http://journal.student.uny.ac.id/
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Pengembangan media pembelajaran pada pelajaran Perawatan
dan Perbaikan Motor Listrik AC menggunakan software Adobe Flash CS6, (2) Mengetahui kelayakan
media pembelajaran Perawatan dan Perbaikan Motor Listrik AC di SMK Piri 1 Yogyakarta . Penelitian
ini dilaksanakan di SMK Piri 1 Yogyakarta. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI Jurusan Teknik
Instalasi Tenaga Listrik SMK Piri 1 Yogyakarta sebanyak 10 orang. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian dan pengembangan (R&D) dengan prosedur pengembangan menggunakan metode ADDIE.
Media yang dikembangkan terlebih dahulu melalui tahapan validasi oleh ahli media dan ahli materi
sebelum diujikan kepada siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Analisis data dilakukan
dengan teknik statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) hasil validasi ahli materi
menunjukkan skor rata-rata sebesar 45 yang termasuk kategori sangat layak, (2) hasil validasi ahli media
menunjukkan skor rata-rata sebesar 42,5 yang termasuk kategori sangat layak, (3) penilaian siswa
terhadap media menunjukkan skor rata-rata 57,7 yang termasuk ke dalam kategori sangat layak digunakan
sebagai media pembelajaran.
Abstract
The objectives of this research were to: (1) develop a learning media for AC Electric Motors
Maintenance and Repair using Adobe Flash CS6 Software, (2) know the learning media feasibility of AC
Electric Motors Maintenance and Repair at SMK Piri 1 Yogyakarta. This research was conducted at
electrical power installation major of SMK Piri 1 Yogyakarta. The research respondents were 10 eleventh
grade students. This Research was Research and Development (R&D) using ADDIE method. The
learning media had passed the stage of validation by media expert and material expert before being used
by students. Data collecting technique was done using questionnaires. Data analysis was done by using
descriptive statistic. The results showed that: (1) the validation of material expert showed an average
score of 45 and it was categorized as highly feasibility, (2) the validation of media expert showed an
average score of 42,5 and it was categorized as highly feasibility, and (3) the assessment by students
showed an average score of 57,7 and it was categorizes as highly feasibility to be used as a medium of
learning.
Tabel 5. Distribusi Kategori Semua Aspek Hasil penilaian ahli media 1 ada aspek
informasi tambahan diperoleh skor 6 yang termasuk
Nilai Rentang Nilai
kategori “Layak”, penilaian ahli media 2 terhadap
Mi 72 84 - 96 Sangat Layak aspek Informasi diperoleh skor 6 yang termasuk
SDi 8 72 - 84 Layak kategori “Layak”, skor rata-rata penilaian kedua ahli
ST 96 60 - 72 Cukup Layak media terhadap aspek informasi tambahan adalah 6 dan
SR 48 48 - 60 Tidak Layak termasuk ke dalam kategori “Layak”. Berikut adalah
tampilan grafik penilaian dari kedua ahli media
Validasi Ahli Media terhadap aspek informasi tambahan.
Hasl validasi ahli media 1 pada aspek tampilan
didapat skor penilaian sebesar 24 yang termasuk Tabel 8. Distribusi Kategori Aspek Penyajian
Informasi
kategori “Sangat Layak”, penilaian ahli media 2 pada
aspek tampilan diperoleh skor 22 yang termasuk Nilai Rentang Nilai Kategori
kategori “Layak”. Kemudian secara keseluruhan Mi 5 6.5 - 8 Sangat Layak
penilaian kedua ahli diperoleh skor 46, dengan skor SDi 1 5 - 6.5 Layak
tertinggi secara keseluruhan untuk aspek tampilan ST 8 3.5 - 5 Cukup Layak
adalah 56 dan skor terendah adalah 14 maka SR 2 2 - 5 Tidak Layak
berdasarkan rentang nilai, aspek tampilan media
termasuk kategori “sangat layak”. Penilaian keseluruhan penilaian kedua ahli
media 1 terhadap ketiga aspek tersebut didapat skor
Tabel 6. Distribusi Kategori Aspek Tampilan total sebesar 44 dan didapat skor 41 berdasarkan
penilaian dari ahli media 2. Kemudian skor rata-rata
Nilai Rentang Nilai Kategori
penilaian kedua ahli media terhadap keseluruhan aspek
Mi 35 45.5 - 56 Sangat Layak
media adalah sebesar 42,5 yang termasuk ke dalam
SDi 7 35.00 - 45.5 Layak
kategori “Sangat Layak”.
ST 56 24.5 - 35 Cukup Layak
SR 14 14 - 24.5 Tidak Layak Penilaian Siswa
Terdapat tiga aspek dalam angket penilaian
Hasil validasi ahli media 1 pada aspek navigasi siswa terhadap penggunaan media yang telah
diperoleh skor penilaian sebesar 14 yang termasuk dikembangkan, tiga aspek itu terdiri dari (1) Aspek
kategori “Sangat Layak”, penilaian ahli materi 2 Keterbacaan yang terdiri dari 9 butir indikator
terhadap aspek navigasi diperoleh skor 13 yang penilaian, (2) Aspek Lingkup Materi, terdiri dari 5
termasuk kategori “Layak”. Skor tertinggi ideal untuk indikator penilaian, dan (3) Aspek Kebermanfaatan
aspek ini adalah 16 dan skor terendah adalah 8, yang terdiri dari tiga butir indikator penilaian. Secara
sementara hasil penilaian kedua ahli diperoleh skor keseluruhan ada 17 butir indikator penilaian yang
rata-rata sebesar 13,5, mengacu pada tabel rentang nilai digunakan untuk mengetahui kelayakan media yang
distribusi kategori mak skor yang berada antara 12 dikembangkan.
sampai 14 termasuk kategori “Layak”. Skor maksimal dari aspek Keterbacaan adalah
36 dan skor adalah minimal 9. Penilaian siswa terhadap
Tabel 7. Distribusi Kategori Aspek Navigasi aspek ini diperoleh skor rata-rata 29,8 termasuk
Nilai Rentang Nilai Kategori kategori “Sangat Layak”. Secara persentase, 60 %
Mi 12 14 - 16 Sangat Layak subjek penelitian memberikan penilaian “Sangat
SDi 1.3333333 12 - 14 Layak Layak”, 40 % “Layak”.
ST 16 10 - 12 Cukup Layak
SR 8 8 - 10 Tidak Layak
digunakan. (3) Penilaian dari Siswa sebagai subjek Deni Darmawan. (2012). Inovasi pendidikan:
penelitian dilaksanakan di ruang bengkel jurusan Pendekatan praktik teknologi multimedia dan
Teknik Instalasi Listrik SMK Piri 1 Yogyakarta. pembelajaran online. Bandung, Remaja
Penilaian didapat dengan cara membagikan angket Rosdakarya.
penilaian kepada 10 orang siswa dengan menggunakan
proyektor sebagai media tambahan untuk menampilkan Hujair AH Sanaky. (2009). Media Pembelajaran.
media pembelajaran. Penilaian siswa menunjukkan Yogyakarta, Safiria Insania Press.
skor rata-rata sebesar 57,7. Hasil penilaian ini ditinjau
Mayer, Richard E. (2007). Multimedia learning. New
dari tabel distribusi kategori maka dimasukkan ke York, Cambridge.
dalam kategori sangat layak untuk digunakan sebagai
media pembelajaran Perawatan dan Perbaikan Motor Sutopo, Ariesto Hadi. (2012). Teknologi informasi dan
Listrik AC di SMK Piri 1 Yogyakarta. komunikasi dalam pendidikan. Yogyakarta,
Graha Ilmu.
Saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan Sugiyono, (2013). Metode penelitian kuantitatif,
peneliti bermaksud memberikan saran sebagai berikut: kualitatif dan R & D. Bandung, Alfabeta.
(1) Bagi Siswa Kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Yudhi Munadi. (2013). Media pembelajaran: Sebuah
Listrik SMK Piri 1 Yogyakarta dapat menjadikan
pendekatan baru. Jakarta, Referensi (GP Pess
media yang telah dikembangkan sebagai referensi
Group).
tambahan dalam proses pembelajaran, penggunaan
media juga dapat digunakan secara mandiri tidak hanya
di ruangan kelas sehingga ketika bertatap muka di
dalam kelas, siswa dapat lebih interaktif, (2) Media
yang telah dikembangkan dapat dijadikan oleh guru
TITL SMK Piri 1 Yogyakarta sebagai bahan ajar
tambahan dalam menyampaikan materi di dalam kelas,
selain itu media yang telah dikembangkan juga dapat
dikembangkan lebih lanjut dari berbagai aspek
sehingga didapat bentuk media pembelajaran yang
lebih baik ke depannya, (3) Pihak perguruan tinggi
hendaknya menempatkan perhatian khusus terhadap
pengembangan media pembelajaran karena media
merupakan faktor penting dalam menunjang terjadinya
proses komunikasi pembelajaran yang lebih interaktif
sehingga lulusan yang dihasilkan benar-benar
berkompeten dalam bidang pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta,
Rajawali Press.