NIM: 22031005
Prodi/Kelas: Pendidikan Biologi E
Dosen: Drs. Ristiono, M.Pd
Kode seksi: 202220310097
Mata kuliah: Media Pembelajaran Biologi
Pertemuan ke: 13
Dalam kaitannya dengan fungsi media pembelajaran, dapat ditekankan beberapa hal berikut ini:
1. Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.
2. Sebagai salah satu komponen yang saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam
rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan.
3. Mempercepat proses belajar.
4. Meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar.
5. Mengkongkritkan yang abstrak sehingga dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.
Pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru,
meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara
psikologis kepada siswa (Hamalik, 1986). Sudjana dan Rivai (1992) mengemukakan beberapa
manfaat media dalam proses belajar siswa, yaitu: (i) dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa
karena pengajaran akan lebih menarik perhatian mereka; (ii) makna bahan pengajaran akan
menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan
serta pencapaian tujuan pengajaran; (iii) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-
mata didasarkan atas komunikasi verbal melalui kata-kata; dan (iv) siswa lebih banyak
melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamati,
mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan memerankan.
3. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan
belajar. Misalnya guru menjelaskan dengan menggunakan gambar atau film tentang binatang-
binatang buas, gunung meletus, lautan, kutup utara dll.
4. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil. Misalnya guru akan menyampaikan
gambaran mengenai sebuah kapal laut, pesawat udara, pasar, candi, dan sebagainya. Atau
menampilkan objek-objek yang terlalu kecil seperti bakteri, virus, semut, nyamuk, atau
hewan/benda kecil lainnya.
5. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan menggunakan teknik gerakan
lambat (slow motion) dalam media film bisa memperlihatkan tentang lintasan peluru, melesatnya
anak panah, atau memperlihatkan suatu ledakan. Demikian juga gerakan-gerakan yang terlalu
lambat seperti pertumbuhan kecambah, mekarnya bunga wijaya kusumah dan lain-lain.
Klasifikasi Media Menurut bentuk informasi yang digunakan, kita dapat memisahkan dan
mengklasifikasi media dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak,
media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. Proses yang dipakai untuk
menyajikan pesan, apakah melalui penglihatan langsung, proyeksi optik, proyeksi elektronik atau
telekomunikasi. Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya,
kita mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media penyaji, yaitu:
1. Grafis, bahan cetak, dan gambar diam
2. Media proyeksi diam,
3. Media audio,
4. Media audio visual diam,
5. Media Audio visual hidup/film,
6. Media televisi, dan
7. Multi media.
Sebuah perencanaan media didasarkan atas kebutuhan (need), Salah satu indikator
adanya kebutuhan yaitu kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang kita inginkan
agar dapat dikuasai siswa.
2. Perumusan Tujuan
Media pembelajaran harus dibuat sedemikian rupa sehingga akan membantu dan
memudahkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Materi berkaitan dengan substansi isi pelajaran yang harus diberikan. Sebuah program
media di dalamnya haruslah berisi materi yang harus dikuasai siswa.
5. Pelibatan siswa
Situasi belajar yang paling efektif adalah situasi belajar yang memberikan
kesempatan siswa merespon dan terlibat dalam pembelajaran. Oleh karena itu siswa harus
dilibatkan semaksimal mungkin dalam pemanfaatan penggunaan media.
6. Evaluasi (Evaluation)
Tujuan evaluasi media pembelajaran adalah untuk memilih media pembelajaran yang
akan dipergunakan dikelas, untuk melihat prosedur penggunaan media, untuk memeriksa
apakah tujuan penggunaan media tersebut telah tercapai, menilai kemampuan guru
menggunakan media, memberikan informasi untuk kepentingan administrasi, dan untuk
memperbaiki media itu sendiri.
Prinsip Pengembangan dan Produksi Media Menurut Mukminan untuk mengembangkan media
pembelajaran perlu diperhatikan prinsip VISUALS, yang dapat digambarkan sebagai singkatan
dari kata-kata:
Visible : Mudah dilihat
Interesting : Menarik
Simple : Sederhana
Useful : Isinya berguna/bermanfaat y
Accurate : Benar (dapat dipertanggungjawabkan)
Legitimate : Masuk akal/sah
Structured : Terstruktur/tersusun dengan baik
5. Mendaftar media yang dapat digunakan pada setiap peristiwa dalam pengajaran.
- Menulis naskah media, yaitu bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media
rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun
secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya materi pembelajaran itu dapat
disampaikan melalui media, maka materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau
gambar yang kita sebut naskah program media.
- Mengadakan tes dan revisi, tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat
efektivitas dan kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari
program tersebut. Sesuatu program media yang oleh pembuatnya dianggap baik, tetapi
bila program itu tidak menarik, atau sukar dipahami dan tidak merangsang proses belajar
bagi siswa yang ditujunya, maka program semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik.
Media pembelajaran adalah sesuatu yang mampu mengubah lingkungan pembelajaran menjadi
lebih efektif sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih efisien. Tujuannya yaitu agar
pembelajaran lebih interaktif dan memudahkan dalam memahami pembelajaran serta efisien dan
menumbuhkan semangat dalam pembelajaran. Manfaat yang didapat guru yaitu mempermudah
guru dalam menjelaskan materi pelajaran sedang untuk peserta didik memberikan pengalaman
yang nyata akan pembelajaran isi atau materi secara real.
Terkait dengan itu, media perlu dikembangkan berdasarkan relevansi, kompetensi dasar,
materi dan karakteristik siswa. Guru dapat berperan sebagai kreator yaitu menciptakan dan
memanfaatkan media yang tepat, efisen, dan menyenangkan bagi siswa. Namun dalam
pemanfaatannya di kelas, perlu ditekankan bahwa siswalah yang seharusnya memanfaatkan
media pembelajaran tersebut. Menurut paradigma behavioristik, belajar merupakan transmisi
pengetahuan dari expert ke novice. Berdasarkan konsep ini, peran guru adalah menyediakan dan
menuangkan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa.
. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Dalam Pembelajaran. Ada beberapa prinsip yang perlu
dipertimbangkan oleh pengajar dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran, yaitu:
1. Tidak ada satu media yang paling unggul untuk semua tujuan. Satu media hanya cocok untuk
tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak cocok untuk yang lain.
2. Media adalah bagian intregal dari proses pembelajaran. Hal ini berarti bahwa media bukan
hanya sekedar alat bantu mengajar pengajar saja., tetapi merupakan bagian yang tak dapat
dipisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan suatu media haruslah sesuai dengan komponen
yang lain dalam perancangan instruksional. Tanpa alat bantu mengajar mungkin pembelajaran
tetap dapat berlangsung, tetapi tanpa media pembelajaran itu tidak akan terjadi.
3. Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk memudahkan belajar
siswa. Kemudahan belajar siswa haruslah dijadikan acuan utama pemilihan dan penggunaan
suatu media.
4. Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan hanya sekedar
selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai tujuan yang menyatu dengan
pembelajaran yang sedang berlangsung.
5. Pemilihan media hendaknya obyektif (didasarkan pada tujuan pembelajaran), tidak didasarkan
pada kesenangan pribadi.
7. Kebaikan dan keburukan media tidak tergantung pada kekonkritan dan keabstrakannya. Media
yang kongkrit wujudnya, mungkin sukar untuk dipahami karena rumitnya, tetapi media yang
abstrak dapat pula memberikan pengertian yang tepat.
Sekarang ini kita hidup dalam era informasi yang ditandai dengan tersedianya informasi
yang semakin banyak dan bervariasi, tersebarnya informasi yang makin meluas dan seketika,
serta tersajinya informasi dalam berbagai bentuk dalam waktu yang cepat. Karena semua usaha
pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan penyajian informasi senantiasa menggunakan
media, maka era ini dapat pula disebut lingkungan bermedia. Para ahli memiliki pandangan atau
pendapat yang berbeda dalam membuat klasifikasi atau mengelompokkan jenis media yang biasa
digunakan dalam proses pembelajaran pada siswa.