KONSEP-KONSEP MOTORIK
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Belajar Mengajar Motorik
Dosen Pengampu
H.Budi Indrawan.,Drs.,M.Pd.
Sani Gunawan.,S.Pd.,M.Pd.
Oleh
PENDIDIKAN JASMANI
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Alah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “KONSEP KONSEP MOTORIK”
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Mata Kuliah Teori Belajar Mengajar Motorik selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang bagaimana konsep-konsep motorik
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen, yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah meluangkan waktu dan membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. kami menyadari, makalah yang kami tulis
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN................................................................................................................................5
A. Latar Belakang........................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................5
C. Tujuan Makalah......................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Pengertian Konsep Motorik....................................................................................................6
1) Motorik Kasar......................................................................................................................6
2) Motorik Halus......................................................................................................................7
3) Persepsi Motorik:.................................................................................................................7
4) .Koordinasi Motorik:...........................................................................................................7
5) Keseimbangan:.....................................................................................................................8
6) Kontrol Motorik:.................................................................................................................8
7) Gerakan Fundamental:.......................................................................................................8
B. Teori Konsep Motorik.............................................................................................................8
1) Teori Perkembangan Motorik Halus dan Kasar....................................................................8
2) Teori Penerimaan Sensorik-Motorik:...................................................................................9
3) Teori Kontrol Motorik:..........................................................................................................9
4) Teori Pembelajaran Motorik:...............................................................................................9
5) Teori Pengembangan Fase:...................................................................................................9
C. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Konsep Motorik.......................................................9
1. Faktor Genetik.....................................................................................................................9
2. Pengembangan Saraf.........................................................................................................10
3. Lingkungan........................................................................................................................10
4. Kesehatan Fisik..................................................................................................................11
BAB III...............................................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................................13
A. Kesimpulan............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motorik mengacu pada segala sesuatu yang terkait dengan gerakan tubuh. Ini
mencakup kemampuan untuk menggerakkan tubuh dengan koordinasi, kontrol, dan
keahlian yang diperlukan untuk berbagai aktivitas sehari-hari. Secara khusus, motorik
melibatkan koordinasi otot, saraf, dan sistem lainnya untuk melakukan gerakan yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Ada dua jenis motorik utama: Motorik Kasar:
Ini melibatkan gerakan besar yang menggunakan kelompok otot besar dalam tubuh.
Contohnya termasuk berjalan, berlari, melompat, bermain bola, dan gerakan-gerakan lain
yang memerlukan koordinasi antara kaki, tangan, dan tubuh. Motorik Halus: Ini
melibatkan gerakan yang lebih kecil, halus, dan terkoordinasi yang memerlukan presisi.
Ini termasuk aktivitas seperti menulis, menggambar, memasukkan kancing, menggunakan
alat-alat kecil, dan aktivitas manipulatif lainnya.
Motorik berasal dari bahasa Inggris yaitu Motor Ability, gerak (motor) merupakan
suatu aktivitas yang sangat penting bagi manusia, karena dengan gerak (motor) manusia
dapat meraih sesuatu yang menjadi harapannya. Menurut Rusli Lutan (1988: 96),
mengatakan bahwa “kemampuan motorik adalah kapasitas seseorang yang berkaitan
dengan pelaksanaan dan peragaan suatu keterampilan yang relatif melekat setelah masa
kanak-kanak”. Menurut Sukadiyanto (1997: 70), mengatakan bahwa “kemampuan
motorik adalah suatu kemampuan seseorang dalam menampilkan keterampilan gerak
yang lebih luas serta diperjelas bahwa kemampuan motorik suatu kemampuan umum
yang berkaitan dengan penampilan berbagai keterampilan atau tugas gerak”
B. Rumusan Masalah
1. Apa Konsep Motorik?
2. Apa Teori Konsep Motorik?
3. Apa Konsep-konsep yang Mempengaruhi Konsep Motorik?
C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui Konsep Motorik
2. Mengetahui Teori Konsep Motorik
3. Mengetahui Konsep-konsep yang Mempengaruhi Konsep Motorik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konsep Motorik
Konsep motorik merujuk pada pemahaman dan penggunaan kemampuan motorik atau
gerakan tubuh. Ini meliputi persepsi, koordinasi, kontrol otot, serta pemahaman
terhadap gerakan tubuh yang memungkinkan individu untuk bergerak, berinteraksi
dengan lingkungan, dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.
1) Motorik Kasar
Motorik kasar, menurut para ahli dalam bidang perkembangan anak dan ilmu
olahraga, merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan besar yang
melibatkan kelompok otot besar dalam tubuh. Ini mencakup aktivitas fisik seperti
berjalan, berlari, melompat, berguling, menendang, dan melempar.
Menurut Jean Piaget menyatakan bahwa anak-anak belajar tentang dunia melalui
gerakan fisik mereka. Menurutnya, pengalaman motorik kasar membantu anak-
anak memahami ruang, waktu, dan hubungan kausalitas.
Menurut Gesell dan Amatruda, motorik kasar merupakan kemampuan anak untuk
melakukan gerakan besar yang melibatkan kelompok otot besar dalam tubuh.
Mereka menganggap bahwa perkembangan motorik kasar membantu anak
memperoleh kemandirian dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
2) Motorik Halus
Motorik halus merujuk pada kemampuan untuk melakukan gerakan halus dan
terkoordinasi yang melibatkan penggunaan otot-otot kecil, terutama pada tangan
dan jari. Ini mencakup aktivitas seperti menulis, menggambar, memasukkan
kancing, memegang benda kecil, dan menggunakan alat-alat kecil dengan presisi.
Pada orang dewasa, kemampuan motorik halus tetap penting dalam kehidupan
sehari-hari, termasuk dalam pekerjaan yang memerlukan presisi, penggunaan
alat-alat kecil, atau keterampilan artistik.
3) Persepsi Motorik:
Persepsi motorik adalah kemampuan untuk memahami, menginterpretasikan,
dan merespons informasi sensorik yang berkaitan dengan gerakan dan aktivitas
motorik. Ini melibatkan penggunaan sensori (seperti penglihatan, pendengaran,
sentuhan, dan proprioception) untuk memahami lingkungan sekitar dan
merencanakan serta melakukan gerakan tubuh yang tepat.
Persepsi motorik berperan penting dalam kemampuan seseorang untuk
mengoordinasikan gerakan, menjaga keseimbangan, dan melakukan tugas-tugas
motorik yang kompleks. Ini juga membantu seseorang untuk memahami dan
menyesuaikan gerakan mereka sesuai dengan situasi yang berubah dan
memperkirakan dampak gerakan yang akan dilakukan.
4) .Koordinasi Motorik:
Koordinasi motorik mengacu pada kemampuan tubuh untuk
mengoordinasikan gerakan otot secara tepat dan efisien. Ini melibatkan
penggunaan sistem saraf untuk mengatur dan mengendalikan gerakan tubuh
dengan presisi, baik itu gerakan kasar maupun gerakan halus. Koordinasi motorik
memungkinkan seseorang untuk melakukan tindakan yang kompleks dengan
menggunakan berbagai bagian tubuh secara bersamaan atau secara terpisah,
sesuai dengan kebutuhan tugas yang diberikan.
5) Keseimbangan:.
Keseimbangan motorik adalah kemampuan untuk mempertahankan posisi
tubuh yang stabil dan terkontrol saat bergerak atau dalam posisi diam. Ini
melibatkan integrasi informasi sensorik dari berbagai sistem tubuh, termasuk
sistem vestibular (yang mengendalikan keseimbangan), sistem visual, dan sistem
somatosensorik (yang menerima informasi tentang posisi dan gerakan tubuh).
6) Kontrol Motorik:
Kontrol motorik mengacu pada kemampuan untuk mengendalikan gerakan
tubuh dengan presisi, koordinasi, dan adaptasi yang diperlukan untuk melakukan
berbagai aktivitas fisik dan tugas sehari-hari. Ini melibatkan penggunaan sistem
saraf dan otot untuk mengatur gerakan tubuh dengan tepat sesuai dengan
kebutuhan..
7) Gerakan Fundamental:
Konsep ini mencakup gerakan-gerakan dasar seperti berjalan, berlari,
melompat, menggenggam, dan melempar, yang menjadi dasar bagi
perkembangan keterampilan motorik yang lebih kompleks.
B. Teori Konsep Motorik
2. Pengembangan Saraf
Koneksi Saraf: Selama perkembangan, sel-sel saraf atau neuron membentuk koneksi
atau sinapsis satu sama lain. Proses ini memungkinkan pengiriman sinyal saraf yang
tepat untuk mengontrol gerakan tubuh dengan presisi.
Plastisitas Otak: Plastisitas otak adalah kemampuan otak untuk beradaptasi dan
berubah sebagai respons terhadap pengalaman dan latihan. Ini berarti bahwa latihan
dan pengalaman yang beragam dapat membentuk dan memperbaiki kemampuan
motorik seseorang melalui perubahan struktural dan fungsional dalam otak.
3. Lingkungan
lingkungan memainkan peran yang sangat penting dalam pengembangan
keterampilan motorik seseorang. Lingkungan memberikan rangsangan, peluang, dan
pengalaman yang membentuk dan memengaruhi perkembangan motorik individu.
Lingkungan yang mempengaruhi motorik:
Model Perilaku: Anak-anak belajar dari pengamatan dan peniruan orang dewasa dan
teman sebaya mereka. Lingkungan yang menawarkan model perilaku yang positif
dan aktif secara fisik dapat mendorong anak-anak untuk terlibat dalam aktivitas fisik
dan mengembangkan keterampilan motorik mereka.
4. Kesehatan Fisik
Kesehatan secara keseluruhan mempengaruhi kemampuan motorik seseorang.
Kesehatan yang baik mendukung perkembangan sistem saraf, otot, dan koordinasi
tubuh yang diperlukan untuk gerakan yang tepat dan efisien. Berikut adalah
beberapa cara di mana kesehatan mempengaruhi motorik:
Kesehatan Otak: Otak yang sehat dan berfungsi dengan baik penting untuk mengatur
dan mengendalikan gerakan tubuh. Kondisi seperti cedera kepala, penyakit
neurologis, atau gangguan perkembangan otak dapat memengaruhi kemampuan
seseorang untuk mengontrol gerakan dengan tepat.
Kesehatan Otot: Otot yang sehat dan kuat penting untuk menjalankan gerakan tubuh.
Penyakit neuromuskular, kelemahan otot, atau kekurangan nutrisi dapat membatasi
kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan yang diperlukan untuk
keterampilan motorik.
Kesehatan Tulang dan Sendi: Tulang dan sendi yang sehat mendukung
keseimbangan, stabilitas, dan fleksibilitas tubuh. Masalah seperti osteoporosis,
arthritis, atau cedera pada tulang dan sendi dapat membatasi rentang gerakan dan
kemampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas.
Kesehatan Mental dan Emosional: Kesehatan mental dan emosional yang baik juga
penting untuk kemampuan motorik. Kondisi seperti kecemasan, depresi, atau stres
yang kronis dapat mengganggu konsentrasi, fokus, dan motivasi yang diperlukan
untuk belajar dan mengembangkan keterampilan motorik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa konsep motorik mencakup kemampuan dalam
melakukan gerakan tubuh, baik yang kasar maupun halus, serta pemahaman tentang
ruang, waktu, dan koordinasi tubuh. Motorik kasar melibatkan gerakan besar seperti
berjalan dan melompat, sementara motorik halus terlibat dalam gerakan halus seperti
menulis dan menggambar. Persepsi motorik, koordinasi, keseimbangan, dan kontrol
motorik juga merupakan bagian penting dari konsep motorik.
Ada beberapa teori yang menjelaskan bagaimana konsep motorik berkembang,
termasuk teori perkembangan motorik, teori penerimaan sensorik-motorik, teori
kontrol motorik, dan teori pembelajaran motorik. Faktor-faktor seperti genetik,
pengembangan saraf, lingkungan, dan kesehatan fisik dan mental memengaruhi
perkembangan konsep motorik seseorang.
Teori-teori tersebut membantu memahami bagaimana individu
mengembangkan keterampilan motorik melalui pengalaman dan latihan. Lingkungan
yang menyediakan stimulasi sensorik, ruang untuk eksplorasi, model perilaku positif,
dan dukungan serta fasilitasi mendukung perkembangan motorik anak-anak.
Kesehatan fisik dan mental juga memainkan peran penting dalam perkembangan
motorik.
Dengan pemahaman yang baik tentang konsep motorik dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, kita dapat merancang pendekatan yang efektif untuk mendukung
perkembangan motorik individu, terutama dalam konteks pendidikan dan
pengembangan keterampilan motorik pada semua tahap kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Sudirjo, E., & Alif, M. N. (2018). Pertumbuhan dan Perkembangan Motorik: Konsep
Perkembangan dan Pertumbuhan Fisik dan Gerak Manusia. UPI Sumedang Press.
Asnaldi, A. (2023). Motor Ability dan Konsentrasi dalam Penguasaan Kata Heian Yodan.
Sianturi, R., Mulyadi, S., & Millenia, W. F. (2022). Analisis Perkembangan Motorik Halus
Anak Usia 4-5 Tahun di RA Al-Masoem Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Pendidikan dan
Konseling (JPDK), 4(4), 2234-2238.
Asim. (1994). Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Lokomotor Anak Sekolah Dasar Kelas
Tiga Melalui Belajar Bermain Gedrik. Tesis. Jakarta: Program Pascasarjana IKIP Jakarta
Dahar, Ratna, Wilis. (1988). Teori-Teori Belajar. Jakarta P2LPTK Ditjen Dikti Depdikbud.