Disusun Oleh:
Muhammad Raflisyah (122018066)
Nurhasanah (122019057P)
Dosen Pembimbing :
Dr.Ir.Kiagus Ahmad Roni, MT
Yuyun Niyati, ST., MT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Tekanan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dari
mata kuliah Perancanga Alat Proses di Universitas Muhammadiyah Palembang. Dalam
menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Penulis menyadari tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan
makalah ini, oleh karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa
menjadi lebih baik. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
inspirasi kepada penulis khususnya dan para pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................................................3
BAB I Pendahuluan.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................................4
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................5
2.1 Fluida Statis………………..……........................................................................................5
2.3 Tekanan…………………………………….........................................................................9
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................20
Daftar Pustaka............................................................................................................................20
BAB I
3
PENDAHULUAN
BAB II
4
PEMBAHASAN
2.1. Fluida Statis
Sebelumnya kita harus mengetahui apa itu fluida. Fluida adalah zat yang dapat mengalir.
Kata Fluida mencakup zat cair, air dan gas karena kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya
batu dan benda-benda keras atau seluruh zat padat tidak digolongkan kedalam fluida karena
tidak bisa mengalir.
Susu, minyak pelumas, dan air merupakan contoh zat cair. dan Semua zat cair itu dapat
dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke
tempat yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir
dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh udara yang
berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari
manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari
pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga
kapal selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara
yang dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak
disadari.
Fluida ini dapat kita bagi menjadi dua bagian yakni:
1. Fluida statis
2. Fluida Dinamis
Adapun pengertian dari Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak
(diam) atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel
fluida tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan
kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya geser.
Contoh fenomena fluida statis dapat dibagi menjadi statis sederhana dan tidak sederhana.
Contoh fluida yang diam secara sederhana adalah air di bak yang tidak dikenai gaya oleh
gaya apapun, seperti gaya angin, panas, dan lain-lain yang mengakibatkan air tersebut
bergerak. Contoh fluida statis yang tidak sederhana adalah air sungai yang memiliki
kecepatan seragam pada tiap partikel di berbagai lapisan dari permukaan sampai dasar
sungai.
5
2.2. Sifat- Sifat Fluida
Sifat fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas saat fluida berada dalam
keadaan diam (statis). Sifat-sifat fisis fluida statis ini di antaranya, massa jenis, tegangan
permukaan, kapilaritas, dan viskositas.
1. Massa Jenis
Pernahkah Anda membandingkan berat antara kayu dan besi? Benarkah pernyataan
bahwa besi lebih berat daripada kayu? Pernyataan tersebut tentunya kurang tepat, karena
segelondong kayu yang besar jauh lebih berat daripada sebuah bola besi. Pernyataan yang
tepat untuk perbandingan antara kayu dan besi tersebut, yaitu besi lebih padat daripada kayu.
Anda tentu masih ingat, bahwa setiap benda memiliki kerapatan massa yang berbeda-beda
serta merupakan sifat alami dari benda tersebut. Dalam Fisika, ukuran kepadatan (densitas)
benda homogen disebut massa jenis, yaitu massa per satuan volume. Jadi massa jenis adalah
pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda,
maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda
merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa
jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda
bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).
Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg·m-3)
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda.
Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang
sama.
Secara matematis, massa jenis dituliskan sebagai berikut.
ρ = m/V
dengan:
m = massa (kg atau g),
V = volume (m3 atau cm3), dan
ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3).
6
Jenis beberapa bahan dan massa jenisnya dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel Massa Jenis atau Kerapatan Massa (Density)
Massa Jenis Nama Massa Jenis
Bahan
(g/cm3) Bahan (g/cm3)
Air 1,00 Gliserin 1,26
Alumini
2,7 Kuningan 8,6
um
Baja 7,8 Perak 10,5
Benzena 0,9 Platina 21,4
Besi 7,8 Raksa 13,6
Emas 19,3 Tembaga 8,9
Timah
Es 0,92 11,3
Hitam
Etil
0,81 Udara 0,0012
Alkohol
2. Tegangan permukaan
Tegangan permukaan disebabkan oleh interaksi molekul-molekul zat cair
dipermukaan zat cair. Di bagian dalam cairan sebuah molekul dikelilingi oleh molekul lain
disekitarnya, tetapi di permukaan cairan tidak ada molekul lain dibagian atas molekul cairan
itu. Hal ini menyebabkan timbulnya gaya pemulih yang menarik molekul apabila molekul itu
dinaikan menjauhi permukaan, oleh molekul yang ada di bagian bawah permukaan cairan.
Sebaliknya jika molekul di permukaan cairan ditekan, dalam hal ini diberi jarum atau
silet, molekul bagian bawah permukaan akan memberikan gaya pemulih yang arahnya ke
atas, sehingga gaya pemulih ke atas ini dapat menopang jarum atau silet tetap di permukaan
air tanpa tenggelam.
Gaya ke atas untuk menopang jarum atau silet agar tidak tenggelam merupakan
perkalian koefisien tegangan permukaan dengan dua kali panjang jarum. Panjang jarum
disini adalah permukaan yang bersentuhan dengan zat cair.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa pengertian dari tegangan permukaan
adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti
ditutupi oleh suatu lapisan elastis.
7
3. Kapilaritas
Untuk membahas kapilaritas, perhatikan sebuah pipa kaca dengan diameter kecil
(pipa kapiler) yang ujungnya terbuka saat dimasukkan ke dalam bejana berisi air. Kita dapat
menyaksikan bahwa permukaan air dalam pipa akan naik. Lain hasilnya jika kita
mencelupkan pipa tersebut ke dalam bejana berisi air raksa. Permukaan air raksa dalam
tabung akan turun atau lebih rendah daripada permukaan air raksa dalam bejana. Gejala
inilah yang disebut dengan gejala kapilaritas.
Pada kejadian ini, pipa yang digunakan adalah pipa kapiler. Oleh karena itu, gejala
kapilaritas adalah gejala naik turunnya zat cair dalam pipa kapiler. Permukaan zat cair yang
berbentuk cekung atau cembung disebut meniskus. Permukaan air pada dinding kaca yang
berbentuk cekung disebut meniskus cekung, sedangkan permukaan air raksa yang berbentuk
cembung disebut meniskus cembung.
Penyebab dari gejala kapiler adalah adanya adhesi dan kohesi. Kohesi adalah gaya
tarik menarik antar molekul yang sama jenisnya. Gaya ini menyebabkan antara zat yang satu
dengan yang lain tidak dapat menempel karena molekulnya saling tolak menolak.
sedangkan adhesi adalah gaya tarik menarik antar molekul yang berbeda jenisnya. Gaya ini
menyebabkan antara zat yang satu dengan yang lain dapat menempel dengan baik karena
molekulnya saling tarik menarik atau merekat.
Pada gejala kapilaritas pada air, air dalam pipa kapiler naik karena adhesi antara
partikel air dengan kaca lebih besar daripada kohesi antar partikel airnya. Sebaliknya, pada
gejala kapilaritas air raksa, adhesi air raksa dengan kaca lebih kecil daripada kohesi antar
partikel air raksa. Oleh karena itu, sudut kontak antara air raksa dengan dinding kaca akan
lebih besar daripada sudut kontak air dengan dinding kaca.
Kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler disebabkan oleh adanya
tegangan permukaan yang bekerja pada keliling persentuhan zat cair dengan pipa.
Berikut ini beberapa contoh yang menunjukkan gejala kapilaritas dalam
kehidupan sehari-hari:
a. Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor sehingga kompor bisa dinyalakan.
b. Kain dan kertas isap dapat menghisap cairan.
c. Air dari akar dapat naik pada batang pohon melalui pembuluh kayu.
Selain keuntungan, kapilaritas dapat menimbulkan beberapa masalah berikut ini :
Air hujan merembes dari dinding luar, sehingga dinding dalam juga basah.
8
Air dari dinding bawah rumah merembes naik melalui batu bata menuju ke atas
sehingga dinding rumah lembab
4. Viskositas
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan
tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya untuk fluida), viskositas
adalah "Ketebalan" atau "pergesekan internal". Oleh karena itu, air yang "tipis", memiliki
viskositas lebih rendah, sedangkan madu yang "tebal", memiliki viskositas yang lebih tinggi.
Sederhananya, semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari
fluida tersebut. Viskositas menjelaskan ketahanan internal fluida untuk mengalir dan
mungkin dapat dipikirkan sebagai pengukuran dari pergeseran fluida.
Seluruh fluida (kecuali superfluida) memiliki ketahanan dari tekanan dan oleh
karena itu disebut kental, tetapi fluida yang tidak memiliki ketahanan tekanan dan tegangan
disebut fluide ideal.
2.3. Tekanan
Tekanan merupakan suatu ukuran yang terdiri dari besarnya gaya yang bekerja
pada suatu benda untuk setiap satu satuan luas permukaan bidang tekan. Tekanan dapat
dinotasikan sebagai simbolp (pressure). Satuan tekanan yang lain adalah pascal (Pa) dan
bar.
Tekanan (P) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas
Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas.
Satuan tekanan dapat dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu. Semakin tinggi
tekanan di dalam suatu tempat dengan isi yang sama, maka suhu akan semakin tinggi. Hal
ini dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa suhu di pegunungan lebih rendah dari
pada di dataran rendah, karena di dataran rendah tekanan lebih tinggi. Akan tetapi
9
pernyataan ini tidak selamanya benar atau terkecuali untuk uap air, uap air jika tekanan
ditingkatkan maka akan terjadi perubahan dari gas kembali menjadi cair. (dikutip dari
wikipedia : kondensasi). Rumus dari tekanan dapat juga digunakan untuk menerangkan
mengapa pisau yang diasah dan permukaannya menipis menjadi tajam. Semakin kecil luas
permukaan, dengan gaya yang sama akan dapatkan tekanan yang lebih tinggi
10
2.3.1 Alat Ukur Tekanan dan Cara Penggunaan
Sensor tekanan ini menggunakan referensi nilai nol absolut sebagai titik nol nya, atau
dengan kata lain nilai sensor tekanan ini besarnya relatif terhadap tekanan pada kondisi
vakum absolut. Dalam standard satuan SI, menggunakan satuan “bar a” yang berarti “bar
absolute”.
2. Gauge Pressure
Sensor tekanan jenis ini pengukurannya relatif terhadap tekanan atmosfir dimana alat
tersebut digunakan. Alat ini digunakan pada alat ukur tekanan ban kendaraan bermotor, saat
alat ini membaca “nol”, berarti besar tekanan adalah sama dengan tekanan ambient
atmosfer.
Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan sebuah sistem yang bekerja di bawah
kondensor pada siklus Water-Steam PLTU yang harus selalu bekerja di tekanan vakum.
Alat ini sering juga disebut DP Transmitter, yang digunakan untuk membaca tekanan
pada dua sisi sistem yang saling berhubungan. Salah satu contoh penggunaan alat ini
adalah pada filter oli, jika nilai DP antara sisi inlet dan outlet terlalu besar maka dapat
Jenis ini sama dengan Gauge Pressure Sensor, namun tidak menggunakan tekanan
atmosfer sebagai titik acuan. Alat ini menggunakan titik acuan tertentu yang
11
2.3.2 Jenis Tekanan
Tekanan pada suatu zat padat dapat dinyatakan sebagai gaya per satuan luas
dengan : p = f/a
p = tekanan (N/m2)
F = gaya (N)
Contoh
Sebuah truk mempunyaii delapan roda berisi 2,5 ton muatan dan akan melintasi
jembatan. luas permukaan bidang sentuh roda dengan permukaan jalan seluruhnya adalah
Penyelesaian:
p = f/a =m.g/A
= 2500×10 0,04
= 625.000 N/m2
Tekanan seluruh ban adalah 625.000 N/m2 atau 625.000 Pa. Dengan demikian,
tekanan untuk setiap ban adalah: I/8 x p = 1/8 x 625000 = 78.125 Pa.
Tekanan pada zat cair sering disebut juga dengan tekanan hidrostatis. Tekanan
hidrostatis ini tergantung pada suatu tingkatan kedalaman dan berat jenis pada zat
12
cair. Tekanan pada zat cair mengarah ke segala arah. Rumus tekanan hidrostatis sebagai
berikut.
Ph = p.g.h
dengan:
Contoh
Seorang anak menyelam di kedalaman 100 m di bawah permukaan air. Jika massa jenis
air adalah 1.000 kg/m3 dan percepatan gravitasi adalah 9,8 m/s 2 maka berapakah tekanan
Penyelesaian:
Diketahui:
h = 100 m
p = 1000 k g/m3
g = 9,8 m/s2
Ditanyakan:ph -….?
Jawab: ph = p . g . h
Gas-gas yang ada di dalam ruangan yang tertutup akan mengeluarkan udar dan menekan
ke segala arah dengan sama besar. Tekanan gas pada ruang tertutup bisa diukur dengan
Manomemeter terbuka ini terdiri dari tabung pipa kapiler yang bentuknya seperti huruf U
yang terhubung dengan tabung gas. Besar tekanan udara yang terbaca pada suatu sisi pipa
yang terbuka sama dengan tekanan gas dalam suatu tabung. Perhatikan diagram manometer
Hukum Pascal adalah hukum yang menerangkan tentang suatu sifat tekanan pada zat cair.
“Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala
dengan:
penampang 1 (m2)
Peralatan yang menggunakan prinsip hukum Pascal, antara lain seperti rem hidrolik,
Contoh
Sebuah beban akan diangkat dengan menggunakan dongkrak hidrolik. Massa beban 64
ton diletakkan di atas penampang A seluas 0,5 m2. Berapakah gaya yang harus diberikan
pada penampang B (luasnya 11/88 kali penampang A) agar beban dapat terangkat?
Penyelesaian:
14
A2= 1/8 A1
g = 10 m/s2
640000/A1 = F2/1/8 A1
bejana berhubungan diisi dengan zat cair yang sama, maka pada keadaan kesetimbangan
permukaan zat cair dalam bejana berada dalam satu bidang datar.” Hukum ini tidak
berlaku pada suatu bejana yang berisi kan cairan tak sejenis dan pipa kapiler. Secara
P, = P2
P1. g.h1=p2.g.h2
dengan:
p2 = tekanan zat cair 2 (Nnr2) h1= tinggi permukaan zat cair 1 (m)
P1 = massa jenis zat cair 1 (kgnr3) h2 = tinggi permukaan zat cair 2 (m)
Contoh
dimasukkan raksa dengan massa jenis 13,6 gr/cm3. Ketinggian bidang batas adalah 1,4 cm.
Penyelesaian:
15
Diketahui:
16
32 cm
= 0,595 gr/cm3
Hukum Archimedes
Hukum Archimedes hanya berlaku pada zat yang dinamakan fluida. Zat yang
termasuk dalam fluida adalah zat cair dan gas. “Benda yang dicelupkan sebagian atau
seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya itu sebanding
dengan berat zat cair yang dipindahkan.” Dalam hukum Archimedes ternyata bisa
2.3.3.1 Hidrometer, yaitu alat untuk mengukur massa jenis relatif zat cair
terhadap air.
2.3.3.4 Galangan kapal, yakni alat untuk mengangkat kapal laut ke permukaan
air.
17
2.4. Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. Untuk
memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai kecepatan yang
konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak kental,
tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali hal yang berkaitan dengan fluida dinamis ini.
Dimana :
Dimana :
Contoh Soal
Suatu pipa mengalirkan air dengan debit 1m3 tiap sekonnya, dan digunakan untuk mengisi
bendungan berukuran ( 100 x 100 x 10 ) m. Hitung waktu yang dibutuhkan untuk mengisi
bendungan sampai penuh !
18
Jawab :
Air yang mengalir di dalam pipa air dianggap mempunyai debit yang sama di sembarang
titik. Atau jika ditinjau 2 tempat, maka:
A1V1= A2V2
Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan energi yang
dialami oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p), energi kinetik per
satuan volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama pada setiap titik
sepanjang suatu garis arus. Jika dinyatakan dalam persamaan menjadi :
Dimana :
g = percepatan gravitasi
h = ketinggian air
Pesawat Terbang
Gaya angkat pesawat terbang bukan karena mesin, tetapi pesawat bisa terbang karena
memanfaatkan hukum bernoulli yang membuat laju aliran udara tepat di bawah sayap, karena
laju aliran di atas lebih besar maka mengakibatkan tekanan di atas pesawat lebih kecil daripada
tekanan pesawat di bawah. Akibatnya terjadi gaya angkat pesawat dari hasil selisih antara
tekanan di atas dan di bawah di kali dengan luas efektif pesawat.
Keterangan:
- ρ = massa jenis udara (kg/m3)
- va= kecepatan aliran udara pada bagian atas pesawat (m/s)
- vb= kecepatan aliran udara pada bagian bawah pesawat (m/s)
- F= Gaya angkat pesawat (N)
19
Penyemprot Parfum dan Obat Nyamuk
Prinsip kerja yang dilakukan dengan menghasilkan laju yang lebih besar pada ujung atas selang
botol sehingga membuat tekanan di atas lebih kecil daripada tekanan di bawah. Akibatnya cairan
dalam wadah tersebut terdesak ke atas selang dan lama kelamaan akan menyembur keluar.
Perhatikan gambar pipa air di bawah!
Suatu zat cair di alirkan melalui pipa seperti tampak pada gambar di atas. Jika luas penampang
A2 = 8 cm2, A1 = 2 cm2, dan laju zat cair V1= 2 m.s-1, maka besar V2 adalah …
Jawab:
A1 V1 = A2 V2
2 x 2 = 8 x V2
V2 = 8 / 4
V2 = 0,5 m.s-1
20
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
a) Fluida adalah suatu bentuk materi yang mudah mengalir misalnya zat cair dan gas. Sifat
kemudahan mengalir dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan tempatnya berada
merupakan aspek yang membedakan fluida dengan zat benda tegar.
b) Tekanan merupakan suatu ukuran yang terdiri dari besarnya gaya yang bekerja pada suatu
benda untuk setiap satu satuan luas permukaan bidang tekan. Tekanan dapat dinotasikan
sebagai simbolp (pressure). Satuan tekanan yang lain adalah pascal (Pa) dan bar.
c) Dalam kehidupan sehari-hari, dapat ditemukan aplikasi Hukum Bernoulli yang sudah banyak
diterapkan pada sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan manusia masa kini seperti
untuk menentukan gaya angkat pada sayap dan badan pesawat terbang, penyemprot parfum,
penyemprot racun serangga dan lain sebagainya.
III.2 Saran
Adapun Saran penulis sehubungan dengan bahasan makalah ini, kepada rekan-rekan
mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam tentang bagaimana
fluida statis dan dinamis
21
DAFTAR PUSTAKA
http://earthinharmony.blogspot.com/2013/08/aplikasi-fluida-dalam kehidupan.html
http://fidiyanarani.blogspot.com/2014/05/mekanika-fluida.html
http://khairul-tkj.blogspot.com/2013/08/contoh-penerapan-fluida-dalam-kehidupan.html
https://farullahhasby.wordpress.com/2013/03/28/klasifikasi-aliran-fluida-fluids-
flowclassification/
http://www.researchgate.net/publication
22