DPPM UII
LAPORAN PENELITIAN
Diusulkan Oleh:
Menyetujui,
Direktur DPPM UII
1
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur selalu tercurah kepada Allah Swt sebagai pemilih alam
semesta dan kehidupan. Kepada-Nya lah segala harap dan takut selalu
dikembalikan. Shalawat dan Salam juga selalu dihaturkan kepada nabi besar
Muhammad SAW. Sebagai penghulu para nabi dan contoh teladan terbaik bagi
manusia.
Penelitian ini merupakan bagian dari upaya mengkaji berbagai manuver
politik Tiongkok dalam politik Internasional. Salah satu strategi yang digunakan
saat ini adalah melalui pendekatan terhadap kelompok Muslim. Dalam penelitian
ini, Indonesia menjadi target politik luar negeri Tiongkok melalui pendekatan islam
sebagai alat diplomasi publik negara ini. Penelitian ini diharapkan dapat
berkontribusi terhadap upaya memahami berbagai aspek dari politik Tiongkok baik
domestik maupun internasional. Juga dapat memberikan sumbangsih terhadap para
pemangku kebijakan terkait bagaimana merespon berbagai upaya Tiongkok di
Indonesia tersebut.
Penelitian ini tidak dapat terlaksana dengan baik dan lancar tanpa support
institusi dari universitas Islam Indonesia terkhusus dari Departemen Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat, DPPM UII. Atas bantuan dan dukungan selama ini
kami mengucapkan terimakasih sebanyak - banyaknya. jazakallah khairan
katsiran.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
RINGKASAN
BAB I: PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3
1.4 Urgensi Penelitian ......................................................................................... 3
1.5 Luaran dan Target Penelitian ........................................................................ 4
1.6 Keterkaitan dengan Ayat Al-Qur’an atau Sunnah Rasulullah SAW ............ 4
BAB II:TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 6
BAB III: METODE PENELITIAN .................................................................... 11
3.1 Metode Penelitian........................................................................................ 11
3.2 Roadmap Penelitian dan Kesesuaian dengan Tema Unggulan RIPPM ...... 11
3.3 Bagan Alur Aktivitas Penelitian.................................................................. 14
3.4 Jadwal Penelitian ......................................................................................... 15
3.5 Rencana Anggaran Biaya ............................................................................ 16
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 18
4.1 Diplomasi Publik Tiongkok ........................................................................ 18
4.2 Diplomasi Publik Tiongkok Terhadap Muslim di Indonesia ...................... 21
4.2.1 Antar Pemerintah ................................................................................. 23
4.2.2 Dunia Pendidikan ................................................................................. 25
4.2.3 Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam ......................................... 29
4.3 Respon Komunitas Muslim terhadap kehadiran Tiongkok di Indonesia .... 31
BAB V: KESIMPULAN ....................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN I
LAMPIRAN II
LAMPIRAN III
LAMPIRAN IV
3
RINGKASAN
Saat ini Tiongkok telah menjadi negara yang sedang bangkit menjadi kekuatan
global. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi membuat bisnis dan investasi di negara
ini berkembang lintas benua. Tiongkok sangat menyadari bahwa untuk
memperlancar kerjasamanya dengan negara lain, diplomasi ekonomi saja tidak
cukup, perlu juga melibatkan aspek diplomasi lainnya, seperti diplomasi publik
dengan tujuan menciptakan citra positif di masyarakat negara lain. Indonesia
sebagai target investasi dan pasar Tiongkok yang besar tidak lepas dari upaya
diplomasi publik Tiongkok tersebut. Berbagai upaya dan kerjasama telah dilakukan
oleh Tiongkok baik di tingkat pemerintah maupun di tingkat masyarakat termasuk
dengan komunitas muslim di Indonesia. Dalam penelitian ini, diplomasi publik
Tiongkok akan fokus pada strategi untuk menciptakan citra positif di kalangan umat
Islam di Indonesia, termasuk menyikapi isu Muslim Uighur di Xinjiang. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif dengan kerangka teori Diplomasi Publik sebagai
bagian dari strategi politik luar negeri suatu negara. Data dikumpulkan dari
pemerintah Indonesia dan Pemerintah Tiongkok, serta kelompok Muslim di
Indonesia. Selanjutnya akan dijelaskan secara deskriptif terkait upaya diplomasi
publik Tiongkok terhadap umat Islam di Indonesia.
4
BAB I
PENDAHULUAN
Tiongkok merupakan salah satu negara yang dapat terus meningkatkan kekuatan
posisinya dalam politik global saat ini. Dengan kekuatan ekonomi yang dimilikinya,
negara ini mampu menjadi yang terkuat di dunia setelah Amerika Serikat. Kekuatan
ini didapatkan oleh Tiongkok setelah reformasi ekonomi pada tahun 1978 di era
pemerintah Deng Xiaoping. Pasca 1978, pertumbuhan ekonomi negara ini hampir
mencapai 10 persen tiap tahunnya dan 850 juga orang berhasil keluar dari garis
manufaktur, ekspor, dan tenaga kerja murah (The World Bank, n.d)
setiap negara untuk menjalin kerjasama yang baik lintas negara baik dari sisi bilateral
maupun multilateral. Bukan hanya itu, setiap negara juga perlu menciptakan citra
yang positif negaranya di publik negara lain melalui strategi yang dikenal sebagai
diplomasi publik. Strategi diplomasi publik ini juga digunakan oleh Tiongkok untuk
publik yang positif terhadap Tiongkok dan menghindari hambatan dari publik
negara ini tidak hanya melalui saluran resmi negara, seperti kementerian luar negeri
atau kedutaan besar Tiongkok tetapi juga melalui Lembaga – lembaga non –
1
pemerintah yang lain, seperti lembaga pendidikan dan lembaga – lembaga
bagian dari objek diplomasi publik Tiongkok. Dalam menggaet dukungan publik di
Bahasa dan budaya melalui institute Konghucu yang menyebar di berbagai kampus
di Indonesia (Diokno, Hsiao, Yang, 2019). Lembaga ini juga memfasilitasi bukan
sebagai bagian dari prioritas strategi diplomasi publiknya melalui berbagai upaya
kerjasama dilakukan baik terhadap ormas – ormas besar seperti Nahdlatul Ulama
dan Muhammadiyah serta institusi – institusi pendidikan Islam baik negeri maupun
swasta (Rakhmat, Pashya, 2020). Upaya diplomasi publik terhadap Muslim semakin
meningkat intensitasnya pada tahun 2018 setelah isu pelanggaran hak kebebasan
beragama komunitas Muslim Uighur di Xinjiang menjadi isu dan kontroversi global
yang membuat Tiongkok harus berupaya keras membendung isu tersebut melalui
dengan jumlah 87 persen dari 276 juta penduduk Indonesia, memiliki peran penting
dalam perjalanan sejarah politik di Indonesia. Hal ini membuat negara – negara yang
2
dengan masyarakat Muslim. Maka daripada itu, penelitian ini akan memfokuskan
penelitian, data yang akan digunakan adalah melalui literatur seperti buku, jurnal,
dan liputan media terkait diplomasi publik Tiongkok di Indonesia juga digunakan
Untuk menjawab penelitian ini berdasarkan latar belakang di atas, maka pertanyaan
dari penelitian ini adalah: Bagaimana upaya diplomasi publik Republik Rakyat
Tiongkok terhadap Muslim di Indonesia?
Tiongkok melalui kalangan Muslim di Indonesia. Maka dari itu, penelitian ini
3
prodi Hubungan Internasional. Sehingga, penelitian ini diharapkan untuk menjadi
salah satu kajian, referensi, maupun rujukan dalam studi Hubungan Internasional.
Sinta 4 namun tidak menutup kemungkinan hasil penelitian ini di submisi di jurnal
nasional Sinta 2. Selain itu, hasil penelitian ini juga hasil akhirnya akan dibuat dalam
yang umum digunakan oleh sebuah negara dalam berinteraksi dengan negara lain
komunikasi dan transportasi jenis - jenis diplomasi pun berkembang pesat yang tidak
hanya melibatkan aktor negara namun juga aktor - aktor non-negara. Dalam sirah
nabi Muhammad SAW, terdapat sangat banyak sekali cerita yang menjelaskan
praktik - praktik diplomasi yang dilakukan oleh nabi seperti saat menerima utusan
dari kaum - kaum di luar kota madinah, termasuk yang fenomenal adalah negosiasi
dengan kaum Quraisy Mekkah yang menghasilkan perjanjian gencatan senjata yang
pengiriman utusan kepada pemimpin - pemimpin suku di Jazirah Arab dan pemimpin
Romawi dan Persia untuk menjelaskan Islam dan Kenabian Muhammad SAW.
Diplomasi Islam kepada para pemimpin tersebut sebenarnya dalam konteks modern
4
Dalam konteks pembahasan Al-Quran terkait dengan publik diplomasi,
seruan - seruan amar makruf nahi mungkar dan seruan - seruan kepada umat Manusia
untuk mengikuti jalan Islam sebenarnya secara isi merupakan upaya persuasif
terhadap masyarakat secara umum untuk memahami Islam dan menerima Islam.
Terdapat banyak sekali firman Allah dalam Al-Quran yang menyeru kepada amar
makruf dan nahi mungkar seperti dalam surah Ali- Imran, 110:
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada
Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di
antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dewasa ini aktivitas politik luar negeri tidak lagi terbatas oleh peran negara semata
dan dengan isu – isu tradisional seperti politik, ekonomi dan keamanan. Sebelum
perang dingin berakhir, hubungan antar negara didominasi oleh isu-isu tradisional
tadi aktivitas diplomasi yang terjadi pun cenderung tertutup sehingga publik tidak
mengetahui proses dan hasil diplomasi yang terjadi antar negara. Pasca perang
dingin, dunia diwarnai oleh proses integrasi dunia melalui proses globalisasi. Ini juga
telekomunikasi dan politik yang semakin terbuka, membuat peran masyarakat dalam
setiap politik atau kebijakan pemerintah semakin besar, termasuk dalam aktivitas
Dalam melaksanakan aktivitas politik luar negeri di era saat ini, suatu negara
tidak lagi hanya menargetkan aktor politik negara tertentu untuk memperjuangkan
negara tersebut. Semakin positif dan terbuka respon publik suatu negara terhadap
negara tertentu, maka akan semakin mudah negara itu melaksanakan Kerjasama
dengan negara tersebut begitupun juga sebaliknya. Upaya untuk menciptakan citra
positif ini disebut sebagai public diplomacy atau diplomasi publik. Sementara
elemen – elemen (ingredient) yang digunakan untuk menggaet publik negara lain
tersebut sebagai soft power yakni kemampuan mempengaruhi negara lain melalui
6
daya tarik yang dimiliki baik dari sisi budaya, nilai dan daya tarik yang lain (Nye,
2014).
dilakukan oleh sebuah negara dengan menargetkan publik negara lain baik itu
kepentingan dan menyebarkan nilai-nilai yang dianut oleh sebuah negara (Sharp,
menciptakan kesepahaman terkait ide, nilai, institusi, budaya dan tujuan-tujuan serta
Ham, public diplomacy merupakan upaya sebuah negara untuk menaklukkan hati
dan pikiran dari (winning heart and mind) publik negara lain (Ham, 2005). Menurut
beragam caranya tergantung dari aktor – aktor yang melakukannya bisa melalui
seperti dalam tulisan Ingrid d'Hooghe yang berjudul The Rise of China’s Public
Diplomacy. Hooghe (2007) berargumen bahwa kebijakan luar negeri dan diplomasi
Tiongkok telah berkembang pesat (Hooghe, 2007). Hal itu dilakukan oleh Tiongkok
7
Presiden Tiongkok, slogan Harmonious World menjadi landasan diplomasi budaya
mulai menyebar melalui film, puisi, novel, bahasa (mandarin), identitas bahkan aktor
Namun, dalam penelitian yang dilakukan olehnya, Hooghe tidak menjelaskan secara
Indonesia terutama kepada kalangan Muslim. Maka dari itu, penelitian ini akan
Kajian yang ditulis oleh Yifan Yang yang berjudul Looking inward: How
does Chinese public diplomacy work at home? juga menjelaskan terkait dengan
tatanan global (Yang, 2020). Dalam hal ini, Tiongkok menggunakan banyak cara
seperti memberikan bantuan berupa beasiswa. Tidak hanya itu, Yang (2020)
menambahkan bahwa peran Institusi Konghucu serta National Image Film menjadi
dua pokok program diplomasi Tiongkok yang sangat penting (Ibid). Penelitian Yang
diplomasi Tiongkok dengan baik dan sistematis. Yang juga sudah berusaha
8
kalangan Muslim di Indonesia. Maka dari itu, penelitian ini akan menyempurnakan
Muslim di Indonesia.
Terkait dengan diplomasi publik Tiongkok juga pernah ditulis oleh Riski M.
Baskoro, Amalia Agustina Theresia, dan Anggara Raharyo dalam jurnalnya yang
Theresia (2019), dan Raharyo (2019) berargumen bahwa kekuatan Tiongkok dalam
industri film Amerika Serikat (Ibid). Sikap itu diambil oleh Tiongkok untuk
meningkatkan konsep tata kelola film serta dapat menguntungkan satu dengan
lainnya atau win-win solution. Baskoro, Theresia, dan Raharyo sudah membangun
argumen dengan baik. Namun, dalam penelitiannya, Baskoro, Theresia, dan Raharyo
Tiongkok di Indonesia. Maka dari itu, penelitian ini akan membahas terkait dengan
kalangan Muslim.
Penelitian ini akan menggunakan tipe atau model studi kasus sebagai salah satu
9
untuk menganalisis upaya Tiongkok dalam memperbaiki citra terhadap publik
muslim di Indonesia. Dalam melakukan penelitian, data yang akan digunakan adalah
melalui literatur dan wawancara dengan aktor – aktor Muslim di Indonesia yang
pernah menjalin kontak baik dari individu maupun organisasi (organisasi Islam atau
Lembaga Pendidikan) dengan pihak tiongkok. Selain itu, data – data literatur seperti
buku, jurnal, dan liputan media terkait diplomasi publik Tiongkok di Indonesia juga
adalah menjabarkan secara deskriptif upaya diplomasi publik yang dilakukan oleh
Tiongkok dalam sejarah politik luar negerinya; serta strategi dan teknik diplomasi
publik yang dilakukan sampai saat ini. Penjelasan dilanjutkan dengan memfokuskan
pada hubungan kerjasama antara Indonesia dan Tiongkok secara umum dari berbagai
tiongkok terhadap publik Muslim di Indonesia secara historis dan upaya saat ini.
10
BAB III
METODE PENELITIAN
muslim di Indonesia. Dalam melakukan penelitian, data yang akan digunakan adalah
melalui literatur dan wawancara dengan aktor – aktor Muslim di Indonesia yang
pernah menjalin kontak baik dari individu maupun organisasi (organisasi Islam atau
Lembaga Pendidikan) dengan pihak tiongkok. Selain itu, data – data literatur seperti
buku, jurnal, dan liputan media terkait diplomasi publik Tiongkok di Indonesia juga
adalah menjabarkan secara deskriptif upaya diplomasi publik yang dilakukan oleh
Tiongkok dalam sejarah politik luar negerinya; serta strategi dan teknik diplomasi
publik yang dilakukan sampai saat ini. Penjelasan dilanjutkan dengan memfokuskan
pada hubungan kerjasama antara Indonesia dan Tiongkok secara umum dari berbagai
tiongkok terhadap publik Muslim di Indonesia secara historis dan upaya saat ini.
11
berbangsa dan bernegara. Bidang yang menjadi inspirasi dari penelitian tentang
upaya diplomasi tiongkok terhadap Muslim di Indonesia adalah dalam poin “Sistem
dimotivasi oleh kepentingan materiil juga dilandasi oleh nilai non-materiil seperti
keadilan serta trust atau saling percaya merupakan bagian dari unsur yang tidak
dengan Indonesia dan terus meningkat sampai saat ini mengalami salah satu problem
yang harus segera dituntaskan yakni isu pelanggaran HAM dan tindakan
isu yang penting dan mencederai serta menyakiti perasaan Umat Muslim di seluruh
dunia termasuk di Indonesia. Melalui upaya diplomasi publik yang dilakukan oleh
penilaian dan kritik terhadap sikap Tiongkok terhadap para Muslim di Xinjiang.
12
Bagan roadmap penelitian ini bisa dilihat pada gambar 3.1 berikut:
13
3.3 Bagan Alur Aktivitas Penelitian
14
3.4 Jadwal Penelitian
Mei Juli
Maret April Juni
No. Aktifitas
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Memasukkan
1
Proposal
Proses
pengumpulan
2
data primer dan
sekunder
Memproses dan
3 menganalisis
data
Penyusunan
Laporan
5 Penelitian dan
pembuatan
poster A1
Memasukkan
7 laporan
penelitian
Memasukkan
hasil penelitian
9
ke jurnal
nasional
15
3.5 Rencana Anggaran Biaya
1. Honor
Honor Honor/Jam Waktu Minggu Honor Per Tahun
(Jam/Minggu) (RP)
Peneliti Rp. 10.000 10 20 2.000.000
Utama
Peneliti Rp. 10.000 10 20 2.000.000
Anggota
Rp. 10.000 5 20 1.000.000
Asisten
SUBTOTAL (RP) Rp. 5.000.000
2. Bahan Penunjang
16
No Justifikasi Pemakaian Usulan Biaya
17
BAB IV
negara tersebut. Semakin positif dan terbuka respon publik suatu negara terhadap
negara tertentu, maka akan semakin mudah negara itu melaksanakan Kerjasama
dengan negara tersebut begitupun juga sebaliknya. Upaya untuk menciptakan citra
positif ini disebut sebagai public diplomacy atau diplomasi publik. Sementara
elemen – elemen (ingredient) yang digunakan untuk menggaet publik negara lain
tersebut sebagai soft power yakni kemampuan mempengaruhi negara lain melalui
daya tarik yang dimiliki baik dari sisi budaya, nilai dan daya tarik yang lain (Nye,
publik sangatlah beragam caranya tergantung dari aktor – aktor yang melakukannya
media, internet, kerjasama dengan selebriti dan berbagai publikasi (Melissen, 2005).
Islam, sejak era Mao Zedong, Konferensi Bandung 1955 menjadi salah satu titik
awal Tiongkok berjalan dalam jalur diplomasi. Kerjasama tersebut dilakukan salah
satunya dengan Mesir (MA, 2010, 33) Diawali dengan kedatangan delegasi Mesir,
18
“Minutes of Cultural Talks” (Ibid). Kesepakatan tersebut memasukkan pertukaran
terhadap guru dan pelajar, perizinan kepada akademisi Mesir untuk mengajar di
dengan negara Muslim lainnya seperti Arab Saudi dan pada tahun 1990. Hal itu
(PBB) tahun 1971 (Ibid). Melalui hubungannya dengan Arab Saudi pada tahun 2002,
Tiongkok dan Arab Saudi sudah melakukan kerjasama “The World Heritages in
Belt and Road Initiative (BRI) di tahun 2013. Proyek ini tidak hanya mendorong
BRI yang ingin mengembalikan kejayaan “Silk Road” atau Jalur Sutra dengan
dibarengi dengan upaya soft-diplomacy. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah
19
Institusi Konghucu di Qatar pada tahun 2019 (China Today, 2018). Tidak hanya itu,
pada tahun 2019, Arab Saudi mencoba memperkenalkan materi Tiongkok dalam
Hal ini perlu dilakukan karena Tiongkok memiliki citra yang tidak begitu
baik di beberapa negara. Sentimen xenofobia yang justru kian menguat seiring
kedatangan pekerja migran asal Tiongkok, yang merupakan salah satu prasyarat dari
keras karena dianggap akan mengurangi lapangan pekerjaan untuk masyarakat lokal.
produk impor dari Tiongkok telah terinfeksi oleh virus Covid-19 dan menyalahkan
BRI atau OBOR di abad 21”, dokumen strategi utama BRI, menekankan “pertukaran
budaya” sebagai bagian penting dari realisasi inisiasi tersebut (Rakhmat,.et,al, 2020).
Tak berselang lama sejak proyek BRI digagas pada tahun 2013, Tiongkok telah
20
mempromosikan peningkatan pertukaran budaya dengan negara-negara target BRI
(Ibid).
Hubungan kedua negara dapat menjadi simbol dalam mempertegas posisi politik
dalam menghadapi rivalitas Amerika Serikat dan Uni Soviet di era perang dingin.
Salah satu fokus hubungan kerjasama kedua negara saat itu terdapat di bidang
Tiongkok. Pada tahun 1980-an hubungan Indonesia dan Tiongkok membaik setelah
adanya pertemuan petinggi kedua negara di Jepang. Hal itu membuat hubungan
Pasca reformasi, hubungan kedua negara semakin intensif dimulai dari era
menandatangani dua perjanjian kerjasama yakni pada tahun 2005 (Sinaga, 2010).
meliput bidang politik dan keamanan, ekonomi dan pembangunan, sosial budaya,
21
perindustrian, infrastruktur, transportasi, energi, keuangan, pariwisata, pendidikan,
Saat ini khususnya di era rezim presiden Joko Widodo sejak tahun 2014
negara sudah jauh semakin meningkat. Tiongkok saat ini telah menjadi salah negara
yang memiliki kekuatan terbesar di dunia dalam aspek ekonominya. Dari jumlah
investasi dan hubungan dagang dari kedua negara yang meningkat dari tahun ke
tahun bahkan saat ini Tiongkok menempati posisi ketiga terbesar dalam jumlah
investasi ke indonesia pada tahun 2020 walaupun di tengah pandemi Covid-19. Salah
satu penyebab dari peningkatan hubungan Indonesia dan Tiongkok adalah arah
kebijakan luar negeri Tiongkok yang semakin ekspansif pasca proyek BRI (Belt and
Road Initiative) diperkenalkan oleh Xi Jinping tahun 2013. Di era presiden Joko
Cooperation within the Framework of the Global Maritime Fulcrum Vision and the
Belt and Road Initiative pada tahun 2018 (Kedutaan Besar Republik Indonesia di
penyediaan vaksin sebagai salah satu poin yang disepakati (Kompas.com, 2021).
menjalin kerjasama secara resmi sejak tahun 1992 setelah ditandatangani MOU on
Information cooperation. Saat itu kantor berita milik pemerintah China, Xinhua
News Agency dan Antara Press dari Indonesia menempatkan perwakilan masing -
masing di Indonesia dan China. Selain itu, pada tahun 1994, kedua negara juga mulai
22
melakukan pertukaran pelajar. Pada tahun 2018, jumlah pelajar Indonesia yang
dibanding tahun 2007 yang hanya berjumlah 7000 orang (Kedutaan Besar Tiongkok
di Indonesia, 2019). Selain itu, Indonesia dan Tiongkok rutin mengadakan kerjasama
Indonesia khusus terkait mengenai isu Islam baru beberapa tahun terakhir
publik Indonesia terkait dengan kerjasama yang dilakukan oleh kedua negara selama
ini dalam berbagai bidang seperti ekonomi, pendidikan, teknologi, dan budaya.
juga meningkat; ormas – ormas Islam mengecam sikap Tiongkok tersebut, termasuk
Majelis Ulama Indonesia dan tokoh - tokoh Islam. Desakan yang kuat dari
untuk melakukan klarifikasi terhadap isu tersebut. Seperti yang dilakukan oleh
kementerian luar negeri saat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI saat memanggil
Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia pada 17 Desember 2018. Pemanggilan itu
23
untuk menyampaikan sikap pemerintah mengenai keberadaan kamp penahanan
sudah memberikan hak – hak dasar masyarakat Uighur di Xinjiang termasuk hak
dan haji.
Tiongkok termasuk warga Xinjiang Sendiri. Salah satu sebab mudahnya warga
Uighur terpapar terorisme dan ekstremisme adalah kurang nya keterampilan dan
program pelatihan dan pendidikan vokasi gratis kepada sebagian orang yang
Juru bicara Kedubes Tiongkok juga mengatakan hal yang serupa dalam
kepentingan politik negara- negara tersebut. Realitasnya, hak – hak Muslim Xinjiang
termasuk kebebasan beragama telah dijamin oleh undang – undang negara Tiongkok
24
bahkan terdapat lebih dari 24 ribu masjid yang berarti rata-rata setiap 530 Muslim di
berikutnya, isu Uighur masuk dalam topik pembahasan, seperti pada kunjungan
anggota DPR ke Beijing dan bertemu dengan delegasi parlemen tiongkok pada pada
20-25 Januari 2019 (Antara News, 2019); Pertemuan pada desember 2019, antara
Uighur. “Saya sering ke Cina dan melihat banyak masjid, restoran halal, dan
Tiongkok akan selalu dijawab dengan jawaban yang sama yakni, pemerintah
Xinjiang. Persoalan camp – camp yang dibuat tahun 2017 itu ditujukan sebagai
wadah pelatihan dan Pendidikan terhadap masyarakat agar terhindar dari radikalisme
dan terorisme serta separatisme. Jawaban yang sebenarnya mengulang - ulang respon
budaya tiongkok ke Indonesia sudah terjadi bahkan di awal - awal kerjasama antara
25
setelahnya sampai saat ini. Usaha tiongkok untuk memikat publik Indonesia antara
bahasa Mandarin.
sarana penting untuk menyebarkan budaya dan bahasa Tiongkok ke seluruh dunia
serta memfasilitasi pertukaran budaya antara Tiongkok dengan negara yang lain. Di
Indonesia, Confucius Institute didirikan pertama kali pada tahun 2007 atas kerjasama
Lembaga Kursus Bahasa Mandarin Bina Terampil Insan Persada dengan Hainan
bahasa Cina dan pertukaran pelajar, dan dosen ke negeri Tiongkok (UMM, 2015).
Bahkan melalui institut ini, ekspansi budaya Tiongkok bisa masuk ke sekolah -
mendirikan kelas konfusius di sekolah Islam Athira Makassar, dan membentuk pusat
kursus bahasa mandarin pariwisata di Bali. Upaya keras Unhas ini bahkan sampai
26
tahun 2016 (Ibid). Disamping itu, pada awal tahun 2021, Sekolah Tinggi Konghucu
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Nizar Ali menekankan adanya No.55 tahun
Industry and Technology, Jiangsu Vocational College of Medicine, Suzhou Art &
perguruan tinggi, mengirimkan dosen untuk studi lanjut program doktor, pertukaran
27
Indonesia Tiongkok Fisip, UINSA, 2018 (UIN Sunan Ampel Surabaya, 2019).
Penjajakan kerjasama juga pernah dilakukan oleh UIN Malang melalui pemerintah
provinsi Jawa Timur, tahun 2014 (UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,
2014); Kerjasama oleh UIN Ar-Raniry Aceh dengan kampus di Wuhan sejak tahun
2014 (Sumber Post, 2016) dan Kerjasama Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Indonesia juga masuk ke dalam lapisan lainnya berupa Santri. Bedanya, pendekatan
yang dijalankan tidak berupa Institusi Konghucu namun langsung dari Pemerintah
Beijing. Pada akhir November 2019, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian
moderat dan inklusif di sisi lain, belajar dari kemajuan Tiongkok di berbagai bidang
(Liputan 6, 2019).
tersebut bahwa santri dapat berkontribusi positif untuk masa depan Indonesia dan
berperan aktif dalam perdamaian dunia serta menjadi pemimpin di masa depan.
Tiongkok juga menawarkan bagi para santri untuk mengunjungi wilayah ini dan
melihat kehidupan umat Islam di sana secara langsung. Dengan itu, diharapkan para
santri ini bisa menyampaikan kepada dunia secara objektif mengenai Muslim di
28
Xinjiang (Jpnn.com, 2019). Bukan hanya itu, Tiongkok juga banyak menerima dan
mendukung proses studi lanjut dari para santri yang datang dari berbagai pondok
pesantren di Indonesia seperti pondok Nurul Jadid, Jawa Timur yang sejak 2010 -
2017 telah mengirim 111 orang santri untuk kuliah di Tiongkok (Republika.co.id,
2017).
melalui inisiasi kerjasama dengan ormas - ormas besar di Indonesia seperti antara
Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Kedua ormas ini merupakan ormas terbesar
di Indonesia dengan jutaan anggota. Kedua ormas ini bahkan disebut sebagai ormas
Islam terbesar di dunia. Kedua ormas ini memiliki berbagai badan usaha, ribuan
Indonesia. Menjalin hubungan antara kedua ormas ini akan menjadi sarana efektif
Indonesia.
Nahdlatul Ulama, pada tahun 2017 (NU Online, 2017) . Kerjasama terjadi dalam hal
tiongkok, beasiswa untuk santri, penyediaan sarana air bersih (MCK) di pesantren -
pesantren, dan pengadaan bantuan ambulance dari Tiongkok (Law Justice, 2020).
Setelah perjanjian kerjasama tahun 2017 itu juga NU juga mendirikan cabang NU
29
Di era pandemi Covid 19, Tiongkok memberikan bantuan kesehatan kepada PBNU
menjadi sasaran Tiongkok dalam upaya diplomasi publiknya. Dalam level pengurus
meskipun sudah ada upaya menuju ke sana. Seperti pada kunjungan pimpinan pusat
2018). Namun, kerjasama strategis telah berlangsung di level - level institusi yang
lain, seperti perguruan tinggi, sekolah dan pengurus wilayah. Seperti kerjasama
Saat maraknya isu Xinjiang tahun 2018, Duta besar Tiongkok sempat
mengklarifikasi soal isu Uighur dan Xinjiang (Merdeka.com, 2018). Februari tahun
30
2019, 15 orang perwakilan ormas Islam, MUI, NU dan Muhammadiyah diundang
2018).
dengan berbagai kerjasama strategis yang ditandatangani kedua negara. Ini menjadi
indikasi saling membutuhkan bagi kedua negara, Indonesia merupakan pasar besar
dan wadah investasi yang besar bagi negara - negara maju secara ekonomi yang
dalam riset the Pew Research Institute yang menemukan bahwa antara tahun 2005 -
2014 pandangan positif terhadap Tiongkok rata - rata sekitar 55 - 73 persen. Riset
yang dilakukan oleh Pusat Studi Tiongkok (Center for China Studies) tahun 2014
juga menunjukkan hal yang sama dengan persepsi positif publik 71 % (Herlijanto,
2017, p. 3).
Persepsi publik berubah saat presiden Joko Widodo menjadi presiden tahun
2014, dalam survei yang dilakukan oleh the Indonesian National Survey Project,
31
dengan 76,7 persen yang mengagumi, dan 77,3 persen yang menganggap bahwa
Tiongkok adalah negara yang penting bagi Indonesia, disisi lain sebanyak 62,4
terhadap Tiongkok dari tahun 2011, 2016 dan 2019. Berturut - turut tahun 2011,
2016 dan 2019 persepsi bahwa Tiongkok menguntungkan Indonesia menurun dari
47% (2011), 36% (2016) dan 34% (2019). Sementara persepsi merugikan
meningkat, dari 26% (2011), 19% (2016) dan 34% (2019) (Lembaga Survei
Indonesia, 2019).
terhadap Tiongkok adalah proyek kerjasama kereta cepat Jakarta - Bandung tahun
2015, yang menciptakan perdebatan di ruang publik Indonesia; isu yang lain adalah
membanjirnya tenaga kerja atau buruh kasar dari Tiongkok yang didukung oleh
beredarnya berbagai foto dan video di media sosial; selanjutnya adalah isu infiltrasi
ideologi komunisme di Indonesia oleh Tiongkok (Umar, 2019); isu reklamasi teluk
Isu pelanggaran HAM atas camp re-edukasi Xinjiang menjadi salah satu isu
yang menyumbang perubahan persepsi publik Indonesia terhadap Tiongkok. isu ini
membesar pada tahun 2018, setelah kritik komite HAM PBB atas penahanan 1 juta
32
warga Xinjiang dengan tidak melalui proses hukum yang benar (Levy, 2018). Isu ini
Xinjiang. Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah juga ikut
bersuara keras mengkritik pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Tiongkok tersebut
melakukan pemanggilan dan meminta klarifikasi dari duta besar Tiongkok. Upaya
Tiongkok bukan hanya melalui level pemerintah tapi juga berupaya meyakinkan
jurnalis untuk berkunjung ke Xinjiang pada Februari 2019. Kunjungan ini di danai
Namun, upaya Tiongkok ini nampaknya tidak terlalu berbuah positif. Setelah
sempat diberitakan oleh Wall Street Journal dalam artikel yang terbit pada 11
Desember 2019 “How China Persuaded One Muslim National to Keep Silent on
kunjungan ormas Islam pada awal 2019 tersebut, ada banyak kejanggalan yang
baik, kejanggalan tersebut antara lain: permintaan shalat di masjid yang dibatasi;
tanda arah kiblat di hotel yang terlihat masih baru; dibatasi saat ingin ke luar hotel
33
sendiri; dan kondisi keagamaan di camp re-edukasi yang terlihat seolah - olah dibuat-
membantah tuduhan dari media WSJ tersebut dan meneguhkan sikap politiknya
34
5. Mendesak Pemerintah Indonesia agar menindaklanjuti arus aspirasi umat Islam
dan bersikap lebih tegas untuk menghentikan segala bentuk pelanggaran HAM
di Xinjiang sesuai dengan amanat UUD 1945 dan politik luar negeri yang bebas
aktif. Pemerintah Indonesia hendaknya lebih aktif menggunakan peran sebagai
anggota OKI dan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk menggalang
diplomasi bagi dihentikannya pelanggaran HAM di Xinjiang dan beberapa
negara lainnya.
6. Menghimbau umat Islam agar menyikapi masalah pelanggaran HAM di
Xinjiang dengan penuh kearifan, rasional, damai, dan tetap memelihara
ukhuwah islamiyah dan persatuan bangsa. Hendaknya tidak ada pihak-pihak
yang sengaja menjadikan masalah Uighur sebagai komoditas politik kelompok
dan partai tertentu serta mengadu domba masyarakat dengan menyebarkan
berita yang menyesatkan dan memecah belah umat dan bangsa melalui media
sosial, media massa, dan berbagai bentuk provokasi lainnya.
7. Menghimbau kepada warga Persyarikatan Muhammadiyah untuk konsisten
menyikapi persoalan dengan cerdas, berpegang teguh pada khittah dan
kepribadian Muhammadiyah, tidak terpengaruh berita media sosial yang
menghasut dan tidak dapat dipertanggungjawabkan (Suara Muhammadiyah,
2020).
PBNU juga telah menyampaikan sikapnya pada 20 Desember 2018 mengenai isu
1. Mendesak PBB untuk segera menyelidiki akar persoalan dan fakta yang terjadi
di Xinjiang. Jika fakta yang terjadi adalah pelanggaran HAM yang disebabkan
oleh motif diskriminasi terhadap sebuah ras tertentu, maka PBNU sangat
menyesalkan kejadian tersebut. Tindakan diskriminatif harus dilawan dan
dihapuskan, apalagi menyangkut persoalan ras.
35
2. Mengecam segala bentuk dan tindak kekerasan, termasuk di dalamnya adalah
perilaku menyerang pihak-pihak yang dianggap berbeda.
3. Mendorong pemerintah Indonesia untuk segera mengambil langkah diplomasi
dan ikut andil dalam upaya menciptakan perdamaian di Xinjiang. Upaya ini
penting dilakukan sebagai bagian dari tanggungjawab Internasional yakni turut
berperan dalam usaha menciptakan perdamaian dan keamanan dunia.
4. Keempat, Mengajak Kepada Masyarakat Internasional untuk bersama-sama
menggalang bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Xinjiang.
berkunjung ke kantor PBNU dan berdialog dengan pimpinan PBNU pada hari itu.
Sejak itu, sikap PBNU terlihat lebih netral dan melunak dalam memandang isu
bebas menjalankan agamanya masing-masing. Kebebasan beragama ini ada sejak era
reformasi China di bawah Presiden Xi Jinping. “Saya pun pernah ke sana (China).
Banyak yang sudah kesana, para kiai, tokoh agama menyaksikan bagaimana masjid-
masjid dibangun, imam-imam digaji dengan wajar, dan kumpulan orang Islam
Muhammad, seorang Muslim di China yang bercerita bahwa kondisi umat Islam di
China saat ini lebih baik jika dibandingkan dengan era komunis, bahkan Muslim
China disebut mendapat dukungan dalam menyebarkan agama Islam, asal tidak
36
Kedua, masalah politik, sejak dahulu kala Muslim Uighur memberontak
Kaisar Tiongkok. Mereka ingin memisahkan diri dari Beijing. Hal itu disebabkan
karena Muslim Uighur memiliki gen yang hampir sama dengan Asia Tengah, dari
pada dengan mayoritas masyarakat China,“Kalau itu sikap politik separatisme, kita
paling memberikan masukan. Tidak bisa mengecam karena urusan dalam negeri.
Seperti kita kalau ada pemberontakan di Aceh atau Papua, luar negeri jangan ikut
campur,”
Muslim Uighur adalah persoalan agama maka semua umat Islam harus bersuara
Pandangan yang sama disampaikan dalam forum - forum yang lain bahkan ada
disampaikan oleh Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU, dalam acara yang diadakan
oleh PCINU (Pengurus Cabang Istimewa NU Tiongkok) juli 2019, “Saya pernah ke
Aqil Siradj menyampaikan, “Soal penyiksaan itu sudah masa lalu. Xinjiang bagus
37
sekali, kok. Fakta yang ada sekarang, beberapa kombatan Uighur ditangkap
2019).
oleh ketua PCINU Tiongkok, Imron Rosyadi Hamid. Hamid (2018) menjelaskan,
“persoalan di Xinjiang yang melibatkan Muslim Uighur tidak bisa dikaitkan dengan
kebijakan anti-Islam. apa yang dilakukan pemerintah China adalah untuk mencegah
gerakan separatisme. Sehingga jika pun ada dugaan terjadinya tindakan pelanggaran
HAM di sana tetap harus ditempatkan pada persoalan cara penanganan separatisme
yang kurang tepat, bukan pada kesimpulan bahwa pemerintah China anti-Islam,
Indonesia juga memiliki sejarah kelam dalam hal penanganan gerakan separatisme
seperti di Aceh dengan kebijakan Daerah Operasi Militer (DOM). Namun demikian,
China membangun fasilitas bagi kepentingan Muslim seperti Hui Culture Park
senilai 3,7 miliar dolar Amerika Serikat (51 triliun rupiah) (NU Online, 2018).
dilakukan untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan yang harus dihargai,
38
bahwa ia memiliki beberapa teman Uighur yang mengaku tidak masalah dengan
Sikap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang terkesan netral dan melunak
hubungan Tiongkok dan NU yang sangat erat bahkan telah terjadi kerjasama
strategis yang tertuang secara resmi antara kedua belah pihak. Berbagai bantuan dan
fasilitas telah diberikan oleh Tiongkok terhadap NU baik dari aspek sosial,
Xinjiang juga mendapat titik temu dalam isu radikalisme dan separatisme. NU
selama ini di Indonesia paling aktif dan terdepan dalam memperjuangkan isu anti
PBNU yang lunak terhadap isu Tiongkok. Sementara bagi Tiongkok, sikap apresiatif
negara Tiongkok, sebab Tiongkok punya mitra yang bisa melakukan kontra opini
39
BAB V
KESIMPULAN
Islam, faktor Islam juga mempengaruhi dinamika politik di negara ini. Faktor -
faktor Islam atau identitas keagamaan menjadi salah satu aspek yang berpengaruh
yang akan dibuat oleh negara utamanya yang berkaitan dengan isu - isu Islam dan
dunia Islam. Begitupun juga dari sisi negara - negara yang ingin menjalin
Islam dan masyarakat Muslim juga menjadi salah satu faktor penting seperti yang
pernah dilakukan oleh Amerika Serikat, dan Jepang melalui jalur diplomasi
publik di Indonesia.
Indonesia. Diplomasi publik yang sedang berjalan hingga saat ini adalah seperti
kampus - kampus Islam negeri dan swasta dengan kampus - kampus dari
Ulama melalui pemberian beasiswa santri, bantuan sosial dan kesehatan; dan
40
Saat isu HAM Uighur di Xinjiang bergulir, Tiongkok aktif memberikan
Upaya kerjasama Indonesia dan Tiongkok selama ini direspon positif oleh
negatif juga ikut meningkat. Beberapa isu ikut berkontribusi termasuk isu Uighur
Indonesia menjadi tidak selamanya dikecam, namun juga beberapa pihak dari
seperti yang dilakukan oleh Nahdlatul Ulama dan Pimpinan Cabang Istimewa NU
di Tiongkok. NU memandang bahwa isu Uighur adalah isu politik bukan agama
dalam beragama selama ini. Sementara isu Uighur lebih kepada isu separatisme,
41
DAFTAR PUSTAKA
42
459745/mahfud-md-ungkap-isi-pertemuan-dengan-dubes-china-soal-
uighur
CNN Indonesia. (2021). Sekolah Tinggi Konghucu Pertama Diresmikan di
Purwokerto. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210219201803-
20-608615/sekolah-tinggi-konghucu-pertama-diresmikan-di-purwokerto
Consulate General People's Republic of China in Jeddah. (2004). China and Saudi
Arab Saudi. https://www.fmprc.gov.cn/ce/cgjed/eng/zsgx/t172060.htm
d’Hooghe, I. (2007). The Rise of China’s Public Diplomacy. NETHERLANDS
INSTITUTE OF INTERNATIONAL RELATIONS CLINGENDAEL.
Diokno, Hsiao, Yang, M. S. H.-H. M. I.-H. (2019). China's Footprints in
Southeast Asia. NUS Press.
Dou, Wen, E. P. (2020). ‘Admit Your Mistakes, Repent’: China Shifts Campaign to
Control Xinjiang’s Muslims.
https://www.wsj.com/articles/china-shifts-to-new-phase-in-campaign-to-
control-xinjiangs-muslims-11580985000
Embassy of The People Republic of China in Republic of indonesia. (2004). China
and Indonesia. http://id.china-embassy.org/indo/zgyyn/sbgxgk/
Embassy of The People's Republic of China in The Republic of Indonesia. (2018).
Ambassador Xiao Qian meets General Chairman of Muhammadiyah Dr. H.
Haedar Nashir.
Emont, J. (2019). How China Persuaded One Muslim Nation to Keep Silent on
Xinjiang Camps.
https://www.wsj.com/articles/how-china-persuaded-one-muslim-nation-to-
keep-silent-on-xinjiang-camps-11576090976
Ham, P. v. (2005). Power, Public Diplomacy, and the Pax Americana. Palgrave
Macmillan.
Herlijanto, J. (2017). Public Perceptions of China in Indonesia: The Indonesia
National Survey. ISEAS Yusof Ishak Institute, (2017).
Hooghe, I. d. (2007). The Rise of China's Public Diplomacy. Netherlands Institute
of International Relations.
Human Right Watch. (2018). Eradicating Ideological Viruses.
https://www.hrw.org/report/2018/09/09/eradicating-ideological-
viruses/chinas-campaign-repression-against-xinjiangs
Jpnn.com. (2019). Sambangi Tiongkok, Rombongan Santri Indonesia Ditawari
Beasiswa Kuliah. https://www.jpnn.com/news/sambangi-tiongkok-
rombongan-santri-indonesia-ditawari-beasiswa-kuliah
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok
Merangkap Mongolia. (2019). Eratnya Kemitraan Strategis RI – RRT dalam
Pesona Wonderful Indonesia.
43
https://kemlu.go.id/beijing/id/news/2128/eratnya-kemitraan-strategis-ri-rrt-
dalam-pesona-wonderful-indonesia
Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia. (2019). Berapa Jumlah Pelajar Indonesia
di Tiongkok?
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/11/21/berapa-jumlah-
pelajar-indonesia-di-tiongkok
Kompas.com. (2013). Indonesia-China Jalin Kemitraan Strategis.
https://nasional.kompas.com/read/2013/10/02/1946394/Indonesia-
China.Jalin.Kemitraan.Strategis
Kompas.com. (2020). Survei: Opini Negatif Global terhadap China Capai Titik
Tertinggi Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei:
Opini Negatif Global terhadap China Capai Titik Tertinggi.
https://www.kompas.com/global/read/2020/10/07/160032070/survei-
opini-negatif-global-terhadap-china-capai-titik-tertinggi?page=all
Kompas.com. (2021). Indonesia-China Tandatangani Kerja Sama soal Vaksin
hingga OBOR.
https://money.kompas.com/read/2021/01/13/170700026/indonesia-china-
tandatangani-kerja-sama-soal-vaksin-hingga-obor?page=all
Law Justice. (2020). PBNU dan Cina Rapat Online Bahas Beasiswa Santri saat
Pandemi. https://www.law-justice.co/artikel/86013/pbnu-dan-cina-rapat-
online-bahas-beasiswa-santri-saat-pandemi/
Lembaga Survei Indonesia. (2019). PERSEPSI PUBLIK TERHADAP NEGARA-
NEGARA PALING BERPENGARUH DI ASIA.
Levy, G. (2018). U.N.: Reports Say China Imprisons Uighurs. U.S News.
https://www.usnews.com/news/world/articles/2018-08-10/un-committee-
accuses-china-of-imprisoning-1m-uighurs-in-internment-camps
Liputan 6. (2019). Kokohkan Islam Moderat, Indonesia Kirim Santri ke Tiongkok.
https://www.liputan6.com/global/read/4119141/kokohkan-islam-moderat-
indonesia-kirim-santri-ke-tiongkok
MA, L. (2010). China’s Cultural and Public Diplomacy to Countries in the Middle
East. Journal of Middle Eastern and Islamic Studies (in Asia), 4, 33.
Melissen, J. (2005). The New Public Diplomacy: Between Theory and Practice
dalam The New Public Diplomacy Soft Power in International Relations.
Palgrave Macmillan.
Menara62. (2018). China Tertarik Jalin Kerjasama Pendidikan dan Keagamaan
dengan Muhammadiyah. https://menara62.com/china-tertarik-jalin-
kerjasama-pendidikan-dan-keagamaan-dengan-muhammadiyah/
Merdeka. (2019). MUI, Muhammadiyah, dan NU akan Kunjungi Muslim Uighur di
Xinjiang. https://www.merdeka.com/dunia/mui-muhammadiyah-dan-nu-
akan-kunjungi-muslim-uighur-di-xinjiang.html
44
Merdeka.com. (2018). Bertemu Dubes China, Muhammadiyah Bahas Diskriminasi
Muslim Uighur. https://www.merdeka.com/peristiwa/bertemu-dubes-
china-muhammadiyah-bahas-diskriminasi-muslim-uighur.html
Muspla. (2019). Siswa Lulusan SMK Muhammadiyah 1 Playen Bisa Melanjutkan
Studi di Jiangsu Vocational Institute of Architectural and Technology
Tiongkok. https://muspla.sch.id/2019/06/20/siswa-lulusan-smk-
muhammadiyah-1-playen-bisa-melanjutkan-studi-di-jiangsu-vocational-
institute-of-architectural-and-technology-tiongkok/
NU Online. (2017). PBNU dan Tiongkok Sepakati Kerja Sama di Bidang
Pendidikan. https://www.nu.or.id/post/read/78497/pbnu-dan-tiongkok-
sepakati-kerja-sama-di-bidang-pendidikan
NU Online. (2018). Kilas 2018: Geger Muslim Uighur.
https://www.nu.or.id/post/read/100870/kilas-2018-geger-muslim-uighur
Nye, J. S. (2014). Soft Power The Means to Success in World Politics. Public
Affairs.
Oktarianisa, S. (2019). Kontroversi Muslim Uighur di Xinjiang, Ini Kata Dubes
China. CNBC Indonesia.
https://www.cnbcindonesia.com/news/20191218165301-4-
124185/kontroversi-muslim-uighur-di-xinjiang-ini-kata-dubes-china
Putsanra, D. V. (2019). Jokowi & Prabowo Diserang Isu Kafir, PKI, & Antek Asing
di Twitter.Tirto.id. https://tirto.id/jokowi-prabowo-diserang-isu-kafir-pki-
antek-asing-di-twitter-dniH
Rahayu, L. S. (2019). Muhammadiyah Ungkap Kejanggalan Saat Diajak Tur ke
Xinjiang China. https://news.detik.com/berita/d-4825065/muhammadiyah-
ungkap-kejanggalan-saat-diajak-tur-ke-xinjiang-china/3
Rakhmat, Pashya, Z. H. (2020). For Indonesia’s Santri Muslims, a chance to bridge
gap with China on Uygurs. https://www.scmp.com/week-
asia/opinion/article/3113047/indonesias-santri-muslims-chance-bridge-
gap-china-uygurs
Republika.co.id. (2017). Santri Nurul Jadid Banyak Kuliah ke Cina.
https://republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/17/09/03/ovoqm2-
santri-nurul-jadid-banyak-kuliah-ke-cina
Republika.co.id. (2019). PCINU Tiongkok Jelaskan Situasi Uighur di Xianjiang.
https://republika.co.id/berita/dunia-islam/dunia/19/07/17/pusksl313-pcinu-
tiongkok-jelaskan-situasi-uighur-di-xianjiang
Sharp, P. (2005). Revolutionary States, Outlaw Regimes and the Techniques of
Public Diplomacy dalam The New Public Diplomacy Soft Power in
International Relations. Palgrave Macmillan.
45
Sinaga, L. C. (2010). Memaknai “Tahun Persahabatan” Indonesia-Cina.
http://www.politik.lipi.go.id/kolom/kolom-1/politik-internasional/324-
memaknai-tahun-persahabatan-indonesia-cina-
Sofyan, A. (2018). Isu Muslim Uighur Disorot Indonesia, Pemerintah Tiongkok
Berikan Jawaban Diplomatis. https://m.suarakarya.id/detail/83895/Isu-
Muslim-Uighur-Disorot-Indonesia-Pemerintah-Tiongkok-Berikan-
Jawaban-Diplomatis
Suara Muhammadiyah. (2020). Pernyataan Resmi PP Muhammadiyah tentang
Permasalahan HAM di Xinjiang.
http://suaramuhammadiyah.id/2019/12/16/pernyataan-resmi-pp-
muhammadiyah-tentang-permasalahan-ham-di-xinjiang/
Sumber Post. (2016). UIN Ar-Raniry Perkuat Kerja Sama Dengan Kampus di Cina.
https://sumberpost.com/2016/03/30/uin-ar-raniry-perkuat-kerja-sama-
dengan-kampus-di-cina/
Tempo.co. (2020). Kedutaan Cina di Indonesia Sebut 24 Ribu Masjid Berdiri di
Xinjiang. https://dunia.tempo.co/read/1390936/kedutaan-cina-di-
indonesia-sebut-24-ribu-masjid-berdiri-di-xinjiang/full&view=ok
Tempo.co.id. (2018). Kata MUI soal Dugaan Pelanggaran HAM Muslim Uighur.
https://nasional.tempo.co/read/1157698/kata-mui-soal-dugaan-
pelanggaran-ham-muslim-uighur
Theo, R. (2018). China’s Confucius Institutes in Indonesia: walking a fine line.
https://indonesiaatmelbourne.unimelb.edu.au/chinas-confucius-institutes-
in-indonesia-walking-a-fine-line/
The World Bank. (n.d). The World Bank in China.
https://www.worldbank.org/en/country/china/overview
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. (2014). Pemprov Jatim Ajukan UIN Malang
Ke IIA. https://uin-malang.ac.id/r/140901/pemprov-jatim-ajukan-uin-
malang-ke-iia.html
UIN Sunan Ampel Surabaya. (2019). DOSEN UINSA MELAKUKAN MUHIBAH
KE TIONGKOK. https://w3.uinsby.ac.id/dosen-uinsa-melakukan-muhibah-
ke-tiongkok/
Umar, M. (2019). China Ancaman Nyata Indonesia.
https://arahjaya.com/2019/02/27/china-ancaman-nyata-indonesia/
UMM. (2015). UMM-Confucius Institute Cina Perkuat Kemitraan Strategis.
http://www.umm.ac.id/id/berita/umm-confucius-institute-cina-perkuat-
kemitraan-strategis.html
Universitas Ahmad Dahlan. (2011). UAD Kembali Jalin Kerjasama Bidang
Pendidikan dengan Negara Asing. https://uad.ac.id/id/uad-kembali-jalin-
kerjasama-bidang-pendidikan-dengan-negara-asing/
46
Universitas Islam Indonesia. (2018). UII dan Nanjing Xiaozhuang University
Pererat Kerjasama. https://www.uii.ac.id/uii-dan-nanjing-xiaozhuang-
university-pererat-kerjasama/
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. (n.d). UIN Walisongo Jalin
Kerjasama dengan 23 Perguruan Tinggi Jiangsu China.
https://walisongo.ac.id/?p=10000000004191
Universitas Muhammadiyah Malang. (2017). Dorong Internasionalisasi, Fisipol
UMY Jalin Kerjasama dengan Cheng Kung University.
https://www.umy.ac.id/dorong-internasionalisasi-fisipol-umy-jalin-
kerjasama-dengan-cheng-kung-university.html
Universitas Sunan Kalijaga. (2019). UIN Sunan Kalijaga Rintis Kerjasama Dengan
10 Perguruan Tinggi Di Cina. https://uin-
suka.ac.id/id/berita/detail/346/blog-post.html
Yang, Y. (2020). Looking inward: How does Chinese public diplomacy work at
home? SAGE.
Zhao, K. (2019). The China Model of Public Diplomacy and its Future. The
Hague Journal of Diplomacy, 14(1-2).
47
LAMPIRAN I
LUARAN HASIL PENELITIAN
48
LAMPIRAN II
BIODATA TIM PENELITI
A. PENELITI UTAMA
1. Identitas Diri
Nama : Hasbi Aswar. S.IP., MA
Alamat : Jl. kaliurang km 12,5, Sleman, Yogyakarta, Indonesia
No kontak : +6285246338241
Email : hasbiaswar@uii.ac.id
Jurusan/Fakultas : Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Psikologi dan
Ilmu Sosial Budaya
2. Latar Pendidikan:
3. Publikasi:
49
Aswar, H. 2019. Mobilisasi Muslim dalam Membendung Aksi dan Narasi
Islamophobia di Amerika Serikat, ISU-ISU HUBUNGAN
INTERNASIONAL KONTEMPORER: PERSPEKTIF
MULTIDISIPLIN, 18-33
Aswar, H. 2019. Studi Gerakan Salafi dan Gerakan Tandingannya (Counter-
Salafy Movement ) di Indonesia, Diskursus Islam dan Hubungan
Internasional, 56-79
Aswar, H, DBM Yusof, RBA Hamid. 2020. The State Response toward the
Existence of HTI: An Analysis from Social Movement Study
Approach, JURNAL SOSIAL POLITIK 6 (2), 183-200
Aswar, H, D Mohd Yusof, R Abdul Hamid. 2020. Hizb Ut-Tahrir`s Fight
Back: the Responses of Hizb Ut-Tahrir Indonesia to the State
Repression, Jisiera: The Journal of Islamic Studies and International
Relations 5 (1), 1-23
Semua data yang saya isikan dan tercantum adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Internal DPPM UII dengan judul:
“Upaya Diplomasi Tiongkok Untuk Membangun Citra Positif Terhadap Komunitas
Muslim Di Indonesia
Yogyakarta, 15 Februari 2021
50
B. PENELITI ANGGOTA
1. Identitas Diri
3. Publikasi
Semua data yang saya isikan dan tercantum adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Internal DPPM UII dengan judul:
“Upaya Diplomasi Tiongkok Untuk Membangun Citra Positif Terhadap Komunitas
Muslim Di Indonesia ”
51
C. ASISTEN PENELITI
1. Identitas Diri
1. Publikasi
Pashya, H., et. al., The Political Economy of Indonesia-China Relations,
Jakarta: INDEF, 2020
Pashya H dan Zulfikar M (2020). For Indonesia’s Santri Muslims, a chance
to bridge gap with China on Uygurs.
Pashya H dan Zulfikar M (2020). In Indonesia, Confucius Institutes
Struggle to Dislodge Anti-Chinese Sentiment.
Pashya H (2020). Normalisasi Timur Tengah dan Dinamika China.
Semua data yang saya isikan dan tercantum adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Internal DPPM UII dengan judul:
“Upaya Diplomasi Tiongkok Untuk Membangun Citra Positif Terhadap Komunitas
Muslim Di Indonesia”.
52
LAMPIRAN III
KONTRAK PENELITIAN
53
54
LAMPIRAN IV
55
Invoice https://www.tokopedia.com/invoice.pl?id=779955144&pdf=Invoice-108...
Invoice https://www.tokopedia.com/invoice.pl?id=779935742&pdf=Invoice-108...
Rakyat Kecil Islam Dan Politik - Martin 1 525 gr Rp 70.400 Rp 70.400 Nama Produk Jumlah Berat Harga Barang Subtotal
Van Bruinessen
A HISTORY OF EUROPE (Sejarah Eropa) 1 850 gr Rp 150.000 Rp 150.000
1 of 2 21/05/21 17.05
1 of 2 21/05/21 17.05
Nota Pesanan
Rincian Pesanan
Subtotal Rp564.000
Total Kuantitas 5 produk
56
4.2 Kwitansi Internet
Pascabayar Telkom
Status: BERHASIL
Nomor Transaksi: FT21139LF0LX
Nomor Struk: 191447138797
Terminal: XXXXXXXX8241
Tanggal/Jam: 19/05/21 14:47:37
Nomor Telepon: 146144113802
Nama: HASBI ASWAR (UII)
Jumlah: Rp 165.000
Bulan tertagih: 1 bulan
Ref. Telkom:
Nomor Kartu 6034942160915243
Nomor Rekening 5073008720
Terima kasih telah menggunakan layanan BSI Mobile Banking dari Bank
Syariah Indonesia. Semoga layanan kami mendatangkan manfaat bagi anda.
s
Pascabayar Telkom
Status: BERHASIL
Nomor Transaksi: FT21158M1XTT
Nomor Struk: 071050095624
Terminal: XXXXXXXX8241
Tanggal/Jam: 07/06/21 10:50:24
Nomor Telepon: 146144113802
Nama: HASBI ASWAR (UII)
Jumlah: Rp 165.000
Bulan tertagih: 1 bulan
Ref. Telkom:
Nomor Kartu 6034942160915243
Nomor Rekening 5073008720
Terima kasih telah menggunakan layanan BSI Mobile Banking dari Bank
Syariah Indonesia. Semoga layanan kami mendatangkan manfaat bagi anda.
57
Kwitansi Internet Habib
58
Internet Zulfikar
59