Anda di halaman 1dari 65

HASIL PENELITIAN

ANALISIS PROSES BISNIS PADA LAYANAN PELAPORAN DATA


KESEHATAN MENGGUNAKAN BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT
(Studi Kasus: Bidang KIA Di Puskesmas Kolakaasi)

WIRYANDI
181221204

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
KOLAKA
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

HASIL PENELITIAN S1

ANALISIS PROSES BISNIS PADA LAYANAN PELAPORAN DATA


KESEHATAN MENGGUNAKAN BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT
(STUDI KASUS: BIDANG KIA DI PUSKESMAS KOLAKASI)

Diusulkan oleh

WIRYANDI
181221204

Telah disetujui
Pada tanggal 2022

Pembimbing I

Noorhasanah. Z, S.Si., M.Eng


NIDN. 09250678802

Pembimbing II

Nurfitria Ningsih, S.Pd.,M.Kom


NIDN. 0003059001

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikumWarahmatullahiWabarakatuh.
Puji dan syukur hanya pantas kita sampaikan kepada pemilik alam semesta
,Allah Azzawa Jalla. Dialah yang membimbing hamba-Nya dan Dialah yang
berkehendak membolak-balikkan hati manusia. Dialah yang memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini
dengan judul "ANALISIS PROSES BISNIS PADA LAYANAN
PELAPORAN DATA KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE
BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT (STUDI KASUS: BIDANG KIA
DI PUSKESMAS KOLAKAASI)". Proposal ini menggambarkan mengenai
penelitian yang akan penulis lakukan sebagai salah satu syarat untuk
Sarjana
menyelesaikan Program Strata Satu (S-1) pada Program Studi Sistem
Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Sembilanbelas November
Kolaka.
Perjalanan Panjang yang telah penulis lalui selama penyelesaian proposal
penelitian ini tidak lepas dari berbagai hambatan dan rintangan. Namun berkat
dorongan, bimbingan, motivasi, bantuan, dan doa dari berbagai pihak, penulis
dapat menyelesaikan proposal penelitian ini. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih serta penghargaan yang tak
terhingga kepada:

1. Yth. Bapak Dr. Azhari, S.STP.,M.Si., selaku Rektor Universitas


Sembilanbelas November (USN) Kolaka.
2. Yth. Ibu Noorhasanah Z, S.Si.,M.Eng., selaku Dekan Fakultas
Teknologi Informasi (FTI), Universitas Sembilanbelas November
Kolaka dan Dosen Pembimbing 1 penulis.
3. Yth. Bapak Anjar Pradipta, S.Kom.,M.Kom., selaku Ketua Program
Studi Sistem Informasi, Universitas Sembilanbelas November Kolaka.

iii
4. Yth. Ibu Nurfitria Ningsi, S.Pd.,M.Kom., selaku Dosen Pembimbing 2
yang telah memberikan segala waktu, arahan, saran, kritik, dan motivasi
kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan proposal penelitian ini.
5. Kepada kedua orang tua yang memberikan motivasi dan semangat
kepada penulis agar terus berjuang menimba ilmu setinggi-tingginya.
6. Kepada seluruh bapak dan ibu, dosen dan staf Universitas
Sembilanbelas November Kolaka terkhusus Fakultas Teknologi
Informasi.
7. Kepada saudara, Kakak Wiwi, Kakak Wahyu, Adik Rama, Adik Sasi
dan Kakak Ipar Sutisno yang memberikan motivasi dengan selalu
bertanya “kapan wisuda ?”.
8. Kepada seluruh pegawai dan staf Puskesmas Kolakaasi yang menerima
penulis dalam melaksanakan penelitian ini.
9. Kepada teman – teman terkasih, Feni Alfiani, Kemal, Mutia, Kiki
Alfiunita, Ratna, Dimas Ary Wahyudi, Jamal Ramadhan, Husnul Adli,
Muhajir, Yusril Munawar, Rahmat Hidayat, Dwiki Wijaya Yusril
Mahendra yang membersamai perjuangan penulis hingga sampai detik
ini dalam drama dunia kuliah.
10. Kepada seluruh pihak yang mendukung, memotivasi dan memberi
arahan bagi penulis.

Semoga segala bantuan, arahan, saran dan motivasi yang diberikan dapat
menjadi nilai ibadah dan mendapat balasan dari tuhan yang maha esa. Penulis
juga berharap agar proposal ini dapat bermanfaat kepada pembaca dan menjadi
bahan pertimbangan kedepannya. Oleh karena itu kritik dan saran bagi penulis
sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan diri agar menjadi
pribadi yang lebih berkualitas.

Kolaka, Januari 2022

Wiryandi

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................i
Halaman Persetujuan............................................................................................ii
Kata Pengantar....................................................................................................iii
Daftar Isi..............................................................................................................v
Daftar Gambar....................................................................................................vii
Daftar Tabel.......................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................3
1.4 Batasan Penelitian...........................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian..........................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kajian Pustaka................................................................................5
2.2 Landasan Teori................................................................................8
2.2.1 Pengertian Analisis...........................................................8
2.2.2 Pengertian Proses Bisnis...................................................9
2.2.3 Pengertian Model Bisnis.................................................10
2.2.4 Pengertian Simulasi Proses Bisnis..................................11
2.2.5 Pengertian Pelaporan Data.............................................12
2.2.6 Business Process Management......................................13
2.2.7 Business Process Improvement.....................................15
2.2.8 Business Process Model And Notation..........................17
2.2.9 Pengertian Puskesmas.....................................................18
2.2.10 Value Chain Analysis...................................................18
2.2.11 Root Cause Analysis.....................................................19

v
2.2.12 Diagram Fishbone...................................................20
2.2.13 Unified Modeling Languange (UML)......................20
2.2.13 Microsoft Visio.........................................................21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan..............................................22
3.1.1 Tempat Pelaksanaan...................................................22
3.1.2 Waktu Pelaksanaan....................................................22
3.2 Analisis......................................................................................23
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data........................................23
3.2.2 Jenis Dan Sumber Data.............................................23
3.2.3 Analisis Kebutuhan Penelitian...................................23
3.3 Perancangan..............................................................................24

Daftar Pustaka............................................................................................25

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus BPM....................................................................................11


Gambar 2.2 Tahapan BPI...................................................................................14
Gambar 2.3 Model BPMN.................................................................................16
Gambar 2.4 Model Diagram Fishbone...............................................................18
Gambar 3.1 Alur Penelitian.................................................................................25

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu..........................................................................7


Tabel 3.1 Rencana Penelitian...........................................................................22
Tabel 3.2 Daftar narasumber............................................................................24

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses bisnis adalah sebuah rangkaian relasi dan terstruktur daripada
aktivitas atau pekerjaan yang menghasilkan sebuah layanan spesifik atau
menghasilkan produk untuk pengguna tertentu. Selain itu juga proses bisnis dapat
dimaknai sebagai sekumpulan aktivitas kerja terstruktur dan saling terkait yang
menghasilkan keluaran yang sesuai dengan kebutuhan pengguna (Widjiseno,
2018). Dengan adanya analisis proses bisnis dapat memperjelas suatu prosedur
kegiatan agar setiap stakeholder mengetahui fungsi dan tujuannya dan dapat
menentukan kebutuhan layanan teknologi informasi yang diperlukan pada sebuah
organisasi. Salah satu organisasi yang membutuhkan analisis proses bisnis adalah
Puskesmas Kolakaasi. Puskesmas Kolakaasi adalah salah satu puskesmas yang
terletak di Kelurahan Sea, Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka. Puskesmas
Kolakaasi telah mengalami beberapa perubahan dimulai dari skala puskesmas
pembantu hingga puskesmas utama tipe madya pada tahun 2022. Perubahan
tersebut menuntut perlunya pembenahan kinerja proses bisnis agar lebih jelas,
efisien dan efektif.
Berdasarkan wawancara langsung yang telah dilakukan oleh peneliti,
ditemukan permasalahan pada kurang optimalnya proses bisnis pelaporan data
yang telah berjalan sekarang, hal ini terjadi karena proses bisnis yang rumit
melibatkan dua instansi yaitu Puskesmas Kolakaasi dan Dinas Kesehatan Kolaka
sehingga perlu pemodelan proses bisnis yang jelas, masih terbatasnya
pengetahuan dan penggunaan teknologi informasi pada setiap aktivitas dimana
masih banyak pekerjaan yang dilakukan secara manual yang mengakibatkan
aktivitas yang dikerjakan menjadi lama dan menimbulkan resiko terjadinya
human eror menjadi sangat tinggi sehingga perlu dilakukan perencanaan layanan
teknologi informasi yang sesuai agar proses bisnis dapat berjalan maksimal,
proses pengiriman laporan yang juga dilakukan dengan mendatangi langsung
puskesmas mengakibatkan aktivitas rekap data pelaporan menjadi tidak efisien.

1
2

Dari hasil wawancara tersebut untuk memodelkan proses bisnis pelaporan


data kesehatan peneliti akan menggunakan Business Process Modelling Notation
(BPMN). BPMN merupakan sebuah notasi berbentuk grafik yang digunakan
untuk menggambarkan langkah dalam proses bisnis. BPMN menunjukkan aliran
proses dari awal sampai akhir proses bisnis (Setiyani & Setiawan, 2021).
Diagram BPMN dinilai mampu menjelaskan alur aktivitas proses bisnis menjadi
lebih jelas dan mudah dipahami. Pemodelan tersebut mampu mendefinisikan
alur, cara, aktivitas dan partisipan dalam berinteraksi dan beroperasi untuk
mencapai tujuan yang dimaksud. Selanjutnya perlu diadakan perbaikan proses
bisnis dan didukung dengan evaluasi kegiatan yang jelas.
Menurut H.J. Harrington dalam (Fahrizal et al., 2018) untuk melakukan
perbaikan proses bisnis diperlukan adanya pemodelan proses agar seluruh
stakeholder mengetahui gambaran secara umum proses bisnis yang sedang
berjalan saat ini, setelah itu dilakukan evaluasi untuk mengetahui permasalahan
yang ada pada proses bisnis kemudian dapat dianalisis proses mana yang akan
diperbaiki. Dalam melakukan perbaikan proses bisnis diperlukan sebuah metode
yang dapat membantu melakukan perbaikan. Salah satu metode yang dapat
digunakan merupakan metode Business Process Improvement. Kemudian untuk
memodelkan sistem informasi pada layanan pelaporan data kesehatan peneliti
menggunakan UML. Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa
yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memodelkan, menvisualisasikan,
menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem
pengembangan perangkat lunak berbasis objek.
Maka dari itu penelitian ini akan mengangkat sebuah judul “analisis proses
bisnis pada layanan pelaporan data kesehatan menggunakan business process
improvement (studi kasus: Bidang KIA di Puskesmas Kolakaasi)”. Penelitian ini
bertujuan melakukan perbaikan proses bisnis untuk meningkatkan kualitas
layanan pelaporan data kesehatan menjadi lebih efektif dan efisien, serta
memodelkan layanan sistem informasi sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan
oleh pengguna.
3

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, terdapat suatu
rumusan masalah yaitu;
Adanya beberapa kegiatan yang membuat proses bisnis pelaporan data
menjadi tidak efektif dan efisien sehingga diperlukan evaluasi dan perbaikan
proses bisnis pada layanan pelaporan data kesehatan dengan metode business
process improvement dan pemodelan layanan sistem informasi yang sesuai
dengan kebutuhan proses bisnis.

1.3 Batasan Penelitian


Berdasarkan identifikasi dari latar belakang dan rumusan masalah yang telah
dijelaskan diatas, untuk menghindari permasalahan yang tidak relevan dan juga
menghindari masalah dengan cakupan yang luas maka penulis membatasi ruang
lingkup penelitian sebagai berikut:
1. Pemodelan proses bisnis dilakukan pada bidang KIA di Puskesmas
Kolakaasi.
2. Pemodelan proses bisnis digambarkan dengan tools business process model
and notation (BPMN).
3. Evaluasi dan perbaikan proses bisnis menerapkan metode business process
improvement (BPI) sampai pada fase ke-tiga yaitu streamlining
4. Analisis kebutuhan sistem informasi dimodelkan dengan diagram unified
modeling language (UML)

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan pada rumusan masalah
terdapat uraian tujuan penelitian yang akan dicapai peneliti sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui proses bisnis yang berjalan saat ini (As-Is) pada layanan
pelaporan data kesehatan di Bidang KIA Puskesmas Kolakaasi.
2. Melakukan evaluasi dan perbaikan proses bisnis dengan menerapkan
metode business process improvement.
4

3. Untuk memberikan rekomendasi proses bisnis perbaikan (To-Be) pada


layanan pelaporan data kesehatan di Bidang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Puskesmas Kolakaasi.
4. Untuk memberikan pemodelan sistem informasi yang sesuai dengan
kebutuhan proses bisnis menggunakan diagram UML.

1.5 Manfaat Penelitian


Terdapat beberapa manfaat yang diharapkan peneliti dari penelitian yang
akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Dengan mengimplementasikan metode business process improvement dapat
diketahui kegiatan yang perlu dilakukan perbaikan.
2. Mendapatkan proses bisnis usulan dengan diagram Business Process Model
and Notation (BPMN) melalui evaluasi proses bisnis dengan metode BPI.
3. Untuk memaksimalkan kualitas layanan pelaporan data kesehatan agar lebih
efektif dan efisien dengan menerapkan metode BPI
4. Bagi penulis, dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh, setelah
melaksanakan pembelajaran di Program Studi Sistem Informasi, Universitas
Sembilanbelas November Kolaka serta penelitian ini menjadi syarat
memperoleh gelar sarjana strata satu (S1).
5. Bagi pegawai Puskesmas Kolakaasi, degan usulan proses bisnis dapat
memudahkan alur kegiatan dan pekerjaan pada proses bisnis pelaporan data
kesehatan.
6. Bagi Puskesmas Kolakaasi, dapat menerapkan proses bisnis usulan peneliti
sebagai upaya memaksimalkan layanan pelaporan data kesehatan.
7. Bagi pembaca, dapat memperoleh pengetahuan baru terkait analisis
perbaikan proses bisnis dengan metode business process improvement dan
sebagai bahan referensi selanjutnya di bidang yang sama.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka


Kajian pustaka berisi tentang riset penelitian terdahulu terkait topik yang akan
dilakukan peneliti saat ini, sebagai berikut:
Berdasarkan tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh (Novian et al., 2022)
adalah mengidentifikasi dan merancang business model and notation (BPMN)
berdasarkan proses bisnis yang ada di PT Sahabat Hutama Mandiri Purwakerto
agar dapat menganalisis kebutuhan sistem yang ada di PT. SHM Purwakerto pada
sub bidang inventory. Hal ini dilakukan agar pemahaman alur proses secara
terintegrasi dan mendefinisikan langkah – langkah yang harus diambil untuk
mencapai tujuan bisnis.
Berdasarkan permasalahan penelitian yang dilakukan oleh (Sunoto, 2020)
adalah adanya proses bisnis yang belum menyeluruh menggunakan teknologi
informasi terkhusus pada bidang layanan akademik di STIKOM Dinamika
Bangsa. Beberapa permasalahan yang sering terjadi pada bidang ini adalah
panjang nya proses yang dilalui, aktivitas yang berbelit serta lamanya proses
bisnis sehingga aktivitas tidak berjalan efektif.
Berdasarkan permasalahan penelitian yang dilakukan oleh (Helmi et al.,
2018) adalah Lembaga Bimbingan Belajar Prisma (LBB Prisma) belum memiliki
proses bisnis yang jelas menimbulkan instruksi kerja yang mengalami kesalahan
sehingga menimbulkan kebingungan dari siswa maupun pegawai LBB Prisma,
pencatatan data yang terpisah dan dilakukan secara manual sehingga
menimbulkan resiko kehilangan dan kesalahan rekap data.
Berdasarkan permasalahan penelitian yang dilakukan oleh (Rakhman Nanda
et al., 2020) adalah proses bisnis yang dilaksanakan di Lelenesia tidak sesuai
dengan target yang ditentukan. Hal tersebut terjadi karena kendala yang
ditemukan yang dapat menghambat jalannya kegiatan bisnis di Lelenesia.
Kegiatan suplai barang juga sering mengalami kendala disebabkan pihak

5
6

Lelenesia harus mendatangi langsung pihak penyuplai. Sehingga proses bisnis


yang berjalan kurang efektif dan efisien.
Berdasarkan permasalahan penelitian yang dilakukan oleh (Novendra et al.,
2021) adalah kegiatan administrasi skripsi atau pengajuan judul skripsi rutin
dilaksanakan pada semester ganjil dan genap. Prosedur administrasi skripsi masih
menggunakan metode dan prosedur manual sehingga terdapat celah yang
menimbulkan permasalahan. Permasalahan tersebut terletak pada efisiensi setiap
kegiatan proses bisnis yang sedang berjalan.
Untuk lebih jelas mengenai hasil penelitian dari kajian pustaka dapat dilihat
pada tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

NO Nama Penulis Judul Hasil


1 (Novian et al., Pemodelan Proses Telah menghasilkan
Bisnis Pengadaan pemodelan proses bisnis
2022)
Barang (Stok) pengadaan barang (stok)
Menggunakan dengan menggunakan
Pendekatan Business pendekatan Business process
Process Modeling modeling notation (BPMN)
Notation (BPMN) dan merekomendasikan
(Studi Kasus: SHM penambahan fitur dan hak
Motor Purwakerto). akses pengguna pada sistem
informasi inventory PT.SHM
Motor Purwakerto.
2 (Sunoto, 2020) Evaluasi Proses Bisnis Telah menghasilkan proses
Akademik STIKOM bisnis yang efektif dan
Dinamika Bangsa efisien dengan rekomendasi
melalui pendekatan 35 aktivitas di upgrade dan
Business Process 28 aktivitas dieliminasi pada
Improvement. aktivitas proses bisnis
akademik STIKOM
Dinamika Bangsa.
3 (Helmi et al., Analisis Dan Telah menghasilkan proses
Pemodelan Proses bisnis usulan yang kemudian
2018)
Bisnis menggunakan dibandingkan dan disimulasi
business process bahwa proses bisnis usulan
improvement (BPI) berjalan dengan baik dan
Pada Lembaga dapat mempercepat waktu
Bimbingan Belajar proses.
7

(Studi Kasus:
Lembaga Bimbingan
Belajar Prisma)
4 (Rakhman Analisis Dan Telah menghasilkan
Perbaikan Proses rekomendasi usulan proses
Nanda et al.,
Bisnis Menggunakan bisnis baru yang diperoleh
2020) Metode Business dari analisis dengan
Process Improvement menerapkan metode
(BPI) (Studi Kasus: perbaikan proses bisnis yaitu
Bidang Usaha Business Process
Perikanan Lele di PT. Improvement dengan
MaksiPlus Utama menggunakan tool upgrade.
Indonesia)
5 (Novendra et Analisis Administrasi Telah menghasilkan usulan
Skripsi Pada Fakultas proses bisnis baru pada
al., 2021)
Ilmu Komputer layanan administrasi skripsi
Universitas Lancang dengan metode BPI yang
Kuning Menggunakan diterapkan hingga fase
Pendekatan Business streamlining. Adapun tools
Process Improvement yang digunakan adalah
menyederhanakan, eliminasi
birokrasi, birokrasi dan
otomatisasi.

Dari beberapa hasil penelitian terdahulu yang telah penulis cantumkan


memiliki persamaan dengan penelitian yang penulis akan teliti yaitu mengenai
tema penelitian yang berkaitan dengan analisis pemodelan proses bisnis terhadap
suatu layanan sistem informasi dan melakukan evaluasi serta perbaikan proses
bisnis terhadap layanan tersebut. Penggunaan business process modeling notation
(BPMN) pada pemodelan proses bisnis serupa dengan penelitian (Novian et al.,
2022). Persamaan lainnya adalah pada penerapan metode business process
improvement pada usaha perbaikan layanan hingga tahap streamlining sama
dengan penelitian (Novendra et al., 2021). Penelitian yang dilakukan (Sunoto,
2020) dengan menerapkan tools BPI dalam perbaikan proses bisnis juga akan
dilakukan penulis. Penelitian yang dilakukan (Helmi et al., 2018) dalam
mempercepat waktu proses bisnis juga sama dengan tujuan dari penulis.
8

Kekurangan dari penelitian yang dilakukan (Novian et al., 2022) pada PT.
SHM Motor Purwakerto yaitu hanya melakukan pemodelan proses bisnis dengan
menerapkan BPMN tanpa melakukan perbaikan dengan metode BPI.
Kekurangan dari penelitian yang dilakukan (Sunoto, 2020) pada STIKOM
Dinamika Bangsa yaitu hanya melakukan eliminasi dan upgrade pada proses
bisnis tanpa adanya simulasi proses bisnis dengan estimasi waktu yang lebih
efektif.
Kekurangan dari penelitian yang dilakukan (Helmi et al., 2018) pada Lembaga
Bimbingan Belajar (LBB) Prisma yaitu hanya menerapkan 3 tools BPI
(standarisasi, otomatisasi dan penyederhanaan).
Kekurangan dari penelitian yang dilakukan (Rakhman Nanda et al., 2020) pada
Bidang Usaha Perikanan Lele di PT. MaksiPlus Utama Indonesia adalah tidak
adanya value chain analisys dan tidak digambarkannya diagram Fishbone.
Kekurangan dari penelitian yang dilakukan (Novendra et al., 2021) pada Pada
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Lancang Kuning yaitu tidak adanya
pemodelan proses bisnis dengan BPMN dan tidak menggunakan tools BPI.
Berdasarkan kekurangan dari penelitian terdahulu yang telah dijelaskan penulis
maka penelitian yang akan dilakukan berusaha melengkapi beberapa kekurangan
tersebut. Selain itu kelebihan dari penelitian ini adalah peneliti akan melakukan
analisis value chain di tempat penelitian, melakukan root cause analysis dan
menggambarkan diagram fishbone untuk mengetahui permasalahan, kemudian
menerapkan metode dan tools BPI sesuai hasil observasi dan kebutuhan perbaikan
layanan..

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Pengertian Analisis
Menurut Komaruddin dalam (Septiani et al., 2020) Pengertian analisis
adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen
sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan
fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang terpadu. Menurut Harahap
Pengertian analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi
9

unit terkecil. Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis
merupakan suatu kegiatan berfikir untuk menguraikan atau memecahkan suatu
permasalahan dari unit menjadi unit terkecil.

2.2.2 Pengertian Proses Bisnis


Menurut Mahendrawathi dalam (Adytia & Ekaputra, 2021) proses adalah
transformasi input menjadi output dan dapat digambarkan pada level yang paling
tinggi sebagai black box. Bahwa untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja
proses kita harus melihat ke dalam kotak hitam secara detail yang dapat dibagi ke
dalam lima elemen. Proses terdiri dari berbagai sub proses dan aktivitas maupun
buffer yang saling terkait. Aktivitas adalah bentuk yang paling sederhana dalam
proses transformasi (proses kecil). Aktivitas diurut sehingga, output yang satu
menjadi input aktivitas selanjutnya, membentuk jaringan aktivitas.
Menurut Mathias Weske dalam (Susanto et al., 2018) Proses bisnis
merupakan suatu kumpulan aktivitas yang terkait satu sama lain untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan. Serangkaian kegiatan tersebut bertujuan untuk
mewujudkan strategi bisnis. Dalam organisasi, proses bisnis tidak hanya
ditetapkan untuk organisasinya sendiri, namun proses bisnis suatu organisasi
memungkinkan untuk berinteraksi dengan proses bisnis organisasi lain untuk
mengatasi kompleksitas proses bisnis, konsep abstraksi dibutuhkan untuk
memodelkan proses bisnis. Proses abtraksi terbagi menjadi konsep abstraksi
horizontal dan abstraksi vertikal. Konsep abstraksi horizontal adalah pemisahan
tingkat pemodelan dari tingkat contoh ke tingkat model lalu ke tingkat metamodel

2.2.3 Pengertian Model Bisnis


Menurut Mathias Weske dalam (Yaqin et al., 2019) Model bisnis adalah
sebuah konseptual untuk mengambarkan aktifitas dan menangkap nilai yang ada
dan proses bisnis itu sendiri adalah serangkaian kegiatan yang bekerja sama dalam
lingkungan organisasi dan teknis yang bersama-sama mencapai tujuan bisnis.
Proses bisnis merupakan suatu konsep penting dalam memfasilitasi kolaborasi
yang efektif.
10

2.2.4 Pengertian Simulasi Proses Bisnis


Menurut Bizagi dalam (Adytia & Ekaputra, 2021) Simulasi proses dapat
membantu dalam proses evaluasi performansi sebuah model, dibawah konfigurasi
yang berbeda dan dalam waktu real time, untuk dapat meminimalkan kegagalan
yang terjadi dalam memenuhi spesifikasi yang ditentukan dan mencegah
kekurangan atau kelebihan dalam penggunaan sumber daya yang ada. Ketika
sebuah model proses bisnis dirancang mungkin saja mampu memberikan output
yang diinginkan tetapi kita tidak bisa mendapatkan output pada tingkat kinerja
dengan biaya yang diharapkan atau dalam jangka waktu yang diinginkan. Dengan
kata lain, model proses bisnis yang telah dirancang dapat bersifat fungsional, akan
tetapi mugkin tidak optimal untuk perusahaan.

2.2.5 Pengertian Pelaporan Data


Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan kebijakan untuk mencapai tujuan. Administrasi didefinisikan
sebagai keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang
didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Unsur-unsur yang mendukung administrasi adalah: 1) Dilakukan
oleh dua orang atau lebih, 2) Memiliki tujuan, 3) Memiliki tugas yang hendak
dilaksanakan, 4) Memiliki peralatan dan perlengkapan (Antonio & Safriadi, 2018)
Menurut SK Menkes No 63/ Menkes/SK/11/1981 dalam (Handayuni,
2019) Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) merupakan
kegiatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan
Kesehatan di masyarakat. Peraturan Undang-undang Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan menyatakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang
efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan. Informasi atau laporan
haruslah mempunyai kualitas yang relevan, tepat waktu, dan efisien agar dapat
bermanfaat bagi yang membutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Sedangkan informasi yang dibuat dengan cara manual mempunyai risiko
kebenaran dan keakuratan lebih kecil.
11

2.2.6 Business Process Management


BPM adalah suatu disiplin ilmu yang meliputi campuran antara otomasi,
pemodelan, eksekusi, pengukuran, optimasi dan pengawasan dari berbagai
rangkaian kegiatan bisnis untuk mendukung dalam mencapai tujuan organisasi
dan juga meliputi customer, karyawan dan mitra. BPM memiliki siklus yang
digunakan untuk membantu memahami peran teknologi pada BPM. Karena
teknologi adalah elemen utama yang membantu meningkatkan proses bisnis.

Gambar 2.1 Siklus BPM

1. Process Identification: Tahapan mendefinisikan bisnis, setelah itu proses


yang berkaitan dengan masalah bisnis di identifikasi. Proses identifikasi
dijalankan bersama dengan pengukuran kinerja, yang mana akan
menghasilkan output arsitektur proses yang baru.
2. Process Discovery: Mendokumentasikan kondisi saat ini (As-Is) dari
setiap proses dalam bentuk As-Is process model.
3. Process Analysis: Mengidentifikasi masalah yang ada pada proses As-Is
mendokumentasikan serta mengukur secara kuantitatif. Pada tahapan ini
menghasilkan output berupa sekumpulan masalah yang terstruktur
beserta dengan solusi penyelesaiannya.
4. Process Redesign: Tahapan ini memiliki tujuan untuk melakukan
identifikasi perubahan proses yang dapat membantu menyelesaikan
12

masalah yang dibahas pada tahapan sebelumnya. Tahapan ini


menghasilkan output To-Be (masa akan datang) process model.
5. Process Implementation: Mengimplementasikan hasil dari perubahan
atau perbaikan yang dibutuhkan dari As-Is ke To-Be. Pada tahapan ini
terdiri dari dua aspek yaitu organizational change management yaitu
mengacu terhadap kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk merubah
cara kerja seluruh partisipan yang bersangkutan dalam proses, sedangkan
process automation mengacu terhadap peningkatan atau pengembangan
sistem TI yang mendukung To-Be (masa akan datang) process.
6. Process Monitoring and Controllingi: Pada tahapan ini melakukan
analisa dalam menentukan seberapa baik proses bekerja, sasaran kinerja
dan pengukuran performa. (Paschek & Draghici, 2018)

2.2.7 Business Process Improvement


Menurut Mathias Weske dalam (Nurul Fitriana, 2021) BPI atau business
process improvement adalah metode perencanaan dalam mengoperasikan proses
bisnis maupun keterampilan yang dimiliki oleh karyawan agar dapat ditingkatkan
supaya lebih baik dan dapat mendukung prosedur serta efisiensi dan efektivitas
alur kerja bagi seluruh pertumbuhan bisnis. BPI berkaitan dengan BPM lifecycle
yang mana dalam konsep tersebut dalam process redesign. Tahapan ini disebut
sebagai tahap perbaikan fungsional yang membantu meningkatkan proses bisnis
pada organisasi. BPI bertujuan untuk memberikan keuntungan kompetitif dengan
meningkatkan proses bisnis pada organisasi, melakukan eliminasi kesalahan yang
ada, tujuan bisnis yang lebih efektif serta memenuhi permintaan pelanggan.
Sedangkan menurut H. J. Harrington dalam (Al et al., 2019) BPI adalah
metode sistematik yang dikembangkan untuk membantu suatu organisasi
membuat peningkatan yang signifikan melalui cara proses operasi pada
bisnisnya. Pada penelitian ini, penggunaan metode BPI berada pada fase
streamlining. Fase streamlining atau penyederhanaan berfokus pada
peningkatan efisiensi, efektifitas dan kemampuan proses bisnis untuk
beradaptasi. Adapun kelima tahapan tersebut adalah;
13

1. Mengorganisir Perbaikan (Organizing for Improvement)


Pada tahapan ini dilakukan pengorganisir perbaikan dengan tujuan untuk
mengelola proses bisnis internal dan eksternal agar organisasi tersebut
menjadi lebih baik. Sebagaimana mendefinisikan proses bisnis kritis
yang dilakukan yaitu, pemilihan process owner, mendefinisikan batas-
batas awal perbaikan, pembentukan dan pelatihan terhadap tim perbaikan
proses bisnis, mengembangkan model perbaikan serta menetapkan
pengukuran keberhasilan.
2. Pemahaman proses (Understanding the Process)
Tujuan dari tahapan ini agar dapat memahami semua dimensi yang ada
pada proses bisnis saat ini pada organisasi, agar proses bisnis yang
sedang berjalan jelas dan dapat dipahami oleh setiap dimensi fungsional
dari bagan arus proses dan prosedur yang ada, yang dilakukan yaitu
membuat bagan alur proses, hubungan antar proses bisnis yang sedang
berlangsung, menganalisa waktu proses, melakukan perbaikan dengan
cepat, pengaturan prosedur dan proses.
3. Penyerdehanaan proses (Streamlining)
Tujuan pada tahapan ini yaitu untuk memperbaiki efektivitas, efisiensi
serta adaptabilitas proses bisnis yang sedang berlangsung. Tahapan ini
dilakukan untuk memperbarui dan menstandarisasi proses serta
menyederhanakan proses dengan cara mengurangi waktu proses bisnis,
yang perlu dilakukan pada tahapan ini yaitu memilih proses yang
diinginkan, menyederhanakan proses, pengurangan birokrasi, standarisasi
proses, upgrade peralatan, serta mengurangi waktu proses.
4. Pengukuran dan kontrol (Measurements and Controls)
Tahapan ini dilakukan untuk melakukan pengontrolan terhadap jalannya
proses bisnis dengan memeriksa dan mengukur prediksi target yang akan
dicapai organisasi yang dilakukan diantaranya adalah mengembangkan
perhitungan atau pengukuran proses serta target yang ingin dicapai,
menyediakan sistem timbal balik dan memeriksa proses dengan cara
bertahap.
14

5. Perbaikan berkelanjutan (Continous Improvement)


Pada tahapan ini bertujuan untuk mencapai pengimplementasian
perbaikan proses bisnis selanjutnya, seperti menambahkan proses,
menghapus, melakukan perubahan dan lain sebagainya, yang perlu
dilakukan adalah evaluasi dampak perubahan terhadap pelanggan dan
bisnis, kualifikasi proses, studi banding proses mencari serta
menghilangkan masalah proses dan mengecek kualifikasi dengan cara
bertahap. Model fase BPI dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.2 Tahapan BPI

Ada 12 tools perbaikan BPI yang disebutkan oleh Harrington (1991).


Tools perbaikan ini terdapat pada fase ke tiga yaitu streamlining Tools
perbaikan tersebut antara lain :
1. Eliminasi birokrasi (Bureaucracy elimination)
2. Eliminasi duplikasi (Duplication elimination)
3. Evaluasi nilai tambah (Value-added assessment)
4. Penyerderhanaan (Simplification)
5. Pengurangan waktu siklus proses (Process cycle-time reduction)
6. Pencegahan kesalahan (Error proofing)
7. Peningkatan performasi (Upgrading)
8. Penyerderhanaan bahasa (Simple language)
9. Standardisasi (Standardization)
10. Peningkatan kualitas input (Supplier partnerships)
11. Perbaikan skala besar (Big picture improvement)
12. Otomisasi dan/ atau mekanisasi (Automation and/ or mechanization)
15

2.2.8 Business Process Model And Notation (BPMN)


Business Process Model and Notation (BPMN) adalah standar pemodelan
proses bisnis yang memberikan notasi proses bisnis grafis notasi dalam skema
proses bisnis. BPMN menyediakan organisasi dengan notasi grafis untuk
berkomunikasi dengan cara standar (Waluyo et al., 2018) Business Process
Modelling Notation atau yang disingkat BPMN merupakan format atau notasi yang
digunakan untuk membantu dalam membuat gambar model terkait proses bisnis
maupun web services. Pada BPMN terdapat elemen-elemen grafis yang dapat
membantu dalam membuat model proses bisnis diantaranya, flow objects,
connecting objects, swimlanes, dan artifacts. (Rakhman Nanda et al., 2020)
Notasi tersebut sudah dibuat khusus guna menyusun proses bisnis secara
runtut antara aktor atau partisipan dalam aktivitas yang berbeda. Notasi yang ada
dalam Business Process Modelling Notation (BPMN) antara lain:
1. Events, merupakan aspek atau faktor penting yang ada didalam proses
bisnis yang sedang berjalan dan dapat mempengaruhi alur atau
berjalannya suatu proses bisnis yang memiliki penyebab dan hasil bagi
suatu organisasi. Ada 3 tipe events yang ada dalam BPMN, yaitu : start
events, end events, dan intermediate events.
2. Gateway, yaitu aspek yang digunakan untuk mengawasi dan
mengontrol adanya perbedaan dari alur atau aliran proses bisnis. Notasi
gateway ini biasanya berbentuk berlian
3. Aktivities, merupakan objek dari pekerjaan yang sedang dilaksanakan
sebagai bagian dari proses bisnis yang sedang berjalan. Notasi dari
aktivities ini biasanya berbentuk segiempat.
4. Sequence Flow, dipakai guna menjelaskan tahapan aktivitas yang
dilaksanakan dalam proses.
5. Message Flow, dipakai guna menggambarkan arus pesan yang dikirm
ataupun yang diterima didalam proses.
6. Pool, ialah aspek yang digunakan untuk merepresentasikan grafis dari
aktor yang ada dalam proses.
16

7. Data Object, digunakan untuk memberikan penjelasan atau informasi


perihal. (Fikry, 2021)
Berikut contoh gambar business process model and notation (BPMN)

Gambar 2.3 Model BPMN

2.2.9 Pengertian Puskesmas


Menurut Soekidjo Notoatmodjo dalam (Radito, 2018) Puskesmas
disepakati sebagai suatu unit pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan
kuratif dan preventif secara terpadu, menyeluruh dan mudah dijangkau, dalam
wilayah kerja kecamatan atau sebagian kecamatan dikota madya atau kabupaten.
Pengertian Puskesmas menurut Pedoman Kerja Puskesmas DEPKES-RI adalah
suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

2.2.10 Value-chain Analysis


Menurut Michael E. Porter dalam (Susanto et al., 2018) Pada suatu
perusahaan mempunyai kumpulan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
tujuan dari perusahaan. Seluruh kegiatan ini dipresentasikan dalam bentuk value
chain. Value chain activities dapat dibagi menjadi 2 jenis aktivitas, yaitu primary
activities dan support activities. Primary activites merupakan aktivitas yang
17

mendukung secara langsung tujuan perusahaan. Primary activities dalam terbagi


menjadi lima kategori, antara lain Inbound Logistic, Operations, Outbound
Logistic, Marketing Sales, Service. Sedangkan Support activities adalah aktivitas
yang mendukung aktivitas-aktivitas utama. Tanpa aktivitas pendukung, aktivitas
utama tidak bisa berjalan maksimal. Support activites sendiri dibagi menjadi
empat kategori, yaitu Procurement, Technology Development, Human Resource
Managemen, dan FirmInfrastructure.
Sedangkan menurut Shank dan Govindarajan dalam (Septiana, 2017)
Value Chain Analyisis, merupakan alat untuk memahami rantai nilai yang
membentuk suatu produk. Rantai nilai ini berasal dari aktifitas-aktifitas yang
dilakukan, mulai dari bahan baku sampai ke tangan konsumen, termasuk juga
pelayanan purna jual. Berikut model value-chain analysis

Gambar 2.4 Model Value-chain Analysis

2.2.11 Root Cause Analysis


Menurut Peter Blaze Corcoran dalam (Bagaskara et al., 2019) Root Cause
Analysis (RCA) merupakan suatu metode untuk mengidentifikasi faktor - faktor
yang mempengaruhi satu atau lebih masalah yang ada untuk meningkatkan
performa. Analisis permasalahan proses bisnis dilakukan dengan menggunakan
metode Root Cause Analysis (RCA). Pemodelan akar permasalahan akan
digambarkan dengan teknik Fishbone Diagram/ Cause and Effect/ Ishikawa.
18

Selain itu juga dilakukan evaluasi dengan cara analisis aktivitas dengan
menggunakan salah satu tools streamlining dari BPI yaitu Value Added
Assesment. Hasil dari analisis dan evaluasi akan digunakan untuk merancang
proses bisnis rekomendasi dengan menggunakan streamlining tools dari metode
BPI.

2.2.12 Diagram Fishone


Menurut A.J Scavarda dalam (Bagaskara et al., 2019) Fishbone Diagram
merupakan konsep analisis sebab akibat yang dikembangkan oleh Dr. Ishikawa
untuk mendeskripsikan permasalahan dan penyebabnya dalam suatu diagram
tulang ikan. Untuk contoh fishbone diagram dan juga kategori penyebabnya dapat
dilihat pada gambar berikut

Gambar 2.5 Model Diagram Fishbone

Fishbone analysis merupakan metode digunakan untuk mengidentifikasi


permasalahan dan menentukan penyebab dari munculnya permasalahan tersebut.
Kategori yang dipilih pada saat melakukan fishbone analysis menggambarkan
kontributor dari sebuah kegagalan yang terjadi pada sebuah event. Terdapat enam
kategori pada fishbone analysis yaitu materials, machines (mesin), manpower
(manusia), methods (metode), environment (lingkungan), dan measurement. Pada
19

umumnya fishbone analysis dilakukan melalui brainstorming untuk mengetahui


penyebab dari suatu permasalahan Berikut manfaat fishbone analysis:
1. Untuk membantu stakeholder mengidentifikasi dan menyelesaikan
penyebab permasalahan
2. Untuk menghubungkan sebab akibat secara efektif dan efisien.
3. Untuk membantu mengantisipasi konsekuensi yang tidak diinginkan.
4. Untuk membantu mengidentifikasi lokasi yang paling baik untuk
pengendalian.

2.2.13 Unified Modeling Languange (UML)


Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah
menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan
mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar
untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat
membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut
dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis
dalam bahasa pemrograman apapun.
Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan
syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk
menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna
tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut
dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah
ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh
OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented
Software Engineering). (Dharwiyanti, 2003)
Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang
berbeda – beda sehingga bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh .
Untuk upaya tersebut UML menyediakan 9 jenis diagram yang dapat
dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis. Ke 9 diagram dalam
UML itu adalah :
20

1. Diagram Kelas adalah diagram yang bersifat statis. Diagram ini


memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-
kolaborasi serta relasi.
2. Diagram Objek adalah diagram yang bersifat statis. Diagram ini
memperlihatkan objek-objek serta relasi antar objek. Diagram objek
memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada
diagram kelas.
3. Use case Diagram adalah diagram yang bersifat statis. Diagram ini
memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus
dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan
memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan
pengguna.
4. Sequence Diagram (Diagram urutan) diagram yang bersifat dinamis.
Diagram sequence merupakan diagram interaksi yang menekankan pada
pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.
5. Collaboration Diagram adalah diagram yang bersifat dinamis. Diagram
kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi
struktural dari objek – objek yang menerima serta mengirim pesan
(message).
6. Statechart Diagram adalah diagram yang bersifat dinamis. Diagram ini
memperlihatkan state – state pada sistem, memuat state, transisi, event,
serta aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat
dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada
pemodelan sistem – sistem yang reaktif.
7. Activity Diagram adalah diagram yang bersifat dinamis. Diagram ini
adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari
suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dari suatu sistem. Diagram ini terutama
penting dalam pemodelan fungsi – fungsi dalam suatu sistem dan memberi
tekanan pada aliran kendali antar objek.
8. Component Diagram adalah Diagram yang bersifat statis. Diagram ini
memperlihatkan organisasi serta kebergantungan pada komponen –
21

komponen yang telah ada sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan


diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke dalam satu
atau lebih kelaskelas, antarmuka – antarmuka serta kolaborasi –
kolaborasi.
9. Deployment Diagram adalah diagram yang bersifat statis. Diagram ini
memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat run time).
Dengan ini memuat simpul – simpul (node) beserta komponen –
komponen yang ada di dalamnya. Deployment diagram berhubungan erat
dengan diagram komponen dimana deployment diagram memuat satu atau
lebih komponen – komponen. Diagram ini sangat berguna saat aplikasi
berlaku sebagai aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin (Sulistyorini,
2019)

2.2.14 Microsoft Visio


Menurut buku the free Encyclopedia dalam (Muhammad, 2021) Microsoft
Visio (atau sering disebut Visio) adalah sebuah program aplikasi komputer yang
sering digunakan untuk membuat diagram, diagram alir (flowchart), brainstorm,
dan skema jaringan yang dirilis oleh Microsoft Corporation. Aplikasi ini
menggunakan grafik vektor untuk membuat diagram-diagramnya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan


3.1.1 Tempat Pelaksanaan
Penelitian ini akan dilaksanakan di Puskesmas Kolakaasi yang beralamat
di Jalan Kadue No. 2, Kelurahan Sea, Kecamatan Latambaga, Kabupaten
Kolaka.

3.1.2 Waktu Pelaksanaan


Waktu yang dibutuhkan pada penelitian ini dimulai sejak bulan April 2022
hingga Juni 2022, untuk lebih detail waktu kegiatan penelitian ini dapat dilihat
pada tabel berikut

Tabel 3.1 Rencana Penelitian


Tahun 2022
No. Kegiatan April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1
1 Value-chain Analisys
2 Root Cause Analisys
3 Fase 1 (organizing for
improvement)
4 Fase 2 (understanding
the process)
5 Fase 3 (streamlining)
6 Pemodelan UML
7 Laporan penelitian

22
23

3.2 Analisis
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data
a. Studi pustaka, dilakukan dengan tiga cara yaitu penelusuran internet,
kutipan artikel ilmiah, dan membaca buku-buku. Hal ini bertujuan
untuk mendapatkan informasi tentang penelitian yang relevan
sehingga diperoleh ketepatan Langkah dalam pelaksanaan penelitian
yang berkaitan dengan perbaikan proses bisnis terkhusus pada
penelitian yang menggunakan metode business process improvement
b. Wawancara, dilakukan dengan proses tanya jawab secara langsung
kepada pihak pegawai (tenaga kesehatan) yang ada di Puskesmas
Kolakaasi. Hal ini bertujuan untuk memperjelas proses administrasi
dan beberapa proses lainnya.
c. Observasi, dilakukan dengan mengamati secara langsung objek
penelitian dalam hal ini berfokus pada mekanisme proses bisnis
pelaporan data kesehatan yang ada di Puskesmas Kolakaasi ke Dinas
Kesehatan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi terkait
mekanisme yang saat ini berjalan dan informasi tambahan yang
dibutuhkan.

3.2.2 Jenis Dan Sumber Data


a. Jenis data, penelitian ini menggunakan 2 jenis data yaitu;
1. Data primier, berupa data yang didapat pada saat wawancara
kepada pegawai Puskesmas Kolakaasi terkait prosedur proses
bisnis pelaporan data kesehatan di bidang Kesehatan Ibu dan
Anak. Data lainnya di dapat dengan melakukan observasi
langsung dengan mengamati kegiatan tersebut
2. Data sekunder, berupa data yang diperoleh dari sumber lain
seperti, dokumen Puskesmas Kolakaasih, buku ilmiah, paper dari
jurnal penelitian terkait dan internet.
24

b. Sumber data, penelitian ini menggunakan sumber data berupa hasil


wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada informan / responden
sebagai berikut;

Tabel 3.2 Daftar Narasumber


NO. Jabatan Nama
1 Kepala Puskesmas Supriyadi
Kolakaasi Sultan.,AMK.,SKM.,M.Kes
2 Kepala Bidang Adolfina Kabangnga,S.ST
Kordinasi Poli KIA
3 Bidan Kelurahan Sea Milka Maya B, A.Md.Keb
4 Bidan Kelurahan Hasnah,A.Md.Keb
Kolakaasi
5 Bidan Kelurahan Haerawati, A.Md.Keb
Latambaga
6 Bidan Kelurahan Ernawati,S.ST
Sakuli

3.2.3 Analisis Kebutuhan Penelitian


a. Spesifikasi Hardware
1. Laptop Asus
2. Printer canon iP2770
3. Mouse
4. Jaringan wifi
b. Spesifikasi Software
1. Microsoft word 2010
2. Microsoft visio 2013
3. Google chrome
c. Alat dan Bahan
1. Bahan yang digunakan berupa data – data hasil observasi dan
wawancara terhadap proses bisnis pelaporan data kesehatan.
2. Alat yang digunakan lainnya seperti peralatan tulis (buku dan
pulpen) dan kamera smartphone untuk keperluan dokumentasi.
25

3.3 Perancangan
Alur aktivitas penelitian yang akan dilakukan penulis dapat dilihat pada
gambar berikut:

Gambar 3.1 Alur Penelitian


26

3.3.1 Value-Chain Analysis


Tujuan pada tahapan ini akan dilakukan proses analsis pada
organisasi untuk mengidentifikasi kegiatan utama dan pendukung. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui kegiatan internal dan eksternal yang harus
dilakukan suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Tahapan ini
juga akan menjelaskan keunggulan dan kelemahan suatu organisasi.

3.3.2 Root Cause Analisys


Tujuan pada tahapan ini akan dilakukan identifikasi faktor - faktor
yang mempengaruhi satu atau lebih masalah yang ada pada proses bisnis
pelaporan data kesehatan. Pemodelan akar permasalahan akan
digambarkan dengan teknik Fishbone Diagram/ Cause and Effect/
Ishikawa. Selain itu juga dilakukan evaluasi dengan cara analisis aktivitas
dengan menggunakan salah satu tools streamlining dari BPI yaitu Value
Added Assesment.

3.3.3 Organizing For Improvement


Tujuan pada tahapan ini dilakukan pengorganisir perbaikan dengan
tujuan untuk mengelola proses bisnis internal dan eksternal. Sebagaimana
mendefinisikan proses bisnis kritis yang dilakukan yaitu, pemilihan
process owner, mendefinisikan batas-batas awal perbaikan,
mengembangkan model perbaikan.

3.3.4 Understanding The Process


Tujuan dari tahapan ini agar dapat memahami semua dimensi yang
ada pada proses bisnis saat ini pada organisasi, agar proses bisnis yang
sedang berjalan jelas dan dapat dipahami oleh setiap dimensi fungsional
dari bagan arus proses dan prosedur yang ada, yang dilakukan yaitu
membuat bagan alur proses, hubungan antar proses bisnis yang sedang
berlangsung, menganalisa waktu proses, melakukan perbaikan dengan
cepat, pengaturan prosedur dan proses.
27

3.3.5 Streamlining
Tujuan pada tahapan ini yaitu untuk memperbaiki efektivitas,
efisiensi serta adaptabilitas proses bisnis yang sedang berlangsung.
Tahapan ini dilakukan untuk memperbarui dan menstandarisasi proses
serta menyederhanakan proses dengan cara mengurangi waktu proses
bisnis, yang perlu dilakukan pada tahapan ini yaitu memilih proses yang
diinginkan, menyederhanakan proses, pengurangan birokrasi, standarisasi
proses, upgrade peralatan, serta mengurangi waktu proses.

3.3.6 Unified Modeling Language


Tujuan pada tahapan ini adalah untuk memodelkan layanan sistem
informasi dengan menggunakan diagram unified modeling language. Hal
ini dilakukan agar mengetahui kebutuhan layanan sistem informasi yang
sesuai dengan kebutuhan pengguna dan perbaikan yang diperlukan pada
sistem informasi saat ini. Diagram UML yang akan digambarkan adalah
use case diagram, diagram activity, sequence diagram, class diagram, dan
sebagainya.
28

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Value-chain Analysis


Sebelum melakukan analisis proses bisnis kegiatan pelaporan data kesehatan
terlebih dahulu membuat arsitektur bisnis untuk mendefenisikan dan menganalisis
seluruh proses kerja yang ada pada bidang kesehatan ibu dan anak (KIA) melalui
analisis value chain. Analisis ini dilakukan untuk pemetan seluruh proses kerja
yang terjadi dalam bidang kesehatan ibu dan anak (KIA). Value chain dibagi
menjadi dua kategori aktivitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung.
Aktivitas utama merupakan aktivitas yang berhubungan sehingga proses kerja
dapat berjalan. Sedangkan aktivitas pendukung digunakan untuk mendukung dan
mengawasi aktivitas utama.
Aktivitas bisnis pada bidang kesehatan ibu dan anak puskesmas Kolakaasi
berdasarkan analisa value-chain adalah sebagai berikut :

4.1.1 Model Value chain Bidang KIA


Aktivitas utama terdiri dari:
1. Inbound logistic, pada bidang kesehatan ibu dan anak (KIA) adalah
pelayanan kesehatan meliputi :
a. Pelayanan ibu hamil kontak 1
b. Pelayanan ibu hamil kontak 4
c. Pelayanan persalinan
d. Deteksi resiko tinggi ibu hamil
e. Pemeriksaan KF3
f. Cakupan KN1
g. Cakupan KN Lengkap
h. Pelayanan anak balita
i. Cakupan aspras
j. Cakupan neonatus komplikasi
k. Penanganan komplikasi ibu
29

l. Pelayanan KB
2. Outbound logistic,
a. Dokumentasi dan dokumen laporan, aktivitas ini merupakan hasil
akhir yang harus dilakukan tenaga kesehatan, setelah melakukan
beberapa tahapan pelayanan maka akan dibuat dokumentasi (berupa
foto) dan dokumen laporan berisi data kondisi pasien.
b. Pelaporan data, aktivitas ini merupakan prose pelporan data yang telah
diolah dan dirangkum tiap bulan. Kegiatan ini melibatkan Puskesmas
Kolakaasi selaku pengirim data dan Dinas Kesehatan Kolaka selaku
penerima data.
3. Operation
a. Pra-Pelayanan, pada tahap ini pasien mendatangi puskesmas dan
kemudian mengisi identitas diri dan mengambi nomor antrian.
Selanjutnya pasien menunggu diruang tunggu.
b. Proses Pelayanan, pada tahap ini pasien memasuki ruangan
pemeriksaan kemudian tenaga kesehatan melakukan pemeriksaan
kesehatan serta saran yang harus dilakukan pasien dan pemberian
resep obat.
c. Pasca Pelayanan, pada tahap ini pasien telah melakukan pemeriksaan
dan telah mendapatkan resep obat (jika ada) dan pasien mendapatkan
informasi mengenai kesehatannya.
4. Marketing, pada aktivitas berhubungan dengan informasi kepada
masyarakat mengenai lingkup kerja bidang kesehatan ibu dan anak bagian
dari kegiatan ini adalah dangan melakukan penyuluhan mengenai
kesehatan ibu hamil dan bayi, penyuluhan kesehatan balita, penyuluhan
kegiatan imunisasi, penyuluhan kesehatan anak usia dini dan sebagainya.
Kegiatan ini dapat dilakukan di sekolah – sekolah dan kantor kelurahan
lingkup Puskesmas Kolakaasi.
Aktivitas pendukung terdiri dari:
1. Manajemen keuangan
30

Aktivitas ini merupakan aktivitas pendukung pada organisasi, yang


umumnya memiliki divisi atau yang membidangi aktivitas-aktivitas ini.
Aktivitas keuangan meliputi penyusunan rencana dan program anggaran,
pengelolaan keuangan dan pembuatan laporan. Beberapa jenis anggaran
yang dikelola pada bidang KIA adalah :
a. Anggaran gaji pegawai / tenaga kesehatan
b. Anggaran inventaris obat dan alat kesehatan
c. Anggaran kegiatan penyuluhan
d. Anggaran inventaris barang
2. Manajemen sumber daya manusia
Aktivitas pada manajemen sumber daya manusia adalah pemanfaatan
seumlah individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara
maksimal untuk mencapai tujuan organisasi. Contoh kegiatan yang
termasuk kedalam aktivitas pendukung ini adalah:
a. Pelatihan tenaga kesehatan lingkup bidang kesehatan ibu dan anak baik
yang diadakan ditingkat kabupaten, provinsi maupun nasional.
b. Seminar serta sosialisasi yang dilakukan berkaitan dengan program
kerja yang akan dicapai pada bidang KIA.
c. Kegiatan rapat kinerja yang diadakan untuk mengevaluasi kompetensi
tenaga kesehatan.
3. Teknologi informasi
Aktivitas ini merupakan aktivitas pendukung pada organisasi meliputi
penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak komputer terutama pada
pelaporan data kesehatan, penggunaan sosial media dalam kegiatan
informasi kesehatan, penggunaan situs website puskesmas Kolakaasi dan
website terkait.
4. Inventaris
Aktivitas ini meliputi pencatatan dan pegelolaan barang, pengamanan
sarana dan prasarana yang digunakan Bidang kesehatan ibu dan anak,
serta menjaga dan memelihara sarana dan prasarana tersebut. Pengelolaan
31

inventaris meliputi, inventaris obat, inventaris alat kesehatan, dan


inventaris barang

Gambar Model Value Chain Analysis

Inbound Outbound Marketing:


Operation:
Aktivitas utama

logistic : Logistic:
Sosialisasi
Pelayanan Pra, Proses
Dokumen dan
kesehatan dan Pasca
dan informasi
bidang pelayanan
laporan kesehatan

stakeholder
KIA

Manajemen SDM: evaluasi dan pelatihan pegawai


Aktivitas pendukung

Manajemen keuangan: laporan keuangan bidang KIA

Inventaris: persediaan barang, obat dan alkes

Sistem informasi dan teknologi informasi

4.1.2 Target Value Chain


Berdasarkan aktivitas utama dan aktivitas pendukung yang telah
dijelaskan maka target yang diharapkan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel Output Aktivitas Utama


Langkah Aktivitas Output Yang Diharapkan
dalam

Inbound Logistic 1. Pemeriksaan ibu hamil


value
Chain
2. Pemeriksaan anak
Pemeriksaan kesehatan yang sesuai
3. Pemeriksaan usia standar yang baik, bermutu dan
sekolah dan remaja berkualitas serta hasil pemeriksaan
32

4. Pelayanan KB dan pengobatan yang sesuai


harapan pasien.
5. Pelayanan persalinan

6. Pemeriksaan imunisasi

Operation Pendataan identitas pasien yang


1. Pra – pelayanan
benar dan akurat

2. Proses pelayanan Pemeriksaan pasien yang tepat


sasaran, pelayanan kesehatan yang
sesuai keluhan pasien serta
pelayanan yang beretika baik

3. Pasca Pelayanan Tersedianya informasi hasil


kesehatan yang akurat dan
pemeriksaan kesehatan yang
diharapkan pasien, serta
pengobatan yang tepat kepada
pasiesn
Outbound Logistic 1. Dokumentasi dan Pencatatan laporan yang benar dan
dokumen Laporan akurat yang dibuat dalam waktu
tertentu serta tepat sasaran
2. Pelaporan Pengiriman laporan yang tepat
waktu ke Dinas Kesehatan Kolaka
Marketing Sosialisasi Masyarakat Pemberitahuan informasi
mengenai kesehatan dan
pelayanan kesehatan di bidang
kesehatan ibu dan anak kepada
masyarakat lingkup kerja
Puskesmas Kolakaasi

Berikut dimodelkan usulan struktur organisasi usulan pada bidang


kesehatan ibu dan anak sebagai berikut :
33

Kordinator
bidang KIA

Pengelola Pengelola
administrasi Keuangan

Kordinator Kel. Kordinator Kel. Kordinator Kel. Kordinator Kel.


Latambaga Sakuli Kolakaasi Sea

Anggota Anggota Anggota Anggota

Selanjutnya tahap ini akan dijelaskan mengenai proses bisnis di bidang


kesehatan ibu dan anak (KIA) memiliki beberapa stakeholder yang memiliki
kepentingan terhadap proses bisnis utama dan pendukung, yaitu:

Tabel Stakeholder Map Matriks


Stakeholder
Bag. Kepegawaian
Bag. Administrasi

Bidan kelurahan
Bag. pelayanan
Bag. keuangan
Nakes / Bidan
Bikor KIA
Kapus

Aktivitas

Aktivitas utama

1. Pelayanan ibu hamil


2. Pelayanan KB
3. Pemeriksaan usia
sekolah dan remaja
4. Pemeriksaan Anak
34

5. Pelayaan persalinan
6. Pelayanan Imunisasi
7. Pra-pelayanan
8. Proses pelayanan
9. Pasca-pelayanan
10. Dokumentasi dan
dokumen laporan
11. Pelaporan data
12. Sosialisasi dan
Penyuluhan Kesehatan

Aktivitas pendukung
1. Manajemen SDM
2. Manajemen Keuangan
3. Inventaris
4. Teknologi Informasi

Tabel Penjelasan Keterlibatan Stakeholder pada value chain


No. Aktivitas Stakeholder Keterlibatan
1. 1. Bidan Kordinasi Bertanggung jawab atas segala kegiatan
pemeriksaan dan pelayanan kesehatan
ibu hamil serta memberikan
rekomendasi kesehatan yang akan
dilakukan selanjutnya.
2. Nakes Melaksanakan tanggung jawab sebagai
tenaga kesehatan yaitu melakukan
pemeriksaan kesehatan, pencatatan, dan
Pelayanan ibu hamil pelaporan hasil pemeriksaan kesehatan
ibu hamil.
3. Bidan Kelurahan Melakukan pencarian informasi
mengenai ibu hamil pada masing –
masing kelurahan tugasnya,
mengunjungi pasien secara berkala,
melakukan pemeriksaan kesehatan,
pencatatan hasil pemeriksaan dan
melaporkan kepada bidan kordinasi.
35

2. 1. Bidan Kordinasi Bertanggung jawab atas segala kegiatan


pemeriksaan dan pelayanan suntik KB
serta memberikan rekomendasi
kesehatan yang akan dilakukan
Pelayanan KB selanjutnya.
2. Nakes Melaksanakan tanggung jawab sebagai
tenaga kesehatan yaitu melakukan
aktivitas suntik KB pemeriksaan
kesehatan, pencatatan, dan pelaporan
hasil pemeriksaan .
3. 1. Bidan Kordinasi Bertanggung jawab atas segala kegiatan
pemeriksaan dan pelayanan kesehatan
usia sekolah dan remaja serta
memberikan rekomendasi kesehatan
Pemeriksaan usia sekolah yang dilakukan selanjutnya
dan remaja 2. Nakes Melaksanakan tanggung jawab sebagai
tenaga kesehatan yaitu melakukan
pemeriksaan kesehatan, pencatatan, dan
pelaporan hasil pemeriksaan kesehatan
usia sekolah dan remaja.
4. 1. Bidan Kordinasi Bertanggung jawab atas segala kegiatan
pemeriksaan dan pelayanan kesehatan
anak serta memberikan rekomendasi
kesehatan yang akan dilakukan
Pemeriksaan Anak selanjutnya
2. Nakes Melaksanakan tanggung jawab sebagai
tenaga kesehatan yaitu melakukan
pemeriksaan kesehatan, pencatatan, dan
pelaporan hasil pemeriksaan kesehatan
anak.
5. 1. Bidan Kordinasi Bertanggung jawab atas segala kegiatan
pemeriksaan dan pelayanan kesehatan
ibu hamil serta memberikan
rekomendasi kesehatan yang akan
Pelayaan persalinan dilakukan selanjutnya
2. Nakes Melaksanakan tanggung jawab sebagai
tenaga kesehatan yaitu melakukan
proses persalinan pada ibu hamil,
pencatatan, dan pelaporan hasil
pemeriksaan kesehatan .
6. 1. Bidan Kordinasi Bertanggung jawab atas segala kegiatan
pemeriksaan dan pelayanan kesehatan
Pelayanan Imunisasi imunisasi serta memberikan
rekomendasi kesehatan yang akan
dilakukan selanjutnya
36

2. Nakes Melaksanakan tanggung jawab sebagai


tenaga kesehatan yaitu melakukan
aktivitas imunisasi ada bayi dan balita,
pencatatan, dan pelaporan hasil
pemeriksaan kesehatan.
7. Bagian Pelayanan Melaksanakan tanggung jawab yaitu
melayani pasien pada bagian pelayanan,
Pra-pelayanan menanyakan identitas pasien,
memberikan nomor antrian, dan
mengarahkan pasien pada ruangan yang
akan dituju.
8. 1. Bidan Kordinasi Bertanggung jawab atas segala kegiatan
pemeriksaan dan pelayanan kesehatan,
memberikan rekomendasi kesehatan
yang akan dilakukan selanjutnya.
Proses pelayanan 2. Nakes Melaksanakan tanggung jawab sebagai
tenaga kesehatan yaitu melakukan
aktivitas pemeriksaan kesehatan sesuai
keluhan pasien, memberikan
rekomendasi kesehatan kepada pasien
dan resep obat yang dibutuhkan.
9. 1. Bag. administrasi Melakukan verifikasi identitas pasien,
melakukan verifikasi obat yang
dibutuhkan, melakukan pencatatan
Pasca-pelayanan laporan kesehatan dan mengarahkan
pasien ke bagian selanjutnya
2. Bagian Keuangan Melakukan perhitungan pembayaran
yang akan dilakukan pasien dan
menerima pembayaran
10. 1. Kepala Melakukan verifikasi laporan dan
Puskesmas menanda tangani laporan sebelum
dikirim
2. Bidan Kordinasi Menerima laporan dsri seluruh tenaga
kesehatan lingkup KIA, merampungkan
laporan dan mengirim laporan ke dinas
kesehatan
Dokumentasi dan
3. Nakes Melakukan dokumentasi setiap kegiatan
dokumen laporan
kesehatan, melakukan pencatatan
kegiatan dan melaporkan laporan
kesehatan tersebut ke bidan kordinasi.
4. Bidan Kelurahan Melakukan dokumentasi setiap kegiatan
kesehatan, melakukan pencatatan
kegiatan dan melaporkan laporan
kesehatan tersebut ke bidan kordinasi.
37

11. Bidan Kordinasi Mengirim laporan ke Dinas Kesehatan


Pelaporan data dan bertanggung jawab atas laporan
tersebut
12. 1. Bidan Kordinasi Melaksanakan kegiatan sosialisasi /
penyuluhan kesehatan terkhusus
kesehatan pada ibu dan anak.
2. Nakes / Bidan Melaksanakan kegiatan sosialisasi /
Sosialisasi dan
penyuluhan kesehatan terkhusus
Penyuluhan Kesehatan
kesehatan pada ibu dan anak.
3. Bidan Kelurahan Melaksanakan kegiatan sosialisasi /
penyuluhan kesehatan terkhusus
kesehatan pada ibu dan anak.
13. Bag. Kepegawaian Melakukan evaluasi kinerja tenaga
kesehatan lingkup puskesmas Kolakaasi
Manajemen SDM terkhusus bidang KIA dan
melaksanakan kegiatan pelatihan untuk
meningkatkan kinerja pegawai.
14. Bag. Keuangan Melakukan seluruh aktivitas keuangan
Manajemen Keuangan lingkup Puskesmas Kolakaasi terkhusus
bidang KIA.
15. 1. Bidan Kordinasi Melaksanakan pencatatan laporan
barang, obat dan alat kesehatan serta
melporkan jika ada kekurangan.
2. Bag. administrasi Menyediakan barang, obat, dan alat
kesehatan yang dibutuhkan pada
Inventaris Puskesmas Kolakaasi terkhusus lingkup
bidang KIA.
3. Bag. Keuangan Melakukan pembayaran terhadap
pembelian barang, obat dan alat
kesehatan pada Puskesmas Kolakaasi
terkhusus lingkup bidang KIA
16. 1. Bidan Kordinasi Pembuatan dokumen laporan data
kesehatan dan mengirim laporan ke
Dinas Kesehatan
Teknologi Informasi 2. Bag. administrasi Pembuatan laporan administrasi
kepegawaian dan inventaris
3. Bag. Keuangan Pembuatan laporan keuangan.
4. Bag. pelayanan Pembuatan laporan data pasien
38

4.2 Diagram Fishbone


Tahapan selanjutnya adalah melakukan root cause analysis dengan tujuan
memilih proses bisnis yang perlu diadakan perbaikan. Root cause analysis yang
dibuat adalah dengan memodelkan diagram fishbone. Diagram fishbone digunakan
untuk mencari akar permasalahan dari proses bisnis yang akan dievaluasi.
4.2.1 Analisis Data dan Fakta
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis menggunakan
metode kualitatif dengan melakukan wawancara kepada ketua kordinator
bidang kesehatan ibu dan anak (KIA) yaitu ibu Adolfina Kabangnga,S.ST,
adalah sebagai berikut :

Tabel Hasil Wawancara


No. Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana ukuran keberhasilan Kegiatan pengiriman laporan ke Dinas
kegiatan pelaporan data Kesehatan dilakukan tiap bulan pada
kesehatan bidang KIA tanggal 25, jadi verifikasi dan
Puskesmas Kolakaasi ke Dinas perangkuman data terhitung tanggal
Kesehatan Kolaka ? 1-24 haruslah telah dirampungkan
sebelum tanggal 25.
2 Bagaimana jika data tidak Dana kesehatan yang harus diberikan
terkirim pada tanggal 25 ? juga akan terlambat
3 Bagaimana cara pengiriman Data dari bidan kelurahan di bawa
data yang dilakukan bidan langsung ke puskesmas dengan
kelurahan ke Puskesmas dokumen fisik berupa kertas,
Kolakaasi ? selanjutnya data tersebut saya terima
dan saya verifikasi
4 Bagaimana cara pengiriman Data yang saya terima dari bidan
data yang dilakukan Puskesmas kelurahan kemudiann saya verifikasi,
Kolakaasi ke Dinas Kesehatan ? saya ketik di microsoft exel, saya olah
data nya, saya jadikan format pdf
kemudian saya kirim melalui google
form.
5 Bagaimana metode arsip data Arsip data akan tersimpan di google
yang telah dibuat dan dikirim drive atau disimpan di local
tadi ? penyimpanan komputer
6 Apakan ada model SOP yang Belum ada, kita hanya berpatokan
dibuat ? data harus terkirim ke Dinas
Kesehatan tiap tgl. 25.
7 Berapa jumlah kelurahan / desa Ada 4 kelurahan, yaitu kelurahan Sea,
39

yang menjadi lingkup kerja Kelurahan Latambaga, Kelurahan


Puskesmas Kolakaasi ? Sakuli dan Kelurahan Kolakaasi.
8 Berapa jumlah kegiatan yang
datanya dilaporkan ? Terdapat 12 kegiatan pemeriksaan dan
pelayanan kesehatan yang dilaporkan
ke dinas kesehatan

4.2.2 Model Fishbone


Berdasarkan pembahasan pada sub bab sebelumnya dapat dibuat
kesimpulan data sebagai berikut :

Tabel analisis permasalahan


No. Faktor Kondisi
1 Data harus dikumpulkan
sebelum atau tepat ditanggal
Cause 24
Pengukuran
Data harus di kirim pada
(measurement) tanggal 25
Jika data tidak terkirim tepat
Effect waktu, maka dana terlambat
diterima
2 Pengumpulan data ke
Puskesmas Kolakaasi oleh
bidan kelurahan terjadi secara
Cause manual
Pengumpulan data ke Dinas
Metode
Kesehatan oleh Puskesmas
(method) Kolakaasi dikirim via Google
Drive
Jika data terlambat dikumpul,
Effect data terlambat diolah

3 Data ditulis manual dengan


dokumen fisik (penggunaan
Manusia Cause kertas) oleh bidan kelurahan
Data di olah dengan microsoft
(man)
exel oleh bidan kordinasi
Effect Jika masih ada pengolahan
data manual, maka data
40

mudah hilang

4 Cakupan daerah luas meliputi


4 kelurahan dan layanan
Cause kesehatan banyak
Lingkungan Bidan mencari informasi
mengenai ibu hamil di
(enviroment)
masyarakat.
Jika informasi sulit didapat
Effect maka tujuan pelaporan sulit
tercapai
5 Pengiriman via google drive /
google form ke Dinas
Cause Kesehatan.
Teknologi Arsip data berupa dokumen
fisik (kertas)
(machine)
Jika penerapan teknologi
Effect belum memadai, maka
keamanan informasi harus
memadai
6 Jumlah data yang diverifikasi,
diolah dan dirampungkan
Cause banyak
Bahan / Data Data yang telah dibuat akan
ditindak lanjuti di tahap
(material)
berikutnya
Jika data yang diolah banyak
Effect dan rumit, maka waktu yang
dibutuhkan lama.
41

4.3 Business Process Improvement


Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan narasumber di Puskesmas
Kolakaasi, maka pada tahapan ini dilakukan pemodelan proses bisnis dengan
business process model and notation (BPMN) dan kemudian dilakukan analisis
proses bisnis dengan business process improvement (BPI) umtuk mendapatkan
proses bisnis usulan. Penerapan metode BPI dibatasi hanya sampai pada fase 3
(Streamling). Implementasi metode business process improvement adalah sebagai
berikut:
4.3.1 organizing for improvement
1. Keterlibatan SDM
a. Dinas Kesehatan, data diterima oleh :
No. Jabatan SDM Nama
1

b. Puskesmas Kolakaasi, data diterima oleh :


No. Jabatan SDM Nama
1 Kepala Puskesmas
Kolakaasi
2 Bidan Kordinator Adolfina Kabangnga S.ST
KIA
3 Penanggung Jawab Asmirah A.Md.Keb
KB
4 Penanggung Jawab Ernawati S.ST
Ruang Persalinan

c. Bidan Kelurahan data di buat oleh :


No. Kelurahan Nama
1. Kolakaasi 1. Milka Maya Amd.Keb
2. Rahma A.Md.Keb
3. Ayu Karmila A.Md.Keb
2. Sea 1. Hasnah Amd.Keb
2. Nafisatul Mar’Ah A.Md.Keb
3. Suriani A.Md.Keb
3. Sakuli 1. Haerawati A.Md.Keb
2.. Nurhayati A.Md.Keb
3. Yuliati A.Md.Keb
4. Latambaga 1. Desi A.Md.Keb
42

2. Anggun Sasmita A.Md.Keb


3. Wirda Handayani A.Md.Keb

2. Cakupan Daerah Lingkup Kerja

No. Daerah Jumlah Masyarakat


1 Latambaga 2631 orang
2 Kolakaasi 10803 orang
3 Sea 7488 orang
4 Sakuli 3018 orang

3. Ekspektasi dan Harapan


Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis, maka dapat
dibuat sutu pernyataan mengenai ekspektasi dan harapan yang diinginkan
stakeholder terkait mengenai layanan pelaporan data sebagai berikut :

No. Stakeholder Ekspektasi


1 Dinas Kesehatan Diterimanya data laporan
kesehatan lingkup bidang KIA
yang sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan agar data dapat
diteruskan ke tingkat yang lebih
tinggi dengan benar dan tepat
sasaran
2 Ketua bidang kordinator KIA Data yang dikirim ke dinas
kesehatan dapat terkirim dengan
tepat waktu, data yang diolah
dengan benar dan sesuai
kebutuhan yang diinginkan
Dinas Kesehatan serta data yang
diterima dari bidan kelurahan
merupakan data yang benar dan
valid, data yang diterima juga
tepat waktu agar tidak tradi
penumpukan data sehingga
laporan terlambat dikirim
3 Bidan kelurahan Data yang diolah dengan benar
dan tepat, kegiatan yang jelas,
43

tidak adanya aktivitas yang


dapat menimbulkan kehilangan
dan kelupaan data, dan
terciptanya aktivitas yang
efisien dan efektif dalam
layanan pelaporan data
kesehatan.

4.3.2 understanding the process


1. Analisis Proses Bisnis (as-is)
a. Model proses bisnis

b. Peran aktor
Adapun peran aktor pada layanan kesehatan dan pelaporan data
kesehatan adalah :
44

 Pasien, melakukan kunjungan ke kantor kelurahan atau


menerima kunjungan tenaga kesehatan (bidan) untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan kondisi kehamilan.
 Bidan kelurahan, melakukan pencatatan identitas pasien
yang ditangani, melakukan pemeriksaan dan pencatatan
hasil pemeriksaan kesehatan serta mengumpulkan hasil
pemeriksaan kepada bidang kordinator kesehatan ibu dan
anak.
 Bidan kordinator, menerima dan mengumpulkan dokumen
hasil pemeriksaan ibu hamil pada 4 kelurahan lingkup
Puskesmas Kolakaasi, membuat laporan lengkap,
malakukan langkah tindak lanjut pada setiap pasien,
membawa dokumen ke kepala Puskesmas untuk di tanda
tangani.
 Kepala puskesmas, manandatangani dokumen laporan dan
membawa dokumen ke bagian adminsitrasi
 Bagian administrasi, menginput dokumen pada google form
dan mengirim dokumen ke Dinas Kesehatan
 Dinas Kesehatan, menerima lapoaran kesehatan
c. Alur proses bisnis
Pasien dapat melakukan pemeriksaan dengan 2 cara yaitu
mendatangi langsung kantor kelurahan pada tanggal yang telah
ditetapkan masing – masing bidan kelurahan atau dikunjungi
langsung oleh bidan kelurahan, perbedaan ini didasarkan pada
kondisi kesehatan masing – masing pasien.
Selanjutnya bidan kelurahan melakukan pencatatan
identitas pasien yaitu nama, alamat, tempat dan tanggal lahir, nama
suami, nomor telepon, dan pekerjaan. Setelah itu barulah
dilaksanakan pemeriksaan kesehatan dan pencatatan hasil
pemeriksaan. Pencatatan hasil pemeriksaan menggunakan kertas
45

(dokumen fisik). Setelah selesai dilakukan lagi pengumpulan


dokumen ke bidan kordinator di Puskesmas Kolakaasi.
Bidan kordinator akan merekap data pasien dari 4
kelurahan lingkup Puskesmas Kolakaasi yaitu Kel. Sakuli, Kel.
Latambaga, Kel. Sea dan Kel. Kolakaasi dan meyatukan data
tersebut pada microsoft Exel, jika ada data yang kurang lengkap
maka bidan kordinator akan mengonfirmasi ke bidan kelurahan,
selanjutnya bidan kordinator akan menindaklanjuti seluruh pasien
untuk memastikan langkah yang tepat dalam pemeriksaan
selanjutnya. Setelah itu ketua bidang kordinator KIA memawa
dokumen untuk di tandatangani kepala puskesmas. Selanjutnya
dokumen akan dibawa ke bagian administrasi / bagian simpus
untuk dikirim ke Dinas Kesehatan.
2. Identifikasi kegiatan
Adapun identifikasi kegiatan dan identifikasi permasalahan tiap
kegiatan dapat dilihat pada tabel

Tabel Identifikasi kegiatan


No. Aktor Task Deskripsi masalah Dokumen
Pencatatan yang
dilakukan
Bidan Mencatat Dokumen
1 menggunakan
kelurahan identitas pasien fisik
dokumen fisik
berupa kertas
Pencatatan yang
dilakukan
Bidan Mencatat hasil Dokumen
2 menggunakan
kelurahan pemeriksaan fisik
dokumen fisik
berupa kertas
Bidan mendatangi
langsung
Bidan Mengumpulkan
3 puskesmas untuk
kelurahan dokumen
mengumpulkan
dokumen
Bidan Mengumpulkan Bidan kordinator
4 Dokumen
kordinator rekap dokumen merekap seluruh
46

dokumen dari 4
kelurahan pada
satu file exel
Bikor harus
melakukan
verifikasi data
Bidan jika ada bidan
5 Validasi data
kordinator kelurahan yang
salah
mengumpulkan
dokumen
Bikor harus
melakukan tindak
lanjut dengan cara
manual seperti
prediksi kelahiran
Bidan Tindak lanjut
6 bayi,
kordinator pemeriksaan
pengelompokan
ibu hamil resiko
tinggi, dan
pengelompokkan
bayi prematur
Bikor harus
Membawa
membawa file
Bidan dokumen ke Dokumen
7 untuk disetujui
kordinator kepala fisik
oleh kepala
puskesmas
puskesmas
Persetujuan yang
Kepala Menandatangani dilakukan dengan Dokumen
8
puskesmas dokumen tanda tangan fisik
secara fisik
Pengeriman via
Mengirim
Bagian google form dan
9 dokumen ke
Simpus arsip data dengan
Dinas Kesehatan
google drive
47

3. Estimasi Waktu
Adapun estimasi waktu dan tipe task yang terjadi selama proses
pelaporan data kesehatan adalah :
4. n
Aktor
o Task Tipe Task Waktu
.

1 Bidan Mencatat
Manual task 10 menit
kelurahan identitas pasien
2 Bidan Mencatat hasil
Manual task 15 menit
kelurahan pemeriksaan
3 Bidan Mengumpulkan
- -
kelurahan dokumen
4 Bidan Mengumpulkan
Microsoft exel 60 menit
kordinator rekap dokumen
5 Bidan
Validasi data Manual task -
kordinator
6 Bidan Tindak lanjut
Manual task 60 menit
kordinator pemeriksaan
Membawa
7 Bidan dokumen ke
- -
kordinator kepala
puskesmas
8 Kepala Menandatangani
Manual task 5 menit
puskesmas dokumen
Iput dan
9 Bagian Mengirim
Google drive 30 menit
Simpus dokumen ke
Dinas Kesehatan

4.3.3 streamlining
1. Implementasi 12 tools BPI
Pada tahapan ini akan dilakukan analisis perbaikan proses bisnis
menggunakan tools streamlining yang sesuai setelah proses evaluasi.
Aktivitas
No. Aktor Aktivitas Saat ini Jenis streamlining
rekomendasi
Pencatatan yang Pencatatan
Bidan  Upgrading
1 dilakukan dilakukan
kelurahan
menggunakan pada sistem
48

dokumen fisik informasi  Eror proofing


berupa kertas
 Bureaucracy
elimination
Pencatatan  Upgrading
Pencatatan yang dilakukan
dilakukan pada sistem  Eror proofing
Bidan
2 menggunakan
kelurahan
dokumen fisik  Bureaucracy
berupa kertas elimination
Bidan mendatangi Pengiriman  Process cycle
langsung langsung
Bidan time reduction
3 puskesmas untuk pada sistem
kelurahan
mengumpulkan  Eror proofing
dokumen
Dengan  Duplication
Bidan kordinator sistem maka
merekap seluruh proses ini elimination
Bidan
4 dokumen dari 4
kordinator dapat  Upgrading
kelurahan pada dihilangkan
satu file exel  Simplification
Bikor harus Dengan
melakukan bantuan  Duplication
verifikasi data sistem
elimination
Bidan jika ada bidan kegiatan ini
5
kordinator kelurahan yang dapat  Upgrading
salah dihilangkan
mengumpulkan  simplification
dokumen
Bikor harus Rencana
melakukan tindak sistem yang
lanjut dengan cara dibuat akan
 upgrading
manual seperti menerapkan
prediksi kelahiran sistem cerdas  eror proofing
Bidan
6 bayi, dalam
kordinator
pengelompokan membantu  standardizatio
ibu hamil resiko prediksi n
tinggi, dan kelahiran dan
pengelompokkan pengelompok
bayi prematur kan pasien
Bikor harus
membawa file
Bidan
7 untuk disetujui
kordinator
oleh kepala
puskesmas
49

Persetujuan yang
Kepala dilakukan dengan
8
puskesmas tanda tangan
secara fisik
Task ini  upgrading
Pengeriman via dapat
dihilangkan  simplification
Bagian google form dan
9
Simpus arsip data dengan  simple
google drive
languange
Perencanaan
sistem akan
dibuat agar
masyarakat
dapat
memberikan
 supplier
Masyaraka informasi
10 -
t mengenai partnership
pasien ibu
hamil di
lingkup
Kelurahan
Puskesmas
Kolakaasi

2. Rekomendasi proses bisnis (to-be)


a. Model Bisnis usulan
b. Peran aktor
c. Alur proses bisnis

3. Estimasi waktu
No. Aktor Task Tipe task Waktu
50

4.4 Pemodelan Unified Modeling Language


Pada tahapan terakhir dilakukan pemodelan rekayasa teknologi informasi
usulan pada proses bisnis pelaporan data kesehatan dengan menerapkan diagram
unified modelimg language (UML). Penggunaan UML dinilai mampu
memudahkan pengembangan suatu aplikasi, pemodelan diagram yang dimaksud
terdiri dari:
4.4.1 Use case diagram
4.4.2 Diagram activity
4.4.3 Sequence diagram
51

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, hasil observasi dan analisis
data dari penelitian yang dilakukan pada Puskesmas Kolakaasi bidang
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) mengenai perbaikan proses bisnis layanan
pelaporan data kesehatan dengan menerapkan metode business process
improvement dapat dibuat suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Value chain analysis adalah proses melakukan identifikasi kegiatan
utama dan kegiatan pendukung pada suatu organisasi / perusahaan.
Tahapan ini digunakan untuk menganalisis kegiatan strategis yang
dilakukan pada suatu organisasi / perusahaan. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan dapat diidentifikasi kegiatan utama yang
terjadi di bidang kesehatan ibu dan anak (KIA) Puskesmas Kolakaasi
adalah inbound logistic yaitu kegiatan pelayanan kesehatan bidang KIA,
outbound logistic yaitu pendokumentasian, pembuatan dokumen dan
pelaporan data kesehatan ke Dinas Kesehatan, marketing yaitu
sosialisasi dan penyuluhan kesehatan dimasyarakat dan operations yaitu
aktivitas pra, proses dan pasca pelayanan kesehatan. Sedangkan
aktivitas pendukungnya adalah manajemen sumber daya manusi,
manajemen keuangan bidang KIA, inventaris barang, obat dan alat
kesehatan serta sistem dan teknologi informasi terkait.
2. Fishbone diagram adalah sebuah metode yang digunakan untuk
membantu memecahkan masalah yang ada dengan melakukan analisis
sebab akibat dari suatu keadaan dalam sebuah diagram. Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan permasalahan yang ditemukan adalah;
pengukuran (perlunya data dikirim tepat pada tanggal 25 ditiap bulan),
lingkungan (aktivitas pelayanan yang banyak, lingkungan kerja yang
luas dan informasi mengenai pasien sulit didapat), manusia (penulisan
52

data yang masih menggunakan dokumen fisik), metode (pengiriman data


yang dilakukan manual dan di lakukan via google drive), teknologi
(penerapan teknologi informasi yang belum memadai), dan bahan (data
yang diolah dalam jumlah banyak)
3. Business process improvement adalah
4. Unified modeling language adalah
5. Rekomendasi yang diberikan penulis kepada Puskesmas Kolakaasi
terkhusus bidang Kesehatan ibu dan anak (KIA) yaitu berupa

5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa saran
agar pengembangan penelitian ini dikemudian hari dapat menjadi lebih baik lagi.
Saran yang dapat diberikan yaitu sebagai berikut :
1.
2.
3.
53

Daftar Pustaka

Adytia, P., & Ekaputra, A. H. (2021). Penerapan Teknik Esia untuk Perbaikan
Proses Bisnis pada Sistem Keuangan PDAM Kota Samarinda. JUST TI
(Jurnal Sains Terapan Teknologi Informasi), 2(July), 51–60.
Al, M. I., Saragi, G., Aknuranda, I., & Setiawan, N. Y. (2019). Evaluasi Dan
Perbaikan Proses Bisnis Menggunakan Quality Evaluation Framework ( QEF
), Root Cause Analysis ( RCA ) dan Business Process Improvement ( BPI ) (
Studi Kasus : Pelayanan BPJS Rawat Inap Rumah Sakit Islam Aisyiyah
Malang ). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer,
3(6), 530–5314.
Antonio, H., & Safriadi, N. (2018). Rancang Bangun Sistem Informasi
Administrasi Informatika ( SI-ADIF ). Jurnal ELKHA, 4(2), 12–15.
Bagaskara, P. A., Setiawan, N. Y., & ... (2019). Analisis dan Perbaikan Proses
Bisnis dengan Menggunakan Metode Business Process Improvement (BPI)
Pada PT. Andynni Chitta Sejahtera. … Teknologi Informasi Dan …, 3(8),
7635–7641. http://j-ptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/view/5928
Dharwiyanti, S. (2003). P e n g a n t a r U n i f i e d M o d e l i n g L a n g u a g e
( U M L ). 1–13.
Fahrizal, I., Aknuranda, I., & Setiawan, N. Y. (2018). Analisis dan Perbaikan
Proses Bisnis Menggunakan Metode Business Process Improvement ( BPI )
Framework ( Studi Kasus Bidang Pengembangan Produk Pariwisata Dinas
Pariwisata Kota Batu ). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan
Ilmu Komputer, 2(12), 6475–6484.
Fikry, M. D. (2021). Implementasi Business Process Reenginering Untuk
Meminimalisir Keluhan Pelanggan. Skripsi.
Handayuni, L. (2019). Analisis Pelaksanaan Sistem Pencatatan Dan Pelaporan
Terpadu Puskesmas Nanggalo Padang. Jurnal Manajemen Informasi
Kesehatan Indonesia, 7(29), 147–151.
Helmi, A. T., Aknuranda, I., & Saputra, M. C. (2018). Analisis Dan Pemodelan
Proses Bisnis Menggunakan Business Process Improvement (BPI) Pada
Lembaga Bimbingan Belajar (Studi Kasus : Lembaga Bimbingan Belajar
Prisma). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer (J-
54

PTIIK) Universitas Brawijaya, 2(10), 4184–4191.


Muhammad, F. (2021). Perancangan Arsitektur Enterprise Kementerian Agama
Kabupaten Kolaka Utara (Bidang Pengawas Madrasah) Menggunakan The
Open Group Architecture Framework Architecture Development Method
(Togaf ADM). Skripsi.
Novendra, R., Afriansyah, A., & Putra Pane, E. (2021). Analisis Administrasi
Skripsi Pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Lancang Kuning
Menggunakan Pendekatan Business Process Improvement. ZONAsi: Jurnal
Sistem Informasi, 3(1), 37–46. https://doi.org/10.31849/zn.v3i1.6607
Novian, C., Idah, Y. M., & Rifai, Z. (2022). Pemodelan Proses Bisnis Pengadaan
Barang ( Stok ) Menggunakan Pendekatan Business Process Modelling
Notation ( Bpmn ) ( Studi Kasus : Shm Motor Purwokerto ). Journal Of
Information System Management, 3(2), 63–69.
Nurul Fitriana, D. (2021). Implementasi Business Process Improvement
Menggunakan Pendekatan Lean Management. Systemic: Information System
and Informatics Journal, 7(1), 25–36.
https://doi.org/10.29080/systemic.v7i1.1308
Paschek, D., & Draghici, A. (2018). Knowledge Management – The Foundation
for a Successful Business Process Management. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 238, 182–191.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2018.03.022
Radito, T. . (2018). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas
Kesehatanterhadap Kepuasan Pasien Puskesmas. Analis Pengaruh Kualitas,
1–26.
Rakhman Nanda, F., Tolle, H., & Priharsari, D. (2020). Analisis dan Perbaikan
Proses Bisnis Menggunakan Metode Business Process Improvement (BPI)
(Studi Kasus : Bidang Usaha Perikanan Lele di PT. MaksiPlus Utama
Indonesia). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer,
4(10), 3364–3372. http://j-ptiik.ub.ac.id
Septiana, Y. (2017). Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Pendekatan
Ward And Peppard Model ( Studi Kasus : Klinik Inti Garut ). Jurnal
Wawasan Ilmiah, 8(1), 8–24.
Septiani, Y., Arribe, E., & Diansyah, R. (2020). Analisis Kualitas Layanan Sistem
Informasi Akademik Universitas Abdurrab Terhadap Kepuasan Pengguna
Menggunakan Metode Sevqual (Studi Kasus : Mahasiswa Universitas
55

Abdurrab Pekanbaru). Jurnal Teknologi Dan Open Source, 3(1), 131–143.


Setiyani, L., & Setiawan, B. (2021). Analisis Dan Design Manajemen Control
Produksi Menggunakan Business Process Improvement Dan Unified
Modelling Language. Jurnal Interkom: Jurnal Publikasi Ilmiah Bidang
Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 16(1), 27–37.
Sulistyorini, P. (2019). Pemodelan Visual dengan Menggunakan UML dan
Rational Rose. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, XIV(1), 23–29.
Sunoto, A. (2020). Evaluasi Proses Bisnis Akademik STIKOM Dinamika Bangsa
Melalui Pendekatan Business Process Improvement. Jurnal Ilmiah Media
SISFO, 14(2), 94–110.
Susanto, T., Pramono, D., & Setiawan, N. Y. (2018). Analisis Dan Perbaikan
Proses Bisnis Menggunakan Metode Business Process Improvement ( BPI ) (
Studi Kasus : PT . Wonojati Wijoyo ). Jurnal Pengembangan Teknologi
Informasi Dan Ilmu Komputer, 2(12), 6201–6209.
Waluyo, A. G., Aknuranda, I., & Setiawan, N. Y. (2018). Analisis proses bisnis
pada toko buku Galuh menggunakan business process improvement
framework. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer
(J-PTIIK) Universitas Brawijaya, 2(12), 7568–7574.
Widjiseno, A. (2018). Pemodelan Proses Bisnis Sistem Informasi Analisis Apbd
Dengan Business Process Modelling Notation (BPMN). Jurnal Sistem
Informasi Indonesia (JSII), 3(2), 1–14.
Yaqin, M. A., Adawiyah, R., Ningrum, W. A., & Janan, A. (2019). Simulasi
Model Proses Bisnis pada Permainan Travel Agency. Seminar Nasional
Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Informasi, 80–85.
56

Lampiran

a. Instrumen penelitian value-chain analysis

No. Pertanyaan

1 Mengetahui aktivitas utama pada bidang kesehatan ibu dan anak di


Puskesmas Kolakaasi

2 Mengetahui aktivitas pendukung pada bidang kesehatan ibu dan anak


di Puskesmas Kolakaasi

3 Mengetahui pra, proses, dan pasca pelayanan yang terjadi pada bidang
KIA di Puskesmas Kolakaasi

4 Mengetahui budaya organisasi pada bidang KIA di Puskesmas


Kolakaasi

5 Mengetahui struktur organisasi pada bidang KIA di Puskesmas


Kolakaasi

6 Mengetahui sumber daya strategis pada bidang KIA, yaitu

- Sumber daya manusia


- Keuangan
- Teknologi
- Informasi dan Laporan

b. Instrumen penelitian fishbone analysis


Pertanyaan
No.

1 Permasalahan pada pengukuran keberhasilan pelaporan data kesehatan


di bidang KIA Puskesmas Kolakaasi

2 Permasalahan proses / metode yang digunakan dalam pelaporan data


kesehatan di bidang KIA di Puskesmas Kolakaasi

3 Permasalahan yang dialami oleh SDM pada pelaporan data kesehatan


di bidang KIA Puskesmas Kolakaasi
57

4 Permasalahan teknologi yang tersedia pada pelaporan data kesehatan


di bidang KIA Puskesmas Kolakaasi

5 Permasalahan alat dan bahan yang digunakan dalam pelaporan data


kesehatan di bidang KIA Puskesmas Kolakaasi

6 Permasalahan lingkungan yang terlibat pada pelaporan data kesehatan


di bidang KIA Puskesmas Kolakaasi

c. Instrumen penelitian business process improvement

No. Pertanyaan

1 SDM internal yang terlibat pada layanan pelaporan data kesehatan di


bidang KIA Puskesmas Kolakaasi

2 SDM eksternal yang terlibat pada layanan pelaporan data kesehatan di


bidang KIA Puskesmas Kolakaasi

3 Aktivitas yang dilakukan pada layanan pelaporan data kesehatan di


bidang KIA Puskesmas Kolakaasi

4 Data yang diolah pada layanan pelaporan data kesehatan di bidang


KIA Puskesmas Kolakaasi

5 Waktu yang dibutuhkan setiap aktivitas yang terlibat pada layanan


pelaporan data kesehatan di bidang KIA Puskesmas Kolakaasi

6 Keterkaitan setiap aktivitas pada layanan pelaporan data kesehatan di


bidang KIA Puskesmas Kolakaasi

7 Layanan teknologi informasi yang terlibat pada pelaporan data


kesehatan di bidang KIA Puskesmas Kolakaasi

Anda mungkin juga menyukai