Anda di halaman 1dari 35

Nunuk Hartutik

E-Modul

FISIKA
E-Modul Pembelajaran FISIKA Kinematika Partikel

KINEMATIKA PARTIKEL
Untuk SMA dan MA Kelas X Semester Ganjil
Untuk SMA dan MA Kelas X Semester Ganjil

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH
TAMBAKBERAS - JOMBANG
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

Esa atas karunia dan hidayah-Nya, kami dapat menyusun

bahan ajar modul fisika untuk SMA/MA kelas X.


E-Modul Pembelajaran FISIKA Kinematika Partikel

Modul ini disusun berdasarkan Komptensi Inti dan

Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 Revisi berbasis STEM

proses pembelajaran yang memadukan science (sains),

technology (teknologi), engineering (rekayasa), serta

mathematics (matematika). Proses pembelajaran STEM


bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kreativitas

siswa melalui proses pemecahan masalah yang berkaitan

dengan materi dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga

dapat memberikan inovasi kepada siswa antara lain;

berpikir kritis, berpikir kreatif, inovatif, mampu

berkolaborasi, serta keterampilan dalam menggunakan

media, teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK)

Saya sangat berharap modul ini bermanfaat bagi Siswa-

siswi dalam memahami pelajaran Fisika dan bagi rekan

guru dalam mengajar fisika. Kritik dan saran selalu

terbuka untuk perbaikan modul ini.

Jombang, 10 Februari 2021


Daftar Isi
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

KOMPETENSI INTI
E-Modul Pembelajaran FISIKA Kinematika Partikel

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

PETA KONSEP

MATERI

CONTOH SOAL

LEMBAR KERJA SISWA

RINGKASAN

EVALUASI BELAJAR

REFERENSI

BIODATA
Kompetensi Inti

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
E-Modul Pembelajaran FISIKA Kinematika Partikel

3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji dan

pengetahuan (faktual, menalar dalam ranah

konseptual, dan prosedural) konkret (menggunakan,

berdasarkan rasa ingin mengurai, merangkai,

tahunya tentang ilmu memodifikasi, dan

pengetahuan, teknologi, seni, membuat) dan ranah

budaya terkait fenomena dan abstrak (menulis,

kejadian tampak mata membaca, menghitung,

menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori


Kompetensi Dasar

3.4 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak


E-Modul Pembelajaran FISIKA Kinematika Partikel

lurus dengan kecepatan konstan (tetap) dan gerak

lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari misalnya

keselamatan lalu lintas

4.4 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan

gerak benda untuk menyelidiki karakteristik gerak

lurus dengan kecepatan konstan (tetap) dan gerak

lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut

makna fisisnya
Indikator Pencapaian Kompetensi
Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak

Membedakan jarak dan perpindahan


E-Modul Pembelajaran FISIKA Kinematika Partikel

membedakan kecepatan dan kelajuan baik nilai rata-rata maupun


sesaatnya

membedakan percepatan dan perlajuan baik nilai rata-rata maupun


sesaatnya

Menyimpulkan karakteristik gerak lurus beraturan (GLB) melalui


percobaan dan pengukuran besaran-besaran terkait

Menyimpulkan karakteristik gerak lurus berubah beraturan (GLBB)


melalui percobaan dan pengukuran besaran-besaran terkait

Menerapkan besaran-besaran fisika dalam GLB dan GLBB dalam


bentuk persamaan dan menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kinematika Gerak Lurus
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

Materi fisika sangat kental sekali dengan gerak benda. Pada


pokok bahasan tentang gerak dapat timbul dua pertanyaan :
Bagaimana sifat-sifat gerak tersebut (besaran-besaran yang
terkait)? Kedua : Mengapa benda itu bisa bergerak? Pertanyaan
pertama inilah yang dapat dijelaskan dengan pokok bahasan
Kinematika Gerak. Sedangkan pertanyaan kedua dapat dijawab
pada pokok bahasan Dinamika Gerak .

Sebagai contoh gerak sepeda motor pada gambar di atas.


Untuk materi kinematika cukup ditanya berapa panjang
lintasannya, bagaimana kecepatan dan percepatannya? Materi-
materi seperti inilah yang dapat kalian pelajari pada bab ini.
A. Pengertian Gerak
Coba kamu perhatikan benda-benda
di sekitarmu! Adakah yang diam?
Adakah yang bergerak? Seseorang
berlari pagi di taman, dikatakan orang
tersebut bergerak terhadap jalan,,
maupun pohon-pohon yang dilewatinya,
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

dan masih banyak lagi. Jadi apakah yang


disebut gerak itu?
Jadi, gerak adalah perubahan posisi atau kedudukan terhadap
titik acuan tertentu. Gerak juga dapat dikatakan sebagai
perubahan kedudukan suatu benda dalam selang waktu tertentu.

Berbeda halnya dengan peristiwa berikut, orang berlari di mesin


lari pitnes (mesin kebugaran dan lain sebagainya. Apakah mereka
mengalami perubahan posisi atau kedudukan dalam selang waktu
tertentu?

Kegiatan tersebut tidak mengalami perubahan posisi atau


kedudukan karena kerangka acuannya diam. Penempatan kerangka
acuan dalam peninjauan gerak merupakan hal yang sangat penting,
mengingat gerak dan diam itu mengandung pengertian yang relatif.
Sebagai contoh, ada seorang yang duduk di dalam kereta api yang
sedang bergerak, dapat dikatakan bahwa orang tersebut diam
terhadap kursi yang didudukinya dan terhadap kereta api tersebut,
namun orang tersebut bergerak relatif terhadap stasiun maupun
terhadap pohon-pohon yang dilewatinya.
1. Jarak dan Perpindahan
Pernahkah kalian mendengar kata
posisi? Semua tentu akan menjawab :
pernah. Sering kalian menerima telepon
dari teman. Kemudian kalian bertanya :
“Dimana posisimu sekarang?” Teman
kalian menjawab : “ Di kota A”. Maka
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

kalian langsung berfikir bahwa posisi itu


berjarak tertentu dan arah tertentu.
Jika ingin kesana haruslah melakukan
Gambar 3.1
Ruang kelas dapat menjadi perpindahan.
bidang koordinat Cartesius.
Apakah gerak itu? Bagaimana benda dapat dikatakan
bergerak? Untuk memahami jawabannya dapat kalian amati
Gambar 3.1. Sebuah ruang kelas dapat dibuat menjadi bidang
Cartesius. Seorang siswa berjalan dari meja A menuju meja.
Apakah siswa tersebut melakukan gerak? Jawabannya tergantung
pada acuannya. Jika acuannya ruang kelas maka siswa tersebut
tidak bergerak. Tetapi jika acuannya teman atau pusat koordinat
XY maka siswa itu telah melakukan gerak, karena siswa tersebut
posisinya berubah dari meja A ke meja B.
Dari penjelasan contoh di atas, dapat dibuat suatu definisi
tentang gerak. Suatu benda dikatakan bergerak jika benda
tersebut mengalami perubahan posisi. Posisi adalah letak atau
kedudukan suatu titik terhadap acuan tertentu. Contohnya
seperti pada Gambar 3.1, acuan posisi titiknya adalah pusat
koordinat.
Lanjutan….. Äy

 B Gerak siswa dari meja A ke meja


B pada Gambar 3.1 ada dua lintasan
yaitu I dan II. Dari definisi di atas
ÄS maka perpindahan siswa tersebut
Äy tidak dipengaruhi lintasan tetapi
hanya posisi awal dan akhir saja.
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

Coba kalian amati pada gerak lintasan

 A C I, siswa berpindah sebesar Äx ke

Äx arah sumbu X dan sebesar Äy ke


arah sumbu Y. Perpindahan ini
Gambar 3.2
Resultan perpidahan pada memenuhi:
arah sumbu X dan sumbu Y.
.................. (3.1)

Perpindahan merupakan besaran vektor. Persamaan 3.1 di atas


berlaku pada perpindahan satu dimensi atau garis lurus. Tetapi
banyak perpindahan benda pada bidang atau dua dimensi. Untuk
gerak dua dimensi dapat dilakukan perhitungan resultan dari Äx
dan Äy persamaan 3.1.
Besar resultan dari perpindahan kedua arah itu memenuhi
dalil Pythagoras seperti berikut.
S² = Äx² + Äy² ........................... (3.2)
dan tg α =
Äy

Lanjutan…..
Bagaimana dengan jarak
AKTIFLAH..!!!!
tempuh? Jarak tempuh
Perpindahan dipengaruhi
didefinisikan sebagai panjang oleh nilai (besar) dan
lintasan gerak benda. Berarti arahnya.
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

Diskusikan:
kalian sudah bisa memahami
a. Kapan suatu gerak benda
bahwa jarak tempuh itu memiliki besar
dipengaruhi oleh lintasan. Jalur perpindahan yang sama
dengan jarak tempuhnya?
I dan jalur II gerak siswa pada b. Carilah perbedaan
Gambar 3.1 akan memiliki jarak besar perpindahan dan
jarak tempuh!!!
tempuh yang berbeda.

Pada lintasan I, jarak tempuhnya S = Äx + Äy. Sedangkan


lintasan II, jarak tempuhnya sesuai dengan panjang lintasannya.
Berarti dapat dibuat suatu simpulan kesamaan jarak tempuh
sebagai berikut.
S = panjang lintasan............... (3.3)

Dari penjelasan di atas maka harus kalian ketahui


perbedaan dua jenis besaran di atas. Perpindahan merupakan
besaran vektor sedangkan jarak tempuh merupakan besaran
skalar. Dari perbedaan ini maka kalian harus hati-hati
menggunakannya.
Lanjutan….. Äy

Penjelasan Lebih Asyik, Simak Video Berikut Yukk. .!!!

https://youtu.be/qSzh1oy3ong
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

CONTOH

Sebuah partikel bergerak dari titik A menuju titik B kemudian


menuju titik C pada sumbu koordinat seperti gambar di bawah.
Tentukan perpindahan dan jarak tempuh partikel dari A hingga C!

C A B

-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 X
Penyelesaian:
■ Perpindahan partikel pada sumbu x memenuhi:

Äx = Xc - Xa = (-2)-1 = -3 m
Perpindahannya adalah 4 m ke kiri (sumbu X negatif).
■ Jarak tempuh partikel memenuhi:
Sac = Sab + Sbc = 4 + 8 = 12 m
2. Kecepatan dan Laju
Definisi Kecepatan dan Laju
Seorang siswa berpindah 30 m
ke kanan dalam selang waktu 15
detik, maka siswa itu dapat
dikatakan bergerak dengan
kecepatan 30 m tiap 15 detik ke
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

kanan atau 2 m tiap satu detik ke


kanan. Dari contoh diatas dapat
diambil definisi tentang kecepatan.

Gambar 3.4
Kecepatan tiap t (s)
 
•  Kecepatan adalah perpindahan yang terjadi tiap satu
satuan waktu. Namun perlu diperhatikan bahwa kecepatan benda
dapat berubah setiap saat, sehingga dikenal dua jenis kecepatan
yaitu kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat.Jika perpindahan
yang terjadi diambil dalam waktu yang cukup besar maka
kecepatannya termasuk kecepatan rata-rata. Dari definisi
tersebut, kecepatan rata-rata dapat dirumuskan seperti di
bawah.

…………………………………(3.4)

Dengan: = Kecepatan rata-rata (m/s)

= Perpindahan benda (m)

= Selang waktu (s)


=

Lanjutan…
 
Kecepatan sesaat merupakan kecepatan yang terjadi
hanya pada saat itu saja. Secara matematis dapat digunakan
persamaan 3.4 tetapi dengan pendekatan t mendekati 0 (t 0).
Selain kecepatan, dalam gerak dikenal juga besaran kelajuan.
Perbedaan pokok yang perlu diperhatikan dari kedua besaran ini
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

adalah tentang nilai dan arahnya. Kecepatan merupakan besaran


vektor sedangkan kelajuan merupakan besaran skalar. Karena
merupakan besaran skalar, maka kelajuan sangat berkaitan
dengan jarak tempuh. Dengan mengacu pada definisi kecepatan
dapat diperoleh definisi kelajuan. Kelajuan rata-rata adalah
jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu. Perumusannya
sebagai berikut.
Dengan:
  𝑺= Kecepatan rata-rata (m/s)
𝒗=
∆𝒕
= Perpindahan benda (m)
= Selang waktu (s)
Kelajuan juga memiliki nilai sesaat. Setiap gerak benda akan
memiliki kelajuan sesaat yang sama dengan nilai kecepatan
sesaatnya. Dalam bahasa Inggris, kelajuan diartikan sama
dengan speed, sehingga alat pengukur kelajuan sesaat disebut
speedometer. Berarti speedometer juga dapat mengukur besar
kecepatan sesaat.
Lanjutan….. Äy

Penjelasan Lebih Asyik, Simak Video Berikut Yukk. .!!!

https://youtu.be/Xnw1dfEKakY
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

 
CONTO
Seorang
H siswa diminta berlari di lapangan sepak bola. Dari titik pojok
lapangan dia berlari ke Timur hingga sejauh 80 m dalam waktu 25 sekon.
Kemudian melan- jutkan ke arah utara hingga sejauh 60 m dalam waktu
15 sekon. Tentukan:
a. Jarak yang ditempuh siswa,
U
b. Perpindahan siswa,
c. Kecepatan rata-rata siswa, S
d. Kelajuan rata-rata siswa! y = 60 m

Penyelesaian: Dari gambar tersebut diketahui : X = 80 m

X= 80 m, t= 25 s, y= 60m, t=15 s
e. S= X+Y = 80+60 = 140 m
f. S = = = = 100 m
g. = = 2,5 m/s searah perpindahannya
h. = = 3,5 m/s
3. Percepatan
=

 
Kalian telah belajar tentang perubahan besaran-besaran pada
gerak. Perubahan posisi dinamakan perpindahan, sedang
perpindahan tiap detik disebut kecepatan. Apakah kecepatan
dapat berubah? Tentu kalian sudah dapat menjawabnya bahwa
kecepatan gerak benda dapat berubah tiap saat. Perubahan
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

kecepatan tiap saat inilah yang dinamakan percepatan.


Sesuai dengan kecepatan, percepatan juga memiliki dua nilai
yaitu nilai rata-rata dan sesaat. Dari penjelasan di atas maka
percepatan rata-rata dapat didefinisikan sebagai perubahan
kecepatan tiap selang waktu tertentu. Dengan mengacu definisi
ini dapat dibuat perumusan sebagai berikut

α…………… (3.9)
Dengan : α= percepatan rata-rata (m/s²)
= perubahan kecepatan (m/s)
= selang waktu (s)

Percepatan sesaat adalah percepatan yang terjadi hanya


pada saat itu saja. Masih ingat perumusan kecepatan sesaat?
Perumusan tersebut dapat digunakan untuk percepatan sesaat.
Percepatan sesaat dapat ditentukan dari nilai limit percepatan
rata-rata dengan t mendekati nol. Jika diketahui grafik v-t gerak
maka percepatan sesaat menyatakan gradien garis singgung kurva.
Coba kalian perhatikan kembali persamaan 3.5 dan 3.7
Lanjutan…..
AKTIFLAH..!!!!
v (m/s)
Tiga buah benda yang bergerak
memiliki kecepatan yang dapat diukur
tiap saat. Kecepatan tersebut dapat
a digambarkan grafiknya seperti pada
v v
gambar di bawah
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

Diskusikan : t t
a. Bagaimana sifat (a) Benda A (b) Benda B
kecepatan
benda tersebut?
v
t t (s) b. Bagaimana t
percepatan (c) Benda C
benda tersebut?

Gambar 3.12  
Misalkan besar kecepatan gerak
benda berubah tiap saat sesuai
v (m/s) grafik v-t pada Gambar 3.12.
Dengan mengacu pengertian
10 percepatan sesaat di atas maka
dapat dituliskan perumusannya:
Äv = 6
................ (3.10)

a Dan untuk grafik v-t pada


4 Gambar 3.13, besar percepatan
5 10 benda pada saat t dapat memenuhi:
 𝒂=𝒕𝒈 𝒂
……………... (3.11)
Gambar 3.13
Lanjutan….. Äy

Penjelasan Lebih Asyik, Simak Video Berikut Yukk. .!!!


KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

https://youtu.be/8OnGf30Sv_4

CONTOH
 
Sebuah benda bergerak dengan kecepatan awal 4 m/s. Kemudian
kecepatannya berubah secara beraturan menjadi 10 m/s selama 10
sekon seperti grafit v - t pada Gambar 3.13. Tentukan:
a. percepatan rata-rata dari t = 0 s.d t = 10 s,
b. percepatan pada saat t = 5 s!
Penyelesaian:
t=0
t = 10

a. α = = 0,6 m/s
b. Kurvanya linier berarti percepatan- nya tetap dan percepatan
pada saat t = 5 s dapat ditentukan dari gradien kurva yaitu:

b. = = 0,6 m/s
B. Gerak Lurus Beraturan(GLB)
Pengertian
Sudah tahukah kalian dengan apa yang dinamakan gerak lurus
beraturan? Gerak lurus beraturan yang disingkat dengan GLB
merupakan nama dari suatu gerak benda yang memiliki kecepatan
beraturan. Bagaimanakah kecepatan beraturan itu? Tentu kalian
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

sudah bisa mengerti bahwa kecepatan beraturan adalah kecepatan


yang besar dan arahnya tetap sehingga lintasannya pasti berupa
garis lurus.

Lebih Jelasnyaaa….Yuk, Simak Video Berikut Ini. !!!!!

https://youtu.be/uCCoNYAHVqE
Lanjutan…..
Dari video tersebut, kita tahu bahwa, Gerak lurus beraturan
(GLB) adalah gerak benda dalam lintasan garis lurus dengan
kecepatan tetap.Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh
jarak yang sama dalam selang waktu yang sama pula. Sebagai
contoh, mobil yang melaju menempuh jarak 2 meter dalam waktu
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

1 detik, maka satu detik berikutnya menempuh jarak dua meter


lagi, begitu seterusnya. Dengan kata lain, perbandingan jarak
dengan selang waktu selalu konstan atau kecepatannya konstan
perhatikan gambar 2. Berikut ini.

Gerak GLB adalah gerak yang


v memiliki sifat-sifat:
a) lintasan lurus,
b) Percepatan nol, kecepatan
tetap,
v = tetap
S = So + v t
t
c) Grafiknya memenuhi gambar
di samping.

Dimana hubungan jarak terhadap waktu adalah sebagai berikut :


Jarak = Kelajuan . Waktu
s = v. t............persamaan 1
Jika benda memiliki jarak tertentu terhadap acuan, maka:
s =s0 + v.t......... persamaan 2
dengan S0 = kedudukan benda pada t = 0 (kedudukan awal)
Lanjutan…..

CONTOH SOAL :

Sebuah mobil bergerak kecepatan


KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

tetap 45 km/jam. Hitung jarak yang


ditempuh mobil selama 10 sekon?
Penyelesaian:
Diketahui:
v = 45 km/jam
= 45.000 m/3600 s
= 12,5 m/s
t = 10 sekon
Ditanya: s?
Jawab:
s = v × t
S = 12,5 m/s x 10 sekon = 125 m
C. Gerak Lurus Berubah Beraturan(GL

Coba kamu perhatikan apabila


sebuah sepeda bergerak
menuruni sebuah bukit,
bagaimanakah kecepatan nya?
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

Atau pada peristiwa jatuh


bebas, benda jatuh dari
ketinggian tertentu di atas,
Tentu saja kecepatan nya
semakin bertambah besar.

Peristiwa ini disebut dengan Gerak Lurus Berubah Beraturan


(GLBB). Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak
benda pada lintasan lurus dengan kecepatannya berubah secara
teratur tiap detik. Kamu tentunya masih ingat bahwa perubahan
kecepatan tiap detik adalah percepatan. Dengan demikian, pada
GLBB benda mengalami percepatan secara teratur atau tetap.

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah Gerak benda


dalam lintasan garis lurus dengan percepatan tetap. Jadi, ciri
umum glbb adalah bahwa dari waktu ke waktu kecepatan benda
berubah, semakin lama semakin cepat, dengan kata lain gerak benda
dipercepat, namun demikian, GLBB juga berarti bahwa dari waktu
ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lambat hingga
akhirnya berhenti.
Lanjutan…..
Dalam hal ini benda mengalami perlambatan tetap. Dalam modul
ini, menggunakan istilah perlambatan untuk gerak benda diperlambat.
Kita tetap saja menamakannya percepatan, hanya saja nilainya
negatif, perlambatan sama dengan percepatan negatif.
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

Hubungan antara besar


kecepatan (v) dengan waktu (t)
pada gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) ditunjukkan
pada grafik di samping ini:
 
Besar percepatan benda :

Dalam hal ini maka :

; ; ;

Gambar Grafik v-t GLBB dipercepat


 
Sehingga,

Akan didapatkan

 
𝑣 𝑡 =𝑎.𝑡 +𝑣 0
 
Persamaan GLBB
Dimana :
= kecepatan akhir (m/s)
= percepatan (m/s2)
= kecepatan awal ( m/s)
t = selang waktu (s)
Lanjutan…..
 
Perhatikan bahwa selang waktu t (kita beri simbol (t), kecepatan
benda berubah dari menjadi sehingga kecepatan rata-rata benda
dapat dituliskan :

Karena maka,
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

Kita tahu bahwa kecepatan rata-rata, maka

Atau

 
Persamaan Jarak GLBB
 

 
Keterangan :
s = jarak yang ditempuh (m)
= kecepatan awal (m/s)
t = selang waktu (s)
a = percepatan (m/s2)
 
Bila dua persamaan GLBB diatas kita gabungkan, maka akan didapatkan
persamaan GLBB yang ketiga
.t
Dimana

Jadi,

2 2 Persamaan kecepatan
𝑣 𝑡 =2 𝑎𝑠+𝑣
 
sebagai fungsi jarak
Lanjutan…..
Lebih Jelasnyaaa….Yuk, Simak Video Berikut Ini. !!!!!
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

Contoh Soal

Mobil yang semula bergerak lurus dengan kecepatan 6 m/s berubah


menjadi 12 m/s dalam waktu 6 s. Bila mobil itu mengalami
percepatan tetap, berapakah jarak yang ditempuh dalam selang
waktu 5 s itu ? 
Penyelesaian :
Diketahui : v0 = 6 m/s ; vt = 12 m/s ; t = 5 s
Ditanya : s = ?
Jawab:
Untuk menyelesaikan soal ini kita harus mencari persamaan
percepatannya dahulu
Vt = V0 + a.t
12 = 6 m/s + a . 5 s
12 – 6 = 5a
maka dapat dihitung jarak yang ditempuh mobil dalam waktu 5 s;
s = v0.t + ½ a. t2
s = 6 m/s. 5 s + ½ 1,2 m/s2 . 5s 2;
s = 30 m + 15 m;
s = 45 m
D. Gerak Jatuh Bebas dan Vertikal
Gerak Jatuh Bebas
Bila dua buah bola yang berbeda beratnya di jatuhkan tanpa
kecepatan dari ketinggian yang sama dalam waktu yang sama, bola
manakah yang sampai ditanah duluan? Peristiwa tersebut dalam
fisika disebut sebagai benda jatuh bebas karena pengaruh gaya
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

gravitasi bumi. Gerak lurus berubah beraturan pada lintasan vertikal.


Cirinya adalah benda jatuh tanpa kecepatan awal (v0 = 0) semakin ke
bawah gerak benda semakin cepat

Percepatan yang dialami oleh setiap benda jatuh bebas selalu


sama, yakni sama dengan percepatan gravitasi bumi. Dimana
percepatan gravitasi bumi itu besarnya g = 9,8 m/s2 dan sering
dibulatkan menjadi 10 m/s2

Pada jatuh bebas ketiga persamaan GLBB dipercepat yang kita


bicarakan pada kegiatan sebelumnya tetap berlaku, hanya saja v0
kita hilangkan dari persamaan karena harganya nol dan lambang s
pada persamaan tersebut kita ganti dengan h yang menyatakan
ketinggian dan a kita ganti dengan g.

Gambar. Benda jatuh bebas


mengalami percepatan yang
besarnya sama dengan pecepatan
gravitasi
Lanjutan…..
Jadi, ketiga persamaan tersebut yaitu
  Keterangan:
vt = g.t
g = percepatan gravitasi (m/s2 )
h= h = ketinggian benda (m)
vt = t = waktu (s)
vt = kecepatan pada saat t (m/s)
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

 
Perhatikan persamaan jatuh bebas yang ke 2.h. , bila ruas kiri dan
kanan sama-sama kita kallikan dengan 2, kita dapat 2h= 2 g.t2 Atau

t2 = . t = persamaan waktu benda jatuh bebas.

Dari persamaan tersebut, terlihat bahwa waktu jatuh benda


bebas hanya di pengaruhi oleh dua faktor yaitu h = ketinggian, dan
g = percepatan gravitasi bumi.

Lebih Jelasnyaaa….Yuk, Simak Video Berikut Ini. !!!!!


Lanjutan…..
Contoh Soal

 
1. Dari salah satu bagian gedung yang tingginya 25 m, dua
buah batu dijatuhkan secara berurutan. Massa kedua batu
masing-masing ½ kg dan 5 kg. Bila kecepatan gravitasi bumi di
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

tempat itu g = 10 m/s2, tentukan waktu jatuh untuk kedua


batu itu (gesekan udara diabaikan).
Penyelesaian:
Diketahui:
h1 = h2 = 32 meter
m1 = 0,5 kg
m2 = 5 kg
g = 10 m2
Ditanya: t1 = 0 dan t2 = 0
Jawab: Karena gesekan di udara diabaikan (umumnya memang
demikian), maka gerak kedua batu memenuhi persamaan
waktu jatuh benda jatuh bebas. Untuk batu pertama,

t = t = t = = = 3 Untuk batu kedua t =

h1 = h2 = 20 meter, sehingga t2 = t1 = 3 sekon


Jadi, benda yang jatuh bebas dari ketinggian yang sama di
tempat yang sama = percepatan gravitasinya sama akan jatuh
dalam waktu yang sama.
Gerak Vertikal Atas
Lemparkan bola vertikal keatas,
amati gerakannya. Bagaimana
kecepatan bola dari waktu ke
waktu? Selama bola bergerak
keatas, gerakan bola melawan gaya
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

gravitasi yang menariknya kebumi.

Akhirnya bola diperlambat, setelah mencapai tinggi tertentu


yang disebut tinggi maksimum, bola tidak dapat naik lagi, pada saat
ini kecepatan bola nol. Oleh karena tarikan gaya gravitasi bumi tak
pernah berhenti bekerja pada bola, menyebabkan bola bergerak
turun. Pada saat ini bola mengalami jatuh bebas, bergerak turun
dipercepat

Jadi bola mengalami dua fase gerakan. Saat bergerak ke atas


bola bergerak GLBB diperlambat (a = g) dengan kecepatan awal
tertentu lalu setelah mencapai tinggi maksimum bola jatuh bebas
yang merupakan GLBB dipercepat dengan kecepatan awal nol.
Dalam hal ini berlaku persamaan-persamaan GLBB yang telah
kita pelajari pada kegiatan sebelumnya.
Lanjutan…..
Pada saat benda bergerak naik berlaku persamaan :
 
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

 Keterangan:
= Kecepatan awal (m/s)
= Percepatan gravitasi (m/s2)
= waktu (s)
= kecepatan akhir (m/s)
= ketinggian (m)

Lebih Jelasnyaaa….Yuk, Simak Video Berikut Ini. !!!!!


Lanjutan…..
Contoh Soal

 
Sebuah bola dilemparkan vertikal ke atas dengan kecepatan awal
40 m/s (g = 10 m/s2)
Hitunglah :
a) Waktu yang dibutuhkan bola untuk sampai ke titik tertinggi
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

b) Tinggi maskimum yang dicapai bola


c) Waktu total bola berada di udara
Penyelesaian
Diketahui : v0 = 40 m/s; g = 10 m/s
Ditanya: a)t = ?, b)h = ?; c)t di udara?
Jawaban :
d) Bola mencapai titik maksimum pada saat vt = 0, selanjutnya kita
gunakan persamaan pertama gerak vertikal ke atas,
vt = v0 - g.t
10.= 40 m/s – 10 m/s2 . t
 
11. /s2 .t = 40 m/s
= 40/10
=4s
b) Tinggi maksimum bola, h = v0.t – ½ gt2
= 40 . 4 – ½ 10. 42
= 160 – 80
= 80 m
c) Waktu total di sini maksudnya waktu yang dibutuhkan oleh bola
sejak dilemparkan ke atas sampai jatuh kembali ke tanah. Terdiri
dari waktu mencapai tinggi maksimum (jawaban pertanyaan a) dan
waktu untuk jatuh bebas yang akan kami hitung sekarang.
Gerak Vertikal Bawah
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

Berbeda dengan jatuh bebas, gerak vertikal ke bawah yang


dimaksud adalah gerak benda-benda yang dilemparkan vertikal ke
bawah dengan kecepatan awal tertentu. Jadi seperti gerak vertikal
keatas hanya saja arahnya ke bawah, sehingga persamaan-
persamaannya pada gerak vertikal ke atas, kecuali tanda negatif
pada persamaan-persamaan gerak vertikal ke atas diganti dengan
tanda positif. Sebab gerak vertikal ke bawah adalah GLBB yang
dipercepat dengan percepatan yang sama untuk setiap benda yakni g.
Jadi persamaannya,

vt = v0 + g.t  Keterangan:
h = v0.t + ½ gt2 = Kecepatan awal (m/s)
vt2= v02 + 2 gh = Percepatan gravitasi (m/s2)
= waktu (s)
= kecepatan akhir (m/s)
= ketinggian (m)
Lanjutan…..
Lebih Jelasnyaaa….Yuk, Simak Video Berikut Ini. !!!!!
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

Contoh Soal

 1. Sebuah bola dilemparkan vertikal dengan kecepatan 10 m/s dari


atas bagunan bertingkat (g = 10 m/s2). Bila tinggi bangunan itu
40 m, hitunglah:
a. Kecepatan benda 2 s setelah dilemparkan
b. Waktu untuk mencapai tanah
c. Kecepatan benda saat sampai di tanah
Penyelesaian
a) vt = v0 + g.t = 10 + 10.2 = 25 m/s
b) h = v0.t + ½ gt2
Bila ruas kiri dan kanan sama-sama dibagi 5:
40 =10t +1/2 10 t 2
8 = 2 t + t2 atau, t2 + 2 t – 8 = 0
40 = 10 t + 5t2 (t +4) (t – 2) = 0
t1 = -4 dan t2 = +2
kita ambil t = t2 = 2 s

c) vt = v0 + gt = 10 + 10.2 = 30 m/s
Dapat juga dengan cara lain
vt2= v02 + 2 gh = 10 2 + 2 10 . 40 = 100 + 800 = 900 == 30 m/s
bila di cermati gerak vertikal ke bawah ini sama dengan gerak GLBB
pada arah mendatar.
RANGKUMAN
Besaran Vektor Besaran Saklar

1. Perpindahan, yaitu 1. Jarak tempuh, yaitu

perubahan posisi: panjang lintasannya.

S²= x² + y² S = x + y

Δx= x2 – x1
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

Δy= x2 – x1
2. Kecepatan rata-rata 2. Kelajuan rata-rata

adalah perpindahan tiap adalah jarak tempuh tiap

satu satuan waktu. satu satuan waktu.

Kecepatan sesaat adalah Kelajuan sesaat sama dengan


kecepatan pada saat itu besar kecepatan sesaat.
saja. Pada grafik S-t
menyatakan gradien garis
singgung kurva.
v = tg a
 3. Percepatan rata-rata 3. Perlajuan rata-rata

adalah perubahan kecepatan adalah perubahan kela-

tiap satu satuan waktu. juan tiap satu satuan

waktu.
Percepatan sesaat ada- lah
percepatan pada saat itu
saja. Pada grafik v-t Perlajuan sesaat menya-
menyatakan gradien garis
takan besar percepatan
singgung kurva.
a = tg a sesaat.
RANGKUMAN
Gerak lurus beraturan (GLB)
Gerak GLB adalah gerak yang memiliki sifat-sifat:
a. Lintasan lurus,
b. Percepatan nol, kecepatan tetap, v = tetap
S = So + v t
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
KINEMATIKA PARTIKEL GERAK LURUS

GLBB adalah gerak yang memiliki sifat-sifat:


a. lintasan lurus,
b. percepatnnya tetap (a = tetap),
c. kecepatannya berubah beraturan,
v = vo + a t

Gerak jatuh Gerak vertikal Gerak vertikal

bebas keatas kebawah

vt = g.t vt = v0 + g.t

h = v0.t + ½ gt2

vt2= v02 + 2 gh
 

Anda mungkin juga menyukai