Anda di halaman 1dari 18

Syarat Pengembangan

Media Pembelajaran
Dwi Yuniasih Saputri, M.Pd.
Pengembangan Media Pembelajaran
 Merupakan suatu cara yang sistematis dalam mengidentifikasi, desain,
produksi, evaluasi serta pemanfaatan media pendidikan untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu.
 Pengembangan media pembelajaran merupakan hal sangat penting
dilakukan oleh para guru karena disamping anak-anak memulai belajarnya
dari hal-hal yang kongkrit, tersedianya media tersebut memungkinkan dapat
ditumbuhkannya budaya belajar mandiri, budaya demokrasi, dasar
pembiasaan untuk kehidupan di kemudian hari, serta menciptakan
komunikasi antara anak dengan orang dewasa dan teman sebaya.
Siklus Pengembangan Media Pembelajaran
 Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas tiga langkah
besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian.
Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan program
media. Arief Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil
dalam pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah sebagai berikut:
1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
2. Merumuskan tujuan intruksional (Instructional objective) dengan operasional dan
khas
3. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan
4. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan
5. Menulis naskah media
6. Mengadakan tes dan revisi
Pembuatan media pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang memerlukan
bekal kemampuan yang memadai. Bekal kemampuan yang dimaksudkan
adalah pengetahuan dan keterampilan bagaimana melakukannya sesuai
dengan persyaratan-persyaratan tertentu sehingga media pembelajaran yang
dibuat betul-betul efektif dalam mengembangkan aspek-aspek perkembangan
anak.
Sebelum membuat media pembelajaran, guru harus memperhatikan dulu
beberapa persyaratan pembuatannya. Persyaratan tersebut meliputi syarat
edukatif, syarat teknis dan syarat estetika. Penjabaran mengenai syarat-syarat
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Syarat Edukatif
Pembuatan media pembelajaran harus disesuaikan dengan program
pendidikan yang berlaku sehingga pembuatannya akan sangat membantu
pencapaian tujuan-tujuan yang terdapat di dalam program pendidikan yang
disusun. Secara lebih khusus lagi syarat edukatif ini maksudnya bahwa:
 Media pembelajaran yang dibuat disesuaikan dengan memperhatikan
program kegiatan pendidikan (program pendidikan/ kurikulum yang
berlaku).
 Media pembelajaran yang dibuat disesuaikan dengan didaktik metodik
artinya dapat membantu keberhasilan kegiatan pendidikan, mendorong
aktifitas dan kreatifitas anak dan sesuai dengan kemampuan (tahap
perkembangan anak)
2. Syarat teknis
 Persyaratan teknis yang harus diperhatikan dalam pembuatan media pembelajaran
berkaitan dengan hal-hal teknis seperti pemilihan bahan, kualitas bahan,
pemilihan warna, kekuatan bahan dalam suhu-suhu tertentu dan lain sebagainya.
Secara lebih rinci syarat-syarat teknis dalam pembuatan media pembelajaran
adalah:
a. Media pembelajaran dirancang sesuai dengan tujuan, fungsi sarana (tidak
menimbulkan kesalahan konsep) contoh dalam membuat balok bangunan,
ketepatan bentuk dan ukuran yang akurat mutlak dipenuhi karena jika
ukurannya tidak tepat akan menimbulkan kesalahan konsep.
b. Media pembelajaran hendaknya multiguna, walaupun ditujukan untuk tujuan
tertentu tidak menutup kemungkinan digunakan untuk tujuan pengembangan
yang lain.
c. Media pembelajaran dibuat dengan menggunakan bahan yang mudah didapat di
lingkungan sekitar, murah atau dari bahan bekas/sisa.
d. Aman (tidak mengandung unsur yang membahayakan anak misalnya
tajam, beracun dan lain-lain).
e. Media pembelajaran hendaknya awet, kuat dan tahan lama (tetap efektif
walau cahaya berubah).
f. Mudah dalam pemakaian, menambah kesenangan anak untuk
bereksperimen dan bereksplorasi.
g. Dapat digunakan secara individual, kelompok dan klasikal.
3. Syarat estetika
 Persyaratan estetika ini menyangkut unsur keindahan media pembelajaran
yang dibuat. Unsur keindahan/ estetika ini sangat penting diperhatikan
karena akan memotivasi dan menarik perhatian anak untuk
menggunakannya. Hal-hal yang lebih rinci yang berkaitan dengan syarat
estetis ini menyangkut hal-hal sebagai berikut:
a. Bentuk yang elastis, ringan (mudah dibawa anak).
b. Keserasian ukuran (tidak terlalu besar atau terlalu kecil).
c. Warna (kombinasi warna) serasi dan menarik.
SYARAT VISUALS
Pengembangan media pembelajaran yang ideal seharusnya perlu memenuhi
syararat “VISUALS”. Yakni suatu media harus (1) visible (V) atau mudah
dilihat; (2) interesting (I) atau menarik; (3) simple (S) sederhana; (4) useful (U)
isinya berguna/bermanfaat; (5) accurate (A) benar atau dapat
dipertanggungjawabkan; (6) legitimate (L) masuk akal/sah; dan (7) structured
(S) terstruktur/tersusun dengan baik.
Visible
Media yang baik seharusnya mudah dilihat dengan jelas. Artinya dengan
menggunakan media akan dapat memperkuat image anak bukan justru
mengaburkan anak. Untuk media yang berupa audio seharusnya materi
suaranya juga harus jelas, agar anak mudah menginterpresai pesan yang
didengar.
Interesting
Kemaenarikan suatu media juga perlu diperhatikan. Lebih-lebih untuk anak
SD, media harus dirancang sedemikian rupa supaya menarik, bahkan kalau
bisa dengan menggunakan media, anak bisa belajar sambil bermain.
Simple
Kesederhanaan suatu media juga perlu mendapatkan perhatian. Sederhana
dalam ha;l ini dimaksudkan bahwa dengan media yang tidak terlalu
complicated telah mampu membantu siswa dalam mencapai kompetensi.
Misalnya untuk menunjukkan adanya aspek perubahan, guru tidak harus
menggunakan VCD atau CAI, tetapi cukup menggunakan dua gambar objek
yang sama tapi dalam dekade yang berbeda.
Useful

Kegunaan suatu media adalah sangat penting, artinya bahwa dengan


menggunakan media tertentu dalam kegiatan pembelajaran dapat
memberikan manfaat kepada siswa. Dalam hal ini siswa akan memperoleh
manfaat berupa pengetahuan atau keterampilan tertentu setelah mengikuti
proses pembelajaran dengan menggunakan media tertentu.
Accurate
Keakuratan dalam penggunaan media dimaksudkan apakah dengan
menggunakan media tertentu sudah mampu mencapai sasaran belum?
Keakuratan penggunaan suatu media juga bisa dilihat dari dimensi materi.
Artinya apakah dengan menggunakan media tertentu apakah suatu media
mampu memperjelas materi atau belum. Dan yang paling utama untuk menilai
keakuratan suatu media adalah bagaimana kempuannya dalam proses
pencapaian kompetensi.
Media yang baik juga harus bisa dipertanggungjawabkan pemanfaatannya.
Misalnya apakah untuk mengukur volume tertentu, media yang dipakai sudah
valid atau belum. Demikian pula untuk mengukur kecepatan tententu selama
proses praktikum di lab, apakah alat yang dipakai masih valid atau tidak.
Sebab sering ditemukan beberapa media pembelajaran yang ada di lab sudah
tidak berfungsi dengan baik, sebab mulai dari penggunaan awal hingga periode
tertentu alat tidak pernah dites kembali keakuratannya.
Legitimate
Keabsahan penggunaan media atau rasional penggunaa media juga harus
dipertimbangkan oleh guru. Terkadang guru salah dalam mengembangkan
suatu alat. Sebagai contoh untuk mengukur berat logam-logam yang tergolong
mahal digunakan sembarang timbangan. Padahal untuk menimbang berat
emas atau natrium diperlukan timbangan yang spesifik, sebab selisih satu
gram saja nilainya sudah cukup tinggi, dan dampaknya untuk melakukan
suatu percobaan sungguh sangat signifikan.
Structured
Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam menggunakan suatu media adalah
strukturnya. Apakah media yang diimplementasikan oleh guru sudah sesuai
belum dengan teori? Sebagai contoh kalau akan didemonstrasikan proses
terjadinya gunung meletus, apakah rangkaian media yang digunakan sudah
terstruktur seperti konsep gunung berapi atau belum?
Adapun prinsip-prinsip pengembangan media
pembelajaran yaitu:
 Mengidentifikasi dan mengungkapkan dengan jelas gagasan dan membatasi topik
bahasan.
 Program yang dikembangkan memiliki tujuan untuk menginformasikan, memotivasi,
atau intruksional.
 Merumuskan tujuan yang akan dicapai.
 Mengevaluasi karakteristik siswa yang akan menggunakan program tersebut.
 Menyiapkan kerangka (outline) isi pelajaran.
 Mempertimbangkan bahwa media apa saja yang paling sesuai untuk mencapai
tujuan.
 Membuat storyboard untuk paket pelajaran.
 Menyiapkan naskah untuk frame per frame untuk dijadikan penuntun pada saat
mengambil gambar.

Anda mungkin juga menyukai