KONSELING KONGNITIF
“Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Model-model konseling II”
Dosen Pengampu: Bapak Muhammad Fadhilah , S.Pd.,M.Pd,
Oleh:
Kelompok 9
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena limpahan rahmat
dan karunia-Nya kita masih diberikan kekuatan, kesehatan dan kemudahan dalam
menjalankan kehidupan ini. Shalawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW, beserta seluruh keluarga, para sahabat dan kita semua selaku
umatnya hingga akhir zaman.
Makalah Model-model konselingII ini dapat kami selesaikan dengan tepat waktu.
Dan terima kasih pula kami ucapkan kepada Bapak Muhammad Fadhilah , S.Pd.,M.Pd,
selaku dosen pengampu mata kuliah Model-model Konseling II yang memberikan kami
tugas sehingga menambah pengetahuan kami tentang Model-model konseling II (Teori
kongnitif).
Kami selaku penulis yang masih memiliki banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami
harapkan demi pengusunan makalah yang lebih baik kedepannya.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
Sejarah terapi kognitif pada awalnya dikembangkan pada awal 1960 oleh Dr. Aaron
Beck dari University of Pennsylvania. Teori tersebut memostulasikan bahwa selama
perkembangan kognitifnya klien belajar kebiasaan-kebiasaan yang tidak tepat untuk
memproses dan menginterpretasi informasi. Terapi kognitif berusaha bahwa distorsi kognitif
klien dan membantunya mempelajari berbagai macam cara yang berbeda dan lebih realistis
untuk memproses dan menguji realitas informasi.
Secara historis, terapi kognitif dapat dirunut kembali kepada karya filsuf Epictetus,
pada abad pertama Masehi berpendapat bahwa orangorang tidak terganggu oleh hal
jasmaniah, namun terganggu oleh pandangan mereka tentang hal-hal itu. Terapi kognitif
Aaron Beck diawali dengan pendapat-pendapat para tokoh. Yaitu diawali oleh Filsuf
Epictetus yang beranggapan bahwa seseorang tidak terganggu dengan hal-hal jasmaniah
namun terganggu karena pandangan mereka sendiri tentang suatu hal. Kemudian diikuti oleh
pendapat-pendapat tokoh terkemuka seperti J.B Watson, Ivan Pavlov, Alfred Alder, George
Kelly, Albert Ellis yang kemudian mulai terbentuklah terapi kognitif oleh Aaron Beck.
Menurut Beck, Jika keyakinan tidak berubah, maka tidak ada peningkatan. Jika
keyakinan berubah, maka gejala pun berubah. Keyakinan berfungsi sebagai unit-unit
operasional kecil’. Hal ini berarti pikiran dan keyakinan (skema) seseorang mempengaruhi
perilaku dan tindakan seseorang berikutnya. Beck yakin bahwa perilaku disfungsi
disebabkan karena disfungsi berpikir, dan bahwa berpikir membentuk keyakinan kita.
Keyakinan kemudian mengarahkan tindakan kita. Beck diyakinkan bahwa akan ada hasil
positif jika klien dapat diajak berpikir secara konstruktif dan meninggalkan pikiran
negatifnya.
Siswa dituntut untuk lebih kreatif karena mereka tidak hanya merespon dan menerima
rangsangan saja, tapi memproses informasi yang diperoleh dan dan berfikir untuk dapat
menemukan ide-ide dan mengembangkan pengetahuan. Sedangkan membuat siswa menjadi
mandiri, pada saat siswa mengerjakan soal ulangan siswa mampu mengerjakan sendiri karena
pada saat belajar siswa menggunakan fikirannya sendiri untuk mengasah daya ingatnya tanpa
bergantung pada orang lain.
1) Untuk teori belajar kognitif ini keberhasilan sebuah pembelajaran tidak dapat diukur
hanya dengan satu orang siswa saja, maksudnya kemampuan siswa harus diperhatikan.
Apabila kita menekankan pada keaktifan siswa, dan tidak dapat dipungkiri ada saja siswa
yang tidak aktif dalam menanggapi suatu pelajaran, otomatis pembelajaran ini tidak akan
berhasil secara menyeluruh guru juga dituntut untuk mengikuti keaktifan siswa,
kionsekuensinya adalah guru harus rajin mempelajari hal-hal baru.
4) Beberapa prinsip seperti intelegensi sulit dipahami dan pemahamannya masih belum
tuntas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian Dan Tokoh Utama Konseling kognitif perilaku adalah teori konseling
yang dipopulerkan oleh Aaron T. Beck pada tahun 1960.Terapi kognitif adalah suatu
pendekatan yang mengkombinasikan penggunaan teknik kognitif dan perilaku untuk
membantu individu memodifikasi mood dan perilakunya dengan mengubah pikiran yang
merusak diri.Evaluasi ini diacu sebagai kognisi, dan terapi kognitif berfokus terutama pada
pikiran yang merugikan diri yang berperan memuat mood menjadi jelek.Aaron T. Beck
mendefinisikan konseling kognitif sebagai pendekatan konseling yang dirancang untuk
menyelesaikan permasalahan konseli, pada saat ini dengan cara melakukan restrukturisasi
kognitif dari perilaku yang menyimpang, pikiran negatif dan perasaan yang tidak nyaman
dapat membawa individu pada permasalahan psikologis yang lebih serius, seperti gangguan
kecemasan bahkan depresi.
3.2 Saran
Makalah ini tentu jauh dari sebuah kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun sangat diperlukan sebagai bahan perbaikan kedepannya. Semoga dengan
adanya makalah tentang Konseling kongnitif ini mampu menambah khazanah keilmuan kita
terkait dengan proses pelaksanaan pengajaran yang bermutu dengan kata lain memiliki nilai
presensi berkualitas
DAFTAR PUSTAKA