Anda di halaman 1dari 179

i

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA


BERBASIS ZOOMING PRESENTATION (PREZI) PADA
POKOK BAHASAN MOMENTUM DAN IMPULS DI MAN 3
BANJARMASIN

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program
Strata-1 Pendidikan Fisika

Oleh:
Usie Puspitasari
NIM A1C412212

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
JANUARI 2017

i
ii

ii
iii

iii
iv

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS


ZOOMING PRESENTATION (PREZI) PADA POKOK BAHASAN
MOMENTUM DAN IMPULS DI MAN 3 BANJARMASIN
(Oleh: Usie Puspitasari; Pembimbing Dr. Mustika Wati, M.Sc, Misbah, M.Pd;
Januari 2017; 57 halaman)

ABSTRAK
Pada permasalahan fasilitas yang pemanfaatannya belum maksimal
penggunaannya, media pembelajaran yang di pakai kurang bervariasi, maka
dilakukan penelitian pengembangan media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan
menghasilkan media dengan : (1) validitas (2) kepraktisan (3) efektivitas.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan model
pengembangan ADDIE. Subjek ujicoba adalah siswa kelas XI MIA 1 di MAN 3
Banjarmasin. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi media, lembar
keterlaksanaan RPP dan tes hasil belajar. Dari hasil analisis data diperoleh (1)
media pembelajaran yang dinyatakan valid dengan kategori baik (2) kepraktisan
media pembelajaran terlaksana dengan sangat baik (3) efektifitas media
pembelajaran dinyatakan efektif. Berdasarkan temuan tersebut maka dapat
disimpulakn media pembelajaran berbasis prezi pada materi momentum dan
impuls di MAN 3 Banjarmasin dikatakan layak dalam proses pembelajaran.

Kata Kunci : media pembelajaran, prezi, momentum dan impuls dan fisika

iv
v

THE DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA PHYSICS BASED ON


THE ZOOMING PRESENTATION (PREZI ) ON THE SUBJECT OF THE
MOMENTUM AND IMPULSES IN MAN 3 BANJARMASIN (By: Usie
Puspitasari; Supervisor Dr. Mustika Wati, M.Sc , Misbah, M.Pd ; January 201 7 ;
57 pages)

Abstract
On issues not maximized utilization of the facilities at the user, instructional
media in use is less variation, a research development of instructional media. The
purpose research to produce media with : (1) validity (2) practicality (3)
effetivitness. This research is a research development which refers to the model of
development ADDIE. Try out subject is students in class XI MIA 1 at MAN 3
Banjarmasin. The instrument used is the validation sheet media, sheet of
feasibility, teacher activity of RPP and learning outcomes test. Research result
showed (1) instructional media to state valid and good category, (2) practicality of
instructional media to is materialize excellent, and (3) effetivitness of instructional
media to state effective. Based on the analysis of the results of research, obtained
learning media based on prezi the material momentum and impulses in MAN 3
Banjarmasin eligible.

Key Words : learning media, prezi, physics, momentum and impulses and physic

v
vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena

berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Zooming

Persentation (prezi) Pada Pokok Bahasan Momentum dan Impuls di MAN 3

Banjarmasin.”

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat

(UNLAM). Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan karena adanya

bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam

kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penelitian ini, khususnya kepada:

1. DR H Zulkifli, M.Pd selaku Pembantu Dekan I FKIP Unlam yang telah

memberikan izin penelitian.

2. Dr. Mustika Wati, M.Sc selaku pembimbing I sekaligus ketua program studi

pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin yang telah banyak memberikan

saran, bimbingan, arahan, petunjuk, dan nasihat dalam menyelesaikan skripsi

ini.

3. Misbah, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan saran,

bimbingan, arahan, petunjuk, dan nasihat dalam menyelesaikan skripsi ini.

vi
vii

4. Sri Hartini, M.Sc dan Saiyidah Mahtari, M.Pd selaku penguji pada seminar

proposal dan seminar instrumen yang juga ikut memberikan saran, arahan,

petunjuk, dan nasihat dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Mastuang, M.Pd selaku penguji pada seminar hasil dan sidang yang juga ikut

memberikan saran, arahan, petunjuk, dan nasihat dalam menyelesaikan skripsi

ini.

6. Abdul Salam M,M.Pd selaku dosen media yang telah bersedia memvalidasi

media prezi sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

7. Seluruh dosen program studi pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin.

8. Drs. H Abdurrahman, M.Pd selaku Kepala Sekolah MAN 3 Banjarmasin yang

telah memberikan izin penelitian.

9. Rajiah, S.Pd selaku guru mata pelajaran Fisika di MAN 3 Banjarmasin yang

telah banyak membantu dalam melaksanakan penelitian.

10. Seluruh siswa XI MIA 1 MAN 3 Banjarmasin selaku subjek penelitian.

11. Sabar Ichtiarto dan Dra. Sukarti selaku orang tua dan Sinaelgi Aziz selaku

adik serta Auliana Hardianty Utami, S.Kep, Ns dan Diah Evi Andhini, S.Kom

selaku kakak yang selalu memberi dorongan, semangat serta doa hingga

penyusunan skripsi ini selesai.

12. Seluruh keluarga besar Alm. Slamet Wiryo Supomo dan keluarga besar Alm.

Tukiyo Proyoadisastro yang selalu memberi dorongan, semangat serta do’a

hingga penyusunan skripsi ini selesai.

13. Nor Rahmawati, S.Pd, Alvi Nanda, S.Pd, Diah Triwulandari, S.Pd dan

M.Noor Alifullah, S.Pd sebagai teman mahasiswa yang telah membantu baik

vii
viii

sebagai pengamat dan sebagai pemberi masukan bagi penulis saat

melaksanakan penelitian.

14. Mayah, Nurdiana Ika R, S.Pd, Herlina Ariendhany, S.Pd, Muhammad Isra,

S.Pd, Bastomi Saputra, S.Pd, Gita Maulida, S.Pd, Anisa, SKM, Noor Isatin,

S.AP, Raudah sebagai teman mahasiswa yang telah memberi banyak

dukungan, semangat dan masukan serta doa bagi penulis saat melaksanakan

penelitian.

15. Seluruh teman-teman Tim Kempo Kejurmas ULM, UKM Shorinji Kempo

ULM dan Perkemi Dojo ULM sebagai teman seperjuangan yang selalu

memberikan semangat dan mendoakan.

16. Seluruh teman-teman mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP ULM yang ikut

membantu dalam penelitian ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

17. Dan tidak lupa ucapan terima kasih kepada Bapak Heru yang turut membantu

dalam pengurusan berkas-berkas / administrasi.

Atas semua yang mereka lakukan, semoga Allah SWT membalas segala

amal baiknya. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun akan penulis

perhatikan demi lebih baiknya skripsi ini. Penulis berharap agar skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Banjarmasin, Januari 2017

Peneliti

viii
ix

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................. ii
PERNYATAAN ....................................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................. vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
1.5 Spesifikasi Produk yang diharapkan................................................... 5
1.6 Penjelasan Istilah, Asumsi dan Batasan Masalah............................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 8
2.1 Media Pembelajaran............................................................................ 8
2.2 Kelayakan Produk............................................................................... 13
2.3 Karakteristik Siswa............................................................................. 15
2.4 Karakteristik Materi............................................................................ 15
2.5 Penelitian yang Relevan...................................................................... 18
2.6 Kerangka Berpikir............................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 22
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................... 22
3.2 Model Pengembangan ........................................................................ 22
3.3 Definisi Operasional Karakteristik yang Diamati .............................. 27
3.4 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 28
3.5 Uji Coba Produk ................................................................................ 29
3.6 Jenis Data ........................................................................................... 29
3.7 Media Pembelajaran dan Instrumen Penelitian .................................. 30
3.8 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 31
3.9 Teknik Analisis Data .......................................................................... 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 35
4.1 Hasil Pengembangan Media Pembelajaran Prezi............................... 35
4.2 Hasil Tampilan Prezi ......................................................................... 40
4.3 Hasil Uji Coba .................................................................................... 43
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 49
4.5 Kelemahan Penelitian ........................................................................ 51
BAB V PENUTUP.................................................................................................. 53
5.1 Produk ................................................................................................. 53
5.2 Simpulan ............................................................................................. 53
5.3 Saran ................................................................................................... 54

ix
x

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 55


LAMPIRAN ............................................................................................................. 58

x
xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
2.1 Skema 4 Tahap Perkembangan Kognitif Piaget 15
3.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sesuai Kurikulum 2013................. 23
3.2 Kriteria Penilaian Keterlaksanaan RPP......................................................... 32
3.3 Kriteria Reliabilitas 2 Pengamatan................................................................ 33
3.4 Kriteria Efektivitas Pembelajaran................................................................. 34
4.1 Validitas Media Pembelajaran...................................................................... 36
4.2 Saran-saran Validator Media Pembelajaran.................................................. 37
4.3 Nilai Rata-rata Keterlaksanaan RPP pada Setiap Pertemuan........................ 45
4.4 Hasil N-gain secara umum............................................................................ 46

xi
xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
4.1 Tampilan Awal Prezi Pengertian Momentum dan Impuls ........................... 41
4.2 Tampilan Awal Prezi Hukum Kekekalan Momentum.................................. 41
4.3 Tampilan Awal Prezi Jenis-Jenis Tumbukan ............................................... 41
4.4 Tampilan Awal Prezi Roket ......................................................................... 42

xii
xiii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1a. Daftar Nama Siswa Kelas XI MIA 1 (Sampel yang Diamati) ........... 58
Lampiran 1b. Daftar Nama Siswa dalam kelompok media prezi ............................. 59
Lampiran 2a. RPP Pertemuan 1 ................................................................................ 60
Lampiran 2b. RPP Pertemuan 2 ................................................................................ 65
Lampiran 2c. RPP Pertemuan 3 ................................................................................ 70
Lampiran 2d. RPP Pertemuan 4 ................................................................................ 75
Lampiran 3a. Lembar Kerja Siswa 1 ........................................................................ 80
Lampiran 3b. Lembar Kerja Siswa 2 ........................................................................ 84
Lampiran 3c. Lembar Kerja Siswa 3 ........................................................................ 86
Lampiran 3d. Lembar Kerja Siswa 4 ........................................................................ 90
Lampiran 4a. Kunci Lembar Kerja Siswa 1............................................................... 93
Lampiran 4b. Kunci Lembar Kerja Siswa 2.............................................................. 95
Lampiran 4c. Kunci Lembar Kerja Siswa 3............................................................... 98
Lampiran 4d. Kunci Lembar Kerja Siswa 4.............................................................. 98
Lampiran 5a. Materi Ajar 1 ...................................................................................... 96
Lampiran 5b. Materi Ajar 2 ...................................................................................... 98
Lampiran 5c. Materi Ajar 3....................................................................................... 99
Lampiran 5d. Materi Ajar 4 ...................................................................................... 101
Lampiran 6a. Tampilan Prezi Pertemuan I ............................................................... 103
Lampiran 6b. Tampilan Prezi Pertemuan II .............................................................. 104
Lampiran 6c. Tampilan Prezi Pertemuan III ............................................................. 105
Lampiran 6d. Tampilan Prezi Pertemuan IV ............................................................ 106
Lampiran 7a. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar .................................................................. 107
Lampiran 7b. Tes Hasil Belajar ................................................................................ 113
Lampiran 7c. Kunci Tes Hasil Belajar ...................................................................... 114
Lampiran 8. Lembar Validasi Media Pembelajaran ............................................... 118
Lampiran 9a. Lembar Keterlaksanaan RPP 1 ........................................................... 130
Lampiran 9b. Lembar Keterlaksanaan RPP 2 ........................................................... 132
Lampiran 9c. Lembar Keterlaksanaan RPP 3............................................................ 134
Lampiran 9d. Lembar Keterlaksanaan RPP 4............................................................ 136
Lampiran 10. Lembar Perhitungan Validasi Media .................................................. 138
Lampiran 11. Lembar Perhitungan Efektivitasi Media ............................................. 139
Lampiran 12. Lembar Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan SPSS ................. 141
Lampiran 13a. Lembar Perhitungan Keterlaksanaan RPP simulasi ......................... 142
Lampiran 13b. Lembar Perhitungan Keterlaksanaan RPP 1 .................................... 143
Lampiran 13c. Lembar Perhitungan Keterlaksanaan RPP 2 ..................................... 144
Lampiran 13d. Lembar Perhitungan Keterlaksanaan RPP 3 .................................... 145
Lampiran 13e. Lembar Perhitungan Keterlaksanaan RPP 4 ..................................... 146
Lampiran 14a. Berita Acara Seminar Proposal ......................................................... 147
Lampiran 14b. Daftar Hadir Seminar Proposal ........................................................ 148
Lampiran 15a. Berita Acara Seminar Instrumen ...................................................... 149
Lampiran 15b. Lembar Perbaikan Seminar Instrumen ............................................. 150
Lampiran 16a. Berita Acara Simulasi ....................................................................... 151
Lampiran 16b. Daftar Hadir Simulasi ....................................................................... 152

xiii
xiv

Lampiran 17. Daftar Hadir Penelitian ..................................................................... 153


Lampiran 18a. Daftar Hadir Seminar Hasil .............................................................. 155
Lampiran 18b. Berita Acara Seminar Hasil .............................................................. 156
Lampiran 18c. Lembar Pengesahan Perbaikan Seminar Hasil ................................. 157
Lampiran 19. Dokumentasi ..................................................................................... 158
Lampiran 20. Kartu Konsultasi ............................................................................... 160
Lampiran 21. Surat Permohonan Riset ................................................................... 162
Lampiran 22. Surat Rekomendasi Departemen Agama .......................................... 163
Lampiran 23. Surat Keterangan Sudah Melaksanakan Penelitian .......................... 164

xiv
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Aqib (2013) guru adalah satu-satunya sumber untuk

memperoleh pelajaran. Sumber belajar semakin berkembang dengan adanya buku.

Awalnya media pembelajaran hanya dianggap sebagai alat untuk membantu guru

dalam kegiatan mengajar yang bisa dipermudah dengan adanya alat bantu (benda

nyata). Alat bantu mengajar grafts atau benda nyata lain. Alat bantu dapat

memberikan pengalaman yang lebih konkrit (nyata), memotivasi serta,

mempertinggi daya serap dan daya ingat siswa dalam belajar.

Media secara terminologi cukup beragam sesuai sudut pandang para

pakar media pendidikan. Musfiqon (2012) menyatakan bahwa media merupakan

alat bantu baik berupa fisik maupun nonfisik yang sengaja digunakan sebagai

perantara antara guru dan siswa dalam memahami suatu materi pembelajaran agar

lebih efektif dan efisien. Dengan kata lain, media merupakan alat bantu yang

digunakan guru dengan desain yang telah disesuaikan demi meningkatkan kualitas

pembelajaran.

Menurut Sudjana dan Rivai (2013) melalui penggunaan media

pengajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar-mengajar yang

pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Beberapa jenis

media yang biasa digunakan dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran dapat

1
2

digolongkan menjadi media grafis, media proyeksi, media fotografis, media tiga

dimensi, media audio dan lingkungan sebagai media pengajaran.

Namun pada faktanya penggunaan media pembelajaran pada saat ini

pemanfaatannya belum maksimal. Hal ini juga terjadi di MAN 3 Banjarmasin.

Pada permasalahan fasilitas yang pemanfaatannya belum maksimal

penggunaannya, media pembelajaran yang dipakai selalu dengan media yang

sama tanpa adanya variasi dimana media yang digunakan juga media sederhana

dan konvensional seperti papan tulis, buku paket, lembar kerja siswa dan lain-lain.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI MIA 1

MAN 3 Banjarmasin menunjukkan bahwa media yang digunakan pun masih

sederhana sehingga siswa menjadi bosan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini

yang menuntut guru sebagai salah satu elemen dari dunia pendidikan untuk maju

berkembang sesuai dengan perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi) yang ada, fasilitas yang ada sebenarnya menunjang untuk pendidikan

berbasis teknologi akan tetapi karena tidak dimanfaatkan secara maksimal maka

hal tersebut menjadi diabaikan dan dibiarkan, sehingga fasilitas-fasilitas yang ada

kadang menjadi pajangan saja bahkan akan rusak.

Oleh karena itu sebuah keharusan bagi setiap guru agar mampu

menyiapkan dan membuat pembelajaran menjadi lebih menarik. Menurut Suryani,

dkk (2015) media prezi diprogram agar dapat menampilkan media visual, audio

maupun animasi. Program aplikasi prezi juga merupakan media yang unik karena

didalamnya terdapat bentuk presentasi yang sangat berbeda dengan presentasi


3

pada umumnya. Media prezi fokus pada satu bidang slide yang disebut dengan

kanvas virtual.

Setelah itu pengguna dapat mengeksplorasi bagian-bagian kanvas

tersebut hingga bagian terkecil, sehingga konsep utama yang ingin disampaikan

jelas. Penggunaan fasilitas Zooming User Interface (ZUI) membuat presentasi

terlihat dinamis karena dapat diperkecil, diperbesar bahkan diputar 3600. Saat ini

pengguna sudah bisa menggunakan aplikasi ini secara offline dengan

diluncurkannya prezi desktop. Keberadaan media pembelajaran yang mampu

menampilkan materi momentum dan impuls secara lebih konkrit dan jelas

menjadi penting penggunaannya.

Berdasarkan karakteristik media pembelajaran zooming presentation,

media tersebut dapat menarik minat belajar siswa dengan tampilannya yang khas

dan dengan mudah dapat mengeksplorasi objek menjadi tampilan yang bisa

diperbesar dan diperkecil. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar

siswa dan memudahkan siswa dalam memahami konsep fisika dengan lebih baik,

sehingga hal ini berakibat pada hasil belajar yang kurang baik. Didukung oleh

penelitian yang ditakukan Utari dkk (2014) media pembelajaran fisika prezi

efektif digunakan sebagai media pembelajaran Fisika. Sehingga membuat penulis

tertarik untuk menggunakan zooming presentation (prezi) sebagai media dalam

pembelajaran dengan menyusun dan melakukan penelitian yang berjudul

“Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Zooming Presentation

(Prezi) Pada Pokok Bahasan Momentum dan Impuls di MAN 3 Banjarmasin”


4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan rumusan masalah

secara umum “Bagaimanakah kelayakan Media Pembelajaran Fisika Berbasis

Zooming Presentation (Prezi) Pada Pokok Bahasan Momentum dan Impuls di

MAN 3 Banjarmasin?”

Adapun pertanyaan penelitian yang sehubungan dengan rumusan

masalah umum tersebut adalah sebagai berikut:

1) Bagaimanakah validitas media pembelajaran menggunakan aplikasi prezi

yang dikembangkan?

2) Bagaimanakah kepraktisan media pembelajaran menggunakan aplikasi prezi

yang dikembangkan?

3) Bagaimanakah efektivitas media pembelajaran menggunakan aplikasi prezi

ditinjau dari hasil belajar siswa?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk “Menghasilkan media pembelajaran fisika

berbasis zooming presentation (prezi) yang layak dalam pembelajaran”. Adapun

tujuan penelitian secara khusus adalah sebagai berikut:

(1) Mendeskripsikan validitas media pembelajaran menggunakan aplikasi prezi

(2) Mendeskripsikan kepraktisan media pembelajaran menggunakan aplikasi

prezi

(3) Mendeskripsikan efektivitas penggunaan media pembelajaran prezi.


5

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian ini, maka manfaat yang diharapkan

adalah sebagai berikut:

(1) Bagi guru, guru dapat mengembangkan media pembelajaran menggunakan

aplikasi prezi dan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.

(2) Bagi siswa, siswa dapat memperhatikan materi dengan lebih baik dan

mendapatkan proses pembelajaran yang lebih menarik serta menyenangkan

dengan menggunakan aplikasi prezi.

(3) Bagi peneliti, peneliti dapat mengetahui efektivitas media pembelajaran yang

dikembangkan.

(4) Bagi pembaca, dapat menambah pengetahuan dan dapat dijadikan panduan

untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai media pembelajaran

menggunakan aplikasi prezi.

1.5 Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Spesifikasi produk yang dihasilkan melalui penelitian ini adalah berupa

media pembelajaran. Media pembelajaran tersebut berupa desain media

pembelajaran menggunakan aplikasi prezi dengan berbagai macam slide

presentasi yang menarik yang ditampilkan dilayar menggunakan LCD (Liquid

Crystal Display). Isi slide presentasinya berkaitan dengan konsep-konsep fisika

yakni tentang Momentum dan Impuls disertai pula dengan latihan soal.
6

1.6 Penjelasan Istilah, Asumsi Penelitian dan Batasan Masalah

1.6.1 Penjelasan istilah

(1) Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang

perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk

mencapai tujuan belajar.

(2) Prezi merupakan sebuah perangkat lunak berbasis internet atau software as a

service (SaaS) yang digunakan sebagai media presentasi dan juga alat untuk

mengeksplorasi berbagai ide di atas kanvas virtual. Prezi dapat digunakan

untuk membuat presentasi linier maupun non-linier. Program ini

menggunakan Zooming User Interface (ZUI), yang memungkinkan pengguna

untuk memperbesar dan memperkecil tampilan media presentasi.

(3) Hasil belajar siswa adalah nilai hasil pengukuran kompetensi siswa yang

ditentukan berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, diukur

dengan menggunakan tes hasil belajar sebelum dan sesudah pembelajaran

menggunakan media, dinyatakan dengan N-gain.

(4) Momentum dan Impuls adalah salah satu pokok bahasan pada mata pelajaran

fisika yang dipelajari di SMA kelas XI semester ganjil.

1.6.2 Asumsi penelitian

(1) Siswa mendapatkan perlakuan yang sama setiap kegiatan belajar mengajar

berlangsung.

(2) Siswa bersikap jujur dalam mengerjakan tes hasil belajar.


7

(3) Pengamat mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung

dengan objektif dan mandiri dalam pendataan hasil pengamatan pada

instrumen lembar pengamatan.

1.6.3 Batasan masalah

(1) Subyek penelitian pada uji coba lapangan sebanyak 31 siswa kelas XI MIA 1

MAN 3 Banjarmasin semester ganjil tahun ajaran 2016/2017.

(2) Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi kelas XI MIA 1

semester ganjil tentang materi Momentum dan Impuls.

(3) Kegiatan pembelajaran pada subyek penelitian dilaksanakan 4 kali pertemuan

dengan alokasi waktu 8 jam pelajaran (45 menit/jam pelajaran)

(4) Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pembelajaran dengan media pembelajaran berbasis aplikasi prezi.


8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Media Pembelajaran

Demi memberikan kemudahan belajar bagi para siswa, guru dan media

pembelajaran hendaknya saling membantu. Sehingga materi yang akan

disampaikan diterima siswa dengan jelas dan menarik. Kemudian guru dapat

memberikan bimbingan secara individual kepada siswa dengan bantuan media

pembelajaran. Perkembangan media pembelajaran ini dipengaruhi oleh

perkembangan teknologi dan pola hidup masyarakat (Musfiqon, 2012).

Kedudukan media pembelajaran ada dalam komponen metode mengajar

sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi antara guru dengan

siswa dan interaksi antara siswa dengan lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu

fungsi utama dari media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar, yakni

menunjukkan penggunaan metode mengajar yang digunakan guru (Sudjana dan

Rivai, 2013)

Dari berbagai pendapat tentang pengertian media pembelajaran dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah seperangkat alat yang didalamnya

terdapat informasi atau pesan yang sengaja ingin disampaikan oleh komunikator

kepada komunikan atau dalam hal ini guru kepada siswa agar tujuan yang

diinginkan oleh guru dapat tercapai. Karena adanya media pembelajaran, hal yang

dirasa sukar akan menjadi lebih mudah, hal yang terasa abstrak mampu dijelaskan

secara lebih konkrit. Artinya bahwa adanya media pembelajaran akan

8
9

memudahkan guru dalam melakukan proses pembelajaran dan akan membantu

guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai (Wardoyo, 2013).

Menurut Aqib (2013) secara umum ada tiga jenis media pembelajaran

yaitu:

1. Media grafis merupakan simbol-simbol komunikasi visual. Contohnya

gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, peta, papan

flannel dan papan buletin.

2. Media audio merupakan media yang dikaitkan dengan indera pendengaran.

Contohnya seperti radio dan alat perekam pita magnetik.

3. Media multimedia merupakan media yang penggunaannya dibantu dengan

LCD. Contohnya file program komputer multimedia.

Menurut Arsyad (2011) kriteria pemilihan media bersumber dari suatu

konsep bahwa media adalah bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan.

Maka ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih media,

diantaranya :

(1) Pemilihan media harus sesuai dengan tujuan atau indikator pembelajaran

yang ingin dicapai pada suatu kegiatan belajar mengajar. Memilih media

berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan secara umum yang

mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif,

afektif dan psikomotorik agar media tersebut efektif digunakan.

(2) Pemilihan media harus tepat sehingga mendukung isi pelajaran yang sifat

bersifat fakta, konsep, prinsip atau generalisasi.


10

(3) Pemilihan media harus praktis, luwes dan bertahan. Tidak perlu memaksakan

jika tidak tersedia waktu, dana atau sumber daya lainnya untuk memproduksi

suatu media pembelajaran. Media pembelajaran yang mahal dan memerlukan

waktu lama untuk memproduksinya bukan jaminan sebagai media yang

terbaik. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimanapun dan

kapanpun dengan peralatan yang tersedia disekitarnya, kemudian mudah

dipindahkan dan dibawa kemana–mana serta mudah diperoleh atau mudah

dibuat sendiri oleh guru.

(4) Kriteria yang paling utama adalah guru terampil menggunakannya. Guru

harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan

manfaat media amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya.

(5) Pengelompokkan sasaran. Ada media yang efektif untuk kelompok besar

belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau

perorangan.

(6) Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus

memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya visual pada slide harus jelas.

informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh

terganggu oleh elemen lain, latar belakang contohnya.

Berdasarkan uraian diatas, disimpulkan bahwa media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar untuk

menyampaikan informasi atau menyalurkan pesan (materi ajar), secara lebih baik

dan sempurna sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan
11

siswa dengan menggunakan media pembelajaran Prezi dalam kegiatan belajar

untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2.1.1 Media Pembelajaran Zooming Presentation (Prezi)

Dalam kegiatan belajar mengajar perlu adanya suatu media

pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran.

Salah satu jenis media pembelajaran adalah media pembelajaran Prezi. Prezi

adalah sebuah perangkat lunak untuk presentasi berbasis internet (SaaS). Selain

untuk presentasi, Prezi juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengeksplorasi

dan berbagi ide di atas kanvas virtual. Prezi pada awalnya dikembangkan oleh

arsitek Hungaria bernama Adam Somlai-Fischer sebagai alat visualisasi arsitektur

(Artianningsih dkk, 2013).

Menurut Yusuf dan Wasis (2014) aplikasi prezi (zooming persentation)

dapat digunakan untuk membuat presentasi linier maupun non-linier. Program ini

menggunakan Zooming User Interface (ZUI), yang memungkinkan pengguna

untuk membuat tampilan media presentasi diperbesar dan diperkecil. Kelebihan

media prezi ini adalah dapat menampung keberagaman gaya belajar, karena prezi

diprogram agar dapat menampilkan media visual, audio, maupun animasi.

Program aplikasi prezi ini merupakan media yang unik karena di dalamnya

terdapat bentuk presentasi yang sangat berbeda dengan presentasi pada umumnya.

Media prezi fokus pada satu bidang slide yang disebut dengan kanvas virtual,

setelah itu pengguna bisa mengeksplorasi bagian-bagian kanvas tersebut hingga

bagian terkecil, sehingga konsep utama yang ingin disampaikan terlihat jelas.

Penggunaan fasilitas ZUI membuat presentasi terlihat dinamis, karena kanvas bisa
12

diperkecil, diperbesar, bahkan diputar 360 derajat. Pada awalnya aplikasi prezi ini

hanya bisa digunakan secara online namun saat ini pengguna sudah bisa

menggunakan aplikasi ini secara offline dengan diluncurkannya prezi desktop.

Menurut Epinur (2014) salah satu kelemahan aplikasi prezi ini yaitu

tidak bisa di masukkan simbol-simbol matematika dan tidak bisa di printout.

Terlepas dari kelemahan tersebut keunggulan prezi dan yang tidak dimiliki

software presentasi lain adalah dengan adanya zoomable canvas. Zoomable

canvas memungkinkan pengguna tidak perlu berpindah dari satu slide ke slide

lain. Cukup hanya dengan satu kanvas besar yang bisa disisipi gambar, video, teks

dan lain-lain. Selain itu pada software prezi dapat disisipkan file flash, power

point dan pdf yang menunjang kemudahan untuk menyusun slide presentasi serta

file dapat di unduh kedalam bentuk file executable (EXE).

Kemudian tema-tema yang dimiliki aplikasi prezi juga beragam dan

bisa dengan mudah di download. Diharapkan dengan bantuan software prezi ini

siswa menjadi lebih tertarik dan lebih mudah mengerti pelajaran yang

disampaikan. Menurut Saputri (2016) Media prezi lebih unggul dibandingkan

dengan power point karena prezi menggunakan zooming user interface, yang

memungkinkan pengguna prezi untuk memperbesar dan memperkecil tampilan

presentasi. Prezi memiliki tampilan seperti mind map, sehingga lebih

memudahkan siswa untuk memahami materi yang disampaikan, dengan begitu

semua komponen atau media yang digunakan dalam presentasi dapat dipadukan

sesuai dengan konsep. Diharapkan dengan bantuan software prezi ini siswa

menjadi lebih tertarik dan lebih mudah mengerti pelajaran yang disampaikan.
13

2.2 Kelayakan Produk

Richey and Nelson dalam Hamdani (2011) menyatakan penelitian

pengembangan adalah suatu pengkajian sistematis terhadap pendesainan,

pengembangan dan evaluasi program, proses dan produk pembelajaran yang harus

memenuhi kriteria validitas, reliabilitas dan efektivitas.

Adapun penjelasan lebih lengkap mengenai setiap kriteria tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Validitas

Arikunto (2015) menyatakan data evaluasi yang baik sesuai dengan

kenyataan disebut data valid. Agar memperoleh data yang valid, instrumen atau

alat untuk mengevaluasinya harus valid. Jika pernyataan tersebut dibalik,

instrumen evaluasi dituntut untuk valid karena diinginkan dapat diperoleh data

yang valid. Dengan kata lain, instrumen evaluasi dipersyaratkan valid agar hasil

yang diperoleh dari kegiatan evaluasi menjadi valid.

Hamdani (2011) menyatakan suatu produk atau program dapat dikatakan

valid apabila ia merefleksikan jiwa pengetahuan. Ini yang disebut sebagai

validitas isi. Sementara itu, komponen-komponen produk tersebut harus konsisten

satu sama lain (validitas konstruk).

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa instrumen

evaluasi diharuskan valid agar hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi tersebut

valid, dengan proses validasi meliputi pengumpulan bukti-bukti untuk

menunjukkan dasar saintifik penafsiran skor seperti yang direncanakan.Validasi

media pembelajaran ini menggunakan dua validator, yaitu satu validator pakar
14

(dosen mata kuliah media pembelajaran) dan satu orang validator praktisi yang

dilakukan oleh guru mata pelajaran fisika

b. Praktibilitas (kepraktisan)

Praktibilitas/kepraktisan menurut Akker, mengacu pada sejauh mana

pengguna (dan ahli lainnya) mempertimbangkan intervensi agar menarik dan

bermanfaat pada kondisinya. Suatu produk dikatakan praktikal apabila produk

tersebut menganggap bahwa ia dapat digunakan. Kepraktisan penggunaan media

dapat dilihat dari keterlaksanaan RPP dengan media yang dikembangkan

(Hamdani , 2011).

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepraktisan

media pembelajaran produk tersebut dapat digunakan sehingga suatu yang sulit

mampu dicerna dengan lebih mudah. Data kepraktisan media pembelajaran

diperoleh berdasarkan keterlaksanaan RPP yang berisi langkah-langkah yang

harus dilakukan peneliti, diamati oleh dua orang pengamat untuk memberikan

penilaian skor yang tepat pada tiap kali pertemuan dan berdasarkan pada petunjuk

penilaian yang ada.

c. Efektivitas

Menurut Arens and Lorlbecke (Safutry, 2013) efektivitas mengacu pada

pencapaian suatu tujuan. Efektivitas suatu produk tersebut dapat memfasilitasi

ketercapaian hasil belajar siswa sesuai KKM yang ditentukan dari sekolah yang

bersangkutan. Efektivitas bergantung kepada kesiapan dan cara belajar yang

dilakukan oleh siswa itu sendiri. Selain itu, efektivitas juga bergantung pada

kemampuan guru untuk memanfaatkan setiap peluang yang muncul pada saat
15

pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini efektivitas media pembelajaran

dapat dilihat dari nilai pre-test dan post-test siswa dinyatakan dengan gain score .

2.3 Karakteristik Siswa

Siswa SMA/SMK kelas XI rata-rata beurmur 16 sampai 17 tahun. Mengingat

dari perkembangan kognitif siswa SMA menurut Piaget, setiap individu pada saat

tumbuh mulai bayi yang baru dilahirkan sampai menginjak dewasa akan

mengalami empat tingkat perkembangan kognitif. Piaget berpendapat bahwa

perkembangan intelektual individu melalui tahap-tahap berikut seperti pada Tabel

2.1 di bawah ini:

Tabel 2.1 Skema 4 tahap perkembangan kognitif Piaget

Ciri Pokok
Tahap Perkiraaan usia
Perkembangan
Berdasarkan tindakan
Sensorimotor Lahir sampai 2 tahun
Langkah demi langkah
Penggunaan
Praoperasional 2 sampai 7 tahun simbol/bahasa tanda
Konsep intuitif
Pakai aturan jelas/logis
Operasi konkret 7 sampai 11 tahun
Reversible dan kekekalan
Hipotesis
Abstrak
Operasi formal 11 tahun sampai dewasa
Deduktif dan induktif
Logis dan probabilitas
(Adopsi Ichsan, 2009)

2.4 Karakteristik Materi

Berdasarkan Kurikulum 2013 untuk SMA/MA kelas XI MIA Semester

ganjil, Materi impuls dan momentum masuk dalam kompetensi dasar yaitu

mendeskripsikan momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum serta


16

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan memodifikasi roket sederhana

dengan hukum kekekalan momentum.

Indikator pembelajaran yang ditetapkan berdasarkan kompetensi dasar

adalah:

1. Mendeskripsikan hubungan antara momentum dan impuls

2. Menentukan persamaan momentum dan impuls dari Hukum II Newton

3. Menghitung besar momentum pada penyelesaian soal fisika

4. Menghitung besar impuls pada penyelesaian soal fisika

5. Menerapkan konsep momentum dan impuls dalam kehidupan sehari-hari

6. Mendeskripsikan bunyi hukum kekekalan momentum

7. Menghitung besar kecepatan setelah tumbukan menggunakan hukum kekekalan

momentum

8. Menerapkan hukum kekekalan momentum dalam kehidupan sehari-hari

9. Membedakan tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian dan

tumbukan tidak lenting sama sekali.

10. Menghitung koefisien restitusi pada penyelesaian soal-soal tentang tumbukan

11. Mengaplikasikan hukum kekekalan momentum pada prinsip kerja roket

12. Merancang sebuah roket air sederhana

Materi momentum dan impuls terdiri dari empat subbab materi yaitu

pengertian momentum dan impuls; hukum kekekalan momentum; jenis-jenis

tumbukan dan roket. Pengertian momentum dan impuls mempelajari tentang

konsep momentum, konsep impuls dan hubungan antar keduanya, aplikasi

hubungan momentum dan impuls di kehidupan sehari-hari, penurunan hukum


17

kekekalan momentum, aplikasi hukum kekekalan momentum di kehidupan sehari-

hari, jenis-jenis tumbukan dan koefisien restitusi, prinsip kerja roket, bagian-

bagian roket.

Pengetahuan deklaratif yang diajarkan meliputi pengertian momentum,

impuls, bunyi hukum kekekalan momentum, jenis-jenis tumbukan, koefisien

restitusi, prinsip kerja roket dan bagian-bagian roket. Sedangkan,

keterampilan/pengetahuan prosedural yang diajarkan diantaranya menghitung

besar momentum dan impuls, menjabarkan hubungan impuls dan momentum dari

persamaan hukum II Newton, menghitung aplikasi soal dari pesamaan hubungan

impuls dan momentum, menurunkan hukum kekekalan momentum,

menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan persamaan hukum kekekalan

momentum. menghitung aplikasi soal dari koefisien restitusi serta membuat roket

air sederhana.

Materi ajar momentum dan impuls ini disajikan dalam bentuk

demonstrasi oleh guru dengan bantuan aplikasi prezi dan dapat diajukan soal-soal

yang memerlukan perhitungan matematis. Sehingga materi momentum dan

impuls cocok diajarkan melalui metode direct instruction dengan disampaikan

melalui media prezi.

2.5 Penelitian Relevan

Beberapa penelitian yang berhubungan dengan media pembelajaran prezi,

antara lain sebagai berikut:


18

a. Penelitian Strasser (2013) yang berjudul “Using Prezi In Higher

Education”. Menyatakan bahwa menggunakan prezi di perguruan tinggi

sangat bermanfaat bagi pengalaman pendidikan. Menggunakan prezi

dalam perkuliahan, dapat menjaga minat siswa yang tinggi dan

memfasilitasi pemahaman tentang keterkaitan topik. Prezi adalah cara

terbaik untuk memvariasikan pengiriman bahan-bahan kuliah untuk

mengurangi kebosanan dan memfasilitasi pemahaman. Siswa dapat

membuat presentasi lebih kolaboratif dan kreatif dengan menggunakan

prezi. Prezi adalah salah satu alat yang digunakan untuk menjaga kelas

tempat yang menarik dan interaktif.

b. Penelitian Utari dkk (2014) yang berjudul “Pengembangan Media

Pembelajaran Fisika Online Prezi dalam Pokok Bahasan Alat Optik pada

Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran

2013/2014”. Menyatakan ketercapaian hasil belajar diperoleh rerata

sebesar 90,75 untuk pos test sehingga secara klasikal sudah mencapai

KKM (75). Dengan demikian media pembelajaran Fisika Prezi layak dan

efektif digunakan sebagai media pembelajaran Fisika.

c. Penelitian Prayoga dkk (2013) yang berjudul “Penggunaan Media Prezi

dan Metode Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan

Prestasi Belajar Akutansi”. Menyatakan hasil penelitian menunjukkan

terdapat peningkatan prestasi belajar akuntansi siswa melalui penggunaan

media Prezi dan metode pembelajaran Snowball Throwing.


19

d. Penelitian Yusuf dan Wasis (2014) yang berjudul “Pengembangan Media

Pembelajaran Berbasis Prezi untuk meningkatkan keterampilan Berpikir

Kritis Pada Materi Kalor”. Menyatakan media pembelajaran berbasis

prezi pada materi kalor yang memenuhi kriteria kelayakan baik dari segi

materi maupun dari segi format tampilan media, dengan kategori sangat

layak. Media pembelajaran berbasis prezi dapat meningkatkan

keterampilan berpikir kritis siswa dengan n gain sebesar 0,32 dengan

kriteria peningkatan sedang.

e. Penelitian Setiawan dan Joko (2016) yang berjudul “Pengembangan dan

Penelitian Media Pembelajaran Interaktif Dilengkapi Sofware Prezi

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Instalasi Penerangan

Listrik Kelas XI TIPTL SMK Negeri 1 Nganjuk”. Menyatakan hasil

penelitian menunjukkan bahwa: hasil uji peningkatan (gain) didapat

presentase kelas eksperimen lebih unggul dari pada presentase kelas

kontrol yaitu kriteria gain tinggi pada kelas eksperimen sebesar 83,33%,

kriteria sedang sebesar 16,67%, dan kriteria rendah 0% .

f. Penelitian Artianningsih dkk (2013) yang berjudul “Penerapan Mind

Mapping Dengan Media Prezi Untuk Meningkatkan Prestasi dan

Partisipasi Belajar Akutansi”. Menyatakan hasil penelitian menunjukkan

Mind Mapping dengan media Presentasi Prezi mampu meningkatkan

partisipasi dan prestasi siswa, terlihat dari: (1) pada siklus I hasil

persentase partisipasi siswa dalam pembelajaran naik menjadi 69% dan

nilai rata-rata 63,


20

g. Penelitian Suryani (2015) yang berjudul “Penggunaan Media Prezi Pada

Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Untuk Meningkatkan

Kreativitas Peserta Didik SMA Negeri 1 Lhoksukon”. Menyatakan Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kreativitas peserta didik pada pembuatan

media prezi materi sistem peredaran darah manusia dengan kategori sangat

baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media prezi dapat meningkatkan kreativitas peserta didik di SMA Negeri 1

Lhoksukon.

2.6 Kerangka Berpikir

Sarana dan prasarana yang digunakan untuk pembelajaran sebetulnya telah

memadai. Hampir setiap kelas memiliki LCD masing-masing. Guru-guru juga

kebanyakan telah memiliki notebook atau laptop masing-masing namun fasilitas

ini penggunaannya belum sepenuhnya maksimal dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi di MAN 3 Banjarmasin, didapatkan masih

rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika, terutama pada kelas XI.

Hal ini dibuktikan dengan masih adanya sebagian besar siswa yang mendapat

nilai dibawah KKM disekolah tersebut, sehingga masih sering kali perlu

dilakukan remidial perbaikan nilai. Diperkirakan bahwa penyebabnya antara lain

belum adanya media pembelajaran yang mampu membuat siswa tertarik untuk

belajar fisika. Sementara pola belajar di kelas yang masih fokus pada teacher

oriented menyebabkan siswa kurang terlatih dalam melakukan pemecahan

masalah fisika. Selama ini siswa hanya mendapat ceramah dari guru mengenai
21

materi pelajaran yang sedang dipelajari, siswa menjadi pasif dan membuat mereka

menganggap pelajaran fisika sangat sulit dan tidak menyenangkan.

Langkah tepat dalam penyelesaian masalah di atas adalah dengan

mengembangkan suatu media pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa

ketertarikan siswa pada pembelajaran fisika. Salah satunya adalah dengan

menggunakan media pembelajaan prezi. Media pembelajaran prezi fokus pada

satu bidang slide yang disebut kanvas virtual, sehingga dapat menampilkan

konsep yang akan dijelaskan secara keseluruhan kepada siswa. Media

pembelajaran prezi membuat presentasi terlihat menjadi lebih dinamis, karena

kanvas dapat lebih mudah diperkecil dan diperbesar, bahkan diputar 360 derajat.

Sehingga melalui pengembangan media pembelajaran fisika online berbasis prezi

diharapkan dapat menciptakan produk yang valid, efektif dan praktis dalam

pemanfaatan serta pelaksanaan proses belajar mengajar.


22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Disebut penelitian

pengembangan karena mengembangkan media pembelajaran fisika berbasis

(zooming persentation) prezi pada pokok bahasan momentum dan impuls. Dimana

langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dilakukan menggunakan

model ADDIE antara lain: analisis (analyze), perancangan (design),

pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi

(evaluation). Diharapkan setelah melakukan langkah-langkah tersebut diperoleh

media pembelajaran yang layak sesuai dengan tujuan penelitian ini.

3.2 Model Pengembangan

Menurut Pudjawan (2014) model ADDIE terdiri atas lima langkah, yaitu :

a. Tahap I Analisis (Analyze)

1) Mengidentifikasi indikator pembelajaran

Mengidentifikasi indikator pembelajaran dilakukan untuk menentukan

masalah dan solusi yang tepat dalam menentukan kompetensi dasar siswa, dan

pada momentum dan impuls memiliki:

Kompetensi dasar :

3.5 Mendeskripsikan momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

22
23

4.5 Memodifikasi roket sederhana dengan menerapkan hukum kekekalan

momentum.

A. Analisis kebutuhan dan identifikasi kompetensi dasar

Analisis kebutuhan dan identifikasi kompetensi dasar dalam hal ini

berkaitan dengan indikator pembelajaran yang ingin dicapai dalam satuan

pendidikan. Identifikasi indikator pembelajaran yang dilakukan untuk menentukan

masalah dan solusi yang tepat dalam menentukan kompetensi siswa pada materi

momentum dan impuls yaitu berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar

seperti pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Kompetensi inti dan kompetensi dasar sesuai Kurikulum 2013
Kompetensi inti Kompetensi dasar
KI-1 Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang
ajaran agama yang dianutnya. menciptakan dan mengatur alam
KI-2 Menghayati dan mengamalkan jagad raya melalui pengamatan
perilaku jujur, disiplin, fenomena alam fisis dan
tanggungjawab, peduli (gotong pengukurannya
royong, kerjasama, toleran, 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah
damai), santun, responsif dan pro- (memiliki rasa ingin tahu;
aktif dan menunjukkan sikap objektif; jujur; teliti; cermat;
sebagai bagian dari solusi atas tekun; hati-hati; bertanggung
berbagai permasalahan dalam jawab; terbuka; kritis; kreatif;
berinteraksi secara efektif dengan inovatif dan peduli lingkungan)
lingkungan sosial dan alam serta dalam aktivitas sehari-hari
dalam menempatkan diri sebagai sebagai wujud implementasi sikap
cerminan bangsa dalam pergaulan dalam melakukan percobaan ,
dunia. melaporkan, dan berdiskusi
KI-3 Memahami, menerapkan, dan 3.5 Mendeskripsikan momentum dan
menganalisis pengetahuan impuls, hukum kekekalan
faktual, konseptual, prosedural, momentum, serta penerapannya
dan metakognitif berdasarkan rasa dalam kehidupan sehari-hari
ingin tahunya tentang ilmu 4.5 Memodifikasi roket sederhana
pengetahuan, teknologi, seni, dengan menerapkan hukum
budaya, dan humaniora dengan kekekalan momentum
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab
24

fenomena dan kejadian, serta


menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

B. Analisis karakteristik siswa

Karakteristik siswa SMA kelas XI berumur 17 sampai dengan 18 tahun

menurut teori Piaget tentang tingkat perkembangan kognitif, usia ini tergolong

dalam kategori operasional formal. Sehingga pada usia ini siswa dianggap mampu

meningkatkan ketertarikannya terhadap pembelajaran fisika.

C. Analisis media pembelajaran

Materi momentum dan impuls terdiri dari beberapa subbab, antara lain:

pengertian momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum, jenis-jenis

tumbukan dan roket. Dari kedua subbab tersebut mengandung konsep-konsep

yang dapat ditemukan dalam kehidupan seahari-hari. Media pembelajaran yang

dikembangkan untuk menunjang pembelajaran adalah media pembelajaran fisika

berbasis (zooming persentation) prezi.


25

b. Tahap II Perancangan (Design)

Merancang pembelajaran difokuskan pada tiga kegiatan, yaitu pemilihan

materi sesuai dengan karakteristik peserta didik dan tuntutan kompetensi, strategi

pembelajaran yang diterapkan dan bentuk serta metode asesmen dan evaluasi

yang digunakan.

Berdasarkan hasil analisis indikator pembelajaran, analisis media

pembelajaran, dan analisis karakteristik siswa, maka tahap selanjutnya

dirumuskan indikator pembelajaran materi momentum dan impuls untuk setiap

pertemuan. Perumusan indikator pembelajaran merupakan penjabaran dari

kompetensi dasar. Strategi pembelajaran tertentu yang dirancang khusus untuk

mencapai tujuan dinyatakan secara eksplisit oleh pengembang. Strategi

pembelajaran yang dirancang ini juga berkaitan dengan produk atau desain yang

dikembangkan.

Penentuan strategi pembelajaran yang telah disesuaikan dengan analisis

media pembelajaran dan analisis karakteristik siswa ditujukan agar dapat tercapai

indikator pembelajaran yang telah dibuat pada setiap pertemuan. Adapun strategi

yang diterapkan pada penelitian ini adalah membuat media pembelajaran berbasis

(zooming persentation) prezi.

c. Tahap III Pengembangan (Development)

1) Mengembangkan media pembelajaran

Setelah melalui tahapan sebelumnya dalam menyusun dan

mengembangkan produk penelitian. Adapun media pembelajaran dikembangkan


26

memenuhi komponen-komponen yang disusun dalam instrumen penelitian antara

lain berupa media pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran, (RPP)

lembar kerja siswa (LKS), dan tes hasil belajar (THB).

2) Melaksanakan validasi media pembelajaran

Media pembelajaran yang dihasilkan selanjutnya dimintakan penilaian

kepada pakar dan praktisi yang berkaitan dengan validitas media pembelajaran

yang dikembangkan oleh peneliti. Validasi media pembelajaran ini menggunakan

dua validator, yaitu satu validator pakar (Dosen mata kuliah media pembelajaran)

dan satu orang validator praktisi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran fisika.

Hasil penilaian dianalisis untuk mengetahui validitas media pembelajaran yang

dikembangkan dan selanjutnya direvisi sesuai saran dari pakar dan praktisi.

3) Melaksanakan simulasi

Pada tahap ini dilakukan simulasi media pembelajaran kepada teman-

teman mahasiswa sebanyak satu kali sehingga didapatkan kritik dan saran untuk

memperbaiki media pembelajaran yang dikembangkan. Hasil simulasi digunakan

untuk merevisi media pembelajaran yang dikembangkanI. Media pembelajaran

yang telah direvisi selanjutnya diuji cobakan.

d. Implementasi (Implementation)

Prototype produk pengembangan perlu diujicobakan secara riil di

lapangan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat keefektifan, kemenarikan

dan efisiensi pembelajaran.


27

Uji coba kelas dilaksanakan pada siswa kelas XI MIA 1 MAN 3

Banjarmasin dengan menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan yaitu

menggunakan media pembelajaran fisika berbasis (zooming persentation) prezi.

Uji coba dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan dengan waktu 2 x 45 menit pada

setiap pertemuan. Hal ini sebagai upaya untuk memperoleh perbaikan terhadap

media pembelajaran yang telah dikembangkan dan melihat hasilnya di kelas. Dari

hasil ini nanti akan diperoleh hasil kepraktisan pelaksanaan RPP dan efektifitas

hasil belajar siswa.

e. Evaluasi

Tahap terakhir adalah evaluasi (evaluation) untuk mengumpulkan data

pada akhir program untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar peserta

didik dan kualitas pembelajaran secara luas.

3.3 Definisi Operasional Karakteristik yang Diamati

a. Kelayakan media pembelajaran adalah kesesuaian media pembelajaran yang

dikembangkan dilihat dari: validitas media dilihat dari lembar validasi media

(minimal baik), kepraktisan dilihat dari keterlaksanaan RPP (minimal baik),

efektivitas dilihat dari hasil belajar (minimal sedang).

b. Validitas media pembelajaran fisika yang dikembangkan ditentukan valid

atau tidak validnya berdasarkan hasil validasi akademisi dan praktisi dengan

menggunakan lembar validasi, dan dengan kategori valid tanpa revisi, valid
28

dengan revisi kecil, valid dengan revisi besar, atau tidak valid dilihat dari

lembar validasi yang divalidasi oleh akademisi dan praktisi.

c. Kepraktisan media pembelajaran dilihat dari keterlaksanaan RPP yang

dikembangkan ditentukan praktis atau tidak praktisnya media pembelajaran

berdasarkan tingkat kesesuaian tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan media pembelajaran fisika online berbasis prezi yang diamati

dengan lembar pengamatan, dan dinyatakan dengan kategori terlaksana

sangat baik, terlaksana baik, terlaksana kurang, atau tidak terlaksana.

d. Efektivitas media pembelajaran dilihat dari keberhasilan atau ketercapaian

pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan untuk

menentukan efektif atau tidak efektifnya media pembelajaran berdasarkan

dari tes hasil belajar kognitif siswa, yang telah ditetapkan dengan gain score

dan diukur dengan menggunakan tes berupa pretest maupun posttest, dan

dinyatakan dengan kategori tinggi, sedang, atau rendah.

3.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian

Tempat penelitian adalah di MAN 3 Banjarmasin beralamat di Jalan

Batu Benawa I Komplek Pelajar Mulawarman RT.63 No.61 Teluk Dalam,

Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia. Penyusunan rencana penelitian

dimulai bulan Februari 2016 dan mengambil waktu penelitian pada semester

ganjil tahun 2016/2017 yaitu pada bulan November. Penyelesaian laporan akhir

bulan Januari 2017.


29

3.5 Uji Coba Produk

3.5.1 Desain uji coba

Setyosari (2013:182) desain uji coba produk yang digunakan pada

penelitian ini ialah menggunakan desain penelitian pengembangan pre-

experimental designs (non-design) yaitu one group pretest posttest designs

sebagai berikut:

O1 X O2

(3.1)

Keterangan :
O1 = pretest (tes awal sebelum pembelajaran dengan media pembelajaran prezi)
X = menerapkan media
O2 = posttest (tes akhir setelah pembelajaran dengan media pembelajaran
prezi)

Uji coba produk dilakukan melalui prosedur dengan memberikan pretest

yaitu sebelum diberikan pembelajaran dengan media pembelajaran fisika online

berbasis prezi. Kemudian melakukan kegiatan pembelajaran yang menggunakan

media pembelajaran fisika online berbasis prezi yang telah dikembangkan. Setelah

pembelajaran berakhir dilakukan posttest.

3.5.2 Subjek penelitian

Subjek penelitian yang diguanakan dalam penelitian ini adalah siswa

kelas XI MAN 3 Banjarmasin tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 31 siswa. Objek

penelitian adalah kelayakan media pembelajaran fisika online berbasis prezi

pokok bahasan momentum dan impuls.


30

3.6 Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan media

pembelajaran fisika online berbasis prezi pokok bahasan momentum dan impuls

ini ialah penilaian kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan. Data yang

diperoleh meliputi hasil validasi media pembelajaran; data tes hasil belajar siswa;

dan data keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran. Data tersebut

selanjutnya akan dianalisis dan dijabarkan untuk mengetahui kelayakan media

pembelajaran yang dikembangkan.

3.7 Media Pembelajaran dan instrumen penilaian

3.7.1 Media pembelajaran

Produk yang dihasilkan dalam pengembangan media pembelajaran yang

dikembangkan pada penelitian ini meliputi lembar kerja siswa (LKS) dan materi

ajar. Selain produk tersebut juga dihasilkan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) dan tes hasil belajar (THB).

3.7.2 Lembar validasi media pembelajaran

Lembar validasi meliputi lembar validasi media pembelajaran berupa

lembar validasi yang diberikan kepada validator yaitu akademisi dan praktisi

untuk mengetahui kualitas media pembelajaran yang dikembangkan.

3.7.3 Lembar pengamatan keterlaksanaan RPP

Lembar pengamatan keterlaksanaan RPP yang dikembangkan oleh

peneliti disesuaikan dengan media pembelajaran yang dikembangkan yaitu media

prezi.
31

3.7.4 Tes hasil belajar

Tes hasil belajar diberikan berupa pretest maupun posttest untuk

mengetahui pemahaman siswa setelah menggunakan media pembelajaran serta

mengetahui efektivitas media pembelajaran menggunakan media prezi pada

pokok bahasan momentum dan impuls yang dikembangkan oleh peneliti dengan

mengacu pada indikator pembelajaran.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

a. Validasi

Validasi yang dilakukan oleh validator digunakan untuk mengetahui

tingkat validitas media pembelajaran yang dilihat dari kesesuaian media

pembelajaran dengan landasan teoritik pengembangannya serta untuk mengetahui

kualitas dari media pembelajaran yang dikembangkan. Validasi dilakukan oleh

validator pakar (dosen media) dan validator praktisi (guru fisika di sekolah). Hasil

validasi dari kedua validator nantinya dianalisis dan dipakai sebagai penilaian

validasi media.

b. Observasi

Observasi dilakukan terhadap keterlaksanaan RPP yang diamati oleh dua

orang pengamat dengan aspek penilaian pada lembar pengamatan keterlaksanaan

RPP.
32

c. Penilaian (Asesmen)

Penilaian dilakukan terhadap LKS siswa yang telah dibuat untuk

mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa. Penilaian dilakukan setelah

LKS dikerjakan oleh siswa dan dikumpulkan setiap akhir pertemuan.

d. Tes

Tes dilakukan dengan dua penilaian yaitu pretes yang dilakukan sebelum

pengembangan media pembelajaran dan posttest yang dilakukan setelah

pengembangan media pembelajaran.

3.9 Teknik Analisis Data

3.9.1 Analisis validitas media pembelajaran

Data yang diperoleh dari hasil penilaian media pembelajaran dianalisis

secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Menganalisis hasil validasi tersebut

dengan menggunakan Passing grade (X) yang merupakan skor rerata dari hasil

penilaian para pakar dan praktisi, dan disesuaikan dengan kriteria aspek penilaian

media pembelajaran yang telah ditentukan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kriteria validasi media pembelajaran

No Interval Kategori
1 X ≥ 3,25 Sangat baik
2 2,5 < X ≤ 3,25 Baik
3 1,75 < X ≤ 2,5 Cukup
4 0,75< X ≤ 1,5 Kurang
5 X ≤ 1,75 Sangat kurang
(Adaptasi Sudijono, 2009)

Perhitungan reliabilitas media pembelajaran menggunakan persamaan

sebagai berikut oleh Arikunto (2010)


33

2S
KK 
N1  N 2

(3.2)

Keterangan:
KK = koefisien kesepakatan
S = Jumlah kode yang sama untuk objek yang sama
N1 = Jumlah kode yang diamati pengamat I
N1 = Jumlah kode yang diamati pengamat II

Koefisien kesepakatan (KK) yang digunakan disini digunakan sebagai

koefisien reabilitas (r). Adapun kriteria reliabilitas yang digunakan dapat dilihat

dari Tabel 3.3

Tabel 3.3. Kriteria reliabilitas 2 pengamat

No Koefisien Reliabilitas Penafsiran


1 0,80 ≤ r Derajat reliabilitas tinggi
2 0,40 ≤ r < 0,60 Derajat reliabilitas sedang
3 r < 0,40 Derajat reliabilitas rendah
(Adaptasi Ratumanan & Laurens, 2008:39)

3.9.2 Analisis kepraktisan media pembelajaran

Data kepraktisan media pembelajaran berdasarkan keterlaksanaan RPP.

Keterlaksanaan RPP berisi langkah-langkah yang harus dilakukan peneliti.

Kemudian diamati oleh dua orang pengamat untuk memberikan penilaian skor

yang tepat pada tiap kali pertemuan dan berdasarkan pada petunjuk penilaian yang

ada. Pengamatan dilakukan oleh dua orang pengamat sehingga reliabilitas

keterlaksanaan RPP dihitung dengan menggunakan rumus sebagai mana pada

persamaan (3.2) dengan kriteria pada Tabel (3.2).

3.9.3 Analisis efektifitas pembelajaran (hasil belajar)


34

Efektivitas pembelajaran diukur dari tes hasil belajar dengan melakukan

pretest dan posttes lalu kemudian dihitung dengan menggunakan uji normalitas

dengan jumlah siswa 31 orang. Menurut Gunawan (2013) cara untuk mengetahui

data signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan

memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (sig). Untuk menetapkan

kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut :

a. Tetapkan taraf signifikansi uji misalnya ɑ= 0,05

b. Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh

c. Jika signifikansi yang diperoleh > ɑ, maka sample berasal dari populasi yang

berdistribusi normal

d. Jika signifikansi yang diperoleh < ɑ, maka sample bukan berasal dari populasi

yang berdistribusi normal

Setelah mengetahui data hasil belajar siswa telah terdistribusi normal

atau tidak lewat uji nomalitas kemudian menghitung rata - rata gain dari 31 siswa

dengan menggunakan persamaan 3.3. Analisis gain digunakan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa ranah pengetahuan. Gain didapat dari data skor

pretest dan posttest pada saat sebelum dan sesudah diterapkannya perlakuan

(treatment) yang kemudian diolah untuk menghitung skor gain. Skor gain

dihitung menggunakan rumus (Hake, 1998)

Spost  Spre
<g> = (3.3)
S max  Spre
Keterangan: <g> = gain score
Spost = skor posttest
Spre = skor pretest
Smax= skor maksimum
35

Untuk kriteria efektivitas dari hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kriteria efektivitas pembelajaran

No Nilai Kriteria
1 <g> >0,7 Tinggi
2 0,3 ≤ <g> ≤0,7 Sedang
3 <g> < 0,3 Rendah
(Adaptasi Hake, 1998)
36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil validasi dan uji coba kelas dari media pembelajaran

prezi pada materi momentum dan impuls yang telah dikembangkan, maka

dihasilkan media pembelajaran yang layak untuk digunakan. Berikut ini deskripsi

hasil validasi dan uji coba kelas terhadap pengembangan media pembelajaran

fisika berbasis zooming persentation (prezi) pada pokok bahasan momentum dan

impuls di MAN 3 Banjarmasin beserta pembahasannya.

4.1 Hasil Pengembangan Media Pembelajaran Prezi

Hasil pengembangan media pembelajaran yang digunakan untuk

mendukung proses pembelajaran pada tingkat SMA ini sesuai dengan

karakteristik materi momentum impuls dan siswa SMA kelas XI IPA MAN 3

Banjarmasin. Dalam penelitian ini dikembangkan media pembelajaran fisika

berbasis zooming persentation (prezi) pada pokok bahasan momentum dan impuls

di MAN 3 Banjarmasin ditelaah oleh Dr. Mustika Wati, M, Sc selaku

pembimbing 1 dan Misbah, M.Pd selaku pembimbing 2.

4.1.1 Media Pembelajaran Prezi

Validasi terhadap media pembelajaran yang dikembangkan dilakukan

untuk mengetahui kevalidan media pembelajaran untuk diuji cobakan pada kelas

sesungguhnya. Kevalidan media pembelajaran ini dinilai oleh 1 orang validator

pakar dan 1 orang validator praktisi. Adapun yang bertindak sebagai validator

pakar adalah Abdul Salam M, M.Pd selaku


36 akademisi, dan Rajiah, S.Pd selaku
37

praktisi. Dari hasil validasi dilakukan revisi pada media pembelajaran yang

dikembangkan sesuai dengan saran-saran dari validator. Adapun hasil validitas

media pembelajaran yang dikembangkan dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Validitas media pembelajaran


Aspek Kriteria Penilaian ∑ Per
Rata-rata Kriteria s
Penilaian Penilaian A B aspek
Materi 1 4 3 13 3.25 Baik 0
2 3 3 1
Ilustrasi 3 3 3 12 3.00 Baik 1
4 3 3 1
Kelengkapan 5 3 3 12 3.00 Baik 1
Media 6 3 3 1
Desain Media 7 3 4 14 3.50 Sangat 0
8 4 3 Baik 0
Jumlah Skor 26 25 51 3.5 7
Persentase 79.69%
Validitas Valid
Reliabilitas 0.88 Derajat Reliabilitas Tinggi

Pada Tabel 4.1 dapat dilihat hasil validasi keseluruhan memperlihatkan bahwa

hasil penilaian validasi media pembelajaran yang meliputi aspek materi, ilustrasi,

kelengkapan media dan desain media secara menyeluruh termasuk dalam kategori sangat

baik sesuai dengan kriteria pada tabel 3.1. Adapun besar reliabilitas untuk validasi media

ini adalah sebesar 0,88 dan derajat reliabilitas tinggi.

Adapun saran-saran perbaikan media pembelajaran dari para validator

dapat dilihat pada Tabel 4.2.


38

Tabel 4.2 Saran-saran validator media pembelajaran

No Media Saran Validator


pembelajaran
1. Validator I Tambahkan penjelasan tentang keberlakuan hukum
kekekalan momentum pada gerak roket
Perkaya lagi fitur-fitur video untuk lebih menarik
perhatian siswa dan memudahkan siswa memahami
konsep/prinsip/hukum yang diajarkan

2 Validator II Perbanyak video-video untuk meminimalisir salah


presepsi yang terjadi pada siswa mengenai suatu contoh
pengaplikasian momentum dan impuls dalam kehidupan
sehari-hari

Dari hasil validasi di atas dapat dikatakan bahwa media pembelajaran

yang dikembangkan tergolong valid. Selanjutnya dilakukan perbaikan pada media

pembelajaran yang telah divalidasi sesuai dengan saran-saran untuk menghasilkan

media pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya dan dapat digunakan dalam

uji coba di kelas.

Selain media pembelajaran juga dihasilkan materi ajar, LKS, RPP dan THB

yang disesuaikan dengan media pembelajaran prezi agar dapat digunakan secara

maksimal. Berikut ini adalah uraian materi ajar, LKS (lembar kerja siswa), RPP (rencana

pelaksanaan pembelajaran) dan THB (tes hasil belajar)

4.1.1.1 Materi Ajar

Materi ajar ini digunakan siswa sebagai sumber belajar yang berisi materi

momentum dan impuls. Materi ajar siswa yang dikembangkan terdiri dari

kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, judul bab beserta isi

materi momentum dan impuls. Dalam isi materi ajar ini berisi materi pelajaran,

kegiatan contoh soal dan pembahasan,


39

Materi ajar yang dikembangkan menggunakan sumber buku fisika kelas

XI terbitan Yudistira dan juga dari berbagai sumber internet yang menyangkut

materi momentum dan impuls. Sumber-sumber yang digunakan dalam

pengembangan materi ajar ini dikemas dalam daftar pustaka pada materi ajar

siswa.

4.1.1.2 Lembar kerja siswa (LKS)

Lembar kerja siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran berisi panduan

bagi siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan dan

pemecahan masalah. LKS berisi ringkasan materi dan petunjuk-petunjuk

pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan peserta didik untuk

memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan keterampilan dasar

sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh. LKS yang

dikembangkan pada penelitian ini ada empat yang disesuaikan dengan RPP

dimana pada setiap pertemuan ada satu buah LKS.

Saat menjawab LKS siswa dibimbing dan diarahkan untuk menemukan

sendiri jawaban LKS. LKS pada penelitian ini berupa LKS soal-soal pemecahan

masalah yang disertai dengan langkah-langkah dalam mengerjakan permasalahan

dan telah disediakan tempat kosong untuk jawaban siswa. Pada LKS telah

dirancang secara sistematis untuk mempermudah siswa dalam menyelesaikan

soal-soal.
40

4.1.1.3 Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaaan pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran

yang pengembangannya mengacu pada suatu kompetensi dasar tertentu di dalam

kurikulum/silabus. RPP dibuat dalam rangka pedoman guru dalam mengajar

sehingga pelaksanaannya bisa lebih terarah. RPP yang dikembangkan disusun

sedemikian rupa dengan menggunakan media pembelajaran prezi. RPP yang

dikembangkan ini mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar yang

selanjutnya menjadi indikator pembelajaran yang disusun berdasarkan kurikulum

2013.

Pada penelitian ini ada empat buah RPP yang memuat materi momentum

dan impuls dengan alokasi waktu empat kali pertemuan. Pada RPP pertama

memuat tentang pengertian momentum dan impuls, pertemuan kedua memuat

tentang hukum kekekalan momentum, pertemuan ketiga memuat tentang jenis-

jenis tumbukan dan pertemuan keempat memuat tentang roket. RPP yang dibuat

terdiri dari kompetens inti, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, materi

pokok (hanya ringkasan materi), sumber pembelajaran, media, alat dan bahan

pembelajaran, strategi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil

belajar dan daftar pustaka.

4.1.1.4 Tes hasil belajar (THB)

Tes hasil belajar (THB) digunakan untuk mengetahui efektivitas

pembelajaran dan media yang telah dikembangkan. THB ini berupa pretest dan

posttest yang dibuat dari materi momentum dan impuls dimana soal yang dibuat

mengacu pada indikator pembelajaran pada RPP yang disusun dalam bentuk kisi-
41

kisi berisi indikator pembelajaran, nomor soal, ranah kognitif, skor, soal, dan

kunci jawaban.

THB yang dikembangkan berbentuk soal essai yang terdiri dari 12 soal

tentang materi momentum dan impuls sesuai dengan taksonomi Bloom. THB ini

terbagi lagi dalam 3 soal untuk mengukur siswa dalam memakai (C2) konsep atau

prinsip-prinsip fisika terkait konsep momentum dan impuls, 7 soal untuk

mengukur kemampuan menghitung (C3) konsep dan atau prinsip fisika terkait

konsep momentum dan impuls, 1 soal untuk mengukur kemampuan

mengaplikasikan (C4) konsep dan atau prinsip fisika terkait konsep momentum

dan impuls serta 1 soal untuk mengukur kemampuan siswa dalam merancang (C4)

konsep dan atau prinsip fisika terkait konsep momentum dan impuls.

4.2 Hasil Tampilan Prezi

Dalam pembuatan media presentasi prezi peneliti membagi beberapa

tampilan antara lain: tampilan awal, tampilan materi, tampilan video pembelajaran,

dan tampilan soal latihan. Tampilan pembukaan halaman awal media merupakan

tampilan awal yang menunjukkan judul media dan tampilan umum keseluruhan

dari materi yang akan disampaikan. Halaman ini bertujuan agar pengguna

mengetahui materi yang akan disajikan dalam media presentasi prezi pada mata

pelajaran fisika. Berikut beberapa tampilan awal pada media prezi untuk pokok

bahasan momentum dan impuls.


42

Gambar 4.1 Tampilan Awal Prezi Pengertian Momentum dan Impuls

Gambar 4.2 Tampilan Awal Prezi Hukum Kekekalan Momentum

Gambar 4.3 Tampilan Awal Prezi Jenis-Jenis Tumbukan


43

Gambar 4.4 Tampilan Awal Prezi Roket

Pokok bahasan momentum dan impuls memiliki 4 subbab yaitu

pengertian momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum, jenis-jenis

tumbukan dan roket. Pada tampilan awal dalam media presentasi prezi siswa

dapat melihat secara keseluruhan materi ajar yang akan disampaikan. Pada awal

tampilan akan terlihat salam pembuka lalu tampil video mengenai motivasi atau

pengetahuan awal kemudian akan tampil slide yang berisi judul lalu indikator

pembelajaran barulah tampil slide yang berisi materi beserta contoh soal, selain

itu di slide prezi juga berisi LKS, dan pelatihan lanjutan.

4.3 Hasil Uji Coba

4.3.1 Simulasi media pembelajaran

Simulasi dilakukan sebagaimana halnya kegiatan belajar mengajar di

kelas. Peneliti bertindak sebagai pengajar melakukan pembelajaran dengan

menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan. Adapun pelaksanaan

pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP pada pertemuan pertama dangan


44

alokasi waktu 2 x 45 menit. Semua kegiatan pembelajaran yang tertulis pada RPP

dilaksanakan dengan baik seperti halnya pembelajaran yang sesungguhnya.

Adapun yang bertindak sebagai pengamat keterlaksanaan RPP adalah

Diah Triwulandari, S.Pd dan M.Noor Alifullah,S.Pd. Kegiatan simulasi dilakukan

pada tanggal 31 Oktober 2016 di Laboratorium Fisika FKIP Universitas Lambung

Mangkurat Banjarmasin dan dihadiri oleh 14 peserta. Kegiatan ini dikondisikan

selayaknya pembelajaran formal dalam kelas. Berdasarkan hasil simulasi yang

telah dilakukan didapatkan hasil keterlaksanaan RPP yang diamati oleh pengamat

simulasi dengan rerata skor 3,88 yang berada dalam kategori sangat baik dan

reliabilitas 0,95 dengan kategori tinggi sehingga media pembelajaran hasil

simulasi dapat diteruskan/dipakai pada kelas sesungguhnya.

Saran agar pemanfaatan media presentasi prezi dapat dipergunakan

secara maksimal, yaitu penggunaan media presentasi prezi hendaknya tidak lepas

dari pantauan dan bimbingan guru. Agar proses pembelajaran berjalan dengan

lancar sebaiknya guru sudah mempelajari media presentasi ini terlebih dahulu,

dalam pengoperasian media prezi disarankan terdapat alat pendukung seperti LCD

dan speaker agar suara dalam video dapat terdengar jelas

4.3.2 Ujicoba kelas

Media pembelajaran yang dikembangkan pada materi momentum impuls

yang diuji cobakan pada tanggal 1 November 2016 sampai 29 November 2016 di

kelas XI MIA 1 MAN 3 Banjarmasin yang terdiri dari 31 siswa, dan diperoleh

data hasil ujicoba kelas sebagai berikut:


45

a. Kepraktisan media pembelajaran (keterlaksanaan RPP)

Kepraktisan media pembelajaran yang menggunakan media prezi pada

materi momentum dan impuls dapat dilihat pada keterlaksanaan RPP yang

dilakukan sebanyak empat kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama pada materi

pengertian momentum dan impuls, pertemuan kedua pada materi hukum

kekekalan momentum, pertemuan ketiga pada materi jenis-jenis tumbukan, dan

pertemuan keempat pada materi roket. Pada kegiatan pembelajaran yang bertindak

sebagai pengamat adalah Nor Rahmawati, S.Pd dan Alvi Nanda Saputra,S.Pd

mulai pertemuan pertama hingga pertemuan keempat.

Pada fase I nilai keterlaksanaan RPP mengalami peningkatan mulai dari

pertemuan pertama sampai pertemuan keempat dikarenakan siswa masih

memerlukan penyesuaian dengan media yang baru. Lalu pada fase ke-II setiap

pertemuan nilai keterlaksanaan RPP tetap dikarenakan siswa sudah terbiasa

menerima pelajaran menggunkan media prezi. Kemudian pada fase ke-III nilai

keterlaksanaan RPP mengalami penurunan dari pertemuan pertama sampai

pertemuan keempat dikarenakan materi yang dipelajarinya semakin sulit. Dan

untuk fase ke-IV nilai keterlaksanaan RPP nya sempat meningkat dari pertemuan

pertama hingga pertemuan ketiga namun menurun pada petemuan keempat. Serta

pada fase ke-V mulai dari pertemuan pertama lalu mengalami penuruna di fase

ke-II. Namun secara keseluruhan nilai rata-rata keterlaksanan RPP berkategori

sangat baik, seperti pada Tabel 4.3 sebagai berikut :


46

Tabel 4.3 Nilai rata-rata keterlaksanaan RPP pada setiap pertemuan


Nilai
Pertemuan Kategori
rata-rata
1 3,88 Sangat baik
2 3,88 Sangat baik
3 3,92 Sangat baik
4 3,82 Sangat baik

Nilai reliabilitas pada setiap pertemuan adalah 0,96 pada pertemuan

pertama,0,95 pada pertemuan kedua, 0,89 pada pertemuan ketiga dan 0,83 pada

pertemuan keempat dengan kategori reliabilitas tinggi pada pertemuan pertama

sampai pertemua keempat. Dari hasil keterlaksanaan RPP tiap fase dan pada

setiap pertemuan di atas dapat dikatakan bahwa media pembelajaran yang

dikembangkan tergolong praktis untuk digunakan dalam proses pembelajaran

karena nilai rata-ratanya berkategori sangat baik.

b. Efektivitas media pembelajaran

Keefektifan media pembelajaran ditinjau melalui tes hasil belajar. Hasil belajar

siswa pada penelitian ini diambil melalui pre-test dan post-test lalu kemudian dihitung

dengan menggunakan uji normalitas dengan jumlah siswa 31 orang. Setelah diketahui

bahwa data hasil belajar siswa telah terdistribusi normal lewat uji nomalitas. Berdasarkan

hasil uji normalitas dengan menggunakan program berbantuan komputer dengan nilai

0,454 (perhitungan pada lampiran). Lalu menghitung rata - rata gain dari 31 orang siswa

dengan menggunakan persamaan 3.3 didapatkan nilainya sebesar 0,75. Dan berdasarkan

Tabel 3.5 tentang kriteria keefektivitas hasil belajar maka tes hasil belajar yang telah

diujikan berkategori tinggi.

Tabel 4.4 Hasil N-gain secara umum


Rata-rata pretest Rata-rata posttest N-gain Kategori

21,38 80,53 0.75 Tinggi/Sangat efektif


47

Jika ditinjau lebih lanjut terhadap kriteria nilai N-gain masing-masing

siswa di dalam kelas, terdapat 30 siswa yang hasil belajarnya berkategori tinggi

dan hanya 1 siswa yang tergolong kategori sedang serta 0 siswa yang tergolong

rendah. Dari hasil nilai N-gain dapat dikatakan bahwa media pembelajaran yang

dikembangkan tergolong sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan

media pembelajaran yang dikembangkan. Dalam pembahasan ini yang mencakup

kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan, meliputi hal-hal yang

berkenaan dengan pengembangan media pembelajaran dan hasil uji coba media

pembelajaran.

Adapun hal-hal yang berkenaan dengan pengembangan media

pembelajaran meliputi validitas media pembelajaran dan keunggulannya,

sedangkan hal-hal yang berkenaan dengan hasil uji coba media pembelajaran

meliputi kepraktisan media pembelajaran melalui keterlaksanaan RPP dan

efektivitas pembelajaran melalui THB siswa.

4.4.1 Pembahsan yang berkenaan dengan hasil uji coba

a. Validitas media pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan adalah media pembelajaran prezi

(zooming persentation) digunakan untuk membuat siswa menjadi lebih tertarik

dan lebih mudah mengerti pembelajaran yang disampaikan. Dapat dilihat pada
48

Tabel 4.1 hasil validasi keseluruhan memperlihatkan bahwa hasil penilaian

validasi media pembelajaran yang meliputi aspek penilaian materi, ilustrasi,

kelengkapan media dan desain media termasuk valid dengan kategori sangat baik.

Adapun besar reliabilitas untuk validasi media ini adalah sebesar 0,88 dengan

derajat reliabilitas tinggi.

Hasil penilaian media pembelajaran meliputi aspek penilaian materi,

ilustrasi, kelengkapan media dan desain media secara menyeluruh yang dilakukan

oleh kedua validator diperoleh rerata dari kedua validator sebesar 3,5 yang

dinyatakan oleh validator dalam kategori valid dengan revisi kecil. Hasil penilaian

dengan kategori baik pada setiap kategori menunjukkan bahwa komponen-

komponen yang termuat dalam media telah terpenuhi dengan benar, sehingga

dapat disimpulkan bahwa media yang dikembangkan valid digunakan sebagai

media pembelajaran karena menurut Sudjana dan Rivai (2013) dapat menjadi alat

bantu mengajar yang menunjang penggunaan metode mengajar yang diperlukan

oleh seorang guru. Karena kedudukan media sebagai salah satu upaya membantu

proses interaksi guru-siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya.

b. Kepraktisan media pembelajaran

Kepraktisan media pembelajaran prezi dilihat dari keterlaksanaan RPP.

Keterlaksanaan RPP yang dilakukan sebanyak empat kali pertemuan, yaitu

pertemuan pertama pada materi pengertian momentum dan impuls, pertemuan

kedua hukum kekekalan momentum, pertemuan ketiga pada materi jenis-jenis

tumbukan dan pertemuan keempat pada materi roket. Hasil analisis


49

keterlaksanaan RPP terdiri dari pertemuan pertama, kedua, ketiga, dan keempat.

Hasil ini dapat dilihat pada lampiran 7.

Hasil keterlaksanaan RRP tiap fase pada media prezi dapat dijelaskan

sesuai gambar 4.1. Secara umum rata-rata keterlaksanaan RPP tiap fase berada

pada rentang 3,50 sampai 3,92 hasil ini tergolong kategori sangat baik. Adapun

nilai rata-rata per fase terendah adalah pada fase 3 pertemuan keempat yaitu

sebesar 3,50. Walaupun demikian hasil tersebut masih tergolong kategori

terlaksana sangat baik. Diperolehnya nilai rata-rata terendah pada fase 3

pertemuan keempat yaitu saat fase aplikasi konsep dalam kehidupan disebabkan

beberapa siswa memerlukan waktu yang yang lebih lama dalam berdiskusi untuk

menyelesaikan LKS karena beberapa siswa belum tahu terhadap permasalahan

yang terdapat di dalam LKS tersebut sehingga pada saat mereka diberi

kesempatan untuk menyampaikan hasil diskusinya diperlukan peran guru sebagai

pembimbing untuk lebih aktif dalam mengajak siswa menyampaikan hasil

diskusinya dan juga diperlukan peran guru sebagai pembimbing untuk lebih

mampu dalam menanggapi hal-hal yang tidak dipahami siswa.

Adapun keterlaksanaan RPP secara umum untuk pertemuan pertama

dengan rata-rata nilai keseluruhan adalah 3,88 dengan kategori sangat baik serta

reliabilitas sebesar 0,96 dengan kategori reliabilitas tinggi. Keterlaksanaan RPP

pada pertemuan kedua dengan rata-rata nilai keseluruhan adalah 3,88 dengan

kategori sangat baik serta reliabilitas sebesar 0,95 dengan kategori reliabilitas

tinggi. Untuk keterlaksanaan RPP pada pertemuan ketiga dengan rata-rata nilai

keseluruhan adalah 3,92 dengan kategori sangat baik serta reliabilitas sebesar 0,89
50

dengan kategori reliabilitas tinggi. Terakhir untuk keterlaksanaan RPP pada

pertemuan keempat dengan rata-rata nilai keseluruhan adalah 3,82 dengan

kategori sangat baik serta reliabilitas sebesar 0,83 dengan kategori reliabilitas

tinggi. Sehingga secara keseluruhan media pembelajaran yang dikembangkan bisa

dikatakan praktis ditinjau dari keterlaksanaan RPP.

Pada pertemuan pertama banyak siswa yang sangat fokus pada materi

karena memperhatikan video-video yang ditampilkan, sehingga peran guru

sebagai pembimbing dituntut untuk lebih mengawasi agar diskusi-diskusi kecil

yang dilakukan oleh para siswa tidak melenceng dari proses pembelajarannya

terutama pada kegiatan inti yaitu dalam menyelesaikan soal mengenai aplikasi

konsep dalam kehidupan, hal ini dikarenakan beberapa siswa yang masih sulit

diarahkan dalam kegiatan ini. Selanjutnya pada pertemuan kedua siswa sudah

mulai terbiasa pada kegiatan pembelajaran dengan media prezi dimana dalam

menanggapi video-video yang ditampilkan siswa lebih aktif untuk mencari tahu

jawaban dari permasalahan yang ada dalam video dengan dibimbing oleh guru

dalam proses pembelajaran. Pada pertemuan ketiga dan keempat siswa sudah

mampu memahami dan terbiasa dalam mencari tahu jawaban dari permasalahan

yang ada dalam video dan menyelesaikan soal mengenai aplikasi konsep dalam

kehidupan.

Dari hasil keterlaksanaan RPP baik ditinjau secara umum maupun tiap

fase hasil kepraktisan masuk dalam kategori sangat baik dengan nilai 3,87 dan

reliabilitas dengan kategori tinggi dengan nilai 0,90. Keterlaksanaan RPP pada

penelitian ini digunakan untuk menentukan kepraktisan media pembelajaran yang


51

dikembangkan. Kepraktisan mengandung arti mudah pelaksanaannya, mudah

pemeriksaannya dan dilengkapi petunjuk-petunjuk sehingga dapat diberikan dan

dilaksanakan oleh orang lain (Widoyoko, 2012).

c. Efektivitas media pembelajaran

Keefektivan hasil belajar siswa pada penelitian ini diambil melalui pre-

test dan post-test lalu kemudian dihitung dengan menggunakan uji normalitas

dengan jumlah siswa 31 orang. Setelah diketahui bahwa data hasil belajar siswa

telah terdistribusi normal lewat uji nomalitas. Lalu menghitung rata - rata gain

dari 31 orang siswa dengan menggunakan persamaan 3.3. Di dalam uji gain ada

tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Adapun hasil belajar siswa yang

dihitung menggunakan N-gain secara umum melalui rata-rata pretest dan rata-rata

posttest dari 31 hasil belajar siswa adalah 0,75 yang tergolong kategori tinggi, dari

hasil tersebut dapat dikatakan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan

tergolong efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Setiawan dan Joko (2016) sebesar

84,29% dengan kategori sangat baik. Terdapat peningkatan hasil belajar setelah

menggunakan media pembelajaran interaktif dilengkapi software prezi mata

pelajaran Instalasi Penerangan Listrik SMK Negeri 1 Nganjuk. Hasil belajar siswa

yang dapat mencapai efektif tidak terlepas dari terlaksananya RPP berdasarkan

media pembelajaran prezi dengan baik. Membuat siswa aktif selama kegiatan

belajar mengajar yang pada akhirnya mempengaruhi hasil belajar. Media

pembelajaran prezi dapat mengangkat minat dan hasil belajar siswa karena lebih
52

visual atau nyata dan terkait dengan kehidupan sehari-hari sehingga lebih menarik

dan mudah dicerna siswa.

4.5 Kelemahan Penelitian

Adapun kelemahan pada penelitian antara lain sebagai berikut:

(1) Aliran listrik yang tidak stabil membuat siswa kehilangan fokus untuk

beberapa saat.

(2) Saat menampilkan video-video koneksi internetnya kurang begitu baik maka

memperlambat penyampaian materi.

(3) Pada penelitian ini siswa hanya merancang roket sederhana, tidak sampai

memodifikasi roket sederhana sehingga kompetensi dasar pada 4.1 belum

tercapai.
53

BAB V

PENUTUP

5.1 Produk

Produk yang dihasilkan dalam pengembangan media pembelajaran prezi pada

pokok bahasan momentum dan impuls meliputi:

1) Lembar kerja siswa.

2) Materi ajar.

Selain produk tersebut diatas, juga dihasilkan :

1) Rencana pelaksanaan pembelajaran

2) Tes hasil berlajar

5.2 Simpulan

Berdasarkan hasil pengembangan dan uji coba, maka diperoleh simpulan bahwa

pengembangan media pembelajaran fisika berbasis (zooming persentation) prezi

pada pokok bahasan momentum dan impuls di MAN 3 Banjarmasin yang

dikembangkan dinyatakan layak (valid, praktis dan efektif) untuk digunakan

dalam proses pembelajaran. Hal ini didukung oleh temuan berikut:

(1) Media pembelajaran fisika berbasis (zooming persentation) prezi pada pokok

bahasan momentum dan impuls yang dikembangkan adalah cukup valid

menurut validator praktisi dan akademisi dilihat dari skor rata-rata yang

diperoleh dengan kategori baik.

(2) Media pembelajaran fisika berbasis (zooming persentation) prezi pada pokok
53
bahasan momentum dan impuls yang dikembangkan dinyatakan praktis
54

ditinjau dari tingkat keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

dengan kategori sangat baik.

(3) Media pembelajaran fisika berbasis (zooming persentation) prezi pada pokok

bahasan momentum dan impuls yang dikembangkan dinyatakan efektif

dilihat dari tingkat pencapaian ketuntasan hasil belajar kognitif siswa yang

telah ditetapkan dengan gain score sebesar 0,75 dengan kategori tinggi.

5.3 Saran

Adapun saran pada penelitian ini adalah

(1) Bagi sekolah, hendaknya menggunakan media pembelajaran prezi untuk

meningkatkan hasil belajar kognitif fisika siswa.

(2) Bagi guru, pelaksanaan pembelajaran menggunakan media pembelajaran

prezi yang peneliti kembangkan membutuhkan waktu yang sekitar setengah

atau satu menit hingga prezi benar-benar siap dijalankan.

(3) Bagi peneliti, yang ingin melakukan penelitian menggunakan media

pembelajaran prezi agar proses Start Up tidak terlalu berat, sebaiknya file

prezi yang terlalu besar (isinya terlalu banyak) dipisah menjadi beberapa

bagian.
55

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharisimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharisimi. 2015. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara.

Artianningsih, Sri Witurachmi, Sri Sumaryati. 2013. Penerapan Mind Mapping


dengan Media Prezi Untuk Meningkatkan Prestasi dan Partisipasi
Belajar Akuntansi, Jurnal Pendidikan UNS, vol. 2 Juli 2012 Hal. 39 s/d
48

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Depok: Rajagrafindo Persada.

Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual


(inovatif). Bandung: Yrama Widya.

Epinur, Wilda Syahri, dan Adriyani. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran


Kimia Pada Materi Elektrokimia Untuk Kelas XII SMAN 8 Kota Jambi dengan
Menggunakan Sofware Prezi. Jurnal Universitas Jambi . Ind. Soc. Integ.
Chem., 2014, Volume 6, Nomor 1

Gunawan, Muhammad Ali. 2013. Statistika Untuk Penelitian Pendidikan.


Yogyakarta: Parama Publishing.

Hake, R.R. 1998. Interactive-engagement versus traditional methods: A Six-


thousand-student survey ofmechanics test data for introductory physics
courses. Department of Physics, Indiana University. Volume 66 No.1.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Ichsan. 2009. Mempertimbangkan Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget


dalam Pembelajaran PAI. Jurnal UIN Sunan Kalijaga. 1:6-21

Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta:


Prestasi Pustaka Raya

Prayoga Anjar Miski, Sigit Santoso, Nurhasan Hamidi, dkk. 2013. Penggunaan
Media Prezi dan Metode Pembelajaran Snowball Throwing untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Akutansi, Jurnal Pendidikan UNS vol. 1
No. 2 Juni 2013 Hal 1 s/d 8

Pudjawan, dkk. 2014. Model Penelitian dan Pengembangan. Singaraja: Graha


Ilmu.
56

Raharja, Bagus dkk. 2014.Panduan Belajar Fisika 2A SMA kelas XI.Jakarta:


Yudhistira.

Ratumanan dan Laurens. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Unesa


University Press

Safutry, Windy. 2013. Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program


Penguatan Keluarga Oleh Yayasan Sos Children’s Village Medan di
lingkungan III Kelurahan Namo Ganjar Kecamatan Medan Tuntungan
Jurnal Skripsi Universitas Sumatera Utara. Tidak dipublikasikan

Saputri Indri Juriana, Diana Tien Irfahmi, Sumadi. 2016. Media Presentasi Prezi
Pada Mata Pelajaran Akutansi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa. Jurnal Universitas Negeri Malang

Setyosari, Punaji. 2013. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta:


Erlangga

Strasser, Nora. 2013. Using Prezi In Higher Education, The Clute Institute
Internasional Academic Conference, Breakenridge. Colorado USA

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Sudjana dan Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Setyawan Kodrat dan Joko. 2016. Pengembangan dan Pelatihan Media


Pembelajaran Interaktif dilengkapi Software Prezi untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Mata Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik Kelas X
TIPTL SMK Negeri 1 Nganjuk, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro vol. 05
No. 01 Tahun 2016 hal 45 - 52

Suryani, Khairil, Cut Nurmaliah. 2015. Penggunaan Prezi Pada Materi Sistem
Peredaran Darah Manusia untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta
Didik SMA Negeri 1 Lhoksukan, Jurnal EduBio Tropika, vol. 3 No. 1
April 2015 hal. 1-50

Utari Yani Putri, Eko Setyadi, Siska Desy Fatmaryanti. 2014. Pengembangan
Media Pembelajaran Fisika Online Prezi dalam Pokok Bahasan Alat
Optik pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun
Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan UMP, vol. 5 No. 2 September
2014

Widoyoko, E.P. 2012. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Wardoyo, Sigit Mangun. 2013. Media Pembelajaran Berbasis Riset. Jakarta:


Akademia Permata
57

Yusuf Muhammad dan Wasis. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran


Berbasis Prezi untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis pada
Materi Kalor, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika ISSN : 2302-4496 vol. 03
No. 02 Tahun 2014 hal 137 - 142
58

Lampiran 1a. Daftar Nama siswa kelas XI MIA 1 MAN 3 Banjarmasin

No Nama

1 Ade Reza Andhika Putra


2 Agustina
3 Ahdayani Magfirah
4 Ahmad Abdul Malik
5 Andhyka Arya Putra
6 Annisa Tri Karlina
7 Aura Chyntia Putri
8 Desy Rina Safitri
9 Diana
10 Hasyyati Aulia
11 Helyatus Azzahra
12 Indra Wahid NAA
13 Irwanda Febriyandi
14 Khairunnisa
15 Khoironi
16 Kiki Rizkiyah
17 Linda Novita Dewi
18 Lutfi
19 M. Alif Al Faras Sedar
20 M. Adytya Zalzabilla
21 Mu'minatul Almal
22 Noor Aina
23 Nor Ikhsan
24 Noviani
25 Nurul Hafijah
26 Oktaviani
27 Rabiatul Adawiah
28 Rizka Annida Putri
29 Rizky Amalia
30 Siti Aminah
31 Sri Maulida
59

Lampiran 1b. Daftar kelompok peserta penelitian


Daftar kelompok siswa kelas XI MIA 1 MAN 3 Banjarmasin
Kelompok No urut Nama siswa
1 Aura Chyntia Putri
2 Diana
3 Kiki Rizkiyah
I
4 Nurul Hafizah
5 Novian
6 Siti Aminah
1 Ade Reza Andika Putra
2 Ahmad Abdul Malik
II 3 Andhyka Arya Putra
4 Nor Ikhsan
5. M. Adytya Zalzabilla
1 Hasyyati Aulia
2 Khairunnisa
III 3 Oktaviani
4 Rabiatul Adawiah
5 Annisa Tri Karlina
1 Helyatus Azzahra
2 Linda Novita Dewi
IV 3 Mu’minatul Almal
4 Rizky Amalia
5 Rizka Annida Putri
1 Agustina
2 Ahdayani Magfirah
V 3 Desy Rina Safitri
4 Noor Aina
5 Sri Maulida
1 Indra Wahid NAA
2 Irwanda Febriyandi
VI 3 Khoironi
4 Lutfi
5 M. Alif Al Faras Sedar
60

Lampiran 2a. Rencana pelaksanaan pembelajaran 1


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Pertemuan I

Sekolah : MAN 3 Banjarmasin


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI MIA 2 / I
Pokok bahasan : Momentum dan Impuls
Sub pokok bahasan : Pengertian Momentum dan Impuls
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
61

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


KD-1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad
raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
KD-2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan
berdiskusi.
KD-3 Mendeskripsikan momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
KD-4 Memodifikasi roket sederhana dengan menerapkan hukum kekekalan
momentum.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI DASAR PADA K.I 3


1. Indikator KD pada KI-1
1.1. Berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing serta menyadari
bahwa fenomena-fenomena yang berkaitan dengan impuls dan
momentum merupakan kebesaran Tuhan YME.
2. Indikator KD pada KI-2
2.1 Jujur, teliti, cermat, bertanggung jawab dan kritis dalam mengerjakan
soal-soal pada lembar kerja siswa.
3. Indikator KD pada KI-3
3.1 Mendeskripsikan hubungan antara momentum dan impuls
3.2 Menentukan persamaan momentum dan impuls dari hukum II Newton
3.3 Menghitung besar momentum pada penyelesaian soal fisika
3.4 Menghitung besar impuls pada penyelesaian soal fisika
3.5 Menerapkan konsep momentum dan impuls dalam kehidupan sehari-hari

D. MATERI
A. Pengertian Momentum dan Impuls
62

1. Pengertian Momentum
2. Pengertian Impuls
3. Hubungan Momentum dan Impuls
4. Penerapan Konsep Momentum dan Impuls dalam kehidupan
sehari-hari

E. STRATEGI PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Direct Instruction (DI)
Metode Pembelajaran : Ceramah dan diskusi

F.MEDIA/ALAT DAN BAHAN SERTA SUMBER


1. Media/alat dan bahan
a. Papan tulis dan spidol
b. Materi ajar Pengertian Momentum dan Impuls
c. Media prezi
2. Sumber Belajar
a. Panduan Belajar Fisika 2A SMA kelas XI
b. Lembar Kerja Siswa

G.KEGIATAN PEMBELAJARAN
RINCIAN KEGIATAN
PENDAHULUAN ( 15 menit )

Fase 1: Mempersiapkan peserta didik dan menyampaikan indicator


1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam pembuka
melalui prezi.
2. Guru mengajak siswa berdoa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar.
5. Guru mencari tahu pengetahuan awal siswa dengan menampilkan sebuah
video, dengan pertanyaan : “apa yang menyebabkan bola terpental jauh?”
melalui prezi.
6. Guru menampilkan judul dan menyampaikan indikator pembelajaran
kepada siswa melalui prezi.
KEGIATAN INTI (60 menit )
63

RINCIAN KEGIATAN
Fase 2: Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan
7. Guru menjelaskan materi, melalui prezi :
a. Pengertian Momentum
b. Pengertian Impuls
c. Hubungan antara Momentum dan Impuls
d. Penerapan Konsep Momentum dan Impuls dalam kehidupan sehari-hari
8. Guru memberikan contoh soal pada soal latihan nomor 1 dan
mendemonstrasikan cara penyelesaian soal fisika yang berkaitan tentang
momentum dan impuls, melalui prezi.
9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang
belum dipahami
Fase 3: Membimbing pelatihan
10. Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri atas
5-6 orang.
11. Guru membagikan lembar LKS untuk masing-masing kelompok, dan juga
menyampaikan LKS melalui prezi.
12. Guru memonitor dan membimbing kegiatan para siswa pada saat :
a. Siswa mengerjakan LKS soal latihan nomor 2, 3, 4, 5 dan 6
b. Siswa mendiskusikan jawaban pada lembar LKS
13. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal
yang belum dipahami
Fase 4: Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
14. Guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk menyajikan hasil
jawabannya dikelas.
15. Guru menjelaskan kembali jawaban LKS dan menambahkan jawaban yang
kurang tepat melalui prezi.
Fase 5 : Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
16. Guru menugaskan siswa untuk menyelesaikan soal latihan pada LKS
sebagai pelatihan lanjutan pada nomor 7 dan 8, melalui prezi.
17. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal
yang belum dipahami
PENUTUP (15 menit )

18. Guru beserta siswa merangkum pembelajaran, melalui prezi.


19. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya.
20. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam penutup, melalui
prezi.

H.PENILAIAN
Penilaian Bentuk Instrumen
 Kognitif  Tes Hasil Belajar (THB)
64

 Afektif  Pengamatan

I.DAFTAR PUSTAKA
Raharja, Bagus dkk. 2014.Panduan Belajar Fisika 2A SMA kelas XI.Jakarta:
Yudhistira.
Banjarmasin, November 2016
Guru Pengajar,
Mahasiswa,

Rajiyah, S.Pd Usie Puspitasari


A1C412212
65

Lampiran 2b. Rencana pelaksanaan pembelajaran 2


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Pertemuan II

Sekolah : MAN 3 Banjarmasin


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI MIA 2 / I
Pokok bahasan : Momentum dan Impuls
Sub pokok bahasan : Hukum Kekekalan Momentum
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
66

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


KD-1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad
raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
KD-2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan
berdiskusi.
KD-3 Mendeskripsikan momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
KD-4 Memodifikasi roket sederhana dengan menerapkan hukum kekekalan
momentum.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI DASAR PADA K.I 3


1. Indikator KD pada KI-1
1.1 Berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing serta menyadari
bahwa fenomena-fenomena yang berkaitan dengan momentum dan
impuls merupakan kebesaran Tuhan YME.
2. Indikator KD pada KI-2
2.1 Jujur, teliti, cermat, bertanggung jawab dan kritis dalam mengerjakan
soal-soal pada lembar kerja siswa.
3. Indikator KD pada KI-3
3.6 Mendeskripsikan bumyi hukum kekekalan momentum
3.7 Menghitung besar kecepatan setelah tumbukan menggunakan hukum
kekekalan momentum
3.8 Menerapkan hukum kekekalan momentum dalam kehidupan sehari-hari

D. MATERI
c. Hukum Kekekalan Momentum
1. Hukum kekekalan momentum pada penyelesaian soal
2. Hukum kekekalan momentum dikehidupan sehari-hari
67

E. STRATEGI PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Direct Instruction (DI)
Metode Pembelajaran : Ceramah dan diskusi

F. MEDIA/ALAT DAN BAHAN SERTA SUMBER


1.Media/alat dan bahan
a.Papan tulis dan spidol
b.Materi ajar Hukum Kekekalan Momentum
c.Media prezi
2.Sumber Belajar
a.Panduan Belajar Fisika 2A SMA kelas XI
b.Lembar Kerja Siswa

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
RINCIAN KEGIATAN
PENDAHULUAN ( 15 menit )

Fase 1: Mempersiapkan peserta didik dan menyampaikan indicator


1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam pembuka
melalui prezi.
2. Guru mengajak siswa berdoa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar.
5. Guru mencari tahu pengetahuan awal siswa dengan menampilkan sebuah
video, dengan pertanyaan : “apa yang terjadi ketika tongkat pemukul
bisbol menyentuh bola bisbol ?” melalui prezi.
6. Guru menampilkan judul dan menyampaikan indikator pembelajaran
kepada siswa melalui prezi.
KEGIATAN INTI (60 menit )
Fase 2: Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan
7. Guru menjelaskan materi, melalui prezi :
a. Hukum kekekalan momentum pada penyelesaian soal
b. Hukum kekekalan momentum dikehidupan sehari-hari
8.Guru memberikan contoh soal pada soal latihan nomor 1 dan
mendemonstrasikan cara penyelesaian soal fisika yang berkaitan tentang
hukum kekekalan momentum, melalui prezi.
68

RINCIAN KEGIATAN
9.Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang
belum dipahami
Fase 3: Membimbing pelatihan
10.Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri atas
5-6 orang.
11.Guru membagikan lembar LKS untuk masing-masing kelompok, dan juga
menyampaikan LKS melalui prezi.
12.Guru memonitor dan membimbing kegiatan para siswa pada saat :
a.Siswa mengerjakan LKS nomor 2, 3 dan 4
b.Siswa mendiskusikan jawaban pada lembar LKS
13. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal
yang belum dipahami
Fase 4: Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
14. Guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk menyajikan hasil
jawabannya dikelas.
15. Guru menjelaskan kembali jawaban LKS dan menambahkan jawaban yang
kurang tepat melalui prezi.
Fase 5 : Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
16. Guru menugaskan siswa untuk menyelesaikan soal latihan nomor 5 pada
LKS sebagai pelatihan lanjutan melalui prezi.
17. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal
yang belum dipahami
PENUTUP (15 menit )

18. Guru beserta siswa merangkum pembelajaran, melalui prezi.


19. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya.
20. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam penutup, melalui
prezi.

H. PENILAIAN
Penilaian Bentuk Instrumen
 Kognitif  Tes Hasil Belajar (THB)
 Afektif  Pengamatan

I. DAFTAR PUSTAKA
Raharja, Bagus dkk. 2014.Panduan Belajar Fisika 2A SMA kelas XI.Jakarta:
Yudhistira.
69

Banjarmasin, November 2016


Guru Pengajar, Mahasiswa,

Rajiyah, S.Pd Usie Puspitasari


A1C412212
70

Lampiran 2c. Rencana pelaksanaan pembelajaran 3


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Pertemuan III

Sekolah : MAN 3 Banjarmasin


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI MIA 2 / I
Pokok bahasan : Momentum dan Impuls
Sub pokok bahasan : Jenis-jenis tumbukan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
71

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


KD-1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad
raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
KD-2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan
berdiskusi.
KD-3 Mendeskripsikan momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
KD-4 Memodifikasi roket sederhana dengan menerapkan hukum kekekalan
momentum.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI DASAR PADA K.I 3


1.Indikator KD pada KI-1
1.1 Berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing serta menyadari
bahwa fenomena-fenomena yang berkaitan dengan momentum dan impuls
merupakan kebesaran Tuhan YME.
2.Indikator KD pada KI-2
2.1 Jujur, teliti, cermat, bertanggung jawab dan kritis dalam mengerjakan
soal-soal pada lembar kerja siswa.
3.Indikator KD pada KI-3
3.9 Membedakan tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian
dan tumbukan tidak lenting sama sekali.
3.10 Menghitung koefisien restitusi pada penyelesaian soal-soal tentang
tumbukan.
72

D. MATERI
c. Jenis - jenis tumbukan
1. Tumbukan lenting sempurna
2. Tumbukan tidak lenting sama sekali
3. Tumbukan lenting sebagian
4. Koefisien restitusi untuk tumbukan satu dimensi

E. STRATEGI PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Direct Instruction (DI)
Metode Pembelajaran : Ceramah dan diskusi

F. MEDIA/ALAT DAN BAHAN SERTA SUMBER


1. Media/alat dan bahan
a.Papan tulis dan spidol
b.Materi ajar Jenis-Jenis Tumbukan
c.Media prezi
2. Sumber Belajar
a.Panduan Belajar Fisika 2A SMA kelas XI
b.Lembar Kerja Siswa

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

RINCIAN KEGIATAN
PENDAHULUAN ( 15 menit )

Fase 1: Mempersiapkan peserta didik dan menyampaikan indicator


1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam pembuka melalui
prezi.
2. Guru mengajak siswa berdoa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar.
5. Guru mencari tahu pengetahuan awal siswa dengan menampilkan sebuah
video, dengan pertanyaan : “apa yang kalian ketahui mengenai tumbukan?”
melalui prezi.
6. Guru menampilkan judul dan menyampaikan indikator pembelajaran kepada
siswa melalui prezi.
73

RINCIAN KEGIATAN
KEGIATAN INTI (60 menit )
Fase 2: Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan
7. Guru menjelaskan materi, melalui prezi :
a. Tumbukan lenting sempurna
b. Tumbukan tidak lenting sama sekali
c. Tumbukan lenting sebagian
d. Koefisien restitusi untuk tumbukan satu dimensi
8. Guru memberikan contoh soal pada soal latihan nomor 1 dan
mendemonstrasikan cara penyelesaian soal fisika yang berkaitan tentang
koefisien resitusi, melalui prezi.
9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang
belum dipahami
Fase 3: Membimbing pelatihan
10. Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri atas
5-6 orang.
11. Guru membagikan lembar LKS untuk masing-masing kelompok, dan juga
menyampaikan LKS melalui prezi.
12. Guru memonitor dan membimbing kegiatan para siswa pada saat :
a.Siswa mengerjakan LKS nomor 2 dan 3
b.Siswa mendiskusikan jawaban pada lembar LKS
13. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami
Fase 4: Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
14. Guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk menyajikan hasil
jawabannya dikelas.
15. Guru menjelaskan kembali jawaban LKS dan menambahkan jawaban yang
kurang tepat melalui prezi.
Fase 5 : Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
16. Guru menugaskan siswa untuk menyelesaikan soal latihan nomor 4 pada
LKS sebagai pelatihan lanjutan melalui prezi.
17. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal
yang belum dipahami
PENUTUP (15 menit )

18. Guru beserta siswa merangkum pembelajaran, melalui prezi.


19. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya.
20. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam penutup, melalui
prezi.
74

H. PENILAIAN
Penilaian Bentuk Instrumen
 Kognitif  Tes Hasil Belajar (THB)
 Afektif  Pengamatan

I. DAFTAR PUSTAKA
Raharja, Bagus dkk. 2014.Panduan Belajar Fisika 2A SMA kelas XI.Jakarta:
Yudhistira.
Banjarmasin, November 2016
Guru Pengajar,
Mahasiswa,

Rajiyah, S.Pd Usie Puspitasari


A1C412212
75

Lampiran 2d. Rencana pelaksanaan pembelajaran 4


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Pertemuan IV

Sekolah : MAN 3 Banjarmasin


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI MIA 2 / I
Pokok bahasan : Momentum dan Impuls
Sub pokok bahasan : Roket
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
76

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


KD-1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad
raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
KD-2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan
berdiskusi.
KD-3 Mendeskripsikan momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
KD-4 Memodifikasi roket sederhana dengan menerapkan hukum kekekalan
momentum.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI DASAR PADA K.I 3


1.Indikator KD pada KI-1
1.1 Berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing serta menyadari
bahwa fenomena-fenomena yang berkaitan dengan momentum dan
momentum merupakan kebesaran Tuhan YME.
2.Indikator KD pada KI-2
2.1 Jujur, teliti, cermat, bertanggung jawab, kritis, dan peduli lingkungan dalam
mengerjakan soal-soal pada lembar kerja siswa.
3.Indikator KD pada KI-3
3.11 Mengaplikasikan hukum kekekalan momentum pada prinsip kerja roket
4. Indikator KD pada KI-4
4.1 Merancang sebuah roket air sederhana

D. MATERI
d. Roket
1. Prinsip kerja roket
77

2.Bagian-bagian roket
3.Roket air

E. STRATEGI PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Direct Instruction (DI)
Metode Pembelajaran : Ceramah dan diskusi

F. MEDIA/ALAT DAN BAHAN SERTA SUMBER


1.Media/alat dan bahan
a.Papan tulis dan spidol
b.Materi ajar Roket
c.Media prezi
2.Sumber Belajar
a.Panduan Belajar Fisika 2A SMA kelas XI
b.Lembar Kerja Siswa

G. KEGIATAN

RINCIAN KEGIATAN
PENDAHULUAN ( 15 menit )

Fase 1: Mempersiapkan peserta didik dan menyampaikan indikator


1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam pembuka melalui
prezi.
2. Guru mengajak siswa berdoa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar.
5. Guru mencari tahu pengetahuan awal siswa dengan menampilkan sebuah
video, dengan pertanyaan : “bagaimana terjadinya gaya dorong pada
roket?” melalui prezi.
6. Guru menampilkan judul dan menyampaikan indikator pembelajaran kepada
siswa melalui prezi.
KEGIATAN INTI (60 menit )
Fase 2: Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan
7. Guru menjelaskan , melalui prezi :
a. Prinsip kerja roket
b. Bagian-bagian roket
78

RINCIAN KEGIATAN
c. Roket air
8. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang
belum dipahami
Fase 3: Membimbing pelatihan
9. Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri atas 5-
6 orang.
10. Guru membagikan lembar LKS untuk masing-masing kelompok, dan juga
menyampaikan LKS melalui prezi.
11. Guru memonitor dan membimbing kegiatan para siswa pada saat :
a.Siswa mengerjakan LKS nomor 1, 2 dan 3
b.Siswa mendiskusikan jawaban pada lembar LKS
12. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal
yang belum dipahami
Fase 4: Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
13. Guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk menyajikan hasil
jawabannya dikelas.
14. Guru menjelaskan kembali jawaban LKS dan menambahkan jawaban yang
kurang tepat melalui prezi.
Fase 5 : Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
15. Guru menugaskan siswa untuk menyelesaikan soal latihan nomor 4 dan 5
pada LKS sebagai pelatihan lanjutan melalui prezi.
16. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal
yang belum dipahami
PENUTUP (15 Menit)
17. Guru beserta siswa merangkum pembelajaran, melalui prezi.
18. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya.
19. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam penutup, melalui
prezi.

H. PENILAIAN
Penilaian Bentuk Instrumen
 Kognitif  Tes Hasil Belajar (THB)
 Afektif  Pengamatan

I. DAFTAR PUSTAKA
Raharja, Bagus dkk. 2014.Panduan Belajar Fisika 2A SMA kelas XI.Jakarta:
Yudhistira.
79

Banjarmasin, November 2016


Guru Pengajar,
Mahasiswa,

Rajiyah, S.Pd Usie Puspitasari


A1C412212
80

Lampiran 3a. Lembar Kerja Siswa 1


Soal latihan 1:
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 2. Bagaimana hubungan antara momentum dan impuls?
1
MOMENTUM IMPULS Jawab :
Pengertian Momentum dan Impuls
Kelompok :

Kelas : 3. Tentukan persamaan momentum dan impuls dari Hukum II Newton!


Indikator KD pada KI-3
3.1 Mendeskripsikan hubungan antara momentum dan impuls
pada penyelesaian soal fisika Jawab :
3.2 Menentukan persamaan momentum dan impuls
3.3 Menghitung besar momentum pada penyelesaian soal fisika
3.4 Menghitung besar impuls pada penyelesaian soal fisika
3.5 Menerapkan konsep momentum dan impuls dalam
kehidupan sehari-hari

Soal Latihan
4. Mobil dengan massa 500 kg bergerak dengan kecepatan 72 m/s.
1. Sebuah benda massa 5 kg bergerak dengan kecepatan 10m/s. Tentukan momentum mobil tersebut!
Hitunglah momentum yang dimiliki benda! Jawab
Penyelesaian :
 Menulis apa yang diketahui di soal
 Menulis apa yang diketahui di soal Diketahui :
Diketahui : m = 5 kg
V = 10 m/s
 Membuat apa yang ditanyakan di soal
Ditanya : P...... ?  Membuat apa yang ditanyakan di soal
 Merencanakan menyelesaikan soal Ditanya :
P = m.v
 Cara mengerjakan penyelesaian soal
P = m.v
= 5.kg 10 m/s
 Cara mengerjakan penyelesaian soal 81

 Cara mengerjakan penyelesaian soal


Cek kebenaran jawaban

Cek kebenaran jawaban


Menyatakan hasil penyelesaian soal.

Menyatakan hasil penyelesaian soal. Jadi,…………
Jadi,…………
6.Mengapa pabrikan mobil ternama menyediakan balon udara di
dalam mobil (biasanya di bawah setir)?
Jawab :
5. Bola bermassa 10 gram jatuh bebas dari ketinggian tertentu,
menumbuk lantai dengan kecepatan 15 m/s lalu terpantul ke atas
dengan kecepatan 10 m/s. Tentukan impuls !
Jawab

 Menulis apa yang diketahui di soal


Diketahui :

 Membuat apa yang ditanyakan di soal


Ditanya :
82

Pelatihan lanjutan 8. Bola bermassa 2000 gram dilempar dengan kecepatan 4 m/s,
7. Bola bermassa 0,2 kg dilempar mendatar dengan kelajuan 10 m/s
lalu bola dipukul searah dengan arah bola berasal. Lamanya
membentur dinding tembok lalu bola dipantulkan kembali dengan bola bersentuhan dengan pemukul adalah 2 sekon dan kecepatan
kelajuan yang sama. Tentukan perubahan momentumnya! bola setelah meninggalkan pemukul adalah 12 m/s. Berapa besar
gaya yang diberikan oleh pemukul pada bola?
Jawab
Jawab
 Menulis apa yang diketahui di soal
Diketahui :
 Menulis apa yang diketahui di soal
Diketahui :

 Membuat apa yang ditanyakan di soal


Ditanya :
 Membuat apa yang ditanyakan di soal
 Merencanakan menyelesaikan soal Ditanya :

 Cara mengerjakan penyelesaian soal  Merencanakan menyelesaikan soal

 Cara mengerjakan penyelesaian soal

 Cek kebenaran jawaban

 Cek kebenaran jawaban


Menyatakan hasil penyelesaian soal.
Jadi, ……

Menyatakan hasil penyelesaian soal.
Jadi, ……
83
 Menulis apa yang diketahui di soal
Diketahui : m1 = 2 kg
v1 = 0 m/s
m2 = 2 g = 0,002 kg
v2 = 0 m/s
Lampiran 3b. Lembar Kerja Siswa 2 v1‘ = 400 m/s
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)  Membuat apa yang ditanyakan di soal
2 Ditanya : v2‘ = …..?
MOMENTUM IMPULS  Merencanakan menyelesaikan soal
Hukum Kekekalan Momentum
Kelompok :
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1‘ + m2 v2‘
 Cara mengerjakan penyelesaian soal
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1‘ + m2 v2‘
2 . 0 + 0,002 . 0 = 2 . 400‘ +
Kelas : 0,002 .v2‘
Indikator KD pada KI-3 0 + 0 = 800 + 0,002 v2‘
3.6 Mendeskripsikan bumyi hukum kekekalan momentum 0 = 800,2 v2‘
3.7 Menghitung besar kecepatan setelah tumbukan v2‘= – 0,4 m/s
menggunakan hukum kekekalan momentum Tanda (-) artinya senapan bergerak ke belakang
3.8 Menerapkan hukum kekekalan momentum dalam kehidupan  Menyatakan hasil penyelesaian soal
sehari-hari

2. Bunyi hukum kekekalan momentum adalah ….


Soal latihan :
1. Sebuah senapan massanya 2 kg menembakkan peluru yang
Penyelesaian
massanya 2 :gram dengan kelajuan 400 m/s, tentukan kecepatan
senapan sesaat peluru lepas dari senapan !
.
3. Benda A dan B masing-masing bermassa 4 kg dan 5 kg bergerak
berlawanan arah seperti gambar.

Keduanya kemudian bertumbukan dan setelah tumbukan kedua


benda berbalik arah dengan kecepatan A = 4 m/s dan kecepatan B =
2 m/s. Kecepatan benda B sebelum tumbukan adalah...
84

Penyelesaian :
 Menulis apa yang diketahui di soal
Diketahui : Penyelesaian :
 Menulis apa yang diketahui di soal
 Membuat apa yang ditanyakan di soal Diketahui :
Ditanya :
 Membuat apa yang ditanyakan di soal
 Merencanakan menyelesaikan soal Ditanya :
Masukkan rumus :
 Merencanakan menyelesaikan soal
 Cara mengerjakan penyelesaian soal Masukkan rumus :
Hitungan :
 Cara mengerjakan penyelesaian soal

 Menyatakan hasil penyelesaian soal.  Menyatakan hasil penyelesaian soal.


Jadi, . . . . Jadi, . . . .

4.
Mengapa saat peluru ditembakan senapan terdorong
kebelakang?

Pelatihan Lanjutan
5.
Sebutir peluru 20 gram bergerak dengan kecepatan 10 m/s
arah mendatar menumbuk balok bermassa 60 gram yang
sedang diam di atas lantai. Jika peluru tertahan di dalam
balok, maka kecepatan balok sekarang adalah....
85

Lampiran 3c. Lembar Kerja Siswa 3

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) sempurna, berapakah kecepatan bola A dan B setelah
3 tumbukan?
MOMENTUM IMPULS Jawab
Jenis- jenis Tumbukan  Menulis apa yang diketahui di soal
Kelompok : Diketahui :
m1 = 150 g = 0,15 kg ; v1 = 20 m/s
Kelas : m2 = 100 g = 0,01 kg ; v2 = 0 m/s
Indikator KD pada KI-3 e=1
3.9 Membedakan tumbukan lenting sempurna, tidak lenting  Membuat apa yang ditanyakan di soal
dan lenting sebagian Ditanya : v1’ = . . . dan v2 = . . .
3.10 Menghitung koefisien restitusi pada penyelesaian soal-  Merencanakan menyelesaikan soal
soal tentang tumbukan. Masukkan rumus :
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’
Contoh soal :  Cara mengerjakan penyelesaian soal
Hitungan :
1. Bola A bermassa 150 gram bergerak kekanan dengan
kecepatan 20 m/s dan menumbuk bola B bermassa 100 gram v1'v 2'
=1
v1  v 2
yang mula-mula diam. Jika tumbukan yang terjadi lenting
86

3. Jika pada sistem diketahui vA = 1 m/s dan vB = 2 m/s, dengan mA


= 4 kg dan mB = 2 kg. Terjadi tumbukan segaris yang lenting
v1'v 2' sempurna, tentukan besar kecepatan A dan B setelah tumbukan!
=1
20  0
-(v1’ + v2’) = 20
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’ Jawab :
(0,15x20) + (0,1x0) = (0,15x v1’) + (0,1x v2’)
 Menulis apa yang diketahui di soal
3 = 0,15 v1’ + 0,1 v2’ Diketahui :
3 v1’ + 2 v2’ = 60
- v1’ + v2’ = 2 x 2 -2v1’ + 2v2’ = 40
3 v1’ + 2 v2’ = 6 x 1 3v1’ + 2v2’ = 60
- 5 v1’ = -20
v1 ‘= 4 m/s
 Membuat apa yang ditanyakan di soal
- v1’ + v2’ = 20
Ditanya :
4 + v2’ = 20
-v2’ = 20 + 4
 Merencanakan menyelesaikan soal
-v2’ = 2 4 m/s
 Menyatakan hasil penyelesaian soal.
Masukkan rumus :
Jadi, , kecepatan bola A setelah tumbukan adalah 4m/s dan bola B sebesar
24 m/s  Cara mengerjakan penyelesaian soal
Soal Latihan Hitungan :

2. Perhatikan soal dibawah ini!


a. Disebut tumbukan apakah jika pada tumbukan tidak terjadi
kehilangan energi kinetik?
b. Disebut tumbukan apakah jika dalam suatu tumbukan
energi kinetik setelah tmbukan selalu lebih kecil daripada
energi kinetik sebelum tumbukan?
c. Disebut tumbukan apakah jika sebagian besar tumbukan
yang terjadi antara dua buah benda?

. Jawab :
a.
b.
c.
87
5. Perhatikan gambar berikut

4kg 2kg 4kg 2kg

4. Sebutir peluru bermassa 200g ditembakkan pada sebuah Sebelum tumbukan setelah tumbukan
balok yang dalam keadaan diam dan bermassa 3,8 kg. Jika
kecepatan awal peluru 200 m/s, tentukan kecepatan balok Koefisien restitusi tumbukan dua benda itu sebesar?
setelah peluru itu bersarang didalamnya?

Jawab :
 Menulis apa yang diketahui di soal
Jawab :
Diketahui :
 Menulis apa yang diketahui di soal
Diketahui :

 Membuat apa yang ditanyakan di soal


Ditanya :
 Membuat apa yang ditanyakan di soal
Ditanya :
 Merencanakan menyelesaikan soal
Masukkan rumus :
 Merencanakan menyelesaikan soal
Masukkan rumus :
 Cara mengerjakan penyelesaian soal
Hitungan :
 Cara mengerjakan penyelesaian soal
Hitungan :

 Menyatakan hasil penyelesaian soal.


Jadi, . . . . .
 Menyatakan hasil penyelesaian soal.
Jadi, . . . . .
88

Pelatihan lanjutan
6. Dua bola bermassa 3000 kg dan 6000 kg bergerak dengan
kelajuan masing-masing 4 m/s dan 1 m/s. Keduanya saling
mendekati sepanjang garis yang menghubungkan titik-titik
pusat kedua bola. Sesudah tumbukan, bola 3 kg berhenti.
Tentukan besar koefisien restitusi antara kedua bola

Jawab :
 Menulis apa yang diketahui di soal
Diketahui :

 Membuat apa yang ditanyakan di soal


Ditanya :

 Merencanakan menyelesaikan soal


Masukkan rumus :

 Cara mengerjakan penyelesaian soal


Hitungan :

 Menyatakan hasil penyelesaian soal.


Jadi, . . . . .
89

Lampiran 3c. Lembar Kerja Siswa 4


LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
4  Judul : Membuat Roket Air Sederhana Ramah
Lingkungan
MOMENTUM IMPULS
 Tujuan :
Roket 1. Untuk mengetahui prinsip kerja Roket Air Sederhana
Ramah Lingkungan
Kelompok :
2. Untuk membuktikan kebenaran Hukum Kekekalan
Momentum pada Roket Air Sederhana Ramah
Lingkungan
Kelas
 Alat dan Bahan :
Indikator KD pada KI-3
 botol minuman bekas berukuran besar,
3.11 Mengaplikasikan hukum kekekalan momentum pada  kertas penutup
 karton untuk sirip roket
prinsip kerja roket
 Sumbat
4. Indikator KD pada KI-4  bolpen
 pompa
4.1 Merancang sebuah roket air sederhana
 Cara Pembuatan :
90

1. Masukkan ujung bolpoin yang tidak ada sumbat karetnya


dengan selang yang ada pada pompa
2. Pegang ujung bolpen yang ada sumbatnya dipegang dengan
kuat jangan sampai meluncur dulu sampai tekanan gas yang
1. Menyediakan botol aqua bekas dan dibuka tutupnya ada dalam roket cukup besar
2. Membuat botol aqua tersebut menjadi berbentuk roket 3. Pompa roketa ait, setelah kira-kira tekanan gasnya cukup kuat
3. Membuat sumbat karet dengan bekas sendal yang tebal, jika lepaskan roket air maka rangkaian roket itu dan roket akan
tidak ada bisa bekas sendal di gabung dengan lem melaju ke atas
4. Memasukkan sumbat karet ke dalam ujung bekas bolpoin
yang sudah di buka isi dan bagian atas dan bawahnya  Pertanyaan :
5. Memasukan air kira-kira sepertiganya ke dalam botol aqua 1.Coba luncurkan roket airmu, apakah berhasil? Jika tidak
yang sudah berbentuk roket
6. Memasukkan sumbat karet yang sudah dihubungkan ke berhasil meluncur, apakah penyebabnya?
bolpoint karet ke dalam lubang aqua 2.Jika berhasil meluncur, maka coba variasikan volume air
dan jumlah pompaan (besar tekanan). Bagaimana
pengaruhnya terhadap laju dan ketinggian roket.
3.Kesimpulan
 Cara Penggunaan :
91

4.Jelaskan penerapan hukum kekekalan momentum pada


roket air sederhana ?

SELAMAT MENGERJAKAN :)

5.Selain hukum kekekalan momentum, hukum apa saja


yang membantu cara kerja sebuah roket? Jelaskan!

Pelatihan lanjutan :
92

Lampiran 4a. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 1


Kunci jawaban LKS 1
2. Hubungan antara momentum dan impus adalah ketika momentum yang
dihasilkan oleh suatu benda sama dengan besar impuls yang dialami benda
tersebut.
Secara matematis ditulis : I = Δp
v
3. Hukum II Newton : F = m.a ----> a =
t
v 2  v1 v 2  v1
F = m. a=
t t
F. Δt = m.(v2-v1)
I = mv2 - mv1
I = p2 - p1
I = Δp
4. Diketahui:
m = 500 kg
v = 72 m/s
Ditanya: p = ...
Jawab:
p = mv
= 500kg.72 m/s
= 36000 kg.m/s
Jadi momentum mobil tersebut adalah 36000 kg.m/s
5. Diketahui:
m = 10 gram = 0,01 kg
v1 = 15 m/s
v2 = 10 m/s
Ditanya: I = ...
Jawab:
I = Δp
I = p2 - p1
I = mv2 - mv1
I = 0,01 kg. (15 m/s) – 0,01 kg (10 m/s)
I = 0,15 kg m/s - 01 kgm/s
I = 0,05 kg m/s
Jadi, impuls yang bekerja pada bola adalah 0,05 kg m/s
6. Untuk meminimalisir pada saat terjadi kecelakaan, sehingga waktu sentuh
antara kepala atau bagian tubuh yang lain lebih lama dan gaya yang diterima lebih
kecil.
7. Diketahui:
m = 0,2 kg
v = 10 m/s
Ditanya: p = ...
Jawab:
p = mv
93

= 0,2kg.10 m/s
= 2 kg.m/s
Jadi momentum mobil tersebut adalah 2 kg.m/s
8. Diketahui:
m = 200 gram = 2 kg
v1 = 4 m/s
v2 = 12 m/s
t=2s
Ditanya: F = ...
Jawab:
v 2  v1
F = m.
t
12m / s  4m / s 8m / s
= 2 kg = 2 kg = 2 kg (4m)=8kgm=8N
2s 2s
Jadi, impuls yang bekerja pada bola adalah 0,05 kg m/s
94

Lampiran 4b Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 2


Kunci Jawaban LKS 2
2. Hukum kekekalan momentum adalah Jumlah momentum sebelum tumbukan
sama dengan jumlah momentum setelah tumbukan, asalkan tidak ada gaya luar
yang bekerja pada benda tersebut.
3. Diketahui:
mA = 4 kg
mB = 5 kg
vA = 6 m/s
vA' = – 4 m/s
vB' = -2 m/s
Ditanya: vB = ...
Jawab:
mA vA + mB vB = mA vA' + mB vB'
4 . 6 + 5 . vB = 4 . (– 4) + 5 . -2
24 + 5 . vB = – 16 + -10
24 + 5 . vB = - 26 - 24
5 vB = – 50
vB = - 50 / 5
vB = -10 m/s
Jadi, kecepatan benda B sebelum tumbukan adalah - 6 m/s
4. Ketika peluru ditembakan dari senapanl, senapan mundur sehingga jumlah
momentum peluru dan senapan momentum dalam arah yang berlawanan, saling
meniadakan dan momentum akhir dan momentum awal sistem menyamakan
kedudukan
95

Lampiran 5a Materi Ajar 1


MATERI AJAR
MOMENTUM DAN IMPULS
PERTEMUAN PERTAMA
A. Pengertian Momentum dan Impuls
1. Pengertian Momentum
Momentum linear atau sering disebutu “momentum” merupakan besaran vektor yang
yang biasa disimbolkan dengan “p” . Momentum linear suatu benda didefinisikan sebagai
hasil kali antara massa dan kecepatannya.
p = mv …….. (1)
Keterangan :
p = momentum (kg.m/s) m = massa benda (kg) v = kecepatan (m/s)
Sesuai persamaan (1) benda bergerak cepat akan mempunyai momentum yang lebih besar
daripada benda lain yang bermassa sama tetapi bergerak dengan lebih lambat. Sementara
itu, dua benda yang bergerak dengan kecepatan yang sama tetapi massanya berbeda, akan
berbeda pula besar momentumnya.
2. Pengertian Impuls
Impuls adalah hasil kali antara gaya dan selang waktu (I). dirumuskan dengan :
I = F x t ………(2)
Ket :
I = Impuls (Ns) F = Gaya (F) t = selang waktu (s)
3. Hubungan Momentum dan Impuls
Hubungan antara momentum dan impuls adalah ketika momentum yang dihasilkan oleh
suatu benda sama dengan besar impuls yang dialami benda tersebut.
Secara matematis ditulis : I = Δp
v
Hukum II Newton : F = m.a ----> a =
t
v 2  v1 v 2  v1
F = m. a=
t t
F. Δt = m.(v2-v1)
I = mv2 - mv1
I = p2 - p1
I = Δt……… (3)
4. Penerapan Konsep Momentum dan Impuls dalam Kehidupan Sehari-hari
a. Karateka
Pada pertandingan karate, seorang karateka setelah memukul lawannya dengan cepat
akan menarik tangannya. Ini dilakukan agar waktu sentuh antara tangan dan bagian tubuh
musuh relatif singkat. Hal ini berakibat musuh akan menerima gaya lebih besar. Semakin
singkat waktu sentuh, maka gaya akan semakin besar.
b. Mobil
Ketika sebuah mobil tertabrak, mobil akan penyok. Penggemudi yang selamat akan
pergi ke bengkel untuk ketok magic. Mobil didesain mudah penyok dengan tujuan
memperbesar waktu sentuh pada saat tertabrak. Waktu sentuh yang lama menyebabkan
gaya yang diterima mobil atau pengemudi lebih kecil dan diharapkan keselamatan
penggemudi lebih terjamin.
96

c. Balon udara pada mobil


Untuk meminimalisir resiko kecelakaan tersebut, pabrikan mobil ternama
menydiakan balon udara di dalam mobil (biasanya di bawah setir), Ketika terjadi
kecelakaan pengemudi akan menekan tombol dan balon udara akan mengembang,
sehingga waktu sentuh antara kepala atau bagian tubuh yang lain lebih lama dan gaya
yang diterima lebih kecil.
d. Sabuk pengaman
Sabuk pengaman juga didesain untuk mengurangi dampak kecelakaan. Sabuk peng
aman didesain elastis. Sabuk pengaman juga fungsi dan cara kerjanya sama dengan balon
udara pada mobil, yakni untuk mengurangi waktu sentuh antara pengemudi dengan das
hboard mobil pada saat bersentuhan.
97

Lampiran 5b. Materi Ajar 2


MATERI AJAR
MOMENTUM DAN IMPULS
PERTEMUAN KEDUA
B. Hukum Kekekalan Momentum
1. Hukum Kekekalan Momentum

Bunyi hukum kekekalan momentum “ jumlah momentum sebelum dan sesudah tumbukan
sama dengan jumlah momentum setelah tumbukan”

Berdasarkan hukum kekekalan momentum p = p” maka :

Gambar. 1 (Persamaan Hukum Kekekalan Momentum)


Penting : hukum kekekalan momentum hanya berlaku jika jumlah gaya eksternal atau
gaya luar pada benda-benda yang bertumbukan sama dengan nol.

Sebuah senapan massanya 2 kg menembakkan peluru yang massanya 2 gram dengan


kelajuan 400 m/s, tentukan kecepatan senapan sesaat peluru lepas dari senapan !

2. Penerapan Hukum Kekekalan Momentum dalam Kehidupan Sehari-hari


 Prinsip Peluncuran Roket.
Besar momentum yang dihasilkan gaya dorong oleh bahan bakar sama dengan
momentum meluncurnya roket.
 Orang melompat dari perahu.
Momentum perahu mundur ke belakang sama dengan momentum orang yang melompat
kedepan.
 Senapan
Momentum senapan mundur ke belakang sama dengan momentum peluru lepas dari
senapan.
 Ayunan Balistik
Untuk menghitung kecepatan peluru yang melesat dari sebuah senapan dan menumbuk
balok yang tergantung pada seutas tali (bandul).
98

Lampiran 5c. Materi Ajar 3


MATERI AJAR
MOMENTUM DAN IMPULS
PERTEMUAN KETIGA
C.Jenis-Jenis Tumbukkan
1. Tumbukan Lenting Sempurna
Tumbukan lenting sempurna yaitu jika energi kinetik total benda-benda setelah tumbukan
sama dengan energi kinetik total benda-benda sebelum tumbukan.

Gambar.2 (Tumbukan Lenting Sempurna)

2. Tumbukan Lenting Sebagian


Tumbukan lenting sebagian yaitu jika dalam tumbukan terjadi kehilangan energi kinetik,
momentumnya kekal.

Gambar.3 (Tumbukan Lenting Sebagian)

3. Tumbukan Tidak Lenting


Tumbukan tidak lenting yaitu jika dalam tumbukan terjadi kehilangan energi kinetik,
setelah tumbukan, kedua benda menjadi satu dan momentumnya kekal.
99

Gambar.4 (Tumbukan Tidak Lenting)

4. Koefisien Restitusi
Koefisien restitusi (e) merupakan harga negatif kecepatan relatif kedua benda setelah
tumbukan.
vA'vB'
e= …….. (3)
vA  vB
Koefisien restitusi tidak memiliki satuan dan nilainya dari 0 s.d 1
e = 1 (Tumbukan Lenting Sempurna)
0<e<1 (Tumbukan Lenting Sebagian)
e=0 (Tumbukan Tidak Lenting)
100

Lampiran 5d. Materi Ajar 4


MATERI AJAR
MOMENTUM DAN IMPULS
PERTEMUAN KEEMPAT
D. Roket
1. Prinsip Kerja Roket
Cara kerja roket hampir sama dengan senapan yang menembakkan pelurunya, ketika
peluru ditembakkan senapan akan bergerak kebelakang dengan kecepatan tertentu. Pada
peristiwa ini berlaku hukum kekekalan momentum.

Gambar.5 (Prinsip Kerja Pistol)


Gambar.6 (Prinsip Kerja Roket)

Momentum sebuah roket ditanah adalah sama dengan nol. Ketika bahan bakar, gas panas
ditembakkan kebawah dan badan roket naik untuk menyeimbangkan momentum totalnya
sehingga tetap bernilai nol. Yang membuat roket meluncur tanah semburan sebagian
massanya ke arah belakang. Gaya ke depan pada roket itu tidak lain ialah reaksi terhadap
gaya mundur pada bahan yang menyembur itu dan makin banyak bahan yang menyembur
maka makin banyak berkurangnya massa roket
2. Bagian - Bagian Roket

Gambar.7 (Bagian-bagian Roket)

 Solid-full mesin roket memiliki keunggulan penting : kesederhanaan, biaya rendah


dan keamanan. Kelemahan : dorong tidak dapat dikontrol dan begitu dinyalakan
mesin tidak bisa dihentikan atau restart
 Combustion chumber, berfungsi sebagai tempat terjadinya pencampuran antara
udara yang telah dikompresi dengan bahan bakar yang masuk.
 Combustion liners; terdapat didalam combustionn chamber yang berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya pembakaran.
101

 Fuel nozzle, berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar kedalam combustion
liner
 Lynitors (spark plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api kedalam combustions
chamber sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar.
 Transitions fieces, berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas panas
agar sesuai dengan ukuran nozzle.
 Cross Fice Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua combustion
chamber.

3. Roket Air

Roket air adalah jenis roket propulasi air yang memanfaatkan udara bertekanan tinggi
untuk mempercepat air melalui nosel.

Gambar.8 (Roket Air)

Pada roket air, botol akan meluncur apabila diberikan tekanan udara yang tinggi dari
pompa ke dalam botol yang berisi air. Tekanan udara di dalam botol lebih tinggi dari
pada tekanan di luar botol sehingga pada saat diluncurkan, udara dalam botol menekan air
keluar dari dalam botol.
102

Lampiran 6a Tampilan Prezi Pertemuan I


103

Lampiran 6b Tampilan Prezi Pertemuan II


104

Lampiran 6c Tampilan Prezi Pertemuan III


105

Lampiran 6d Tampilan Prezi Pertemuan IV


106

Lampiran 7a Kisi-kisi tes hasil belajar


KISI-KISI TES HASIL BELAJAR
Sekolah : MAN 3 Banjarmasin
Kelas : XI MIA 1
Mata Pelajaran : Fisika
Jumlah Butir Soal : 12 butir

Kunci Jawaban Ranah


No Indikator Soal Skor
Kognitif
Mendeskripsikan Bagaimana hubungan antara momentum dan Hubungan antara momentum dan impuls C2 2
1 hubungan antara impuls? adalah ketika momentum yang dihasilkan
momentum dan oleh suatu benda sama dengan besar impuls
impuls yang dialami benda tersebut.
Secara matematis ditulis : I = Δp 2

2 Menentukan Tentukan persamaan momentum dan impuls v C3


persamaan dari Hukum II Newton! Hukum II Newton : F = m.a ----> a = 2
t
momentum dan v 2  v1
impuls dari Hukum F = m. 1
t
II Newton
v 2  v1
a= 1
t
F. Δt = m.(v2-v1) 1
I = mv2 - mv1 1
I = p2 - p1 1
107

I = Δt 1

3 Menghitung besar Hitunglah besar momentum serangga yang Diketahui: C3


momentum pada massanya 22 gram yang tengah terbang m = 22 1
penyelesaian soal dengan laju 80 m/s. g = 0,022 kg 1
fisika v = 80 m/s 1
Ditanya: p = ... 1
Jawab:
p = mv 1
= 0,022 kg.80 m/s 1
= 1,76 kg.m/s 2
Jadi momentum serangga tersebut adalah 2
1,76 kg.m/s
108

4 Menghitung besar Bola pingpong bermassa 5 gram jatuh bebas Diketahui: C3


impuls pada dari ketinggian tertentu (g = 10 m/s2). Saat m = 5 gram = 0,005 kg 2
penyelesaian soal menumbuk lantai kecepatan bola 6 m/s dan g = 10 m/s2 1
fisika sesaat setelah menumbuk lantai bola terpantul v1 = 6 m/s 1
ke atas dengan kecepatan 4 m/s. Berapa besar v2 = – 4 m/s (arah ke atas) 1
impuls yang bekerja pada bola?. Ditanya: I = ... 1
Jawab:
I = mv2 – mv1 1
I = 0,005kg . (– 4m/s) – 0,005kg . 6 m/s 1
I = – 0,02 – 0,03 1
I = – 0,05 N.s 2
Jadi, impuls yang bekerja pada bola adalah - 2
0,05 Ns
5 Menerapkan Mengapa pada pertandingan karate, seorang Agar waktu sentuh antara tangan dan bagian C3
konsep momentum karateka setelah memukul lawannya dengan tubuh musuh relatif singkat. Hal ini
dan impuls dalam cepat akan menarik tangannya kembali? berakibat musuh akan menerima gaya lebih
kehidupan sehari- besar. Sehingga rasa sakit yang diterima 4
hari lawan akan semakin besar. Semakin singkat
waktu sentuh, maka gaya akan semakin
besar.
6 Mendeskripsikan Deskripsikan bunyi hukum kekekalan Jumlah momentum benda-benda sebelum C2 2
bumyi hukum momentum! dan sesudah tumbukan adalah tetap, asalkan
kekekalan tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda
momentum tersebut.
Secara matematis ditulis :
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1' + m2 v2' 2
7 Menghitung besar Dua buah benda bermassa sama bergerak pada Diketahui: C3
kecepatan setelah satu garis lurus saling mendekati seperti pada m1 = m2 1
109

tumbukan gambar. v1 = 8 m/s 1


menggunakan v2 = – 10 m/s (arah ke kiri) 1
hukum kekekalan v2' = 5 m/s 1
momentum Ditanya: v1'= …. m/s 1
Jawab:
Jika v'2 adalah kecepatan benda (2) setelah m1 v1 + m2 v2 = m1 v1' + m2 v2' 1
tumbukan ke kanan dengan laju 5 m/s , maka m1 dan m2 dicoret karena sama. 1
besar kecepatan v'1 (1) setelah tumbukan v1 + v2 = v1' + v2' 1
adalah ... 8 m/s + (– 10 m/s) = v1' + 5 m/s 1
– 2 m/s = v1' + 5 m/s 1
v1' = – 2 m/s – 5 m/s 1
v1’= – 7 m/s 2
Jadi, besar kecepatan setelah tumbukan
adalah -7m/s 2
8 Menerapkan Mengapa saat peluru ditembakan senapan Ketika peluru ditembakan dari senapan, C3
hukum kekekalan terdorong kebelakang? senapan mundur sehingga jumlah
momentum dalam momentum peluru dan senapan momentum 4
kehidupan sehari- dalam arah yang berlawanan, saling
hari meniadakan dan momentum akhir dan
momentum awal sistem menyamakan
kedudukan
9 Membedakan Perhatikan soal dibawah ini! a. Tumbukan lenting sempurna C2 2
tumbukan lenting A.Disebut tumbukan apakah jika pada b. Tumbukan tidak lenting sama sekali
sempurna, tumbukan tidak terjadi kehilangan energi c. Tumbukan lenting sebagian 2
tumbukan lenting kinetik?
sebagian dan B.Disebut tumbukan apakah jika dalam suatu 2
tumbukan tidak tumbukan energi kinetik setelah tmbukan
lenting sama sekali. selalu lebih kecil daripada energi kinetik
110

sebelum tumbukan?
C.Disebut tumbukan apakah jika sebagian
besar tumbukan yang terjadi antara dua buah
benda?
10 Menghitung Bola A bergerak dengan kecepatan 4 m/s. Diketahui : C3
koefisien restitusi Sedangkan bola B bergerak di depan bola A vA = 4 m/s 1
pada penyelesaian dengan kecepatan 2 m/s searah. Setelah vA’ = 2 m/s 1
soal-soal tentang tumbukan kecepatan bola B menjadi 4 m/s dan vB = 2 m/s 1
tumbukan kecepatan bola A setelah bertumbukan adalah vB’=4m/s 1
2 m/s. Tentukan koefisien restitusinya? Ditanya : e = . . . 1
Jawab 1
vA'vB'
e=- 1
vA  vB
2m / s  4m / s
e=- 1
4m / s  2m / s
 2m / s
e=- 1
2m / s
e=1 2

Jadi, koefisien restitusinnya adalah 1 2


111

11. Mengaplikasikan Bagaimana pengaplikasian hukum kekekalan Mula-mula (roket dan bahan bakar) diam, C4
hukum kekekalan momentum pada prinsip kerja roket? maka momentumnya sama dengan nol.
momentum pada Sesudah gas menyembur keluar dari roket, 5
prinsip kerja roket momentum sistem tetap atau dengan kata
lain momentum sebelum dan sesudah keluar
sama
12. Merancang sebuah Buatlah sebuah rancangan roket air sederhana Cara Pembuatan C5
roket air sederhana dengan alat dan bahan berikut: 1. Menyediakan botol aqua bekas dan 2
 botol minuman bekas berukuran besar, dibuka tutupnya
 kertas penutup 2. Membuat botol aqua tersbut menjadi 2
 karton untuk sirip roket berbentuk roket
 Sumbat 3. Membuat sumbat karet dengan bekas 2
 bolpen sendal yang tebal, jika tidak ada bisa
 pompa bekas sendal di gabung dengan lem
4. Memasukkan sumbat karet ke dalam 2
ujung bekas bolpoin yang sudah di buka
isi dan bagian atas dan bawahnya
5. Memasukan air kira-kira sepertiganya ke 2
dalam botol aqua yang sudah berbentuk
roket 2
6. Memasukkan sumbat karet yang sudah
dihubungkan ke bolpoint karet ke dalam
lubang aqua
Cara Penggunaan :
1. 1. Masukkan ujung bolpoin yang tidak ada 1
sumbat karetnya dengan selang yang
ada pada pompa
2. Pegang ujung bolpen yang ada
112

sumbatnya dipegang dengan kuat 1


jangan sampai meluncur dulu sampai
tekanan gas yang ada dalam roket
cukup besar
3. Pompa roketa ait, setelah kira-kira 1
tekanan gasnya cukup kuat lepaskan
roket air maka rangkaian roket itu dan
roket akan melaju ke atas
113

Lampiran 7b. Tes hasil belajar

Nama :

Kelas :

Momentum dan Impuls

1. Bagaimana hubungan antara momentum dan impuls?

2. Tentukan persamaan momentum dan impuls dari Hukum II Newton!

3. Hitunglah besar momentum serangga yang massanya 22 gram yang tengah

terbang dengan laju 80 m/s.

4. Bola pingpong bermassa 5 gram jatuh bebas dari ketinggian tertentu (g = 10

m/s2). Saat menumbuk lantai kecepatan bola 6 m/s dan sesaat setelah

menumbuk lantai bola terpantul ke atas dengan kecepatan 4 m/s. Berapa besar

impuls yang bekerja pada bola?

5. Mengapa pada pertandingan karate, seorang karateka setelah memukul

lawannya dengan cepat akan menarik tangannya kembali?

6. Deskripsikan bunyi hukum kekekalan momentum!

7. Dua buah benda bermassa sama bergerak pada satu garis lurus saling mendekati

seperti pada gambar.

Jika v'2 adalah kecepatan benda (2) setelah tumbukan ke kanan dengan laju 5

m/s , maka besar kecepatan v'1 (1) setelah tumbukan adalah …

8. Mengapa saat peluru ditembakan senapan terdorong kebelakang?

9. Perhatikan soal dibawah ini!


114

a. Disebut tumbukan apakah jika pada tumbukan tidak terjadi kehilangan

energi kinetik?

b. Disebut tumbukan apakah jika dalam suatu tumbukan energi kinetik

setelah tmbukan selalu lebih kecil daripada energi kinetik sebelum

tumbukan?

c. Disebut tumbukan apakah jika sebagian besar tumbukan yang terjadi antara

dua buah benda?

10.Bola A bergerak dengan kecepatan 4 m/s. Sedangkan bola B bergerak di depan

bola A dengan kecepatan 2 m/s searah. Setelah tumbukan kecepatan bola B

menjadi 4 m/s dan kecepatan bola A setelah bertumbukan adalah 2 m/s.

Tentukan koefisien restitusinya?

11.Bagaimana pengaplikasian hukum kekekalan momentum pada prinsip kerja

roket?

12.Buatlah sebuah rancangan roket air sederhana dengan alat dan bahan berikut:

botol minuman bekas berukuran besar, kertas penutup,karton untuk sirip

roket,Sumbat,Bolpen,pompa
115

Lampiran 7c. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar


1. Hubungan antara momentum dan impuls adalah ketika momentum yang
dihasilkan oleh suatu benda sama dengan besar impuls yang dialami benda
tersebut. Secara matematis ditulis : I = Δp
v
2. Hukum II Newton : F = m.a ----> a =
t
v 2  v1 v 2  v1
F = m. a=
t t
F. Δt = m.(v2-v1)
I = mv2 - mv1
I = p2 - p1
I = Δt
3. Diketahui :
m = 22 g = 0,022 kg
v = 80 m/s
Ditanya: p = ...
Jawab:
p = mv
p = 0,022 kg.80 m/s
p = 1,76 kg.m/s
Jadi momentum serangga tersebut adalah 1,76 kg.m/s
4. Diketahui:
m = 5 gram = 0,005 kg
g = 10 m/s2
v1 = 6 m/s
v2 = – 4 m/s (arah ke atas)
Ditanya: I = ...
Jawab:
I = mv2 – mv1
I = 0,005g . (– 4m/s) – 0,005g. (6 m/s)
I = – 0,02 gm/s– 0,03 gm/s
I = – 0,05 N.s
Jadi, impuls yang bekerja pada bola adalah -0,05 Ns
5. Agar waktu sentuh antara tangan dan bagian tubuh musuh relatif singkat. Hal
ini berakibat musuh akan menerima gaya lebih besar. Sehingga rasa sakit yang
diterima lawan akan semakin besar. Semakin singkat waktu sentuh, maka gaya
akan semakin besar.
6. Jumlah momentum benda-benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah tetap,
asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda tersebut. Secara
matematis ditulis : m1 v1 + m2 v2 = m1 v1' + m2 v2'
7. Diketahui:
m1 = m2
v1 = 8 m/s
v2 = – 10 m/s (arah ke kiri)
v2' = 5 m/s
Ditanya: v1'= …. m/s
116

Jawab:
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1' + m2 v2'
m1 dan m2 dicoret karena sama.
v1 + v2 = v1' + v2'
8 m/s + (– 10 m/s) = v1' + 5 m/s
– 2 m/s = v1' + 5 m/s
v1' = – 2 m/s – 5 m/s
v1’= – 7 m/s
Jadi, besar kecepatan setelah tumbukan adalah -7m/s
8. Ketika peluru ditembakan dari senapan, senapan mundur sehingga jumlah
momentum peluru dan senapan momentum dalam arah yang berlawanan, saling
meniadakan dan momentum akhir dan momentum awal sistem menyamakan
kedudukan
9. a. Tumbukan lenting sempurna
b. Tumbukan tidak lenting sama sekali
c. Tumbukan lenting sebagian
10. Diketahui :
vA = 4 m/s ; vA’ = 2 m/s
vB = 2 m/s ; vB’ = 4 m/s
Ditanya : e = . . .
Jawab
vA'vB'
e=-
vA  vB
2m / s  4m / s
e=-
4m / s  2m / s
 2m / s
e=- =1
2m / s
Jadi, koefisien restitusinnya adalah 1
11. Mula-mula (roket dan bahan bakar) diam, maka momentumnya sama dengan
nol. Sesudah gas menyembur keluar dari roket, momentum sistem tetap atau
dengan kata lain momentum sebelum dan sesudah keluar sama
12. Cara Pembuatan
1. Menyediakan botol aqua bekas dan dibuka tutupnya
2. Membuat botol aqua tersbut menjadi berbentuk roket
3. Membuat sumbat karet dengan bekas sendal yang tebal, jika tidak ada
bisa bekas sendal di gabung dengan lem
4. Memasukkan sumbat karet ke dalam ujung bekas bolpoin yang sudah
di buka isi dan bagian atas dan bawahnya
5. Memasukan air kira-kira sepertiganya ke dalam botol aqua yang
sudah berbentuk roket
6. Memasukkan sumbat karet yang sudah dihubungkan ke bolpoint karet ke
dalam lubang aqua
117

Cara Penggunaan :
1. Masukkan ujung bolpoin yang tidak ada sumbat karetnya dengan selang yang
ada pada pompa
2. Pegang ujung bolpen yang ada sumbatnya dipegang dengan kuat jangan
sampai meluncur dulu sampai tekanan gas yang ada dalam roket cukup besar
3. Pompa roketa ait, setelah kira-kira tekanan gasnya cukup kuat lepaskan roket
air maka rangkaian roket itu dan roket akan melaju ke atas
118

Lampiran 8a. Lembar validasi media

LEMBAR VALIDASI MEDIA PEMBELAJARAN

Judul Penelitian : Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Online Berbasis


Zooming Persentation (Prezi) dalam Pokok Bahasan Momentum
dan Impuls di MAN 3 Banjarmasin
Nama Validator :

A. Petunjuk
1. Peneliti memohon agar Bapak/Ibu memberikan penilaian ditinjau dari penilaian
aspek, penilaian umum dan saran-saran untuk merevisi instrumen penelitian
yang telah disusun.
2. Pada penilaian aspek, dimohon Bapak/Ibu memberikan tanda centang (√) pada
kolom nilai yang sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu.
3. Pada penilaian umum, dimohon Bapak/Ibu melingkari nilai/angka yang sesuai
dengan penilaian Bapak/Ibu.
4. Pada saran-saran revisi, Bapak/Ibu dapat langsung menuliskannya pada naskah
yang perlu direvisi, atau menuliskannya pada kolom saran yang disediakan.

B. Penilaian Aspek

No. Aspek yang diamati Nilai Pengamatan

1 2 3 4
1 Materi
a. Media prezi yang digunakan sesuai dengan materi pelajaran.
b. Penggunaan prezi yang digunakan sesuai dengan Kompetensi
Dasar.
2 Ilustrasi
a. Media prezi yang digunakan dapat memberikan ilustrasi yang
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
b. Media prezi dapat mempermudah siswa dalam
membayangkan.
3 Kualitas dan Tampilan Media
a. Penampilan media prezi menarik perhatian siswa.

b. Media prezi yang digunakan tidak mudah rusak.

4 Daya Tarik
a. Penggunaan media prezi dapat mengurangi ketergantungan
siswa pada guru.
b. Penggunaan media prezi dapat meminimalisir salah persepsi
yang terjadi pada siswa.
119

C. Rubrik/kriteria Penilaian Media Pembelajaran Oleh Ahli Media

NO. ASPEK RUBRIK SKOR KRITERIA


1. Materi 4 Media prezi yang digunakan sesuai dengan
materi yang ditampilkan.
3 Media prezi 50% sesuai dengan materi yang
ditampilkan.
2 Media prezi tidak rapi sesuai dengan materi
yang ditampilkan.
1 Media prezi tidak rapi dan tidak sesuai dengan
materi yang ditampilkan.

2. Ilustrasi 4 Media prezi yang digunakan tepat serta dapat


memberikan ilustrasi yang sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.

3 Media prezi yang digunakan tepat serta dapat


memberikan ilustrasi yang sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya pada 50% bagian.
2 Media prezi yang digunakan tepat serta dapat
memberikan ilustrasi yang sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya namun tidak sesuai
dengan tema pada beberapa bagian.
1 Media prezi yang digunakan tidak tepat serta
tidak dapat memberikan ilustrasi yang sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya dan tidak
sesuai dengan tema pada semua bagian.

3. Kualitas dan Tampilan 4 Penampilan media prezi menarik perhatian


Media dan tidak mudah rusak.
3 Penampilan media prezi terlihat menarik dan
kurang dimengerti
2 Penampilan media prezi terlihat kurang jelas
dan kurang dimengerti
1 Penampilan media prezi terlihat tidak jelas dan
tidak dimengerti

4. Daya Tarik 4 Penggunaan media prezi terlihat sangat jelas


dan menarik perhatian pada setiap aspek.
3 Penggunaan media prezi terlihat jelas dan
menarik perhatian pada setiap aspek.
2 Penggunaan media prezi terlihat tidak dapat
menarik perhatian pada setiap aspek.
1 Penggunaan media prezi tidak jelas dan tidak
120

dapat menarik perhatian pada setiap aspek.


Adaptasi :
Purnomo, Dwi. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Menggunakan Program
Sketchup Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi
Menggambar Rencana Pelat lantai di SMK negeri 7 Surabaya. Lembar
Validasi Media (Online),
(https://www.academia.edu/10341804/LEMBAR_VALIDASI_MEDIA_PE
MBELAJARAN_Judul_Penelitian_Pengaruh_Penggunaan_Media_Pembel
ajaran_Menggunakan_Program_Sketchup?auto=download), diakses 5
november 2016
121

D. Penilaian Umum
Rekomendasi/kesimpulan penilaian secara umum *):
Media ini : Media ini :
1 : Tidak Baik 1 : Belum dapat digunakan
2 : Kurang Baik 2 : Dapat digunakan dengan banyak revisi
3 : Baik 3 : Dapat digunakan dengan sedikit revisi
4 : Sangat Baik 4 : Dapat digunakan tanpa revisi
*) lingkarilah nomor/angka sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu

E. Komentar dan Saran


Perbaikan ..........................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
....

Banjarmasin, Oktober 2016


Validator

(......................................)
122

Lampiran 8b. Lembar Validasi Media Pembelajaran Prezi (Validator I)


123
124
125
126

Lampiran 8b. Lembar Validasi Media Pembelajaran Prezi (Validator II)


127
128
129
130

Lampiran 9a. Lembar keterlaksanaan RPP 1

INSTRUMEN LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN I
Pengamat : Peneliti : Usie Puspitasari
Sekolah : MAN 3 Banjarmasin Hari :
Kelas/ Semester : XI MIA 1 / I Tanggal :
Pokok Bahasan : Momentum dan Impuls Waktu :
Sub Pokok Bahasan : Pengertian Momentum dan Impuls
A. Petunjuk
1. Bapak/Ibu dimohon untuk mencermati proses KBM yang dilakukan.
2. Berilah tanda cek () pada kolom penilaian yang sesuai menurut pendapat
Bapak/Ibu
B. Skala Penilaian:4= dilakukan (sistematis,tepat,tuntas)
3= dilakukan (sistematis,tepat, tidak tuntas)
2= dilakukan(sistematis,tidak tepat, tidak tuntas)
1= dilakukan(tidak sistematis,tidak tepat, tidak tuntas)
0 = tidak dilakukan
C. Penilaian ditinjau dari beberapa aspek
PENILAIAN
ASPEK YANG DIAMATI
0 1 2 3 4

PENDAHULUAN (15 menit)


Fase 1: Mempersiapkan peserta didik dan menyampaikan indikator
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam pembuka
melalui prezi,.
2. Guru mengajak siswa berdoa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar.
5. Guru mencari tahu pengetahuan awal siswa dengan menampilkan
sebuah video, dengan pertanyaan : “apa yang menyebabkan bola
terpental jauh?” melalui prezi.
6. Guru menampilkan judul dan menyampaikan indikator pembelajaran
kepada siswa melalui prezi.
KEGIATAN INTI (60 menit)
Fase 2: Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan
7. Guru menjelaskan materi, melalui prezi :
a. Pengertian Momentum
b.Pengertian Impul
c. Hubungan antara Momentum dan Impuls
d.Penerapan Konsep Momentum dan Impuls dalam kehidupan sehari-
hari
7. Guru memberikan contoh soal pada soal latihan nomor 1 dan
mendemonstrasikan cara penyelesaian soal fisika yang berkaitan
tentang momentum dan impuls, melalui prezi.
8. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan
materi yang belum dipahami
Fase 3: Membimbing pelatihan
131

9. Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil, masing-masing


terdiri atas 5-6 orang.
10. Guru membagikan lembar LKS untuk masing-masing kelompok,
dan juga menyampaikan LKS melalui prezi.
11. Guru memonitor dan membimbing kegiatan para siswa pada saat :
a. Siswa mengerjakan LKS soal nomor 2, 3,4 dan 5
b. Siswa mendiskusikan jawaban pada lembar LKS
Fase 4: Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
12. Guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk menyajikan
hasil jawabannya dikelas.
13. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi
atau bertanya.
14. Guru menjelaskan kembali jawaban LKS dan menambahkan jawaban
yang kurang tepat melalui prezi.
15. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-
hal yang belum dipahami.
Fase 5 : Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan
penerapan
16. Guru menugaskan siswa untuk menyelesaikan soal latihan sebagai
pelatihan lanjutan pada nomor 7 dan 8, melalui prezi.
17. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-
hal yang belum dipahami.
PENUTUP (15 menit)
18. Guru beserta siswa merangkum pembelajaran, melalui prezi.
19. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya.
20. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam penutup,
melalui prezi.
ALOKASI WAKTU = 90 menit

JUMLAH =

RATA-RATA =

Banjarmasin,
Pengamat,

(...................................)
132

Lampiran 9b. Lembar keterlaksanaan RPP 2

INSTRUMEN LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN II
Pengamat : Peneliti : Usie Puspitasari
Sekolah : MAN 3 Banjarmasin Hari :
Kelas/ Semester : XI MIA 1 / I Tanggal :
Pokok Bahasan : Momentum dan Impuls Waktu :
Sub Pokok Bahasan : Hukum Kekekalan Momentum
A. Petunjuk
1. Bapak/Ibu dimohon untuk mencermati proses KBM yang dilakukan.
2. Berilah tanda cek () pada kolom penilaian yang sesuai menurut pendapat
Bapak/Ibu
B. Skala Penilaian: 4= dilakukan (sistematis,tepat,tuntas)
3= dilakukan (sistematis,tepat, tidak tuntas)
2= dilakukan(sistematis,tidak tepat, tidak tuntas)
1= dilakukan(tidak sistematis,tidak tepat, tidak tuntas)
0 = tidak dilakukan
C. Penilaian ditinjau dari beberapa aspek
PENILAIAN
ASPEK YANG DIAMATI
0 1 2 3 4

PENDAHULUAN (15 menit)


Fase 1: Mempersiapkan peserta didik dan menyampaikan indikator
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam pembuka
melalui prezi.
2. Guru mengajak siswa berdoa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar.
5. Guru mencari tahu pengetahuan awal siswa dengan menampilkan
sebuah video, dengan pertanyaan : “apa yang terjadi ketika tongkat
pemukul bisbol menyentuh bola bisbol ?” melalui prezi.
6. Guru menampilkan judul dan menyampaikan indikator pembelajaran
kepada siswa melalui prezi.
KEGIATAN INTI (60 menit)
Fase 2: Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan
7. Guru menjelaskan materi, melalui prezi :
a. Hukum kekekalan momentum pada penyelesaian soal
b. .Hukum kekekalan momentum dikehidupan sehari-hari
8. Guru memberikan contoh soal pada soal latihan nomor 1 dan
mendemonstrasikan cara penyelesaian soal fisika yang berkaitan tentang
hukum kekekalan momentum, melalui prezi.
9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi
yang belum dipahami
Fase 3: Membimbing pelatihan
10. Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri
atas 5-6 orang.
133

11. Guru membagikan lembar LKS untuk masing-masing kelompok, dan


juga menyampaikan LKS melalui prezi.
12. Guru memonitor dan membimbing kegiatan para siswa pada saat :
a. Siswa mengerjakan LKS soal nomor 2, 3 dan 4
b. Siswa mendiskusikan jawaban pada lembar LKS
Fase 4: Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
13. Guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk menyajikan
hasil jawabannya dikelas.
14. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi
atau bertanya.
15. Guru menjelaskan kembali jawaban LKS dan menambahkan jawaban
yang kurang tepat melalui prezi.
16. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-
hal yang belum dipahami.
Fase 5 : Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan
penerapan
17. Guru menugaskan siswa untuk menyelesaikan soal latihan sebagai
pelatihan lanjutan pada nomor 5 melalui prezi.
18. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-
hal yang belum dipahami.
PENUTUP (15 menit)
19. Guru beserta siswa merangkum pembelajaran, melalui prezi.
20. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya.
21. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam penutup,
melalui prezi.
ALOKASI WAKTU = 90 menit

JUMLAH =

RATA-RATA =

Banjarmasin,
Pengamat,

(...................................)
134

Lampiran 9c. Lembar keterlaksanaan RPP 3

INSTRUMEN LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN III
Pengamat : Peneliti : Usie Puspitasari
Sekolah : MAN 3 Banjarmasin Hari :
Kelas/ Semester : XI MIA 1 / I Tanggal :
Pokok Bahasan : Momentum dan Impuls Waktu :
Sub Pokok Bahasan : Jenis-jenis Tumbukan
A. Petunjuk
1. Bapak/Ibu dimohon untuk mencermati proses KBM yang dilakukan.
2. Berilah tanda cek () pada kolom penilaian yang sesuai menurut pendapat
Bapak/Ibu
B. Skala Penilaian: 4= dilakukan (sistematis,tepat,tuntas)
3= dilakukan (sistematis,tepat, tidak tuntas)
2= dilakukan(sistematis,tidak tepat, tidak tuntas)
1= dilakukan(tidak sistematis,tidak tepat, tidak tuntas)
0 = tidak dilakukan
C. Penilaian ditinjau dari beberapa aspek
PENILAIAN
ASPEK YANG DIAMATI
0 1 2 3 4

PENDAHULUAN (15 menit)


Fase 1: Mempersiapkan peserta didik dan menyampaikan indikator
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam pembuka
melalui prezi,.
2. Guru mengajak siswa berdoa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar.
5. Guru mencari tahu pengetahuan awal siswa dengan menampilkan
sebuah video, dengan pertanyaan : “apa yang kalian ketahui
mengenai tumbukan?” melalui prezi.
6. Guru menampilkan judul dan menyampaikan indikator pembelajaran
kepada siswa melalui prezi.
KEGIATAN INTI (60 menit)
Fase 2: Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan
7. Guru menjelaskan materi, melalui prezi :
a. Tumbukan lenting sempurna
b. Tumbukan tidak lenting sama sekali
c. Tumbukan lenting sebagian
d. Koefisien restitusi untuk tumbukan satu dimensi
8. Guru memberikan contoh soal pada soal latihan nomor 1 dan
mendemonstrasikan cara penyelesaian soal fisika yang berkaitan
tentang momentum dan impuls, melalui prezi.
9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi
yang belum dipahami
Fase 3: Membimbing pelatihan
10. Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil, masing-masing
135

terdiri atas 5-6 orang.


11. Guru membagikan lembar LKS untuk masing-masing kelompok, dan
juga menyampaikan LKS melalui prezi.
12. Guru memonitor dan membimbing kegiatan para siswa pada saat :
a. Siswa mengerjakan LKS soal nomor 2 dan 3
b. Siswa mendiskusikan jawaban pada lembar LKS
Fase 4: Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
13. Guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk menyajikan
hasil jawabannya dikelas.
14. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi
atau bertanya.
15. Guru menjelaskan kembali jawaban LKS dan menambahkan jawaban
yang kurang tepat melalui prezi.
16. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-
hal yang belum dipahami.
Fase 5 : Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan
penerapan
17. Guru menugaskan siswa untuk menyelesaikan soal latihan sebagai
pelatihan lanjutan pada nomor 4 , melalui prezi.
18. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-
hal yang belum dipahami.
PENUTUP (15 menit)
19. Guru beserta siswa merangkum pembelajaran, melalui prezi.
20. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya.
21. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam penutup,
melalui prezi.
ALOKASI WAKTU = 90 menit

JUMLAH =

RATA-RATA =

Banjarmasin,
Pengamat,

(...................................)
136

Lampiran 9d. Lembar keterlaksanaan RPP 4

INSTRUMEN LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN IV
Pengamat : Peneliti : Usie Puspitasari
Sekolah : MAN 3 Banjarmasin Hari :
Kelas/ Semester : XI MIA 1 / I Tanggal :
Pokok Bahasan : Momentum dan Impuls Waktu :
Sub Pokok Bahasan : Roket
A. Petunjuk
1. Bapak/Ibu dimohon untuk mencermati proses KBM yang dilakukan.
2. Berilah tanda cek () pada kolom penilaian yang sesuai menurut pendapat
Bapak/Ibu
B. Skala Penilaian: 4= dilakukan (sistematis,tepat,tuntas)
3= dilakukan (sistematis,tepat, tidak tuntas)
2= dilakukan(sistematis,tidak tepat, tidak tuntas)
1= dilakukan(tidak sistematis,tidak tepat, tidak tuntas)
0 = tidak dilakukan
C. Penilaian ditinjau dari beberapa aspek
PENILAIAN
ASPEK YANG DIAMATI
0 1 2 3 4

PENDAHULUAN (15 menit)


Fase 1: Mempersiapkan peserta didik dan menyampaikan indikator
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam pembuka
melalui prezi.
2. Guru mengajak siswa berdoa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar.
5. Guru mencari tahu pengetahuan awal siswa dengan menampilkan
sebuah video, dengan pertanyaan : “bagaimana terjadinya gaya dorong
pada roket?” melalui prezi.
5. Guru menampilkan judul dan menyampaikan indikator pembelajaran
kepada siswa melalui prezi.
KEGIATAN INTI (60 menit)
Fase 2: Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan
6. Guru menjelaskan , melalui prezi :
a. Prinsip kerja roket
b. Bagian-bagian roket
c. Roket air
7. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi
yang belum dipahami
Fase 3: Membimbing pelatihan
8. Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri
atas 5-6orang.
9. Guru membagikan lembar LKS untuk masing-masing kelompok, dan
juga menyampaikan LKS melalui prezi.
137

10. Guru memonitor dan membimbing kegiatan para siswa pada saat :
a. Siswa mengerjakan LKS nomor 1, 2 dan 3
b. Siswa mendiskusikan jawaban pada lembar LKS
Fase 4: Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
11. Guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk menyajikan
hasil jawabannya dikelas.
12. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi
atau bertanya.
13. Guru menjelaskan kembali jawaban LKS dan menambahkan jawaban
yang kurang tepat melalui prezi.
14. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-
hal yang belum dipahami
Fase 5 : Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan
penerapan
15. Guru menugaskan siswa untuk menyelesaikan soal latihan nomor 4
dan 5 sebagai pelatihan lanjutan melalui prezi.
16. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-
hal yang belum dipahami
PENUTUP (15 menit)
17. Guru beserta siswa merangkum pembelajaran, melalui prezi.
18. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi selanjutnya.
19. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam penutup,
melalui prezi.
ALOKASI WAKTU = 90 menit

JUMLAH =

RATA-RATA =

Banjarmasin,
Pengamat,

(...................................)
138

Lampiran 10. Perhitungan Hasil Validasi Media

HASIL VALIDASI MEDIA PREZI


Aspek Kriteria Penilaian ∑ Per Rata-
Kriteria
Penilaian Penilaian A B aspek rata
Materi 1 4 3 13 3,25 Baik
2 3 3
Ilustrasi 3 3 3 12 3,00
Baik
4 3 3
Kelengkapan 5 3 3 12 3,00 Baik
Media 6 3 3
Desain Media 7 3 4 14 3,50
Sangat Baik
8 4 3
Jumlah Skor 26 25 51 3,5
Persentase 79,69%
Validitas Valid
Reliabilitas 0.88 Derajat Reliabilitas Tinggi
139

Lampiran 11 Lembar Perhitungan Efektivitas Media Pembelajaran

NILAI Uji coba


No Nama
PRETEST POSTTEST MAX g Kriteria
Ade Reza Andhika
1 Putra 16.00 80.50 100 0.77 Tuntas
2 Agustina 22.00 80.00 100 0.74 Tuntas
3 Ahdayani Magfirah 31.50 85.00 100 0.78 Tuntas
Ahmad Abdul
4 Malik 6.00 81.50 100 0.80 Tuntas
5 Andhyka Arya P 25.00 82.00 100 0.76 Tuntas
6 Annisa Tri Karlina 20.50 77.00 100 0.71 Tuntas
7 Aura Chyntia Putri 21.50 85.00 100 0.81 Tuntas
8 Desy Rina Safitri 17.50 76.00 100 0.71 Tuntas
9 Diana 31.50 82.50 100 0.74 Tuntas
10 Hasyyati Aulia 36.50 82.00 100 0.72 Tuntas
11 Helyatus Azzahra 17.00 80.00 100 0.76 Tuntas
12 Indra Wahid NAA 31.50 82.00 100 0.74 Tuntas
13 Irwanda Febriyandi 5.50 77.50 100 0.76 Tuntas
14 Khairunnisa 22.00 78.00 100 0.72 Tuntas
15 Khoironi 10.00 80.50 100 0.78 Tuntas
16 Kiki Rizkiyah 6.00 79.50 100 0.78 Tuntas
17 Linda Novita Dewi 37.00 84.50 100 0.75 Tuntas
18 Lutfi 24.00 78.00 100 0.71 Tuntas
M. Alif Al Faras
19 Sedar 33.00 82.00 100 0.73 Tuntas
20 M. Adytya 9.00 80.50 100 0.79 Tuntas
140

Zalzabilla
21 Mu'minatul Almal 22.00 78.00 100 0.72 Tuntas
22 Noor Aina 11.00 80.50 100 0.78 Tuntas
23 Nor Ikhsan 16.00 76.50 100 0.72 Tuntas
24 Noviani 23.50 83.50 100 0.78 Tuntas
25 Nurul Hafijah 22.00 76.00 100 0.69 Tuntas
26 Oktaviani 19.00 77.50 100 0.72 Tuntas
27 Rabiatul Adawiah 30.00 84.50 100 0.78 Tuntas
28 Rizka Annida Putri 30.00 83.50 100 0.76 Tuntas
29 Rizky Amalia 20.50 77.00 100 0.71 Tuntas
30 Siti Aminah 23.00 84.00 100 0.79 Tuntas
31 Sri Maulida 23.00 81.50 100 0.76 Tuntas
141

Lampiran 12. Lembar Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan SPSS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 31
Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 7.71236079
Absolute .154
Most Extreme Differences Positive .104
Negative -.154
Kolmogorov-Smirnov Z .858
Asymp. Sig. (2-tailed) .454
a. Test distribution is Normal.
142

Lampiran 13a. Hasil Perhitungan Keterlaksanaan RPP Simulasi

Skor Rata-rata
Aspek Rata
Fase Pengamat Kategori per Fase Reliabilitas
Penilaian -rata
1 2 (Kategori)
1 3 3 3 B
2 4 4 4 SB
3,80
3 4 4 4 SB 1
I (SANGAT
4 4 4 4 SB (TINGGI)
BAIK)
5 4 4 4 SB
6 4 4 4 SB
23 23 23
7 4 4 4 SB 4,00
1
II 8 4 4 4 SB (SANGAT
(TINGGI)
9 4 4 4 SB BAIK)
12 12 12
10 4 4 4 SB 4,00
1
III 11 4 4 4 SB (SANGAT
(TINGGI)
12 4 4 4 SB BAIK)
12 12 12
13 4 4 4 SB
3,87
14 4 4 4 SB 0,50
IV (SANGAT
15 3 4 3,5 B (SEDANG)
BAIK)
16 4 4 4 SB
15 16 15,5
17 4 4 4 SB
18 4 4 4 B 4,00 1
V 19 4 4 4 SB (SANGAT (TINGGI)
20 4 4 4 SB BAIK)
21 4 4 4 SB
23 23 19
Jumlah
85 86 81,5
keseluruhan
Rata-rata
4,04 4,09 3,88 SANGAT BAIK
keseluruhan
Reliabilitas 0,95 TINGGI
143

Lampiran 13b. Hasil Perhitungan Keterlaksanaan RPP 1

Skor Rata Rata-rata


Aspek
Fase Pengamat - Kategori per Fase Reliabilitas
Penilaian
1 2 rata (Kategori)
1 3 3 3 B
2 4 4 4 SB
3,83
3 4 4 4 SB 1
I (SANGAT
4 4 4 4 SB (TINGGI)
BAIK)
5 4 4 4 SB
6 4 4 4 SB
23 23 23
7 4 4 4 SB 4,00
1
II 8 4 4 4 SB (SANGAT
(TINGGI)
9 4 4 4 SB BAIK)
12 12 12
10 4 4 4 SB 4,00
1
III 11 4 4 4 SB (SANGAT
(TINGGI)
12 4 4 4 SB BAIK)
12 12 12
13 4 4 4 SB
3,75
14 3 3 3 B 1
IV (SANGAT
15 4 4 4 SB (TINGGI)
BAIK)
16 4 4 4 SB
15 15 15
17 4 4 4 SB
18 4 3 3,5 B 3,.90 0,80
V 19 4 4 4 SB (SANGAT (TINGGI)
20 4 4 4 SB BAIK)
21 4 4 4 SB
20 19 19,5
Jumlah
82 81 81,5
keseluruhan
Rata-rata
3,90 3,85 3,88 SANGAT BAIK
keseluruhan
Reliabilitas 0,96 TINGGI
144

Lampiran 13c. Hasil Perhitungan Keterlaksanaan RPP 2

Skor Rata-rata
Aspek Rata
Fase Pengamat Kategori per Fase Reliabilitas
Penilaian -rata
1 2 (Kategori)
1 4 4 4 SB
2 4 4 4 SB
4,00
3 4 4 4 SB 1
I (SANGAT
4 4 4 4 SB (TINGGI)
BAIK)
5 4 4 4 SB
6 4 4 4 SB
24 24 24
7 4 4 4 SB 4,00
1
II 8 4 4 4 SB (SANGAT
(TINGGI)
9 4 4 4 SB BAIK)
12 12 12
10 4 4 4 SB 3,66
1
III 11 3 3 3 B (SANGAT
(TINGGI)
12 4 4 4 SB BAIK)
11 11 11
13 4 4 4 SB
3,87
14 4 4 4 SB 0,75
IV (SANGAT
15 3 4 3,5 B (TINGGI)
BAIK)
16 4 4 4 SB
15 16 15,5
17 4 4 4 SB
18 3 3 3 B 3,80 1
V 19 4 4 4 SB (SANGAT (TINGGI)
20 4 4 4 SB BAIK)
21 4 4 4 SB
23 23 19
Jumlah
85 86 81,5
keseluruhan
Rata-rata
4,04 4,09 3.88 SANGAT BAIK
keseluruhan
Reliabilitas 0,95 TINGGI
145

Lampiran 13d. Hasil Perhitungan Keterlaksanaan RPP 3

Skor Rata-rata
Aspek Rata
Fase Pengamat Kategori per Fase Reliabilitas
Penilaian -rata
1 2 (Kategori)
1 4 4 4 SB
2 4 4 4 SB
4,00
3 4 4 4 SB 1
I (SANGAT
4 4 4 4 SB (TINGGI)
BAIK)
5 4 4 4 SB
6 4 4 4 SB
24 24 24
7 4 4 4 SB 4,00
1
II 8 4 4 4 SB (SANGAT
(TINGGI)
9 4 4 4 SB BAIK)
12 12 12
10 4 4 4 SB 3,66
1
III 11 3 4 3,5 B (SANGAT
(TINGGI)
12 4 4 4 SB BAIK)
11 12 11
13 4 4 4 SB
4,00
14 4 4 4 SB 1
IV (SANGAT
15 4 4 4 B (TINGGI)
BAIK)
16 4 4 4 SB
16 16 16
17 4 4 4 SB
18 4 3 3,5 B 3,90 1
V 19 4 4 4 SB (SANGAT (TINGGI)
20 4 4 4 SB BAIK)
21 4 4 4 SB
20 19 19,5
Jumlah
83 82 82,5
keseluruhan
Rata-rata
3.95 3.90 3,92 SANGAT BAIK
keseluruhan
Reliabilitas 0,89 TINGGI
146

Lampiran 13e. Hasil Perhitungan Keterlaksanaan RPP 4

Skor Rata-rata
Aspek Rata
Fase Pengamat Kategori per Fase Reliabilitas
Penilaian -rata
1 2 (Kategori)
1 4 4 4 SB
2 4 4 4 SB
4,00
3 4 4 4 SB 1
I (SANGAT
4 4 4 4 SB (TINGGI)
BAIK)
5 4 4 4 SB
6 4 4 4 SB
24 24 24
7 4 4 4 SB 4,00
1
II 8 4 4 4 SB (SANGAT
(TINGGI)
9 4 4 4 SB BAIK)
12 12 12
10 4 4 4 SB 3,50
1
III 11 3 3 3 B (SANGAT
(TINGGI)
12 3 4 3,5 SB BAIK)
10 11 10,5
13 4 4 4 SB
3,75
14 3 4 3,5 SB 0,50
IV (SANGAT
15 4 3 3,5 B (SEDANG)
BAIK)
16 4 4 4 SB
15 15 15
17 4 4 4 SB
18 3 3 3 B 3,80 1
V (SANGAT (TINGGI)
19 4 4 4 SB
20 4 4 4 SB BAIK)
15 15 15
Jumlah
76 77 76,5
keseluruhan
Rata-rata
3,80 3,85 3,82 SANGAT BAIK
keseluruhan
Reliabilitas 0,83 TINGGI
147

Lampiran 14a. Daftar Hadir Seminar Proposal


148

Lampiran 14b. Berita acara seminar proposal


149

Lampiran 15a. Berita Acara Seminar Instrumen


150

Lampiran 15b. Lembar Perbaikan Seminar Instrumen


151

Lampiran 16a. Daftar hadir peserta simulasi


152

Lampiran 16b. Berita Acara Simulasi


153

Lampiran 17. Daftar hadir peserta penelitian pertemuan 1


154
155

Lampiran 18a. Daftar Hadir Seminar Hasil


156

Lampiran 18b. Berita Acara Seminar Hasil


157

Lampiran 18c. Lembar Perbaikan Seminar Hasil


158

Lampiran 18d. Lembar Pengesahan Perbaikan Skripsi


159

Lampiran 19 .Dokumentasi penelitian

Fase I : Mempersiapkan peserta didik dan menyampaikan indikator

Fase II : Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan

Fase III : Membimbing pelatihan


160

Fase IV : Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

Fase V : Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan


161

Lampiran 20. Surat Permohonan Riset


162

Lampiran 21. Surat Rekomendasi Depag


163

Lampiran 22.Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian


164

Lampiran 23a. Kartu Konsultasi Pembimbing I


165

Lampiran 23b. Kartu Konsultasi Pembimbing II

Anda mungkin juga menyukai