Anda di halaman 1dari 55

Silabus Program

Nama Program Besar : IPA Terintegrasi dan Pembelajarannya


Nama Sub Program : IPA Terintegrasi dalam Sains Teknologi dan Masyarakat

Standar Kompetensi Tujuan Indikator Deskripsi Perkuliahan Instrumen/


Kompetensi Dasar Alat Ukur
Lulusan Program
Setelah Mahasiswa B.1. 6. Mahasiswa mampu 7. Mahasiswa 6. Pre test IPA
mengikuti Melalui contoh menganalisis tujuan mengobservasi terintegrasi
mampu
program rancangan pembelajaran, pembelajaran IPA dengan terapan
perkuliahan ini merancang, pembelajaran IPA indikator terintegrasi (sesuai Sains Teknologi
mahasiswa terintegrasi dengan pembelajaran, contoh) oleh dosen dan Masyarakat
mengimplemen-
memiliki pendekatan Sains- aktivitas yang (dosen sebagai guru (STM)
pengetahuan tasikan serta Teknologi- disarankan serta dan mahasiswa
interdisipliner Masyarakat (STM), asesmen IPA sebagai siswa SMP) 7. Post Test IPA
melakukan
bidang IPA dan diharapkan terintegrasi yang terintegrasi
memiliki asesmen mahasiswa mampu sesuai dengan 8. Mendiskusikan dengan terapan
kemampuan merancang sendiri pendekatan Sains pemodelan dosen dan Sains Teknologi
pembelajaran
serta pembelajaran IPA Teknologi dan hasil analisis IPA dan Masyarakat
keterampilan IPA terintegrasi terintegrasi dengan Masyarakat (STM) terintegrasi, (STM)
merencanakan, pendekatan Sains- (keterkaitan tema
dengan
melaksanakan, Teknologi- 7. Mahasiswa mampu utama dan deskripsi 8. Penilaian
mengelola Pendekatan Masyarakat (STM) menganalisis isi setiap bidang IPA) kesesuaian tujuan
maupun keterkaitan bidang- pembelajaran,
Sains-
mengevaluasi B.2. bidang IPA (bidang 9. Praktik merancang indikator
kegiatan pem- Teknologi- Melalui pemodelan fisika, biologi, kimia tema utama, deskripsi pembelajaran,
belajaran IPA dosen, diharapkan dan lainnya) isi setiap bidang IPA aktivitas yang
Masyarakat
terintegrasi mahasiswa mampu untuk konsep utama disarankan serta
sesuai Standar mengimplementa- lainnya asesmen dengan

55
Standar Kompetensi Tujuan Indikator Deskripsi Perkuliahan Instrumen/
Kompetensi Dasar Alat Ukur
Lulusan Program
Kurikulum (STM) sikan pembelajaran 8. Mahasiswa mampu 10.Praktik menyusun pemilihan tema
SMP/MTs IPA terintegrasi menetapkan tema RPP (Penilain Peta
dengan pendekatan utama Kompetensi dan
Sains-Teknologi- 11.Peer Teaching Silabus
Masyarakat (STM) 9. Mahasiswa mampu Pembelajaran)
yang sudah merancang RPP 12.Memperoleh
dirancang. dengan pendekatan pengayaan materi IPA 9. Penilaian RPP
Sains-Teknologi- terintegrasi. rancangan
B.3. Masyarakat (STM) mahasiswa
Melalui contoh untuk
penilaian membelajarkan IPA 10.Penilaian Peer
pembelajaran dan terintegrasi yang Teaching
pemodelan oleh dikembangkan
dosen, diharapkan
mahasiswa mampu
merancang dan 10.Mahasiswa mampu
mengimplementasi menerapkan RPP
kan penilaian IPA terintegrasi yang
dalam telah dirancang
pembelajaran IPA dalam kegiatan peer
terintegrasi dengan teaching
pendekatan Sains-
Teknologi-
Masyarakat (STM)

56
I. ANALISIS PETE KOMPETENSI KURIKULUM

ANALISIS KOMPETENSI DASAR IPA TERINTEGRASI


SATUAN PENDIDIKAN : SMP/MTs
BIDANG STUDI : IPA
Sains dan Fisika Kimia Biologi Tema
Bidang IPA
teknologi
Memahami Memahami Menganalisis Memahami
Tujuan
Sains dan wujud-wujud asam dan basa peran
Pembelajaran
Teknologi zat tumbuhan
Materi Pokok Menganalisis bagi manusia
I, topik 1, Memahami metode-
tujuan 1.1) logam dan metode
non logam pemurnian air
Memahami
tantangan
tantangan
dalam
penggunaan
sains dan
teknologi
(Topiki I, sub
topik 3, tujuan
1.3)
1.1.2. 2.2.3 2.5.1 3.2.1 Pencemaran
Indikator
1.1.3. 2.5.2
Pembelajaran Lingkungan
2.4.1.
(*)
1.3.2 2.4.2. 2.6.1. dan Cara
2.4.3. 2.6.2. Mengatasi
2.6.3 nya
Pendekatan PKP S-T-M dan S-T-M dan S-T-M dan
/Metode Investigasi Investigasi Investigasi
Metode Ilmiah Kelompok, Kelompok, Kelompok,
Eksperi- Eksperimen, Eksperimen,
men, Diskusi Diskusi
Diskusi
Kerja Ilmuwan Sususnan Rantai
Subject/ Sifat asam dan
partikel, Makanan
Materi basa
Metode Ilmiah bentuk dan
volume serta
Pengertian
gerakan-
Campuran
gerakan
partikel dari
Larutan dan
wujud zat
Suspensi

Zat terlarut,
pelarut dan
larutan

(*) Mengacu pada Standar Core Materi SMP/MTS

57
II. SILABUS PEMBELAJARAN IPA TERINTEGRASI
Satuan Pendidikan : SMP/MTs
Mata Pelajaran : IPA
Tema : Pencemaran Lingkungan dan Cara Mengatasinya
Tujuan Pembelajaran Integrated : Memahami Sains dan Teknologi (Topik I, sub topik 1, tujuan 1.1)
Memahami tantangan-tantangan dalam penggunaan sains dan teknologi
(Topik I, sub topik 3, tujuan 1.3)
Memahami wujud-wujud zat (Topik II, sub topik 2, tujuan 2.2)
Memahami logam dan non logam (Topik II, sub topik 4, tujuan 2.4)
Menganalisis asam dan basa (Topik II, sub topik 5, tujuan 2.5)
Menganalisis metode-metode pemurnian air (Topik II, sub topik 6, tujuan 2.6)
Memahami peran tumbuhan bagi manusi (Topik III, sub topik 2, tujuan 3.2)
Asesmen
Tujuan Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Pembelajaran Pembelajaran pembelajaran Tujuan Teknik Bentuk Waktu Belajar
Instrumen
Memahami Kerja Kerja Ilmuwan: 1.1.2. Tertulis Siswa menyatakan 8X40’ 1. Buku
Sains dan Ilmuwan: observasi, Mendeskripsikan lima cara yang Siswa:
Teknologi observasi, eksperimen, bagaimana ilmuwan ditempuh oleh Pengolaha
(Topik I, sub eksperimen, pengukuran, bekerja ilmuwan dalam n Limbah
topik 1, pengukuran, pencatatan hasil, bekerja cair Pabrik
tujuan 1.1) pencatatan interpretasi hasil Tahu.
hasil, dan sharing 2. Buku-buku
interpretasi penemuan penunjang
hasil dan menginterpretasi yang lain
sharing data, menyusun dan
penemuan hipotesis, sumber
memisahkan dan internet.
mengontrol 3. Worksheet
variabel serta 4. Internet.
eksperimen 5. Lapangan.

58
Asesmen
Tujuan Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Pembelajaran Pembelajaran pembelajaran Tujuan Teknik Bentuk Waktu Belajar
Instrumen
Metode Ilmiah: Melakukan 1.1.3. Penilaian Siswa akan diminta
 Hipotesis diskusi kelompok Menerapkan metode kinerja untuk merancang
 Eksperimen untuk ilmiah dalam situasi penyelidikan
 Kontrol mengidentifikasi tertentu (Cara beberapa masalah
variabel metode-metode mengatasi pencemaran sains(Penggumpalan
ilmiah yang lingkungan dari limbah protein
 Pencatatan
digunakan dalam cair pabrik tahu,
hasil kasus-kasus melalui pemisahan
 Penggambara kegiatan ilmiah
n kesimpulan yang telah
 Perancangan disiapkan guru
kembali jika
diperlukan
 Komunikasi
hasil

59
Asesmen
Tujuan Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Pembelajaran Pembelajaran pembelajaran Tujuan Teknik Bentuk Waktu Belajar
Instrumen
Memahami Sains dan Melakukan 1.3.2. Portofolio Laporan hasil
tantangan- Teknologi: penyelidikan Mendeskripsikan penyelidikan siswa
tantangan Metode perubahan- bagaimana sains dan tentang pemanfaatan
dalam Pemisahan perubahan teknologi telah perubahan teknologi
penggunaan Campuran teknologi yang dimanfaat-kan untuk dan peran sains
sains dan memecahkan satu (1) untuk memecahkan
untuk telah
teknologi tantangan masalah
(Topiki I, mengatasi dimanfaatkan
sub topik 3, limbah cair untuk
tujuan 1.3) pabrik tahu memecahkan
satu masalah

Memahami Susunan Melakukan 2.2.3. Tes tertulis Menilai pemahaman


wujud- partikel, aktivitas untuk Menjelaskan bagaimana konsep tentang
wujud zat bentuk dan mendemonstrasika susunan partikel hubungan susunan
(Topik II, volume serta n susunan partikel mempengaruhi sifat partikel dengan sifat
sub topik 2, gerakan berbagai wujud fisik zat wujud zat
tujuan 2.2)
partikel dari zat dengan variasi
wujud zat jumlah kelereng
padat, cair dalam suatu
dan gas bejana

60
Asesmen
Tujuan Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Pembelajaran Pembelajaran pembelajaran Tujuan Teknik Bentuk Waktu Belajar
Instrumen
Memahami Pengertian Melakukan 2.4.1. Penilaian Penilaian pada
logam dan unsur, diskusi untuk Membedakan unsur dan kinerja kebenaran hasil
non logam senyawa dan menempatkan senyawa klasifikasi siswa
(Topik II, campuran beberapa sampel tentang unsur,
sub topik 4, ke dalam senyawa dan
tujuan 2.4) campuran
kelompok unsur,
senyawa atau
campuran

Na, K, Mg, Melakukan 2.4.2. Tes tertulis Siswa menyebutkan


Ca, Pt, Cu, aktivitas untuk Membedakan campuran lima (5) simbul
Aq, Au, Zn, mengidentifikasi dan senyawa kimia unsur dalam
Hg, Al, C, Si, simbul-simbul rumah tangga dan
Pb, N, O, S, kimia unsure namanya
F, Cl, I, He, 2.4.3.
Mengidentifikasi
Ne
simbul-simbul dari
unsur yang umum
ditemukan

Menganalisi Sifat asam Melakukan 2.5.1. Penilaian Penilaian hasil


s asam dan dan basa aktivitas untuk Mengidentifikasi sifat- kinerja penyelidikan dengan
basa (Topik menyelidiki: sifat asam kriteria kebenaran
II, sub topik konsep sifat asam

61
Asesmen
Tujuan Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Pembelajaran Pembelajaran pembelajaran Tujuan Teknik Bentuk Waktu Belajar
Instrumen
5, tujuan sifat-sifat asam 2.5.2. Mengidentifik dan basa
2.5) dan basa dalam asi sifat-sifat
skala PH basa
Menganalisi Pengertian Melakukan 2.6.1. Tes tertulis Pemahaman
s metode- Campuran aktivitas Mendeskripsikan tentang difinisi
metode menyelidiki campuran campuran
pemurnian campuran
air (Topik
II, sub topik Larutan dan Melakukan diskusi 2.6.2. Pemahaman konsep
6, tujuan Suspensi untuk Mengklasifikasikan tentang pengertian
2.6) mengklasifikasikan campuran sebagai zat terlarut, pelarut
beberapa sampel larutan dan suspense dan larutan
campuran sebagai
larutan atau
suspensi

Zat terlarut, Mendiskusikan 2.6.3.


pelarut dan perbedaan antara Menjelaskan apa itu
larutan zat terlarut, zat terlarut, pelarut dan
pelarut dan larutan larutan

62
Asesmen
Tujuan Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Pembelajaran Pembelajaran pembelajaran Tujuan Teknik Bentuk Waktu Belajar
Instrumen
Memahami Rantai Melakukan 3.2.1. Tes tertulis Guru menyediakan
peran makanan aktivitas Menjelaskan rantai makanan di
tumbuhan menganalisis pentingnya tumbuhan sungai dan meminta
bagi rantai-rantai bagi manusia siswa menjelaskan
manusia makanan dan dampak hilangnya
organisme (akibat
jaring-jaring
pencemaran) dalam
makanan suatu jaringan
makanan

63
III. Contoh RPP IPA Terintegrasi

(DEMONSTRASI)
PENDEKATAN SAINS-TEKNOLOGI-MASYARAKAT
DALAM
PEMBELAJARAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
DAN CARA MENGATASINYA

Satuan Pendidikan : SMP


Mata Pelajaran : IPA Terintegrasi

A. Tujuan Pembelajaran :
1. Memahami Sains dan Teknologi (Topik I, sub topik 1, tujuan 1.1)
2. Memahami tantangan-tantangan dalam penggunaan sains dan teknologi
(Topik I, sub topik 3, tujuan 1.3)
3. Memahami wujud-wujud zat (Topik II, sub topik 2, tujuan 2.2)
4. Memahami logam dan non logam(Topik II, sub topik 4, tujuan 2.4)
5. Menganalisis asam dan basa (Topik II, sub topik 5, tujuan 2.5)
6. Menganalisis metode-metode pemurnian air (Topik II, sub topik 6,
tujuan 2.6)
7. Memahami peran tumbuhan bagi manusi (Topik III, sub topik 2, tujuan
3.2)
B. Indikator Pembelajaran:
1.1.2. Mendeskripsikan bagaimana ilmuwan bekerja
1.1.3. Menerapkan metode ilmiah dalam situasi tertentu (Cara mengatasi
pencemaran lingkungan dari limbah cair pabrik tahu, melalui
pemisahan campuran)
1.3.2. Mendeskripsikan bagaimana sains dan teknologi telah dimanfaatkan
untuk memecahkan satu (1) tantangan
2.2.3. Menjelaskan bagaimana susunan partikel mempengaruhi sifat fisik
zat

64
2.4.1.Membedakan unsur dan senyawa
2.4.2.Membedakan campuran dan senyawa

2.4.3. Mengidentifikasi simbul-simbul dari unsur yang umum ditemukan


2.5.1. Mengidentifikasi sifat-sifat asam
2.5.2. Mengidentifikasi sifat-sifat basa

2.6.1. Mendeskripsikan campuran

2.6.2. Mengklasifikasikan campuran sebagai larutan dan suspensi

2.6.3. Menjelaskan apa itu zat terlarut, pelarut dan larutan

3.2.1. Menjelaskan pentingnya tumbuhan bagi manusia


C. Materi Pembelajaran
1. Kerja Ilmuwan: observasi, eksperimen, pengukuran, pencatatan
hasil, interpretasi hasil dan sharing penemuan
2. Metode Ilmiah:
 Hipotesis
 Eksperimen
 Kontrol variabel
 Pencatatan hasil
 Penggambaran kesimpulan
 Perancangan kembali jika diperlukan
 Komunikasi hasil
3. Sains dan Teknologi: Metode Pemisahan Campuran untuk
mengatasi limbah cair pabrik tahu
4. Susunan partikel, bentuk dan volume serta gerakan partikel dari
wujud zat padat, cair dan gas

65
5. Pengertian unsur, senyawa dan campuran
6. Simbul-simbul unsur: Na, K, Mg, Ca, Pt, Cu, Aq, Au, Zn, Hg, Al,
C, Si, Pb, N, O, S, F, Cl, I, He, Ne
7. Sifat asam dan basa
8. Pengertian Campuran
9. Larutan dan Suspensi
10. Zat terlarut, pelarut dan larutan
11. Rantai makanan

D. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


Pendekatan: Sains-Teknologi-Masyarakat (STM)
Metode: investigasi kelompok, eksperimen, diskusi

E. Sumber Belajar
4. Buku siswa mengacu materi pengayaan: Penggumpalan Protein Tahu (halaman 5)
5. LKS 1(Penggumpalan Protein Kedelai)
6. LKS-2(Membuat Larutan dan Membuktikan Perubahan sifat zat asal)
7. LKS-3(Sistem Pembuangan Limbah Cair)
8. LKS-4(Verifikasi Proses Penyaringan)
9. Buku Penunjang yang lain, termasuk sumber-sumber dari internet

F. Alat/Bahan
1. Gelas kimia
2. Sari kedelai
3. Asam cuka untuk masak
4. Air suling
5. Gula pasir
6. Indikator asam/basa: lakmus merah, lakmus biru, dan indikator universal.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 x 40 menit)

66
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi: Menunjukkan pada siswa beberapa jenis tahu, kemudian
menanyakan kepada siswa: “Sukakah kalian dengan makanan ini?
Apakah kamu mengetahui cara membuatnya? Serta Apakah pembuatan
tahu menghasilkan limbah?”
b. Pengetahuan Prasyarat: Mengajukan pertanyaan tentang
penggumpalan
c. Menyampaikan indikator pembelajaran ( 2.4.3; 2.5.1.; 2.5.2.)

2. Kegiatan Inti (60 menit)


a. Menegaskan tentang permasalahan yang muncul dalam sesi
pemotivasian.
b. Membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok, tiap kelompok
terdiri dari 4-5 siswa.
c. Meminta peserta didik untuk membaca LKS-1 dan mendiskusikan dalam
kelompok sebelum melakukan investigasi
d. Membimbing siswa melakukan investigasi dan memeriksa kegiatan
peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar.
e. Jika masih ada peserta didik /kelompok yang belum dapat melakukan
dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
f. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
g. Mengklarifikasi konsep yang telah didapat siswa, dilanjutkan dengan
diskusi tentang berbagai kemungkinan proses penggumpalan

3. Kegiatan Penutup (10 menit)


a. Guru membimbing siswa membuat simpulan pelajaran
b. Penugasan Terstruktur: Memberikan tugas lanjutan dari kegiatan yang
telah dilakukan yaitu menggali sumber di internet tentang contoh-contoh
proses penggumpalan lainnya dapat digunakan sebagai penyaring air?
Lakukan kegiatan ini dengan menggunakbahan-bahan yang

67
Pertemuan II (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi: Mengajukan pertanyaan kepada siswa: “Apakah pembuatan
tahu menghasilkan limbah?”
b. Pengetahuan Prasyarat: Mengajukan pertanyaan tentang Pengolahan
limbah cair
c. Menyampaikan indikator pembelajaran (1.1.2.; 2.4.1. ; 2.4.2. ; 2.6.1. ;
2.6.2. ;2.6.3.)

2. Kegiatan Inti (60 menit)


a. Menegaskan tentang permasalahan yang muncul dalam sesi pemotivasian.
b. Membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok, tiap kelompok
terdiri dari 4-5 siswa.
c. Meminta peserta didik untuk membaca LKS-2 dan mendiskusikan dalam
kelompok sebelum melakukan investigasi
d. Membimbing siswa melakukan investigasi dan memeriksa kegiatan
peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar.
e. Jika masih ada peserta didik/kelompok yang belum dapat melakukan
dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
f. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
g. Mengklarifikasi konsep yang telah didapat siswa, dilanjutkan dengan
diskusi tentang berbagai kemungkinan pengolahan limbah cair

3. Penutup(10 menit)
a. Guru memberikan penegasan konsep hasil diskusi kelompok dan
ketercapaian tujuan belajar hari ini.
b. Guru menyampaikan tugas yang harus dikerjakan siswa di rumah untuk
persiapan pembelajaran yang akan datang.pikir dapat digunakan sebagai
enyaring air? Lakukan kegiatan ini dengan menggunakbahan-bahan yang
Pertemuan III dan IV (2X2 x 40 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)

68
a. Guru menyampaikan indikator pembelajaran (1.1.2; 1.1.3; 1.3.2)
b. Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan betapa pentingnya kita
berlatih melakukan survey lapangan untuk mengumpulkan data dan
membuat simpulan-simpulan (kebiasaan peneliti/ilmuwan)

2. Kegiatan Inti
a. Guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok beranggotakan 4-5
orang yang akan bekerja sama dalam melakukan kegiatan survey
lapangan.
b. Guru meminta setiap kelompok untuk membaca buku materi:
Pengolahan Limbah Cair Pabrik Tahu (Materi Pengayaan, halaman
3), untuk mendiskusikan konsep-konsep yang ada. Kelompok siswa
selanjutnya mengerjakan Investigasi (LKS-3) : Investigasi Lapangan.
Diberitahukan kepada kelas bahwa setiap kelompok harus memilih
wakilnya untuk mempresentasikan hasil diskusi dan hasil investigasinya
di depan kelas.
c. Guru mengikuti kegiatan survey yang dilakukan siswa. Guru memberikan
bimbingan secukupnya kepada kelompok yang membutuhkan bantuan.
d. Pada pertemuan ke-4: Guru menunjuk 2 atau 3 wakil dari kelompok
untuk secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi dan investigasinya
di depan kelas. Anggota dari semua kelompok memperhatikan dan
memberi tanggapan atau sanggahan bila memiliki perbedaan pendapat
(hasil diskusi).
3. Penutup (10 menit)
a. Guru memberikan penegasan kembali hasil diskusi kelompok dan
ketercapaian tujuan belajar hari ini.
b. Guru menyampaikan tugas yang harus dikerjakan siswa di rumah untuk
persiapan pembelajaran yang akan datang (Refrensi tentang Ekosistem
Sungai dan Rantai Makanan).pikir dapat digunakan sebagai penyaring
air?n kegiatan

69
Pertemuan V (1 x 40 menit)
2. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru memotivasi siswa dengan meminta siswa untuk menyebutkan ciri-
ciri air sungai yang tercemar (limbah pabrik tahu)
b. Guru mengajukan pertanyaan, komponen ekosistem apakah yang hilang
apabila sungai sudah mengalami pencemaran dan meminta siswa
menjelaskan
c. Guru menyampaikan indikator pembelajaran (3.2.1)

2. Kegiatan Inti
a. Guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok beranggotakan 4-5
orang yang akan bekerja sama mengakaji referensi (Ekosistem Sungai dan
Rantai Makanan)
b. Guru meminta setiap kelompok untuk membaca buku materi: Ekosistem
Sungai dan Rantai Makanan) dan meminta setiap kelompok untuk
membuat (menyusun) pola rantai makanan untuk ekosistem sungai.
c. Beberapa kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi dan
memaparkan pengaruh pencemaran sungai terhadap rantai makanan yang
ada

3. Penutup (10 menit)


a. Guru memberikan penegasan kembali hasil diskusi kelompok, terutama
peran tumbuhan yang ada di sungai bagi makhluk hidup lain dan
ketercapaian indikator pembelajaran hari ini.
b. Guru menyampaikan tugas yang harus dikerjakan siswa di rumah untuk
melakukan pengamatan guna menemukan perbedaan sungai tercemar dan
sungai bersih ditinjau dari jenis-jenis makhluk hidup yang ada

70
I. Penilaian
Teknik : Tes tulis, Penugasan, dan Proyek.
Kisi-kisi dan instrumen penilaian:
Materi Indikator Penilaian
Teknik Bentuk Contoh
Instrumen
Perubahan Membedakan sifat Tes tulis Tes pilihan LP 1 soal
fisika & fisika dan sifat kimia ganda nomor 5
Kimia Mengidentifikasi Tes tulis Tes pilihan LP 1 soal
perubahan fisika salah benar nomor 7
ganda (multiple
true-false)
Menyimpulkan Tes tulis Tes pilihan LP 1 soal
hubungan antara sifat ganda nomor 4
dan wujud zat
Mengidentifikasi Tes tulis Tes pilihan LP 1 soal
perubahan kimia salah benar nomor 8
(Mengidentifikasi ganda (multiple
tanda-tanda true-false)
terjadinya reaksi
kimia)
Mengenali Tes tulis Tes pilihan LP 1 soal
(menuliskan) contoh salah benar nomor 11
reaksi kimia pada ganda (multiple
sistem kehidupan true-false)
Pemisah Mengajukan ide cara Tes tulis Tes pilihan LP 1 soal
an campur memisahkan ganda nomor 6
an campuran berdasar
sifat fisika zat
Mengajukan ide cara Tes tulis Tes uraian LP 2 soal
memisahkan nomor 1

71
Materi Indikator Penilaian
Teknik Bentuk Contoh
Instrumen
campuran berdasar
sifat kimia zat
Melakukan Proyek Lembar LP 4 soal
percobaan pemisahan penilaian proyek nomor 3
campuran
Larutan Menyebutkan contoh- Tes tulis Tes pilihan LP 1 soal
dan sifat- contoh larutan yang salah benar nomor 12
sifatnya tergolong larutan ganda (multiple
sejati, larutan koloid, true-false)
dan suspensi
Mengidentifikasi sifat Tes tulis Tes pilihan LP 1 soal
asam/basa suatu salah benar nomor 1
larutan ganda (multiple
true-false)
Lambang Membangun sebuah Tes tulis Tes pilihan LP 1 soal
unsur & aturan yang berlaku ganda nomor 2
Rumus untuk penulisan
kimia lambang unsur Penugasan Laporan hasil LP 3 soal
sederhana perunutan nomor 1
pustaka
Membangun sebuah Penugasan Laporan hasil LP 3 soal
aturan yang berlaku perunutan nomor 2
untuk penulisan pustaka
rumus kimia
sederhana
Unsur, Mendefinisikan Tes tulis Tes pilihan LP 1 soal
Senyawa, perbedaa antara unsur ganda nomor 13

72
Materi Indikator Penilaian
Teknik Bentuk Contoh
Instrumen
dan dan senyawa
Campuran Mendefinisikan Tes tulis Tes pilihan LP 1 soal
perbedaa antara salah benar nomor 3
senyawa dan ganda (multiple
campuran true-false)
Pencemar- Mendaftar tanda- Proyek Lembar LP 4 soal
an tanda air yang penilaian proyek nomor 2
lingkungan terkontaminasi
Menuliskan ide untuk Tes tulis Tes pilihan LP 1 soal
mencegah terjadinya salah benar nomor 9
pencemaran air ganda (multiple
true-false)
Menuliskan tahapan Tes tulis Tes uraian LP 2 soal
untuk mengatasi nomor 2
terjadinya
pencemaran air
Ekosistem Menuliskan definisi Tes tulis Tes pilihan LP 1 soal
dan ekosistem ganda nomor 14
keterkait Mendaftar bentuk- Tes tulis Tes pilihan LP 1 soal
annya bentuk hubungan salah benar nomor 15
antar komponen ganda (multiple
dalam ekosistem true-false)
Mendata ciri-ciri Proyek Lembar LP 4 soal
ekosistem yang penilaian proyek nomor 1
terganggu

73
Instrumen:
Nama __________________________ Tanggal _____________ Kelas ______

LP 1 PEMAHAMAN KONSEP

Petunjuk: Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat, kemudian pilihlah satu atau
lebih jawaban yang tepat dengan cara memberikan tanda silang pada
pilihan yang sesuai

1. Ke dalam masing-masing gelas kimia terdapat berturut-turut larutan: cuka, air


keras, garam dapur, air kapur, dan sabun. Dengan menggunakan kertas
indikator lakmus merah dan lakmus biru didapatkan data seperti disajikan
pada Tabel 1.
Tabel 1 Hasil Uji Sifat Asam dan Basa pada Larutan
No. Nama Larutan Perubahan pada kertas lakmus
Lakmus merah Lakmus Biru
1. Cuka tetap menjadi merah
2. Air kapur menjadi biru tetap
3. Garam dapur tetap tetap
4. Air keras tetap menjadi merah
5. Air sabun menjadi biru tetap

Simpulan yang dapat dibuat berdasar data pada Tabel 1 adalah ...
A. Cuka dan air keras dapat dikelompokkan ke dalam larutan asam.
B. Air kapur dan air sabun dapat dikelompokkan ke dalam larutan basa.
C. Larutan garam dapur dapat dikelompokkan ke dalam larutan yang netral.
D. Cuka dan garam dapur dapat dikelompokkan ke dalam larutan asam.

74
2. Pada Tabel 2 disajikan 5 nama unsur dan lambang unsurnya.
Tabel 2 Nama Lima Unsur dan Lambang Unsurnya
No. Nama Unsur Lambang Unsur
1. Karbon (Carbonium) C
2. Kalium (Kalium) K
3. Kalsium (Calsium) Ca
4. Perak (Argentum) Ag
5. Emas (Aurum) Au

Simpulan paling lengkap yang dapat dibuat berdasar informasi dalam Tabel 2
adalah ...
A. Lambang unsur dinyatakan dengan huruf pertama ditulis kapital dari nama
unsur.
B. Lambang unsur dinyatakan dengan huruf pertama ditulis kapital dari nama
unsur atau diikuti dengan huruf kedua.
C. Lambang unsur dinyatakan dengan huruf pertama ditulis kapital dari nama
unsur atau diikuti dengan huruf kedua atau ketiga ditulis tidak kapital.
D. Lambang unsur dinyatakan dengan huruf pertama ditulis kapital dari nama
unsur atau diikuti dengan huruf ketiga ditulis tidak kapital.
3. Pernyataan-pernyataan di bawah ini yang benar adalah ...
A. Senyawa adalah zat tunggal yang disusun oleh unsur-unsur.
B. Senyawa terbentuk oleh lebih dari satu macam zat dimana sifat masing-
masing zat asal telah berubah.
C. Campuran terbentuk oleh lebih dari satu macam zat dimana sifat masing-
masing zat asal tidak berubah.
D. Campuran terbentuk oleh lebih dari satu macam zat dimana sifat masing-
masing zat asal berubah.
4. Bau busuk yang berasal dari sungai yang tercemar limbah pabrik dapat
menyebar kemana-mana hingga jarak yang cukup jauh. Hal yang demikian itu
berhubungan dengan ...

75
A. Sifat air sungai yang senantiasa ingin mengalir ke tempat yang lebih
rendah.
B. Sungai dapat mengalir ke tempat yang cukup jauh.
C. Bau busuk ditimbulkan oleh bahan kimia berwujud gas yang dikeluarkan
dari limbah pabrik.
D. Bau busuk ditimbulkan oleh bahan kimia cair yang dikeluarkan dari
limbah pabrik.
5. Premium lebih mudah terbakar daripada minyak tanah. Perbedaan itu terjadi
karena ...
A. Perbedaan sifat fisika C. Perbedaan wujudnya
B. Perbedaan sifat kimia D. Perbedaan kereaktifannya
6. Satu pilihan ide-ide di bawah ini yang paling tepat adalah ...
A. Untuk memperoleh kembali garam yang bersih dari garam dapur yang
terkotori oleh tanah dapat dilakukan melalui proses pelarutan.
B. Untuk memperoleh garam yang bersih dari garam dapur yang terkotori
oleh tanah dapat dilakukan melalui proses pelarutan dan penyaringan.
C. Untuk memperoleh garam yang bersih dari garam dapur yang terkotori
oleh tanah dapat dilakukan melalui proses penyaringan.
D. Untuk memperoleh garam yang bersih dari garam dapur yang terkotori
oleh tanah dapat dilakukan melalui proses pelarutan, penyaringan,
dilanjutkan dengan penguapan.
7. Ketika kita nyalakan sebatang lilin di atas tatakan, kemudian diamati
perubahan-perubahan yang terjadi, maka dapat diperoleh satu simpulan yang
paling lengkap, yaitu ...
A. Pada pembakaran lilin terjadi perubahan fisika.
B. Pada pembakaran lilin terjadi perubahan kimia.
C. Pada pembakaran lilin hanya terjadi perubahan fiska.
D. Pada pembakaran lilin terjadi perubahan fisika dan perubahan kimia.
8. Terjadinya reaksi kimia ditandai terbentuknya zat baru yang memiliki sifat
berbeda dengan zat asal. Karat besi adalah hasil reaksi antara logam besi dan
oksigen. Dengan menggunakan magnet, dapat dibuktikan bahwa karat besi

76
memiliki sifat yang berbeda dengan logam besi. Prediksi terhadap hasil
percobaan yang dapat saya rumuskan adalah ...
A. Paku besi yang berkarat kurang kuat ditarik magnet dibanding paku besi
yang tidak berkarat.
B. Paku besi yang berkarat lebih kuat ditarik magnet dibanding paku besi
yang tidak berkarat.
C. Karat besi yang diambil dari paku yang berkarat dengan cara
mengampelas tidak ditarik oleh magnet.
D. Paku besi yang berkarat sama kuat ditarik magnet dibanding paku yang
tidak berkarat.
9. Upaya-upaya apa dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan
lingkungan di sekitar kita adalah ...
A. Membuang sampah pada tempatnya, tidak membuang sampah ke aliran
sungai.
B. Mengurangi penggunaan bahan-bahan dari plastik, menggunakan
pembungkus kue dari daun pisang.
C. Menghijaukan lingkungan dengan tumbuhan besar dan produktif.
D. Menutup pabrik-pabrik yang menghasilkan limbah.
10. Danau yang di permukaannya tumbuh melimpah alga menjadikan kehidupan
di dasar danau berlangsung kurang baik. Hal demikian dapat terjadi karena
...
A. Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan atau dibiaskan.
B. Proses fotosintesis oleh tumbuhan autotrof di dasar danau tidak dapat
berlangsung dengan sempurna.
C. Organisme aerobik di dasar danau tidak dapat menjalankan ativitasnya
secara optimal.
D. Cahaya matahari tidak dapat mencapai daerah dasar danau.
11. Contoh reaksi kimia yang terjadi pada sistem makhluk hidup adalah reaksi
fotosintesis dan reaksi respirasi. Reaksi-reaksi itu adalah sebagai berikut:
A. Reaksi fotosintesis 6 CO2 + 6 H2O + energi  C6H12O6 + 6 O2
B. Reaksi fotosintesis 6 CO2 + 6 H2O  C6H12O6 + 6 O2

77
C. Reaksi respirasi C6H12O6 + 6 O2  6 CO2 + 6 H2O + energi
D. Reaksi fotosintesis 6 CO2 + 6 H2O  C6H12O6 + 6 O2 + energi
12. Koloid adalah salah satu golongan larutan yang partikelnya memiliki
diameter di antara 10-7 dan 10-5 cm.
A. Larutan yang diameter partikelnya lebih kecil dari 10 -7 tergolong larutan
sejati.
B. Larutan yang diameter partikelnya lebih kecil dari 10 -7 tergolong suspensi.
C. Larutan yang diameter partikelnya lebih besar dari 10 -5 tergolong larutan
sejati.
D. Larutan yang diameter partikelnya lebih besar dari 10 -5 tergolong suspensi.
13. Pada Tabel 3 disajikan 3 contoh senyawa dan unsur yang membangunnya.
Tabel 3 Tiga Contoh Senyawa dan Unsur Pembentuknya
No. Nama Senyawa Unsur pembentuknya
1. Garam dapur, NaCl Logam Na dan gas Cl2
2. Batu gamping, CaO Logam Ca dan gas O2
3. Air, H2O Gas H2 dan gas O2
Simpulan paling lengkap yang dapat dibuat berdasar informasi dalam Tabel 3
adalah ...
A. Senyawa dibangun oleh gabungan unsur-unsur.
B. Senyawa dibangun oleh lebih dari satu unsur.
C. Sifat senyawa berbeda dengan sifat unsur pembangunnya.
D. Senyawa dibangun oleh gabungan unsur-unsur, dimana sifat senyawa
berbeda dengan sifat unsur pembangunnya.
14. Konsep ekosistem yang benar adalah ...
A. Ekosistem adalah segala sesuatu yang terdiri dari benda hidup (biotik) dan
benda tak hidup (abiotik) pada suatu tempat tertentu.
B. Ekosistem adalah segala sesuatu yang terdiri dari benda hidup (biotik) dan
benda tak hidup (abiotik), dimana terjadi hubungan timbal balik antar
keduanya.

78
C. Ekosistem adalah segala sesuatu yang terdiri dari benda hidup (biotik) dan
benda tak hidup (abiotik) pada suatu tempat tertentu, walau tidak terjadi
hubungan timbal balik antar keduanya.
D. Ekosistem adalah segala sesuatu yang terdiri dari benda hidup (biotik) dan
benda tak hidup (abiotik) pada suatu tempat tertentu, dimana terjadi
hubungan timbal balik antar keduanya.
15. Pernyataan yang sesuai dengan konsep simbiosis adalah ...
A. Suatu hubungan kerja sama antar dua organisme yang tidak saling
menguntungkan.
B. Suatu hubungan kerja sama antar dua organisme atau lebih yang saling
menguntungkan.
C. Suatu hubungan kerja sama antar dua organisme atau lebih yang satu
pihak diuntungkan dan pihak lain dirugikan.
D. Suatu hubungan kerja sama antar dua organisme.

79
IV. CONTOH LKS

Nama/Kelompok _________________ Tanggal _______ Kelas _____

LKS-1
INVESTIGASI 1

PENGGUMPALAN PROTEIN KEDELAI

Investigasi 1:

Percayakah kamu bahwa protein pada ekstrak kedelai dapat

menggumpal jika ditambah cuka? Untuk itu lakukan investigasi

berikut! Gunakan sari kedelai kemasan yang dapat kamu beli di toko

atau kamu membuatnya sendiri. Gunakan asam cuka yang biasa

digunakan ibumu untuk memasak. Tuliskan hasil dari investigasimu!

Gunakan pula kertas lakmus biru dan kertas lakmus merah untuk

menguji
Tujuan sifat dari larutan sari kedelai yang tidak menggumpal
Kegiatan:

(termasuk kelompok asam atau basa?).


Melalui kegiatan ini, kalian akan membuktikan penerapan konsep IPA
(konsep penggumpalan) pada praktik kehidupan sehari-hari (salah
satunya adalah pada proses pembuatan tahu).

80
Hal-hal yang dapat kami laporkan setelah melakukan investigasi ini
adalah sebagai berikut:

A. Prediksi-prediksi yang dapat kami rumuskan tentang percobaan


penggumpalan protein kedelai (seperti: sifat larutan sari kedelai,
sifat larutan asam cuka, mengapa sari kedelai ditambah cuka bisa
menggumpal, dll.) berdasarkan informasi yang telah kami baca
adalah ....
_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

B. Alat dan Bahan yang kami gunakan untuk melakukan kegiatan


penyelidikan (percobaan) tentang penggumpalan protein kedelai
adalah....
_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

C. Langkah-langkah penyelidikan (percobaan) yang kami tempuh


untuk membuktikan prediksi yang sudah kami rumuskan
tentang penggumpalan protein kedelai adalah....
_____________________________________________

81
_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

D. Data/Fakta yang kami peroleh dari kegiatan penyelidikan (percobaan)


tentang penggumpalan protein kedelai adalah .....
_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

E. Analisis data hasil penyelidikan (percobaan) yang kami lakukan


tentang penggumpalan protein kedelai adalah....
_________________________________ ____________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

F. Simpulan yang dapat kami rumuskan dari hasil penyelidikan


(percobaan) tentang penggumpalan protein kedelai adalah ....
_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

82
Nama/Kelompok _________________ Tanggal _______ Kelas _____

LKS-2

INVESTIGASI 2

MEMBUAT LARUTAN DAN MEMBUKTIKAN

PERUBAHAN SIFAT

ZAT ASAL

Investigasi 2:

Kalian telah mengetahui, bahwa ketika terbentuk senyawa

sifat-sifat asli komponen pembentuknya ditinggalkan. Apakah hal

yang demikian itu juga terjadi ketika terbentuk campuran atau

larutan? Untuk itu lakukan kegiatan Investigasi 2: Membuat Larutan

dan Membuktikan Perubahan Sifat Zat Asal pada LKS-2.

Di rumahmu pasti ada gula. Tahukah kamu, rumus kimia gula

adalah C12H22O11. Apa wujud (fasa) dari gula? Cicipi, bagaimana

rasa gula? Ingat, tidak semua bahan kimia boleh dicicipi! Ambilah
83

gula sebanyak satu sendok teh, masukkan ke dalam gelas yang

telah berisi air, lalu aduklah! Catat apa yang terjadi! Apakah kamu
Tujuan Kegiatan:

Melalui kegiatan ini kalian: (1) berlatih mengidentifikasi wujud zat, (2)
melakukan percobaan sederhana dengan bahan-bahan yang diperoleh
dalam kehidupan sehari-hari, dan (3) latihan membuat simpulan
tentang perubahan fisika berdasar hasil percobaan sederhana.

Hal-hal yang dapat kami laporkan setelah melakukan investigasi ini


adalah sebagai berikut:

A. Alat dan Bahan yang kami gunakan untuk penyelidikan (percobaan)


tentang membuat larutan dan membuktikan perubahan sifat zat asal
adalah....
_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

B. Langkah-langkah yang kami lakukan untuk melakukan penyelidikan


(percobaan) tentang membuat larutan dan membuktikan
perubahan sifat zat asal adalah....
_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

84
_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

C. Data/Fakta yang kami peroleh dari kegiatan penyelidikan


(percobaan) tentang membuat larutan dan membuktikan perubahan
sifat zat asal adalah....(bisa dibuat tabel)
_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

D. Analisis data hasil penyelidikan (percobaan) tentang membuat


larutan dan membuktikan perubahan sifat zat asal yang kami
lakukan adalah....
_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

E. Simpulan yang dapat kami rumuskan tentang membuat larutan dan


membuktikan perubahan sifat zat asal adalah....

_____________________________________________

85
_____________________________________________

_____________________________________________

Nama/Kelompok _________________ Tanggal _______ Kelas _____

LKS-3

INVESTIGASI 3

SISTEM PEMBUANGAN LIMBAH CAIR

Investigasi 3:

Di kotamu pasti ada pabrik atau industri rumah tangga yang

membuat tahu. Mintalah izin untuk melakukan pengamatan kepada

pemilik atau petugas yang ada. Lakukan pengamatan bersama

kelompokmu, apakah pabrik atau insustri rumah tangga penghasil

tahu itu memiliki IPAL? Jika tidak memiliki IPAL, catatlah bagaimana

sistem pembuangan limbah cair yang dihasilkan? Untuk melengkapi

hasil investigasimu, silahkan melakukan wawancara dengan pemilik

atau petugas yang ada di tempat itu. Catatlah semua informasi yang

kalian dapat. Kalian juga dapat mengamati dan mencatat, apakah

air limbah yang dibuang memenuhi ciri-ciri air yang baik dari sisi
86
fisika, biologi, dan kimia?. Ingat, kalian tetap harus menjaga etika

dan sopan-santun.
Tujuan Kegiatan:

Melalui kegiatan ini kalian berlatih: (1) mengumpulkan informasi dari


lapangan atau lingkungan terkait upaya-upaya pencegahan kerusakan
lingkungan melalui kegiatan pengamatan, (2) mengumpulkan
informasi dari lapangan atau lingkungan terkait upaya-upaya
pencegahan kerusakan lingkungan melalui kegiatan wawancara, (3)
membedakan antara air yang baik dan air yang tidak baik berdasar
ciri-ciri fisika, kimia, dan biologi berdasar data yang diperoleh dari
pengamatan, dan (4) membuat simpulan ada atau tidaknya upaya
penjagaan lingkungan oleh sebuah pabrik/industri.

Hal-hal yang dapat kami laporkan setelah melakukan investigasi ini


adalah sebagai berikut:

A. Prediksi-prediksi yang dapat kami buat berdasar informasi yang


telah kami baca tentang sistem pembuangan limbah cair adalah....
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
B. Alat dan Bahan yang kami gunakan untuk penyelidikan (percobaan)
tentang sistem pembuangan limbah cair adalah....
_____________________________________________

87
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
C. Langkah-langkah yang kami tempuh atau lakukan untuk menguji
prediksi kami tentang sistem pembuangan limbah cair adalah....
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________

D. Data/Fakta yang kami peroleh dari kegiatan penyelidikan


(percobaan)tentang sistem pembuangan limbah cair adalah....
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________

E. Analisis data hasil penyelidikan (percobaan) tentang sistem


pembuangan limbah cair yang kami lakukan adalah....
_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

_____________________________________________

88
_____________________________________________

F. Simpulan yang dapat kami rumuskan dari hasil penyelidikan


(percobaan) tentang sistem pembuangan limbah cair adalah ....
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________

89
Nama/Kelompok _________________ Tanggal _______ Kelas _____

LKS-4

INVESTIGASI 4

VERIFIKASI PROSES PENYARINGAN

Investigasi 4:

Kalian memiliki hak untuk melakukan verifikasi (menguji ulang)

konsep-konsep atau prinsip-prinsip yang ada. Kegiatan melakukan

verifikasi adalah kebiasaan yang sering dilakukan oleh ilmuwan. Bersama

kelompokmu lakukan kegiatan verifikasi dengan mempraktikkan proses

penyaringan pada Gambar 3. Kalian boleh memodifikasinya. Lakukan di

luar jam pelajaran, boleh di sekolah boleh di rumah. Ambillah air limbah

dari lingkungan, akan lebih baik bila kalian berhasil mendapatkan air

limbah dari pabrik tahu. Buatlah perencanaan yang baik dan cobalah

menulis prediksi-prediksi (dugaan-dugaan) mengenai hasil dari

percobaanmu. Lakukan percobaan, pencatatan seluruh data yang dapat


90
kalian kumpulkan, buatlah simpulan. Apakah prediksi-prediksi yang pernah

kalian buat sesuai dengan simpulan yang kalian peroleh? Apakah air yang
Tujuan Kegiatan Investigasi:

Tujuan Kegiatan:

Melalui kegiatan ini kalian berlatih: (1) melakukan pengujian ulang


terhadap konsep-konsep yang telah dipelajari melalui kegiatan percobaan
sederhana, (2) merancang percobaan dengan cara memodifikasi peralatan
yang pernah dibuat orang lain, (3) praktik penyaringan air limbah, (4)
mengorganisasikan data yang diperoleh dari kegiatan percobaan, dan (5)
menarik simpulan berdasar data yang diorganisasikan.

Hal-hal yang dapat kami laporkan setelah melakukan investigasi ini


adalah sebagai berikut:

A. Prediksi-prediksi yang dapat kami buat tentang proses penyaringan


berdasar informasi yang telah kami baca dari buku siswa adalah....
________________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________

B. Alat dan Bahan yang kami gunakan untuk melakukan percobaan


tentang proses penyaringan adalah....
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________

91
_____________________________________________

C. Rancangan Percobaan tentang proses penyaringan yang kami buat


dapat dilihat pada Gambar di bawah ini

D. Data/Fakta yang kami peroleh dari kegiatan percobaan proses


penyaringan adalah....
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________

E. Simpulan yang dapat kami rumuskan tentang proses penyaringan adalah ....
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________

92
_____________________________________________
_____________________________________________

V. MATERI PENGAYAAN

A. ASPEK MATERI (CONTENT)


1. Pengolahan Air Limbah Tahu
Saat ini bidang industri berkembang sangat pesat, termasuk industri rumah
tangga yang sangat membantu dalam menunjang kehidupan maupun
perekonomian masyarakat. Salah satu industri pangan yang memenuhi kebutuhan
rumah tangga sehari-hari adalah usaha pembuatan tahu. Perkembangan industri
seringkali disertai timbulnya masalah-masalah lingkungan. Salah satu masalah itu
adalah terjadinya pencemaran air oleh air limbah yang berasal dari pabrik tahu.
Kalian tentu pernah membaca atau melihat dari TV atau melihat langsung air
sungai yang keruh. Air sungainya berbau tidak sedap, bahkan dikabarkan banyak
ikan yang mati. Masalah seperti itu tidak boleh diabaikan. Jika air limbah dari
pabrik tahu tidak diolah terlebih dahulu sebelum dilepas ke sungai, maka
kematian ikan dan kehidupan lain di sungai tidak dapat dicegah.
Pengolahan air limbah pabrik tahu ditujukan untuk mengurangi kandungan
bahan pencemar pada sistem air untuk menghasilkan air yang memenuhi syarat
untuk dilepas ke lingkungan. Prosedur pengolahan air limbah itu dapat dilakukan
dengan memanfaatkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip IPA.
Dengan membaca bab ini dan melakukan kegiatan-kegiatan investigasi yang
ada, maka sebenarnya kalian telah dipandu untuk memahami prinsip-prinsip dasar
IPA. Lebih khusus, kalian dilatih untuk mampu menerapkan konsep IPA untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

2. Apakah Tahu itu dan Bagaimana Cara Membuatnya?


a. Apakah Tahu itu?
Siapa yang tidak kenal tahu? Apakah tahu itu? Tahu adalah hasil olahan dari
ekstrak kedelai. Protein dalam ekstrak kedelai digumpalkan (koagulasi) dengan
batu tahu (CaSO4) atau dengan cuka (CH3COOH). Karena bahan utamanya
berasal dari ekstrak kedelai, maka tahu kaya akan protein.

93
Tahu adalah salah satu jenis lauk pauk pelengkap makan yang mudah
ditemui di sekitar rumahmu setiap hari. Keberadaan tahu hingga kini masih tetap
digemari segala lapisan masyarakat, betul bukan? Selain disajikan dalam bentuk
lauk pauk pelengkap makan, tahu seringkali didapati sebagai sajian tunggal dalam
bentuk tahu goreng (lihat Gambar 1). Pernahkah kalian mendengar istilah ”tahu
pong” dan tahu Sumedang? Tahukah kalian, apa beda di antara keduanya? Yang
membuat ”tahu pong” berbeda dengan tahu biasa dan tahu Sumedang adalah
kadar air yang terkandung dalam tahu.

Gambar 1 Tahu Goreng

Kandungan air pada “tahu pong” lebih banyak daripada tahu biasa, karena itu tahu
pong yang masih mentah gampang hancur, dan kalau digoreng jadi ”kopong”
(tahu yang di dalamnya kosong). Tahu Sumedang kadar airnya lebih rendah dan
diberi

Konsep Penting 1:

Ekstrak kedelai adalah salah satu contoh koloid. Koloid adalah salah
satu golongan larutan yang partikelnya memiliki diameter di antara
10-7 dan 10-5 cm.
Koloid dapat digumpalkan (dikoagulasi) secara kimia dengan
menambahkan elektrolit.
Asam adalah senyawa yang dalam larutan (air) dapat melepaskan
ion H+. Asam cuka (CH3COOH) sedikit melepas ion H+ sehingga
disebut asam lemah. Asam klorida (HCl) dan asam sulfat (H2SO4)
tergolong asam kuat.
CaSO4 adalah garam yang tersusun dari ion logam kalsium (Ca 2+)
dan sisa asam ion sulfat (SO42-).

94
Pada proses pembuatan tahu, kalian dapat memahami keterlibatan beberapa
senyawa. Untuk memahami lebih jelas, berikut ini akan diuraikan konsep unsur
dan senyawa termasuk pemberian namanya.
Batu tahu dan cuka adalah dua contoh senyawa. Perlu kalian ketahui bahwa
nama batu tahu untuk CaSO4 dan cuka untuk CH3COOH bukan pemberian nama
secara sistematis. Nama sistematis untuk senyawa dengan rumus kimia CaSO 4
adalah kalsium sulfat. Air yang juga terkandung pada tahu memiliki rumus kimia
H2O dengan nama sistematis dihidrogen oksida. Coba kalian perhatikan kembali
nama sistematis untuk senyawa air! Air diberi nama sistematis dihidrogen oksida
karena satu molekul air disusun oleh dua atom hidrogen dan satu atom oksigen.
Molekul adalah bagian terkecil dari senyawa, sedangkan atom adalah bagian
terkecil dari unsur. Dari penjelasan ini tentunya kalian dapat merumuskan konsep
senyawa. Apakah senyawa itu? Senyawa adalah materi tunggal yang disusun oleh
unsur-unsur.
Di alam, unsur hidrogen maupun unsur oksigen tidak pernah berdiri sendiri
sebagai unsur H atau unsur O, tetapi dalam bentuk H2 dan O2 (orang-orang sering
menggunakan istilah ”molekul unsur”) atau bergabung dengan unsur lain
sehingga membentuk senyawa. ”Molekul unsur” yang lain adalah unsur-unsur
halogen (klor Cl2, brom Br2, dan iod I2). Berbeda dengan hidrogen dan oksigen,
unsur-unsur lain seperti karbon (C), natrium (Na), besi (Fe), tembaga (Cu), perak
(Ag), emas (Au), dan masih banyak yang lain di alam dapat ditemukan sebagai
unsur yang berdiri sendiri.
Tahukah kalian, mengapa unsur karbon diberi lambang C? Lambang unsur
C diambil dari bahasa Yunani, yaitu Carbonium. Ahli kimia yang berjasa dalam
menentukan cara memberi lambang unsur seperti itu adalah Berzelius (1779-
1848). Lambang unsur dinyatakan dengan huruf pertama ditulis kapital dari nama
unsur atau diikuti dengan huruf kedua atau ketiga ditulis tidak kapital.

95
Tugas Melacak Pustaka:

Dengan menemukan dan membaca berbagai sumber bacaan, maka kalian


telah membuka tabir atau jendela ilmu pengetahuan. Melalui pelacaan pustaka
ini, buatlah; (a) Daftar beberapa nama dan lambang unsur dan (b) Daftar
b.
beberapa nama senyawa kimia sederhana dan rumus kimianya. Utamakan
unsur-unsur dan senyawa-senyawa yang sering kalian jumpai dalam kehidupan
sehari-hari.

Gas hidrogen (H2) mudah terbakar, demikian halnya dengan gas oksigen
(O2). Air adalah senyawa yang dibangun oleh hidrogen dan oksigen. Apakah air
memiliki sifat mudah dibakar? Logam Na meledak dan terbakar ketika
dimasukkan ke dalam air. Gas klor (Cl 2) menyebabkan iritasi pada saluran
pernapasan bila kita tidak sengaja menghirupnya. Garam dapur adalah senyawa
yang dibangun oleh natrium dan klor. Rumus kimia garam dapur adalah NaCl.
Apakah senyawa NaCl memiliki sifat seperti unsur Na? Apakah senyawa NaCl
memiliki sifat seperti Cl2? Apa yang dapat kalian pahami? Ternyata setelah berga-
bung menjadi senyawa, masing-masing unsur kehilangan sifat aslinya.
Pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya termasuk ke dalam perubahan
kimia atau sering disebut dengan reaksi kimia. Tanda-tanda terjadinya perubahan
kimia yang dapat kita amati antara lain: (a) timbulnya endapan, (b) terjadinya
perubahan rasa, warna, suhu, bau, dan (c) timbulnya gas atau kalor.

b. Prosedur Pembuatan Tahu?


Pernahkah kamu melihat orang yang sedang membuat tahu? Jika kalian
perhatikan orang yang sedang membuat tahu (lihat Gambar 2), maka orang itu
pasti melakukan urutan kerja sebagai berikut: (a) Merendam biji kedelai yang
sudah bersih untuk melunakkan biji kedelai dan memisahkan kulit luarnya, (b)
Setelah dicuci dan ditiriskan biji kedelai digiling hingga menjadi bubur kedelai,
(c) Bubur kedelai diencerkan dengan menambahkan air sebelum direbus, (d)

96
Rebusan bubur kedelai disaring menggunakan kain berpori halus untuk
memisahkan filtrat kedelai dari ampasnya, (e) Dilakukan proses koagulasi
terhadap filtrat kedelai untuk mendapatkan gumpalan protein (bubur tahu), dan (f)
Dilakukan pengepresan dan pencetakan untuk menghasilkan produk tahu yang
siap dipasarkan.

Gambar 2 Orang yang Sedang Membuat Tahu

Ada produsen tahu yang menambahkan larutan yang mengandung bakteri


(bakteri asam laktat) ke dalam filtrat kedelai. Penambahan bakteri itu
dimaksudkan untuk menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk dan bakteri
patogen (penyebab penyakit). Dengan demikian tidak perlu lagi menambahkan zat
pengawet yang dilarang, seperti formalin.
Pernahkah kalian menjumpai tahu yang berwarna kuning? Ada produsen
tahu yang menggunakan zat pewarna tekstil untuk menjadikan tahu berwarna
kuning. Zat pewarna tekstil sangat berbahaya karena dapat menyebabkan sakit
kanker. Produsen tahu yang bertanggung jawab menggunakan pewarna alami dari
kunyit agar tahu berwarna kuning. Kunyit yang sudah bersih ditumbuk hingga
halus kemudian diletakkan ke dalam kain penyaring. Kemudian kain penyaring ini
dimasukkan ke dalam air rebusan hingga air rebusan berwarna kuning kunyit.
Tahu yang telah dicetak dimasukkan ke dalam air rebusan hingga tahu berubah
warna menjadi kuning kunyit. Tahu yang sudah menyerap warna kuning kunyit
ini lalu diangkat dan didinginkan, sehingga siap dipasarkan ke konsumen.

97
Ampas dari sisa pembuatan tahu dapat digunakan untuk pakan ternak sapi
atau ada yang menggunakan sebagai bahan baku tempe (tempe ”menjes”). Pada
proses koagulasi filtrat kedelai didapati bagian yang tidak dapat menggumpal.
Bagian yang tidak dapat menggumpal itulah yang disebut Air Limbah Pabrik
Tahu.

3. Air limbah Pabrik Tahu


a. Air limbah Pabrik Tahu adalah Contoh Campuran
Dari proses produksi tahu termasuk pencucian kedelai dihasilkan air limbah
yang mengandung bahan organik yang tinggi (filtrat kedelai yang tidak
menggumpal). Selain limbah yang berwujud cair buangan pabrik tahu juga ada
yang berwujud padat yang berasal dari potongan tahu yang hancur pada saat
proses karena kurang sempurnanya proses penggumpalan. Padatan berupa
senyawa karbohidrat dan senyawa protein. Air limbah yang bercampur dengan
limbah padat membentuk campuran yang sangat keruh. Tahukah kalian, apakah
campuran itu? Bila air limbah itu dialirkan ke sungai, air sungai menjadi keruh
pula.
Setiap kuintal kedelai akan menghasilkan air limbah 1,5-2 m3. Air limbah
yang dihasilkan dari usaha pembuatan tahu setiap harinya tidak kurang dari
sepuluh kali volume kedelai yang diproses. Karena bahan utamanya berasal dari
ekstrak kedelai, maka tahu kaya akan protein dan air limbahnya kaya akan
senyawa N dan P. Bahan organik yang tinggi pada air limbah pabrik tahu
menyebabkan lingkungan perairan menjadi keruh dan mengeluarkan bau yang
tidak sedap.

98
Konsep Penting 2:

b. Bahan organik adalah senyawa yang tersusun dari unsur-unsur karbon


(C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan fosfor (P). Dua contoh
senyawa organik adalah karbohidrat dan protein.
Senyawa dapat berwujud padat, berwujud cair, atau berwujud gas. c.
Sebuah senyawa dapat berubah dari wujud (fasa) yang satu ke wujud
d. yang lain. Air dapat ditemukan dalam wujud padat (es), wujud cair, dan
wujud gas (uap air). Perubahan wujud zat disebut perubahan fisika.
Zat cair dapat tercampuri zat padat membentuk campuran.
Jika fasa yang satu bercampur sempurna dengan fasa yang lain sehingga
dihasilkan satu fasa, maka campuran itu disebut campuran homogen
(serbasama). Istilah lain untuk campuran homogen adalah larutan.
Jika fasa yang satu bercampur dengan fasa yang lain dan tidak dihasilkan
satu fasa, maka campuran itu disebut campuran heterogen (serbaneka).
Air limbah yang tampak sangat keruh adalah salah satu contoh campuran
heterogen.

Menurut kalian, terjadinya bau yang tidak sedap itu dapatkah dikatakan sebagai
tanda telah terjadinya reaksi kimia?
Jika pada Investigasi 2 kalian menemukan fakta bahwa rasa gula sebelum
dan sesudah dilarutkan sama, maka dapat dikatakan gula sekedar bercampur
dengan air. Sifat asli gula tidak berubah. Gula tidak bereaksi dengan air untuk
membentuk zat baru yang meninggalkan sifat-sifat asalnya. Gula hanya
mengalami perubahan fisika.
Jika sebelumnya kalian telah mampu membandingkan sifat-sifat antara
unsur dan senyawa, maka berdasar fakta-fakta yang kalian temukan melalui
Investigasi 2 kalian diharapkan mampu membandingkan sifat antara senyawa dan
campuran. Dengan kalimatmu sendiri, cobalah membuat perbandingan sifat antara
senyawa dan campuran.
b. Pencemaran Lingkungan Akibat Air Limbah Pabrik Tahu dan
Pencemaran Lingkungan Harus Dicegah
Kamu harus tahu bahwa air limbah pabrik tahu tidak boleh langsung
dibuang ke sungai karena dapat menyebabkan pencemaran air. Agar air limbah
yang dibuang pabrik tahu tidak menyebabkan pencemaran air, maka air limbah itu
harus diolah terlebih dahulu menggunakan IPAL. Apakah yang dimaksud dengan

99
IPAL? IPAL adalah singkatan dari “Instalasi Pengolah Air Limbah.” Air yang
keluar dari IPAL biasanya telah memenuhi syarat untuk dilepas ke lingkungan
perairan. Pabrik-pabrik tahu yang tidak memiliki IPAL biasanya membuang air
limbahnya langsung ke perairan tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Apakah kalian mengetahui ciri-ciri air yang baik? Air yang baik adalah air
yang kandungan bahan fisik, bahan kimia, dan kandungan mikroorganismenya
tidak melebihi nilai ambang batas (NAB) yang ditetapkan. Secara kasat mata, air
yang baik adalah air yang tidak tercampuri oleh bahan-bahan lain (baik dalam
wujud padat, cair, maupun gas), tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.

Konsep Penting 3:

Pencemaran lingkungan adalah masuknya materi dan energi ke


lingkungan sehingga terjadi gangguan pada keseimbangan lingkungan.

Air limbah pabrik tahu yang langsung dibuang ke perairan, di antaranya


menyebabkan terjadinya pencemaran oleh senyawa yang mengandung nitrogen
(N) dan senyawa yang mengandung fosfor (P). Cemaran senyawa N dan senyawa
P yang tinggi di dalam badan air mendorong pertumbuhan populasi alga yang
berlebihan (blooming algae). Terjadinya blooming algae pada lingkungan
perairan merugikan kehidupan akuatik yang lain.

Konsep Penting 4:
Populasi adalah satu atau lebih individu dari satu spesies yang
c.
berada dalam satu tempat pada satu waktu yang
d.
e. menjamin/memungkinkan terjadinya penambahan individu baru.

f. Ekosistem adalah segala sesuatu yang terdiri dari benda hidup


(biotik) dan benda tak hidup (abiotik) pada suatu tempat tertentu,
dimana terjadi hubungan timbal balik antar keduanya.
Blooming algae adalah pertumbuhan populasi alga yang berlebihan.

100
c. Kegagalan Fotosintesis Akibat Blooming Algae di Perairan
Semua makhluk hidup, manusia, hewan, tumbuhan, memerlukan energi
untuk melangsungkan kehidupan. Tumbuhan autotrof memerlukan energi cahaya
yang bersumber dari matahari untuk melangsungkan proses fotosintesis. Proses
fotosintesis adalah salah satu contoh reaksi kimia yang berlangsung dalam sistem
kehidupan tumbuhan yang berklorofil.

Cahaya
6 CO2 + 6 H2O  C6H12O6 (glukosa) + 6 O2
klorofil

Pada proses fotosintesis (ada klorofil dan cahaya), senyawa karbon dioksida
dan air saling berinteraksi dan bergabung membangun struktur baru (glukosa dan
gas oksigen) yang sama sekali berbeda dengan senyawa asal (karbon dioksida dan
air). Peristiwa seperti itulah yang disebut dengan perubahan kimia (reaksi kimia).
Tumbuhan autotrof adalah tumbuhan yang memiliki kemampuan untuk
menyusun zat organik dari zat anorganik karena tumbuhan ini memiliki klorofil.
Seperti kalian ketahui bahwa cahaya memiliki sifat pemantulan dan sifat
pembiasan. Karena sifat cahaya yang dapat dipantulkan, maka blooming algae
yang terjadi pada sistem perairan menyebabkan cahaya yang berasal dari matahari
tidak dapat menembus masuk ke dalam sistem perairan bagian bawah. Penetrasi
sinar matahari ke dalam badan air menjadi terhalang. Akibat lanjutan adalah
tumbuhan yang hidup di dasar sistem perairan tidak dapat melangsungkan
kegiatan fotosintesis. Tumbuhan-tumbuhan itu tidak dapat melangsungkan
kehidupannya secara sempurna bahkan dapat mengalami kematian. Sementara
kita ketahui tumbuhan itu adalah sumber makanan bagi makhluk hidup yang lain
dan sebagai penyedia oksigen di lingkungannya.

d. Kegagalan Fotosintesis Menyebabkan Sistem Kekurangan Oksigen


Seperti telah disebutkan bahwa kegagalan tumbuhan melakukan proses
fotosintesis menyebabkan lingkungan kekurangan O2. Organisme aerobik tidak
dapat hidup layak di lingkungan yang kekurangan oksigen. Dalam hidupnya
organisme aerobik menjalankan reaksi-reaksi kimia yang menghasilkan senyawa-

101
senyawa yang mengandung atom oksigen seperti CO2, H2O, NO2, SO2, P2O5, dan
lain-lain.
Pada perairan yang mengalami blooming algae terjadi perbedaan kadar
oksigen yang sangat besar antara siang dan malam hari karena pada malam hari
respirasi alga terus berlanjut sehingga mengurangi kandungan oksigen terlarut
dalam air.
Organisme yang dapat hidup di lingkungan yang kekurangan O 2 adalah
organisme anaerobik. Dalam hidupnya organisme anerobik menjalankan reaksi-
reaksi kimia yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak mengandung atom
oksigen di antaranya H2S (hidrogen sulfida), dan NH3 (amoniak) yang
menimbulkan bau busuk. Bau busuk seperti ini juga sering kalian temui pada
tumpukan sampah yang di bagian dalamnya kekurangan oksigen. Bagaimana
dengan bau kaos kakimu yang beberapa hari dipakai? Mengapa terjadi demikian?
Senyawa-senyawa CH4, H2S, dan NH3 berwujud gas. Seperti kalian ketahui
zat yang berwujud gas memiliki sifat yang mudah menyebar kemana-mana. Bau
busuk yang berasal dari perairan yang tercemar limbah pabrik tahu menyebar
kemana-mana dan mengganggu kehidupan masyarakat di sekitarnya.
Lingkungan air yang tercemar air limbah pabrik tahu, yang memicu
blooming algae, menyebarkan bau busuk akibat reaksi-reaksi anerobik yang
terjadi di dalamnya. Kondisi seperti ini menyebabkan terganggunya bahkan
kerusakan ekosistem. Saling hubungan antara komponen ekosistem tidak
harmonis lagi. Keadaan yang demikian itu memenuhi syarat untuk menyatakan
bahwa lingkungan telah tercemar. Terganggunya sistem perairan dapat ditandai
dengan hilangnya ikan dan hewan lainnya dalam mata rantai ekosistem air.
Kalian sebagai bagian dari masyarakat yang terpelajar harus berperan aktif
dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan
lingkungan. Kalian dituntut untuk mengaplikasikan konsep-konsep dan proses-
proses IPA yang telah dipelajari, walau masih sangat sederhana dan pada taraf
belajar. Bangkitkan sejak sekarang semangatmu untuk menjaga kelestarian
lingkungan. Manusia tidak dapat hidup layak tanpa lingkungan yang layak.

102
4. Pengolahan Air limbah Pabrik Tahu
Ketika kalian melakukan Investigasi 3, apakah kalian mendapati pabrik tahu
yang memiliki IPAL? Apakah IPAL yang dimiliki pabrik itu nampak
dioperasikan/difungsikan? Jika ada IPAL walau sangat sederhana dan
dioperasikan dengan baik, maka pabrik itu telah berupaya mencegah pencemaran
air.
Jika kalian berkeinginan merancang sebuah IPAL, maka kalian dapat
memadukan/mengintegrasikan prinsip-prinsip yang terkandung dalam mata
pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Kalian dapat mengintegrasikan prinsip-
prinsip dari bidang kajian fisika, kimia, dan biologi. IPAL pabrik tahu dapat
dioperasikan melalui tiga tahap, yaitu: (1) tahap pengolahan secara fisika, (2)
tahap pengolahan secara biologi, dan (3) tahap pengolahan secara kimia. Marilah
kita pelajari masing-masing tahap itu.

a. Tahap Pengolahan secara Fisika


Pengolahan air limbah secara fisika ditujukan untuk memisah zat padat
dengan zat cair menggunakan prinsip penyaringan berantai. Tahukah kamu, apa
yang dimaksud dengan penyaringan berantai? Penyaringan berantai adalah
penyaringan yang dilakukan secara bertahap menggunakan bahan penyaring yang
berbeda. Urutan penataan bahan penyaring itu adalah sebagai berikut: kerikil-
arang-ijuk-pasir-ijuk-kerikil (lihat Gambar 3).

103
Gambar 3 Alat Penyaring Berantai dari Bahan Keseharian
Kualitas air setelah melewati saringan berantai diharapkan lebih baik
dibanding kualitas air sebelum masuk ke dalam alat saringan berantai. Selain
tingkat kejernihan, salah satu parameter lain yang dapat digunakan untuk menilai
kualitas air adalah pH.

104
g.
Konsep Penting 5:
h.
i.
j. Air limbah yang tampak sangat keruh adalah salah satu contoh
campuran heterogen. Digunakan istilah campuran untuk campuran
k.
heterogen.
Komponen-komponen penyusun campuran dapat dipisahkan antara
satu dengan lainnya melalui proses penyaringan.
Penyaringan adalah proses pemisahan komponen campuran
berdasar perbedaan ukuran partikel setiap komponen.
pH kependekan dari ”potenz Hydrogen” yang menyatakan jumlah
ion hidrogen (ion H+) yang terdapat dalam larutan air.
Larutan dinyatakan bersifat asam bila memiliki nilai pH antara 1
hingga 6.
Larutan dinyatakan bersifat netral bila memiliki nilai pH sama
dengan 7.
Larutan dinyatakan bersifat basa bila memiliki nilai pH antara 8
hingga 14.

Nilai pH air limbah sangat bergantung pada jenis dan jumlah bahan yang
bercampur dengan air. Karena sebagian besar bahan-bahan itu tertahan pada
saringan berantai, maka selain limbah berubah menjadi lebih jernih nilai pH-nya
pun akan berubah.
Jika kalian perhatikan kembali Konsep/Prinsip 5, maka: air limbah yang
memiliki nilai pH 1-6 dinyatakan bersifat asam, air limbah yang memiliki nilai pH
7 dinyatakan bersifat netral, dan air limbah yang memiliki pH 8-14 dinyatakan
bersifat basa. Air yang memenuhi syarat untuk kehidupan adalah air yang
memiliki pH berkisar antara 6,5-7,5.

b. Tahap Pengolahan secara Biologi


Kalian telah memahami konsep pengelohan air limbah secara fisika bahkan
telah melakukan proses pengujian terhadap konsep yang ada. Marilah sekarang
kita coba memahami prinsip-prinsip pengolahan air limbah secara biologi.

105
Pengolahan air limbah secara biologi, salah satunya dengan memanfaatkan
tumbuhan air seperti Kiambang (Lemna minor). Tumbuhan Lemma minor
(Gambar 4) terbukti mampu menurunkan kadar N dan P pada air limbah tahu.

Gambar 4 Kiambang (Lemna minor)

Tumbuhan lain yang dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kadar N dan P pada
air limbah tahu adalah Kiapung (Pistia stratiotes L) (lihat Gambar 5).

Gambar 5 Kiapung (Pistia strationes L)


Tanaman air Kiambang atau Kiapung bersimbiosis dengan bakteri aerob
Bacillus subtilis (Gambar 6). Bakteri Bacillus subtilis membantu menguraikan
senyawa organik dalam air limbah.

106
Gambar 6 Bacillus subtilis
Sumber: (http://www.microbelibrary.org)
Kalian dapat membayangkan bagaimana cara biologi itu dipraktikkan? Praktiknya
adalah sebagai berikut: (1) Air limbah pabrik tahu yang telah mengalami
pengolahan secara fisika dimasukkan ke dalam bak biologis, (2) Ke dalam bak
biologis ditambah Bacillus subtilis dan tanaman Kiambang atau Kiapung, dan (3)
Dilakukan aerasi selama 1 minggu. Kerja sama antara Kiambang atau Kiapung
dengan Bacillus subtilis disebut simbiosis.

Konsep Penting 6:

l.
Simbiosis adalah suatu hubungan kerja sama antar makhluk hidup.
Organisme aerob adalah organisme yang memerlukan oksigen.
Lawannya disebut organisme anaerob.
Aerasi adalah proses mencampurkan udara ke dalam sistem (air)
untuk tujuan memperkaya oksigen (O2) terlarut pada sistem.

c. Tahap Pengolahan secara Kimia


Air limbah pabrik tahu yang telah mengalami pengolahan secara biologi
dilanjutkan dengan pengolahan secara kimia dengan penambahan klorin (Cl2) 0,03
ppm selama 2 hari. Klorin berfungsi sebagai oksidator dan desinfektan
(pembunuh kuman). Oksidator adalah zat yang menyebabkan zat lain mengalami
reaksi oksidasi. Sebagai oksidator, klorin berperan menghilangkan bau, rasa dan
warna pada air. Sebagai desinfektan, klorin membentuk asam hipoklorit (HOCl)
yang secara efektif mampu menginaktifkan mikroorganisme di dalam air.

107
B. ASPEK PEDAGOGI (PEDAGOGY)
Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat dan Lingkungan
Pendekatan STSE direkomendasikan untuk sains K-12, dimana pendekatan
STSE berbeda dengan presentasi sains secara tradisonal. Secara ideal untuk
mengantarkan pembelajaran melalui deskripsi suatu aplikasi (penerapan). Dalam
tujuan untuk memahami sains disamping aplikasinya, pengetahuan dan
keterampilan harus dikembangkan melalui aktivitas yang memberikan tujuan
untuk pengetahuan dan keterampilan baru yang diperlukan. Secara alternatif,
kegiatan mungkin mengkuti diskusi aplikasi dan melayani pengembangan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memahami aplikasi.
Gambar 2 menunjukkan variasi jalur dari deskripsi aplikasi ke diskusi akhir

Gambar 2
Pendekatan STSE

Deskripsi
Suatu aplikasi

Aktivitas yang:
 Mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, Pengetahuan, keterampilan,
proses dan niali-nilai proses dan nilai untuk
 Menyediakan konteks memahami aplikasi
aplikasi
 Memberi ilustrasi prinsip-
prinsip
Diskusi
aktivitas yang
berhubungan
dengan aplikasi
dan
memperkuat
pengetahuan,
keterampilan,
proses dan
nilai-nilai

108
DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, T., Bocknek, J., Edward, L., and Grace, E. 2008. Discovering Science 7.
Canada: McGraw-Hill Ryerson Ltd.

Anonim, 2008. Baccilus subtilis. http://id.wikipedia.org/wiki/Baccilus_subtilis.

Anonim, 2008. Desinfeksi Salah Satu Metode Pemurnian Air.


http://jukungkami.blogspot.com/2008/07/disinfeksi-salah-satu-metode-
pemurnian.html.

Anonim, 2008. Kayu Apu. http://72.14.235.104/search?q=cache:


wwKyPeori6sJ:www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_obat/depkes
/4071.pdf+kayu+apu&hl=id&ct=cink&cd=3&gl=idAtkins, P.W. 1985. Physical
Chemistry. New York: Oxford University Press.

Aryani, M G. 2007. Pemanfaatan Tumbuhan Kayu Apu (Pistia Stratiotes L.) sebagai
Alternatif untuk mendaur Ulang Air limbah Industri Tahu. Skripsi Tidak
Dipublikasikan. Surabaya: FTL. UPN.

Fitrihidayati, H. dan Mahanani, T.S. 2004. Efektifitas Lemna minor dan Pistia stratiotes
L. serta Bacillus subtilis untuk Menurunkan kadar COD, BOD dan Logam Fe
pada Air limbah Tahu dengan Menggunakan Alat Pengolah Air limbah.
Surabaya: FMIPA UNESA.

Mukono, H.J. 2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Airlangga


University Press.

Pelczar, M.J. & Chan, E.C.S. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jilid 2. Terjemah oleh
Ratna Siri Hadioetomo, dkk. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Siregar, S.A. 2005. Instalansi Pengolahan Limbah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Sugiharto. 1987. Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta: Penerbit Universitas


Indonesia.

Suprapti, M. L. 2005. Pembuatan Tahu. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Suroso, A., dan Kardiawan. 2003. Ensiklopedi Sains dan Kehidupan. Jakarta: Tarity
Samudra Berlian.

109

Anda mungkin juga menyukai