Secara filosofis, nama “semar” juga menyimbolkan kekuasaan. Pada intinya, para
semar (pemegang kuasa) tak seharusnya mendem alias mabuk kekuasaan. Jabatan
sebagai seorang semar harus disalurkan pada kebaikan dan mengayomi rakyat.
Menggelitik sekali ya, asal usul penamaan jajanan jawa yang satu ini. Semar mendem
berbahan dasar beras ketan yang telah diaron dengan santan. Selama proses aron, beras
ketan juga ditambahkan garam dan daun salam sehingga terasa gurih.
Beras ketan yang sudah matang kemudian dibentuk persegi berukuran kecil dan
diisi suwiran daging. Bila tak ada, semar mendem juga bisa diisi abon. Pada dasarnya,
Kudapan ini mirip dengan lemper. Bedanya, lemper memakai daun pisang sebagai
pembungkus adonan ketan, sementara Kue ini dibalut dadar telur. Pembuatan dadar ini
beda dengan omelette, ya. Dadar ini juga digunakan untuk risoles dan dadar gulung unti
kelapa. Telur dikocok lepas, lalu dicampur tepung terigu, garam, dan sedikit air. Kocok
lagi hingga tercampur rata dan panggang di atas wajan hingga matang.