Anda di halaman 1dari 195

STRATEGI KAHFI MOTIVATOR SCHOOL DALAM

MEMBENTUK PUBLIC SPEAKER

TESIS

Oleh :

SITI HOLISAH
21150510000002

MAGISTER KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019 M / 1441 H
STRATEGI KAHFI MOTIVATOR SCHOOL DALAM
MEMBENTUK PUBLIC SPEAKER

TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Magister
Sosial
pada Jurusan Magister Komunikasi Penyiaran Islam (KPI),
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

SITI HOLISAH
21150510000002

MAGISTER KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019 M / 1441 H
STRATEGI KAHFI MOTIVATOR SCHOOL DALAM
MEMBENTUK PUBLIC SPEAKER

Tesis
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Magister Sosial (M.Sos)
pada Jurusan Magister Komunikasi Penyiaran Islam (KPI),
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komnnikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

SITI HOLISAH
21150510000002

Pembimbing

ar MA
6 199403 1 002

"' FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOl\iUNIKASI


, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2019 M

ii
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Holisah

NIM : 21150510000002

Dengan m1 menyatakakn bahwa tesis berjudul "STRATEGI


KAHFI MOTIVATOR SCHOOL DALAM MEMBENTUK
PUBLIC SPEAKER" adalah benar merupakan karya saya sendiri
dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunannya.
Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya
cantumkan sumber kutipannya dalam tesis. Saya bersedia
melakukan proses yang semestinya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku jika ternyata tesis ini sebagian atau
keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain.

Demikian penyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

NIM 21150510000002

iii
APPROVAL BY EXAMINERS

This it to declare that the thesis entiled STRATEGI KAHFI

SPEAKING has been examined in Work in Progress II


MOTIVATOR SCHOOL DALAM MENCETAK PUBLIC

examination at Faculty of Dakwah and Communication, UIN


Syarif Hidayatullah Jakarta on Friday, September 6 2019. The
Thesis has been resived as suggested by the examiners therefore
approved to be examinated at Final Thesis Defense.
Ciputat,6 September 2019
Date Signature
1
Examiner I
Dr. Arief Subhan, MA
NIP: 19660110 199303 1 004

Examiner II
Dr. H. M. Sungaidi, MA 1�i) ._0
t I
NIP: 19600803 199703 1 006

Acknowledged by
The Dean of Faculty of Dakwah and Communication

Dr. Suparto, S.Ag, M.Ed.


NIP:19710330 199803 1 004

iv
LEMBARPENGESAHAN

Tesis yang berjudul "STRATEGI KAHFI MOTIVATOR


SCHOOL DALAM MENCETAK PUBLIC SPEAKER" telah
diujikan dalam sidang munaqosah Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, pada tanggal. Tesis ini telah diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelas Magister Sosisal (M.Sos) pada
program Studi Magister Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Jakarta, LJ Oktober 2019


Sidang Munaqosah
Dekan/ Wakil Dekan/
Sekertaris merangkap anggota

Dr. a ah M.Si Kiky Riz� M.Si


NIP. 197 1 006 NIP. 1973321 200801 1002
Anggota
Penguji 1 Penguji 2

ubhan MA Dr. H. n aidi MA


0110 199303 1 004 NIP: 19600803 199703 1 006

Pembimbin

r. H. Sunandar, M. Ag
IP: 19620626 199403 1 002

V
PEDOMAN TRASLITERASI
Pedoman translitasi Arab-latin yang digunakan dalam tesis ini
berdasarkan ALA-LC Romanization tables yaitu sebagai berikut:
A. Kosonan

Arab Latin Keterangan


‫ا‬ Alif Tidak Dilambangkan
‫ب‬ Ba Be
‫ت‬ T Te
‫ث‬ Ts te dan es
‫ج‬ J Je
‫ح‬ h h dengan garis bawah
‫خ‬ kh Ka dan ha
‫د‬ d De
‫ذ‬ Dz de dan zet
‫ر‬ r Er
‫ز‬ Z Zet
‫س‬ s Es
‫ش‬ sy es dan ye
‫ص‬ s es dengan garis bawah
‫ض‬ d de dengan garis bawah
‫ط‬ t te dengan garis bawah
‫ظ‬ z zet dengan garis bawah
‫ع‬ ‘ koma terbalik di atas
hadap kanan
‫غ‬ gh ge dan ha
‫ف‬ f Ef
‫ق‬ q Ki
‫ك‬ k Ka
‫ل‬ l El
‫م‬ m Em
‫ن‬ n En
‫و‬ w We
‫ه‬ h Ha
‫ء‬ ` Apostrof
‫ي‬ y Ye

vi
ABSTRAK

Komunikasi merupakan aktivitas yang tidak dapat


dipisahkan dari keseharian. Begitu juga halnya dengan berbicara
di muka umum (public speaking). Public Speaking pada saat ini
menjadi kebutuhan yang wajib dimiliki seseorang baik dalam
dunia pekerjaan maupun lingkup interaksi sosial. Kemampuan
berkomunikasi seseorang saat ini dituntut untuk dapat
menyenangkan dan mengesankan Audiens. Hal yang harusnya
mudah untuk dilakukan oleh semua orang.

Nervous atau gugup menjadi alasan untuk tidak berbicara


di muka umum. Bersamaan dengan kebutuhan yang tinggi
terhadap Public Speaking ramai bermunculam pelatihan tentang
Public Speaking mulai dari yang berbayar dan gratis. Kahfi
Motivator School merupakan lembaga yang tidak membebankan
biaya apa pun dalam proses pembelajaran untuk menjadi Public
Speaker. Penelitian ini memfokuskan terhadap strategi efektif dan
startegi komunikasi yang diterapkan Kahfi Motivator School
untuk mencetak Public Speaker.

Penelitian ini menggunakan Teori Efektifitas dan Strategi


Komunikasi. Dengan Metode Kualitatif Deskriptif. Data Primer
penelitian didapatkan dengan observasi dan wawancara.
Sedangkan data Sekunder diperoleh dari Kurikulum Mata Kuliah
Kahfi Motivator School.

Dari penelitian ini ditemukan bahwa langkah Strategi


yang dilakukan oleh Kahfi Motivator School mendukung Teori
Efektivitas dan Teori Komunikasi. Hanya satu langkah
pendekatan efektivitas yang tidak dilakukan. Namun hal tersebut
tidak menimbulkan dampak yang berarti bagi kelangsungan
pembentukan Public Speaker.

Kata Kunci: Efektifitas, Startegi Komunikasi, Public Speaking.

vii
DAFTAR ISI

Halaman Cover…………………………………………………...i
Halaman Judul…………………………………………………...ii
Surat Pernyataan Keaslian…………..…………………………..iii
Persetujuan Pembimbing………………………………………..iv
Lembar Persetujuan Penguji……………………………………..v
Pedoman Transliterasi…………………………………………..vi
Abstrak……………………………………………………...….vii
Daftar Isi………………………………………………………viii.
Daftar Tabel……………………………………………………...x
Daftar Bagan…………………………………………………….xi
Daftar Gambar………………………………………………….xii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………1

A. Latar Belakang Masalah………………………………..1


B. Batasan dan Rumusan Masalah………………………...9
C. Tujuan Penelitian dan Signifikansi……………………10
D. Tinjauan Kajian Terdahulu……………………………11
E. Metode Penelitian……………………………………..18
F. Sistematika Penelitian ...……………………………...24

BAB II KOMUNIKASI, EFEKTIFITAS, PUBLIC


SPEAKING……………………………………………………29

A. Strategi…………….…………………………………..29
B. Efektivitas……………………………………………..32
C. Strategi Komunikasi…………………………..…........43
D. Public Speaking……………………………………….51

viii
E. Lembaga Pendidikan Komunkasi……………………..68

BAB III KAHFI MOTIVATOR SCHOOL………………….73

A. Sejarah Kahfi Motivator School………………............73


B. Profil Founder Kahfi Motivator School dan Dosen
Pengajar……………………………………………….82
C. Program Kuliah Kahfi Motivator School……………..89

BAB IV STRATEGI EFEKTIF KAHFI MOTIVATOR


SCHOOL DALAM MENCETAK PUBLIC
SPEAKER…...101

A. Strategi Efektif Kahfi Motivator School Dalam


Membentuk Public Speaker. …..……………………...101
B. Faktor Pendukung dan penghambat yang dihadapi Kahfi
Motivator School dalam menjalankan strategi secara
efektif guna membentuk public speaker………………120
C. Strategi Komunikasi yang digunakan Kahfi Motivator
School dalam membentuk Public Speaker…………....128

BAB V PENUTUP…………………………………………...137

A. Kesimpulan………………....……………………..137
B. Saran…….………………………………………...138

DAFTAR PUSTAKA………………………………………....140
LAMPIRAN…………………………………………………..146

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbandingan Kajian Terdahulu……….……………...16

x
DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Bingkai Sistematika Penelitian ..……………………..27

Bagan 2. Silabus Pembelajaran di Kahfi Motivator School…....91

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Credit Card…………………………………………112

Gambar 2 Materi Otak Smart...……………………………….134

xii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah atas berkat dan rahmat Allah SWT, Tuhan yang


Maha Penyayang. Berkat ridha-Nya penulis bersyukur penelitian
tesis ini dapat terselesaikan. Shalawat dan Salam semoga selalu
tercurah untuk manusia yang mulia baginda Nabi Muhammad
SAW, para sahabat dan keluarganya dan untuk seluruh ummat
yang mengikuti sunnah-nya.

Izinkan penulis untuk dapat berterima kasih yang sedalam-


dalamnya kepada semua pihak yang mempunyai peran dalam
proses menyelesaikan studi di Magister UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Terhormat :

1. Prof. Dr. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc MA,


rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Dr. Suparto, M.Ed. Ph D, Selaku dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi
3. Dr. Tantan Hermansyah dan Kiki Rizky, M.Si selaku
ketua dan sekertaris Program Magister Komunikasi
Penyiaran Islam (M.KPI)
4. Dr. Gun Gun Heryanto sebagai Penasehat Akademik
Magister Komunikasi Penyiaran Islam angkatan 2015
5. Dosen pembimbing Dr. H. Sunandar, M.Ag yang terus
mendorong untuk kreatif dalam mengembangkan
penelitian dan mengarahkan.
6. Segenap staf Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
dan juga bagian administrasi TU Fakultas. Serta staf
Perpustakaan Utama dan juga staf Perpustakaan Fakultas.
7. DR. Tubagus Wahyudi, ST., Msi., MCHt., CHI, Sebagai
founder Kampus Kahfi Motivator School yang telah
memberikan banyak ilmu dan pemahaman kepada penulis
serta selalu memberikan nasehat dan motivasinya.
8. Mamduh Nurruddin selaku Kepala Sekolah Kahfi
Motivator School. Segenap para dewan wali, senior,

xiii
alumni Kf. 11,12,13, dan adik-adik junior. Terima kasih
atas ilmu, pengalaman dan nasehat yang selalu diberikan
kepada penulis. Terima kasih telah mempercayai penulis
untuk mengemban tugas sebagai asisten dosen di Kahfi
selama kurang lebih 6 tahun.
9. Terima kasih juga kepada Komunitas Lantai Atas (KLA)
beserta Kak Susi Herawati, Kak Soni Sasana, Kak Ibnu
Khaldun, Kak Ocha, Kak Arsiti, Kak Nanda, Kak
Ridwan, Kak Hafidz, Kak Esa yang telah memberi
kesempatan untuk bisa bergabung dan mengamalkan
sedikit ilmunya untuk adik-adik didik disana.

Secara khusus, penelitian ini didedikasikan kepada orang tua


penulis, untuk ibu tercinta Almh. Hj. Mulyani dan bapak H.
Sahribun. Suami penulis yang selalu hadir dan menyemangati
penulis Harsin Hamid, S.Sos., terima kasih sudah mau
mendahulukan impian magister isterinya. Semoga karya kecil ini
dapat menjadi bukti bakti penulis kepada mereka. Untuk teman-
teman seperjuangan Magister KPI angkatan 3 terima kasih canda
tawanya. Semoga Allah mudahkan langkah kaki kita menjadi
bermanfaat di bumi dan akhiratnya. See You On Top guys, jadi
sukses dunia akhirat.

Jakarta, Agustus 2019

Penulis,

Siti Holisah

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aktivitas berbicara bukan hal baru bahkan menjadi salah satu


kegiatan interaksi antar sesama dalam keseharian. Namun banyak
kendala yang sering dirasakan saat seorang akan berbicara di
muka umum. Nervous atau demam panggung menjadi tantangan
terbesar yang membuat seseorang enggan untuk berbicara di
muka umum. Belum lagi tuntutan untuk dapat memukau audiens
saat mendengarkan bahasan yang disampaikan. Tidak berhenti
sampai disitu, efek dari pembahasan yang disampaikan dapat
menggugah dan membuat audiens tergerak untuk melakukannya
hal tersebut seperti tugas yang sangat berat bagi yang tidak
terbiasa berbicara di muka umum.

Berkembangnya Public Speaking tidak lepas dari


perkembangan ilmu Komunikasi dari zaman ke zaman. Teori
Komunikasi dapat ditelurusi dari zaman Yunani Kuno. Saat
Yunani Kuno berkembang menjadi sebuah negara demokratis.
Hampir semua kegiatan dan aspek kehidupan baik bisnis, hukum,
Pendidikan dijalankan dengan lisan (berbicara). Bahkan sampai
masyarakat Yunani menjadi Pengacara bagi diri mereka sendiri
pada saat itu. Para terdakwah dan pendakwah akan diberikan
kesempatan untuk mengutarakan pembelaan dan fakta atas kasus
yang dialami. Sebelum para juri berdiri mengambil keputusan.
Penentuan yang dilakukan di Athena dilakukan Bersama-sama

1
2

dan hasilnya dibicarakan di depan umum dalam konteks


mengumumkan hukuman bagi yang dinyatakan bersalah (public
speaking).1

Hal lain yang menguatkan bahwa Public Speaking


menjadi kebutuhan dikuatkan oleh Jalaludin Rakhmat yang
memaparkan sebuah kisah. Dikisahkan kopral kecil, veteran pada
saat terjadinya perang dunia II yang berhasil menjadi Kaisar
Jerman. Pada buku Mein Kampf dengan tegas disampaikan Hitler
bahwa keberhasilannya disebabkan kemampuannya dalam
berbicara. Selanjutnya diceritakan bahwa Hitler menyatakan Jede
grosse bewegung auf dieser erde verdankt ihr wachsen den
grosseren rednern und nicht den grossen schreibern (Tiap
Gerakan besar di dunia dikembangkan oleh para ahli pidato dan
bukan oleh ahli tulisan).2
Seorang politikus pernah berdiri untuk menyampaikan
pidatonya. Saat pertama kali menyampaikan pidato untuk
pertama kali disampaikannya merupakan pidato yang tidak
menarik. Dari hal tersebut membuat hadirin yang hadir menjadi
gaduh. Sehingga ia harus berkali-kali minta perhatian segenap
hadirin untuk dapat menyimak hal yang ia sampaikan. Hampir
setiap kalimat disambut dengan teriakan,ejekan, dan tertawa.
Politikus ini gagal dalam tugasnya. Sheil, orang tua
menasehatinya untuk belajar cara berpidato yang baik. Seminggu

1
Brendt D. Ruben dan Lea P. Stewart, 2013,Communicztion and
Human Behaviour, Terj. Ibnu Hamad, Komunikasi dan Prilaku Manusia,
(Jakarta: Rajagrafindo,2013): 23-24.
2
Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern Dalam Pendekatan Praktis,
(Bandung: Remaja Rosyda Karya, 2011): 1.
3

kemudian ia dapat berhasil menyampaikan pidato yang memikat


pendengarnya. Dalam sejarah Inggris, ia terkenal dengan nama
Disraeli, diplomat inggris yang sangat masyhur.3

Jika dahulu Public Speaking hanya dipelajari oleh para


Pemimpin, Kepala Negara, Menteri, Politisi, Tutor, Direktur,
Manager. Maka pada saat ini hampir seluruh elemen dari
berbagai pekerjaan ikut mempelajari teknik berbicara di muka
umum. Mulai dari Guru, Dosen, Mahasiswa, Enterpreneur,
Direktur, Manager, Anak-anak, Remaja, Orang Tua, Juru Agama,
merasakan pentingnya memiliki kemampuan dalam berbicara
kepada orang lain.
Ketertarikan untuk dapat mempelajari Public Speaking
disebabkan ilmu yang satu ini mempunyai nilai persuasif dan
dapat mempengaruhi lawan bicara. Sehingga menarik berbagai
kalangan dari beragam usia dan profesi untuk mempelajarinya.
Meskipun masih ada pada sebagian orang yang memiliki
ketakutan untuk berbicara di muka umum. Seperti penelitian yang
dikutip oleh Richard West dan Lynn H. Tuner dari J. Seinfeld
dalam bukunya yang berjudul SeinLanguage yang menyatakan
bahwa seseorang memiliki ketakutan yang besar terhadap Public
Speaking dari pada kematian.4
Kesadaran tentang harus memperbaiki cara berbicara di
muka umum yang baik membuat dorongan seseorang untuk dapat

3
Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern Dalam Pendekatan Praktis,
(Bandung: Remaja Rosyda Karya, 2011): 2.
4
West, Richard & Tuner, Lynn H. Introducing Communication
Theory, (London: McGraw-Hill, 2010): 4.
4

mempelajari Ilmu Public Speaking. Maka seminar, pelatihan


tentang Public Speaking tidak pernah sepi peminat. Hal ini
memperlihatkan antusiasme yang tinggi dalam mempelajari ilmu
seni berbicara di muka umum. Bahkan kegiatan pembelajaran
Public Speaking di rancang sesuai dengan kebutuhan permintaan
di lapangan. Seperti acara dibuat khusus untuk jajaran Direksi,
jajaran Staf Ahli, Karyawan, untuk Guru, untuk Dosen, Polantas,
Mahasiswa dan Pelajar.

Pandangan publik terhadap seseorang yang dapat percaya


diri berbicara di depan banyak orang dianggap mempunyai Power
serta wibawa yang tinggi. Sejalan dengan hal tersebut Jamil
Azzaini menyatakan, semua orang yang ingin naik kelas wajib
bicara.5 Dari hal tersebut tercermin bahwa orang yang mudah
naik level pada strata kedudukan pekerjaan bahkan strata sosial
maka ia harus memiliki kecakapan dalam berbicara. Sebut saja
seorang Direktur pada sebuah perusahaan, sedikit banyak akan
dituntut untuk dapat berbicara di depan Karyawannya. Begitu
juga orang tua pun di tuntut untuk bisa berinterakasi kepada
anaknya dengan baik lewat komunikasi.

Public Speaking merupakan salah satu bentuk aktivitas


komunikasi dalam memberikan informasi perorangan kepada
khalayak.6 Pada prosesnya Public Speaking sama dengan alur

5
Jamil Azzaini, Speak To Change (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2015): 12.
6
Richard West dan Lynn H. Turner, Introducing Communication
Theory: Analysis and Application, 3 rd ed, (McGraw-Hill, 2007): 40.
5

komunikasi. Komunikator menyampaikan pesan kepada


Komunikan. Jika dalam lingkup dakwah makas seperti Da’i
menyampaikan pesan dakwah kepada jamaah. Maupun seorang
Public Speaker kepada audiens. Kehadiran pelatihan maupun
seminar tentang Public Speaking tidak luput dari peran sosok
yang menyampaikan materi tersebut. Seseorang yang
menyampaikan materi dihadapan audiens biasa disebut Public
Speaker. Dalam buku The Art Of Public Speaking, menjelaskan
bahwa:

“Public Speaker is the person who is presenting an


oral message to a listener (a audience)”7

Diartikan seseorang yang menyampaikan pesan dengan berbicara


kepada pendengarnya. Public Speaker menjadi pemeran utama
yang penting dalam kegiatan Public Speaking.

Public Speaker yang baik harus memiliki kemampuan untuk


dapat menyampaikan pesan kepada audiens dengan cara yang
menarik. Memahami dan menguasai materi. Dapat menempatkan
cara penyampaian terbaik sesuai katagori usia audiens. Public
Speaker juga dapat membuat audiens mengikuti materi dengan
antusias.8

Dalam menjalankan perannya seorang Public Speaker


dituntut untuk dapat membuat sadar Audiens. Serta mengubah
persepsi, mengubah keyakinan ke arah yang lebih baik dan
7
Stephen E. Lucas, The Art Of Public Speaking (New York:
McGraw-Hill, 2008): 17.
8
Stephen E. Lucas, 17-18.
6

membuat sikap seseorang berubah. Tidak hanya itu seorang


Public Speaker menjadikan pesan sangat responsible serta
membuat citra yang baik.9 Ketika hal itu tersampaikan dengan
baik maka akan ada pergerakan dalam diri audiens menuju
kebaikan yang sudah disampaikan oleh Public Speaker.

Ini menjadi fokus Public Speaker dan juga fungsi dalam


komunikasi. Ada efek yang sangat terasa bagi audiens setelah
mendengarkan pesan yang disampaikan oleh Public Speaker.
Pada era konseptual10 seperti ini memicu untuk membuat suatu
perubahan, pemikiran yang tidak hanya kreatif tetapi juga
inovatif. Era konseptual memacu dan membentuk secara sadar
maupun tidak agar manusia memikirkan terlebih dahulu
rangkaian, tahapan dalam mencapai hasil yang di harapkan. Oleh
sebab itu ide, gagasan, pikiran serta pandangan yang baru mulai
menjadi kebutuhan. Maka tidak heran jika mulai ramai
bermunculan seminar, workshop, berikut dengan para Trainer,
Motivator dan Public Speaker dengan pembahasan komunikasi
persuasif dan Public Speaking.

Untuk bisa menjadi seorang Public Speaker yang handal


maka dibutuhkan waktu serta wadah khusus untuk dapat
mempelajari ilmu terkait Public Speaker. Mulai bermunculan

9
Fitriani Utami Dewi, Public Speaking Kunci Sukses Berbicara di
Depan Publik, Teori dan Praktek (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014) :15.
10
Era Konseptual ialah era industri kreatif. Pada era ini manusia
mengalami kebutuhan yang sangat berkembang yang bersifat variatif dan
modern. Era ini menitikberatkan tentang pelayanan, nilai tambah, pengemasan
dan pemasaran. Dalam era konseptual seseorang yang memiliki keunikan dari
pada yang lain maka mudah baginya untuk merebut perhatian. Di akses pada
situs rotasinews.com pada tanggal 1 april 2018, pukul 23.30 WIB.
7

juga baik komunitas, kursus maupun sekolah yang khusus


mengajarkan dan menempa seseorang agar dapat menjadi seorang
Public Speaker. Sebut saja Tantowi Yahya Public Speaking
School, Alvin Adam Public Speaking, Sonny Tulung Public
Speaking, Merry Riana School Of Public Speaking, Rumah MC,
Senang Bicara, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sekolah
khusus yang mengajarkan dasar-dasar Public Speaking.

Dalam mempelajari suatu ilmu maka diperlukan tempat


pembelajaran atau wadah dan juga waktu yang perlu disiapkan
untuk dapat menjadi Public Speaker. Tentunya masih ada hal
lain yang juga harus disiapkan. Persiapan yang perlu saat menjadi
Public Speaker ialah pesan, suara, penampilan.11 Namun
persiapan tersebut harus juga ditunjang dengan strategi yang baik
untuk dapat memaksimalkan diterimanya pesan kepada audiens.
Strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan harus dipelajari
sedemikian rupa dan diterapkan dengan baik.

Kahfi Motivator School menjadi salah satu lembaga yang


ikut andil dalam memersiapkan lulusannya menjadi seorang
Public Speaker. Menerapkan matakuliah yang menunjang
kebutuhan seorang terhadap Public Speaking, seperti Wiraga

11
Hal ini diambil dari penelitian Albert Mehrabian. Dalam penelitian
yang dilakukan Mehrabian yang dibukukan dalam buku berjudul “Silent
Message” (Belmont, CA: Wadsword, 1971) 42-44; dan “Nonverbal
Communication” (Chicago: Aldine-Atherton, 1972) 181-184. Disimpulkan
bahwa ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi seseorang saat mendengarkan
atau menerima pesan dari seorang komunikator. Tiga faktor tersebut sering di
singkat menjadi 3V. Faktor yang mempengaruhi ialah Verbal mempengaruhi
sebanyak 7%, Voice mempengaruhi 38%, Visual mempengaruhi sebanyak
55%. Di kutip dari Brent D. Ruben dan Lea P. Stewart, Komunikasi dan
Perilaku Manusia, (Jakarta: Grafindo Persada, 2014), Cet.5, 170.
8

Dasar, Vocal (suara), Gesture, Mimik, Apresiasi, Ice Breaking,


WTGA dll. Program pembelajaran Public Speaking yang dapat di
tempuh lewat program D3 dan D4. Hal unik yang dari Kahfi
Motivator School. Setiap mahasiswa yang ingin belajar hanya
cukup membayar dengan Sholat Lima Waktu.12 Dengan kata lain
Kahfi Motivator School menggratiskan pembayaran kuliah.

Hal ini yang membuat beda lantaran organisasi sekelasnya


mempunyai biaya yang mahal. Biaya yang harus dikeluarkan
seseorang yang ingin belajar Public Speaking mulai harga ratusan
ribu hingga jutaan rupiah. Menurut penuturan Sultan Kahfi13, ada
biaya yang dikeluarkan yaitu untuk mengikuti seminar yang
diadakan oleh Tubagus Wahyudi selaku Founder Kahfi. Seminar
tersebut diadakan setiap penerimaan mahasiswa baru. Pada sesi
akhir seminar diadakan tes tahap awal ujian masuk Kahfi
Motivator School.

Dari penjelasan di atas peneliti merasa tertarik untuk


membahas penelitian yang lebih dalam lagi tentang Kahfi
Motivator School sebagai wadah pembelajaran Public Speaker.
Peneliti merasa perlu untuk meneliti ini lebih dalam untuk
melihat lebih jauh proses pembelajaran yang dilakukan Kahfi
Motivator School yang menyajikan pembelajaran yang gratis dan
perbedaanya dengan pembelajaran Public Speaking yang

12
Wawancara Rahmat Tiflen selaku Sultan Kahfi Periode 2016-2018.
Tanggal: 27 Januari 2018, pukul: 19.20 WIB.
13
Sultan Kahfi merupakan koordinator yang mengkontrol jalannya
perkuliahan, kegiatan Kahfi Motivator School. Wawancara Kepala Sekolah,
M. Mamduh Nuruddin. Tanggal: 20 Maret 2018, Pukul: 19.20 WIB.
9

berbayar. Pada penelitian ini akan diteliti tentang starategi yang


digunakan Kahfi Motivator School dalam membentuk
mahasiswanya sebagai Public Speaker. Hal lain yang ingin
diteliti yakni strategi komunikasi yang digunakan oleh Kahfi
Motivator School dalam menyampaikan materi terkait Public
Speaking. Oleh karena itu penelitian ini diberi judul Strategi
Kahfi Motivator School Dalam Membentuk Public Speaker.

B. Batasan dan Rumusan Masalah.


1. Batasan Masalah
Penelitian ini akan berfokus pada pembahasan strategi
yang dilakukan oleh Kahfi Motivator School dengan
persfektif ilmu organisasi dan strategi komukasi. Penelitian
ini dibatasi pada strategi yang digunakan dan diterapkan
dalam pembelajaran Kahfi Motivator School dalam
membentuk Public Speaker. Hal ini untuk dapat melihat
efektivitas strategi yang dalam hal ini kurikulum yang
diterapkan di Kahfi Motivator School untuk mahasiswanya
sehingga menjadi seorang Public Speaker.
2. Rumusan masalah
a. Pertanyaan Mayor
Adapun rumusan masalah yang menjadi fokus objek
penelitian ini adalah Bagaimana Strategi Kahfi Motivator
School dalam membentuk mahasiswanya menjadi Public
Speaker?
b. Pertanyaan Minor
10

Dengan pertanyaan mayor yang sudah dipaparkan di


atas maka akan diperincikan lebih dalam pada pertanyaan
minor, antara lain:
1) Bagaimana bentuk strategi yang diterapkan Kahfi
Motivator School selaku organisasi dalam
membentuk Public Speaker?
2) Bagaimana proses Kahfi Motivator School dalam
menjalankan strategi guna membentuk Public
Speaker?
3) Apa hasil startegi yang diterapkan Kahfi
Motivator School untuk mahasiswanya?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Melalui pertanyaan penelitian yang sudah disebutkan, maka


tujuan dan signifikasinya sebagai berikut:

1. Tujuan Penelitian
a. Menjelaskan strategi yang digunakan oleh Kahfi
Motivator School untuk membentuk mahasiswanya
menajadi Public Speaker.
b. Menelaah bentuk yang diterapkan oleh Kahfi
Motivator School serta melihat lebih jauh tentang
proses membelajaran yang diterapkan Kahfi
Motivator School untuk mahasiswanya.
c. Melihat Strategi Komunikasi yang digunakan dalam
pembelajaran Public Speaker di Kahfi Motivator
School.
2. Manfaat Penelitian
11

Terkait dengan signifikansi, penelitian ini diharapkan


dapat:
a. Menambah khazanah keilmuan dalam kajian
komunikasi terutama pada Strategi Komunikasi dan
organisasi dalam bidang komunikasi. Melihat
pembahasan penelitian ini masih ada bersinggungan
dengan Ilmu Komunikasi dan Ilmu Dakwah.
b. Memberikan gambaran nyata dari Public Speaking
yang berguna untuk mengembangkan berbagai
macam ilmu khususnya Komunikasi dan Dakwah.
c. Sebagai sebuah masukan dalam meningkatkan
Kualitas Komunikasi Publik pada masyarakat,
organisasi bahkan level pemerintahan.
d. Sebagai masukan dan evaluasi yang perlu
diperhatikan oleh masing-masing individu, lembaga
pendidikan, lembaga Public Speaking terhadap
Komunikasi Publik.
D. Tinjauan Kajian Terdahulu

Sebelum melakukan pembahasan pada tesis ini peneliti


terlebih melakukan tinjauan pustaka. Kajian yang memiliki
keterkaitan dengan tema yang diangkat pada tesis ini. Berikut ini
beberapa kajian yang serupa dengan tesis ini:

1. Awwaludin Pimay, Stategi dan Metode Dakwah KH.


Saifuddin Zuhri. Mengungkapkan dalam disertasinya
bahwa Strategi Dakwah yang digunakan untuk
mengembangkan IAIN. Selain itu membentuk lembaga
12

penterjemah Al-Qur’an dan menetapkan paradigma


Tauhid dalam proses dakwah. Menjadikan penerbit
sebagai Mission Sacred. Serta menjadikan Dakwah
sebagai media pendidikan dan pemberdayaan politik,
ekonomi dan sosial. Strategi dakwah yang dibentuk KH.
Saifuddin Zuhri lebih memfokuskan kepada sarana
pendidikan, sarana kebutuhan ummat. Dunia pendidikan
dan sarana dipilih karena menjadi mesin yang
menghasilkan Pelajar dan Mahasiswa unggul secara
agama dan keilmuan. Pimay memandang bahwa
lembaga punya andil besar dalam mencetak kadernya.14
Persamaan penelitian Pimay dengan peneliti adalah
sama-sama melihat pada strategi yang dilakukan baik
perorangan maupun organisasi. Sedangkan
perbedaannya ada pada Pimay menitikberatkan pada
strategi dan metode dakwah. Penelitian ini menggunakan
strategi dan strategi komunikasi yang digunakan Kahfi
Motivator School sebagai sebuah lembaga Pendidikan
yang mengajarkan Public Speaking.
2. Istina Rakhmawati, Keterkaitan Public Speaking Dalam
Komunikasi Dakwah. Public Speaking bisa
dimanfaatkan sebagai komunikasi efektif untuk dapat
menyampaikan materi Dakwah dan diterima baik oleh
Mad’u (Audiens). Sehingga Mad’u (Audiens) dapat

14
Awaludin Pimay, Strategi dan Metode Dakwah KH. Saifuddin
Zuhri, Disertasi Intitut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidaytullah
(Jakarta, Program Pascasarjana, Jurusan Ilmu Agama Islam, 2001) 154.
13

mengikuti dari pesan yang sudah diserukan kepadanya.15


Teknik penyampaian pada Public Speaking dapat
diterapkan dalam dakwah sehingga dapat
memaksimalkan penyampaian pesan kepada Mad’u.
Sama-sama meneliti tentang Public Speaking. Istina
menggunakan teori Public Speaking dan Komunikasi
Dakwah. Sedangkan peneliti melihat dari organisasi dan
Strategi Komunikasi.
3. Endah Wahyuni, Hubungan Self-Effecacy dan
Keterampilan Komunikasi dengan Kecemasan Berbicara
di Muka Umum. Dalam penelitian tersebut
menyampaikan bahwa kepercayaan diri seseorang
memiliki pengaruh terhadap penampilan seseorang
dalam berbicara di muka umum.16 Kepribadian yang
baik, pengolaan emosi yang baik memudahkan
seseorang untuk dapat beradaptasi dan menyesuaikan
diri saat tampil berbicara di depan umum. Perbedaan
dengan peneliti Endah lebih berfokus pada Self-Effecacy
yang mempengaruhi seorang untuk mudah berbicara di
depan umum. Sedangkan peneliti lebih melihat strategi
yang digunakan Kahfi Motivator School dalam
membentuk Public Speaker. Kesamaannya ada pada
berbicara di depan umum.

15
Istina Rahmawati, Keterkaitan Public Speaking Dalam Komunikasi
Dakwah At-Tabsyir Jurnal Komunikasi Islam, 2014,Vol.2, No.1
16
Endah Wahyuni, Hubungan Self-Effecacy dan Keterampilan
Komunikasi dengan Kecemasan Berbicara di Muka Umum (Surabaya, Jurnal
Komunikasi Islam, Vol.5, No.1. UIN Sunan Ampel, 2015):76.
14

4. Syahrul dan Gunawan, Pengaruh Budaya Organisasi


dan Motivasi Terhadap Efektivitas Organisasi Pada
Badan Pendidikan Dan Pelatihan Keuangan. Budaya
organisasi dan motivasi memiliki efek yang positif
terhadap efektivitas organisasi. Penelitian menggunakan
17
metode Kualitatif. Penelitian ini melihat efektivitas
hasil dari pengulangan melakukan budaya atau
kebiasaan pada organisasi serta motivasi karyawan.
Persamaannya dalam mencari nilai yang efektif.
Sedangkan perbedaannya adalah pada unsur yang diteliti
Budaya Organisasi dan Motivasi. Peneliti sendiri
menggunakan Strategi Efektif dan Strategi Komunikasi.
5. Peters dan Waterman dalam buku Stephen P. Robbins
yang berjudul Organization Theory: Structure, Design
and Application, terdapat 8 Karakteristik yang menjadi
indikator efektivitas pada organisasi. Pendekatan yang
dapat dilihat adalah dengan memiliki bias kepada
tindakan dan dalam menyelesaikan pekerjaan, memiliki
jarak yang dekat dengan pelanggan (konsumen) untuk
dapat memenuhi dan memahami kebutuhannya,
memberikan para karyawan tingkat otonomi yang tinggi
serta dapat memupuk semangat kewirausahaan,
meningkatkan kinerja produktivitas dengan partisipasi
karyawan, karyawan memahami tujuan yang diharapkan

17
Syahrul dan Gunawan, Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi
Terhadap Efektivitas Organisasi Pada Badan Pendidikan Dan Pelatihan
Keuangan, (Jakarta: BPPK Pusat, 2013): 67.
15

perusahaan dan manajer terlibat aktif dalam setiap


masalah pada semua lini, organisasi berusaha menjadi
dekat dengan usaha yang sedang dijalankan (memahami
dan mengetahui dengan baik), membuat struktur
organisasi yang fleksibel sederahana dengan jumlah
yang lebih sedikit, menggabungkan kontrol yang ketat
dan disentralisasi guna mengamankan nilai inti pada
organisasi maupun perusahaan dengan melonggarkan
aturan pada hal lain untuk menunjang inovasi dan
pengambilan resiko yang dibutuhkan. Peters dan
Waterman berfokus meneliti pada perusahaan seperti
IMB, Du Pont, 3M, McDonald, Procter dan Cambia
dalam memaksimalkan organisasi tersebut dan melihat
langkah tersebut efektif terhadap perusahaan dan hasil
yang diinginkan.18 Perbedaannya dengan penelitian ini
adalah dari objek penelitian Kahfi Motivator School
dalam hal ini adalah sebuah organisasi dan lembaga
Pendidikan Public Speaking. Orientasi tujuannya juga
memiliki perbedaan yaitu kepada lulusan mahasiswa
yang menempuh jenjang pembelajaran yang
dilaksanakan di Kahfi Motivator School. Selain itu
perbedaan juga terletak pada fokus pada kurikulum yang
diterapkan oleh Kahfi Motivator School kepada
mahasiswa dalam mencapai harapan menjadi seorang
Public Speaker handal.

18
Stephen P. Robbins, Organization Theory: Structure, Design and
Application, (New York: Englewood Cliffs, 1994), 57.
16

Tabel 1. Perbandingan Kajian Terdahulu

Judul Hasil
Peneliti Persamaan Perbedaan
Penelitian Penelitian
Pimay melihat
dari Strategi
Strategi KH. dan Metode
Strategi Dakwah
Saifuddun
Stategi dan yang sebagai teori
Zuhri dalam
Metode dipakai yang
Awwaludin bentuk sarana
Dakwah KH. dalam digunakan.
Pimay Pendidikan
Saifuddin mencapai Sedangkan
dan sarana
Zuhri tujuan peneliti
kebutuhan
Komunikasi menggunakan
umat
Strtegi Efektif
dan Strategi
Komunikasi
Istina Istina berfokus
berkesimpulan pada Kaitan
bahwa Public Public
Speaking dan Speaking dan
Dakwah Komunikasi
Meneliti
Keterkaitan mememiliki Dakwah.
pada
Public keterkaitan Sedangkan
pembahasan
Istina Speaking dan dapat peneliti
yang sama
Rakhmawati Dalam membuat berfokus
tentang
Komunikasi komunikasi kepada Strategi
Public
Dakwah antara Da’I Efektif yang
Speaking
dan Mad’u dilakukan Kahfi
menjadi Motivator
komunikasi School dan
yang efektif. Strategi
Komunikasi.

Hubungan Kepercayaan Membahas Wahyuni


Self-Effecacy diri tentang berfokus pada
Endah dan mempengaruhi Self Effecacy
berbicara di
Wahyuni Keterampilan terhadap dan
Muka
Komunikasi penampilan Umum. Keterampilan
dengan berbicara di Komunikasi
17

Kecemasan muka umum. atas kecemasan


di Muka Termasuk berbicara di
Umum. pengelolaan Muka umum.
emosi. Peneliti fokus
kepada Strategi
yang dilakukan
Kahfi
Motivator
School dalam
Membentuk
Public Speaker

Objek
penelitian
Pengaruh
Syahrul dan
Budaya
Gunawan
Organisasi Budaya
meneliti BPPK,
dan Motivasi organisasi dan
dengan metode
Terhadap motivasi Membahasa
Kuantitatif
Syahrul Dan Efektivitas memiliki efek tentang
sedangkan
Gunawan Organisasi yang positif Efektivittas
Peneliti objek
Pada Badan terhadap Organisasi
penelitiannnya
Pendidikan efektivitas
adalah Kahfi
Dan organisasi.
Motivator
Pelatihan
School dengan
Keuangan
metode
Kualitatif.

Objek
Efektivitas penelitian
Organisasi Peters dan
pada 8 Karakteristik Waterman
Membahasa organisasi
perusahaan dalam
Peters dan tentang perusahaan dan
IMB, Du menetukan
Waterman Efektivittas melihat dari
Pont, 3M, efektivitas
Organisasi hasil
McDonald, organisasi
Procter dan pencapaian
Cambia. target yang
telah ditetapkan
dengan
18

kebutuhan
konsumen.
Sedangkan
penelitian ini
menitikberatkan
kepada
kurikulum dan
pengajaran
yang dilakukan
Kahfi
Motivator
School dalam
mencetak
Public Speaker.

E. Metode Penelitian

Dipilihnya metode Kualitatif melalui pertimbangan bahwa


untuk menyelesaikan masalah Strategi Kahfi Motivator School
dalam Membentuk Public Speaker. Dibutuhkan analisi data yang
induktif dan bersifat deskriptif. Pendekatan penelitian Kualitatif
ialah penelitian yang memperoleh temuan yang tidak dapat
diperoleh dengan prosedur statistik atau dengan cara lain dari
kuantitatif (pengukuhan).19

Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang mengandalkan


manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan kualitatif dengan
mengadakan analisis data secara induktif, dnegan sifat deskriptif.
Pada penelitian ini lebih mementingkan proses dari pada hasil.

19
Samsir Salam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial
(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. Ke 1, 30.
19

Membatasi masalah pada fokus penelitian.20 Menurut Bogdan dan


Taylor pengertian penelitian kualitatif adalah prosedur dalam
penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang dijabarkan
melalui kata-kata penulis dan lisan dari orang-orang serta
perilaku yang diteliti atau diamati.21

Dasar keputusan untuk dapat menggunakan pendekatan


Kualitatif berdasarkan kepada langkah yang dilakukan Kahfi
Motivator School dalam proses belajar-mengajar sebagai bentuk
proses dalam membentuk Public Speaker. Hal ini dapat dilihat
dan mendapatkan hasil temuan penelitian jika menggunakan
pengamatan yang fokus dan mendalam.

1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kampus Kahfi
Motivator School yang beralamat di Jl. Cager Raya No. 76
Ruko Ganda Asri, Pondok Karya, Pondok Aren , Tangerang
Selatan, Banten. Sedangkan waktu yang dipergunakan
untuk meneliti 1 tahun 5 Bulan.
2. Sumber Data
Sumber data yang diteliti adalah:
a. Sumber data primer, diperoleh dari 1). Founder
Kahfi Tubagus Wahyudi, Kepala Sekolah Kahfi M.
Mamduh Nuruddin, serta Dosen Pengajar, Hambali
Rusman, Milki Aan, Fitri AB.

20
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:
Remaja Rosydakarya, 2006): 150-152.
21
Lexy J. Moleong, 4.
20

b. Sumber data sekunder, Wawancara Mahasiswa,


Mala Gayatri, serta Ripan Karlianto dari alumni.
Kurikulum matakuliah Kahfi Motivator Shcool,
dokumentasi.
3. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif. Menurut Sugiono
(2007) metode deskriptif suatu rumusan masalah untuk
mengeksplorasi atau memotret situasi sosial yang akan
diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.22 Sejalan
dengan pendapat yang diutarakan oleh Sugiono, Moleong
(2007) juga menyatakan untuk memahami fenomena
dengan mendalam maka diteliti berdasarkan perilaku,
persepsi, motivasi dan tindakan.23
4. Tehnik Pengumpulan Data
Penelitian ini termasuk katagori penelitian lapangan
(field research) yang menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif. dengan demikian maka peneliti akan
menggunakan 3 teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Wawancara
Menurut Ridwan wawancara adalah cara untuk
mendapatkan data yang digunakan untuk memperolah
informasi secara langsung dari sumbernya.24 Hasil
wawancara ditentukan oleh beberapa faktor interaksi

22
Dewi Sadiah, Metodologi Penelitian Dakwah (Bandung: Remaja
Rosydakarya, 2015), 4.
23
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:
Remaja Rosydakarya, 2007), Cet. Ke-24, 26.
24
Ridwan, Dasar-dasar Statistika (Bandung: Alfabeta, 2003),56.
21

dan mempengaruhi informasi. Faktor tersebut adalah


pewawancara, responden, topik penelitian yang
disiapkan pada daftar pertanyaan, serta kondisi situasi
pewawancara.25
Berikut Informan yang diwawancarai oleh
peneliti:
1). Tubagus Wahyudi selaku Founder Kahfi
Motivator School.
2. M. Mamduh Nuruddin selaku Kepala Sekolah
dan Dosen Kahfi.
3. Milki Aan sebagai Dosen dan Bagian
Kurikulum.
4. Hambali Rusman sebagai Dosen Ilmu Pikir.
5. Fitria AB sebagai Dosen bidang Media.
Tujuan utama wawancara yang dilakukan adalah
untuk mendapatkan informasi yang valid, maka sudah
tentu teknik wawancara harus dapat dikuasai seperti,
memperkenalkan diri, menyampaikan maksud
wawancara, menciptakan suasana yang nyaman, santai,
serta lebih banyak untuk mendengarkan dan terampil
membuat pertanyaan untuk mendapatkan jawaban yang
diinginkan.26 Pada penelitian kualitatif, wawancara

25
Samsir Salam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial
(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. Ke-1, 80.
26
Dewi Sadiah, Metodologi Penelitian Dakwah (Bandung: Remaja
Rosydakarya, 2015), 88.
22

mendalam menjadi alat utama yang dikombinasikan


dengan observasi yang peneliti lakukan.27
b. Observasi (Pengamatan)
Observasi adalah cara mengumpulkan data dan
menghimpun data dengan pengamatan dan
pengindraan.28 Observasi dapat memberikan gambaran
yang memuaskan. Maksudnya adalah memberikan
gambaran yang menyeluruh sesuai dengan apa yang
ada. Dalam melakukan observasi mencatat secara
sistematis terhadap unsur yang terlihat atau dirasakan
indra peneliti yang berkaitan terhadap objek yang
diteliti.29 Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui
kondisi objektif Mahasiswa Kahfi Motivator School.
Serta melihat pola pengajaran dosen dalam mengemas
materi dan membentuk pola pada mahasiswa agar
menjadi Public Speaker.
Dalam hal ini peneliti menjadi 2 fokus. Pertama;
peneliti hanya akan menjadi pengamat, kedua; peneliti
saat ini ikut serta dalam sistem belajar-mengajar di
Kahfi Motivator Shcool. Hal ini untuk dapat
mengetahui lebih dalam dampak Strategi Efektif Kahfi
Motivator Shcool.

27
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif: Aktualisasi
Metodologis ke Arah Raga, Varian Kontemporer (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2003), h.110.
28
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial lainnya (Jakarta: Kencan, 2010), Cet. Ke-4,
h. 115.
29
Sofar Silaen dan Widiyono, Metodologi Penelitian Sosial Untuk
Penulisan Skripsi dan Tesis (Jakarta: iN Media, 2013), h. 155.
23

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah peninggalan tertulis


mengenai data tentang kegiatan dari organisasi atau
objek penelitian dengan segi waktu yang masih atau
baru saja dilakukan.30 Dokumentasi yang dikumpulkan
adalah dokumen materi kuliah yang digunakan, teks
yang digunakan, serta gambar keadaan saat kuliah
berlangsung.

i. Analisis Data
Menganalisis data yang sudah didapatkan adalah
salah satu proses yang harus dilakukan setelah
pengumpulan data selesai. Analisis data merupakan
teknik yang digunakan untuk menterjemahkan dan
mendapatkan pemahaman dari banyaknya kalimat atau
sikap dan perilaku yang selama penelitian berlangsung
dicatat sesuai dengan apa yang dilihat di lapangan.31
Pada penelitian ini peneliti menggunakan analis
data umum parsial dengan metode interpretasi.32 Data
akan diuraikan pada 4 hal, nama, definisi, uraian,
pedoman, contoh. Definisi akan menjelaskan tentang
berusaha memunculkan pengertian atau memaknai dari

30
Sofar Silaen dan Widiyono, Metodologi Penelitian Sosial Untuk
Penulisan Skripsi dan Tesis (Jakarta: iN Media, 2013), h. 163
31
Alexander L. Geogre dan Andrew Bennet, Case Study An Theory
Development in The Social Sciense (USA: The Belfer Centerfor Sciense an
Internasional Affairs, 2005), h. 147.
32
Boy S. Sabarguna, Analisis Data Pada Penelitian Kualitatif
(Jakarta: Universitas Indonesia, 2005), h. 64.
24

kasus, keadaan serta situasi yang diteliti. Pada uraian


akan diarahkan kepada pikiran yang relevan sesuai
dengan tujuan atau pertanyaan penelitian.
Membandingkan pendapat satu dan lainnya, data yang
sudah dikumpulkan dihimpun menjadi suatu
pengertian.
Sedangkan pedoman pada interpretasi ini akan
mengarahkan pemikiran yang mendalam, mencari hal
yang relevan, menggabungkan menjadi pengertian
tertentu yang disesuaikan dengan tujuan dan
pertanyaan penelitian. Dan diakhir diberi tanggapan
(contoh) tentang setuju atau tidaknya peneliti tentang
data yang tertangkap di lapangan.
F. Sistematika Penelitian
Dalam membahas penelitian pada tesis ini maka
pembahasannya akan dibagi ke dalam beberapa bab yang satu
sama lain saling berkaitan. Peneliti akan memaparkan penelitian
ini dibagi menjadi 5 bab. Pembagian bab tersebut ialah satu bab
pendahuluan, tiga bab pembahasan, satu bab penutup berikut
kesimpulan dari hasil penelitian. Penjabaran pada bab sebagai
berikut:

Bab Pertama membahas tentang Pendahuluan. Menguraikan


tentang latar belakang masalah yang membuat hal tersebut
tertarik untuk di teliti. Kemudian mengungkapkan masalah apa
yang dapat ditemukan pada latar belakang. Setelah itu membuat
rumusan masalah, berupa pertanyaan minor dan pertanyaan
25

mayor. Setelah itu peneliti akan membahas tentang penelitian


yang terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan
dilakukan, menjelaskan tujuan dan manfaat dari penelitian.
Menjelaskan metode penelitian serta sistematika pembahasan
pada penelitian ini.

Bab Kedua akan menerangkan tentang teori yang berkaitan


dengan Efektivitas dan Strategi Komunikasi yang digunakan
untuk membentuk Public Speaker. Pada bab ini juga dibahas
terkait syarat membentuk langkah efektif dan Komunikasi yang
ideal dalam mencapai tujuan.

Bab Ketiga menjelaskan profil dari kampus Kahfi Motivator


Shcool, visi misi. Pada bab ini juga diuraikan Profil dari
narasumber yang diwawancarai. Mulai dari Founder Kahfi
Motivator School, Kepala Sekolah, dan dosen-dosen. Serta
kurikulum yang digunakan sebagai bahan ajar.

Bab Keempat membahas tentang Data yang telah diperolah


di lapangan dan serta hasil Analisis tentang Strategi Efektivitas
dan Strategi Komunikasi yang diterapkan oleh Kahfi Motivator
Shcool. Hasil temuan juga dibahas lebih dalam pada bab ini
faktor Pendukung dan Penghambat dalam menerapkan di Kahfi
Motivator School.

Bab Kelima, bab ini adalah bab penutup dari pemaparan


tesis yang didalamnya akan ada kesimpulan tentang hasil
penelitian yang sudah dilakukan serta saran setelah selesainya
penelitian ini dilakukan. Pada bab ini juga akan memuat kritik
26

dan saran-saran untuk bahan evaluasi bagi penggiat dakwah


secara umum dan Kahfi Motivator School khususnya.
27

Bagan 1. Bingkai Sistematika Peneliti

Mulai

Studi pendahuluan
Latar Belakang Masalah

Menentukan Rumusan Masalah


Bagaimana Strategi Kahfi Motivator School
dalam membentuk Public Speaker?

Memetakan Bingkai
Kerangka Teori

Efektifitas

Studi Liteatur Teori


Strategi Komunikasi

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder


Hasil Wawancara Kurikulum Kahfi Motivator School
Hasil Observasi Strategi Public Speaking
Dokumentasi Strategi dilihat dari Dakwah dan Komunikasi

Analisis Strategi

Kesimpulan dan Saran

Selesai
28
BAB II

STRATEGI, EFEKTIVITAS, STRATEGI KOMUNIKASI,


DAN PUBLIC SPEAKING.

A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Strategi pada Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah
rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus.1 Kata strategi sendiri berasal dari Bahasa
Yunani Klasik “stratos” artinya tentara dan kata “agein”
yang memiliki arti memimpin. Maka bias difahami bahwa
arti kata startegi adalah memimpin tentara. Dalam
prosesnya muncul sebuah kata strategos yang dapat
diartikan pemimpin tentara tingkat atas. Maka strategi
ialah rancangan terbaik untuk memenangi perang.2
Pengertian strategi menurut Sedarmayanti, tindakan
yang bersifat konsisten dan mengalami peningkatan yang
dilakukan berdasarkan tujuan yang diharapkan baik secara
internal pribadi maupun orang lain di masa yang akan
datang.3
Menurut Stephanie K. Marrus strategi merupakan
proses yang menentukan rencana yang dibuat oleh para
Leader dengan fokus pada tujuan jangka panjang terhadap

1
Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), 859.
2
Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2013), 64.
3
Sedarmayanti, Manajemen Strategi, (Bandung: Refika Aditama,
2014), 2.

29
30

organisasi. Dengan menyertakan tahapan langkah agar


tujuan dapat dicapai.4 Pada dasarnya strategi merupakan
perencanaan (Planning) dan Manajemen (Management)
dalam mencapai tujuan. Dalam mencapai sasaran atau
tujuan tersebut strategi mempunyai dua fungsi yaitu
sebagai navigator dan mampu menunjukkan taktik
pelaksanaannya.5
Strategi menurut Wina Sanjaya menjelaskan bahwa
strategi dirancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Maka dapat disimpulkan bahwa strategi adalah haluan
dari setiap keputusan dalam menyusun strategi adalah
sampai kepada tujuan yang diharapkan. Maka penting
bagi seseorang atau dai dapat merumuskan tujuan yang
ingin dicapai sebelum menentukan langkah strategi yang
ingin dilakukan. Jika hal ini dilakukan maka akan
memudahkan dai menentukan atau mengukur tingkat
keberhasilan.6
Strategi menjadi bagian utama dalam menjalankan
kegiatan baik perseorangan, lembaga maupun organisasi.
Pada penerapannya akan memperlihatkan bahwa ada
langkah atau tahapan yang akan dikerjakan untuk
mencapai tujuam yang diharapkan.
2. Tahapan Strategi

4
Husein Umar, Strategic Management in Action, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2001), 31.
5
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, (Bandung: Rosda
Karya, 2007), 32.
6
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses
Pendidikan, (Jakarta:,Kencana Prenada Media Grup: 2006, Cet.2), 124.
31

Dalam melakukan strategi membutuhkan langkah


tahapan yang akan dikerjakan dalam mencapai tujuan.
Terdapat tiga tahapan dalam strategi7:
a. Formulasi Strategi
Pada tahap ini mencakup pada membuat
rancangan rumusan strategi yang akan dilakukan.
Dalam membuat rancangan rumusan strategi juga di
bahas tentang pengembangan tujuan yang akan dicapai
dengan lebih jelas. Serta memetakan tentang tantangan
dan peluang yang akan terjadi yang berasal dari
lingkup eksternal. Mengetahui dengan pasti tentang
kekuatan serta kelemahan dari internal. Memilih
objektivitas konsentrasi, membuat strategi alternative
dan memutuskan strategi yang akan dilakukan.
b. Implementasi Strategi
Perlunya organisasi atau lembaga merumuskan
tujuan tahunan yang akan dicapai. Membuat kebijakan
untuk memotivasi anggota, membuat kerja sama yang
baik dan penempatan sumber daya manusia yang tepat
posisi sehingga tahapan strategi yang telah dirumuskan
dapat dilakukan. Hal ini dilakukan untuk membentuk
struktur organisasi yang efektif.
c. Evaluasi Strategi
Tahap ini merupakan final atau ujung akhir dari
penerapan strategi. Hal ini untuk melihat faktor

7
Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Salemba
Empat, 2017), cet. 4, 4-5.
32

internal-eksternal yang menjadi landasan strategi yang


digunakan. Evaluasi juga untuk menilai kinerja yang
telah dilakukan dan diupayakan. Terakhir evaluasi
dilakukan untuk mengambil keputusan korektif.

Strategi menjadi tahapan yang menentukan jalan panjang


yang akan dilakukan oleh organisasi maupun perusahaan baik
dalam hal penentuan sasaran, mengakomodir serangakaian
tindakan serta menataletakkan sumber-sumber yang dibutuhkan
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.8 Strategi sebagai
determinan organisasi berdasarkan asumsi teori ekonomi klasik
menyebutkan bahwa:

a. Organisasi memiliki satu tujuan atau lebih yang akan


dicapai.
b. Organisasi melakukan gerakan menuju arah tujuan yang
diinginkan secara rasional.
c. Organisasi konsisten mengubah masukan menjadi
keluaran.
d. Memilih dengan baik lokasi untuk melaksanakan kegiatan
organisasi (menetapkan dengan baik).9

B. Efektivitas
1. Pengertian Efektivitas

8
Stephen P. Robbins, Teori Organisasi: Struktur, Desain, dan
Aplikasi (Jakarta: Archan, 1994), 134.
9
Siswanto dan Agus Sucipto, Teori dan Perilaku Organisasi Suatu
Tinjauan Integratif (Malang: UIN Malang Press, 2008), 81.
33

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia efektivitas


dapat diartikan adanya efek (akibat, pengaruh, kesan),
manjur atau mujarab, dapat membawa hasil.10 Dennis
Mc. Quail berpendapat tentang efektifitas, perubahan
atau tindakan sebagai akibat atau efek diterimannya
pesan dan terjadinya perubahan dari pesan yang diterima
menjadi melakukan isi pesan.11
Peter F. Druckler menyatakan bahwa efektivitas
dapat dengan mudah untuk difahami dan dipelajari
dengan sistematis. Hal ini dikarenakan efektivitas bukan
bentuk yang terjadi karena memiliki keahlian yang
alamiah.12 Pandangan Peter F. Drucker juga menitik
beratkan kepada pentingnya efektivitas dalam organisasi
daripada efisiensi terutama bagi para pengambil
keputusan. Drucker menyatakan efektivitas adalah kunci
keberhasilan organisasi. 13
Maka Efektivitas dalam penelitian ini adalah
langkah atau kebijakan yang diambil dan dijalankan oleh
perseorangan maupun organisasi yang membawa
perubahan kepada objek yang dituju dengan tepat
sasaran.

10
Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), 352.
11
Dennis Mc. Quail, Teori Komunikasi Suatu Pengantar, (Jakarta:
Erlangga,1992), 281.
12
Peter F. Druckler, Bagaimana Menjadi Eksekutif yang Efektif,
(Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1986), 5.
13
Peter F. Druckler, The Effective Executive (New York: Harper &
Row, 1967):8.
34

1. Teori Mengukur Efektivitas, Stephen P. Robbins


untuk melihat dan mengukur seberapa efektif langkah
yang diambil maka perlu melakukan pendekatan:14
a. Pendekatan Pencapaian Tujuan (Goal Attainmet).
b. Pendekatan Sistem yang Menekan Stabilitas.
c. Pendekatan Konstituensi Strategi yang
menekankan terpenuhinya stakeholder.
d. Pendekatan Nilai-nilai bersaing yang
mempertemukan kriteria; Human Relation Model,
Open System Model, Rational Goad Model.

Penjelasan di atas mengerucut kepada pemahaman


tentang Strategi Efektif. Strategi Efektif adalah
rencana atau langkah yang dirumuskan untuk
mencapai tujuan tertentu dengan melakukan
pendekatan khusus sehingga tepat sasaran kepada
objek yang dituju dan kepada hasil yang diinginkan.
Selain kriteria pengukuran efektivitas ada beberapa hal
yang juga menentukan strategi efektif yang digunakan
pada sebuah organisasi maupun lembaga. Strategi
efektif tidak hanya berjalan baik karena
kepemimpinan saja. Pada hal lain strategi efektif
berhasil disebabkan tangan lain yang ikut serta
mengerjakan dan menerapkan strategi tersebut.

14
Stephen P. Robbins, Teori Organisasi: Struktur, Desain, dan
Aplikasi, (Jakarta: Archan, 1994), 54.
35

2. Rensis Likert mengemukakan Teori Efektivitas dalam


mengukur efektivatas. tiga variable yang mempunyai
kegunaan dalam memperbincangkan strategi efektif
berdasarkan waktu.15
a. Variabel Kausal (Causal Varible). Merupakan
faktor-faktor yang memberikan pengaruh kepada
proses perkembangan dalam organisasi baik hasil
atau penyelesaiannya. Variable ini berada dalam
pegawasan organisasi seperti strategi
keterampilan, perilaku kepemimpinan, serta
struktur bagian organisasi.
b. Variabel Antara (Intervening Varible). Pada
variabel Antara mewakili kondisi atau keadaan
organisasi yang bersifat internal. Hal ini sangat
berkaitan dengan tujuan, motivasi, moral anggota
dan kemampuan dalam memimpin,
berkomunikasi, mengatasi konflik, mengambil
keputusan dan memecahkan permasalahan.
c. Variabel Keluaran atau Hasil- Akhir (Output or
End-Result Variable).Variabel ini lebih
menekankan pada hasil akhir yang di dapat sebagai
tolak ukur dan penentu dari efektivitas suatu
kegiatan.

15
Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard, Manajemen Perilaku
Organisasi: Pendayagunaan Sumber Daya Manusia), Terj. Agus Darma,
(Jakarta: Erlangga, 1982), 133-134.
36

Dalam meningkatkan strategi efektif dalam kegiatan


dapat dilakukan dengan cara membandingkan prestasi saat
ini dan prestasi yang diperoleh jika semua sumber daya
yang dimilikinya diproses secara optimal dan objektif.

3. Tiga Dimensi Efektivitas, Sharma dalam


Tangkilisan:16
a. Output yang dihasilkan.
b. Kepuasan anggota.
c. Pertumbuhan dan Perkembangan Staf.
4. Organisasi
Robbins mengemukakan bahwa organisasi adalah
kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar,
dengan sebuah batasan yang relatif dapat diindentifikasi,
yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus dalam
mencapai tujuan bersama atau sekelompok tujuan.17
Saat ini organisasi yang berkembang dapat
dikelompokkan berdasarkan: jumlah pucuk pimpinan, segi
keresmian, tujuan, luas wilayah, tipe dan bentuk
organisasi. Berikut masing-masing penjelasannya:18
a. Organisasi Berdasarkan Pucuk Pimpinan
Pada bagian ini organisasi dilihat atas dasar
jumlah pimpinan yang ada di organisasi tersebut. Dapat

16
Nogi Hessel Tangkilasan, Manajemen Public, (Jakaerta:Gramedia
Widiasarana Indonesia, 2005), 4.
17
Stephen P. Robbins, Teori Organisasi: Struktur, Desain, dan
Aplikasi, (Jakarta: Archan, 1994), 54.
18
Ig Wursanto, Dasar-dasar Ilmu Organisasi (Yogyakarta: Andi
Offset, 2003), 61.
37

diklasifikasikan menjadi organisasi tunggal atau


majemuk. Organisasi tunggal merupakan organisasi
yang dipimpin oleh satu pemimpin. Seorang pemimpin
tersebut memiliki kendali penuh terhadap pengambilan
keputusan, memberlakukan sebuah aturan dan juga
dalam mengambil sebuah kebijakan. Sedangkan
organisasi majemuk adalah organisasi yang dipimpin
oleh lebih dari satu orang. Setiap pimpinan memiliki
otoritas dalam mengambil keputusan serta memiliki
tugas dan wewenang yang berbeda.
b. Organisasi Segi Keresmian

Organisasi dapat dibedakan berdasarkan sifat


keresmiannya. Organisasi dapat dikatakan Formal jika
semua aktivitas dan kegiatan dijalankan dengan cara
koordinasi yang saling terhubung dan dilaksanakan
dengan sadar oleh para anggotanya untuk mencapa
tujuan yang disepakati. Organisasi yang formal juga
memiliki beberapa karakteristik hal ini dikemukakan
oleh Hikcs: a. Memiliki Struktur Organisasi, b.
Spesifikasi tugas dan jabatan yang jelas, c. Kepastian
tujuan organisasi, d. Manajemen yang baik dalam
mengatur status, gaji, jabatan dan penghasilan, e.
Memiliki target waktu yang jelas serta rencana dalam
38

mencapai tujuan, f. Perekrutan yang secara berkala


sesuai ketentuan.19

Organisasi Informal merupakan organisasi yang


dibentuk secara spontanitas dan rekrutmen keanggotaan
dilakukan secara sadar dan tidak sadar serta tanpa
paksaan. Organisasi informal dapat terbentuk dari
organisasi formal seperti arisan, pengajian, senam
Bersama. Tujuan organisasi informal tidak dapat
dirancang namun ketika memiliki kesamaan dalam
kebutuhan, profesi atau memiliki ikatan maka
organisasi ini akan mudah dibentuk.

c. Organisasi Berdasarkan Tujuan


Tujuan dalam organisasi dapat dibedakan menjadi
organisasi bisnins, sosial, dan pemerintah. Terdapat
beberapa bentuk lain yang juga dapat masuk dalam
organisasi berdasarkan tujuan seperti Joint Ventura,
Trust, Kartel, Holding Company, Yayasan.
d. Organisasi Berdasarkan Luas Wilayah
Pada hal ini organisasi akan secara lingkup kegiatan
ditentukan oleh jangkauan luasnya. Berikut beberapa
organisasi berdasarkan luas wilayah: organisasi daerah
yang mencakup desa, kecamatan, kabupaten, kota dan
propinsi. Organisasi Nasional meliputi seluruh wilayah
dinegara tersebut seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI),

19
Ig Wursanto, Dasar-dasar Ilmu Organisasi (Yogyakarta: Andi
Offset, 2003), 165.
39

Pos Indonesia. Organisasi Regional mencakup wilayah


yang berdekatan dengan beberapa negara tentangga.
Memiliki beberapa karakteristik seperti; kondisi
geografis, rumpun keturunan, perekonomian, adat
istiadat seperti ASEAN, league of Arabic state,
organization American state. Organisasi Internasional
memiliki anggota yang terdiri dari negara-negara dari
seluruh dunia. Organisasinya seperti PBB, atau dari
organisasi bisnis seperti Coca Cola, Microsoft,
McDonald.
e. Organisasi Tipe Struktur
Dalam organisasi tipe struktur dapat dibagi
menjadi beberapa bagian,yaitu: a. Organisasi Piramid
Mendatar, b. Organisasi Kerucut, c. Organisasi
Piramida Terbalik, pada organisasi piramida terbalik
jumlah jabatan pemimpin lebih banyak dari pada jumlah
pekerja. Berdasarkan pangkat, pangkat anggota yang
lebih tinggi lebih banyak dari pada yang bepangkat
rendah. Organisasi seperti ini dapat dan banyak ditemui
pada level Lembaga penelitian (LIPI), lembaga
Pendidikan (akademi, sekolah tinggi, institute,
universitas).
f. Organisasi Berdasarkan Bentuk
Klasifikasi pada organisasi berdasarkan bentuk
dapat dilihat berdasarkan tata hubungan, wewenang dan
tanggung jawab dalam organisasi. Berikut beberapa
bentuk organisasi: a. bentuk organisasi staf, b. bentuk
40

organisasi lini/garis/komando, c. bentuk organisasi


fungsional, d. bentuk organisasi lini dan staf, e. bentuk
organisasi fungsi dan staf, f. bentuk organisasi lini, staf
dan fungsi, g. bentuk organisasi panitia.
Demikian beberapa bentuk-bentuk organisasi yang
lazim dan sering digunakan hingga saat ini. Selain bentuk
organisasi terdapat unsur dalam organisasi yang akan
menetukan langkah dan sikap yang akan berjalan dalam
sebuah organisasi. Hal ini juga yang akan mencerminkan
karakteristik dan nilai dari sebuah organisasi serta pembeda
dengan organisasi serupa. Kebiasaan yang dibentuk dalam
organisasi baik bahasa, sikap dan langkah menjadi bagian
dari budaya organisasi.
Budaya organisasi menurut Denison mempunyai
pengaruh terhadap efektivitas organisasi. Budaya organisasi
dapat dilihat dari aspek Keterlibatan (involvement),
Konsistensi (consistency), Adaptabilitas (adaptability), dan
Misi (mission). 20
1. Keterlibatan (involvement)

Tingkat keterlibatan serta partisipasi yang tinggi


dari anggota organisasi dapat meningkatkan rasa
tanggung jawab. Rasa kepemilikan dan tanggung jawab
tersebut meningkatkan komitmen anggota organisasi
terhadap organisasi sehingga tidak memerlukan kontrol
yang terbuka. Dengan rasa keterlibatan yang tinggi
20
D. Denison, Corporate Culture Organization Effectiviness,
(Michigan: Denison Consulting, 1997), 10.
41

juga diharapkan dapat meningkatkan rasa kebersamaan


dan kekeluargaan, hal-hal tersebut penting dalam
membantu menyelesaikan masalah yang ada.
2. Konsistensi (consistency)
Konsistensi menekankan pada nilai yang dimiliki
organisasi yang perlu dipahami oleh para anggota
organisasi. Nilai-nilai tersebut meliputi masalah
komunikasi, kerjasama dalam melaksanakan pekerjaan,
toleransi, penghargaan terhadap prestasi. Hal-hal
tersebut mempunyai dampak yang positif terhadap
proses pencapaian tujuan organisasi serta perlunya
dikembangkan pada organisasi dengan konsisten.
Komunikasi merupakan hal yang penting, karena
komunikasi memiliki unsur-unsur diantranya: kegiatan
yang membuat seseorang mengerti, sarana pengaliran
informasi, dan sistem bagi terjadinya komunikasi
antara individu-individu. Kerjasama dalam
melaksanakan pekerjaan harus diprioritaskan, karena
kerjasama akan membantu mempermudah dalam
mencapaian tujuan. Penghargaan terhadap prestasi
yang dicapai, harus dibentuk dalam format yang baik,
dan tepat, agar menjadi motivasi dalam bekerja.
3. Adaptabilitas (adaptability)
Adaptabilitas menjadi hal penting di dalam
organisasi terhadap perubahan lingkungan yang terjadi.
Perubahan dalam lingkungan dapat berwujud
perkembangan teknologi, perubahan kondisi ekonomi
42

dan politik, perubahan kualitas dan sikap anggota


organisasi tuntutan pengguna terhadap produk
organisasi. Adaptabilitas tidak hanya diperlukan bagi
kelangsungan hidup organisasi tetapi juga sebagai
tantangan pengembangan organisasi.
4. Misi (mission)
Hal ini menekankan pada pentingnya misi dan
tujuan dari organisasi bagi para anggotanya. Beberapa
ahli berpendapat bahwa pengertian akan misi
memberikan dua pengaruh utama pada fungsi
organisasi, yaitu: 1) suatu misi memberikan kegunaan
dan arti yang menentukan peran sosial dan tujuan
ekstra dari suatu lembaga dan menentukan peran-peran
individu dari lembaga tersebut. Proses internalisasi dan
identifikasi ini memberikan komitmen jangka pendek
dan jangka panjang serta mengarah pada efektifitas
organisasi; 2) pengertian akan misi akan memberikan
kejelasan arah pada tingkat individu, ada rasa percaya
bahwa kesuksesan organisasi membutuhkan adanya
koordinasi yang merupakan hasil dari menentukan
tujuan bersama.
Dari penjelasan teori dan definisi di atas, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi
merupakan karateristik organisasi, bukan individu
anggotanya. Jika organisasi disamakan dengan manusia,
maka budaya organisasi merupakan kepribadian
organisasi. Akan tetapi, budaya organisasi membentuk
43

perilaku organisasi anggotanya, bahkan tidak jarang


perilaku anggota organisasi sebagai individu digerakkan
oleh budaya organisasi.21
Startegi Efektif dapat dirasakan dan dapat mencapai
tujuannya jika semua yang berperan dalam lingkup organisasi
menjalankan perannya masing-masing dengan baik. Tidak hanya
menjadikan lembaga atau organisasi tersebut menjadi efektif
tetapi juga membuat suasana organisasi menjadi sangat kondusif
dan produktif. Nantinya yang dibahas dalam penelitian ini terkait
strategi efektif yaitu dengan menggunakan Teori Mengukur
Efektivitas oleh Stephen P. Robbins.

C. Strategi Komunikasi
1. Pengertian Strategi Komunikasi
Pengertian strategi pada tahap ini tidak jauh berbeda
dari yang telah dibahas pada “Strategi Efektif”
sebelumnya. Perbedaannya adalah strategi yang
dilakukan dalam komunikasi merupakan cara untuk
membuat proses komunikasi agar sesuai dengan maksud
yang diharapkan.22

Dalam mencapai strategi efektif dalam komunikasi


penting untuk dapat memahami terlebih dahulu tentang
komunikasi itu sendiri. Kata komunikasi atau jika dialih
bahasakan ke Bahasa Inggris “Communication” asal

21
Masana Sembiring, Budaya Kinerja Organisasi, (Bandung:
Fokusmedia, 2012), 39.
22
Yusuf Zainal Abidin, Manajemen Komunikasi Filosofi, Konsep,
dan Aplikasi, (Bandung: Pustaka Setia, 2015), 27.
44

kata tersebut dari Bahasa Latin “Communication”. Kata


tersebut bersumber dari “Communis” yang memiliki arti
“Sama”. Sama yang dimaksud adalah memahami yang
sama, dan mengerti makna yang sama. Dalam proses
berkomunikasi dua pihak yang sedang melakukan
pengiriman pesan dan menerima pesan minimal harus
sama-sama memahami pesan komunikasi.23

Menurut Everett M. Rogers komunikasi ialah proses


ide dialihkan dari sumber menuju kepada penerima,
dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku.24 Carl I.
Hovland mengartikan komunikasi sebagai proses
individu (komunikator) yang menyampaikan stimulus
(rangsangan dalam bentuk lambang maupun kata) untuk
mengubah tingkah laku komunikan.25

Dalam Tulisannya Bakti mendefinisikan tentang


komunikasi sebagai proses negosiasi. Hal ini dilatar
belakangi oleh terjadinya pesan yang diberikan kepada
penerima (komunikan) bernegosiasi dengan kultur, latar
belakang komunikan, berikut dengan cara pandang,
kebiasaan, nilai-nilai, keyakinan serta orientasi dan
semua hal yang mereka miliki sebelumnya. Akan
menjadi sulit pesan itu diterima dan mengubah serta

23
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: Remaja Rosyda
Karya, 2010), 4.
24
Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung:
Rosyda Karya, 2005 ), 62.
25
Yusuf Zinal Abidin, Manajemen Komunikasi, (Bandung: Pustaka
Setia, 2015), 32.
45

melahirkan budaya baru jika hal di atas tidak


diterapkan.26

Dari pemaparan penjelasan pengertian komunikasi


dapat disimpulkan bahwa komunikasi ialah proses atau
langkah seseorang menyampaikan pesan kata, gambar,
simbol, angka serta isyarat kepada lawan bicara yang
juga memahami percakapan tersebut dengan tujuan yang
telah ditentukan oleh pengirim pesan (komunikator).

Menetapkan strategi dalam sebuah aktifitas akan


memudahkan penerapan pengambilan langkah,
mengatasi hambatan dan membuat fokus terhadap tujuan
yang akan dicapai. Effendi menyatakan bahwa strategi
dalam komunikasi menentukan tingkat keberhasilan
dalam menjalankan komunikasi yang efektif. Fungsi
strategi memiliki peran ganda baik makro maupun mikro
di dalam komunikasi.27

Teori Pertama, R. Wayne Pace, Brent D. Peterson dan


M. Dallas Burnett dalam buku berjudul Techniques for
Effective Communication, menyebutkan tujuan utama
strategi komunikasi memiliki tiga pilar, yaitu:

26
Andi Faisal Bakti, Communication and Family Planning in Islam in
Indonesia: South Sulawesi Muslim Perception of Global Development
Program (Leide: INIS, 2014),13.
27
Onong Uchajana Effendi, Dinamika Komunikasi (Bandung: Remaja
Rosyda Karya, 2004), 29.
46

a. To Secure Understanding, memastikan bahwa


komunikan memahami dengan baik pesan yang telah
diterima. Hal ini menghindari terjadinya kesalahan
komunikasi saat informasi yang telah disampaikan
diterima oleh komunikan.

b. To Establish Acceptance, pada tahap ini ketika


komunikan telah memahami isi pesan yang disampaikan
maka komunikan diberikan arahan atau binaan terhadap
pesan komunikasi yang telah diterima.

c. To Motivate Action, selanjutnya pada bagian ini


komunikasi antara komunikator kepada komunikan tidak
hanya sekedar mengirim pesan tetapi membuat pesan
komunikasi dapat menggerakkan komunikan untuk
langsung melakukan isi pesan.

Teori kedua, Setidaknya ada tujuh elemen yang akan


mempengaruhi komunikasi untuk dapat mencapai
efektif. Pemaparan tersebut dituangkan oleh Scoot M
Cultip dan Allen H. Center yang menerangkan tujuh hal
yang dapat membuat komunikasi menjadi efektif28,
berikut elemennya;

a. Credibility, Kredibilitas berkaitan dengan


kepercayaan. Komunikator yang baik tentu harus
memiliki pribadi yang dapat dipercaya, jujur terhadap
28
Scott M. Cultip, Allen H. Center, Effective Public Relations,
Revised Fifth Edition, (New Jersey: Prentice-Hall, Inc, Englewood Cliffs,
1982),209-210.
47

yang ia sampaikan di depan audiens. seorang Public


Speaker juga harus mempunyai kompetensi yang tinggi
terhadap topik atau tema yang dibicarakan. Akan sulit
jika seorang pembicara berkata bohong atau tidak sesuai
data.
b. Context Pada hal ini yang dimaksudkan adalah
kondisi yang berlangsung saat komunikasi sedang
dijalankan. Semisal saat melakukan komunikasi kepada
orang lain dapat dilihat kondisi keadan lawan bicara dan
disesuaikan dengan keadaan serta topik pembicaraan.
Konteks pembicaraan atau topik menjadi salah satu yang
harus diperhatikan. Topik pembicaraan yang sesuai
dengan situasi kondisi komunikan, ketertarikannya akan
membuat komunikan nyaman saat berkomunikasi.
Konteks yang dibicarakan dapat mempengaruhi pesan
yang disampaikan, kualitas dan juga efektivitas
komunikasi.
c. Content. Konten atau isi pesan merupakan
cakupan materi yang akan disampaikan dari
komunikator atau public speaking kepada komunikan.
Komunikasi dapat menjadi efektif apabila di dalam
komunikasi terdapat hal atau pesan yang bermanfaat
untuk pendengarnya. Bisa juga pesan yang terdapat
dalam konten pembahasan adalah sesuatu hal yang
sangat penting untuk komunikan ketahui. Setidaknya
adan dua hal yang utama yang berkaitan dengan konten,
yaitu:
48

1) Content Meaning, yaitu makna dalam bentuk


literal pada pesan yang sering ditampilkan dalam
bentuk verbal. Bentuk seperti ini mudah dipahami
oleh komunikan terlebih jika ditunjang dengan
bahasa yang sama.

2) Relationship Meaning, merupakan pesan yang


dapat dipahami secara emosional (konotasi).
Kontent pesan yang disampaikan maupun yang
diterima hanya akan difahami oleh pihak yang
mempunyai kesepakatan dalam satu hubungan.29

d. Clarity ialah Proses penyampaian pesan dari


seorang komunikator atau public speaker, saat
mempengaruhi bagaimana pesan itu diterima. Pesan
yang disampaikan harus dengan jelas tanpa
menimbulkakn ambiguits pemahaman baik dari segi
pemaknaan kata maupun nada bicara. Hal ini untuk
meminimalisir ketidakpahaman atau kesalahpahaman
yang timbul dikarenakan cara penyampaian yang kurang
baik.

Pada buku Komunikasi Pemahaman dan


Penerapan yang ditulis oleh S.M Siahaan menjelaskan
tentang pesan yang disampaikan harus diciptakan

29
Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: Pustaka Setia,
2015), 176.
49

dengan baik dan tepat agar tercipta pemahaman yang


baik. berikut penjelasan tentang penyampaian pesan:30

1) Menggunakan bahasa yang cukup jelas dan


dapat difahami oleh lawan bicara.
2) Berdasarkan referensi kebenaran yang dapat
diuji kelayakannya, fakta dari pernyataan.
3) Ringkas dan padat. Langsung mengarah
kepada permasalahan yanng sedang ingin
dibcarakan atau dibahas, serta tidak berbelit-
belit.
4) Dalam proses penyampaian kepada komunikan
informasi sudah mencakup keseluruhan dari
hal penting yang ingin dikomunikasikan.
5) Dalam menyampaikan pesan harus
berdasarkan hal yang sebenarnya sesuai
kenyataan dan fakta, tidak berbentuk karangan
apalagi sebuah kebohongan.
6) Pembicaraan dilakukan dengan
mengumpulkan informasi pesan yang lengkap
dan terstruktur guna mencegak point penting
terlewat atau lupa disampaikan.
7) Membuat cara penyampaian yang menarik
dengan memilih pesan yang juga menarikdan
meyakinkan.

30
S.M Siahaan, Komunikasi Pemahaman dan Penerapan, (Jakarta:
Gunung Mulia,1990), 63.
50

8) Menyampaikan pesan dengan cara yang sopan,


dengan memperhatian habbit, kepribadian,
adat budaya, setra nilai komumunikasi.
9) Menyampaikan isi pesan yang mempunyai
satu muatan nilai artinya tidak mengandung
unsur ambigu.
e. Hal yang selanjutnya adalah continuity and
consistency. Dalam menciptakan komunikasi yang hasil
maksimal perlu adanya melakukan komunikasi yang
terus menerus dan konsisten. Hal ini dilakukan agar
pesan yang disampaikan dapat difahami dnegan baik dan
juga dapat mempengaruhi bagi yang mendengar pesan
tersebut,
f. Capability of Audience. Hal yang tidak kalah
penting dalam proses komunikasi berlangsung ialah
tentang bagaimana audiens merespon, menanggapi,
memahami dari pesan yang disampaikan. pada tahapan
ini juga perlu dilihat dari latar belakang pendidikan,
sosial budaya. Lantaran dua hal tersebut mempunyai
pengaruh yang cukup dalam memahami dan
menjalankan isi pesan yang telah diterima.
g. Channel Of Distribution. Dalam menciptakan
komunikasi yang efektif perlu untuk dapat mengetahui
tentang faktor yang harus diperhatikan agar hasil yang
diinginkan dapat tercapai. Salah satu cara berkomunikasi
selain dengan langsung kepada audiens maka ada cara
lain yang dapat digunakan yaitu dengan menggunakan
51

media dalam interakasi komunikasi yang diinginkan.


Maka perlu juga dipertimbangkan dalam pemilihan
tentang media yang akan dipergunakan.

Pada strategi komunikasi peneliti akan menggunakan


teori Scoot M cultip dan Allen H. Center tentang
efektifitas komunikasi dari segi strategi. Untuk melihat
lebih jauh langkah dan tahapan dari suatu lembaga atau
organisasi untuk dapat mencapai tujuan yang
diharapkannya.

D. Public Speaking

Ilmu dan seni berbicara di depan publik yang dahulu lebih


populer dan dikenal sebagai ilmu Retorika pada saat ini lebih
cenderung melekat pada “public speaking”. Meski berbicara telah
lama menjadi aktivitas manusia namun kesadaran untuk dapat
mempelajari teknik dalam berbicara baru dimulai pada abad ke-5
sebelum masehi dan dikembangkan, dipelajari oleh kaum Yunani.
Tokoh-tokoh Yunani dahulu kala menggunakan seni berbicara
untuk menyampaikan kebenaran pendapat hal ini disampaikan
oleh Georgias. Sedangkan Isocrates berfokus pada Pidato Politik
disekolahnya untuk melahirkan pemimpin yang baik. Berikutnya
Pluto yang memiliki kesamaan pemikiran dengan Isocrates yaitu
52

mempersiapkan generasi pemimpin baik serta memiliki keahlian


dalam berbicara.31

Aristoteles seni keindahan dalam berbicara hanya dapat


diterapkan pada empat hal; membenarkan (corrective),
memerintah (instruktive), mendorong (suggestive),
mempertahankan (defensive). Sedangkan pada zaman Romawi
lahir tokoh Retorika Marcus Tulius Cicero (106-43SM), nama
Cicero terkenal lantaran buku yang ia tulis dengan judul “de
oratore”.32

Retorika dalam pemahaman terdahulu merupakan


penggunaan bahasa yang diberi sentuhan seni dengan didasari
oleh pengetahuan yang baik. Dapat dilihat terdapat dua hal pokok
yang terkandung yaitu tentang pengetahuan tentang bahasa dalam
penyampaian dan pengetahuan terhadap objek tertentu agar dapat
dibahasakan dengan baik.33

Sedangkan pengertian tentang retorika modern ialah


tergabungnya pengetahuan, pemikiran, seni, dan kesanggupan
berbicara dengan selaras. Tidak hanya tentang cara bicara lebih
jauh lagi dari hal tersebut kalimat yang diucapkan di waktu tepat,

31
Suryanto , Pengantar Ilmu Komunikasi , (Bandung: Pustaka Setia,
2015), 462-463.
32
Suryanto, 465-466
33
Suryanto, 468.
53

tempat yang tepat, menggunakan cara yang efektif, menggunakan


kata-kata yang tepat, benar dan juga mengesankan.34

Public Speaking juga dijelaskan oleh Wilson dan Arnold


dalam buku Public Speaking as a Liberal Art. Mereka
menyatakan bahwa:35

“Public Speaking is that form of speech which is


relatively uninterrupted, which involves more than two
persons, and in which the communicator invents and
ymbolizes his own ideas in order to elicit primarily
utilitarian rather than aesthetic responses”

(Public Speaking adalah bentuk berbicara yang relative


tanpa memiliki ganguan, dengan melibatkan lebih dari 2
orang, dan komunikator menciptakan serta melambangkan
ide-idenya untuk mendapatkan tanggapan yang bersifat
uliter daripada estetika)

Maka dapat diambil pemahaman bahwa Public Speaking


merupakan kegiatan komunikasi yang tidak hanya menyampaikan
pesan namun juga memunculkan, menuangkan ide-ide kepada
orang lain atau khalayak untuk mendapatkan respon-respon
tertentu.

Dalam pembahasan yang khusus terkait public speaking


dijelaskan sebagai:

34
Jamaludin Rakhmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis,
(Bandung: Remaja Rosyda Karya, 2011), 21.
35
John F. Wilson dan Carroll C. Arnold, Public Speaking as A
Liberal Art, (Boston: Allyn and Bacon Inc, 1964), 14.
54

“as its name implies, is a way of making your ideas


public- of sharing them with other people and in fluencing
other people”.36

Jika diartikan maka seorang public speaker seorang yang dapat


mengemukakan idenya di depan publik, membagi
pengetahuannya untuk kepentingan atau kebutuhan orang banyak.

Membahas tentang public speaking tentu tidak akan lepas


dari hal yang paling mendasar didalamnya. Hal mendasar tersebut
ialah tentang pendengar (audience), pembicara (speaker), umpan
balik (feedback). Dasar-dasar tersebut tertulis oleh Arifin dalam
bukunya yang berjudul Pengantar Retorika.37 Pencapaian dalam
interaksi yang dibangun saat public speaking berlangsung ialah
harapan tentang pendengar mendapati hal yang bermanfaat dari
yang disampaikan. Berdasarkan pencapaian di atas maka sudah
tentu ada hal yang harus sangat disiapkan oleh seorang pembicara
baik berupa konten (isi) yang akan disampaikan, memahami latar
belakang pendengar, jenis kelamin, usia, pendidikan dan lain
sebagainya.

Dalam aplikasi kehidupan masyarakat, komunikasi, public


speaking, dakwah, ceramah keagamaan, pidato masih menjadi
satu kesatuan dalam lingkup jembatan dalam penyampaian pesan
kepada perorangan atau sekelompok orang.

Berikut merupakan unsur penting dalam komunikasi:

36
Stephen Lucas,The Power Of Public Speaking, (New York,
McGrow Hill), 4.
37
Yusuf Zainal Arifin, Pengantar Retorika (Bandung: Pustaka Setia,
2013), 125.
55

1. Public Speaker (Komunikator/Source/Dai/Pembicara)


a. Pengertian Public Speaker atau komunikator/Dai
Rangkaian komunikasi dapat terjadi lantaran ada
sumber (source) yang mengirimkan pesan berupa ide,
gagasan yang hal tersebut disampaikan atau dikirim
kepada pihak lain sebagai penerima.38 Dalam
terbentuknya komunikasi bisa saja speaker atau
komunikator perorangan namun ada juga sumber
pembicara meliputi kelompok atau organisasi.39
Morissan sependapat dengan Hovland yang
menyatakan sebagai seorang pembicara atau
komunikator memiliki peran untuk dapat
mempengaruhi terjadinya penerimaan awal kepada
pihak penerima pesan atau audiens yang memiliki
efek minimal dalam jangka waktu yang panjang.40
H. A Wijaya mengemukakan dalam bukunya yang
berjuduk Komunikasi dan Hubungan Masyarakat.
Wijaya menyebutkan bahwa komunikator ialah baik
individu yang melakukan kegiatan berbicara, menulis
maupun sekelompok orang, atau organisasi
komunikasi layaknya radio, surat kabar dan lain-lain.
Pada proses komunikasi berlangsung komunikator

38
Morrisan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, (Jakarta:
Kencana, 2013), 17.
39
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Grasindo, 2000), 24.
40
Carl L Hovland, Irving L. Janis dan Harold H. Kelley,
Communication and Persuasion, (New Haven: Yale University Press, 1953)
dalam Cutlip-Center-Broom, h. 253. Dikutip dari Morrisan, Teori Komunikasi
Individu Hingga Massa, 2013,17-18.
56

bisa saja berubah menjadi komunikan dan


sebaliknya.41
Joseph A. Devito dalam bukunya yang berjudul
Human Communication, The Basic Course yang
menjelaskan tentang pengertian public speaker42:
“That form of communication in which a
speaker addresses a relatively large audience with
a relatively continous discourse, usually face to
face. A student delivering a report to a political
science class, a teacher lecturing on the structure
of DNA, a minister preaching a sermon, and a
politician delivering a campaign speech are all
examples of public speaking”.

(Dengan itu dapat disimpulkan bahwa public speaker


merupakan penyampaian informasi komunikasi yang
dilakukan pembicara yang memiliki audiens yang
cukup banyak yang dapat dilakukan secara tatap muka
maupun melalui media.)

Ada beberapa hukum dalam public speaking yang


perlu diketahui sebagai sebuah acuan, aturan yang
berlaku saat seorang speaker, komunikator berbicara
di hadapan umum. Hal ini berkaitan dengan proses
komunikasi yang dilakukan oleh public speaker itu
sendiri. Seperti prosesnya dilakukan dalam bentuk
komunikasi lisan, cenderung lebih banyak dilakukan

41
H.A Wijaya, Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat,
(Jakarta: Bumi Akasara, 2010),12.
42
Joseph A. Devito, Human Communication, The Basic Course,(New
York: Harper Collins Publisher, 1991), ed. 5,15.
57

dalam keadaan tatap muka dengan audiens (di muka


umum) dalam jumlah yang banyak. Memiliki acuan
konteks yang disesuaikan dengan kebutuhan audiens,
perusahaan maupun organisasi.

b. Karakteristik Public Speaker

Komunikasi yang efektif dapat dirasakan apabila


seorang komunikator atau public speaker mempunyai
hal berikut dalam dirinya:43

a) Dapat dipercaya. Hal ini dapat dilihat dari


keahlian dan kepribadian pembicara, seorang
tersebut dapat dipercayai atau tidak.
Komunikator yang dapat dipercaya dapat
menimbulkan efek perubahan yang signifikan.
Komunikan atau audiens akan sangat percaya
apabila pesan yang disampaikan oleh
komunikator adalah sesuatu yang seusai
dengan kebenaran dan kenyataan.
b) Daya Tarik. Komunikator atau public speaker
setidaknya harus memiliki daya tarik untuk
audiensnya. Daya tarik yang harus dimiliki
ialah berupa kemampuan dalam membentuk
perubahan baik secara logika pemikiran, sikap
dan perilaku.

43
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi,
(Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003), Cet.3, 43-44.
58

Faktor yang telah diuraikan di atas menjelaskan


pentingnya karakter seorang pembicara. hal di atas
juga bener-benar harus sangat diperhatikan bagi
seorang pembicara agar terjadi proses komunikasi
yang efektif sesuai dengan yang diharapkan.

2. Audiens (Komunikan atau Receiver atau Mad’u)


Audiens merupakan target dalam kegiatan
komunikasi. Audiensi atau komunikan bisa
perorangan maupun kelompok atau banyak orang.44
Kedudukan atau posisi keberadaan komunikan
merupakan sesuatu hal yang tidak kalah penting dari
seorang pembicara. Sebagai penerima pesan
komunikasi, komunikan harus dapat memastikan
pesan yang disampaikan dapat difahami secara baik
dan jelas. Hambatan dalam berkomunikasi biasanya
terjadi pada semua lini unsur komunikasi, baik
komunikator, pesan yang disampaikan, media yang
digunakan, atau bahkan pada penerima pesan
(komunikan).45
Dalam bahasan dakwah komunikan dapat
disejajarkan dengan mad’u. Mad’u merupakan sasaran
atau target dalam pelaksanaan kegiatan dakwah yang

44
Y.S. Gunadi, Himpunan Istilah Komunikasi, (Jakarta: Gramedia,
1998), 71.
45
Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta:
Rajagrafindo Perkasa, 1998), 26.
59

terdiri dari semua lapisan masyarakat.46 maka audiens


merupakan seorang atau sekelompok masyarakat
maupun instansi atau organisasi yang menjadi sasaran
fokus terhadap pesan yang dikirim oleh sumber
(komunikator).
Audiens atau komunikan memiliki beberapa
klasifikasi. Klasifikasi tersebut erat kaitanya dengan
proses berlangsungnya komunikasi yang efektif.
komunikan dibagi menjadi dua macam, berikut:
a. Perorangan atau individu
b. Kelompok atau organisasi. Kelompok sendiri
dapat diartikan sebagai menyatunya berberapa
orang yang memiliki hubungan sosial serta
memperhatikan struktur yang nyata. Kelompok
juga mempunyai perbedaan yang dapat dilihat
pada dua yaitu:47
(1) Kelompok Kecil (Small Grup, Micro
Grup)
Pada buku “Interaction Process Analysis”
menjelaskan tentang kelompok kecil yang
merupakan sekumpulan orang yang
memiliki andil dalam berinteraksi satu
dengan yang lain dengan sifat tatap muka.

46
M. Bahri Ghazali, Da’wah Komunikatif: Membangun Kerangka
Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,1997), 11.
47
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat
Komunikasi,(Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003),72-73.
60

Masing-masing anggota menerima kesan


antara satu dan lainnya yang amat terasa.
(2) Kelompok Besar (Large Grup, Macro
Grup)
Perkumpulan orang dalam jumlah yang
banyak dengan kegiatan seperti
mendengarkan pidato maupun ceramah.

Pada ruang lingkup dakwah maka audiens atau


komunikan (mad’u) dilihat diari sudut pandang
psikologinya, berupa:48

a. Melihat audiens atau komunikan (mad’u) dari


faktor yang sosial seperti, masyarakat asing,
pedesaan kota, masyarakat marginal kota
besar.
b. Audiens atau komunikan (Mad’u) dilihat dari
golongan kelembagaan seperti pemerintahan
dan keluarga.
c. Audiens atau komunikan (Mad’u)yang dilihat
dari segi sosial kultural. Berupa kelompok
priayi, abangan serta santri.
d. Audiens atau komunikan (Mad’u) dilihat dari
faktor usia.

48
M. Bahri Ghazali, Da’wah Komunikatif: Membangun Kerangka
Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,1997), 12.
61

e. Audiens atau komunikan (Mad’u) dilihat dari


dari segi okupasional dalam bidang profesi
pekerjaan. Seperti petani, pedagang, seniman
dll.
f. Golongan Audiens atau komunikan (Mad’u)
dari tingkat kehidupan, kaya atau miskin.
g. Dilihat dari jenis kelamin
h. Audiens atau komunikan (Mad’u) dilihat dari
mereka yang meiliki kebutuhan khusus

Hal-hal yang disebutkan di atas akan


membantu komunikator dalam memahami psikologis
yang terjadi pada komunikannya. Sehingga dapat
membuat pola komunikasi yang dibangun menjadi
dakwah yang komunikatif. Dengan hal tersebut juga
memudahkan untuk menguraikan tantang cara serta
metode dakwah atau cara komunikasi yang akan
digunakan.

3. Pesan

Hal yang disampaikan dalam bentuk berbicara itu


merupakan pesan. Begitu juga hal yang ditulis dan
dibaca oleh orang lain itu pun disebut pesan. Bahkan
menonton siaran di televisi juga merupakan bagian
dari aktivitas menerima pesan. Setiap pesan dapat
dirasakan oleh panca indera manusia hal ini
menyatakan bahwa pesan memiliki wujud (pysical).
62

Wujudnya baik berupa suara, tulisan, gambar, maupun


bahasa tubuh.49

Dominick mengartikan pesan “the actual physical


product that the source encodes”, yang artinya produk
fisik aktual yang sudah di proses secara enkoding50
oleh sumber (pembicara).51 Pesan juga dapat diartikan
sebagai informasi yang akan dikirimkan komunikator
kepda si penerima atau komunikan.52 Ada beberapa
jenis pesan dalam komunikasi. Pesan dalam bentuk
verbal. Pesan verbal yang sering digunakan dapat
berupa tulisan baik seperti buku, surat, majalah.
Sedangkan pesan verbal dalam bentuk lisan dapat
berupa komunikasi tatap muka, menelpon, siaran radio
dan lain-lain. Selain pesan yanng berbentuk verbal
dalam komunikasi juga terdapat komunikasi non-

49
Joseph R. Dominick, The Dynamics of Mass Communication:
Media in The Digital Age, 7th Edition, (McGraw Hill:2002), 4, dikutip
Morrisan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, (Jakarta: Kencana,
2013), 19.
50
Enkoding adalah suatu aktivitas mengolah data pesan yang akan
disampaikan yang disesuaikakn agar dapat diterima oleh komunikan. Proses
ini dilakukan oleh komunikator untuk menyesuaikan isi pesan terhadap lawan
bicaranya. Proses ini juga digunakan agar pesan yang disampaikan bisa
diterjemahkan dan difahami secara baik dan sesuai dengan keinginan
komunikator. Morrisan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, (Jakarta:
Kencana, 2013), 18.
51
Joseph R. Dominick, The Dynamics of Mass Communication:
Media in The Digital Age, 7th Edition, (McGraw Hill:2002), h. 4 dikutip
Morrisan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, (Jakarta: Kencana,
2013), 19.
52
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara,
1995), 17.
63

verbal seperti bahasa tubuh yang meliputi gesture,


mimik wajah atau ekspresi muka dan intonasi suara.53

Komunikator mengirimkan pesan merupakan


acuan hasil pikir dan juga hasil pengelolaan perasaan
dapat membentuk sebuah ide, informasi, masalah,
terkait masalah keyakinan, himbauan, memberikan
masukan saran dan lain sebagainya. Dalam pesan yang
disampaikan oleh komunikator akan dapat
mempengaruhi penerima pesan jika pesan yang
disampaikan memiliki inti yang dibutuhkan oleh
komunikan (audiens).54 Pesan yang disampaikan oleh
public speaker dapat mencapai keberhasilan jika dapat
memenuhi beberapa persyaratan berupa:55

a. Merangcang dan merencanakan dengan sangat


teliti serta matang pesan yang akan
disampaikan yang juga disesuaikan dengan
kebutuhan.
b. Mempergunakan bahasa yang sama-sama
dimengerti oleh dua pihak yanng sedang
melakukan proses komunikasi.
c. Pesan dirancang dengan sangat menarik sesuai
dengan kebutuhan audiens sehingga audiens

53
Arni Muhammad,_ Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara,
1995), 18.
54
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung:
Remaja Rosydakarya, 2004), cet. Ke-6, 6.
55
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi,
(Bandung: Citra Aditya Bakti), cet. Ke-3, 41-42.
64

merasakan dampak kepuasaan setelah


berkomunikasi.
4. Media
Dalam melaksanakan komunikasi sering kali
menggunakan media. Hal ini dilakukan untuk
membantu mencapai tujuan atau maksud dari esensi
pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada
audiens. Media merupakan saluran (channel) yang
dimanfaatkan dalam menyampaikan pesan dari
pembicara ke ada audiens. Cakupan media sangat luas
termasuk media yang berkaitan dengan mekanik yang
dipakai untuk memperluas penyebaran pesan
komunikasi. Media dibutuhkan dalam penyebaran
pesan dengan waktu yang sangat cepat.56

Media terbagi menjadi dua macam, ini terkait


banyak yang menggunakan. Media massa dan media
nirmassa. Untuk dapat menyatukan komunikan dalam
jumlah banyak dan alasan tempat tinggal yang
berjauhan maka pilihan yang bijak dan tepat adalah
dengan menggunakan media massa. Media massa
termasuk radio, televisi dan bioskop. Berikutnya
adalah media nirmassa yang penggunaanya pada
komunikasi terhadap golongan tertentu atau kelompok
tertentu. Media nirmassa biasanya seperti, surat,

56
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Grasindo, 2000), 7.
65

telepon, telegram, papan pengumuman, poster,


spanduk, pamflet, brosur, dll.57

5. Efek

Komunikasi yang dilaksanakan antara public


speaker dan audiens dengan mengirimkan pesan
dengan menggunakan bantuan media atau tidak
mempunyai tujuan. Tujuan tersebut bisa saja
ditentukan oleh komunikan atau berdasarkan pesanan
klien kepada seorang public speaker. Pesan yang
tersampaikan dengan baik menunjukkan salah satu
indikator kesuksesan komunikasi dalam mencapai
tujuan yang diharapkan. Namun ada hal yang paling
penting setelahnya, yaitu pesan yang diterima benar-
benar berefek terhadap situasi, kondisi, cara pandang
seseorang menjadi seperti diperbaharui dari
pandangan sebelumnya.

Efek ini menjadi puncak kesuksesan komunikasi


yang dilakukan. Efek dapat diartikan sebagai hasil
akhir dari tindakan komunikasi yang terbangun berupa
perubahan sikap, tindakan audiens menjadi sesuai
dengan yang dimaksud oleh public speaker.58 Berikut
hal yang dapat dilakukan untuk dapat mengetahui

57
Onong Uctjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja
Rosydakarya, 2004), cet. Ke-6, 10-11.
58
A.W. Wijaya, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta:
Bumi Akasara, 2010), 17.
66

seberapa besar efek yang ditimbulkan dari proses


komunikasi:59

a. Dampak Kognitif. Audiens atau komunikan


dapat merasakan efek (dampak) peningkatan
pada intektualitas yang dimiliki.
b. Dampak Afektif. Dampak afektif secara
tingkatan berada pada satu tingkat diatas
dampak kognitif. Tujuan komunikasi yang
dilakukan oleh komunikator atau public
speaker tidak hanya sekedar membuat
komunikan atau audiens mengetahui suatu hal
lebih dari itu hasil penerimaan pesan dapat
menggerakkan hati komunikan, dapat
merasakan atau menimbulkann perasaan
tertentu, baik marah, sedih, terharu atau
tergerak untuk dapat menolong dan
sebagainya.
c. Dampak Behavior. Merupakan dampak yang
muncul pada diri komunikan yang membentuk
perilaku, tindakan maupun kegiatan.
6. Umpan Balik

Pada proses komunikasi yang dilakukan pesan


dikirim oleh komunikator kepada komunikan akan

59
A.W. Wijaya, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Jakarta:
Bumi Akasara, 2010),11.
67

menimbulkan selain dari pada efek adalah umpan


balik. Seperti saat seorang ibu yang berbicara kepada
anaknya tentang sayuran yang menyehatkan mata.
Anak tersebut menjadi tahu manfaat jenis sayur yang
dapat menyehatkan mata. Lalu terjadi respon lanjutan
akibat dari rasa antusias penerimaan pesan pertama.
Dalam respon tersebut anak kecil tadi akan bertanya
tentang jenis sayur-sayuran yang dapat menyehatkan
mata atau ia akan bertanya tentang sayuran yang lain
dan manfaatnya.

Umpan balik (feed back) merupakan respon


penerima pesan kepada pengirim pesan. Pada tahap ini
respon akan timbul kembali dari pengirim kepada
penerima. Sehingga menimbulkan komunikasi umpan
balik. Ketika umpan balik terjadi dalam proses
komunikasi menadakan bahwa komunikasi tersebut
berjalan dengan sangat dinamis.60 Persepsi yang sama
juga disampaikan oleh Morissan tentang umpan balik.
Umpan balik atau feed back ialah tanggapan
komunikan dalam membuat dan mengganti pesan
yang sudah diterima menjadi sebuah tanggapan yang
akan dilontarkan kembali kepada komunikator.
Sehingga pada proses umpan balik akan terjadi

60
Sutarto, Dasar-dasar Komunikasi Administrasi, (Yogyakarta: Data
Wacana University Press, 1991), 46.
68

perputaran arus komunikasi dari komunikan ke


komunikator.61

Proses terjadinya umpan balik menjadi peranan


penting dalam arus komunikasi berlangsung. Hal ini
menentukan kelanjutan komunikasi atau justu
komunikasi menjadi berhenti. Terjadinya umpan balik
dapat berupa tanggapan yang positif maupun negatif.
Umpan balik yang positif berupa tanggapan atau
respon yang menyenangkan, indikasi komunikasi yang
lancar. Sedangkan umpan balik negatif ialah
tanggapan audiens cenderung tidak menyenangkan
kepada public speaker yang menyebabkan tidak dapat
melanjutkan proses komunikasi lebih jauh lagi. 62

E. Lembaga Pedidikan Komunikasi


Saat ini mudah dan banyak bermunculan sekolah-sekolah
komunikasi. Baik dalam bentuk fakultas, sekolah tinggi, jurusan
atau program studi ilmu komunikasi. Direktoral Jenderal
Pendidikan Tinggi mencatat sampai tahun 2012 terdapat 240
sekolah komunikasi di Indonesia yang tersebar dari Sumatera
hingga Papua. Peminatan terhadap komunikasi saat ini tentu saja
karena tidak lepas dari hubungan kehidupan yang erat dengan
media.63

61
Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, (Jakarta,
Kencana, 2013), 24.
62
Onong Uctjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja
Rosydakarya, 2004), cet. Ke-6, 14.
63
Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi (Jakarta:
Rajawali Press: 2017) Ed. Rev. Cet. 3, 223.
69

Banyaknya minat serta kebutuhan di lapangan terkait


sumber daya manusia yang baik dalam komunikasi dan
menginisiasi munculnya sekolah komunikasi. Sekiranya perlu
untuk diperhatikan prosedur dalam mendirikan Lembaga
Pendidikan komunikasi. Berikut beberapa tahapan prosedur yang
harus dilakukan:64
a. Memiliki badan hukum Pendidikan baik milik negara
maupun swasta (Yayasan)
b. Mempunyai Visi, Misi, Tujuan dan sasaran yang akan
dituju.
c. Struktur organisasi serta mekanisme tata pamong.
d. Syarat membuka program sarjana (S1) minimal memiliki
tenaga dosen tetap 9 orang dengan kualifikasi Magister
(S2). Sedangkan untuk membuka Pendidikan Komunikasi
program Magister (S2) minimal memiliki dosen tetap 4
orang dengan kualifikasi Doktor (S3), dan dalam
membuka program S3 memiliki minimal 4 orang Doktor
dan 2 Guru Besar (Profesor).
e. Terdapat infrastruktur seperti Gedung perkantoran, ruang
kelas, labolatorium computer, penyiaran radio-tv,
fotografi, multimedia dan penerbitan.
f. Memiliki kurikulum yang jelas sesuai kompetensi yang
akan dihasilkan.
g. Proses berlangsungnya kegiatan pembelajaran dapat
berjalan dengan baik dengan adanya monitoring

64
Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi (Jakarta:
Rajawali Press: 2017) Ed. Rev. Cet. 3, 223-224.
70

perkuliahan, kehadiran dosen, kehadiran mahasiswa,


melaksanakan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian
Akhir Semester (UAS).
h. Atmosfir akademik dengan bentuk suasana belajar dan
kebebasan mimbar.
i. Menyediakan anggaran operasional Pendidikan, penelitian
dan pengabdian masyarakat.
j. Produk Pendidikan berupa alumni dan karya atau tugas
selama mengikuti Pendidikan.
k. Melakukan kerja sama dengan lembaga lain yang dapat
mendukung pelaksanaan pendidikan.

Selain pendidikan komunikasi yang bentuknya formal seperti


sekolah tinggi atau universitas terdapat juga pendidikan
komunikasi dalam bentuk pelatihan. Pendidikan komunikasi
dalam penawaran pelatihan (short course-vacational) dengan
durasi waktu yang singkat dan tidak bergelar (non-degree).
Pelatihan biasanya diadakan selama 3 bulan atau 2 minggu atau
bahkan satu 1 minggu.

Dalam melaksanakan pelatihan dibutuhkan pemikiran,


dana, wkatu dan tenaga. Pelatihan yang akan dibuat atau
dilakukan harus melalui proses sebagai berikut:65

a. Menganalisis Kebutuhan.
b. Merancang program latihan yang akan diadakan.

65
Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi (Jakarta:
Rajawali Press: 2017) Ed. Rev. Cet. 3, 224.
71

c. Pelaksanaan latihan.
d. Evaluasi dan umpan balik.

Pelatihan seperti ini biasa diselenggarakan oleh lembaga


pendidikan komunikasi yang ada di universitas, organisasi
maupun lembaga pendidikan kursus jangka pendek. Maka dari itu
terdapat kurikulum yang berbeda tetapi masih mengadopsi dari
kurikulum pendidikan degree. Focus kurikulum pelatihan
biasanya mengambil aspek praktisnya yang sesuai dengan
kebutuhan pemesan.

Perencana komunikasi yang hendak mendidirikan


program pelatihan komunikasi untuk dapat memenuhi syarat-
syarat berikut ini:66

a. Memiliki izin berbadan hukum atau lembaga sosial


yang dibentuk untuk melakukan pelatihan.
b. Memiliki kemampuan menawarkan pelatihan dengan
cara bernegosiasi kepada lembaga maupun kelompok
masyarakat yang menjadi objek sasaran.
c. Membuat penawaran kegiatan dalam bentuk proposal
pendidikan pelatihan dengan melengkapi:
1. Brosur yang menjelaskan latar belakang, tujuan,
waktu, tempat, kurikulum, pengajar, alamat, dan
kontak personal.
2. Jumlah peserta yang akan dilibatkan.

66
Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi (Jakarta:
Rajawali Press: 2017) Ed. Rev. Cet. 3, 226-227.
72

3. Proses pembelajaran.
4. Biaya yang dibutuhkan.
5. Sertifikat.
d. Nota kesepakatan (kontrak kerja) yang disepakati.
e. Terdapat tim yang mengatur pelatihan yang terdiri
dari:
1. Penanggung Jawab
2. Ketua sekaligus coordinator
3. Bagian registrasi dan administrasi
4. Bagian kurikulum, pengajar dan evalusi
5. Bagian Akomodasi dan konsumsi
6. Bagian keuangan
7. Bagian Acara, protocol, moderator, rekreasi dan
transportasi
8. Bagian pemasaran
9. Bagian publikasi dan domumentasi.
BAB III

KAHFI MOTIVATOR SCHOOL

A. Sejarah Kahfi Motivator School


1. Profil Kahfi Motivator School.
Masjid Al-Karim Bintaro Permai tanggal 15 Mei
2003 menjadi saksi tercetusnya ide serta gagasan yang
saat ini menjadi besar sebagai kampus Kahfi Motivator
School. Berawal dari waktu luang yang dipakai untuk
berbincang-bincang dengan sesama jamaah sambil
menunggu waktu Isya. Tubagus Wahyudi diminta untuk
mengajar ilmu fikir dan media. Setelah itu tercetus
program kelompok belajar ikhtiar dan fikir islami yang
disingkat menjadi Kahfi. Sejalan dengan itu mewujudkan
upaya pemakmuran masjid.1
Selintas ketika mendengar kata “Kahfi” ada
pemikiran tentang kaitanya dengan cerita yang tertulis di
dalam Al-Qur’an yaitu Ashabul Kahfi. Penamaan Kahfi
Motivator School yang menyerupai Surat Al-Kahfi
(Ashabul Kahfi) membuat spekulasi terkait hubungan
diantara keduanya. Surat Al-Kahfi mengisahkan tentang
“Penghuni Gua”, cerita tersebut diuraikan pada ayat 9
sampai ayat 26.

1
Embun Suci Rosha Hakim wawancara langsung dengan Tubagus
Wahyudi dalam Strategi Komunikasi Antarpribadi Tubagus Wahyudi dalam
Meningkatkan Kepercayaan Diri Mahasiswa Kahfi Motivator School, (Jakarta:
Skripsi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,UIN Syarif Hidayatullah,
2012), 45.

73
74

“Pada kisah Ashabul Kahfi diceritakan tujuh orang


pemuda yang tertidur di Ephesus2. Penyebab
turunnya ayat-ayat ini dikarenakan para kafir
Quraisy kepada Rabi Yahudi di kota Madinah untuk
memberikan pertanyaan kepada Nabi Muhammad
SAW dalam rangka menguji kenabiannya. Dari
sudut pandang berbeda diceritakan bahwa Penduduk
Ufsus3 ramai untuk merayakan hari raya ibadah
menyembah berhala. Sedangkan terdapat tujuh
orang pemuda yang merasa gelisah dengan kegiatan
ibadah yang menyembah berhala. Mereka dengan
sembunyi-sembunyi melakukan kegiatan ibadah
yang mereka yakini yaitu dengan menyembah Allah
Ta’ala. Sampai suatu hari kegiatan mereka dan
penyimpangan mereka diketahui oleh penguasa.
Ketujuh pemuda tersebut mencari tempat
persembunyian yang aman dan jauh dari jangkauan
prajurit. Akhirnya mereka menemukan gua dan
masuk ke dalamnya. Sampai akhirnya mereka
beristirahat merebahkan tubuhnya lalu tertidur. Pada
beberapa pendapat terdapat seekor anjing yang juga

2
Ephesus merupakan kota terpenting di Ionia bagian dari Yunani.
Terletak di atas puing-puing terdapat pemukiman Selcuk modern di barat
Turki atau di pantai sebelah barat Asia Kecil. Perkiraan 60-80 km sebelah
selatan Smyrna. Di kutip dari Ali Audah, Nama dan Kata Dalam Qur’an
Pembahasan dan Perbandingan (Bogor: Pustaka Litera AntarNusa:2011), 392.
3
Ufsus merupakan Kawasan di pesisir Tharsus. Dalam riwayat
disebutkan ini merupakan negeri Ashabul Kahfi tinggal. Di kutip dari Syekh
M.A Jadul Maula, Great Stories of The Quran, (Jakarta: Zaman, 2015)
Terjmh. Abdurrahman Assegaf),416.
75

ikut serta di dalam gua bersama tujuh pemuda.


Hingga akhirnya mereka terbangun atas izin Allah.
Ketika terbangun masing-masing mereka bertanya
tentang berapa lama mereka terlelap, masing-masing
memberikan argumnetasinya. Ada yang menyatakan
baru semalam dan lain-lain. Untuk memastikan
lamanya mereka tertidur salah seorang dari mereka
memberanikan diri untuk turun dari gua menuju ke
pemukiman untuk memastikan keadaan dan juga
untuk membeli beberapa makanan. Pemuda itu
merasa banyak perubahan yang terjadi dinegeranya.
Setelah sampai pada satu kedai ia membeli makanan
lalu membayar dengan uang yang ia miliki. Betapa
kagetnya si penjual karena uang yang digunakan
oleh pemuda tersebut adalah uang kuno yang berasal
dari 300 tahun yang lalu. Kaget dengan peristiwa
tersebut dan membuat geger masyarakat yang ada di
kedai tersebut. Banyak yang menyangka bahwa
pemuda itu telah menemukan harta karun. Namun
pemuda itu menyangkal dan menyatakan bahwa
uang trsebut baru saja ia dapatkan kemarin setelah
berniaga dengan seseorang. Dengan cepat kabar
tersebut tersebar sampai kepada penguasa pada saat
itu. Pemuda itu merasa takut dan khawatir namun
pemilik kedai memberikan kepastian bahwa raja
yang dzolim yang dulu ditakutinya telah tidak ada
sejak 300 tahun lalu. Serta menyatakan bahwa
76

penguasa saat ini adalah raja yang seiman dengan


diri pemuda dan kawan-kawannya. Dengan
kekagetan yang belum bias diterima oleh nalarnya
akhirnya pemuda itu kembali ke gua. Sesampainya
disana ia menceritkan apa saja yang baru ia alami
ketika keluar dari gua. Sontak keenam pemuda yang
lain kaget dan terheran-heran tentang kuasa Allah
yang melelapkan mereka dalam tidur yang lama
sampai 300 tahun. Tidak lama kemudian penguasa
mendatangi pemuda yang berada dalam gua untuk
memastikan kebenarannya serta ingin mengajak
pemuda-pemuda tersebut untuk keistana. Namun
ajakan itu mereka tolak lantaran mereka sudah tidak
memiliki sanak-saudara dan keluarga, rumah pun
mereka tidak punya. Mereka berfikir untuk apa
hidup terlalu lama tanpa adanya yang mereka kenal.
Selanjutnya mereka berdoa kepada Allah agar
dipercepat menemui ajal selang beberapa waktu
Allah mengabulkan doa dan permintaan mereka
sehingga akhirnya mereka benar-benar tidur selama-
lamanya. 4

Penyematan nama Kahfi sendiri yang di ambil dari


Al-Qur’an karena menceritakan kisah pemuda yang
memiliki keimaman yang teguh dan taat kepada semua hal

4
Masduha, Memahami Kata-kata Dalam Al-Qur’an, (Jakarta: Al-
Kausar, 2017), 263.
77

yang telah Allah perintahkan. Sehingga menjadi harapan


juga bagi mahasiswa Kahfi Motivator School dalam
belajar dapat teguh niatnya dan menjalankan Islam semua
koridor Al-Qur’an dan Hadits.5
Aktivitas yang rutin di gelar setelah sholat Asar
berjamaah dan setelah sholat Isya munculnya slogan yang
sampai sekarang menjadi gaung yang terus
diperdengarkan “Kuliah Motivator Gratis Hanya Bayar
Sholat 5 Waktu”. Ketika remaja (murid) yang semakin
bertambah dan juga sudah meluas daya tariknya keluar
perumahan sekitar masjid maka diambil sebuah keputusan
untuk pindah ke Ruko.6
Sejak berdirinya Kahfi Motivator School pada
tanggal 15 Mei 2003 dan menempati ruko dan kini Kahfi
bertempat di sebuah gedung Jalan Pondok Betung Raya
Ruko Ganda Asri Blok D no.22 Bintaro Tangerang
Selatan.7 Hari ini telah melahirkan 19 Angkatan, selama
hampir lima belas tahun dari berdirinya Kahfi yang dulu
hanyalah sebuah perkumpulan orang-orang yang ingin
belajar, namun kini Kahfi menjadi sebuah kampus yang
mendatangkan manfaat bagi mahasiswanya.8

5
Wawancara dengan Founder Kahfi Motivator School, Tubagus
Wahyudi, Pada tanggal 31 Oktober 2018, Pukul:15.20 WIB.
6
Wawancara dengan Kepala Sekolah, M. Mamduh Nuruddin pada
tanggal 11 September 2018, pukul: 20.20 WIB..
7
Diakses pada website Kahfi Motivator School pada tanggal 10
September 2018, pukul: 11.25 WIB.
8
Wawancara dengan Kepala Sekolah, M. Mamduh Nuruddin pada
tanggal 11 September 2018, pukul: 20.20 WIB.
78

Sekian lama menempati ruko di kawasan Pondok


Betung, tidak terlihat sama sekali adanya papan penunjuk
keberadaan kampus Kahfi.9 Padahal kawasan ruko sendiri
lumayan cukup strategis tepat di pinggir jalan akses
Pondok Betung- Cipadu. Saat ini angkatan yang masih
aktif melaksanakan perkuliahan adalah angkatan 14
sampai 19 atau dengan kata lain masih ada enam
angkatan.10
Lokasi kampus Kahfi Motivator School yang berada
di kawasan Tangerang Selatan, bisa dibilang masih berada
pada wilayah kota yang sedang berkembang. Beberapa
kampus ternama juga berada di kawasan ini tidak heran
jika kota ini sedang berkembang pesat dalam dunia
pendidikan. Tangerang Selatan juga termasuk kota yang
menjadi rekomendasi dari IAP (Ikatan Ahli Perencanaan)
dalam pengadaan survei kota-kota dengan fasilitas
pendidikan terbaik. Tercantum dalam buku terbitan IAP
tahun 2017. Tangerang Selatan dengan nilai 76 berada di
posisi 3 setelah Yogyakarta (78) dan semarang (77).11
Kebanyakan mahasiswa yang berkuliah di Kahfi
Motivator School juga mahasiswa di universitas atau
perguruan tinggi lain seperti Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas

9
Observasi Kahfi Motivator School pada Tanggal 21 Mei 2018, pukul
16.15 WIB.
10
Wawancara dengan Duty yang bertugas menjaga meja kehadiran
mahasiswa. Tiwi (20) angkatan 18, Tanggal 21 Mei 2018.
11
Indonesia Most Livable City Index 2017 Buku I, Diakses pada
website resmi IAP. www.iapindonesia.org . Tanggal 7 September 2018.
79

Muhammadiyyah Jakarta (UMJ), Institut Ilmu Qura’an


(IIQ), Perguruan Tinggi Ilmu Qur’an (PTIQ), Sekolah
Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Universitas Pamulang
(UNPAM) dll.12 Peneliti mencoba sendiri merasakan jarak
dan waktu yang ditempuh dari kampus Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidyatullah Jakarta ke Kahfi
Motivator School yang berjarak 7 KM dapat ditempuh
kurang dari 30 menit pada kondisi lancar dengan
kecepatan sedang.
2. Visi Misi Kahfi Motivator School.13
Sebagai sebuah lembaga Pendidikan Kahfi Motivator
School memiliki visi dan misi yang menjadi panduan
dalam menjalankan kegiatan perkuliahan dan dalam
membentuk mahasiswanya.
a. Visi
1. Hidup Mulia
2. Mati Masuk Surga.
b. Misi
Dalam mendukung visi yang dimiliki Kahfi juga
berusaha menjalankan misi yang sudah dibuat yaitu;
1. Buat Dirimu Patuh (Pada Allah SWT, Rasul, orang
tua, guru, dan diri sendiri (segala situasi dan kondisi),
2. Buat Dirimu Pintar dan Cerdas (Terus belajar
(formal dan nonformal) terutama al-Qur’an dan Hadist

12
Wawancara dengan Duty yang bertugas menjaga meja kehadiran
mahasiswa. Tiwi (20) angkatan 18, Tanggal 21 Mei 2018.
13
Merujuk pada selembaran SOP Asisten Dosen Kahfi Motivator
School, edaran Maret 2018.
80

(amalkan), dan Membaca buku, bergaul, berdiskusi,


menganalisa atau mengamati, atau meneliti semua hal
penting, tentang keputusan, hubungan benda dan
keadaan dengan perasaan, positive thinking, sabar,
tekun, dan istiqomah).
3. Buat Dirimu Kaya (Siapkan modal dasar untuk
kaya; amal, banyak ilmu, pengetahuan, wawasan,
pengalaman, kawan yang baik, keterampilan,
kekuatan, kegiatan, organisasi, peralatan dan produk,
hubungan baik, bacaan buku, pengalaman kerja).
4. Buat Dirimu Sehat dan Kuat (Senantiasa berekpresi
ceria dan senyum, gembira, bergairah, semangat,
energik, dan cekatan, serta berkata-kata positif,
mengajak kebaikan, bersyukur, ridho, yakin dan
percaya).
5. Buat Dirimu Berprestasi (Setiap bertingkah laku,
beraktifitas dan berkarya, senantiasa berorientasi pada
terbaik, unik, menarik, dan dibutuhkan).
6. Buat Dirimu Bermanfaat (Peduli, perhatian,
membantu, sedekah, berbagi dengan ikhlas, dan
membuat senang).
7. Buat Dirimu Masuk Surga (Lakukan ibadah wajib
dengan tekun dan khusu’, Upayakan menegakkan
sunnah, Putuskan jadi orang baik, Urus orang tua
dengan baik, perbanyak kegiatan sosial dan
keagamaan, Jadilah kolektor pahala, Fokus pada
Lillahi Ta’ala).
81

3. Sarana dan Prasarana

Kahfi Motivator School mempunyai sarana dan


prasarana untuk mempermudah proses belajar-mengajar.
Berikut sarana dan prasarana yang ada di Kahfi Motivator
School berikut diantaranya yaitu14:

1) Bangunan Ruko 2 Gedung


a. Kelas 4 Unit
b. Toilet 4 Unit
c. Dapur 2 Unit
2) Labolatorium
a. Ruang Siaran Radio 1 Unit
b. Ruang Terapi 1 Unit
3) Sarana Pendukung Lain
a. Komputer 2 Unit
b. Mixer 2 Unit
c. Microphone 5 Unit
d. Clip On 2 Unit
e. Sound System 3 Set
f. LCD 2 Unit
g. Tempat Parkir 2 Area

14
Observasi Kahfi Motivator School pada Tanggal 21 Mei 2018,
pukul 16.15 WIB.
82

B. Profil Founder Kahfi Motivator School dan Dosen


Pengajar.
1. Tubagus Wahyudi: Founder Kahfi Motivator School.
Tubagus Wahyudi lahir di Makassar, 29 Juni 1969.
Anak kedua dari lima bersaudara. Merupakan buah cinta
dari pasangan Alm H. Adjib Ichwan dan Almh. Siti
Norma Yunus Mile. Yudi begitu panggilan akrabnya
semasa kecil, ia lahir dan menghabiskan masa remaja di
kota kelahiran.
Pada masa itu bakat kepemimpinan serta
kepercayaandirinya diasah. Mulai dari seringnya ia
dijadikan ketua kelas sampai menjadi ketua Osis saat
duduk di bangku SMA Negeri 3 Makassar. Seringnya
menjadi ketua membuat dirinya sering berbicara di depan
umum yang merupakan cikal bakalnya mencintai ilmu
public speaking. Rasa kepeduliannya yang tinggi terhadap
sesama dan lingkugan membuatnya mudah memahani
teknik persuasif dan juga memahami karakter manusia
(Typologi manusia).15
Beranjak dewasa Yudi memilih hijrah ke kota
Malang. Ia melanjutkan pendidikan strata satu (S1) di
Fakultas Teknik, Jurusan Arsitektur UNMER Malang.
Semasa kuliah beliau juga dipercaya untuk menjadi Ketua
Ikatan Mahasiswa Arsitektur yang juga merangkap
menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Teknik.

15
Diakses di Website resmi www.tubaguswahyudi.com pada tanggal:
23 Oktober 2018, Jam 12.48.
83

Selama tinggal di kota Malang, ia mulai mengamati dan


berlatih public speaking. Hingga akhirnya ia
memberanikan diri terjun menjadi seorang penyiar dan
pembaca berita di RRI Malang sejak tahun 1990. Selain
menjadi penyiar dan pembaca berita ia juga merambah
menjadi MC (Master Of Ceremony) profesional dalam
berbagai macam acara.16
Kecintaannya terhadap belajar dan menyukai
tantangan baru membuat ia mendalami Ilmu Acting dan
Photography di Colosal Art Work Malang. Dirinya pun
aktif mengajar Tari. Pada tahun 1994 dirinya menjadi
Dubber iklan Radio, Televisi dan juga dalam sandiwara
Radio bahkan mulai mengembangkan sayap pada
produksi Sinetron Televisi.
Memulai Karier kembali ke Jakarta 2003 sebagai
aktor beberapa sinetron. Menjadi artis untuk beberapa
production house seperti Rapi Film, Multivision Plus, MD
Entertainment dan membintangi kurang lebih 33 Film
Iklan. Disela kesibukan beliau juga mengisi suara untuk
narasi Iklan TV.
Tubagus Wahyudi mendirikan Kuliah Gratis
Komunikasi Public Speaking (sekarang menjadi
Motivator School program D4-Gratis). Di Kampus ini,
beliau jadikan Laboratorium Komunikasi dalam meneliti
Fenomena Komunikasi dan Pikir khususnya yang

16
Diakses di Website resmi www.tubaguswahyudi.com pada
tanggal: 23 Oktober 2018, Jam 12.48.
84

berkaitan Public Speaking, Hypnosis, Pola Pikir,


Kepribadian, Mental.17
Tahun 2007 sepak terjangnya menjadi seorang
trainer berawal dari bergabung bersama Bapak Tantowi
Yahya di Tantowi Yahya Public Speaking School.
Tubagus Wahyudi bertugas menjadi Perencana &
Penanggung Jawab Kurikulum, yang akhirnya menjadi
Senior Trainer Ter-Favorite. Dari banyaknya pengalaman
di bidang persuasif & negosiasi membuat beliau acapkali
diminta menjadi Penyidik Ahli pada kasus kepolisian.18
Hobby belajarnya menghantarkan beliau
menyelesaikan S2-nya di Sekolah Tinggi Ilmu
Komunikasi (STIKOM) Inter Studi Jakarta Program
Entertainment Communication dan telah menyelesaikan
Program S3 di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ)
Jakarta (Tafsir Qur’an dan Hadits). Hingga kini beliau
masih aktif sebagai Super Trainer Public Speaking,
Hypnosis, MC, Presenter dan Motivator/Terapis bidang
Pikir, Komunikasi, Parenting, Pendidikan dan Keluarga,
sembari menjalankan Kampus Motivator (Gratis)
Binaannya.
2. Dosen Pengajar.
Berikut beberapa nama pengajar di Kahfi Motivator
School yang menjadi narasumber dalam penelitian ini.

17
Diakses di Website resmi www.tubaguswahyudi.com pada tanggal:
23 Oktober 2018, Jam 12.48
18
Diakses di Website resmi www.tubaguswahyudi.com pada tanggal:
23 Oktober 2018, Jam 12.48
85

Pengajar tersebut mengajarkan materi sesuai dengan


sistem semester yang ada di Kahfi Motivator School.
a. M. Mamduh Nuruddin: Kepala Sekolah Kahfi
Motivator School.19
Pria yang lahir pada tanggal 19 Mei 1987 saat ini
menekuni profesinya sebagai seorang dosen di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
dan juga Institut Ilmu Qur’an (IIQ). Selain mengajar di
dua tempat tersebut ia juga masih aktif dalam mengajar
dan mengurus Kahfi Motivator School. Terlebih
perannya saat ini sebagai Kepala Sekolah.
Mamduh sapaan hangat bagi ayah 2 anak ini.
Disela kesibukannya mengajar ia juga menempuh
Pendidikan doktoral di PTIQ Jakarta, dengan studi
Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Konsentrasinya terhadap
bidang Agama sudah terlihat dari kiblat sekolah yang
ia ambil. Menjadi Santri di Pondok Pesantren Al-
Hamidiyah Depok. Lalu melajutkan S1 di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada Fakultas
Dirasat Islamiyah.
Pada masa menempuh Pendidikan S1 tersebut ia
tahu informasi tentang Kahfi Motivator School. Hingga
akhirnya memutuskan untuk kuliah di dua tempat
sekaligus. Selain menyukai dengan konsentrasi pada
bidang Agama, Mamduh juga menyenangi dunia

19
Wawancara M. Mamduh Nuruddin, pada tanggal: 18 September 2018.
Jam 20.15.
86

Pendidikan. Selagi terjun menjadi guru di daerah


Pamulang. Ia juga melanjutkan S2 dengan jurusan
Manajemen Pendidikan di Universitas Islam
Attahiriyah.
Ia menikahi Syafuro Balqis pada tanggal 15
Februari 2014. Perkenalan dua sejoli itu pun terjadi di
Kahfi Motivator School. Saat Mamduh menjadi Dosen
dan Balqis menjadi Mahasiswa. Selain kegiatan
sebagai seorang Dosen dan juga suami dan ayah bagi
anak-anaknya, ia juga masih sering terjun pada
kegiatan dakwah dan mengadakan seminar tentang
Komunikasi maupun Pendidikan.
a. Milki Aan: Dosen Wali dan Bagian Kurikulum.20
Laki-laki berdarah Sumatra ini tercatat di Kahfi
Motivator School menjadi mahasiswa angkatan 11.
Semenjak masih menjadi mahasiswa di Kahfi
Motivator School sudah menjadi asisten Tubagus
Wahyudi. Tidak jarang keduanya terlibat diskusi
tentang kurikulum untuk Kahfi Motivator School. Saat
ini di Kahfi ia menjadi Dosen andalan pada semester
Pikir.
Milki menamatkan sarjananya di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta di jurusan
Pendidikan dan Sastra Bahasa Arab. Saat ini
kesibukannya selain mendampingi Tubagus Wahyudi

20
Wawancara dengan Dosen Wali bagian Kurikulum, Milki Aan pada
tanggal 3 November 2018, Pukul: 20.15 WIB.
87

ia juga bekerja sebagai Editor dan juga Penterjemah.


Dirinya juga aktif di Yayasan Bina Masyarakat Qur’ani
(YBMQ).
Pria kelahiran Kerinci 26 Juli resmi menikahi
Indah Khairil Bariyyah. Dari pernikahannya ia
dikaruniai 2 orang putera. Milki bertemu Indah saat
orientasi mahasiswa baru Kahfi Motivator School. Saat
itu Indah menjadi calon mahasiswa Kahfi.
b. Hambali Rusman: Dosen Wali Semester Pikir.21
Pria berusia 31 tahun ini dikenal murah senyum
dan hangat. Bali biasa ia disapa. Ia merupakan seorang
bisnisman bidang kosmetik. Sebelumnya ia menjadi
trainer manager di Shopie Paris selama kurang lebih 4
tahun.
Bali menyandang gelas Magister dari Universitas
Mercu Buana, jurusan Ilmu Komunikasi-Media.
Sedangkan program S1 ia ambil di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). Pria Kelahiran
Riau ini hijrah ke Jakarta untuk melanjutkan kuliah. Ini
menjadi cikal bakalnya bertemu Kahfi Motivator
School dan juga Isterinya.
Dari pernikahannya dengan Titin Nurhayati
mereka dikaruniai 3 orang anak. Saat menjadi
mahasiswa Kahfi Motivator School ia sudah sering

21
Wawancara Dosen Wali, Hambali Rusman, selaku dewan wali
sekaligus dosen Kahfi, tanggal: 19 Februari 2019, pukul: 19.46.
88

mendampingi Tubagus Wahyudi dalam memberikan


training. Saat menemani dan mendampingi Tubagus
Wahyudi banyak pelajaran yang ia serap terutama
dalam berbicara di depan umum. Dengan
ketekunannya ia berhasil menjadi seorang trainer atau
public speaker.
Dalam kurun 2 tahun belakangan ini ia mengajar
semester pikir di Kahfi Motivator School. Setelah
sebelumnya lebih banyak mengajar semester Public
Speaking. Loyalitasnya dalam mengajar dan mengabdi
kepada Kahfi Motivator School sangat patut untuk
dijadikan teladan.
c. Fitriah AB: Dosen Wali Semester Media.22
Wanita berdarah Sumatra ini merupakan seorang
guru Bahasa Inggris dan juga guru bimbel. Setelah
merampungkan studi di Kahfi Motivator School ia
langsung mengabdikan dirinya untuk almamaternya
tersebut. Ketertarikannya di bidang Media, baik film,
foto dan Video membuat ia menjadi dosen wanita
pertama yang sampai ini mengajar di semester Media.
Jika alumni wanita yang lain cenderung memilih
semester awal atau materi dasar hingga Public
Speaking. Ia justru memiliki minat yang berbeda.
Bahkan karena ia menjadi alumni wanita yang
mengajarkan editing video. Tidak jarang banyak

22
Wawancara dengan Dosen Media, Fitriah AB. Tanggal: 27
September 2018, pukul: 20.18.
89

mahasiswa yang terinspirasi olehnya untuk bisa


memiliki skill yang sama menjadi editor di semester
Media.
Hal ini ia lakukan bukan tanpa sebab.
Kesukaannya terhadap menonton, film dan animasi
membuat ia terpacu untuk bisa mengedit. Karena di
kampus S1 Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Inggris ia tidak dapat menyalurkan hobby-nya.
Hingga saat ia berkuliah di Kahfi Motivator School, ia
merasa mendapatkan wadah yang tepat bagi
kesukaanya.
C. Program Kuliah Kahfi Motivator School.

Sebagai sebuah instansi yang bergerak pada pendidikan


berfokus untuk membentuk mahasiswanya menjadi seorang
public speaker dan motivator. Kurikulum yang menjadi pegangan
serta tolak ukur dalam proses pembelajaran tersebut menjadi hal
yang sangat penting. Dari kurikulum yang dicanangkan dan
diterapkan dalam proses pembelajarannya dapat dilihat juga
startegi yang digunakan Kahfi Motivator School.

Uniknya kurikulum yang disusun, diterapkan kepada


mahasiswa Kahfi Motivator School langsung dibuat oleh founder
Kahfi. Sehingga kurikulum yang berjalan memang berbeda
dengan organisasi sejenisnya. Tubagus Wahyudi mengaku
90

kurikulum yang diterapkan dikampusnya merupakan hasil olah


pikir dan pengalamannya yang sudah lama di dunia komunikasi.23

Dari pengalaman beliau bergabung dengan Tantowi Yahya


Public Speaking sebagai pengajar disana, menjadi trainer
diberbagai kesempatan dan tempat beliau mulai mempolakan
yang dibutuhkan untuk mahasiswanya. Bebarapa matakuliah
yang diajarkan mungkin tidak akan ditemukan di kampus yang
lain.

Sebagai kampus komunikasi maka keberadaan Kahfi


Motivator School yang sudah berjalan selama lima belas tahun
tidak hanya menawarkan pola pembelajaran yang berbeda tetapi
juga terkait kurikulum yang diterapkan. Untuk mendapatkan gelar
D3/D4 dari Kahfi Motivator School maka mahasiswa harus
melewati serangkaian perkuliahan yang ditawarkan dalam
delapan (8) semester.24

Tiap semester memiliki spesifikasi khusus dengan tujuannya


masing-masing. Kuliah diberikan baik kuliah biasa maupun
kuliah umum. Hal ini untuk menunjang mahasiswa untuk berpikir
luas, mengenal potensi diri. Serta dapat menerapkan pola
komunikasi yang baik, serta memahami konsep manusia standar
Al-Qur’an dan Hadits.25 Berikut adalah gambaran umum tentang

23
Wawancara dengan Founder Kahfi Motivator School, Tubagus
Wahyudi, Pada tanggal 31 Oktober 2018, Pukul:15.20 WIB.
24
Wawancara dengan Dosen Wali bagian Kurikulum, Milki Aan pada
tanggal 3 November 2018, Pukul: 20.15 WIB.
25
Wawancara dengan Founder Kahfi Motivator School, Tubagus
Wahyudi, Pada tanggal 31 Oktober 2018, Pukul:15.20 WIB.
91

materi-materi yang dipelajari dan yang diberikan Kahfi Motivator


School kepada mahasiswanya dalam proses pembelajaran sebagai
seorang Public Speaker. Materi-materi tersebut merupakan
bentuk gagasan, ide dari pengalaman yang telah dilalui Tubagus
Wahyudi selama mejadi Public Speaker maupun MC atau
Trainer:

Bagan 2: Silabus Pembelajaran di Kahfi Motivator School.26

Semester 1 Pysicofundamental

Ilmu Pikir 1
Semester 2
Ilmu Pikir 2 dan Apresiasi

Semester 3 Public Speaking Fundament

Semester 4 Public Speaking Motivation

Semester 5 Media (Foto, Design, Film)

Semester 6 Hypnosis

Semester 7 Hypnosis Al-Qur’an

Semester 8 Kompre, Tugas Akhir

Semester pertama mahasiswa akan mempelajari hal yang


berkaitan dengan kepribadiannya. Mahasiswa akan mendapatkan
mata kuliah yang akan membantu mereka untuk dapat memahami

26
Hasil wawancara Dosen Kurikulum Milki Aan. Tanggal 3
November 2018, Pukul 20.15.
92

diri mereka dan hal-hal yang terkait dengan pola hidup manusia.
Dalam semester ini dipelajari tentang Subconcious (Batin Bawah
Sadar), segitiga ekspresi (mempelajari tentang manajemen
emosi), otak kanan otak kiri, dream mapping (peta impian),
sensorik power, typology manusia, 3E (Etika, Etiket, Estetika),
simpati, Trisula Nafsu dan lain sebagainya.27

Pada semester dua yang dipelajari oleh para mahasiswa


adalah tentang Manajemen Otak dan Ilmu Pikir. Semester ini
terbentuk dan dibakukan pada tahun 2015. Angkatan yang
pertama menerima materi ini adalah angkatan 15. Semester pikir
ada karena keresahan dan kegelisahan founder Kahfi untuk dapat
lebih mematangkan lulusan Kahfi Motivator School benar dalam
berpikir.28

Lantaran menjadi seorang motivator dan public speaker


bukan hal yang mudah. Fakta dilapangan Tubagus Wahyudi juga
sering mendapatkan audiens-nya bertanya perihal banyak hal
maka akan fatal jika seorang pembicara tidak didukung dengan
memiliki pola pikir yang baik.29

Menurut Milki Aan selaku Dewan Wali bidang Kurikulum


pada tahapan kenaikan semester ada itikaf. Namun jangan
samakan itikaf di Kahfi Motivator School dengan itikaf pada

27
Wawancara dengan Dosen Wali bagian Kurikulum, Milki Aan pada
tanggal 3 November 2018, Pukul: 20.15 WIB.
28
Wawancara dengan Dosen Wali bagian Kurikulum, Milki Aan pada
tanggal 3 November 2018, Pukul: 20.15 WIB.
29
Wawancara dengan Dosen Wali bagian Kurikulum, Milki Aan pada
tanggal 3 November 2018, Pukul: 20.15 WIB.
93

umumnya. Itikaf di Kahfi Motivator School adalah berupa


renungan yang masing-masing semester berbeda. Itikaf pada
semester 1 mahasiswa akan diminta untuk menulis Basmalah
sebanyak 1000 kali. Sepanjang Itikaf dilaksanakan wajib untuk
berpuasa berbicara serta memperbanyak berdzikir.30

Menyimpulkan dari uraian pada bab ini. Maka dapat dilihat


bahwa Kahfi Motivator School mempunyai ciri khas yang unik
dan berbeda dari kampus pada umumnya. Suasana keluargaan
yang dibentuk dari awal semester. Berusaha untuk mengobservasi
calon mahasiswa dengan hal yang berbeda. Tidak hanya dengan
wawancara biasa tapi melihat motif dibalik keinginan berkuliah.

Meski demikian hal yang sangat disayangkan adalah belum


adanya legalitas atau akreditasi dari lembaga sekelas Kahfi
Motivator School. Kahfi Motivator School dapat dikatakan
remaja,pada usia 13 tahun. Namun belum ada kejelasan tentang
legalitas kegitan perkuliahan dan belum adanya proses
mendaftarkan lembaga pendidikan ini sampai kemKementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Terlebih sasarannya remaja atau
lulusan SMA Sederajat dari golongan Yatim, Piatu dan Dhuafa.
Tentuh langkah kebijakan ini sangat membantu negara dalam
merangkul semua anak bangsa dalam memberikan kesempatan
mengenyam pendidikan yang setinggi-tingginya. Lebih baik lagi
jika yang mereka telah pelajari mendapatkan hak sejajar dalam
bentuk legalitas sertifikat maupun ijazah.

30
Wawancara dengan Dosen Wali bagian Kurikulum, Milki Aan pada
tanggal 3 November 2018, Pukul: 20.15 WIB.
94

Kurikulum yang telah diuraikan di atas merupakan hasil


wawancara kepada bagian Kurikulum Kahfi Motivator School.
Beberapa sub matakuliah belum rampung dibuat meskipun secara
perkuliahan tetap berjalan sebagaimana biasanya. Pada hal lain
dari kurikulum baku yang beredar di kalangan pengajar Kahfi
Motivator School seperti berikut 31:

31
Lingga Faiz, Kurikulum Kahfi Tahun 2017-2018, Asisten Kahfi,
Tanggal: 30 September 2019, Pukul. 24.19.
95
96
97
98
99
100
BAB IV

STRATEGI KAHFI MOTIVATOR SCHOOL DALAM


MEMBENTUK PUBLIC SPEAKER

Pada bab ini membahas strategi yang digunakan oleh Kahfi


Motivator School dalam meluluskan dan membentuk
mahasiswanya menjadi public speaker. Hal yang dibedah dalam
penelitian untuk melihat implementasi dari kurikulum yang
digunakan. Menimbang bahwa Kahfi Motivator School adalah
lembaga pendidikan dalam hal ilmu terapan dengan spesifikasi
Komunikasi. Penelitian ini menggunakan Teori Efektifitas dari
Stephen P. Robbins dalam melihat langkah yang diambil sebuah
lembaga atau organisasi. Serta melihat lebih dalam Strategi
Komunikasi dari R. Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M.
Dallas Burnett.

A. Strategi Kahfi Motivator School (Organisasi) Dalam


Membentuk Public Speaker.

Kahfi Motivator School sebagai sebuah lembaga Pendidikan


yang mengkhususkan dirinya untuk dapat menyiapkan kader
Public Speaker yang baik. Dalam menyiapkan kader Public
Speaker tentu ada persiapan atau langkah strategi yang diambil.
Strategi tersebut yang dapat mengarahkan dan mempermudah
Kahfi Motivator School dalam mencapai tujuannya. Namun
langkah yang sudah dilakukan selama ini sudah efektif ataukah
masih banyak yang harus dibenahi.

101
102

Untuk mengukur keberhasilan tersebut dibutuhkan langkah


pendekatan terhadap langkah yang sudah Kahfi Motivator School
ambil. Berikut langkah dalam mengukur efektivitas organisasi:1

1. Pendekatan Pencapaian Tujuan (Goal Attainmet).


Efektif atau tidaknya sebuah organisasi harus
dinilai dari pencapaian tujuan yang terletak pada cara
menjalankan dalam mencapai tujuan. Hal yang perlu
diperhatikan adalah strateginya dan juga tujuan. Karena
organisasi atau lembaga diciptakan untuk mencapai tujuan
yang sudah dibuat.
Organisasi merupakan kesatuan yang dibuat
dengan sengaja, rasional, dan untuk mencari tujuan. Maka
dari itu, pencapaian tujuan yang berhasil menjadi sebuah
ukuran yang tepat tentang efektivitas yang didapatkan.
Pada tahap ini Kahfi Motivator School yang dapat di lihat
sebenarnya bukan menawarkan untuk menjadi seorang
Public Speaker karena visi terbesarnya adalah “Hidup
Selalu Bahagia dan Mati Masuk Surga”.
Namun sudut pandang yang dibangun oleh Kahfi
Motivator School adalah menitik beratkan kepada
kebutuhan manusia terhadap pola komunikasi yang baik.
Dengan gambaran jika seseorang yang ingin hidupnya
bahagia baik dalam pekerjaan maupun hubungan keluarga

1
Stephen P. Robbins, Teori Organisasi: Struktur, Desain, dan
Aplikasi, (Jakarta: Archan, 1994), 54.
103

serta meraih kesuksesan. Maka timbul penawaran solusi


untuk membenahi keadaan tersebut dengan cara
memperbaiki komunikasi. Dalam hal ini tawarnya
dikemas pada pembelajaran Public Speaking. Setidaknya
ini yang menjadi pendekatan Kahfi Motivator School
kepada mahasiswanya untuk mencapai tujuan masing-
masing.
Kahfi Motivator School sebenernya menawarkan
tujuan yang sifatnya terlalu jangka panjang dari
kebutuhan manusia. Dengan mengemas kebutuhan
seseorang terhadap cara berkomunikasi yang baik (Public
Speaking). Hal ini Kahfi Motivator School tuangkan
dalam visinya untuk mahasiswa “Hidup Mulia, Mati
Masuk Surga”. Visi tersebut dilihat oleh Peneliti sebagai
pesan terselubung yang menarik. Di saat kebutuhan yang
paling urgen dari manusia sebagai makhluk sosial adalah
dapat berkomunikasi yang baik. Kahfi Motivator School
membuat persamaan tujuan dengan harapan banyak
mahasiswanya.2
Namun perlu digarisbawahi sebagai organisasi
ataupun lembaga pendidikan terapan perlu untuk
membuat tujuan menjadi lebih mengkerucut. Memperjelas
tujuan akhir mahasiswa itu dibentuk dalam mempelajari
Public Speaking akan lebih condong mengarah kepada
seorang Trainer, Speaker atau seorang Master of

2
Wawancara Founder Kahfi Motivator School, Tubagus Wahyudi.
Tanggal: 23 November 2018, Pukul: 19.20.
104

Ceremony (MC) maupun membentuk seorang tenaga


professional dalam bidang Public Speaking. Hal ini masih
terlihat bias jika merujuk kepada visi dan misi yang Kahfi
Motivator School tuangkan.
Pendekatan kedua yang dilakukan oleh Kahfi
Motivator School kepada mahasiswanya dengan
memenuhi kebutuhan dasar manusia. Kahfi Motivator
School mengambil peran untuk dapat mengakomodir
seseorang yang ingin berkuliah namun terkendala secara
finansial. Sehingga tercetus gagasan untuk menghadirkan
kuliah Public Speaking “Gratis”. Dengan ketentuan
membayar kuliah dengan melakukan kegiatan ibadah. Ini
juga diinisiasi sebagai tagline Kahfi Motivator School
“Kuliah Gratis. Bayar kuliah cukup dengan sholat 5
waktu”.3
Terlebih hal ini tepat sasaran dan memprioritaskan
kalangan Yatim-Piatu dan Dhuafa kuliah dikarenakan
masalah finansial. Langkah ini menjadi penawaran yang
efektif kepada mahasiswa yang niat awalnya hanya ingin
belajar Public Speaking tetapi diarahkan dan dibimbing
untuk menjadi seorang yang memiliki pikiran positif,
berkata baik, serta melaksanakan Agama dengan baik.
Langkah tindakan Kahfi Motivator School dalam
mengakomodir remaja lulusan SMA dan sederajat yang
mempunyai latar belakang kurang mampu, yatim-piatu

3
Wawancara Founder Kahfi Motivator School, Tubagus Wahyudi.
Tanggal: 23 November 2018, Pukul: 19.20.
105

dan dhuafa untuk dapat melanjutkan jenjang kuliah tentu


patut diberikan apresisasi. Pada hal ini Kahfi Motivator
School menjadi perpanjangan tangan untuk bisa
menghimpun mereka dan memberikan pengetahuan
terkait Public Speaking. Namun peneliti menggarisbawahi
tentang tagline “Kuliah Gratis Cukup Bayar dengan
Sholat 5 Waktu”. Jika dilihat dari Bahasa terkesan sangat
menarik namun pada sisi lain kalimat tersebut juga
menimbulkan kontroversi. Pembayaran atau istilah uang
SPP (uang semester) dibayar hanya dengan sholat 5 waktu
menimbulkan pertanyaan besar. Cara mengakomodir
informasi dan juga kejujuran dari mahasiswa terkesan lose
control. Hal ini dikarenakan hal tersebut adalah hal
privasi seorang hamba kepada Tuhan dan bisa jadi ada
unsur tidak mematuhi aturan tersebut karena terlalu
personal.
Maka akan lebih bijak bagi organisasi atau
lembaga sekelas Kahfi Motivator School membuat inisiasi
terhadap pembayaran SPP dengan hal lain yang sifatnya
sosial dan membantu masyarakat lain yang membutuhkan
pengajaran. Sehingga secara tidak langsung dapat
menerapkan ilmu komunikasi pada berbagai sektor.
Hal ini juga berkesesuaian dengan Teori Motivasi
yang dikembangkan oleh Maslow yang dikenal Teori
Kebutuhan Bertingkat (Hierarchy of Needs). Salah satu
indikator seseorang termotivasi adalah dipenuhinya
106

terhadap semua kebutuhannya.4 Ini juga yang dilakukan


oleh Kahfi Motivator School. Sehingga mahasiswa yang
belajar merasakan tingkat kepuasan dan nyaman dengan
format kuliah yang disajikan serta tidak dibebani dalam
menjalankan ibadah sebagai salah satu syarat pembayaran
kuliah.
2. Pendekatan Sistem yang Menekan Stabilitas.
Efektivitas organisasi berfokus tidak hanya pada
tujuan akhir. Namun juga tentang cara yang dibutuhkan
dalam mencapai tujuan akhir itu. Maksud pendekatan ini,
tujuan akhir bukan terabaikan, namun lebih dipandang
sebagai elemen dalam mengumpukan kriteria yang lebih
beragam. Berbagai macam model sistem menekankan
kriteria untuk meningkatkan kelangsungan hidup jangka
panjang dari organisasi.5
Hal ini seperti kemampuan organisasi dalam
mendapatkan sumber daya, atau dalam kasus
mempertahankan dirinya secara internal sebagai
organisasi sosial. Organisasi juga dapat berhasil
berintegrasi dengan lingkungan eksternalnya. Pendekatan
sistem terhadap efektivitas yang dilakukan organisasi.
Menerangkan bahwa organisasi terdiri dari sub-sub bagian
yang saling berhubungan dan berkaitan. Jika salah satu

4
Paul Hersey dan Ken Blanchard, Manajemen Perilaku Organisasi:
Pendayagunaan Sumber Daya Manusia, Terj. Agus Dharma, (Jakarta:
Erlangga , 1982), 30.
5
Stephen P. Robbins, Teori Organisasi: Struktur, Desain, dan
Aplikasi, (Jakarta: Archan, 1994), 55.
107

sub bagian mempunyai kinerja yang buruk, maka akan


timbul efek negatif terhadap performa dari keseluruhan
sistem.
Kesadaran dan interaksi sangat dibutuhkan untuk
keberhasilan dalam menjalankan langkah dan menerapkan
segi Keefektifan dengan konstituensi lingkungan.
Kelangsungan hidup membutuhkan penggantian yang
terus menerus untuk sumber daya yang dikonsumsi.
Ada beberapa sistem yang Kahfi Motivator School
terapkan dalam menunjang tujuannya membentuk Public
Speaker. Berikut adalah sistem yang menunjang stabiliasi
program Kuliah Kahfi Motivator School:
a. Sistem Belajar-Mengajar. Pengajaran yang langsung
dibawakan atau disampaikan oleh Dosen atau
Founder Kahfi, Tubagus Wahyudi pada kuliah
umum. Selain dari itu bersifat mengulang materi yang
telah dipelajari. Pada tahap belajar semua mahasiswa
secara bergantian untuk dapat menjadi Master Of
Ceremony (MC) di kelas dan memberikan motivasi
kepada teman kelasnya dalam perkuliahan. Hal ini
untuk menunjang kepercayaan diri mahasiswa dan
membiasakannya berbicara dengan lebih baik.6
Belajar yang dibuat cenderung lebih memakai konsep
ceramah. Kendati metodenya terbilang jadul (jaman
dulu) namun dikemas dengan penyampaian yang

6
Observasi tanggal 17 Desember 2018. Pukul: 20. 20, pada Semester
Public Speaking FAST, Angkatan 17.
108

ringan. Serta menyertakan contoh dan juga studi


kasus yang dekat dengan kehidupan sehari-hari telah
menjadi daya pikat tersendiri bagi mahasiswanya.
Titik kelemahannya adalah pada saat perkuliahan
dengan sistem ceramah ini tidak serta merta fokus
pada pembahasan yang ditentukan. Lantaran adanya
pendahuluan dalam bentuk cerita dari pengajar
sebagai jembatan masuk ke dalam materi yang akan
dibahas. Hal ini dilakukan karena mengacu pada hal
“langkah membuat audiens fokus” dengan
menerapkan sistem ice breaking dalam bentuk cerita.
Penerapan ini hampis semua lini pengajar di Kahfi
Motivator School menerapkannya.
Cakupan pembahasan cerita bisa dari banyak hal, isu
terkini, hal viral, kejadian yang berkaitan dengan
materi dll. Tidak jarang pula sebagian pengajar
memberikan ice breaking dalam bentuk games
kepada mahasiswa. Hal ini menguntungkan
mahasiswa yang membutuhkan persiapan dalam
menyerap ilmu sehingga membuat suasana kelas tidak
monoton.7
Meskipun dengan penyampaian materi melalui
metode ceramah para mahasiswa dimudahkan untuk
bertanya di saat ada hal yang belum ia fahami.
Kekurangan dari tehnik atau metode ceramah adalah

7
Observasi tanggal 17 Desember 2018. Pukul: 21.30, pada Semester
Public Speaking FAST, Angkatan 17.
109

terkadang perlu waktu yang lama dalam bercerita


sehingga akan mempersempit waktu dalam
pembelajaran maupun dalam hal praktek Public
Speaking.
b. Sistem Kedisiplinan. Kahfi Motivator School
menerapkan disiplin layaknya seorang Public Speaker
handal. Hal disiplin yang diatur dalam Bagian
Kedisiplinan Kahfi Motivator School. Ada 11 hal
yang menjadi sorotan dalam bidang disiplin; a)
Waktu Sholat, b). Seragam, c). Atribut Kuliah, d).
Aturan Disiplin Perkuliahan, e). Absensi, f). Grade,
g). Rambut (Khusus Mahasiswa), h). Pemakaian
Kelas, i). Perkuliahan, j). Waktu Perkuliahan, k).
Rokok. Bahkan Kedisiplinan Kahfi turut menetapkan
Etika yang harus dimiliki mahasiswa Kahfi. Sanksi
bagi pelanggar, dan larangan berpacaran.8
Dari beberapa hal tentang kedisiplinan yang telah
diuraikan hal yang menjadi sorotan Peneliti pada saat
observasi langsung ke Kahfi Motivator School pada
aturan disiplin perkuliahan dan juga absensi. Pada dua
hal tersebut terlihat ada bentuk kelonggaran dalam
penerapan dan pelaksanaan kedisiplinan serta absensi.
Berikut hal-hal yang ditemukan saat observasi
dilakukan;

8
Merujuk pada SOP Kesulthonan Kahfi BBC Motivator School,
Periode 2018-2019, 5- 14.
110

1) Masih ditemukannya mahasiswa yang telat


berkuliah di sore hari. Meskipun sudah
dipasangkan papan informasi bagi mereka yang
telat dengan bertuliskan “ Anda Telat, Jika Anda
Motivator Silahkan Pulang”. Namun nyatanya
masih banyak mahasiswa yang masih bisa masuk
untuk berkuliah meskipun mereka telat dalam
kehadirannya.9
2) Masih longgarnya kedisiplinan kehadiran
mahasiswa dan dosen yang memiliki jadwal
belajar pada sore hari. Jadwal perkuliahan sore
hari jam 16.10 WIB namun kenyataan yang
peneliti temukan di lapangan tidak berkesesuaian.
Mahasiswa masih sedikit dan beberapa dosen
yang juga terlambat hadir. Hal ini disebabkan
mahasiswa bukan hanya mahasiswa Kahfi
Motivator School namun juga seorang mahsiswa
di tempat lain atau karyawan. Sehingga tidak
memungkin mereka hadir tepat waktu lantaran
jarak tempuh yang harus dilalui sebelum sampai
ke Kahfi Motivator School. Hal ini serupa
dengan dosen pengajar yang juga memiliki
prioritas kegiatan di tempat lain sehingga

9
Observasi tanggal 4 Februari 2019. Pukul: 16.40, pada Semester
Public Speaking FAST, Angkatan 17.
111

memerlukan waktu untuk hadir tepat pada jam


pengajaran.10
3) Peneliti dalam observasinya pernah mendapati
salah satu kelas yang mahasiswanya masih
sedikit yang hadir sedangkan dosennya sudah
hadir sehingga proses pembelajaran terhambat
dan membuang waktu lantaran pengajar akan
kembali mengulang pembahasan yang telah
disampaikan pada saat mahasiswa sudah lebih
lengkap.11 Perlu adanya perbaikan dan ketegasan
yang kokoh pada kedisiplinan pada kelas
perkuliahan sore jika tetap ingin melahirkan
mahasiswa yang berintegritas tinggi. Bagi
lembaga ini akan menjadi budaya organisasi yang
baik dan juga memperbaiki sistem serta
menaikkan image “kuliah gratis” dapat bersaing
dari segi kualitas dengan kampus lain.
4) Dalam hal absensi yang terjadi di lapangan
adalah dilimpahkan kepada sekertaris kelas pada
hal pencatatan bukan pengajar yang mengabsensi
mahasiswa. Meskipun setiap pertemuan akan
ditanyakan jumlah kehadiran. Mahasiswa
diwajibkan untuk mengirim pesan singkat kepada
Dosen Pengajar, Asisten Dosen, dan juga

10
Observasi tanggal 4 Februari 2019. Pukul: 16.40, pada Semester
Public Speaking FAST, Angkatan 17.
11
Observasi Kahfi Motivator School pada tanggal 17 Januari 2019
pukul: 16.00.
112

sekertaris kelas. Namun kontrol terhadap absensi


kepada mahasiswa berjalan 1x sebulan serta
evalusi kehadiran. Pada hal ini terdapat celah
control yang sangat longgar karena absensi tidak
dipegang langsung oleh pengajar. Sehingga bisa
saja terjadi mahasiswa yang melebihi batas
maksimal ketidakhadiran. Terdapat beberapa
lapisan dalam menjaga kehadiran mahasiswa
seperti credit card namun sejauh yang peneliti
lihat di saat observasi belum memberikan efek
yang signifikan terhadap kehadiran. Hal ini
terlihat meski credit card sudah di silang di
kolom yang telah disediakan sebagai tanda
nyawa perkuliahan semakin sedikit nyatanya
tetap saja masih banyak keterlambatan dan
ketidakhadiran.
Berikut gambaran dari credit card:

Gambar 1 Credit Card

c. Sumber daya pengajar yang berkecimpung adalah


pengabdian dari para alumninya.
113

Pada dua hal di atas yakni sistem pengajaran


dan sistem kedisiplinan, serta pengajar yang juga
berasal dari Kahfi menjadi faktor penggerak
perkuliahan dan juga menjaga konsistensi Kahfi
Motivator School selaku lembaga Pendidikan.
Peneliti mendapati hal tambahan di luar tiga sistem
yang telah diuraikan. Kahfi Motivator School
memiliki sistem pelayanan yang lebih. Hal ini juga
tidak masuk dalam sistem belajar-mengajar. Para
civitas Kahfi Motivatro School mulai dari jenjang
teratas sampai asisten kelas ikut serta dalam
memberikan pelayanan ini dengan suka rela
(mengabdi).12
Pengabdian sebagai seorang pengajar bukan dari
kewajiban
3. Pendekatan Konstituensi Strategis yang menekankan
terpenuhinya Stakeholder (strategic-constituencies
approach).
Pada tahap ini untuk melihat keefektifan
organisasi dinilai tentang keberhasilannya dalam
memenuhi tuntutan konstituensi kritisnya. Ini berkaitan
dengan pihak-pihak yang memiliki peran pada organisasi
tersebut untuk kelangsungan hidup di masa yang akan
datang. Organisasi dinilai efektif bila memenuhi tuntutan

12
Observasi Kahfi Motivator School pada tanggal 07 April 2018,
pukul: 20:36.
114

kebutuhan dari konstituensi. Ini menjadi sebuah


kelumrahan yang terdapat di dalam lingkungan organisasi.
Konstituensi yang menjadi pendukung kelanjutan
eksistensi organisasi. Organisasi sering kali diasumsikan
seperti arena politik. Tempat sekelompok yang memiliki
kepentingan (vested interests) bersaing ketat untuk
mengendalikan sumber daya manusia yang ada. Makna
“arena politik” disini selanjutnya adalah tentang
mengasumsikan bahwa organisasi memiliki konstituensi.
Dengan berbagai tingkat kekuasaan, yang masing-masing
mencoba untuk memenuhi kebutuhannya.
Temuan lapangan yang disaksikan oleh Peneliti
justru jauh dari yang sudah diuraikan di atas. Ini
disebabkan Kahfi Motivator School sebagai lembaga atau
organisasi tidak memakai konstituensi-strategis. Kahfi
Motivator School fokus berkonsentrasi kepada niat awal
membawa misi Pendidikan Gratis untuk mereka yang
membutuhkan. Operasional yang berjalan di Kahfi
Motivator School juga berasal sepenuhnya dari Founder
Kahfi Tubagus Wahyudi serta semua pengajar yang tidak
dibayar sama sekali.13
Para Dosen dan Asisten yang berasal dari
pengabdian dan loyalitas mereka sebagai alumni. Bahkan
bisa dikatakan bahwa Kahfi Motivator School sering
dijadikan tempat untuk memperbaiki diri dan juga tempat

13
Wawancara Founder Kahfi Motivator School, Tubagus Wahyudi.
Tanggal: 23 November 2018, Pukul: 19.20.
115

Jariyah Ilmu.14 Peneliti juga tidak menemukan adanya


pegawai atau staff tambahan yang ada di Kahfi Motivator
School. Pekerjaan yang sering dilakukan oleh Cleaning
Service dan Security digantikan dan dikerjakan oleh
mahasiswa. Petugas khusus tersebut disebut Duty
Manager. Mereka yang membuka ruko dan menutup.
Menjaga parkir, membantu menjalankan disiplin
kehadiran mencatat dan mengumpulkan Credit Card.15
Dalam suatu organisasi maupun lembaga
pendidikan yang sudah terorganisir maka selayaknya para
pengajar mendapatkan sejumlah intensif sebagai bentuk
apresisasi dalam meluangkan waktu maupun keilmuanya.
Namun yang peneliti dapatkan di Kahfi Motivator School
justru kebalikannya. Pada pengajar tidak menerima atau
tidak mendapatkan baik berupa insentif (gaji) maupun
tunjangan atau ongkos transportasi. Dari hal ini Kahfi
Motivator School terkesan seolah tidak mengakomodir
kebutuhan dari para pengajar yang telah ikut
berkecimpung dalam perjalanan pengajaran.
Hal ini terjadi lantaran Tubagus Wahyudi selaku
founder Kahfi Motivator School mempunyai prinsip
bahwa Kahfi Motivator School menjadi ladang mencari
pahala dan amal sholeh bukan mencari keuntungan
semata. Maka secara tidak langsung itu menurun kepada

14
Wawancara Fitria AB. Dosen Semester Media. Tanggal: 27
Desember 2018, Pukul: 20:18.
15
Merujuk pada SOP Kesulthonan Kahfi BBC Motivator School,
Periode 2018-2019,7-8.
116

para pengajar atau pada pengabdi di Kahfi Motivator


School. Prinsip yang Tubagus Wahyudi terinspirasi dari
salah satu ayat pada surat Yasin yang berbunyi16:
َ ُ ُ َّ ْ
‫َّٱت ِب ُعوا َمن َّل َيسلكم أج ٗرا َو ُهم ُّمه َت ُدو َن‬

Artinya: “Maka ikutilah orang yang tidak meminta


imbalan kepadamu dan mereka adalah orang yang
mendapatkan petunjuk (Q.S. Yasin: 21).17

Maka selaku founder dan juga para pengajar


(yang mengabdi) mencari pekerjaan lain yang selain di
Kahfi Motivator School. Sebagian pengajar memiliki
pekerjaan sebagai guru, dosen, master of ceremony (MC),
dan juga pembisnis serta ada pula yang menjadi kepala
Koperasi Syariah. Lantaran Kahfi Motivator School tidak
memberikan insentif maka sedikit banyaknya berimbas
kepada kehadiran pegajar atau dosen. Hal ini disebabkan
oleh kesibukan mereka juga di luar. Ini mencakup
ketepatan dalam kehadiran maupun ketidakhadiran dosen
pengajar. Terlebih kurangnya evaluasi yang dilakukan
untuk menjaga jumlah kehadiran dosen maupun asisten
pengajar. Sepanjang Peneliti mengamati belum ada
semacam absensi untuk dosen pengajar. Untuk pelaporan
pengajar yang tidak hadir masih dilakukan manual

16
Wawancara Founder Kahfi Motivator School, Tubagus Wahyudi.
Tanggal: 23 November 2018, Pukul: 19.20.
17
Al-Qur’an As-Syifaa’ Hafalan Terjemah & Tajwid Berwarna
Metode Tikrar, (Bandung: Sygma Examedia Arkanleema, 2018), 441.
117

laporan kepada pihak Kesulthonan dan kepada Dewan


Wali.18

4. Pendekatan Nilai-nilai bersaing yang mempertemukan


kriteria.
Pendekatan ini melihat kepada kriteria yang dinilai
oleh Peneliti dan digunakan dalam penilaian keefektifan
organisasi. Nilai bersaing akan terlihat secara nyata
melangkah lebih jauh dari hanya pengakuan tentang
adanya pilihan yang beraneka ragam. Hal ini
mengasumsikan bahwa berbagai bentuk pilihan dapat
untuk diorgasnisasikan.
Pendekatan nilai-nilai bersaing mengatakan ada
unsur yang mendasari setiap daftar kriteria efektifitas
organisasi yang komprehensif. Bahwa elemen tersebut
dapat dikombinasikan sedemikian rupa sehingga
menciptakan kumpulan dasar mengenai nilai-nilai
bersaing. Masing-masing kumpulan tersebut lalu
membentuk sebuah model keefektifan yang unik.
Nilai-nilai bersaing yang dimiliki oleh Kahfi
Motivator School dengan lembaga serupa ialah:19
a. Memiliki Kurikulum dan Matakuliah yang
diinisiasi sendiri oleh Founder Kahfi
Motivator School Tubagus Wahyudi.

18
Observasi Kahfi Motivator School pada tanggal 07 April 2018,
pukul: 20:36.
19
Wawancara Founder Kahfi Motivator School, Tubagus Wahyudi.
Tanggal: 23 November 2018, Pukul: 19.20.
118

Kurikulum dan matakuliah yang dibuat oleh


Tubagus Wahyudi, berangkat dari
pengalamannya selama menjadi pembicara di
berbagai bidang dan kesempatan. Serta
pengalaman pernah berkecimpung di Tantowi
Yahya Public Speaking School.
b. Sudah berdiri sejak 2003 sampai saat ini.
Konsisten mempertahankan komitmennya
menjadi Kampus “Motivator” Gratis untuk
semua kalangan. Membuat prioritas utama
kepada mereka yang Yatim-Piatu dan Dhuafa.
c. Kampus Mandiri. Mandiri dalam hal belajar-
mengajar, menjaga inventaris kampus, dan
juga tentang kebersihan kampus. Semua itu
dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa
dalam rangka membangun kepedulian dan
kepekaan. Serta menjadi salah satu kriteria
sifat dari seorang pembicara.
Dari uraian di atas dapat dipahami keberadaan
Kahfi Motivator School hingga saat ini
memiliki peran dan dapat menunjang
persaingan dengan lembaga Public Speaking
yang lain.

Dari empat langkah pendekatan yang telah diuraikan baik


pendekatan pencapaian tujuan, pendekatan sistem yang menekan
stabilitas, pendekatan konstituensi-startegi untuk Stakeholder,
119

dan nilai-nilai bersaing yang mempertemukan kriteria. Kahfi


Motivator School memenuhi setidaknya tiga langkah pendekatan
efektivitas. Pendekatan yang kurang atau bahkan tidak dilakukan
oleh Kahfi Motivator School ialah pendekatan konstituensi-
startegi untuk Stakeholde.

Namun meski tidak menjalankan semua langkah


pendekatan efektivitas yang dituangkan oleh Robbins. Kahfi
Motivator School masih sangat baik dan efektif dalam
menjalankan kegiatan belajar-mengajar sebagai sebuah lenbaga
Pendidikan. Tidak ada dampak serius yang ditimpulkan dari hal
tersebut. Sehingga tidak juga merubah sistem yang ada.

Maka pada strategi yang dilakukan oleh Kahfi Motivator


School ialah melakukan langkah menggratiskan kuliah
Komunikasi: Public Speaking, menanamkan nilai agama pada
setiap unsur kegiatan dan matakuliah. Selanjutnya, memiliki
sistem belajar-mengajar dan sistem kedisiplinan dalam
menunjang tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan
konstituensi-startegi untuk Stakeholder yang tidak dilakukan.
Dikarenakan sifat sosial yang dibangun Kahfi Motivator School.
Terakhir dapat bersaing seimbang didasari oleh: Memiliki
Kurikulum dan Matakuliah yang diinisiasi sendiri oleh Founder
Kahfi Motivator School. Menjadi salah satu yang mencetuskan
kuliah Komunikasi yang gratis. Menjadi kampus yang
menanamkan kemandirian yang berbeda dari lembaga sejenis.
120

Dari pemaparan yang diuraikan di atas Peneliti juga


menemukan yang terjadi di lapangan tentang dominasi terbesar
dari kegiatan belajar dan juga sistem yang di bangun oleh Kahfi
Motivator School masih bersifat central di bawah arahan founder
Kahfi Motivator School Tubagus Wahyudi. Tidak hanya sebagai
founder tetapi juga merangkap sebagai pembuat kurikulum,
pengambil keputusan tertinggi dari semua kebijakan yang
berjalan.

Hal ini tentu juga memiliki hal positif dan hal negatif. Hal
positifnya adalah mahasiswa bisa lebih akrab dengan founder
Kahfi Motivator School yang banyak melakukan inisiasi dari
materi dan lain-lain. Mahasiswa juga dapat menyamakan frame
dalam belajar sesuai yang diharapkan founder.

Hal negatifnya ialah beberapa hal yang langsung diambil


alih oleh Tubagus Wahyudi juga bisa membuat manajemen Kahfi
Motivator School berjalan tidak mandiri dan tidak maksimal
dalam memanfaatkan sumber daya manusia yang telah
berkecimpung lama. Selain itu akan muncul yang dinamakan
fanatisme di kalangan mahasiswa lantaran konsep pembelajaran
serta ideologi kekampusan di pegang penuh oleh founder
meskipun sudah ada jajaran kepala sekolah dan lain sebagainya.

B. Faktor Pendukung dan penghambat yang dihadapi Kahfi


Motivator School dalam menjalankan strategi secara
efektif guna membentuk public speaker.
1. Faktor Pendukung dalam membentuk Public Speaking.
121

Dalam menjalankan organisasi maupun lembaga


terdapat kelebihan maupun kekuatan yang menjadi nilai
penguat dalam hal pelaksanaan menuju tahapan tujuan.
Kelebihan tersebut biasanya menjadi unsur kekuatan
dalam menjalankan strategi yang telah ditetapkan. Itu juga
yang menjadi identitas yang dapat menggambarkan secara
singkat tentang lembaga atau organisasi tersebut. Kahfi
Motivator School juga memiliki beberapa unsur yang
mendukung dalam membentuk mahasiswanya menjadi
Public Speaker.

Bisa ditarik benang merah dalam proses


pembelajaran di Kahfi Motivator School yang menjadi
faktor pendukung dalam suksesnya mencetak public
Speaker ialah:20

a. Pembelajaran yang Detail.


Dalam pembelajarnya setiap sub materi yang
diajarkan akan dibedah secara dalam sehingga
mahasiswa dengan mudah mempelajari dan
menerapkannya langsung dalam kehidupan sehari-
hari. Satu materi bisa menghabiskan waktu sampai
3-5 kali pertemuan kuliah dan tergantung materi
yang dibahas jika cukup berat maka selain
diterangkan akan dibuat forum diskusi dan juga
pembelajaran melalui Studi Kasus.
20
Wawancara dengan Dewan Wali selaku penanggung jawab
Kurikulum Kahfi Motivator School, Milki Aan. Pada tanggal 29 September
2018, pukul: 19.50.
122

b. Penjelasan yang ringan dan mudah dipahami


serta dipraktekan.
Materi yang dipelajari di Kahfi Motivator
School lebih banyak materi yang dikaitkan dengan
aktivitas kehidupan sehari-hari. Maka dari itu
sering sekali pemaparan materi di dukung oleh
contoh yang terjadi pada keseharian. Hal ini
dilakukan untuk agar mahasiswa Kahfi Motivator
School dapat memperbaiki kualitas dirinya terlebih
dahulu sebelum terjun menjadi pembicara di muka
umum. Hal ini berdasarkan observasi yang
dilakukan banyaknya materi yang disinggung pada
kehidupan sehari-hari yang tujunnya untuk
membuat diri mahasiswa sadar dalam
bertingkahlaku, berpikir dan berbicara.
c. Praktek yang terus menerus berkelanjutan
untuk bisa tampil di depan kelas.
Semenjak semester 1 dimulai mahasiswa
Kahfi Motivator School dibiasakan untuk menjadi
petugas kelas yang menjalankan fungsi sebagai,
MC, Qori, Sari Tilawah dan juga Motivator. Hal
ini sangat baik lantaran tidak perlu menunggu
semester public speaking untuk bisa latihan
terampil dalam berbicara. Materi yang
diperaktekkan dimasing-masing semester selalu
ada. Seperti materi Simpati di semester 1.
123

Semester 2 lebih kepada menyampaikan gagasan


atau tanggapan dari kejadian atau peristiwa.
Semester 3 dalam hal ini lebih banyak
praktek karena sudah masuk semester public
speaking mulai dari latihan pernafasan, vocal, dan
verbal serta cara berjalan ketika berbicara.
Sedangkan semester 4 pembelajaran public
speaking motivation lebih kepada latihan
menyampaikan materi secara persuasive,
menyenangkan dan juga mempunyai bobot materi
yang baik. Lalu semester 5 akan mempelajari
media foto, design dan film prakteknya untuk
mahasiswa adalah mereka diminta untuk membuat
design, mengambil foto dengan beberapa angel,
dan juga tugas membuat film pendek secara
berkelompok.
Sedangkan untuk semester 6 dan 7 lebih
banyak mempelajari dan mempraktekkan hypnosis
dan hypnosis Al-Qur’an, dalam bentuk terapi
kesembuhan dan ayat Al-Qur’an yang mempunyai
daya hypnosis untuk umat Islam. Sedangakan pada
semester 8 mahasiswa akan mempersiapkan
kelulusannya dengan mengajukan tugas akhir
membuat buku motivasi dan juga menjalankan
ujian kompre.
d. Terjun langsung di dunia public speaking,
MC, motivator dan trainer sebelum lulus.
124

Dengan adanya latihan yang menunjang


pembelajaran maka mahasiswa tidak perlu
menunggu sampai semester akhir dan wisuda
untuk bisa terlibat dalam dunia trainer, MC,
bahkan motivator.
2. Faktor Penghambat dalam mencetak Public Speaking.
Dalam perjalanan pengajaran di Kahfi Motivator
School tentu tidak selamanya mulus, ada ganguan dan
juga hambatan yang terjadi selama proses belajar-
mengajar. Hal-hal dibawah ini merupakan temuan yang
didapatkan oleh peneliti:
a. Lamanya waktu belajar untuk tingkat D3 dan D4.
Program pembelajaran di Kahfi Motivator School
tergolong pembelajaran yang cukup lama. Jika
dikampus biasa untuk dapat menyelesaikan 1
semester dalam kurun waktu 6 bulan maka beda hal
dengan yang terjadi di Kahfi Motivator School.
Program pembelajaran yang diikuti oleh
mahasiswanya bisa menghabiskan waktu 1 tahun
untuk 1 semester.
Hal ini terungkap ketika peneliti melakukan
wawancara kepada salah satu alumni dan juga dua
mahasiswi yang masih aktif kuliah. Ketiganya sama-
sama mengeluhkan tentang waktu kuliah yang harus
ditempuh oleh mahasiswa. Bahkan menurut
penuturan Ripan selaku alumni angkatan 12
menyatakan dia menghabiskan waktu belajar di
125

Kahfi Motivator School Bersama teman-teman


seangkatannya selama 6 tahun meskipun begitu
sangat menarik semua pembelajaran yang ada di
Kahfi.21
Senada dengan Ripan, bunda Mala Gayatri
mahasiswi angkatan 17 menyatakan semua yang
diajarkan oleh Kahfi Motivator School sangat
membuat hidupnya dan keluarganya berubah.
Komunikasi yang terjalin di dalam keluarganya juga
lebih baik dari sebelumnya. Bunda Mala masuk
Kahfi Motivator School Bersama suami dan kedua
anaknya. Materi Kahfi Motivator School sangat
bagus semua tapi kalua program belajar mengacu
pada legalitas D4/ D3 semestinya bisa dirampingkan
menjadi tiga setengah tahun dan mengusahakan
ijazah yang sudah diakui. Tapi memang yang
disayangkan adalah waktu belajar yang lumayan
lama.22
b. Masih ada materi yang belum disusun rapih.
Pada kasus ini peneliti menemukan ada satu
semester yang kurikulumnya belum dibuat secara
detail hanya berdasarkan konsep di awal. Hal ini
terjadi pada angkatan 17 di semester public speaking
FAST. Secara global di semester ini mereka

21
Wawancara Alumni angkatan 12, Ripan Karlianto tanggal: 27
Januari 2019, pukul: 09.45 WIB.
22
Wawancara Bunda Mala Gayatri, tanggal: 6 Oktober 2018, pukul:
17.53 WIB.
126

mempelajari Public Speaking dengan menitik


beratkan layaknya Rasulullah SAW berdakwah.
FAST sendiri merupakan singkatan dari Fatonah,
Amanah, Sidiq, Tabligh.
Proses pembelajaran memang tetap berlangsung
hingga sampai saat ini. Tetapi lebih kepada materi
yang akan disampaikan dan juga mengelola bahan
materi (sekilas hampir serupa dengan semester pikir
1). Dalam proses pembelajaran tentu yang sedikit
merasakan berantakan adalah dosen yang memegang
tanggung jawab belajar di angkatan 17. Karena
bahasan yang dipelajari masih dikendalikan penuh
oleh Om Bagus pada waktu kuliah umum. Maka
yang terjadi adalah latihan yang kurang maksimal
dan fokus pembelajaran menurun. Hambatannya
terkait kurikulum juga karena menunggu intruksi
atau menunggu arahan dari Tubagus Wahyudi.
c. Kurang disiplinnya Mahasiswa dan Dosen pada
kelas Sore.
Aktivitas kuliah di Kahfi Motivator School di
bagi dua waktu yaitu kelas Sore dan kelas Malam.
Kelas Sore dimulai dari jam 16.00- 18.30 sedangkan
kelas Malam mulai dari 18.40-21.30. Jika dilihiat ada
ketidaksamaan dalam durasi belajar. Hal ini berkaitan
dengan jumlah kelas yang dapat digunakan hanya 3
ruangan. Meskipun saat peneliti meninjau terdapat 4
ruangan. Pada jadwal kuliah di sore hari terlihat tidak
127

langsung baik mahasiswa dan dosen hadir tepat pada


waktunya.
d. Seleksi Alam.23
Maksud seleksi alam disini ialah adanya
penyusutan jumlah mahasiswa pada setiap angkatan di
setiap semester. Kejadian “Seleksi Alam” di Kahfi
Motivator School terjadi karena berbagai macam
faktor; 1) Kahfi Motivator School sebagai kampus ke
2. Kebanyakan mahasiswa Kahfi Reguler sudah
terdaftar sebagai mahasiswa ditempat lain. Niatnya
bergabung di Kahfi Motivator School adalah untuk
memperbaiki kemampuan Public Speaking.
Tidak jarang bagi mereka yang merantau setelah
selesai menyelesaikan urusan kuliah utamanya lalu
kembali ke kampung halaman. Hal ini menyebabkan
mereka putus belajar di tengah jalan. Alasan yang
kedua adalah bagi mahasiswi yang menikah dan
mengikuti suaminya bekerja. Selanjutnya adalah
faktor menjadi tulang punggung keluarga sehingga
harus fokus di pekerjaan.
Maka di Kahfi Motivator School menjadi
pemandangan yang sudah biasa terjadi dari tahun ke
tahun. Misalkan awal semester 1 di angkatan 17
terdapat 4 kelas dengan total mahasiswa keseluruhan
120 orang. Namun jumlah itu terus merosot turun

23
Wawancara dengan Kepala Sekolah Kahfi Motivator School, M.
Mamduh Nuruddin, tanggal 18 September 2018, pukul: 20.25.
128

lantaran faktor seleksi alam. Sehingga jumlah


mahasiswa angakatan 17 saat ini sekitar 70 orang.
Kasus yang sama juga terjadi di angkatan 14 dari
jumlah awal mahasiswa angkatannya berjumlah 155
orang dan yang berhasil sampai tahap wisuda hanya
35 orang.
C. Hasil Strategi Komunikasi yang digunakan Kahfi
Motivator School dalam membentuk Public Speaker.

Selain menjadi wadah dalam mempelajari ilmu


Komunikasi dalam hal Public Speaking, Kahfi Motivator School
juga mempunyai tantangan dalam hal menyampaikan pesan-
pesannya. Baik pesan dalam bentuk pembelajaran matakuliah,
sampai urusan birokrasi dan kerjasama tim baik antara Dosen
dan Mahasiswa, maupun pengurus.

Dalam teori yang diungkapkan oleh R. Wayne Pace, Brent


D. Peterson dan M. Dallas Burnett tentang Strategi Komunikasi.
Setidaknya ada 3 pilar yang diperhatikan untuk menjalankan hal
tersebut:

1. To Secure Understanding, memastikan bahwa komunikan


memahami dengan baik pesan yang telah diterima.
a. Dosen Pengajar dan Asisten Menggunakan Bahasa
yang mudah dipahami.
Proses pembelajaran di Kahfi Motivator School
mengemas kegiatan belajar mereka dengan sederhana.
Penjelasan yang disampaikan seperti sedang diskusi santai
129

antara teman. Serta banyak menggunakan analogi dalam


membantu Mahasiswa memahami materi. Selain itu juga
Dosen harus memiliki pengalaman dan mempunyai
banyak contoh kasus sehingga pembahasan materi
menjadi menarik.
Bahasa yang ringan serta banyaknya analogi dan
kasus yang disajikan nyatanya menjadi salah satu
pendukung dalam menyampaikan materi perkuliahan.
Mahasiswa juga bebas bertanya ketika di dalam maupun
di luar kelas. Keunggulan Kahfi Motivator School adalah
pendalaman materi tidak dilakukan hanya 1 kali. Tetapi
bisa terjadi 3-4 kali pertemuan. Hal ini akan diukur
dengan meminta Mahasiswa untuk satu persatu maju ke
depan kelas dan diminta menjelaskan ulang.24
Tidak hanya menjelaskan ulang tetapi juga ada sesi
tanya jawan terkait materi sehingga Mahasiswa pun
terpacu untuk membuat dirinya paham terhadap materi
yang disampaikan. Hal ini terjadi di setiap semester di
setiap angkatan.
Dengan pola komunikasi yang dibuat dekat ini juga
yang membuat cara memanggil Mahasiswa Kahfi
Motivator School kepada Tubagus Wahyudi selaku
Rektor berbeda. Hampir seluruh mahasiswa Kahfi
Motivator School tidak memanggil “Bapak atau Pak”
kepada Tubagus Wahyudi. Mahasiswa dari angkatan 1

24
Obeservasi Kahfi Motivator School, 27 Januari 2019, pukul 21. 45.
Dan Observasi tanggal 4 Februari 2019, Pukul: 17.12.
130

sampai angkatan 19 memanggilnya dengan sebutan “Om


Bagus”. Hal ini juga berimbas untuk semua pengajar atau
Dosen. Dosen juga menggunakan panggilan yang
ditujukan untuk agar komunikasi bisa lebih akrab dengan
memanggil “Kakak”.
Hal yang sangat berbeda jauh dari kebiasaan dalam
dunia Pendidikan dan struktur komunikasi yang biasa
berlaku. Hal ini digunakan agar rasa kekeluargaan dapat
dirasakan. Peneliti mempunyai padangan yang berimbang.
Meski kelihatan tidak atau kurang etis menggunakan
panggilan “Om dan Kakak” kepada guru. Namun
nyatanya kemasan tersebut berhasil Kahfi Motivator
School terapkan. Hal ini dirasakan saat berkunjung ke
Kampus Kahfi. Peneliti merasakan kentalnya
kekeluargaan yang dibangun dengan salah satu siasatnya
mengganti cara memanggil Dosen.
Hingga jika tidak terbiasa akan merasa tidak sopan
dan risih. Namun jika hadir langsung dan mencoba
berbaur akan ada penilaian yang berbeda terhadap
kebiasaan tersebut. Secara tidak langsung Kahfi
Motivator School membuat budaya organisasi yang
mencirikan seperti apa Kahfi Motivator School.
Ada pembahasan terkait tentang kehidupan yang juga
disinggung dalam kuliah dan sebenarnya seperti tambahan
motivasi kepada para mahasiswa dirasa bagi peneliti
untuk mengurangi aktivitas tersebut dalam jam
perkuliahan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan di luar jam
131

kuliah yang ada sehingga tidak mengambil porsi belajar


dan kurikulum yang sudah ditetapkan. Hal ini jika
dilakukan tentu akan membuat pembahasan pembelajaran
menjadi lebih fokus dan terarah dengan baik. Sehingga
panjangnya durasi kuliah dapat menjadi lebih efisien.
Tentang panggilan atau sapaan akrab yang Peneliti
lihat sebagai bentuk budaya dalam Kahfi Motivator
School tentu menjadi hak mutlak bagi organisasi atau pun
lembaga tersebut. Namun jika dilihat dari etika yang
seharusnya maka sudah tentu mengalami pergeseran tata
krama. Meskipun yang terlihat di lapangan sikap hormat
dan sopan tetep terlihat. Padahal ini Peneliti melihat
Tubagus Wahyudi dapat menunjukkan karismatikanya
sebagai seorang guru sehingga dengan apapun sebutan
ataupun panggilannya tidak menurunkan kadar hormat
dan sopan dari mahasiswanya.
b. Seluruh Civitas Kahfi Motivator School menggunakan
gaya penyampaian yang disesuaikan dengan
mahasiswa.
Dalam berkomunikasi selain pesan yang
disampaikan harus dipahami dengan baik. Cara
menyampaikan pesan tersebut juga menjadi salah satu
bentuk pendukung Komunikan menerima atau menolak
pesan. Penyampaian pesan komunikasi baik pada saat
pembelajaran maupun tidak biasanya lebih banyak
menggunakan teknik persuasif.
132

Selain dengan persuasif, para Dosen biasanya juga


sesekali menirukan gaya komunikasi dikalangan
Mahasiswanya. Mulai dari menggunakan istilah
kekinikian, atau membahas permasalahan yang biasa
terjadi di Mahasiswa usia 18-25 tahun, seperti tentang
Menikah atau Skripsi. Hal tersebut sering digunakan
untuk menyamakan persepsi dan juga memutuskan jarak
komunikasi antara Dosen dan Mahasiswa.25
2. To Establish Acceptance, Komunikan telah memahami isi
pesan yang disampaikan maka komunikan diberikan arahan
atau binaan terhadap pesan komunikasi yang telah diterima.
a. Dosen dan Asisten Dosen memberi Arahan Kuliah.
Arahan atau binaan yang diberikan oleh Kahfi
Motivator School lebih kepada arahan yang dilakukan
Dosen Wali (Wali Kelas) di masing-masing kelas. Arahan
yang dilakukan baik tentang kedisiplinan, semangat
kuliah. b. Arahan Dosen dan Asisten Dosen terkait
masalah keseharian
Tidak hanya itu arahan dan bimbingan juga terkait
penilaian terhadap absensi kehadiran mahasiswa. Serta
mengingatkan kembali tentang manfaat menerapkan
materi yang telah dipelajari. Kegiatan ini dilakukan
bersifat universal dan juga personal. Dilakukan di dalam
kelas maupun di luar kelas seperti di ruang Perpesanan
Elektronik (Whattapps Grup). Arahan tentang ibadah,

25
Obeservasi Kahfi Motivator School, 14 Februari 2019, pukul 21.
45
133

mengingatkan untuk terus berkomunikasi yang baik


dengan orang banyak terutara orang tua. 26
3. To Motivate Action, komunikasi antara
komunikator kepada komunikan tidak hanya sekedar
mengirim pesan tetapi membuat pesan komunikasi dapat
menggerakkan komunikan untuk langsung melakukan isi
pesan.
Pada tahap ini strategi komunikasi yang
ditekankan Kahfi Motivator School kepada Mahasiswanya
pada 3 hal:
a. Mahasiswa melakukan komunikasi yang baik kepada
Orangtua. Hubungan dengan orang tua terjalin baik.
b. Mahasiswa Kahfi Motivator School memiliki akhlak
yang baik. Dengan mengukur tingkat kesadaran
terhadap lingkungan sekitar dan diri pribadi. Salah
satu materi yang menyindir tentang kesadaran
Mahasiswa Kahfi Motivator School yang sengaja di
buat oleh Tubagus Wahyudi adalah materi tentang

26
Observasi Kahfi Motivator School tanggal 4 Februari 2019, Pukul:
17.12.
134

“Otak Smart” yang diberikan di semester Ilmu Pikir.

Gambar 2. Materi Otak Smart.


c. Melakukan perbaikan komunikasi dengan Tuhan
dengan baik. Melaksanakan kegiatan ibadah dengan
lebih baik dari sebelumnya.

Dengan demikian dapat disimpukan bahwa masih banyak


hal yang perlu Kahfi Motivator School untuk dibenahi dalam
menerapkan strategi organisasi dan strategi komunikasi yang
selama ini dijalankan dalam mencapai tujuannya untuk dapat
membentuk mahasiswanya menjadi seorang Public Speaker.
Dengan ini juga dapat ditemukan bahwa sebagai lembaga
Pendidikan Kahfi Motivator School secara tidak langsung
menguatkan dan mendukung teori yang dijabarkan.

Hanya pada teori Robbins pada langkah Pendekatan


Konstituensi Strategis yang menekankan terpenuhinya
Stakeholder tidak Kahfi Motivator School lakukan. Namun tidak
mengurangi efektivitas yang sudah dibuat dan dirancang dalam
135

sistematika perkuliahan. Sedangkan pada teori R. Wayne Pace,


Brent D. Peterson dan M. Dallas Burnett hampir keseluruhan
Kahfi Motivator School dapat jalankan dengan baik. Teori
Strategi Komunikasi ini pun juga berkesesuaian dengan yang
telah berjalan dan diterapkan di Kahfi Motivator School selama
ini.

Sebagai sebuah lembaga pendidikan yang memasuki usia


remaja sekiranya Kahfi Motivator School juga harus dapat
memikirkan percepatan tentang akreditasi sebagai sebuah
lembaga. Hal ini selain untuk mendapatkan minat dari remaja
yang membutuhkan kuliah. Ini juga akan membangun semangat
dari mahasiswa dalam bertahan menyelesaikan kuliahnya di
Kahfi Motivator School. Namun jika Kahfi Motivator School
masih menerapkan pola organisasi yang seperti ini maka secara
tidak langsung organisasi maupun lembaga seperti ini terlihat
layaknya komunitas. Hal ini tertulis dalam aturan Direktoral
Jenderal Pendidikan Tinggi yang mengatur tentang Lembaga
Pendidikan Komunikasi.

Hasil dari apa yang sudah dilakukan oleh Kahfi Motivato


School sebagai sebuah lembaga pendidikan jika dilihat dari hasil
pembelajaran. Peneliti dapat melihat mahsiswa Kahfi Motivator
School bisa dan memiliki peluang yang baik dari hasil belajarnya.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya mahasiswa yang juga terjun
langsung sebagai pengisi acara baik menjadi pemateri, fasilitator,
pembawa acara maupun trainer.
136

Baik mahasiswa maupun alumni memiliki bekal yang


cukup untuk bisa bersaing dengan mereka yang berasal dari
lulusan kampus ternama. Meskipun demikian langkah-langkah
Kahfi Motivator School untuk mempercepat legalitas akan
membuat hal tersebut menjadi keuntungan bagi para mahasiswa
dan alumninya.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan Hasil Penelitian

Tesis ini mengkaji Strategi yang dilakukan oleh Kahfi


Motivator School dalam mencetak Public Speaker. Penelitian ini
berfokus pada upaya yang dilakukan oleh Kahfi Motivator School
untuk mahasiswanya. Penelitian ini merupakan kajian
pembahasan tentang Komunikasi Penyiaran Islam. Masalah yang
diangkat oleh peneliti dikaji dengan Teori Efektivitas dan Teori
Strategi Komunikasi.

Penelitian ini menfokuskan terhadap 3 hal: strategi yang


diterapkan Kahfi dalam mencetak public speaker, hambatan dan
peluang serta hasil belajar yang terjadi setelah strategi itu
dilakukan, dan melihat sisi lain yang ditawarkan Kahfi Motivator
School dari segi strategi komunikasi. Dari pembahasan di atas
maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Strategi yang diterapkan di Kahfi Motivator School


memberikan efek yang baik kepada mahasiswanya. Hal
ini disebabkan Kahfi Motivator School dapat
mewujudkan tujuan dari Mahasiswa dan juga dari sisi
tujuan lembaga. Kahfi Motivator School juga memiliki
sistem pembelajaran yang menyokong dalam mencapai
tujuan, serta pelayanan keterbukaan komunikasi dalam
hal membimbing dan mengarahkan. Dalam menjalankan

137
138

strateginya, Kahfi Motivator School sangat mapan dalam


menunjukkan nilai-nilai kelebihan sebagai bersaing dan
menunjukkan identitasnya.
2. Peluangnya makin banyak yang dapat merasakan kuliah
gratis terutama bagi mereka yang berasal dari Yatim-
piatu dan Dhuafa. Namun hambatan yang dirasakan
ialah lamanya waktu belajar untuk D3/ D4 harus
menghabiskan waktu 4 tahun dan 6 tahun. Masih ada
materi yang belum rapih dibuat. Kurang disiplinya
mahasiswa dan dosen pada kelas sore. Serta adanya
seleksi alam yang membuat jumlah mahasiswa perkelas
dan perangkatan menyusut drastis. Belum ada legalitas
hukum yang resmi untuk Kahfi Motivator School.
Sehingga akan mempengaruhi nilai sertifikat yang
diberikan.
3. Aktivitas perkuliahan yang selalu dibarengi dengan
aktivitas keagamaan nyatanya membuat mahasiwa
sangat tertarik untuk tidak hanya sekedar kuliah namun
juga menjadi ajang untuk membenahi ibadah mereka dan
pemahaman mereka terhadap pengamalan agama.
B. Saran

Berdasarkan hasil kajian ini, maka ada 3 saran yang peneliti


ajukan kepada Kahfi Motivator School.

1. Membuat durasi pembelajaran yang lebih ringkas lagi


sehingga tidak memakan waktu yang lama. Sehingga
Kahfi Motivator School tidak hanya efektif dalam
139

mencetak public Speaker tetapi juga dalam membuat


mahasiswanya lebih cepat berdaya guna di masyarakat
(efisien). Belum ada legalitas hukum yang resmi untuk
Kahfi Motivator School. Sehingga akan mempengaruhi
nilai sertifikat yang diberikan.
2. Perlu ada pengawasan dan Kontrol disiplin yang lebih
baik agar pada jam kuliah di Sore hari juga dapat
berjalan optimal.
3. Membuat sistem kurikulum yang lebih baik sehingga
pembahasan dan pembelajaran di kelas dapat berjalan
dengan baik dan terarah.
4. Menyarankan Mahasiswa untuk lebih menggunakan
panggilan yang baik sebagai tanda wujud penghormatan.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yusuf Zinal. Manajemen Komunikasi. Bandung: Pustaka


Setia, 2015.

Alaihi, Wahyu. Komunikasi Dakwah. Bandung: Remaja


Rosydakarya, 2010.

Azzaini, Jamil. Speak To Change, Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama, 2015.

Bakti, Andi Faisal. Communication and Family Planning in Islam


in Indonesia: South Sulawesi Muslim Perception of
Global Development Program. Leide: INIS, 2014.

Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kualitatif: Aktualisasi


Metodologis ke Arah Raga, Varian Kontemporer. Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2003.

Cultip, Scott M. Allen H. Center, Effective Public Relations,


Revised Fifth Edition. New Jersey: Prentice-Hall, Inc,
Englewood Cliffs, 1982.

Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:


Rajagrafindo Perkasa, 1998.

--------------------. Perencanaan dan Strategi Komunikasi, Jakarta:


Rajawali Press, 2017, cet. 3.

David, Fred R. Manajemen Strategi dan Konsep. Jakarta:


Salemba Empat, 2017, cet. 4.

Denison, D. Corporate Culture Organization Effectiviness.


Michigan: Denison Consulting, 1997.

Dewi, Fitriani Utami. Public speaking Kunci Sukses Berbicara di


Depan Publik, Teori dan Praktek. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2014.

140
141

Devito, Joseph A. Human Communication, The Basic Course.


New York: Harper Collins Publisher, 1991, edisi 5.

Dominick, Joseph R. The Dynamics of Mass Communication:


Media in The Digital Age, 7th Edition. McGraw Hill:
2002.

Druckler, Peter F. Bagaimana Menjadi Eksekutif yang Efektif.


Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1986.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi.


Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003.
-----------------------------. Dinamika Komunikasi. Bandung:
Remaja Rosyda Karya, 2004.

------------------------------. Ilmu Komunikasi. Bandung: Rosda


Karya, 2007.

Gunawan, dan Syahrul, Pengaruh Budaya Organisasi dan


Motivasi Terhadap Efektivitas Organisasi Pada Badan
Pendidikan Dan Pelatihan Keuangan. Jakarta: BPPK
Pusat, 2013.

Gunadi, Y.S. Himpunan Istilah Komunikasi. Jakarta: Gramedia,


1998.

Geogre, Alexander L. dan Andrew Bennet, Case Study An


Theory Development in The Social Sciense. USA: The
Belfer Centerfor Sciense an Internasional Affairs, 2005.
Ghazali, M. Bahri. Da’wah Komunikatif: Membangun Kerangka
Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah. Jakarta: Pedoman Ilmu
Jaya,1997.
Hakim, Embun Suci Rosha. Strategi Komunikasi Antarpribadi
Tubagus Wahyudi dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri
142

Mahasiswa Kahfi Motivator School, Jakarta: Skripsi


Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam, 2012.
Hersey, Paul. dan Kenneth H. Blanchard, Manajemen Perilaku
Organisasi: Pendayagunaan Sumber Daya Manusia, Terj.
Agus Darma. Jakarta: Erlangga, 1982.
Lucas, Stephen E. The Art Of Public speaking. New York:
McGraw-Hill, 2008.

Muhammad, Arni Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara,


1995.
Mulyana, Dedy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung:
Rosyda Karya, 2005.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:


Remaja Rosydakarya, 2006.

----------------------- Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:


Remaja Rosydakarya, 2007, Cet. Ke-24.

Morrisan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta:


Kencana, 2013.

Quail, Dennis Mc. Teori Komunikasi Suatu Pengantar. Jakarta:


Erlangga,1992.

Rahmawati, Istina. Keterkaitan Public Speaking Dalam


Komunikasi Dakwah At-Tabsyir Jurnal Komunikasi
Islam, 2014,Vol.2, No.1.

Rakhmat, Jamaludin. Retorika Modern Pendekatan Praktis,


Bandung: Remaja Rosyda Karya, 2011.

Raudhonah, Ilmu Komunikasi, Jakarta: Atma Kencana


Publishing, 2013.
143

Ridwan, Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta, 2003.

Ruben, Brent D. dan Lea P. Stewart, Komunikasi dan Perilaku


Manusia, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2014, Cet.5.

Robbins, Stephen P. Teori Organisasi: Struktur, Desain, dan


Aplikasi. Jakarta: Archan, 1994.

Sabarguna, Boy S. Analisis Data Pada Penelitian Kualitatif.


Jakarta: Universitas Indonesia, 2005.

Sadiah, Dewi. Metodologi Penelitian Dakwah. Bandung: Remaja


Rosydakarya, 2015.

Salam, Samsir. dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial.


Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, Cet. Ke 1.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart


Proses Pendidikan. Jakarta:,Kencana Prenada Media
Grup: 2006, Cet.2.

Siahaan, S.M. Komunikasi Pemahaman dan Penerapan. Jakarta:


Gunung Mulia,1990.

Silaen, Sofar dan Widiyono, Metodologi Penelitian Sosial Untuk


Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: iN Media, 2013.

Sutarto, Dasar-dasar Komunikasi Administrasi. Yogyakarta:


Data Wacana University Press, 1991.
Sutarto, Dasar-dasar Komunikasi Administrasi. Yogyakarta:
Data Wacana University Press, 1991.
Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: Pustaka Setia,
2015.
Sedarmayanti, Manajemen Strategi. Bandung: Refika Aditama,
2014.
144

Sembiring, Masana. Budaya Kinerja Organisasi. Bandung:


Fokusmedia, 2012.

Tangkilasan, Nogi Hessel. Manajemen Public, Jakarta: Gramedia


Widiasarana Indonesia, 2005.

Umar, Husein. Strategic Management in Action. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama, 2001.

Pimay, Awaludin. Strategi dan Metode Dakwah KH. Saifuddin


Zuhri, Disertasi Intitut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif
Hidaytullah Jakarta, Program Pascasarjana, Jurusan Ilmu
Agama Islam, 2001.
Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka, 2007.
Wahyuni, Endah. Hubungan Self-Effecacy dan Keterampilan
Komunikasi dengan Kecemasan Berbicara di Muka
Umum. Surabaya: Jurnal Komunikasi Islam, Vol.5, No.1.
UIN Sunan Ampel, 2015.
Wijaya, H.A. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan
Masyarakat. Jakarta: Bumi Akasara, 2010.
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Grasindo, 2000.
West, Richard & Tuner, Lynn H., Introducing Communication
Theory: Analysis and Application, 3 rd ed, McGraw-Hill,
2007.

West, Richard & Tuner, Lynn H. Introducing Communication


Theory, London: McGraw-Hill, 2010.

Yuliansari, Hartika. Strategi Kahfi Motivator School dalam


Meningkatkan Kemampuan Public Speaking Mahasiswa,
Jakarta: Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
145

Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,


2012.

Internet

http://www.rotasinews.com

http://www.kahfimotivatorschool.com

http://www.iapindonesia.org

Buku Lain

Buku Saku Mahasiswa SOP Kahfi Motivator School.


146

LAMPIRAN
DATA DOSEN PENGAJAR KAHFI MOTIVATOR SCHOOL

PENDIDIKAN Pekerjaan
NO NAMA
D3 S1 S2 S3
1. Ibnu Khaldun - U. Binus, - - Guru Private,
Khidmat Tehnik Informatika Founder of SPC,
Terapis
2. Fakhrurozi D3 Bina Sarana - - - Enterpreuner
Informatika (BSI)
3. Imam Bogie - UIN Syarif Hidayatullah - - Ex-Trainer Shopie
Usuludin Paris.
Enterpreuner
4. Hambali Rusman - UIN Syarif Hidayatullah U. Mercubuana - Ex-Trainer Shopie
Komunikasi Penyiaran Marketing Komunikasi Paris.
Islam (KPI) Enterpreuner
5. Tiar Ash-Shidiq - UIN Syarif Hidayatullah U. Muhammadiyah - Manager BMT UMJ
Perbankan Syariah Jakarta
6. M. Mamduh - UIN Syarif Hidayatullah U. Islam Attahiriyah PTIQ Trainer, Terapis,
Nuruddin Dirasat Islamiyah Man. Pendidikan Ilmu Al- Guru
Qur’an
7. Ahmad Syarif - UIN Syarif Hidayatullah UIN Syarif Hidayatullah Trainer
Pen. Agama Islam Magister Pendidikan
8. Syarif Hidayatullah - UIN Syarif Hidayatullah Pasca Sarjana IIQ Pasca Dosen UIN Syarif
Dirasat Islamiyah Shari’a Islamic Law Sarjana UIN Hidayatullah, IIQ.
Syarif
Hidayatullah
Shari’a
Islamic Law
9. Icha - Institut Ilmu Al-Qur’an - - MC, Trainer
(IIQ)
10. Milki Aan - UIN Syarif Hidayatullah - - Guru YBMQ,
Pen. Bahasa Arab Terapis
11. Fathul Munir - UIN Syarif Hidayatullah U. Mercubuana - Enterpreuner
Pen. Agama Islam Komunikasi Politik
12. Rajesh Purayil - UIN Syarif Hidayatullah - - Ex- Trainer Shopie
Hukum dan Syariah Paris,
Enterpreuner
13. Yunita Ihtiarini - UIN Syarif Hidayatullah - - Ex- Kubik
Psikologi Fasiltator NLP For
Women
14. Fitria AB - UIN Syarif Hidayatullah S2 - Guru, Pengajar
Pen. Bahasa Ingris. Privat
15. Harsin - UIN Syarif Hidayatullah - - Guru Sekolah Alam,
Ilmu Sosiologi Pantomimer
14. Siti Holisah - UIN Syarif Hidayatullah UIN Syarif - Kepala Sekolah
Man. Dakwah Hidayatullah Komunitas Lantai
OP. Magister KPI Atas
15. Imam - UIN Syarif Hidayatullah - - Trainer
KPI
16. Riza Abiwinata - UIN Syarif Hidayatullah - - Enterpreuner
Hubungan Internasional
(HI)
17 Irham Surahman - S1 Bandung - - MC, Trainer,
Founder GSA
Pertanyaan Wawancara

Nama Responden :Bpk. M. Mamduh Nurruddin


Usia :
Angkatan :8
Semester :Ilmu Pikir (Semester II, Angkatan 18)
Status : Mahasiswa / Alumni / Dosen Pengajar/
Asisten/ Dewan Wali / Kepala Sekolah
Pekerjaan : Guru dan Dosen
Tanggal Wawancara :18 September 2018

1. Bagaimana awal terbentuknya Kahfi Motivator School? Dan


sudah berapa Angkatan?

= Kahfi terbentuk pada 15 Mei 2003 di masjid Al-Karim


Bintaro. Awalnya perkumpulan remaja sekitaran masjid saja untuk
remaja lebih aktif dalam meramaikakn masjid. Lama kelamaan
dibuat sistem belajar yang didalamnya mempelajari tentang
komunikasi. Saat ini sudah angkatan 19.

2. Bagaimana perkuliahan Kahfi berlangsung?


= Perkuliahan yang berjalan di Kahfi memiliki perbedaan
dengan kampus lain. Salah satu pointnya adalah tiap-tiap angkatan
atau kelas memiliki dosen wali dan juga asisten dosen yang
fungsinya tidak hanya mengajar namun juga memantau dan
melakukan pendekatan terhadap mahasiswa. Maka tidak heran
suasana kekeluargaan dikelas dapat dimunculkan.
3. Adakah strategi khusus yang kepala sekolah lakukan untuk
memaksimalkan strategi Kahfi dalam mencetak public speaker?
= Saya memberikan tema-tema menarik untuk dibahas di kelas.
Bisa isu atau hoby bebas. Nanti mereka Saya minta untuk membuat
pola dan kerangka terkait tema. Lalu bergantian maju satu persatu.
4. Bagaimana disiplin Kahfi berjalan?
= Kedisiplinan yang diterapkan di Kahfi sama rata. Baik untuk
Junior maupun Senior. Tidak ada pilih-pilih. Bagi yang melanggar
akan diberi sanksi. Seperti telat pada waktu kuliah, maka dia akan
langsung mendapatkan cross di Kartu Kredit Kehadiran dan
Pelanggaran dan diminta pulang.
5. Apa beda Kahfi program D3 dan D4?
= Perbedaannya yang Pertama: berdasarkan usia dan
Pendidikan. Kalua D3 biasa disebut Kahfi Ustadz, selain memang
karena banyak dari kalangan Ustadz dan Ustadzah, usianya
mahasiswanya juga biasanya diatas 25 tahun. Rata-rata sudah
berkeluarga, atau mereka yang sudah menempuh S2. Program
pembelajaran lebih singkat berdasarkan waktu yaitu 3 ½ tahun
sampai 4 tahun.
Sedangkan program D4 diperuntukkan bagi mereka yang baru lulus
SMA dan sederajat. Katagori usia mulai dari 18 tahun-50 tahun.
Masa belajar D4 lebih lama dari D3 sekitar 6 tahun.
6. Kenapa di Kahfi tidak ada penilaian angka?
= Karena Kahfi tidak mau standarisasi ujian berdasarkan angka.
Hal ini khawatir membuat mahasiswa menjadi cepat puas. Dan hal
yang paling tinggi penilaiannya di Kahfi adalah soal Akhlak dan
etika.
7. Berapa banyak jumlah pengajar di Kahfi?
= untuk dosen sendiri dari 17 orang yang saat ini masih aktif
mengajar berjumlah 14 orang.
8. Adakah dosen luar yang mengajar di Kahfi?
= Ada beberapa kali Kahfi mengundang tamu untuk berbagi
ilmu di Kahfi kepada mahasiswa. Beberapa yang pernah kita undang
adalah Anggota DPR, Anang Hermasyah. Lanjut ada Guru Besar
Samurai dari Jepang Mr. Kawazu Y bersama Mas Edi yang juga
Alumni Kahfi. Ummi Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo selaku
Rektor IIQ Jakarta. Ada Juga Ketua MUI DKI Jakarta KH. Munahar
Mukhtar.
9. Kapan evaluasi rutin digelar?
= untuk evaluasi Kesultonan 1 bulan sekali. Sedangkan untuk
pengajar kita memang ada pengkajian materi lebih dalam 1 minggu
sekali. Biasanya jika ada sesuatu kita akan bahas pada hari tersebut.
10. Peratuaran apa saja yang dapat mendukung mahasiswa menjadi
public speaker handal?
= Saya kira hampir keseluruhan yang Om Bagus tuangkan dalam
peraturan Kahfi ikut mendukung mahasiswa menjadi yang tidak
hanya pandai dan hebat berbicara di depan umum tetapi memiliki
kebiasaan dan etika yang baik. Mulai dari harus sapa dan salam,
ta’zim kepada yang lebih tua, tidak boleh telat, rapi mulai dari ujung
kepada-kaki. Kahfi juga melarang pacaran dan merokok bagi
mahasiswa. Teratur dalam berbagai hal, sampai kepada kebersihan
kendaraan pribadi. Jadi kalua kita liat dia punya motor, tapi
kondisinya kotor itu kena sanksi. Nomor platnya miring kena sanksi.
Lupa tidak bawa dasi kena sanksi. Ketahuan berboncengan dengan
yang bukan mahram (pacaran) kena sanksi. Bonceng tiga sesame
jenis juga kena sanksi.
11. Adakah kegiatan selain kuliah yang membentuk mahasiswa
menjadi public speaker?
= Kahfi juga memunculkan beberapa ekstrakulikuler seperti,
magic, motivasinger, tahsin Al-Qur’an.
12. Berapa Jumlah angkatan yang belajar di Kahfi?
Pertanyaan Wawancara

Nama Responden : Tubagus Wahyudi


Usia : 50 Tahun
Angkatan :-
Semester :-
Status : Founder Kahfi Motivator School
Pekerjaan : Motivator, Trainer, Dosen.
Tanggal Wawancara : 23 November 2018
1. Merujuk kepada apa kurikulum Kahfi Motivator School?
= Rujukan awalnya dari pengalaman Om Bagus saat menjadi
seorang Public Speaker. Saya membuat design materi selain
berdasarkan pengalaman sendiri juga pengalaman sebelumnya
yang juga bergabung di Tantowi Yahya Public Speaking. 3
tahun belakangan ini Kahfi lebih merujuk kepada Al-Qur’an dan
Hadits.
2. Apakah Bapak Tubagus Wahyudi ikut dalam proses mengajar?
= bagi Om Bagus Kahfi ini investasi Akhirat saya dari awal
menggagas terjun langsung untuk mengajar. Sekarang hanya
kuliah umum saja. Itu pun jadwalnya hampir setiap malam.
Kalau Om Bagus tidak bisa maka Om Bagus hutang. Kapan ada
waktu luang kita akan ganti hari yang Om Bagus tidak ngajar.
3. Kenapa dalam proses belajar Kahfi Motivator School banyak
dikaitkan dengan Agama, padahal ini kampus Komunikasi?
= Menurut Om Bagus semua hal yang ada di kehidupan itu harus
didasari oleh ilmu agama. Terlebih kita muslim. Sehingga ini
pun menjadi bagian yang dihadirkan Kahfi untuk mahasiswa.
Jika kita berbuat sesuatu tanpa dilandasi ilmu dan agama maka
bahaya. Kita sebagai manusia akan kehilangan arah dan kendali.
4. Kenapa Kuliah di Kahfi Motivator School “Gratis”?
= Om Bagus terinspirasi dari ayat Al-Qur’an di dalam Surat
Yasin: 21.
َ
ْ ْ‫مْمه َت ُدون‬ َ ‫كمْأَج ٗر‬
ُّ ‫اْو ُه‬ ُ ُ َ َ َّ َ ُ َّ
‫سل‬
ْ ‫واْمنَّْلْي‬
ْ ‫ٱتبِع‬
Artinya: Maka ikutilah orang yang tidak meminta imbalan
kepadamu; dan mereka adalah orang yang mendapatkan
petunjuk.
Saya belajar itu hobby. Dan saya tidak perlu dibayar karena
hobby saya. Termasuk di dalamnya sebenarnya kan saya yang
sedang belajar mengajar di Kahfi. Dan Saya juga sampai saat ini
masih terus belajar menjadi guru yang baik. Saya aja masih
belajar. Jadi saya dengan anak Kahfi itu sama. Sama-sama
sedang menikmati belajar gratis. Beda peran saja.

Jadi kita buat format mereka yang ikut seminar dan membayar
infaq boleh ikut seleksi ujian masuk. Nanti seperti kampus pada
umumnya. Ada pengumuman hasil seleksi dan itu ada tahap
yang lain juga. Seperti selesai tahap 1, mereka ada tes baca Al-
Qur’an dan Praktek Sholat. Dan juga ada tes Prakawan.

5. Nilai bersaing apa yang hanya dimiliki Kahfi Motivator School?


= Om Bagus tidak pernah berfikir untuk bersaing dengan
sekolah mana dan kampus mana. Karena saingan terbesar dan
yang nyata seperti yang sudah dipesankan oleh Rasulullah SAW
adalah diri kita sendiri. Namun tentu ada nilai yang ingin
ditonjolkan Kahfi sebagai bentuk pembeda dari kampus sejenis.
Seperti kita lebih banyak praktek, suasana belajar yang nyaman,
komunikasi dan kesadaran menjadi point penting di Kahfi.

Peneliti Founder Kahfi Motivator School

Siti Holisah Dr. Tubagus Wahyudi, S.T., M.Si., M. CHt., CHI


Pertanyaan Wawancara
Nama Responden : Fitriah AB
Usia :
Angkatan :9
Semester : Public Speaking Fundament
Status :Mahasiswa/ Alumni/ Dosen Pengajar/
Asisten/ Dewan Wali.
Pekerjaan : Guru
Tanggal Wawancara : 27 Desember 2018

1. Apa perbedaan sistem Penganjaran yang ada di Kahfi mulai dari


yang dulu di masjid hingga saat ini di ruko?
= Kalau sistem pengajaran dulu saat masih di Masjid Al-Karim itu
kita lebih terdidik karena lingkungan. Ibarat kata lingkungan yang
memaksa kita untuk begitu. Harus sigap seperti ini, karena kita
ada di lingkungan nyata dan langsung. Tapi ketika sekarang saat
pindah ke ruko ini sistemnya kita lebih menghadapi diri kita
sendiri. Jadi kita mengendalikan diri kita sendiri itu yang lebih
susah dibanding kita mengendalikan orang lain. Termasuk dalam
hal meminta sesuatu itu lebih enak, karena kita melihat ada orang
nih di sekeliling kita melihat kita. Kalau sekarang kan yang lihat
orang-orang Kahfi juga.
Pengajaran lebih mantab sebelum pindah ke ruko. Karena orang
langsung melihat. Masyarakat langsung tahu ini loh buktinya anak
Kahfi begini bentuknya. Kalau sekarang masyarakat belum bisa
melihat realisasi dari Kahfi yang terutama lingkungan terdekat.
Kalau pada lingkungan kerja sudah bisa dirasakan bagusnya hasil
belajar Kahfi.
2. Saat dulu pembelajaran Kahfi di Masjid dengan yang saat ini di
Ruko efek kepada mahasiswa seperti apa?
= untuk Kurikulum sudah makin meningkat, sudah makin rapih,
makin tertata, dan makin jelas ibaratnya kalua dulu kita Learning
by Doing. Kalau sekarang sistem pengajaran dan prakteknya
sudah tertata rapih atas pengalaman pribadinya juga sebagai
pembicara. Perbedaannya untuk mahasiswa jika dilihat dari output
masih terlihat disuapi ilmu belum mandiri. Kemandirian
mahasiswa masih kurang.
3. Kenapa di Kahfi Motivator School banyak mempelajari hal selain
Public Speaking seperti Media?
=Setiap semester punya fungsinya masing-masing. Dan
pembelajaran di Kahfi mencoba membantu untuk dapat
memahami audiens yang lebih cepat menerima informasi
berdasarkan media visual. Apalagi di zaman seperti sekarang
media visual khususnya sudah menjadi hal yang akrab dengan
manusia.
4. Kenapa mau mengabdi dan mengajar di Kahfi Motivator School
yang tidak memberikan insentif?
= Kalau saya pribadi mengabdi karena ingin membalas budi Om
Bagus yang telah memberikan saya banyak ilmu dan nasehat.
Dulu saat saya kuliah saya tidak membayar uang kuliah, maka
tidak masalah jika sekarng saya mengajar tidak mendapatkan
insentif.
5. Strategi apa yang kakak gunakan saat mengajar media?
= Tidak ada strategi khusus sebenarnya. Tapi ketika masuk dalam
semester media biasanya yang saya lakukan adalah meminta
mahasiswa untuk memperbanyak sudut pandang mereka. Hal ini
berkaitan dengan materi-materi yang berhubungan dengan
media. Seperti Poto tentu tidak lepas dari angel foto. Film dan
video merupakan bentuk sudut pandang yang dikemas menarik
untuk menyampaikan pesan. Ada tugas yang biasa diberikan
seperti menonton film yang sudah ditentukan, nantinya
mereka akan maju satu persatu ke depan kelas. Mereka akan
menjelaskan apa yang mereka fahami dan bagaimanfremiing
dari film tersebut.

Peneliti Responden

Siti Holisah
Pertanyaan Wawancara

Nama Responden : Bunda Mala Gayatri


Usia :
Angkatan : 17
Semester : Public Speaking Fundament (Semester III)
Status : Mahasiswa/ Alumni/ Dosen Pengajar/
Asisten/ Dewan Wali
Pekerjaan : Dosen
Tanggal Wawancara : 6 Oktober 2018

1. Pelukah diperlajari Magic pada public speaking?


= Sangat penting karena seorang public speaker harus sempurna
dalam menyampaikan materinya. Untuk menarik perhatian
audiens saya rasa magic menjadi keharusan untuk menunjang
ketika kita berbicara dan agar audiens tidak bosan. Dan seorang
public speker harus mempelajari banyak hal untuk senjata dalam
berkomunikasi.
2. Setujukah Anda dengan lamanya pembelajaran yang diterapkan
di Kahfi Motivator School D4 selama 6 tahun?
= jadi sebetulnya menurut pendapat saya kalau boleh
berpendapat tidak perlu berlama-lama. Disesuaikan saja dengan
jenjangnya dengan yang sebagaimana mestinya. Kalau bisa
untuk pendidikan dalam bentuk D4 Kahfi yang hasilnya adalah
sarjana terapan saya kira cukup dengan 3 ½ tahun.
3. Bagaimana pendapat Bunda terkait kurikulum yang ditawarkan
dalam pembelajaran di Semester Public Speaking?
= Al-hamdulillah menurut bunda kurikulum yang diberikan
sangat amat menunjang justru banyak sekali pelajaran yang
membuka pengetahuan bunda tentang komunikasi. Meski yang
disayangkan adalah efektifitas jangka waktu belajar yang belum
maksimal. Seharusnya 1 semester cukup dengan 6 bulan saja.
Terlebih kalau ada materi yang baru yang Om Bagus sampaikan.
Cuma kita sebagai mahasiswa tentu ikut dan patuh dalam
pembelajaran.
4. Kesan bunda terhadap Kahfi Motivator School?
= sebuah kampus yang sangat bagus dan jujur saya amat
terbantu sekali dengan adanya Kahfi untuk mendidik anak.
Jadi saya secara tidak langsung menitipkan kedua anak saya
di Kahfi karena memang didikan di sini bagus betul.
Sekaligus juga mendidik saya dalam hal komunikasi dan
kehidupan.

Note: Bunda Mala masuk Kahfi Motivator School berikut dengan


Suami dan 1 orang Putra serta 1 orang Putrinya. Mereka masuk di
angakatan yang sama yaitu angkatan 17.

Peneliti Responden

Siti Holisah Bunda Mala Ganatri


Lampiran Dokumentasi Foto Kahfi Motivator School
1. Brosur Pendaftaran Mahasiswa Baru

2. Tubagus Wahyudi dan Dosen Kahfi Motivator School dan suasana


Ujian Sertifikasi Public Speaking

3. Kerapihan dan Kedisiplinan Kahfi Motivator School

135
Sidang Kedisiplinan Absensi Hukuman Pakai Sarung karena Celana Jeans

Praktek Mahasiswa di Kelas dan siaran Radio Kahfi

Ujian Praktek Hypnosis Ujian Gesture dan Puisi


137

Bersama Kepala Sekolah Kahfi Bersama Founder Kahfi


M. Mamduh Nuruddin Tubagus Wahyudi

Bersama Dosen Bid. Kurikulum Duty Manager


Milki Aan

Kebersamaan dan Kekeluargaan

Anda mungkin juga menyukai