Anda di halaman 1dari 3

PEMBUATAN PREPARAT SEGAR VIDEO 3

PENDAHULUAN
Mikroteknik atau teknik histologi adalah ilmu atau seni untuk mempersiapkan organ,
jaringan atau bagian yang lainnya untuk dapat diamati dan dipelajari dengan lebih teliti. Pada
umumnya untuk melihat jaringan atau organ ini dilakukan dengan bantuan mikroskop, karena
struktur jaringan secara terperinci pada dasarnya terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata
telanjang. Selain diletakkan pada kaca preparat, spesimen tadi umumnya dilindungi dengan
kaca penutup, yaitu sepotong kaca yang sangat tipis ataupun plastik yang tembus pandang
yang direkatkan di atas spesimen (Sugiharto, 1989).

Banyak cara dalam pembuatan preparat jaringan tumbuhan, diantaranya adalah


pembuatan preparat segar. Metode yang digunakan dalam pembuatan preparat segar yaitu
metode irisan, dengan cara membuat irisan dengan tebal tertentu sehingga dapat diamati di
bawah mikroskop. Suntoro (1983) menyatakan bahwa metode irisan dibedakan menjadi dua
macam, yaitu metode irisan dengan tangan dan metode irisan dengan mikrotom. Praktikum
ini menggunakan metode irisan dengan tangan (hands free section) dengan cara menyayat
batang setipis mungkin hingga diperoleh irisan yang transparan. Maka dari itu tujuan dari
praktikum kali ini adalah untuk mengetahui Langkah-langkah dalam pembuatan preparat
segar.

METODE
Alat dan bahan
1. Tanaman gelombang cinta (Anthurium sp.)
2. Air dan pipet tetes
3. Kaca objek
4. Cover glass
5. Silet
6. Mikroskop cahaya

Langkah percobaan
1. Persiapkan alat dan bahan praktikum yang akan dilakukan
2. Batang tanaman gelombang cinta (Anthurium sp.) dipilih yang paling kecil.
3. Batang tersebut di sayat tipis secara melintang
4. Sayatan tersebut kemudian diletakkan diatas kaca objek dan setelah itu ditetesi air.
5. Sayatan yang sudah ditetesi air, kemudian ditutup oleh cover glass.
6. Preparat segar tersebut diamati dibawah mikroskop.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada percobaan pembuatan preparat segar dilakukan dengan menggunakan tanaman
gelombang cinta (Anthurium sp.). Percobaan ini bertujuan untuk mengamati jaringan pada
batang tanaman gelombang cinta (Anthurium sp.). Pengamatan ini menggunakan mikroskop
cahaya, dimana pada dasarnya cahaya dipantulkan oleh cermin yang ada di mikroskop
tersebut.

Pada percobaan kali ini batang tanaman gelombang cinta (Anthurium sp.) dipilih yang
paling kecil supaya pada saat pengamatan jaringan batang tersebut tidak terlalu besar.
Kemudian batang tersebut disayat menggunakan silet. Metode ini disebut dengan metode
irisan dengan tangan (hands free section) dengan cara menyayat batang setipis mungkin
hingga diperoleh irisan yang transparan. Sehingga jaringan pada sayatan tersebut dapat
terlihat jelas dibawah mikroskop. Setelah itu sayatan tersebut diletakkan diatas kaca objek
dan ditetesi air supaya pengamatan jaringan pada sayatan tersebut lebih terlihat jelas dibawah
mikroskop. Kemudian sayatan tersebut ditutup dengan cover glass, caranya menarik cover
glass dengan posisi miring (membentuk sudut 450) secara perlahan lalu menutupkannya pada
preparat. Teknik ini dilakukan untuk meminimalisir gelembung udara di dalam kaca objek
sehingga pengamatan preparat di bawah mikroskop tidak terganggu.

Hasil inilah yang disebut dengan preparat segar. Kelebihan preparat segar adalah
teknik pembuatannya relatif mudah dan bahan yang diperlukan hanya sedikit, sedangkan
kekurangannya yaitu preparat segar tidak dapat bertahan lama karena media yang digunakan
berupa air. Setelah preparat segar tersebut jadi, dilakukan pengamatan dibawah mikroskop
cahaya. Pengamatan ini dilakukan dengan perbesaran 10x. Kemudian arahkan cermin pada
mikroskop sehingga mikroskop tersebut mendapatkan cahaya yang cukup untuk melakukan
pengamatan pada preparat tersebut. Setelah itu dilakukan pemutaran terhadap mikrometer
dan makrometer pada mikroskop untuk lebih memperjelas pengamatan pada preparat segar
tersebut. Usahakan preparat segar tersebut diletakkan ditengah arah datangnya cahaya.
Setelah itu jaringan pada preparat tersebut diamati dibawah mikroskop cahaya.

DAFTAR PUSTAKA
Sugiharto, 1989. Mikroteknik. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat Institut Pertanian
Bogor.

Suntoro, S. Handari. (1983). Metode Pewarnaan. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Anda mungkin juga menyukai