FISIKA SMA
NIM : 4163121016
2017/2018
DAFTAR ISI
a. Identitas Buku…………………………………………………………….
b. Ringkasan Isi Buku ………………………………………………………
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………....
a. Kesimpulan………………………………………………………………
b. Saran …………………………………………………………………….
c. Daftar Pustaka……………………………………………………...........
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa Saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa . Karena atas
segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah Critical
Book Review ini untuk memenuhi tugas Pengantar Pendidikan.
Ucapan terima kasih Saya ucapkan kepada Bapak Drs. Jurubahasa Sinuraya, M.Pd selaku
Dosen Pembimbing Mata Kuliah Fisika SMA yang telah membantu dan membimbing Saya
dalam penyelesaian Critical Book Review ini.
Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil
apabila dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,
Saya mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam penyempurnaan
Makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk menambah
pengetahuan kita bersama.
Penulis,
Tia Damayanti
(4163121016)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki tahun 2016 Perguruan Tinggi Khususnya keguruan menggunakan kurikulum baru
yaitu KKNI. Pada kurikulum ini mahasiswa baru terkususnya diberikan beberapa tugas pokok
pada stiap mata kuliah yang terdiri dari Tugas Rutin, Critical Book Report, Critical Journal
Review, Mini Research, Rekayasa Ide, dan Project. Hal ini dilakukan karena sangat baik sebagai
pegangan ataupun modal para Mahasiswa untuk kedepanya terutama pada jurusan kependidikan.
Karenanya para dosen Pendidikan memberikan 6 tugas ini kepada seluruh Mahasiswa nya.
B. Tujuan
C. Manfaat
1. Menemukan informasi mengenai materi fluida statis dari berbagai sumber buku.
2. Menelaah materi fluida statis dari berbagai sumber buku
3. Melatih kemampuan penulis dalam mengkritisi buku.
BAB II
A. Identitas Buku
Buku Utama
Ringkasan Isi Buku Fisika (Untuk SMA dan MA Kelas XI), Penulis : Dwi Satya Palupi,
Suharyanto, dan Karyono.
A. Pengertian Fluida
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat car, air dan gas karena
kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu dan benda-benda keras atau seluruh zat padat tidak
digolongkan kedalam fluida karena tidak bisa mengalir.
Susu, minyak pelumas, dan air merupakan contoh zat cair. dan Semua zat cair itu dapat
dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat
yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir dari satu satu
tempat ke tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh udara yang berpindah dari satu
tempat ke tempat lain.
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari
manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari
pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal
selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup
juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari.
Kerapatan berat didefinisikan sebagai Berat persatuan Volume, yang biasa disimbolkan
dengan “D”.
atau
D. Tekanan
Tekanan yang besar dihasilkan dari gaya yang besar pula, sebaliknya tekanan yang kecil
dihasilkan dari gaya yang kecil. Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa tekanan
sebanding dengan gaya. Dari sini terlihat bahwa luas permukaan yang terkena gaya berpengaruh
terhadap tekanan. Luas permukaan yang sempit/kecil menghasilkan tekanan yang lebih besar
daripada luas permukaan yang lebar. Artinya tekanan berbanding terbalik dengan luas
permukaan.
Pengertian tekanan ini digunakan secara luas dan lebih khusus lagi untuk Fluida. Satuan
untuk tekanan dapat diperoleh dari rumus di atas yaitu 1 Newton/m2 atau disebut dengan pascal.
Jadi 1 N/m2=1 Pa (pascal). Bila suatu cairan diberi tekanan dari luar, tekanan ini akan menekan
ke seluruh bagian cairan dengan sama prinsip ini dikenal sebagai hukum Pascal.
Jika gaya F bekerja tegak lurus bekerja pada benda seluas A, besarnya tekanan secara
matematis dituliskan sebagai berikut :
P = F/A
Keterangan : P = Tekanan (N/m2 atau pascal)
F = Gaya (N)
A = Luas permukaan benda (m2)
Persamaan diatas menyatakan bahwa tekanan p berbanding terbalik dengan luas
permukaan bidang tempat gaya bekerja. Jadi, untuk besar gaya yang sama, luas bidang yang
kecil akan mendapatkan tekanan yang lebih besar daripada luas bidang yang besar.
E. Tekanan Hidrostatis
Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Tekanan hidrostatis
disebabkan oleh fluida tak bergerak. Tekanan hidrostatis yang dialami oleh suatu titik di dalam
fluida diakibatkan oleh gaya berat fluida yang berada di atas titik tersebut. Jika besarnya tekanan
hidrostatis pada dasar tabung adalah p, menurut konsep tekanan, besarnya p dapat dihitung dari
perbandingan antara gaya berat fluida (F) dan luas permukaan bejana (A).
Gaya berat fluida merupakan perkalian antara massa fluida dengan percepatan gravitasi Bumi,
ditulis :
Barometer
Barometer raksa ini ditemukan pada 1643 oleh Evangelista Torricelli, seorang ahli
Fisika dan Matematika dari Italia. Barometer adalah alat untuk mengukur tekanan udara.
Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca, dimana tekanan udara yang tinggi
menandakan cuaca bersahabat, sedangkan tekanan udara rendah menandakan kemungkinan
badai. Ia mendefinisikan tekanan atmosfir dalam bukunya yang berjudul “A Unit of
Measurement, The Torr” Tekanan atmosfer (1 atm) sama dengan tekanan hidrostatis raksa
(mercury) yang tingginya 760 mm. Cara mengonversikan satuannya adalah sebagai berikut.
ρ raksa × percepatan gravitasi Bumi × panjang raksa dalam tabung atau
(13.600 kg/cm3 )(9,8 m/s2)(0,76 m) = 1,103 × 105 N/m2
Jadi, 1 atm = 76 cmHg = 1,013 × 105 N/m2
2. Dalam sebuah bejana diisi air (ρ = 1000 kg/m3). Ketinggian airnya adalah 85cm. Jika g = 10 m/s 2
dan tekanan udara 1 atm, maka tentukan :
a. tekanan hidrostatis di dasar bejana;
b. tekanan mutlak di dasar bejana.
Penyelesaian :
1. Diketahui:
hA = 0,5 m
Jawab :
a. PA = ρ. g .h
= 1000.10.0,5 = 5000 Pa
b. FA = PA. A
= 5000.0,36 = 1800 N
c. PB = ρ.g.h
= 1000.10.0,25 = 2500 Pa
FB = PB . A
= 2500.0,25 = 900 N
Jadi besar tekanan hidrostatis pada dasar kubus adalah P A = 5000 Pa, gaya hidrostatis pada dasar
kubus adalah FA = 1800 N, dan gaya hidrostatis pada titik B adalah FB = 900 N.
2. Diketahui :
h = 85 cm = 0,85 m; ρ = 1000 kg/m3;
Pu = 1 atm; g = 10 m/s2.
Jawab :
a. Tekanan hidrostatis di dasar bejana.
Ph = ρ.g.h
= 1000.10.0.85
= 8,5.103 Pa.
b. Tekanan mutlak di dasar bejana.
PA = Pu + Ph
= 105 + 8,5.103
= 1,085.103 Pa.
Ringkasan Isi Buku Fisika (Untuk SMA dan MA Kelas XI), Penulis : Ari Damari dam
Sri Handayani
A. Pengertian Fluida Statis
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari
manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari
pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal
selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup
juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari.
Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam
keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida tersebut atau bisa
dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan seragam sehingga
tidak memiliki gaya geser.
Contoh fenomena fluida statis dapat dibagi menjadi statis sederhana dan tidak sederhana.
Contoh fluida yang diam secara sederhana adalah air di bak yang tidak dikenai gaya oleh gaya
apapun, seperti gaya angin, panas, dan lain-lain yang mengakibatkan air tersebut bergerak.
Contoh fluida statis yang tidak sederhana adalah air sungai yang memiliki kecepatan seragam
pada tiap partikel di berbagai lapisan dari permukaan sampai dasar sungai.
ph = ρ gh
Prinsip tekanan hidrostatis ini digunakan pada alat-alat pengukur tekanan. Alat-alat
pengukur tekanan yang digunakan untuk mengukur tekanan gas, di antaranya sebagai berikut.
a. Manometer Pipa Terbuka
Manometer pipa terbuka adalah alat pengukur tekanan gas yang paling sederhana. Alat ini
berupa pipa berbentuk U yang berisi zat cair. Ujung yang satu mendapat tekanan sebesar p (dari
gas yang hendak diukur tekanannya) dan ujung lainnya berhubungan dengan tekanan atmosfir
(p0).
b. Barometer
Barometer adalah alat untuk mengukur tekanan udara. Barometer umum digunakan dalam
peramalan cuaca, dimana tekanan udara yang tinggi menandakan cuaca bersahabat, sedangkan
tekanan udara rendah menandakan kemungkinan badai. Tekanan atmosfer (1 atm) sama dengan
tekanan hidrostatis raksa (mercury) yang tingginya 760 mm. Cara mengonversikan satuannya
adalah sebagai berikut.
ρ raksa × percepatan gravitasi Bumi × panjang raksa dalam tabung atau
(13.600 kg/cm3 )(9,8 m/s2)(0,76 m) = 1,103 × 105 N/m2
Jadi, 1 atm = 76 cmHg = 1,013 × 105 N/m2
c. Pengukur Tekanan Ban
Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan udara di dalam ban. Bentuknya berupa silinder
panjang yang di dalamnya terdapat pegas. Saat ujungnya ditekankan pada pentil ban, tekanan
udara dari dalam ban akan masuk ke dalam silinder dan menekan pegas. Besarnya tekanan yang
diterima oleh pegas akan diteruskan ke ujung lain dari silinder yang dihubungkan dengan skala.
Skala ini telah dikalibrasi sehingga dapat menunjukkan nilai selisih tekanan udara luar (atmosfer)
dengan tekanan udara dalam ban.
BAB III
PEMBAHASAN
Kelebihan :
1. Buku ini dilengkapi dengan latar belakang permasalahan yang jelas dan padat terkait
dengan permasalahan yang terdapat disetiap babnya,sehingga pembaca menjadi tau mengenai
permasalahan yang dibahas pada setiap babnya.
2. Pada buku ini penulis memberikan overview atau gambaran langsung mengenai apa saja
yang akan diterangkan pada setiap materi dalam buku ini,sehingga dengan begitu pembaca
langsung dapat memahami maksud dan tujuan membaca materi pada buku tersebut.
3. Pada materi ini tidak lupa juga penulis memuat kata kunci yang penting-penting terkait
dengan materi yang ada dalam setiap materinya dalam bentuk Teks Box sehingga dengan begitu
disamping pembaca membaca mengenai teori pendukung yang lain pembaca juga dapat
memahami materi setiap babnya dari hanya membaca kata kunci dan penjelasannya dalam text
box tersebut.
Kekurangan :
1. Buku ini sangatlah bagus tetapi cakupannya materinya sangat luas jika membahas point-
point materinya, pada bagian sifat-sifat fluida statis, penulius belum lengkap dalam membahas
materi sifat-sifat fluida statis, sehingga ada bagian yang kurang dalam materi ini.
2. Pada materi Fluida statis dalam buku ini juga penulis hanya berpatokan pada kekuatan
materi saja,sehingga aplikasi Fluida statis dalam pengajaran yang akan diterapkan nantinya
tersebut sulit untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Setelah Saya membaca dan mencoba memahami setiap pembahasan materi yang ada di dalam
kedua buku ini, Saya dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya kedua buku ini merupakan buku
yang sangat bagus, baik dari segi materi dan pembahasannya. Buku utama yang Saya kritik
berjudul Buku Fisika (Untuk SMA dan MA Kelas XI), Penulis : Dwi Satya Palupi,
Suharyanto, dan Karyono lebih menekankan pembahasan yang terbilang terstruktur dari
dasar,sehingga dengan memahami konsep latar belakang masalah yang ada didalam setiap
bagian materi yang ada dalam buku utama ini pembaca sudah dapat mengerti materinya.
Sedangkan pada buku pembanding Saya gunakan buku yang berjudul Buku Fisika (Untuk
SMA dan MA Kelas XI), Penulis : Ari Damari dam Sri Handayani . Pada dasarnya buku ini
juga membahas hal yang sama dan tidak berbeda jauh dengan buku utama hanya saja buku ini
kurang menekankan pendalaman materi dan contoh-contoh soal dari yang sederhana hingga yang
kompleks.
Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan setelah Saya membaca dan memahami serta
mencoba menemukan kelebihan dan kekurangan yang terdapat di dalam kedua buku ini yaitu,
sebaiknya kedua buku ini lebih mendapat penyempurnaan dari segi panduan pembahasan materi
dan konsep dasar materinya agar baik pembaca maupun yang lain dapat lebih mudah dalam
pengerjaannya dan otomatis cepat memahami materi Fluida statis ini.
Daftar Pustaka
Handayani,Sri.,dan Damari,Ari.2009.Fisika Untuk SMA dan MA Kelas XI.Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.