Anda di halaman 1dari 5

Jurnal KELUARGA Vol 6 No 1 Februari 2020

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POLA BERBASIS


ADOBE FLASH PADA MATA KULIAH MANAJEMEN
TEKNOLOGI BUSANA

Sri Suparni
sriesuparni8@gmail.com
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga,
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Jl. Batikan UH III/1043 Yogyakarta

ABSTRACT
The purpose of this study is 1) to develop learning media product to create adobe flash-
based patterns in fashion technology management courses, 2) know the feasibility of learning
media to create adobe flash-based patterns in fashion technology management courses. This
research is a type of research and development using 5 steps of developent according to thr
Puslitjaknov Team which includes:analysis of the initial product being developed, developing
products, expert validation and revision, small-scale field trials, and liited scale field trials.data
collection techniques used were observation and questionnaire. The data analysis technique
used is descriptive analysis technique. 1) The results of the analysis state that the developed
media is a type of pattern using Adobe Flash, 2) The result of the expert of material was in very
good category, the media expert was on very good category, the result of small scale in the
category is very clear and result of a limited scale in the clear category as a medium for
learning activities

Keywords: Learning Media, Adobe Flash, Clothing Pattern.

PENDAHULUAN merangsang pikiran, perasaan, perhatian


dan minat siswa sedemikian rupa
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
sehingga proses belajar mengajar dapat
(IPTEK) semakin berkembang pesat.
berjaan dengan lancar dan tujuan
Perkembangan teknologi khususnya
pembelajaran tercapai [2]. Kualitas
komputer berkaitan dengan dunia
pembelajaran dapat tercapai apabila
pendidikan. Pengembangan dan
media pembelajaran yang digunakan
penerapan TIK juga bermanfaat untuk
dapat mempermudah siswa dalam
pendidikan dalam kaitanyya dengan
memahami materi yang disampaikan.
peningkatan kualitas pendidikan nasional
Media pembelajaran berbasis
Indonesia [1]. Kemajuan teknologi
komputer merupakan penggunaan
informasi dalam upaya meningkatkan
komputer untuk menyajikan materi
kualitas pembelajaran yaitu dengan
pembelajaran yang memberikan
memanfaatkan teknologi komputer
kesempatan kepada peserta didik untuk
sebagai media pembelajaran.
berpartisipasi aktif, mandiri, dan
Media pembelajaran merupakan
merespon peserta didik. Pengembangan
komponen penting yang digunakan untuk
media pembelajaran berbasis komputer
menyampaikan materi pembelajaran.
memaksimalkan peran media gambar,
Media pembelajaran adalah alat bantu
bahan pembelajaran yang fungsinya suara, dan media interaktif. Media
berbasis komputer merupakan cara-cara
sebagai perantara dalam berkomunikasi
memproduksi dan menyampaikan bahan
dengan siswa dan tujuannya untuk
35
Jurnal KELUARGA Vol 6 No 1 Februari 2020

dengan menggunakan perangkat yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di


bersumber pada mikroprosesor [1][3]. era IoT [6]. Penggunaan media komputer
Program Studi Pendidikan salah satunya yaitu Macromedia Flash
Kesejahteraan Keluarga (prodi PKK) dalam bidang pendidikan memiliki
merupakan salah satu prodi yang keuntungan antara lain dengan teknologi
memiliki bidang keahlian tata busana. ini bahan ajar dapat ditampilkan dalam
Peserta didik wajib mengetahui dan berbagai animasi dan dapat disimpan
memahami berbagai macam keahlian dalam bentuk CD sehingga lebih mudah
membuat gambar desain, kemampuan diakses dan disebarluaskan [7]. Media
membuat pola busana maupun keahlian pembelajaran berbasis adobe flash
menjahit dan menghias busana yang merupakan salah satu alternatif media
dapat dipelajari pada mata kuliah yang sesuai dengan perkembangan
manajemen teknologi busana. Teknologi teknologi.
busana adalah segala sesuatu yang Media pembelajaran berbasis
berhubungan dengan bagaimana cara adobe flash akan membantu
menciptakan sebuah busana, mulai dari menyampaikan materi membuat pola.
cara mendapatkan ukuran suatu busana, Diharapkan adanya pengembangan media
cara membuat pola, cara memotong, cara pembelajaran berbasis adobe flash
menjahit, cara memasang lapisan pada mahasiswa lebih mudah memahami
kain, cara membuat fragmen-fragmen materi pembelajaran. Adobe flash
kecil untuk busana, cara finishing hingga dimanfaatkan untu pembuatan animasi,
cara menghias busana [4]. teks, penyisipan gambar, penyisipan
Berdasarkan hasil pengamatan audio, penyisipan video, presentasi
proses pembelajaran membuat pola pada maupun media pembelajaran pembuatan
mata kuliah manajemen teknologi busana, pola.
dalam proses pembuatan pola media yang Tujuan yang ingin dicapai adalah
digunakan masih menggunakan media untuk 1) untuk mengembangkan produk
konvensional berupa papan tulis dan media pembelajaran untuk membuat jenis
handout dengan metode ceramah dan pola berbasis flash adobe dalam kursus
demonstrasi. Selain itu mereka hanya manajemen teknologi fashion, 2)
mendapat bahan pelajaran dari buku tebal mengetahui kelayakan media
yang membuat siswa kesulitan pembelajaran untuk membuat pola
memahami materi yang disediakan [5]. berbasis flash adobe dalam kursus
Agar teknologi informasi yang tersedia manajemen teknologi fashion.
dapat dimanfaatkan dengan baik karena
keterbatasan kemampuan METODE PENELITIAN
mengembangkan media. Hal tersebut
Jenis penelitian yang dilakukan
membuat proses pembelajaran kurang adalah penelitian dan pengembangan
maksimal karena mahasiswa masih (Research and Development). Spesifik
kurang memahami pembelajaran. produk yang dihasilkan berupa media
Media dan metode tersebut pembelajaran pembuatan pola dasar
sebenarnya baik diterapkan dalam berbasis adobe flash. Prosedur
pembuatan pola namun kurang efektif, pengembangan diadopsi dari Tim
akan lebih baik apabila media disesuaikan Puslitjaknov dengan 5 tahap yaitu tahap
dengan perkembangan teknologi. Adanya analisis produk awal yang dikembangkan,
media yang sesuai dengan perkembangan mengembangkan produk, validasi ahli
teknologi dapat dijadikan acuan untuk dan revisi, uji coba lapangan skala kecil,
mengembangkan media pembelajaran. serta uji coba lapangan skala terbatas [8].
Sehingga perlu dikembangkan salah satu Penelitian dilaksanakan di Universitas
perangkat maupun media pembelajaran
Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
36
Jurnal KELUARGA Vol 6 No 1 Februari 2020

Prodi PKK pada bulan Februari-Juli selanjutnya peneliti meminta RPS untuk
2019. dianalis agar pengembangan media dapat
Pada tahap analisis produk yang disesuaikan dengan materi yang akan
dikembangkan melalui pengkajian disampaikan.
rencana pembelajaran semester dan Selanjutnya pengembangan
kebutuhan media pembelajaran. Hal ini produk media pembelajaran pola dasar
dilakukan agar media yang berbasis adobe flash dengan mempelajari
dikembangkan tidak menyimpang dari teori-teori dan berdasarkan pengalaman
tujuan pembelajaran. Selanjutnya empiris. Pada tahap ini dimulai dari
dilakukan pengembangan produk media proses pra produksi yaitu membuat
pembelajaran dengan berbasis adobe rancangan berdasarkan materi.
flash. Proses pengembangan terdiri dari Berikutnya adalah tahap produksi yaitu
proses pra produksi, produksi dan pasca proses mengembangkan rancangan dari
produksi. Setelah media dikembangkan tahap pra produksi dengan mengisi
kemudian proses validasi ahli (materi dan gambar, animasi tulisan maupun action
media) dan revisi sesuai saran ahli untuk script agar media pembelajaran dapat
mengevaluasi kelayakan media digunakan secara efektif.
pembelajaran berbasis adobe flash. Tahapan pasca produksi
Instrumen dalam penelitian ini dilakukan editing dan mastering pada
menggunakan angket non tes yang media berbasis adobe flash. Kegiatan
diberikan kepada ahli (materi dan media), produksi dapat dilihat pada gambar 1.
uji coba skala kecil berjumlah 6
mahasiswa dan skala terbatas berjumlah
24 mahasiswa. Teknik pengumpulan data
yang digunakan yaitu observasi dan
angket. Teknik analisis data
menggunakan analisis stastik deskriptif.
Statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk mengumpulkan data
dengan cara mendeskripsikan data yang
sudah terkumpul sesuai adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan untuk
umum [9].
Gambar 1. Proses pembuatan media
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kelayakan dan Respon Media
Pengembangan Media Adobe Flash Pembelajaran Berbasis Adobe Flash
Langkah pengembangan media Langkah selanjutnya yaitu
pembelajaran diawali dengan analisis validasi ahli materi dan media. Validasi
produk berdasarkan rencana perlu dilakukan agar produk yang telah
pembelajaran semester tujuannya agar dikembangkan dapat dikatakan layak
pengembangan media dapat disesuaikan untuk digunakan. Selama kegiatan
dengan materi yang akan disampaikan validasi, ahli memberikan saran-saran
sehingga tujuan pembelajaran dapat pada produk yang divalidasi. Langkah
tercapai [8]. kegiatan menganalisis selanjutnya yaitu melakukan revisi sesuai
produk dimulai dari kegiatan wawancara masukan dan saran dari ahli. Validasi
terhadap pengampu mata kuliah dan materi dan media dilakukan oleh 3 orang
peserta didik. Kegiatan ini dilakukan ahli antara lain Ibu Dr. Siti Mariah,
untuk mengumpulkan informasi dari M.Pd., Ibu Anggri Sekar Sari, S.Pd. T.,
narasumber mengenai media M.Pd., dan Ibu Dra. Sri Purwani, M.Pd.
pembelajaran yangdigunkan. Langkah
37
Jurnal KELUARGA Vol 6 No 1 Februari 2020

Hasil validasi dari ahli materi dan yang berada pada rentang skor >32 pada
ahli media dinyatakan layak dengan hasil kategori sangat jelas.
prosentase 100%. Hasil validasi terdapat Uji coba skala terbatas dilakukan
saran dan masukan terhadap media pada 24 mahasiswa PKK Tata Busana.
pembelajaran yaitu dengan melengkapi Tujuannya untuk mengetahui pemahaman
ukuran standar (S, M, L, XL); pada mahasiswa terhadap kelayakan media
bagian arah serat diganti dengan warna pembelajaran berbasis adobe flash. Hasil
hitam; evaluasi untuk mahasiswa pengisian angket melalui google form
ditambahkan dengan keterangan yang diperoleh hasil kelayakan uji coba skala
lebih spesifik. Selain itu, terdapat juda terbatas dengan jumlah skor 721 nilai
masukan dan saran terhadap medianya rata-rata 30,04 dan rentang skor antara 32
antara lain penjelasan pada point materi > X ≥ 24 pada kategori jelas. Hasil
diperjelas dengan menambahkan contoh kategori respon mahasiswa dapat dilihat
gambar; background lebih divariasi agar pada tabel 1.
lebih menarik perhatian mahasiswa;
diberikan audio backsound sesuai dengan Tabel 1. Penilaian media skala terbatas
kisi-kisi instrumen. Kategori Interval Nilai
Berdasarkan hasil validasi 3 ahli dan Sangat Jelas ≥ 32
Jelas 32 > X ≥ 24
pengolahan data, dapat dinyatakan bahwa
Kurang Jelas 24 > X ≥ 16
media pembelajaran yang telah divalidasi Tidak Jelas < 16
dinyatakan layak 100% oleh ahli media
dan ahli materi. Hal ini sejalan dengan Hasil uji coba skala terbatas memiliki
penelitian Pengembangan Media prosentase 75,10% yang artinya media
Pembelajaran Macromedia Flash untuk tersebut berada pada kategori jelas dan
Pembelajaran Pembuatan Proporsi Tubuh baik digunakan. Dimana hasil penilaian
Wanita yang menyatakan bahwa media pendapat media oleh siswa dianggap
dapat dinyatakan layak apabila positif dengan presentase 91,43%., yang
mendapatkan hasil dari validator hasil dapat digunakan sebagai media
prosentase 80% [10]. Pendapat lain pembelajaran [11].
diungkapkan bahwa apabila media yang
divalidasi para ahli mendapat skor SIMPULAN DAN SARAN
prosentase antara 81%-100% dapat Berdasarkan hasil penelitian dapat
dikategorikan dalam kategori sangat diambil kesimpulan bahwa 1) hasil
layak . analisis RPS dan analisis kebutuhan
Uji coba skala kecil dilakukan media, dikembangkan pembelajaran pola
pada mahasiswa PKK Tata Busana berbasis adobe flash. 2) Hasil uji
semester II yang berjumlah 6 mahasiswa. kelayakan diperoleh media dikatakan
Pada tahap ini peneliti memanfaatkan layak dan uji respon siswa diperoleh
google form dengan alamat link media jelas dan baik digunakan untuk
https://docs.google.comforms/d/1ouNt8p pembelajaran.
CELkE6V1IED_ARsgzNLNnMXTxQYJ Saran penelitian pada
u1qOBWdc/edit?usp=drivesdk karena pengembangan media pembelajaran
terkendala dengan waktu libur semester. berbasis adobe flash dapat digunakan
Hasil kelayakan media pembelajaran pada sebagai media pembelajaran. Akan tetapi
uji coba skala kecil terhadap 6 mahasiswa perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
diperoleh skor total 205 nilai rata-rata untuk mengetahui keefektifan media
34,27 dengan hasil prosentase 85,42% tersebut.

38
Jurnal KELUARGA Vol 6 No 1 Februari 2020

DAFTAR PUSTAKA

[1] Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


2013.
[2] Nasifa, “Pengembangan Media Adobe Flash Pada Mata Pelajaran Desain Busana
Di Sekolah Menengah Kejuruan Karya Rini Sleman,” Universitas sarjanawiyata
Tamansiswa Yogyakarta, 2017.
[3] I. A. dan D. Darmawan, Teknologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2017.
[4] T. Pratiwi, “Teknologi Busana,” 2013. .
[5] A. S. Sari, C. Setiawan, I. W. K. Wati, and C. Mahanani, “Representation of
Student Learning Vocational High Schools Use Smartphone and Digital Books,”
Int. J. Recent Technol. Egineering, vol. 8, no. 1 C2 May, pp. 767–769, 2019.
[6] A. P. Rizkia and A. S. Sari, “Representasi penerapan Media Audio Visual Pada
Mata Pelajaran Sanitasi, Higiene dan Kesehatan Keselamatan Kerja di SMK,”
Keluarga, vol. 5, no. 1, pp. 155–159, 2019.
[7] D. Ira Novita Sari, “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis
Macromedia Flash sebagai Sumber Belajar Mandiri Pada Koloid Kelas XI IPA
SMA dan MA,” Pendidik. Kim., vol. 2, no. 3, pp. 152–157, 2013.
[8] Tim Puslitjaknov, “Metode Penelitian dan Pengembangan.” Badan Penelitian dan
Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
[9] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta, 2013.
[10] R. Amalia, “Pengembangan Media Pembelajaran Macromedia Flash Untuk
Pembelajaran Pembuatan Proporsi Tubuh Wanita Di Sekolah Menengah
Kejuruan Karya Rini YHI Yogyakarta. Skripsi,” Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa Yogyakarta, 2018.
[11] A. S. Sari, “Pengembangan Buku Digital Melalui Aplikasi Sigil Pada Mata
Kuliah Cookies dan Candys,” Sci. Tech, vol. 3, no. 1, pp. 46–54, 2017.

39

Anda mungkin juga menyukai