Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

STATISTIK PENDIDIKAN

“ Teknik Penentuan Jumlah Sampel Dalam Statistik “

Dosen Pengampu: Raicha Oktafiani, M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Nurul aini 2111060056

Sarmila 2111060147

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LMPUNG

1444 H /2023M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji hanya bagi Allah Tuhan seluruh alam, yang telah melimpahkan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan waktu yang
telah ditentukan. Shalawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW hingga akhir zaman. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhin tugas Mata Kuliah Statistik Pendidikan. Penyusun mengucapkan terimakasih
kepada yang terhormat ibu Raicha Oktaviani, M.Pd. yang telah memberikan bimbingan dan
kepercayaan dengan memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kepada penyusun.

Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, dikarenakan adanya keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena
itu, penyusun membuka pintu selebar-lebarnya untuk memberikan kritik maupun saran yang
membangun demi kebaikan makalah ini. Atas perhatiannya penyusun ucapkan terimakasih.
Akhir kata, penyusun mengharapkan agar hasil dari makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembelajaran selanjutnya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Lampung, 28 Februari 2023

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4

C. Tujuan Penulisan .................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Teknik Penentuan Jumlah Sampel ........................................................................ 6

B. Tujuan Dari Teknik Penentuan Jumlah Sampel......................................................7

C. Langkah DalamTteknik Penentuan Jumlah Sampel............................................... 9

D. Jenis-Jenis Dari Teknik Penentuan Jumlah Sampel............................................. 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 15

B. Saran .................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti
untuk dipelajari dan diambil kesimpulan. Sedangkan sampel adalah sebagian dari
populasi yang diteliti. Dengan kata lain, sampel merupakan sebagian atau bertindak
sebagai perwakilan dari populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh
dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi. Penarikan sampel diperlukan jika
populasi yang diambil sangat besar, dan peneliti memiliki keterbatasan untuk
menjangkau seluruh populasi maka peneliti perlu mendefinisikan populasi target dan
populasi terjangkau baru kemudian menentukan jumlah sampel dan teknik sampling
yang digunakan.

Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan untuk menentukan sampel. Jadi,
sebuah penelitian yang baik haruslah memperhatikan dan menggunakan sebuah teknik
dalam menetapkan sampel yang akan diambil sebagai subjek penelitian.

pengambilan sampel yang tepat sesuai dengan keadaan populasi. Sampel


adalah bagian dari populasi yang mencerminkan karakteristik secara keseluruhan dari
populasi tersebut. Jika sampel yang diambil dalam penelitian mewakili populasi,maka
taksiran parameter populasi akan semakin baik. Suatu taksiran parameter dikatakan
baik bila taksirannya tidak bias dan variansi taksirannya paling kecil diantara taksiran
tidak bias lainnya. Semakin banyak perbedaan antara populasi dengan sampelnya
maka akan semakin besar pula resiko kesalahan dalam penelitian. Oleh karena
itu,untuk mendapatkan sampel yang mewakili populasi diperlukan suatu teknik

4
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan teknik penentuan jumlah sampel?


2. Apa tujuan dari teknik penentuan jumlah sampel?
3. Bagaimana langkah dalam teknik penentuan jumlah sampel?
4. Apa saja jenis dari teknik penentuan jumlah sampel?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari penentuan jumlah sampel.


2. Untuk mengetahui langkah dalam teknik penentuan jumlah sampel.
3. Untuk mengetahui langkah dalam teknik penetuan jumlah sampel.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis teknik penentuan jumlah sampel.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teknik Penentuan Jumlah Sampel

Terdapat beragam teknik pengambilan sampel yang dapat digunakan dalam


mengambil sampel. Ragam teknik pengambilan sampel ini digunakan bergantung dengan
tujuan penelitian ingin mencari hasil yang seperti apa. Secara garis besar, teknik
pengambilan sampel terbagi menjadi dua yaitu: Probability Sampling dan Non Probability
Sampling. Adapun teknik penentuan jumlah sampel yang dibedakan menjadi dua jenis
yaitu:

1. Pengambilan sampel tanpa pengembalian

Pengambilan sampel disebut tanpa pengembalian jika anggota populasi yang


telah diambil untuk dijadikan sampel tidak disatukan dengan anggota populasi
lainnya. Dengan demikian setiap anggota hanya bisa diambil satu kali.

2. Pengambilan sampel dengan pengembalian

Pengambilan sampel disebut dengan pengembalian jika anggota yang telah


diambil untuk dijadikan sampel disatukan kembali dengan anggota populasi lainnya
sehingga masih ada kesempatan untuk dipilih kembali.

Penentuan jumlah sampel bisa dilakukan dengan beberapa rumus berikut diantaranya:

1. Rumus Slovin

Mengutip buku Statistika Seri Dasar dengan SPSS oleh Aloysius Rangga Aditya
Nalendra, dkk. (2021:27-28), rumus slovin adalah formula untuk menghitung jumlah
sampel minimal jika perilaku sebuah populasi belum diketahui secara pasti. Umumnya,
besaran sampel penelitian dengan rumus Slovin ditentukan lewat nilai tingkat kesalahan.
Di mana semakin besar tingkat kesalahan yang digunakan, maka semakin kecil jumlah
sampel yang diambil. Berikut adalah rumus Slovin

6
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel yang masih
dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 2%.

2. Formula Jacob Cohen

Rumus ini dikemukakan oleh Jacob Cohen dan digunakan untuk pengambilan sampel
yang belum diketahui jumlah populasinya. Rumus formula Jacob Cohen dalam
Suharsimi Arikunto, 2010:179

N = L / F^2 + u + 1

Keterangan :
N = Ukuran sampel F^2 = Effect Size
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi Power dari u, diperoleh dari tabel

Power (p) = 0.95 dan Effect size (f^2) = 0.1


Harga L tabel dengan t.s 1% power 0.95 dan u = 5 adalah 19.76
Maka dengan formula tersebut diperoleh ukuran sampel
N = 19.76 / 0.1 + 5 + 1 = 203,6, dibulatkan 203

3. Rumus berdasarkan Proporsi atau Tabel Isaac dan Michael

Tabel penentuan jumlah sampel dari Isaac dan Michael memberikan kemudahan
penentuan jumlah sampel berdasarkan tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%. Dengan tabel
ini, peneliti dapat secara langsung menentukan besaran sampel berdasarkan jumlah
populasi dan tingkat kesalahan yang dikehendaki.

B. Tujuan Teknik Pengambilan Sampel

Tujuan dari survei sampling adalah untuk mengadakan estimasi dan menguji
hipotesis tentang parameter populasi dengan menggunakan keterangan-keterangan

7
yang diperoleh dari sampel. Keterangan yang diperoleh dapat dikuasai dan tergantung
pada dua hal, yaitu:

 Jumlah unit sampling yang dimasukkan dalam sampel


 Teknik yang digunakan dalam memilih sampel

Pemilihan diatas bertumpu pada berapa banyak keterangan yang ingin kita peroleh.
Jika, misalnya U adalah estimator yang ingin ketahui dan X adalah estimator sampel ,
maka kia harus lebih dulu menerapkan error dari estimasi yang dapat ditolerir.
Dengan perkataan lain kita harus menentukan bahwa beda antara kedua estimator dan
parameter harus lebih kecil dari suatu harga mutlak, misal K

Kita juga harus menyatakan sebuah kemungkinan (probabilitas), (1-a), yang


menyatakan beberapa bagian dari waktu dalam hal kita mengulang sampling, kita
memperoleh error estimasi lebih kecil dari k dengan perkataan lain:

Setelah kita terapkan error yang dapat ditolerir seta probabilitasnya (1-a) maka
kita dapat memilih Teknik sampling yang akan kita gunakan yang akan menghasilkan
presesi yang cukup tinggi dengan biaya yang rendah.

Tujuan pengambilan sampel menurut ahli adalah (Soegeng dalam Tahir):

1) Mengurangi jumlah objek atau orang yang diteliti, jumlah tenaga yang
terlibat, waktu yang diperlukan, dan biaya yang harus dikeluarkan.
2) Membuat simpulan atau ringkasan dari fenomena yang sangat banyak
jumlahnya
3) Menonjolkan sifat-sifat umum dari populasi, ciri-ciri khas individual
diabaikan. (Soegeng dalam Tahir, 2011:37).

8
Tujuan pengambilan sampel menurut Sugiarto dalam Martono (2010:75)

1) Apabila kita tidak mungkin mengamati seluruh anggota populasi yang ada, hal
tersebut dapat terjadi jika anggota populasi sangat banyak.
2) Pengamatan terhadap seluruh anggota populasi dapat bersifat merusak.
3) Menghemat biaya, waktu dan tenaga yang digunakan.
4) Mampu memberikan suatu informasi yang akurat, lebih menyeluruh dan
mendalam (komprehensif). (Martono, 2011:75).

Pemilihan teknik pengambilan sampel harus berdasarkan 2 hal penting yaitu,


reliabilitas dan efisiensi. Sampel yang reliable adalah sampel yang memiliki
reliabilitas tinggi. Hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin kecil kesalahan
sampling, reliabilitas sampling semakin rendah. Jika dikaitkan dengan varian nilai
statistiknya berlaku kriteria bahwa semakin rendah varian, maka reliabilitas sampel
yang diperoleh semakin tinggi pula.

C. Langkah dalam Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Dalen (1981), beberapa langkah yang harus diperhatikan peneliti dalam
menentukan sampel, yaitu:

1. Menentukan tujuan penelitian

Tujuan penelitian adalah suatu langkah pokok bagi suatu penelitian ,karena tujuan
penelitian tersebut merupakan arah untuk elemen-elemen yang lain dari penelitian.
Demikian pula dalam menentukan sampel tergantung pula pada tujuan penelitian.

2. Mencari data akurat unit populasi

Data populasi di dalam penelitian tersebut harus di batasi secara jelas. Oleh sebab
itu sebelum sampel ditentukan harus di tentukan dengan jelas kriteria atau batasan
populasinya. Dengan demikian maka akan menjamin pengambilan sampel secara
tepat.

9
3. Menentukan jenis data

Jenis data yang akan dikumpulkan dari suatu penelitian harus dirumuskan secara
jelas. Apabila jenis data yang akan di kumpulkan telah dirumuskan secara jelas,
maka dapat dengan mudah ditentukan dari mana data tersebut diperoleh atau di
tentukan sumber datanya.

4. Menentukan teknik pengambilan sampel

Penentuan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam pengambilan


sampel dengan sendirinya akan tergantung dari tujuan penelitian dan sifat –sifat
populasi.

5. Menentukan besarnya sampel

Meskipun besar atau kecilnya sampel belum menjamin representatif atau tidaknya
suatu sampel,tetapi menentukan besarnya sampel dapat merupakan langkah
penting dalam pengambilan sampel. Secara statistik, penentuan besarnya sampel
ini akan tergantung pada jenis dan besarnya populasi. Memilih sampel yang
representative.

6. Menentukan jumlah sampel yang memadai

Sebelum menentukan sampel yang diperlukan ,terlebih dahulu akan ditentukan


unit-unit yang menjadi anggota populasi. Hal ini akan memudahkan dalam
menentukan unit yang mana akan terjadikan sampel. Apabila karakteristik
populasi sudah ditentukan dengan jelas,maka kita dapat dengan mudah memilih
sampel sesuai dengan karakteristik populasi tersebut. Dalam memilih sampel dari
populasi ini dengan sendirinya berdasarkan teknik-teknik pengambilan sampel.

10
D. Jenis Teknik Pengambilan Sampel

Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik


pengambilan pengambilan sampel yang digunakan. Teknik sampling berdasarkan
adanya randomisasi, yakni pengambilan subyek secara acak dari kumpulannya, dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu sampling non-probabilitas dan sampling probabilitas.
Teknik-teknik sampling tersebut dapat dilihat pada skema berikut. Menurut Sugiyono
(2001), untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat
berbagai teknik sampling yang digunakan. Secara skematis ditunjukkan pada
diagram berikut ini:

Dari diagram di atas menjelaskan pada kita bahwa teknik penentuan sampel dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Teknik pengambilan sampel pertama adalah
Probability Sampling dan kedua adalah Non-probability Sampling. Yang termasuk ke
dalam kelompok probability sampling antara lain: simple random sampling,
proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random
sampling, dan area (cluster) sampling (disebut juga dengan sampling menurut
daerah). Sedangkan yang termasuk ke dalam jenis nonprobability sampling antara
lain: sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling,
sampling jenuh, dan snowball sampling.

11
1. Probability Sampling

Probability sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel yang


memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Dengan probability sampling, maka
pengambilan sampel secara acak atau random dari populasi yang ada. Teknik
sampel probability sampling meliputi:

1) Simple Random Sampling

Simple Random Sampling dinyatakan simple (sederhana) karena pengambilan


sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi itu. Simple random sampling adalah teknik untuk
mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling. Maka
setiap unit sampling sebagai unsur populasi yang terpencil memperoleh
peluang yang sama untuk menjadi sampel atau untuk mewakili populasinya.
Cara tersebut dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.

2) Proportionate Stratified Random Sampling

Proportionate Stratified Random Sampling biasa digunakan pada populasi


yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis. Teknik ini digunakan
bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata
secara proporsional.

3) Disproportionate Stratified Random Sampling

Disproportionate Stratified Random Sampling digunakan untuk menentukan


jumlah sampel bila populasinya berstrata tetapi kurang proporsional.

4) Cluster Sampling (Area Sampling)

Cluster Sampling (Area Sampling) juga cluster random sampling. Teknik


pengambilan sampel ini digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari

12
individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau
cluster. Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila
objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Unit elementer
merupakan individu-individu yang mempunyai atribut-atribut yang akan
dipelajari dalam survei. Kumpulan dari unit elementer ini merupakan
populasi. Unit elementer contohnya usaha pabrik, tani, firma, dokter,
pengusaha dan lainnya. Adakalanya unit sampel yang diinginkan adalah
kelompok kecil dari unit elementer. Tiap Teknik sampling mencoba
mengelompokkan unit elementer ini dalam kelompok kecil, dimana unit
elementer masih heteogen dinamakan cluster sampingan.

2. Non-probability sampling

Nonprobability sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel yang


tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis teknik sampling ini antara lain:

1) Sampling Sistematis (Systematic Sampling)

Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari


anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

2) Sampling Kuota (Quota Sampling)

Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciriciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Teknik
ini jumlah populasi tidak diperhitungkan akan tetapi diklasifikasikan dalam
beberapa kelompok. Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorum
tertentu terhadap kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung pada
unit sampling. Setelah jatah terpenuhi, maka pengumpulan data dihentikan.
Teknik ini biasanya digunakan dan didesain untuk penelitian yang
menginginkan sedikit sampel dimana setiap kasus dipelajari secara
mendalam. Dan bahayanya, jika sampel terlalu sedikit, maka tidak akan
dapat mewakili populasi.

13
3) Sampling Aksidental (Accidental Sampling)

Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,


yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu
sesuai sebagai sumber data. Dalam teknik sampling aksidental, pengambilan
sampel tidak ditetapkan lebih dahulu. Peneliti langsung saja mengumpulkan
data dari unit sampling yang ditemui.

4) Sampling Purposive

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan


tertentu. Pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling,
didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut
yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Maka
dengan kata lain, unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-
kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian atau
permasalahan penelitian.

5) Sampling Jenuh

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota


populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah
populasinya relatif kecil, kurang dari 30 orang. Sampel jenuh disebut juga
dengan istilah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

6) Snowball Sampling

Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel yang awal mula


jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya
untuk dijadikan sampel. Dan begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel
makin lama makin banyak. Ibaratkan sebuah bola salju yang menggelinding,
makin lama semakin besar. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan
sampel purposive dan snowball.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Terdapat beragam teknik pengambilan sampel yang dapat digunakan dalam mengambil
sampel. Ragam teknik pengambilan sampel ini digunakan bergantung dengan tujuan
penelitian ingin mencari hasil yang seperti apa. Secara garis besar, teknik pengambilan
sampel terbagi menjadi dua yaitu: Probability Sampling dan Non Probability Sampling.

2. Tujuan dari survei sampling adalah untuk mengadakan estimasi dan menguji hipotesis
tentang parameter populasi dengan menggunakan keterangan-keterangan yang
diperoleh dari sampel. . Keterangan yang diperoleh dapat dikuasai dan tergantung pada
dua hal, yaitu:

 Jumlah unit sampling yang dimasukkan dalam sampel.


 Teknik yang digunakan dalam memilih sampel.

3. Menurut Dalen (1981), beberapa langkah yang harus diperhatikan peneliti dalam
menentukan sampel, yaitu:

 Menentukan tujuan penelitian


 Mencari data akurat unit populasi
 Menentukan jenis data
 Menentukan teknik pengambilan sampel
 Menentukan besarnya sampel
 Menentukan jumlah sampel yang memadai

4. Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik pengambilan


sampel yang digunakan. Teknik sampling berdasarkan adanya randomisasi, yakni
pengambilan subyek secara acak dari kumpulannya, dapat dikelompokkan menjadi 2
yaitu sampling non-probabilitas dan sampling probabilitas. kelompok probability
sampling antara lain: simple random sampling, proportionate stratified random

15
sampling, disproportionate stratified random sampling, dan area (cluster) sampling
(disebut juga dengan sampling menurut daerah). Sedangkan yang termasuk ke dalam
jenis nonprobability sampling antara lain: sampling sistematis, sampling kuota,
sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun agar kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Kustituanto, Bambang, and Rudy Badrudin. STATISTIKA 1: Deskriptif. Gunadarma, 1994.

Setiawan, Santy, et al. Statistika II. Penerbit Andi, 2012.

Sk, Suharyadi Purwanto. "Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern (Edisi Ke 3)."
Jakarta Selatan: Salemba Empat (2016).

Sekaran,Uma & Roger Bougie.2017.Metode Penelitian untuk Bisnis : Pendekatan


Pengembangan-Keahlian.Jakarta:Salemba Empat.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai