Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH TEKANAN DALAM FLUIDA

PERANCANGAN ALAT PROSES

Disusun Oleh: 
Muhammad Raflisyah (122018066)
Nurhasanah (122019057P)

Dosen Pembimbing :
Dr.Ir.Kiagus Ahmad Roni, MT
Yuyun Niyati, ST., MT

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA 
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2021

1
KATA PENGANTAR 

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-
Nya  kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Tekanan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dari
mata  kuliah Perancanga Alat Proses di Universitas Muhammadiyah Palembang. Dalam
menyusun makalah ini,  penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, oleh karena
itu penulis mengucapkan  terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini  dapat terselesaikan tepat waktu. 
Penulis menyadari tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan 
makalah ini, oleh karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa
menjadi  lebih baik. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
inspirasi kepada  penulis khususnya dan para pembaca. 

Palembang, April 2021

Penulis 

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................................................3
BAB I Pendahuluan.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................................4
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................5
2.1 Fluida Statis………………..……........................................................................................5

2.2 Sifat – Sifat Fluida….…………………...............................................................................6

2.3 Tekanan…………………………………….........................................................................9

2.4 Fluida Dinamis……………………………….....................................................................17

BAB III Penutup........................................................................................................................14

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................20

Daftar Pustaka............................................................................................................................20

BAB I

3
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Suatu zat yang mempunyai kemampuan mengalir dinamakan Fluida. Cairan adalah salah
satu jenis fluida yang mempunyai kerapatan mendekati zat padat. Letak partikelnya lebih
merenggang karena gaya interaksi antar partikelnya lemah. Gas juga merupakan fluida yang
interaksi antar partikelnya sangat lemah sehingga diabaikan.

I.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan permasalahan yaitu
1. Apa pengertian dari Fluida Statis dan fluida dinamis
2. Apa sifat- sifat Fluida Statis
3. Apa itu Tekanan dan jenisnya
4. Apa saja besaran-besaran dalam fluida dinamis
I.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu :
a. Untuk mengetahui pengertian dari Fluida Statis dan fluida dinamis
b. Untuk mengetahui sifat- sifat fluida
c. Untuk mengetahui pengertian tekanan dan jenisnya
d. Untuk mengetahui besaran- besaran dalam fluida
I.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Dapat dijadikan sebagai sumber informasi terkait pemahaman mengenai fluida statis dan
dinamis
2. Dapat dijadikan sebagai proses pembelajaran di dalam penulisan makalah

BAB II

4
PEMBAHASAN
2.1. Fluida Statis

  Sebelumnya kita harus mengetahui apa itu fluida. Fluida adalah zat yang dapat mengalir.
Kata Fluida mencakup zat cair, air dan gas karena kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya
batu dan benda-benda keras atau seluruh zat padat tidak digolongkan kedalam fluida karena
tidak bisa mengalir.
  Susu, minyak pelumas, dan air merupakan contoh zat cair. dan Semua zat cair itu dapat
dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke
tempat yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir
dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh udara yang
berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
  Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari
manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari
pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga
kapal selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara
yang dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak
disadari.
Fluida ini dapat kita bagi menjadi dua bagian yakni:
1. Fluida statis
2. Fluida Dinamis
Adapun pengertian dari Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak
(diam) atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel
fluida tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan
kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya geser.
Contoh fenomena fluida statis dapat dibagi menjadi statis sederhana dan tidak sederhana.
Contoh fluida yang diam secara sederhana adalah air di bak yang tidak dikenai gaya oleh
gaya apapun, seperti gaya angin, panas, dan lain-lain yang mengakibatkan air tersebut
bergerak. Contoh fluida statis yang tidak sederhana adalah air sungai yang memiliki
kecepatan seragam pada tiap partikel di berbagai lapisan dari permukaan sampai dasar
sungai.

5
2.2.   Sifat- Sifat Fluida

Sifat fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas saat fluida berada dalam
keadaan diam (statis). Sifat-sifat fisis fluida statis ini di antaranya, massa jenis, tegangan
permukaan, kapilaritas, dan viskositas.
1. Massa Jenis
       Pernahkah Anda membandingkan berat antara kayu dan besi? Benarkah pernyataan
bahwa besi lebih berat daripada kayu? Pernyataan tersebut tentunya kurang tepat, karena
segelondong kayu yang besar jauh lebih berat daripada sebuah bola besi. Pernyataan yang
tepat untuk perbandingan antara kayu dan besi tersebut, yaitu besi lebih padat daripada kayu.
Anda tentu masih ingat, bahwa setiap benda memiliki kerapatan massa yang berbeda-beda
serta merupakan sifat alami dari benda tersebut. Dalam Fisika, ukuran kepadatan (densitas)
benda homogen disebut massa jenis, yaitu massa per satuan volume. Jadi massa jenis adalah
pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda,
maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda
merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa
jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda
bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).
Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg·m-3)
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda.
Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang
sama.
Secara matematis, massa jenis dituliskan sebagai berikut.
ρ = m/V
  dengan:
m = massa (kg atau g),
     V = volume (m3 atau cm3), dan
     ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3).

6
Jenis beberapa bahan dan massa jenisnya dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel Massa Jenis atau Kerapatan Massa (Density)
Massa Jenis Nama Massa Jenis
Bahan
(g/cm3) Bahan (g/cm3)
Air 1,00 Gliserin 1,26
Alumini
2,7 Kuningan 8,6
um
Baja 7,8 Perak 10,5
Benzena 0,9 Platina 21,4
Besi 7,8 Raksa 13,6
Emas 19,3 Tembaga 8,9
Timah
Es 0,92 11,3
Hitam
Etil
0,81 Udara 0,0012
Alkohol

2. Tegangan permukaan
          Tegangan permukaan disebabkan oleh interaksi molekul-molekul zat cair
dipermukaan zat cair. Di bagian dalam cairan sebuah molekul dikelilingi oleh molekul lain
disekitarnya, tetapi di permukaan cairan tidak ada molekul lain dibagian atas molekul cairan
itu. Hal ini menyebabkan timbulnya gaya pemulih yang menarik molekul apabila molekul itu
dinaikan menjauhi permukaan, oleh molekul yang ada di bagian bawah permukaan cairan.
Sebaliknya jika molekul di permukaan cairan ditekan, dalam hal ini diberi jarum atau
silet, molekul bagian bawah permukaan akan memberikan gaya pemulih yang arahnya ke
atas, sehingga gaya pemulih ke atas ini dapat menopang jarum atau silet tetap di permukaan
air tanpa tenggelam.
       Gaya ke atas untuk menopang jarum atau silet agar tidak tenggelam merupakan
perkalian koefisien tegangan permukaan dengan dua kali panjang jarum. Panjang jarum
disini adalah permukaan yang bersentuhan dengan zat cair.
          Jadi dapat kita simpulkan bahwa pengertian dari tegangan permukaan
adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti
ditutupi oleh suatu lapisan elastis.

7
3. Kapilaritas
            Untuk membahas kapilaritas, perhatikan sebuah pipa kaca dengan diameter kecil
(pipa kapiler) yang ujungnya terbuka saat dimasukkan ke dalam bejana berisi air. Kita dapat
menyaksikan bahwa permukaan air dalam pipa akan naik. Lain hasilnya jika kita
mencelupkan pipa tersebut ke dalam bejana berisi air raksa. Permukaan air raksa dalam
tabung akan turun atau lebih rendah daripada permukaan air raksa dalam bejana. Gejala
inilah yang disebut dengan gejala kapilaritas. 
         Pada kejadian ini, pipa yang digunakan adalah pipa kapiler. Oleh karena itu, gejala
kapilaritas adalah gejala naik turunnya zat cair dalam pipa kapiler. Permukaan zat cair yang
berbentuk cekung atau cembung disebut meniskus. Permukaan air pada dinding kaca yang
berbentuk cekung disebut meniskus cekung, sedangkan permukaan air raksa yang berbentuk
cembung disebut meniskus cembung.
          Penyebab dari gejala kapiler adalah adanya adhesi dan kohesi. Kohesi adalah gaya
tarik menarik antar molekul yang sama jenisnya. Gaya ini menyebabkan antara zat yang satu
dengan yang lain tidak dapat menempel karena molekulnya saling tolak menolak.
sedangkan adhesi adalah gaya tarik menarik antar molekul yang berbeda jenisnya. Gaya ini
menyebabkan antara zat yang satu dengan yang lain dapat menempel dengan baik karena
molekulnya saling tarik menarik atau merekat.
          Pada gejala kapilaritas pada air, air dalam pipa kapiler naik karena adhesi antara
partikel air dengan kaca lebih besar daripada kohesi antar partikel airnya. Sebaliknya, pada
gejala kapilaritas air raksa, adhesi air raksa dengan kaca lebih kecil daripada kohesi antar
partikel air raksa. Oleh karena itu, sudut kontak antara air raksa dengan dinding kaca akan
lebih besar daripada sudut kontak air dengan dinding kaca.
          Kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler disebabkan oleh adanya
tegangan permukaan yang bekerja pada keliling persentuhan zat cair dengan pipa.
          Berikut ini beberapa contoh yang menunjukkan gejala kapilaritas dalam
kehidupan sehari-hari:
a. Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor sehingga kompor bisa dinyalakan.
b. Kain dan kertas isap dapat menghisap cairan.
c. Air dari akar dapat naik pada batang pohon melalui pembuluh kayu.
          Selain keuntungan, kapilaritas dapat menimbulkan beberapa masalah berikut ini :
Air hujan merembes dari dinding luar, sehingga dinding dalam juga basah.

8
Air dari dinding bawah rumah merembes naik melalui batu bata menuju ke atas
sehingga dinding rumah lembab
4. Viskositas
          Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan
tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya untuk fluida), viskositas
adalah "Ketebalan" atau "pergesekan internal". Oleh karena itu, air yang "tipis", memiliki
viskositas lebih rendah, sedangkan madu yang "tebal", memiliki viskositas yang lebih tinggi.
Sederhananya, semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari
fluida tersebut. Viskositas menjelaskan ketahanan internal fluida untuk mengalir dan
mungkin dapat dipikirkan sebagai pengukuran dari pergeseran fluida.
          Seluruh fluida (kecuali superfluida) memiliki ketahanan dari tekanan dan oleh
karena itu disebut kental, tetapi fluida yang tidak memiliki ketahanan tekanan dan tegangan
disebut fluide ideal.     
 

2.3. Tekanan

Tekanan merupakan suatu ukuran yang terdiri dari besarnya gaya yang bekerja

pada suatu benda untuk setiap satu satuan luas permukaan bidang tekan. Tekanan dapat

dinotasikan sebagai simbolp (pressure). Satuan tekanan yang lain adalah pascal (Pa) dan

bar.

Tekanan (P) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas

(A) P : Tekanan dengan satuan pascal ( Pressure )

F : Gaya dengan satuan newton ( Force )

A : Luas permukaan dengan satuan m2 ( Area )

Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas.

Satuan tekanan dapat dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu. Semakin tinggi

tekanan di dalam suatu tempat dengan isi yang sama, maka suhu akan semakin tinggi. Hal

ini dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa suhu di pegunungan lebih rendah dari

pada di dataran rendah, karena di dataran rendah tekanan lebih tinggi. Akan tetapi

9
pernyataan ini tidak selamanya benar atau terkecuali untuk uap air, uap air jika tekanan

ditingkatkan maka akan terjadi perubahan dari gas kembali menjadi cair. (dikutip dari

wikipedia : kondensasi). Rumus dari tekanan dapat juga digunakan untuk menerangkan

mengapa pisau yang diasah dan permukaannya menipis menjadi tajam. Semakin kecil luas

permukaan, dengan gaya yang sama akan dapatkan tekanan yang lebih tinggi

10
2.3.1 Alat Ukur Tekanan dan Cara Penggunaan

1. Absolute Pressure Sensor

Sensor tekanan ini menggunakan referensi nilai nol absolut sebagai titik nol nya, atau

dengan kata lain nilai sensor tekanan ini besarnya relatif terhadap tekanan pada kondisi

vakum absolut. Dalam standard satuan SI, menggunakan satuan “bar a” yang berarti “bar

absolute”.

2. Gauge Pressure

Sensor tekanan jenis ini pengukurannya relatif terhadap tekanan atmosfir dimana alat

tersebut digunakan. Alat ini digunakan pada alat ukur tekanan ban kendaraan bermotor, saat

alat ini membaca “nol”, berarti besar tekanan adalah sama dengan tekanan ambient

atmosfer.

3. Vacuum Pressure Sensor

Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan sebuah sistem yang bekerja di bawah

tekanan atmosfer. Contoh penggunaannya adalah untuk mengukur tekanan sistem

kondensor pada siklus Water-Steam PLTU yang harus selalu bekerja di tekanan vakum.

4. Differential Pressure (DP) Sensor

Alat ini sering juga disebut DP Transmitter, yang digunakan untuk membaca tekanan

pada dua sisi sistem yang saling berhubungan. Salah satu contoh penggunaan alat ini

adalah pada filter oli, jika nilai DP antara sisi inlet dan outlet terlalu besar maka dapat

diindikasikan bahwa kotoran pada filter sudah semakin banyak.

5. Sealed Pressure Sensor

Jenis ini sama dengan Gauge Pressure Sensor, namun tidak menggunakan tekanan

atmosfer sebagai titik acuan. Alat ini menggunakan titik acuan tertentu yang

disesuaikan dengan desain sistem yang ada.

11
2.3.2 Jenis Tekanan

Tekanan Zat Padat

Tekanan pada suatu zat padat dapat dinyatakan sebagai gaya per satuan luas

penampang. Secara matematis, tekanan dapat dinyatakan sebagai berikut.

dengan : p = f/a

p = tekanan (N/m2)

F = gaya (N)

A = luas bidang tekan (m2)

Contoh

Sebuah truk mempunyaii delapan roda berisi 2,5 ton muatan dan akan melintasi

jembatan. luas permukaan bidang sentuh roda dengan permukaan jalan seluruhnya adalah

400 cm2. Berapakah tekanan yang dialami setiap ban?

Penyelesaian:

Diketahui: m = 2,5 ton = 2500 kg

A = 400 cm2 = 4 x 10″2 m2

g = 10 m/s2 Ditanyakan: p =….?

p = f/a =m.g/A

= 2500×10 0,04

= 625.000 N/m2

Tekanan seluruh ban adalah 625.000 N/m2 atau 625.000 Pa. Dengan demikian,

tekanan untuk setiap ban adalah: I/8 x p = 1/8 x 625000 = 78.125 Pa.

Tekanan pada Zat Cair

Tekanan pada zat cair sering disebut juga dengan tekanan hidrostatis. Tekanan

hidrostatis ini tergantung pada suatu tingkatan kedalaman dan berat jenis pada zat

12
cair. Tekanan pada zat cair mengarah ke segala arah. Rumus tekanan hidrostatis sebagai

berikut.

Ph = p.g.h

dengan:

ph = tekanan hidrostatis zat cair (N/m2)

p = massa jenis (kg/m3)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

h = kedalaman dari permukaan (m)

Contoh

Seorang anak menyelam di kedalaman 100 m di bawah permukaan air. Jika massa jenis

air adalah 1.000 kg/m3 dan percepatan gravitasi adalah 9,8 m/s 2 maka berapakah tekanan

hidrostatis yang dialami anak tersebut?

Penyelesaian:

Diketahui:

h = 100 m

p = 1000 k g/m3

g = 9,8 m/s2

Ditanyakan:ph -….?

Jawab: ph = p . g . h

= 1000 . 9,8 . 100

= 9,8 x 105 N/m2

Tekanan pada Zat Gas

Gas-gas yang ada di dalam ruangan yang tertutup akan mengeluarkan udar dan menekan

ke segala arah dengan sama besar. Tekanan gas pada ruang tertutup bisa diukur dengan

menggunakan 2 alat yang berbeda yang masing-masing namanya


13
seperti manometer terbuka dan manometer tertutup. Tekanan gas dalam ruang terbuka

dapat diukur dengan menggunakan barometer.

Manomemeter terbuka ini terdiri dari tabung pipa kapiler yang bentuknya seperti huruf U

yang terhubung dengan tabung gas. Besar tekanan udara yang terbaca pada suatu sisi pipa

yang terbuka sama dengan tekanan gas dalam suatu tabung. Perhatikan diagram manometer

terbuka berikut ini.

2.3.3 Hukum Pascal

Hukum Pascal adalah hukum yang menerangkan tentang suatu sifat tekanan pada zat cair.

Hukum Pascal menyatakan bahwa:

“Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala

arah dengan sama besar.”

dengan:

F1 = gaya pada penampang A1(N) F2 =

gaya pada penampang A2(N) A1= luas

penampang 1 (m2)

A2 = luas penampang 2 (m2)

Peralatan yang menggunakan prinsip hukum Pascal, antara lain seperti rem hidrolik,

pompa hidrolik, dan dongkrak hidrolik.

Contoh

Sebuah beban akan diangkat dengan menggunakan dongkrak hidrolik. Massa beban 64

ton diletakkan di atas penampang A seluas 0,5 m2. Berapakah gaya yang harus diberikan

pada penampang B (luasnya 11/88 kali penampang A) agar beban dapat terangkat?

Penyelesaian:

Diketahui: A1= 0,5 m2

14
A2= 1/8 A1

g = 10 m/s2

Fi = w = m . g = 64000 kg x 10 = 640.000 N Ditanyakan: F2 = ….?

Jawab: f1/f2 = f2/A2

640000/A1 = F2/1/8 A1

F2 = 1/8 x 640000 = 80.000 N

Hukum Bejana Berhubungan

Dalam suatu Hukum bejana berhubungan menyatakan bahwa: “apabila

bejana berhubungan diisi dengan zat cair yang sama, maka pada keadaan kesetimbangan

permukaan zat cair dalam bejana berada dalam satu bidang datar.” Hukum ini tidak

berlaku pada suatu bejana yang berisi kan cairan tak sejenis dan pipa kapiler. Secara

matematis, hukum bejana berhubungan dirumuskan sebagai berikut.

P, = P2

P1. g.h1=p2.g.h2

dengan:

p1 = tekanan zat cair 1 (Nnr2) p2 = massa jenis zat cair 2 (kgnr3)

p2 = tekanan zat cair 2 (Nnr2) h1= tinggi permukaan zat cair 1 (m)

P1 = massa jenis zat cair 1 (kgnr3) h2 = tinggi permukaan zat cair 2 (m)

Contoh

Ke dalam kaki 1 pipa U dimasukkan cairan setinggi 32 cm dan ke dalam kaki 2

dimasukkan raksa dengan massa jenis 13,6 gr/cm3. Ketinggian bidang batas adalah 1,4 cm.

Berapakah massa jenis cairan tersebut?

Penyelesaian:

15
Diketahui:

16
32 cm

h2 = 1,4 cm p2 = 13,6 gr/cm3 Ditanyakan: p1 = ….? Jawab: pt . g . h1 = p2g.h2

p1.10. 32 = 13,6 . 10 .1,4 pl

= 0,595 gr/cm3

Hukum Archimedes

Hukum Archimedes hanya berlaku pada zat yang dinamakan fluida. Zat yang

termasuk dalam fluida adalah zat cair dan gas. “Benda yang dicelupkan sebagian atau

seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya itu sebanding

dengan berat zat cair yang dipindahkan.” Dalam hukum Archimedes ternyata bisa

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita antara lain sebagai berikut.

2.3.3.1 Hidrometer, yaitu alat untuk mengukur massa jenis relatif zat cair
terhadap air.

2.3.3.2 Jembatan ponton, yakni jembatan yang menggunakan drum-drum

kosong berisi udara.

2.3.3.3 Kapal laut dan kapal seiam.

2.3.3.4 Galangan kapal, yakni alat untuk mengangkat kapal laut ke permukaan
air.

2.3.3.5 Balon udara.

17
2.4. Fluida Dinamis

Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. Untuk
memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai kecepatan yang
konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak kental,
tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali hal yang berkaitan dengan fluida dinamis ini.

2.4.1. Besaran-besaran dalam fluida dinamis

Debit aliran (Q)

Jumlah volume fluida yang mengalir persatuan waktu, atau

Dimana :

Q   =    debit aliran (m3/s)

A   =    luas penampang (m2)

V   =    laju aliran fluida (m/s)

Aliran fluida sering dinyatakan dalam debit aliran

Dimana :

Q   =    debit aliran (m3/s)

V   =    volume (m3)

t     =    selang waktu (s)

Contoh  Soal

Suatu pipa mengalirkan air dengan debit 1m3 tiap sekonnya, dan digunakan untuk mengisi
bendungan berukuran ( 100 x 100 x 10 ) m. Hitung waktu yang dibutuhkan untuk mengisi
bendungan sampai penuh !

18
Jawab :

2.4.2. Persamaan Kontinuitas

Air yang mengalir di dalam pipa air dianggap mempunyai debit yang sama di sembarang
titik. Atau jika ditinjau 2 tempat, maka:

Debit aliran 1 = Debit aliran 2, atau :

A1V1= A2V2

2.4.3. Hukum Bernoulli

Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan energi yang
dialami oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p), energi kinetik per
satuan volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama pada setiap titik
sepanjang suatu garis arus. Jika dinyatakan dalam persamaan menjadi :

Dimana :

p   = tekanan air (Pa)

v    = kecepatan air (m/s)

g   = percepatan gravitasi

h    = ketinggian air

2.4.4. Penerapan dalam teknologi

Pesawat Terbang

Gaya angkat pesawat terbang bukan karena mesin, tetapi pesawat bisa terbang karena
memanfaatkan hukum bernoulli yang membuat laju aliran udara tepat di bawah sayap, karena
laju aliran di atas lebih besar maka mengakibatkan tekanan di atas pesawat lebih kecil daripada
tekanan pesawat di bawah. Akibatnya terjadi gaya angkat pesawat dari hasil selisih antara
tekanan di atas dan di bawah di kali dengan luas efektif pesawat.

Keterangan:              
-         ρ  = massa jenis udara (kg/m3)
-          va= kecepatan aliran udara pada bagian atas pesawat (m/s)
-          vb= kecepatan aliran udara pada bagian bawah pesawat (m/s)
-          F= Gaya angkat pesawat (N)
19
Penyemprot Parfum dan Obat Nyamuk
Prinsip kerja yang dilakukan dengan menghasilkan laju yang lebih besar pada ujung atas selang
botol sehingga membuat tekanan di atas lebih kecil daripada tekanan di bawah. Akibatnya cairan
dalam wadah tersebut terdesak ke atas selang dan lama kelamaan akan menyembur keluar.
Perhatikan gambar pipa air di bawah!
Suatu zat cair di alirkan melalui pipa seperti tampak pada gambar di atas. Jika luas penampang
A2 = 8 cm2, A1 = 2 cm2, dan laju zat cair V1= 2 m.s-1, maka besar V2 adalah …
Jawab:
A1 V1            =     A2 V2
2 x 2            =    8 x V2
V2                   =    8 / 4
V2                   =    0,5 m.s-1

20
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
a) Fluida adalah suatu bentuk materi yang mudah mengalir misalnya zat cair dan gas. Sifat
kemudahan mengalir dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan tempatnya berada
merupakan aspek yang membedakan fluida dengan zat benda tegar.
b) Tekanan merupakan suatu ukuran yang terdiri dari besarnya gaya yang bekerja pada suatu

benda untuk setiap satu satuan luas permukaan bidang tekan. Tekanan dapat dinotasikan

sebagai simbolp (pressure). Satuan tekanan yang lain adalah pascal (Pa) dan bar.

c)   Dalam kehidupan sehari-hari, dapat ditemukan aplikasi Hukum Bernoulli yang sudah banyak
diterapkan pada sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan manusia masa kini seperti
untuk menentukan gaya angkat pada sayap dan badan pesawat terbang, penyemprot parfum,
penyemprot racun serangga dan lain sebagainya.

III.2 Saran
Adapun Saran penulis sehubungan dengan bahasan makalah ini, kepada rekan-rekan
mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam tentang bagaimana
fluida statis dan dinamis

21
DAFTAR PUSTAKA

http://earthinharmony.blogspot.com/2013/08/aplikasi-fluida-dalam kehidupan.html
http://fidiyanarani.blogspot.com/2014/05/mekanika-fluida.html
http://khairul-tkj.blogspot.com/2013/08/contoh-penerapan-fluida-dalam-kehidupan.html
https://farullahhasby.wordpress.com/2013/03/28/klasifikasi-aliran-fluida-fluids-
flowclassification/
http://www.researchgate.net/publication

22

Anda mungkin juga menyukai