Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN
A. Mengembangkan Media Pembelajaran
Pengembangan media pembelajaran sangat penting bagi profesi guru karena
selain anak akan memulai perjalanan pendidikannya dari benda nyata, ketersediaan
media pendidikan akan memfasilitasi berkembangnya budaya belajar mandiri,
budaya demokrasi, landasan bagi pendidikan masa depan, serta komunikasi antara
anak dan individu lain. Evolusi media yang disebutkan dalam artikel ini adalah
pendekatan metodis dalam mengenali, merancang, memproduksi, mengevaluasi dan
memanfaatkan media pendidikan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas tiga
langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian.
Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan
program media. Arief Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah- langkah yang
harus diambil dalam pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah
sebagai berikut:
1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
2. Merumuskan tujuan intruksional (Instructional Objective) dengan operasional dan
khas
3. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya
tujuan
4. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan
5. Menuliskan naskah media
6. Mengadakan tes dan revisi
Selain itu, masih banyak lembaga pendidikan yang kurang mampu
menyediakan berbagai jenis media pendidikan yang lengkap dan beragam karena
keterbatasan finansial, khususnya di daerah pedesaan. Oleh karena itu, alternatif yang
paling mungkin digunakan secara umum adalah dengan menciptakan media
pendidikan yang sederhana namun tetap penting dalam mencapai kemampuan yang
seharusnya dimiliki anak. Media pendidikan sederhana adalah istilah yang
menggambarkan media yang mudah dibuat, mudah diperoleh komponennya, mudah
digunakan, dan biayanya terjangkau. Jenis media yang mudah diklasifikasikan antara

3
lain media visual yang terdiri atas gambar diam, kelompok grafik, model, permainan,
dan media faktual.
Pada dasarnya status sederhana media pendidikan bersifat kondisional, yakni
didasarkan pada kondisi lembaga pendidikan itu sendiri. Di satu institusi pendidikan
terdapat platform media sederhana yang dianggap mendidik, di institusi lain platform
tersebut dianggap terlalu mahal dan rumit, atau sebaliknya. Membuat media
pembelajaran merupakan suatu tugas yang memerlukan kemampuan yang sesuai.
Tujuan kapasitas yang dimaksud adalah mempunyai pengetahuan dan keterampilan
mengenai cara melakukannya sesuai dengan kebutuhan tertentu, hal ini akan
bermuara pada terciptanya media pembelajaran yang efektif mengenai
perkembangan aspek kemampuan anak.

B. Mengembangkan Media Pembelajaran Audio


Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan audio dalam
pembelajaran menurut sudijiman (1986) yaitu: Susilaningsih menjelaskan
pengembangan media audio dapat dilakukan dengan aktifitas sebagai berikut:
1. Menganalisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa
Kebutuhan di dalam proses pembelajaran adalah kesenjangan antara kemampuan,
keterampilan dan sikap pebelajar yang diinginkan dengan kemampuan,
keterampilan dan sikap pebelajar yang mereka miliki. Menurut Susilaningsih,
untuk membuat suatu program media perlu disesuaikan dengan kebutuhan
pebelajar. Membuat program yang sesuai untuk semua tingkat umur atau semua
jenjang kelas atau sekolah. Karenanya kita harus menentukan dengan pasti dan
jelas siapa pebelajarnya. Setelah menemukan pebelajar yang menjadi sasaran
program media yang sedang disusun, kemudian kita harus meneliti apa
karakteristik yang dimiliki oleh pebelajar tersebut. Sebagai contoh, guru akan
membuat pembelajaran Bahasa inggris dengan menggunakan media audio untuk
siswa SD. Sehingga guru harus menyesuaikan karakteristik siswa dengan media
audio yang akan dibuat.
2. Ciptakan Tujuan Pembelajaran Yang Operasional Dan Unik.
Tujuan pembelajaran akan terfokus pada siswa, bukan pada pembelajarannya.
Yang diungkapkan dalam skenario ini adalah perilaku yang diharapkan atau dapat
dilakukan siswa setelah proses pembelajaran selesai. Tujuan tidak menentukan

4
apa yang harus dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Yang penting
bukanlah proses mencapai suatu tujuan, melainkan hasil akhirnya. Sedangkan
pembelajaran operasional berkaitan dengan tindakan yang dapat diamati atau hasil
yang dapat diukur. Misalnya, siswa dapat mendeskripsikan berbagai jenis buah-
buahan, sayur-sayuran beserta komposisi vitamin dan mineralnya, nilai gizi
makanannya, dan sebagainya. Jika diuraikan daftar bakat dan kemampuan yang
harus dimiliki siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka akan diperoleh
daftar bakat.
3. Buat Metrik Yang Dapat Digunakan Untuk Mengukur Keberhasilan.
Ukuran keberhasilan siswa harus direncanakan dan dibuat sebelum naskah
program media ditulis atau sebelum proses pelaksanaan dimulai. Instrumen ini
mirip dengan tes, tugas, atau daftar perilaku. Alat ukur keberhasilan dirancang
agar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dimaksudkan dan pokok-pokok
materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. Materi pembelajaran
harus relevan dan membantu mencapai tujuan pembelajaran. Penilaian harus
menilai tujuan dan isi pembelajaran.
4. Menulis Naskah Media
Dalam menulis tentang media, uraian utama komponen-komponen materi
pembelajaran perlu dijelaskan lebih lanjut untuk kemudian disajikan kepada
siswa. Penyajiannya dapat dilakukan melalui media yang sesuai atau dipilih,
misalnya media audio, materinya dituangkan secara tertulis yang disebut dengan
naskah program audio. Script ini berisi suara tertentu dan urutan suara yang harus
ditangkap.
5. Mengadakan Tes/Evaluasi dan Revisi
Penilaian dan evaluasi ini imaksudkan untuk mengetahui apakah media yang
dibuat tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. Pengujian
media dapat dilakukan dengan evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Menurut
sudijono (2007:23) Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan di
tengah-tengah atau pada saat berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu
dilaksanakan pada setiap kali satuan pembelajaran atau subpokok bahasan dapat
diselesaikan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik “telah
terbentu” sesuai dengan pengajaran yang telah ditentukan. Sedangkan evaluasi

5
adalah evaluasi yang dilaksanakan setelah sekumpulan program pelajaran selesai
diberikan. Dengan kata lain evalausi yang dilaksanakan setelah seluruh unit
pelajaran selesai diajarkan. Tujuan dari evaluasi sumatif ini adalah untuk
menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan peserta didik setelah
menepuh program pengajaran dalam jangka waktu tertentu.

C. Mengembangkan Media Pembelajaran Visual


Media visual adalah media dengan cara penyampaian materi menggunakan
gambar bergerak atau tidak bergerak sehingga pesan yang disampaikan ditangkap
oleh indera penglihatan. Yang termasuk media visual adalah: perangkat komputer
dengan program multimedia, over head projector (OHP), slide proyektor, gambar
foto, grafik, diagram, wall chart, compact disc (CD), LCD proyektor dan lain
sebagainya (Andi Fachruddin, 2012)
Visual adalah penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan.
Media pembelajaran visual adalah proses penyampaian pesan dari sumber ke
penerima pesan melalui media penglihatan, sehingga dapat merangsang fikiran,
perasaan dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi.(Mumtahanah, 2014) Media pembelajaran visual memegang peranan yang
sangat urgen dalam kegiatan pembelajaran karena media pembelajaran visual
dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan, visual dapat pula
menumbuhkan motivasi siswa serta dapat memberikan hubungan antara isi materi
pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan
pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual itu untuk
meyakinkan terjadinya proses informasi.(Arwudarachman, 2015)
Beberapa macam jenis media berbasis visual yang harus diterapkan karena
dianggap paling tepat dalam proses kegiatan belajar mengajar, di antaranya yaitu:

a. Gambar atau Foto


Diantara media pembelajaran, media gambar atau foto merupakan media yang
paling umum dipakai, karena media tersebut merupakan media yang umum, yang
mudah dinikmati dan dimengerti. Gambar atau foto ini merupakan alat visual
yang efektif karena dapat divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan
lebih konkrit dan realistik. Informasi yang disampaikan dapat dimengerti dengan

6
mudah, karena hasil yang diragakan lebih mendekati kenyataan, dan hasil yang
diterima oleh siswa akan sama.
b. Bagan atau chart
Bagan atau chart ialah suatu media pengajaran yang penyajiannya secara
diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk mendapatkan
sejumlah informasi yang menunjukkan perkembangan ide, objek, lambang
ditinjau dari sudut waktu dan ruang. Pesan yang akan disampaikan biasanya
berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan
penting. Fungsinya yang pokok adalah untuk menyajikan ide-ide atau konsep-
konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual.
c. Grafik
Grafik merupakan gambar sederhana yang disusun menurut prinsip matematik,
dengan menggunakan data berupa angka-angka. Grafik mengandung ide-ide,
objek dan hal-hal yang dinyatakan dengan simbol dan disertai dengan keterangan-
keterangan secara singkat. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data
kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan suatu
objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara jelas dan singkat.
d. Peta dan Globe
Peta disebut juga kartogram, yang melukiskan keadaan hubungan dengan tempat
kejadiannya. Pada dasarnya peta dan globe befungsi untuk menyajikan data-data
lokasi. Secara khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang:
keadaan permukaan bumi, tempat-tempat serta arah dan jarak, data-data budaya
kemasyarakatan dan data-data ekonomi. Peta dan globe berguna sekali bagi
pendidik untuk menjelaskan pelajaran seperti sejarah dan ilmu bumi. Peta dapat
juga dibuat bukan dalam bentuk gambar atau skema saja, tetapi dalam bentuk
miniatur, itu dapat dibuat sendiri oleh siswa secara bersama-sama.(Budiman,
2016).
Berikut adalah langkah-langkah umum untuk mengembangkan media visual
dalam pembelajaran:
a. Identifikasi Tujuan Pembelajaran

7
Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan menggunakan media
visual. Pahami pesan utama yang ingin Anda sampaikan kepada peserta didik.
b. Kenali Audiens
Pahami siapa peserta didik Anda, termasuk tingkat pengetahuan, usia, dan
preferensi mereka.
c. Pilih Jenis Media Visual
Pilih jenis media visual yang paling sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran
Anda. Contoh jenis media visual meliputi slide presentasi, gambar, video, grafik,
diagram, animasi, dan banyak lagi.
d. Kumpulkan Materi dan Konten
Kumpulkan materi dan konten yang akan disampaikan melalui media visual.
Pastikan konten tersebut relevan, akurat, dan mendukung tujuan pembelajaran.
e. Desain Visual yang Menarik
Buat desain visual yang menarik dan mudah dipahami.
Gunakan warna, font, dan tata letak yang sesuai agar pesan lebih jelas.
f. Pertimbangkan Aksesibilitas
Pastikan media visual Anda dapat diakses oleh semua peserta didik, termasuk
mereka yang memiliki disabilitas. Gunakan kontrast yang baik, tambahkan
deskripsi alternatif, dan pertimbangkan aksesibilitas bagi peserta dengan
disabilitas visual atau pendengaran.
g. Buat Media Visual
Gunakan perangkat lunak desain grafis atau perangkat khusus untuk membuat
media visual sesuai dengan desain yang telah Anda buat.

D. Mengembangkan Media Pembelajaran Grafis


Media pembelajaran grafis adalah media visual yang digunakan untuk
menyajikan fakta, ide, atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka, dan
simbol/gambar. Tujuan penggunaan media grafis dalam pembelajaran adalah untuk
menarik perhatian, memperjelas ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga
menarik dan mudah diingat oleh peserta didik. Manfaat Penggunaan Media
Pembelajaran Grafis. Penggunaan media pembelajaran grafis dalam proses
pembelajaran memiliki beberapa manfaat, antara lain:

8
1. Membantu penyampaian dan penjelasan mengenai informasi, pesan, dan ide
tanpa menggunakan bahasa verbal, sehingga dapat memberikan kesan yang
lebih kuat.
2. Membantu siswa memahami materi dengan menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan.
3. Menarik perhatian peserta didik dan memperjelas ide, sehingga memudahkan
pemahaman.
4. Memperkenalkan, membentuk, memperkaya, serta memperjelas
pengertian/konsep yang diajarkan.
5. Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Jenis-Jenis Media Pembelajaran Grafis
1. Media pembelajaran grafis dapat memiliki berbagai jenis dan bentuk, antara
lain:
2. Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui gambar atau diagram.
3. Diagram, yaitu penyajian data berangka dalam bentuk grafik.
4. Ilustrasi, yaitu gambar yang digunakan untuk memperjelas atau
menggambarkan suatu konsep atau ide.
5. Infografis, yaitu penyajian informasi atau data dalam bentuk grafis yang
menggabungkan teks, gambar, dan diagram.
6. Animasi, yaitu gambar yang bergerak untuk memperjelas atau menggambarkan
suatu konsep atau ide.
7. Video, yaitu penyajian informasi atau data dalam bentuk audiovisual.
Pengembangan media pembelajaran grafis melibatkan beberapa langkah dan
aspek yang perlu diperhatikan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti
dalam mengembangkan media pembelajaran grafis:
1. Identifikasi tujuan pembelajaran
Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui media grafis yang
akan dikembangkan. Tujuan ini harus sesuai dengan materi yang diajarkan dan
kebutuhan peserta didik.
2. Pilih jenis media grafis yang sesuai
Pilih jenis media grafis yang paling cocok untuk menyampaikan informasi atau
konsep yang ingin disampaikan. Misalnya, jika Anda ingin menjelaskan data

9
berangka, grafik atau diagram mungkin lebih cocok, sedangkan jika Anda
ingin menggambarkan suatu konsep, ilustrasi atau animasi dapat digunakan.
3. Desain tata letak yang menarik
Perhatikan tata letak media grafis agar terlihat menarik dan mudah dipahami.
Gunakan prinsip-prinsip desain grafis, seperti keseimbangan, kontras, dan
penekanan, untuk memperjelas pesan yang ingin disampaikan.
4. Pilih warna dan font yang tepat
Pilih warna dan font yang sesuai dengan tujuan media pembelajaran grafis.
Warna dan font yang tepat dapat membantu menarik perhatian peserta didik
dan memperjelas pesan yang ingin disampaikan.
5. Tambahkan elemen interaktif (jika diperlukan)
Jika memungkinkan, tambahkan elemen interaktif, seperti tombol klik atau
animasi yang dapat diaktifkan oleh pengguna. Elemen interaktif ini dapat
meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran.
6. Uji coba dan evaluasi
Setelah media pembelajaran grafis selesai dikembangkan, uji coba dengan
sekelompok peserta didik untuk memastikan bahwa media tersebut efektif
dalam menyampaikan informasi dan memfasilitasi pemahaman. Lakukan
evaluasi terhadap media pembelajaran grafis berdasarkan umpan balik dari
peserta didik dan perbaiki jika diperlukan.
7. Penggunaan media pembelajaran grafis dalam pembelajaran
Gunakan media pembelajaran grafis yang telah dikembangkan dalam proses
pembelajaran. Pastikan media tersebut digunakan dengan tepat dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas
sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah
terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Media grafis berfungsi
menyalurkan pesan dari sumber ke penerima. Saluran yang dipakai menyangkut
indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-
simbol komunikasi visual.

10
DAFTAR PUSTAKA

Andi Fachruddin. (2012). PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO


VISUAL PADA SISTEM PENDINGIN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA (Issue
8.5.2017).

Arwudarachman, D. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Audio Visual Untuk


Meningkatkan Prestasi Belajar Menggambar Bentuk Siswa Kelas Xi. Jurnal
Pendidikan Seni Rupa, Universitas Negeri Surabaya, VOL. 03 nO(Pendidikan
seni), 237–243.

Budiman, H. (2016). Penggunaan Media Visual dalam Proses Pembelajaran, Al-


Tadzkiyyah: , Vol. 7, (2016), h. 177. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 7(45), 177.

Mumtahanah, N. (2014). Penggunaan Media Visual Dalam Pembelajaran PAI. AL


HIKMAH Jurnal Studi Keislaman, 4(1), 91–104.

https://www.academia.edu/29039715/Makalah_pengembangan_media_pembelajaran

https://www.scribd.com/document/434872100/Makalah-Media-Audio

https://varianfauzanve.wordpress.com/makalah-media-audio/

https://www.studocu.com/id/document/universitas-sanata-dharma/media-
pembelajaran/mengembangkan-media-pembelajaran/47846911

https://id.scribd.com/document/343477879/Makalah-Pengembangan-Media-
Pembelajaran

https://www.academia.edu/29039715/Makalah_pengembangan_media_pembelajaran

https://id.scribd.com/document/377977383/Makalah-Media-Grafis

12

Anda mungkin juga menyukai