebagai modifikasi dari Nescafé. Pada perang Dunia II, produk
Nescafé menjadi minuman pokok prajurit Amerika yang bertugas di Eropa dan Asia. 

Pada tahun 1945, yang merupakan akhir Perang Dunia II, merupakan fase awal bagi
perusahaan. Puluhan produk baru ditambahkan sebagai pertumbuhan perusahaan. Produk Maggi,
dari bumbu sup, menjadi bagian dari keluarga Nestlé setelah merger dengan Alimentana SA di
tahun 1947. Pada tahun 1974, untuk kalinya perusahaan melakukan diversifikasi di luar industri
makanan ketika menjadi pemegang saham utama L'Oréal. Pada tahun 1977, perusahaan kemballi
membuat usaha kedua di luar industri makanan dengan mengakuisisi Alcon Laboratories Inc,
produsen AS dengan produk farmasi dan ophthalmic. 

Pada awal tahun 2010 lalu, perusahaan menjual  saham Alcon pada Novartis untuk
mengakuisisi bisnis pizza beku Kraft Foods. Pada tahun 2011, nestle melakukan kerjasama
dengan perusahaan China, Yinlu, yaitu produsen susu kacang dan bubur kaleng siap minum.
Pada tahun yang sama di bulan Juli, perusahaan mengumumkan dengan Hsu Fu Chi, produsen
permen dan makanan ringan. 

Di Indonesia Nestlé Indonesia telah beroperasi sejak tahun 1971. Saat ini perusahaan
Nestlé Indonesia mempekerjakan 2.600 karyawan untuk menghasilkan beragam produk Nestlé di
tiga pabrik: Pabrik Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur untuk mengolah produk susu seperti
DANCOW, BEAR BRAND, dan NESTLÉ  DANCOW IDEAL; Pabrik Panjang di Lampung
untuk mengolah kopi instan NESCAFÉ serta Pabrik Cikupa di Banten untuk memproduksi
produk kembang gula FOX'S dan POLO. Saat ini sedang dibangun pabrik ke-empat di Karawang
yang direncanakan akan beroperasi pada tahun 2013 untuk memproduksi DANCOW, MILO, dan
bubur bayi Nestlé CERELAC.  

Komitmen

Dengan Moto Nestlé “Good Food, Good Life”, perusahaan berkomitmen untuk
mengombinasikan ilmu dan teknologi guna menyediakan produk-produk yang mampu
memenuhi kebutuhan dasar manusia akan makanan dan minuman bergizi, serta aman untuk
dikonsumsi serta lezat rasanya.

B. PRODUK DAN BRAND YANG DITAWARKAN NESTLÉ


1. Susu

2. Sereal
3. Cemilan

4. Makanan bayi
5. Kopi

6. Makanan hewan

7. Air mineral
C. DAMPAK TERHADAP MASYARAKAT LUAS

Setiap perusahaan besar seperti Nestle ini pasti memiliki dampak positif terhadap
masyarakat luas. Pada awal sejarahnya pendiri nestle yaitu Henri Nestlé telah menyelamatkan
anak tetangganya karena produk yang di ciptakan oleh Henri. Produk tersebutlah menjadi cikal
bakal untuk produk nestle tersebut. Setelah perusahaan Nestle berkembang pesat, perusahaan
Nestle mampu memproduksi produk makanan seperti susu, makanan sereal, maupun air minum
mineral ke seluruh dunia. Sehingga produk produk dari nestle inilah dapat memenuhi kebutuhan
nutrisi anak-anak maupun orang dewasa di seluruh dunia.

Perusahaan Nestle juga memiliki beberapa program atau sebuah event yang berdapampak
positif bagi masyarakat luas. Program tersbeut seperti Nestlé Healthy Kids Global Programme
dimana program tersebut bertujuan untuk penyediaan pendidikan gizi yang komprehensif
mencakup gizi, kebersihan diri dan lingkungan, serta aktivitas fisik untuk murid sekolah dasar.
Lalu perusahaan Nestle juga memberi bantuan kepada petani kopi, petani biji kakao, dan
peternak sapi baik dari segi pendanaan atau alat alat untuk bertani dan beternak. Bantuan tersebut
bertujuan untuk meningkatkan kualitas produksi dari petani dan peternak tersebut.

Di Indonesia sendiri perusahaan Nestle memberikan banyak sekali dampak positif bagi
warga Indonesia. Perusahaan Nestle telah mempekerjakan 2.600 karyawan di seluruh Indonesia.
Selain itu pada tahun 2019 kemari, perusahaan Nestle berinvestasi kepada Indonesia untuk
perluasan pabrik di Indonesia dan membuka lapangan pekerjaan yang baru untuk rakyat
Indonesia. Lalu perusahaan Nestle juga memiliki program pada tahun 2009 di Indonesia yaitu
Turut Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Lebih Sehat. Program ini memberikan banyak
sekali bantuan seperti memberi bantuan susu secara berkala kepada yayasan, menyediakan
penyuluhan posyandu di berbagai daerah, melaksanakan program nutrisi seimbang kepada
tenaga medis, serta pengurangan 30% emisi karbondioksida pada semua pabrik di Indonesia dan
masih banyak program-program yang bermanfaat dari Nestle. Perusahaan Nestle sendiri telah
berkomitmen untuk senantiasa menyediakan produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan
dasar manusia akan makanan dan minuman bergizi, serta aman untuk dikonsumsi.

D. ORGANISASI NESTLÉ
Struktur organisasi yang berlaku di PT Nestle Indonesia meliputi dua bagian, yaitu
struktur organisasi di kantor pusat dan struktur organisasi di setiap pabrik. Pemegang jabatan
tertinggi di PT Nestle Indonesia adalah seorang Presiden Direktur yang mengepalai Divisi
Teknikal, Divisi Keuangan, Divisi Supply Chain, Divisi Sumber Daya Manusia, Divisi Legal
and Corporate Affairs, Divisi Penjualan, Divisi Infant Nutrition, Divisi Dairy Products, Divisi
Coffee and PPP (Popularly Position Products), Divisi Confectionery, Divisi Nestlé Profesional,
Divisi Liquid Products, Divisi Pelayanan Penjualan, serta Divisi Global. Presiden direktur
bersama masing – masing pimpinan divisi disebut sebagai Management Committee (Macom).
Struktur Organisasi PT Nestle Indonesia, menggunakan struktur organisasi birokrasi atau
mekanistik. Struktur organisasi ini dicirikan berdasarkan tugas- tugas operasi yang sangat rutin
yang dicapai melalui spesialisasi masing- masing divisi. PT Nestle Indonesia memiliki divisi. PT
Nestle Indonesia dipimpin oleh seorang manajer pabrik yang membawahi beberapa departemen,
yaitu FICO (Finance and Control), HR (Human Resource), Engineering, QA/AG (Quality
Assurance/Aplication Group), Produksi, RPU (Resource Planning Unit), IP-OD (Industrial
Performance-Operational Development), dan Training and SHE (Safety, Health, and
Environment). Divisi- divisi tersebut melakukan pekerjaannya sesuai dengan spesialisasi masing-
masing dan tugas - tugas yang ada akan dikelompokkan ke dalam departemen- departemen
fungsional.
Deskripsi dan Spesifikasi Tugas (PT. Nestle Indonesia.)
Penjabaran deskripsi dan spesifikasi dari masing – masing divisi sebagai berikut
1. Finance
Tugas umum dari finance adalah :
 menghasilkan laporan keuangan rutin
 memperkuat kontrol internal dan melindungi aset.
Sedangkan fungsi khusus adalah :
1. Sebagai financial advisor untuk tim manajemen pabrik
2. menghasilkan laporan Analisa, rekomendasi dan keputusan terbaik untuk pabrik.
2. Departemen Human Resource berfokus pada pelatihan dan pengembangan karyawan
melalui penyediaan fasilitas pelatihan. Selain itu, HR juga mengatur pengadaan tenaga kerja
baru baik permanen, kontrak maupun out sourcing.
3. Engineering bertanggung jawab menjaga aset perusahaan seperti alat-alat produksi, agar
dapat berfungsi secara optimal. Departemen ini juga bertanggung jawab atas penyediaan dan
penggunaan energi selalu dalam keadaan aman efisien dan ramah lingkungan.
4. Departemen Quality Assurance Memiliki tugas pokok yaitu menjamin kualitas produk
sesuai dengan standar. Selain itu, mereka juga wajib meningkatkan tanggung jawab seluruh
karyawan pabrik terhadap sistem manajemen mutu.
5. Departemen Aplication Group mempunyai tugas melakukan penelitian dan
pengembangan produk berupa desain kemasan, formulasi dan jenis produk, serta optimasi
proses produksi.
6. RPU mempunyai tugas untuk mengatur rencana produksi rutin dan mengatur penyediaan
bahan baku hingga mendistribusikan produk jadi kepada para distributor.
7. Departemen Produksi bertugas untuk menghasilkan produk sesuai rencana dengan waktu
dan biaya yang efisien serta mutu yang sesuai dengan standar.
8. IP-OD
Memiliki tiga fungsi utama yaitu :
1. Mendukung operasional.
2. Mengubah dan memperbaiki manajemen.
3. Melakukan manajemen peningkatan pengetahuan dan pengembangan karyawan.
9. SHE memiliki tugas memastikan kondisi kerja dalam keadaan yang aman bagi kesehatan
karyawan dan menjaga lingkungan sekitar pabrik dari pencemaran dengan mengikuti
peraturan – peraturan yang berlaku dari pemerintah.

E. EVENT/PROYEK NESTLÉ
1. Nestlé Healthy Kids Global Programme
Program ini merupakan salah satu aktivitas Creating Shared Value (CSV) yang berfokus
kepada penyediaan pendidikan gizi yang komprehensif mencakup gizi, kebersihan diri dan
lingkungan, serta aktivitas fisik untuk murid sekolah dasar, bekerja sama dengan Dinas
Pendidikan tingkat Kecamatan, Yayasan Kusuma Buana dan tim ahli dari Perhimpunan Dokter
Gizi Medik Indonesia (PDGMI). Program ini dimulai pada pertengahan tahun 2010 dengan 7
sekolah dasar sebagai pilot project, dan pada akhir 2014 telah diimplementasikan di 106 sekolah
dasar di seluruh Indonesia, menjangkau 41.421 siswa dan melibatkan 2.022 guru.
2. Kemitraan Berkesinambungan untuk Manfaat Bersama
Sebagai upaya membantu mewujudkan kesinambungan produksi kopi Indonesia
(Sustainable Coffee Production), sejak 2000, Nestlé telah bekerja sama dengan pemerintah
Indonesia melalui Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) di Jember untuk mencari dan
menyeleksi bibit kopi unggul melalui teknologi Genetic Mapping, yaitu sebuah teknologi yang
dapat mempercepat proses penemuan bibit kopi unggul. Program ini diharapkan dapat
menciptakan manfaat bersama bagi Nestlé dan para petani kopi, yang juga membantu
meningkatkan kualitas hidup keluarga mereka.
3. Layanan Keuangan “TCASH – BTPN Wow!”
Nestlé berpartisipasi dalam uji coba layanan keuangan terhubung TCASH – BTPN Wow!
untuk membuka akses perbankan dan pendanaan bagi 20.000 petani kopi pemasok bahan baku
untuk produk NESCAFÉ. Program ini diharapkan dapat membantu para petani untuk mengelola
pendapatan mereka dengan lebih baik serta menyalurkan pinjaman bagi mereka untuk
melakukan budidaya demi meningkatkan produktivitas.
TCASH – BTPN Wow! menghubungkan layanan mobile money TCASH dengan layanan
perbankan rekening tabungan BTPN Wow! menggunakan telepon genggam sehingga para petani
dapat mengakses produk keuangan terhubung dengan berbagai feature, antara lain uang
elektronik, pembayaran mobile serta rekening tabungan yang aman dengan bunga bulanan, tanpa
dikenakan biaya administrasi dan saldo minimum.
4. Program BIRU
Dalam upaya-upaya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan, Nestlé menjalin kerja sama
dengan para mitra dan pemangku kepentingan untuk mengoptimalkan dampak yang bisa
dihasilkan. Salah satu inisiatif yang telah dilakukan adalah Program BIRU, yang merupakan
program bantuan bagi para peternak sapi perah untuk dapat mengubah limbah kotoran sapi
menjadi sumber energi menggunakan unit biogas. Unit biogas mengolah kotoran sapi menjadi
gas metana yang dapat digunakan untuk memasak dan penerangan di rumah.
5. Manajemen Air Berbasis Masyarakat
Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup petani kakao di Sulawesi Barat, Nestlé
Indonesia mengembangkan sebuah sistem manajemen air berbasis masyarakat di Desa Guliling.
Metode ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dengan kapasitas teknis dan manajerial,
tata kelola proyek serta manajemen keuangan, agar mereka dapat menjalankan dan memelihara
secara mandiri fasilitas air bersih yang telah dibangun nantinya. Metode ini memastikan bahwa
masyarakat yang terlibat dibekali dengan pengetahuan yang memadai, serta membantu
menumbuhkan rasa kepemilikan yang tinggi atas proyek tersebut.
6. Program Global The Cocoa Plan
Pada 2011, setelah diadakannya World Economic Forum South Asia di Jakarta, Nestlé
meluncurkan program global The Cocoa Plan ini di Indonesia. Selain dengan para petani kakao,
kemitraan yang bersifat public-private partnership ini dijalin dengan Pemerintah Provinsi
Sulawesi Barat dan berbagai pihak yang terdapat dalam mata rantai industri kakao di Indonesia.
melalui program The Cocoa Plan, Nestlé berupaya untuk meningkatan produktivitas dan kualitas
biji kakao yang dihasilkan oleh para petani demi meningkatkan kesejahteraan para petani kakao
Indonesia.
7. Penelitian Internasional
EpiGen Consortium adalah salah satu proyek penelitian epigenetics terbesar di dunia.
Nestlé mulai bekerja dengan EpiGen pada 2011 dan baru-baru ini menyatakan komitmen untuk
mengalokasikan dana sebesar 22 juta Franc Swiss (lebih dari 300 miliar rupiah) untuk sebuah
kemitraan penelitian berjangka enam tahun. Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh EpiGen
membantu untuk memahami sebesar apa pengaruh gizi terhadap genetika. Penelitian ini akan
membantu Nestlé menciptakan produk-produk yang dapat memberikan dampak yang terbukti
positif terhadap kesehatan para ibu dan anak-anak.

F. MARKETING NESTLÉ
 Strategi Internasional yang diadopsi oleh Nestlé:

Strategi Nestlé adalah mengakuisisi perusahaan lokal untuk membentuk sekelompok manajer
regional otonom yang lebih tahu tentang budaya pasar lokal daripada orang Amerika atau
Eropa.Nestlé telah menerapkan strategi wilayah luas untuk Asia yang melibatkan produksi
berbagai produk di setiap negara untuk memasok kawasan dengan produk tertentu dari satu
negara. Misalnya, Nestlé memproduksi susu kedelai di Indonesia, pembuat krim kopi di
Thailand, tepung kedelai di Singapura, permen di Malaysia, dan sereal di Filipina, semuanya
untuk distribusi regional.

Strategi lain yang telah berhasil untuk Nestlé melibatkan kemitraan strategis yang mencolok
dengan perusahaan besar lainnya. Pada awal 1990-an, Nestlé mengadakan aliansi dengan Coca
Cola dalam teh dan kopi siap minum untuk mendapatkan manfaat dari sistem pembotolan Coca
Cola di seluruh dunia dan keahlian dalam minuman siap saji. Nestle mempekerjakan staf
lokal. Pegawai lokal lebih tahu dan memahami budaya lokal dan prosedur bisnis. Ini dapat
menghasilkan cara yang lebih efisien untuk merespons secara memadai kondisi permintaan lokal,
sehingga meningkatkan pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan.

 Strategi Nestlé untuk pengembangan bisnis


Nestle memasuki tahap awal pasar negara berkembang, untuk membangun jaringan di sana
sebelum pesaing.Nestle hanya membeli nama merek lokal yang biasa digunakan konsumen. Ini
membantu perusahaan untuk mengatasi hambatan budaya dan kebencian pelanggan terhadap
merek asing. Strategi Nestles adalah untuk membangun basis dan kemudian berkembang
menjadi lebih banyak ceruk seiring meningkatnya permintaan. Strategi lain yang diadopsi oleh
Nestle:

a. Nestlé mendirikan "tentara ekspatriat" yang merupakan kelompok sekitar 700 manajer yang
memiliki banyak pengalaman dalam melakukan kegiatan manajemen di negara-negara
asing. Para manajer ini berpendidikan tinggi dan terlatih untuk memungkinkan mereka menjadi
bidang operasi di seluruh dunia.

b. Pendekatan lain adalah membentuk SBU. Unit-unit ini merumuskan keputusan strategis


tingkat tinggi di seluruh dunia, sementara masing-masing SBU ini berfokus pada segmen
tertentu: coklat, makanan bayi, sereal, kopi dll.

Pengembangan strategi secara keseluruhan seperti strategi akuisisi dan pasar masuk SBU ini
merupakan bagian penting dari pengambilan keputusan dan proses operasi perusahaan.

Bauran pemasaran Nestlé meliputi:

a. Produk

Nestle telah meluncurkan BEAR BRAND CHOCO yang merupakan minuman kesehatan
khusus untuk anak-anak dan ibu. Selain rasa cokelatnya yang tak tertahankan, BEAR BRAND
CHOCO memiliki kelebihan susu. Sama seperti Bubuk Susu Berisi BRAND Berpercaya yang
tepercaya, ia dibentengi dengan Zinc dan Vitamin C. yang membangun resistensi. Ini adalah
nutrisi penting yang membantu melawan penyakit dan kelelahan. BEAR BRAND CHOCO
bergizi dan lezat dengan harga terjangkau.

b. Harga

Pelanggan secara langsung menghubungkan harga dengan kualitas, khususnya dalam hal
produk yang ego-intensif berbasis teknologi. Nestle, sebagai perusahaan yang mengutamakan
kualitas produk, cenderung menjual produknya dengan harga terjangkau bagi semua. Strategi
Penetrasi Pasar, Nestle telah mengadopsi strategi penetrasi pasar karena mereka harus menembus
pasar sebanyak mungkin dan bagi mereka pendapatan tidak begitu penting dan diinginkan
penetrasi pasar yang cepat untuk kontrol pasar akhirnya Dengan demikian, harga untuk produk
tersebut sangat rendah. BEAR BRAND CHOCO adalah paket ramah-anggaran yang tersedia
dalam berbagai ukuran paket. BEAR BRAND CHOCO hadir dalam dua ukuran paket, yaitu
paket 300g, yang bagus untuk 10 porsi dan paket 60g, yang berisi 2 porsi. Satu porsi hanya biaya
P7.50 *.

c. Promosi

Nestle terutama berfokus pada iklan yang dianggap sebagai media promosi yang sangat
baik. Ini memiliki jangkauan yang baik di antara para pelanggan. Apalagi Nestle telah
mengadopsi berbagai mode promosi lainnya seperti majalah dll. Strategi Dorong
memaksimalkan penggunaan semua saluran distribusi yang tersedia untuk “mendorong”
penawaran ke pasar. Strategi Tarik melibatkan antarmuka langsung dengan konsumen. Ini
berfokus pada iklan daripada berbagai saluran distribusi. Dengan demikian, Nestle berfokus pada
Strategi Tarik dan Dorong.

d. Tempat

Nestle telah menargetkan hampir semua wilayah termasuk daerah pedesaan dan
perkotaan. Di hampir semua pasar super dan semua produk Nestle lainnya tersedia. Semua
pelanggan tampaknya sangat senang dengan ketersediaan produk Nestle di pasar.

 Pertimbangan Penambahan

Berdasarkan informasi yang disebutkan di atas, analisis SWOT kritis dapat dilakukan dengan
bantuan informasi yang tersedia. Analisis SWOT membantu organisasi untuk memahami
kekuatan dan kelemahan mereka dan juga untuk memiliki gagasan tentang apa peluang yang
tersedia bagi mereka di luar dan apa kemungkinan ancaman yang dapat mereka hadapi di masa
depan.

 Kekuatan
Produsen makanan global, berlokasi di lebih dari 100 negara. Secara konsisten menjadi salah
satu produsen produk makanan terbesar di dunia, dengan penjualan di AS pada 2008 sebesar $
10 miliar; penjualan dan pendapatan di tahun 2008 lebih baik dari yang diharapkan, bahkan
dalam ekonomi yang menurun. Berulang kali diperingkatkan sebagai perusahaan air minum
kemasan terbesar di dunia dan telah menyiapkan fasilitas untuk mengoperasikan sumber daya air
secara bertanggung jawab.

Nestlé dinobatkan sebagai "Perusahaan Makanan Paling Dikagumi Amerika" di majalah


Fortune selama dua belas tahun berturut-turut. Nestlé menyediakan merek dan produk
berkualitas dan ekstensi lini yang terkenal, merek terlaris termasuk: Lean Cuisine, Yoplait,
Maggi, Pengering / Edy, Haagen-Dazs, Stouffer's, Boost, Dibs, Hot Pockets. Cokelat dan
Permen: Kit Kat, Rumah Tol, Butterfinger, Baby Ruth, Crunch Bar, lini Willy Wonka Candy.
Produk Hewan Peliharaan: Purina, Alpo, Cat Chow, Fancy Feast, Friskies, Tidy Cat. Minuman:
Anyelir, Perrier, Nesquik, S. Pellegrino, Nescafe, CoffeeMate, Taster's Choice, Juicy Juice.

General Mills: anak perusahaan yang membuat Betty Crocker, Bisquick, Hamburger
Helper, Pillsbury, Old El Paso, sereal, camilan buah, pizza beku, sup kalengan, sayuran beku,
makanan beku siap pakai. Gerber: susu formula, makanan bayi olahan, sereal bayi, air, jus,
yogurt, makanan untuk bayi, balita dan anak-anak prasekolah.Merek profesional dijual ke
restoran, perguruan tinggi, hotel, dan profesional makanan termasuk makanan Jenny Craig,
makanan cair dampak untuk pasien trauma, makanan cair untuk penderita diabetes, dan produk
penurunan berat badan OptiFast.

Berhasil sebagian karena kemampuannya yang tidak perlu dipertanyakan lagi untuk
menjaga merek-merek besar secara konsisten di garis depan benak konsumen (dan dalam
keranjang belanja mereka) dengan merenovasi lini produk yang ada, menjaga merek-merek besar
agar tidak tergelincir ke dalam kejenuhan / penurunan dan memiliki akses superior ke saluran
distribusi.

 Kelemahan

Divisi LC-1 mereka tidak sesukses yang mereka kira di Perancis. Pada akhir 1980-an,
Dannon memasuki pasar dengan yogurt berbasis kesehatan, dan menjadi merek yoghurt
terlaris; Peluncuran Nestlé tahun 1994 berada di belakang kurva siklus hidup produk di pasar
yang sudah matang dan tidak dapat bersaing dengan merek yang kuat dan mapan. Pertumbuhan
di divisi penjualan makanan organik mereka datar di 2008, meskipun industri tumbuh 8,9%.

Sejak 2004 industri sereal sarapan telah mendapat kecaman dari FDA dan American Medical
Association, keduanya mengatakan bahwa klaim palsu "sehat jantung" dan "kolesterol rendah"
perlu dihilangkan dari kemasan dan iklan. Mereka juga terpaksa mengurangi jumlah gula dalam
produk mereka, karena kelompok pendukung orang tua mengklaim mereka berkontribusi
terhadap epidemi diabetes di kalangan anak-anak Amerika.

General Mills adalah merek yang berpengalaman, mapan dan merupakan pemimpin pasar di
AS, namun, mereka kurang dalam inovasi, belum menguangkan booming makanan kesehatan
yang booming dan telah tertinggal dalam menciptakan produk niche baru, terutama di bidangnya.
divisi yogurt, di mana Yoplait adalah satu-satunya merek yang menghasilkan keuntungan. Pada
tahun 2008, meskipun produk mereka tidak membawa pistachio yang ditarik kembali, beberapa
merek es krim mereka, Dryer's, Edy's dan Haagen-Dazs, masih dihinggapi PR buruk dan
kehilangan penjualan.

 Peluang

Dalam masyarakat sadar kesehatan saat ini, mereka dapat memperkenalkan lebih banyak
produk berbasis kesehatan, dan karena mereka adalah pemimpin pasar, mereka kemungkinan
akan lebih berhasil.Berikan makanan bebas alergen, seperti bebas gluten dan bebas kacang.
Mereka meluncurkan lini premium baru cokelat dengan kandungan kakao yang lebih tinggi yang
dijuluki Nestlé Treasures Gold, untuk mendapatkan “ekonomi resesi” di mana konsumen
mengurangi barang-barang mewah, tetapi secara teratur menikmati permen dan cokelat. Orang
Amerika menginginkan cokelat mewah, dan cokelat kelas atas kebal terhadap resesi (sejauh ini),
karena itu adalah kesenangan yang murah. Membuka Nestlé Café di kota-kota besar untuk
menampilkan produk Nestlé.

 Ancaman

Adanya kontaminasi pasokan makanan, terutama e-coli. Adonan kue merek Toll House
mereka ditarik pada Maret 2009 karena e-coli. Wabah dikaitkan dengan 28 negara dan produk
harus ditarik kembali secara global. Nestlé belum mencari tahu bagaimana ini terjadi, dan masih
menyelidiki. Mereka dipengaruhi oleh penarikan kembali makanan hewan peliharaan pada tahun
2007, di mana 95 merek berbeda makanan anjing dan kucing ditarik kembali karena kontaminasi
dengan racun tikus. Juga pada tahun 2007, FDA mengetahui bahwa makanan hewan peliharaan
tertentu memuakkan dan membunuh kucing dan anjing. FDA menemukan kontaminan dalam
protein nabati yang diimpor ke Amerika Serikat dari Cina dan digunakan sebagai bahan makanan
hewan peliharaan.

Harga bahan baku cokelat melonjak; biaya susu saja naik 50% pada tahun 2008, ini
memotong margin keuntungan mereka dan sering diteruskan ke konsumen, dengan mengecilkan
kemasan dengan cara yang hampir tidak terlihat - oleh karena itu konsumen membayar harga
yang sama untuk produk yang lebih sedikit. Mereka memiliki pesaing utama, seperti Hershey's,
Cadbury-Schweppes (dimiliki oleh Pepsi), Lindt dan Ghirardelli, Kellogg's, Post, Starbucks,
Beech-Nut, Quaker, Makanan Kraft, Dannon, Del-Monte, Iams, Earth's Best, Heinz, Frito -Lay
(dimiliki oleh Pepsi).

G. DAMPAK DAN UPAYA NESTLÉ AKIBAT COVID-19


1. Dampak pada PT. Nestle Indonesia

Dengan adanya pandemi COVID-19 di seluruh dunia hingga diberlakukannya program


PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Indonesia tentu memberikan dampak tertentu bagi
PT. Nestle Indonesia. Dampak bagi PT. Nestle Indonesia akibat COVID-19 diantaranya
pembatasan perjalanan dinas di dalam negeri dan pembatalan perjalanan internasional bagi
karyawannya. Pemberlakuan WFH (Work From Home) juga sekaligus menjadi dampak COVID-
19 dan upaya perusahaan.

Namun untuk penjualan produk, melalui press release-nya, PT. Nestle Indonesia justru
menyatakan mengalami penjualan meroket di tengah pandemi COVID-19 pada kuartal pertama.
Ini difasilitasi oleh fakta bahwa orang-orang membeli sendiri dalam jumlah besar sebelum isolasi
mandiri karena pandemi virus corona dari berbagai macam produknya.

2. Upaya PT. Nestle Indonesia

Sejak awal krisis, bersama-sama dengan seluruh karyawan dan mitra, PT. Nestle Indonesia
telah berupaya menggerakkan bantuan lokal ke masyarakat tempat perusahaan beroperasi. PT.
Nestle Indonesia juga bekerja sama dengan berbagai rekan pemangku kepentingan untuk
memberi dukungan berkelanjutan kepada orang-orang yang membutuhkan di tengah pandemi
COVID-19 ini. Di Indonesia, PT. Nestle Indonesia telah bergabung dalam aksi kolaboratif
dengan institusi kesehatan, food banks, badan-badan pemerintah serta lembaga-lembaga sosial
masyarakat terpercaya untuk mendonasikan Alat Pelindung Diri, produk makanan dan minuman
serta dukungan lainnya. Aksi donasi ini dilakukan dalam program Nestle Cares.

Upaya yang telah dilakukan PT. Nestle Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19
serta membantu memberhentikan penyebaran virus ini diantaranya:

a) Meminta karyawan di seluruh dunia untuk tidak bepergian ke luar negeri untuk tujuan
bisnis. Karyawan juga harus mengganti perjalanan domestik dengan alternatif lainnya
yang memungkinkan. Pengaturan ini akan terus dalam peninjauan sejalan dengan
perkembangan situasi.
b) Mengimbau karyawan kantor untuk bekerja dari rumah sebisa mungkin.
c) Menyarankan karyawan untuk meminimalkan risiko infeksi baik di tempat kerja dan di
rumah.
d) Meminta semua karyawan yang mungkin mengalami gejala-gejala infeksi untuk memberi
tahu atasannya, dan bekerja dari rumah selama periode 14 hari apabila memungkinkan.
e) PT. Nestle Indonesia juga mengambil tindakan-tindakan pengamanan tambahan di
pabrik-pabrik, kantor-kantor, dan pusat distribusi.
f) Bekerja sama dengan pemasok sepanjang mata rantai usaha, rekan distributor dan peritel
untuk menerapkan tindakan pengendalian infeksi untuk memastikan keberlangsungan
produksi dan pengiriman produk-produk.
g) Mendukung karyawan dengan memberikan cuti sakit bagi mereka yang terinfeksi
COVID-19 dan tetap membayar upah per jam maupun gaji bulanan bagi karyawan yang
terkena dampak penghentian sementara selama minimum dua belas minggu. Nestlé di
tiap lokasi akan memutuskan periode waktu dua belas minggu yang sesuai dengan
kondisi setempat.

PT. Nestle Indonesia juga percaya sudah mengupayakan yang terbaik untuk masyarakat,
seperti menyediakan makanan dan minuman yang berkualitas yang bisa menjaga daya tahan
tubuh, khususnya bagi lapisan masyarakat paling rentan (anak-anak, orang tua, dan masyarakat
yang sedang berjuang melawan penyakit) di situasi seperti sekarang ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.nestle.co.id/id/media/pressreleases/allpressreleases/nestl%C3%A9-cares-
mendukung-kementerian-sosial-untuk-membantu-masyarakat-terdampak

https://www.wartaekonomi.co.id/read275143/gara-gara-corona-perusahaan-dunia-ini-batasi-
perjalanan-dinas-karyawannya

https://konfirmasitimes.com/2020/04/25/penjualan-nestle-meroket-ditengah-pandemi-virus-
corona/

https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/60574/2/BAB%20II%20Tinjauan
%20Umum%20Perusahaan.pdf

https://www.nestle.co.id/id/media/pressreleases/allpressreleases/investasi-100-juta-dolar-
untuk-perluasan-pabrik-di-indonesia

https://www.nestle.com/sites/default/files/assetlibrary/documents/reports/csv
%20reports/national%20report%202008/nestlé_indonesia_2008.pdf

Anda mungkin juga menyukai